1. Lipolisis
Lipolisis adalah proses pemecahan lemak yang tersimpan dalam sel-sel lemak yang melibatkan melibatkan hidrolisis hidrolisis trigliserida. trigliserida. Selama Selama proses ini, asam lemak bebas dilepaskan dilepaskan ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Hal ini diikuti dengan degradasi menjadi unit-unit asetil oleh oksidasi beta. Keton diproduksi, dan ditemukan dalam jumlah besar di ketosis (keada (keadaan an metabol metabolism ismee yang yang terjadi terjadi bila bila hati mengub mengubah ah lemak lemak menjad menjadii asam lemak dan badan-badan keton yang dapat digunakan oleh tubuh untuk energi). Strip pengujian lipolisis l ipolisis seperti Ketostix digunakan untuk mengenali ketosis, terutama di ketoasidosis diabetes. erikut hormon-hormon yang menginduksi lipolisis! epine"rin, norepine"rin, ghrelin, hormon pertumbuhan, testosteron, dan kortisol. #ni memicu $%& reseptor (' protein-coupled reseptor), reseptor), yang mengakti"k mengakti"kan an adenilat siklase. Hal ini menyebabka menyebabkan n peningkata peningkatan n produksi produksi c&, c&, yang mengakti"k mengakti"kan an protein protein kinase , yang kemudian kemudian mengakti"ka mengakti"kan n lipase yang ada dalam jaringan adiposa. %rigliserida diangkut melalui darah ke jaringan yang sesuai (adiposa, otot, dll) oleh lipoprotein lipoprotein seperti *L+L (*e (*ery-Lo-+en ry-Lo-+ensity sity Lipoprotein Lipoprotein-). -). %rigliseri %rigliserida da ada pada *L+L yang menjalani lipolisis oleh lipase selular jaringan target, yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. sam lemak bebas dilepaskan ke dalam darah yang kemudian tersedia untu untuk k peny penyer erap apan an selu selula larr. sam sam lema lemak k beba bebass tida tidak k sege segera ra diam diambi bill oleh oleh sel sel yang ang memung memungkin kinkan kan dapat dapat mengik mengikat at albumi albumin n untuk untuk transpo transportas rtasii ke jaringa jaringan n sekita sekitarny rnyaa yang yang membutuhkan energi. Serum albumin adalah pengangkut asam lemak bebas dalam darah. 'liserol juga memasuki aliran darah dan diserap oleh hati atau ginjal di mana ia diubah menjadi menjadi glisero gliseroll -"os" -"os"at at oleh oleh enim enim glisero gliseroll kinase kinase . 'lisero 'liseroll -"os"a -"os"att diubah diubah sebagi sebagian an menjadi dihydroxyacetonephosphate (+H) dan kemudian gliseraldehida -"os"at (') untuk bergabung kembali dengan glikolisis dan jalur glukoneogenesis.
2. Pato Patofi fisi siol olog ogii Tiro Tiroid id
Karsinoma tiroid merupakan neoplasma yang berasal dari kelenjar yang terletak di depan leher yang secara normal memproduksi hormon tiroid yang penting untuk metabolisme
tubuh. #n"iltrasi karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, laring, esophagus, pembuluh darah karotis, /enajugularis, struktur lain pada leher dan kulit. &etastase lim"ogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metastase hematogen biasanya di paru, tulang, otak, dan hati. Kanker ini
berdi"erensiasi
mempertahankan kemampuan untuk menimbun yodium pembesaran kelenjar getah bening. Lokasi kelenjar getah bening yang bisa makin besar dan bisa teraba pada perabaan yakni di ketiak, lipat paha. da juga kelenjar getah bening yang terdapat di dalam tubuh yang mana tidak dapat diraba yakni di dalam rongga perut. enyebab dari pembesaran getah bening adalah in"eksi non spesi"ik, in"eksi spesi"ik (%0), keganasan (lymphoma). Hormon stimulator tiroid (%SH) memegang peranan penting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. %SH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipo"ilis.
3. Imunoserologi
#munoserologi mempelajari tentang ! •
#denti"ikasi terhadap antibodi yaitu protein yang dibuat dari sel darah putih yang berespon terhadap antigen, protein asing di dalam tubuh.
•
#n/estigasi masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh seperti penyakit autoimunitas yaitu ketika sistem kekebalan tubuh berubah melaan jaringan tubuh sendiri dan kelainan imunode"isiensi yaitu ketika sistem kekebalan tubuh kurang akti".
•
&empelajari kecocokkan organ untuk transplantasi. Selain berguna untuk terapi kanker , antibodi monoklonal juga digunakan untuk
deteksi berbagai at sangat terbantu dengan penggunaan antibodi sebagai reagensia. erdasarkan pemahaman baha reaksi antigen antibodi berlangsung secara spesi"ik, maka hal ini dapat dijadikan alat untuk menunjang diagnosis penyakit in"eksi. erbagai metode imunoserologi telah dikembangkan, sehingga antibodi yang telah diketahui identitasnya dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan antigen. eberapa metode imunoserologi yang sering digunakan adalah ! a. Reaksi presipitasi
1eaksi yang dilakukan untuk mengetahui kadar antibodi dalam serum. resipitasi terjadi karena reaksi antara antigen yang larut dengan antibodi. &embentuk komplek berupa anyaman. b. Reaksi aglutinasi erbeda dengan reaksi presipitasi, reaksi aglutinasi ini dilakukan untuk antigen yang tidak larut, berbentuk partikel atau antigen yang larut tapi terikat dengan partikel atau sel. ntigen tersebut bereaksi dengan antibodi membentuk suatu agregat yang dpat dilihat yang disebut aglutinasi.
c. Reaksi netralisasi 1eaksi antara antigen dan antibodi untuk mencegah adanya e"ek yang berbahaya
antara lain adanya eksotoksin bakteri atau /irus. Senyaa yang dapat menetralkan toksin disebut dengan antitoksin, merupakan antibodi spesi"ik yang diproduksi oleh sel hospes. 1eaksi antara antitoksin yang dapat menetralkan toksin bakteri disebut dengan reaksi netralisasi. d. Reaksi fiksasi komplemen 1eaksi "iksasi komplemen dapat menentukan kadar antibodi yang rendah yang tidak dapat dideteksi dengan cara uji presipitasi ataupun aglutinasi. e. Reaksi imunofluoresensi %eknik ini merupakan kombinasi antara at arna "luoresein dengan antibodi sehingga menimbulkan arna pendaran ketika dilihat pada mikroskop dengan sinar ultra /iolet. 2ji ini merupakan cara yang cepat, sensiti" dan sangat spesi"ik. f. Radioimmuno assay (RIA %eknik 1# merupakan cara diagnostik yang mampu mengukur konsentrasi antigen maupun antibodi yang berkadar rendah, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi adanya kelainan tubuh secara dini. %erdapat dua cara untuk melakukan pemeriksaan dengan teknik 1# ini, pertama dengan penentuan berdasarkan reaksi antigen antibodi dalam larutan (li3uid phase radio immuno assay) dan yang kedua adalah berdasarkan reaksi pada at padat atau partikel (solid phase radio immuno assay). g. !n"yme linked immunosorbent assay (!LI#A 4L#S merupakan teknik yang paling luas digunakan dari kelompok enyme immunoassay (4#). %erdapat dua cara 4L#S yaitu yang ecara langsung mendeteksi antigen dan secara tidak langsung untuk mendeteksi antibodi. %eknik 4L#S cukup sederhana sehingga interpretasi terhadap hasil pemeriksaan sangat jelas baik untuk menentukan hasil positi" maupun negati".
$. %epatitis
Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel) hati. eradangan ini ditandai dengan meningakatan kadar enim hati. eningkatan ini disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. da dua "aktor penyebabnya yaitu "aktor in"eksi dan "aktor non in"eksi. 5aktor penyebab in"eksi antara lain /irus hepatitis dan bakteri. Selain karena /irus Hepatitis , , 0, +, 4 dan ' masih banyak /irus lain yang berpotensi menyebabkan hepatitis misalnya adeno/iruses , 0&* , Herpes simplex , H#* , rubella ,/aricella dan lainlain. Sedangkan bakteri yang menyebabkan hepatitis antara lain misalnya bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi , tuberkulosis , leptos/era. 5aktor non-in"eksi misalnya karena obat. 6bet tertentu dapat mengganggu "ungsi hati dan menyebabkan hepatitis (+alimartha, 7889).
&. '' +emam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh /irus dengue. enyakit
ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis dan mengin"eksi luas dibanyak negara di sia %enggara. %erdapat empat jenis /irus dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah baik ringan maupun "atal (+epartment o" Health Hongkong, 78:;). ++ ditularkan
ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terin"eksi, khususnya nyamuk edes aegypti dan edes albopictus yang terdapat hampir diseluruh daerah #ndonesia (0andra, 78:8). ). Penggolongan 'ara* a Penggolongan dara* sistem A++, 'olongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, golongan darah tersebut dibagi menjadi ; golongan yaitu sebagai berikut! ntigen (glutinogen), ntibodi (glutinin). •
#ndi/idu dengan golongan darah A dalam eritrosit (sel darah merah) mengandung ntigen (glutinogen) , dan plasma darah mengandung ntibodi (glutinin) . Sehingga, orang dengan golongan darah -negati" hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah -negati" atau 6-negati".
•
#ndi/idu dengan golongan darah dalam eritrosit (sel darah merah) mengandung ntigen (glutinogen) , dan plasma darah mengandung ntibodi (glutinin) Sehingga, orang dengan golongan darah -negati" hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah -negati" atau 6-negati"
•
#ndi/idu dengan golongan darah A dalam eritrosit (sel darah merah) mengandung ntigen (glutinogen) dan , dan plasma darah tidak mengandung ntibodi (glutinin). Sehingga, orang dengan golongan darah -positi" dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah 6 apapun dan disebut Resipien universal (orang yang menerima darah).
•
#ndi/idu dengan golongan darah , dalam eritrosit (sel darah merah) tidak mengandung ntigen (glutinogen), dan plasma darah mengandung ntibodi (glutinin) dan . Sehingga, orang dengan golongan darah 6-negati" dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah 6 apapun dan disebut Donor Universal (Orang yang mendonorkan darah).
'ol. darah nti = = 6 Ket ! (=) &enggumpal (-) Larut
nti = = -
nti = = = -
nti 6 = = = =
%rans"usi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. 6rang yang berperan sebagai pemberi darah disebut dengan donor. 6rang yang menerima darah disebut resipien. 'olongan darah merupakan resipien uni/ersal karena dapat menerima semua jenis golongan darah. Sebaliknya, golongan darah 6 adalah donor uni/ersal karena dapat ditran"usikan kepada semua jenis golongan darah. lasan terbanyak melakukan trans"usi darah adalah karena penurunan /olume darah dan untuk memberi resipien beberapa unsur dari darah yang dibutuhkan.
b Penggolongan dara* sistem R*esus
ersama dengan sistem golongan darah 6--, sistem 1h juga penting dalam trans"usi darah. erbedaan utama antara sistem 6-- dan sistem 1h adalah sebagai berikut! ada sistem 6--, aglutinin bertanggung jaab atas timbulnya reaksi trans"usi yang terjadi secara spontan, sedangkan pada sistem 1h, reaksi aglutinin spontan hampir tak penah terjadi. &alahan, orang mula-mula harus terpajan secara masi" dengan antigen 1h, biasanya melalui trans"usi darah atau melalui ibu yang memiliki bayi dengan antigen, sebelum terdapat cukup aglut inin untuk menyebabkan reaksi trans"use yang bermakna (miel/ita, 788>). Sistem 1hesus merupakan suatu sistem yang sangat kompleks. &asih banyak perdebatan baik mengenai aspek genetika, nomenklatur maupun interaksi antigeniknya. 1hesus positi" (rh positi") adalah seseorang yang mempunyai rh-antigen pada eritrositnya sedang 1hesus negati" (rh negati") adalah seseorang yang tidak mempunyai rh-antigen pada eritrositnya. ntigen pada manusia tersebut dinamakan antigen-+, dan merupakan antigen yang berperan penting dalam trans"usi. %idak seperti pada --6 sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai antigen ? akan mempunyai antibodi yang berlaanan dalam plasmanya, maka pada sistem 1hesus pembentukan antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure apakah itu dari trans"usi atau kehamilan. Sistem golongan darah 1hesus merupakan antigen yang terkuat bila dibandingkan dengan sistem golongan darah lainnya. +engan pemberian darah 1hesus positi" (+=) satu kali saja sebanyak @ 8,: ml secara parenteral pada indi/idu yang mempunyai golongan darah 1hesus negati" (+-), alaupu n golongan darah --6 nya sama sudah dapat menimbulkan anti 1hesus positi" (anti-+) (Aidjajakusumah, 788).
-. Anemia a. Klasi"ikasi anemia :) emeriksaan dan pengaasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli.
Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut! a)
%idak anemia dengan Hb lebih dari ::grB
b)
nemia ringan dengan Hb >-:8grB
c)
nemia sedang dengan Hb $-9grB
d)
nemia berat dengan Hb kurang dari $grB
atasan nemia (&enurut +4K4S 1#) 7) erdasarkan klasi"ikasi AH6 kadar hemoglobin pada anita hamil dapat dibagi kategori yaitu (&anuaba, 7887)! a) nemia 1ingan
! Kadar Hb > C :: grB
b) nemia Sedang
! Kadar Hb $ C 9 grB
c) nemia erat
! Kadar Hb D $ grB
b. &acam macam anemia :) nemia de"isiensi besi (E7,B) nemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gii (malnutrisi), kurang at besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll) 7) nemia megaloblastik (7>,8B) nemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam "olik dan kekurangan /itamin :7 tetapi jarang terjadi. ) nemia anemia hipoblastik (9,8B) nemia jenis ini di sebabkan oleh hipo"ungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. 2ntuk itu di perlukan pemeriksaan ! a) +arah tepi lengkap b) emeriksaan "ungsi sterna c) emeriksaan retikulosit, dll ;) nemia hemolitik (8,$B) nemia jenis ini di sebabkan penghancuran?pemecahan sel darah nerah yang lebih cepat dari pembuatannya.