Ideologi Liberalisme,Komunisme,dan PancasilaPage 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya lah saya selaku penyusun makalah ini dapat menyelesaikan Makalah yang berisi tentang Materi Latar belakang Ideologi Libarisme,Ideologi Komunisme dan Ideologi Pancasila.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan tentang Ideologi Libarisme,Komunisme,dan Pancasila.Saya juga memahami bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,saya berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang saya susun ini agar di masa yang akan datang,makalah yang saya buat akan lebih baik lagi.Karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat berguna dan mudah di pahami bagi siapapun yang membacanya dan bagi saya juga yang menyusunnya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata ataupun ejaan yang kurang berkenan.
Palu,Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISi
Kata Pengantar ……………………………………………………………….……… 1.
Daftar isi ………………………………………………………………………….…... 2.
Bab I Pendahuluan.
A Latar belakang ………………………………..………………………………………. 3.
B. Rumusan masalah …………...……………..………………………….……………... 3.
C. Tujuan ……………………...……………..…………………………….…………….. 3.
Bab II Pembahasan.
Ideologi Liberalisme …………………………………………………………….. 4.
Ideologi Komunisme …………………………………….………………………. 8.
Ideologi Pancasila ……………………………………………………………….. 11.
Bab III Penutup.
A.Kesimpulan …………………………………………..……………………………….. 18.
B. Saran ……………………………………………………..…………………………… 19.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.Ideologi juga sebagai kumpulan gagasan-gagasan ide-ide,keyainan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis,yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.Ideologi Negara dalam arti cita-cita atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian.
Dalam makalah ini saya selaku penyusun makalah akan menjelaskan tentang latar belakang ideology-ideology yang ada didunia.Saya akan mengambil 3 Ideologi yaitu Ideologi Liberalisme,Ideologi Communisme,dan Ideologi Pancasila.Semoga dengan makalah ini kita dapat mengetahui lebih jauh lagi tentang Ideologi-Ideologi tersebut.Makalah ini juga dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
B.Rumusan Masalah.
1.Jelaskan latar belakang lahirnya Ideologi Liberalisme?
2. Jelaskan latar belakang lahirnya Ideologi Communisme?
3. Jelaskan latar belakang lahirnya Ideologi Pancasila?
C.Tujuan.
1.Menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Ideologi Liberalisme.
2.Menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Ideologi Communisme.
3.Menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Ideologi Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
1.A.IDEOLOGI LIBERALISME
Lahirnya Liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan kaum Borjuis,Perancis pada abad ke-18 sebagi reaksi protes terhadap kepincangan yang telah berakar lama di perancis.Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau di Prancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk menentang kekuasaan raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bansawan beragama.
Liberalisme adalah ideology yang lahir dari rahim Barat-Kristen.Ia bukan berasal dari islam,dan sudah tentu akan bertentangan dengan islam.Pandangan bahwa manusia memiliki HAM yang bebas dari setiap otoritas,sangat bertentangan dengan Islam,yang mengajarkan manusia untuk memegang teguh norma-norma ilahi yang tealah dijelaskan-Nya lewat Al-Qur'an dan Sunnah,berdasarkan panduan para ulama terpecaya.Dari sejak awal sampai sekarang bisa dipastikan tidak seorangpun muslim pun,kecuali yang liberal,yang merasa bahkan meyakini bahwa dirinya terkekang oleh Allah,para nabi,atau oleh para ulama,yang justru sebaliknya,mereka sangat merindukan panduan dari para ulama tentang ajaran Allah dan Rasul-Nya yang tersaji dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Pengertian Liberalisme adalah faham yang menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di segala bidang,baik dalam bidang politik,ekonomi,maupun agama.Liberalisme adalah suatu Ideologi dan pandangan falsafat serta tradisi politik yang mendasar pada kebebasan dan kesamaan hak.
Pada umumnya Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat untuk bebas dengan kebebasan berfikit bagi setiap individu dengan menolak adanya pembatasan bagi pemerintah dan agama.Hal tersebut merupakan paham dari Liberalisme.Paham Liberalisme adalah berasala dari kata spanyol yaitu liberals,liberals merupakan nama suatu partai politik yang berkembang mulai pada abad ke-20.Dimana waktu itu memilki suatu tujuan demi memperjuangkan pemerintahan yang berdasarkan konstitusi.Menurut faham itu titik pusat dalam hidup ini adalah individu.Karena ada individu,maka masyarakat dapat tersusun dan terbentuk.Tiap-tiap Individu harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam bidang politik,ekonomi dan agama.
Kebebasan dalam paham politik terbagi 3 yaitu : 1.Kebebasan Politik.
2.Kebebasan Ekonomi.
3.Kebebasan Agama.
A.Kebebasan Politik.
Terbentuknya suatu Negara merupakan kehendak dari individu-individu.Maka yang berhak mengatur dan menentukan segala-galanya adalah individu itu sendiri,Dengan kata lain kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dalam suatu negara berada di tangan rakyat (demokrasi).Agar supaya kebebasan atau kemerdekaan individu tetap di hormati dan dijamin,maka harus disusun dan dibentuk Undang-Undang,Hukum,Parlemen,dll.Demokrasi yang dikehendaki oleh golongan liberal tadi kemudian dikenal sebagai Demokrasi Liberal.Dalam alam demokrasi liberal itu golongan yang kuat akan selalu memperoleh kemenangan,sedangkan golongan yang lemah akan selalu kalah.Meskipun demikian demokrasi itu hingga sekarang dapat berjalan dengan baik di Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Selatan.
B.Kebebasan Ekonomi.
Liberalisme menhendaki adanya sistem ekonomi besar.Tiap-tiap individu,tiap orang,harus memiliki kebebasan kemerdekaan dalam berusaha,memilih mata pencarian yang disukai,mengumpulkan harta benda dan lain-lain.Pemerintah jangan mencampuri masalah perekonomian,karena masalah itu adalah masalahnya individu.Semboyan kaum Liberal yang terkenal berbunyia "Laisser faire,Laisser Passer,Ie Monde va de lui meme" yang artinya produksi bebas,perdagangan bebas,dunia akan berjalan sendiri.Dalam alam ekonomi liberal akan terjadi persaingan hebat antara individu satu dengan individu lainnya.Pengusaha-pengusaha dengan modal besar akan mudah menelan pengusaha-pengusaha kecil.akibatnya timbullah perusahan-perusahaan raksasa yang dapat menguasai perekonomian Negara dan politik Negara.Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin makin lama makin bertambah lebar dan dalam.
C.Kebebasan Agama.
Liberalisme menganggap masalah Agama sebagai masalah individu,masalah pribadi.Tiap-tiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan beragama.Oleh sebab itu Liberalisme menolak campur tangan Negara (pemerintah) dalam bidang agama.Kebebasan beragama menurut pendapat Liberalisme dapat diartiakan sbb :
1.bebas merdeka memilih Agama yang disukai.
2.Bebas merdeka menjalankan ibadah Agama yang dianutnya.
3.Bebas merdeka untuk tidak memilih menganut satu Agama.
B.Sejarah Liberalisme.
Liberalisme pertama kali disuara gelorakan oleh golongan Borjuis Perancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes terhadap kepincangan keganjilan yang telah lama berakar kuat di Perancis.Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau,diperancis terdapat pemisahan perbedaan yang tajam sekali antara golongan berhak istimewa dan golongan tanpa hak.
-Golongan Pertama.
Memiliki segala-galanya,seakan golongan inilah yang memilki Negara Perancis.Mereka terdiri dari kaum bangsawan dan kaum alim atau ulama (padre).
-Golongan Kedua.
Hanya memiliki kewajiban,tidak mempunyai hak apa-apa.Mereka itulah adalah rakyat perancis.Baik golongan Borjius yang kaya raya maupun golongan rakyat biasa.Ibarat budak belian,rakyat haurus selalu tunduk dan taat kepada tuannya.Yaitu kaum bangsawan dan kaum padri.
-Golongan Borjius.
Golongan Borjius yang diperlakukuan sewenang-wenang tadi lalu berjuang untuk memperoleh kebebasan kemerdekaan sebagai kaum penguasa mereka menuntut memperjuangkan kebebasan atau kemerdekaan berusaha,Jadi kebebasan kemerdekaan dalam bidang ekonomi.Karena sejak adanya Colbertisme (abad ke-17)pemerintah Perancis terlalu banyak mencampurimasalah kebebasan ekonomi perdagangan,sehingga sangat mengekang kebebasan kemerdekaan berusaha.Lambat laun tuntutan perjuangan golongan borjius tadi tidak terbatas pada kebebasan kemerdekaan dalam bidang ekonomi saja,melainkan juga dalam bidang politik dan agama.Reaksi protes golongan borjius terhadap kepincangan atau keganjilan tata masyarakat dan tata pemerintahan Perancis banyak dipengaruhi oleh karya tulisan Philosophes,misalnya Voltare,Rousseau,dan Montesquie.
A.Voltare.
Voltare (1694-1778).Sebagai seorang penganut Rasionalisme banyak sekali mengemukakan kritikan atau kecaman terhadap kepincangan dan keganjilan yang terdapat di Perancis.
B.Jean Jacques Rousseau.
Rousseau (1721-1778) Yang menulis Du Contact Social,membentangkan pendapatnya mengenai tata Negara.Menurut dia kedaulatan dalam suatu Negara harus berada ditangan rakyat.
C.Montesquie.
Montequie (1689-1755) menulis L'esprit des lois artinya jiwa undang-undang atau jiwa hukum.Dalam buku itu terdapat teorinya yenyang Trias Politica.Ketiga kekuasaan yang dimaksud ialah : Legeslatif,Eksekutif dan Judikatif harus dipisah-pisahkan agar tidak terjadi sewenang-wenangan.
C.Kelahiran Ideologi Liberalisme.
Gerakan untuk mewujudkan Liberalisme membutuhkan waktu yang sangat panjang dan lama.Di Perancis Liberalisme baru benar-benar dapat dilaksanakan pada tahun1870,yaitu setelah Perancis menjadi Negara Republik yang ke-3.Dari Perancis gerakan Liberalisme tadi menyebar ke Negara-negara lain di daratan Eropa.Tatkala Eropa dilanda api perang Koalisi (1792-!815) Napoleon Bonaparte beserta pasukannya menjelajahi hamper seluruh pelosok daratan Eropa.Walaupun di negerinya sendiri Napoleon memerintah sebagai seorang dictator,namun didaerah-daerah yang diduduki atau dikuasai ia selalu menganjur-anjurkan Pemerintahan yang berdasarkan Liberalisme.Setelah perang koalisi berakhir dan Napoleon jatuh,gerakan Liberalisme sudah tersebar luas di luar wilayah Perancis.Perkembangan gGerakan Liberalisme di Perancis selalu di ikuti oleh Negara-negara lain.Ketika di Perancis meletus Revolusi bulan juli tahun 1830 dan Revolusi bulan Februari tahun 1848,api Revolusi itu dengan cepat menjalar ke Negara-negara disekitar Perancis (Belgia,Italia,Austria,dan Jerman).
D.Dua masa Liberalisme.
Liberalisme adalah sebbuah ideologi yang mengagungkan kebebasan.Ada dua macam Liberalisme,yakni Liberalisme Klasik dan Modern.Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke-16,sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke -20.Namun bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern,Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern,karena hingga kini,nilai-nilai dari Liberlisme Klasik itu masih ada.Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar,hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain,nilai intinya core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tambahan saka dalam versi yang baru.Jadi sesungguhnya,masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
Dalam Liberalisme Klasik,keberbedaan individu dan kebebasnnya sangatlah diagungkan.Setiap individu memilki kebebasan berfikir masing-masing yang akan menghasilkan paham baru,meskipun begitu bukan berarti kebebasan yang dimilki setiap individu itu adalah kebebasan yang mutlak,karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggung jawabkan.Jadi ada keteraturan didalam idelogi ini,atau dengan kata lain,bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
Ada dua paham dalam Liberalisme Klasik : 1.Demokrasi.
2.Kapitalisme.
1.Demokrasi.
Dalam pengertian Demokrasi,termuat nilai-nilai hak asasi manusia,karena demokrasi dan hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.Sebuah Negara yang mengaku dirinya demokartis mestilah mempraktekan dengan konsisten mengenai penghormatan pada hak-hak asasi manusia,karena demokratis tanpa penghormatan terhadap hak-hak asasi setiap anggota masyarakat ,bukanlah demokratis melainkan hanyalah fasisme atau Negara totalitarian yang menindas.
Jelasnya bahwa demokratis berlandaskan nilai hak kebebasan manusia.Kebebasan yang melandasi demokratis haruslah kebebasan yang positif,yang bertanggung jawab dan bukan kebebasan yang anarkis.Kebebasan atau kemerdekaan di dalam demokratis harus menopang dan melindungi demokrasi itu dengan semua hak asasi manusia yang terkandung didalamnya.
2.Kapitalisme.
Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan masyarakat yang bebas. Di satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu sendiri merupakan komponen dari kebebasan dalam arti luas ; jadi, kebebasan di bidang ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Di pihak lain, kebebasan di bidang ekonomi adalah juga cara yang sangat yang diperlukan untuk mencapai kebebasan politik. Pada dasarnya, hanya ada dua cara untuk mengkoordinasikan aktivitas jutaan orang di bidang ekonomi. Cara pertama ialah bimbingan terpusat yang melibatkan penggunaan paksaan,tekniknya tentara dan negara dan negara totaliter yang modern. Cara lain adalah kerjasama individual secara sukarela,tekniknya sebuah sistem pasaran. Selama kebebasan untuk mengadakan sistem transaksi dipertahankan secara efektif, maka ciri pokok dari usaha untuk mengatur aktivitas ekonomi melalui sistem pasaran adalah bahwa ia mencegah campur tangan seseorang terhadap orang lain. Jadi terbukti bahwa kapitalisme adalah salah satu perwujudan dari kerangka pemikiran liberal.
2.A.Ideologi Komunisme.
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme ini merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. Komunisme ini menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama.
Negara komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme, atau Maoisme). Negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat Cina, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam.
Komunisme berasal dari ide hasil cetusan oleh Karl Marx, seorang filsuf. Penganut paham ini berasal dari "Manifest der Kommunistischen" yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19. Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, kamoboja dan Laos. Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marxis. Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialek Materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya,
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
B.Indonesia dan komunisme
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya pelanggaran HAM super berat dan pembantaian manusia secara sia-sia oleh tentara dan kelompok-kelompok agama terhadap orang-orang yang dicurigai dan dituduh mempunyai hubungan dengan PKI pada pertengahan tahun 1960-an. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia.
C.Partai Komunis Indonesia
Palu Arit sebagai Lambang PKI dan semua partai komunis di seluruh dunia.Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 dan dicap oleh rezim Orde Baru ikut mendalangi pemberontakan G30S pada tahun 1965. Namun tuduhan dalang PKI dalam pemberontakan tahun 1965 tidak pernah terbukti secara tuntas, dan masih dipertanyakan seberapa jauh kebenaran tuduhan bahwa pemberontakan itu didalangi PKI. Sumber luar memberikan fakta lain bahwa PKI tahun 1965 tidak terlibat, melainkan didalangi oleh Soeharto (dan CIA). Hal ini masih diperdebatkan oleh golongan liberal, mantan anggota PKI dan beberapa orang yang lolos dari pembantaian anti PKI.
D.Pembentukan Partai Komunis
Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaun diangkat sebagai ketua partai.PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920.Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
E.Latar belakang sejarah
Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.[1]
Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdika".
Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti di Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk dewan soviet. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.
ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Ra'jat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia. Pada 1919, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.
F.Kematian komunisme
Banyak orang yang mengira komunisme 'mati' dengan bubarnya Uni Soviet di tahun 1991. Namun Komunisme yang murni belum pernah terwujud dan tak akan terwujud selama revolusi lahir dalam bentuk sosialisme (USSR dan negara-negara komunis lainnya). Dan walaupun komunis sosialis hampir punah, partai komunis tetap ada di seluruh dunia dan tetap aktif memperjuangkan hak-hak buruh, pelajar dan anti-imperialisme. Komunisme secara politis dan ekonomi telah dilakukan dalam berbagai komunitas, seperti Kepulauan Solentiname di Nicaragua.
C.A.Ideologo Pancasila.
Ideologi dan dasar Negara kita adalah Pancasila.Pancasila terdiri dari lima sila.Kelima sila itu adalah 1.Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Perwakilan.
5. Kedilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
B.Latar belakang sejarah Pancasila.
Sebelum 17 Agustus Bangsa Indonesia belum merdeka.Bansa Indonesia dijajah oleh bangsa lain.Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia.Misalnya Bangsa Belanda,Portugi,Inggris,dan Jepang.Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda.Padahal sebelum kedatangan Belanda,di wilayah Negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka,misalnya Sriwijaya,Majapahit,Demak,Mataram,Ternate,dan Tidore.Terdapat penjajahan tersebut,bamgsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
Perjuangan bangsa Indonesia dalam bentuk mengusir penjajah,dalam hal itu Belanda sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan mengalami kegagalan.Penjajahan Belanda berakhir pada Tahun 1942,tepatnya tanggal 8 Maret.Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh Bala tentara jepang.Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia.Mulai tahun 1944,tentara jepaqang mulai kalah dalam melawan tentara sekutu.Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara sekutu,Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari,janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura)
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu: A.Peri kebangsaan.
B.Peri kemanusiaan.
C.Peri ketuhanan.
D.Peri kerakyatan.
E.Kesejahtraan rakyat.
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas lima hal, yaitu: A.Ketuhanan yang maha esa.
B. Persatuan Indonesia.
C. Rasa Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
D. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
E. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
A. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia).
B.Internasional (Peri Kemanusiaan).
C. Mufakat atau Demokrasi.
D. Kesejahtraan Sosial.
E. Ketuhanan Yang berkebudayaan.
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
A. Sosio nasionalisme.
B. Sosio demokrasi.
C. Ketuhanan.
Berikutnya tiga hal ini menurutnya dapat diperas menjadi Ekasila yaitu : Gotong Royong.
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muh. Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Mr. Ahmad Subardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan "Piagam Jakarta".
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur yang menemuinya.
Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di belakang kata "ketuhanan" yang berbunyi "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada
sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" di belakang kata Ketuhanan dan diganti dengan "Yang Maha Esa".
C.Nilai-Nilai Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara.
Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah harus selalu berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang luhur , hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan , penindasan , dan kekerasan antara satu sama lain
Nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan bebangsa bagi seluruh rakyat Indonesia , Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya sebagai kerangka pikir ,sumber nilai , orentiasi dasar , sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu . Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber nilai , sebagai dasar , arah dan Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai dari proses pembangunan
Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu dilaksanakan demi kesejahteraan umat manusia dengan rasa nasionalisme . Pembangunan disegala bindang selalu mendasar pada nilai – nilai pancasila.
Di bidang Politik misalnya , Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik , dan dalam prakteknya menghindarkan praktek – praktek yang bermoral dan tak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita- cita moral dan budi pekerti yang luhur
Nilai Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan hukum yang aspiratif . Pancasila menjadi sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum .Dalam pembaharuan hukum yang berkedudukan sebagai peraturan yang paling mendasar di Negara Ksatuan Republik Indonesia . Pancasila menjadi sumber dari tata tertib di Indonesia . Pancasila menentukan isi dan bentuk peraturan perundangan di Indonesia . Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional . Sebagai sumber hukum dasar , Pancasila juga mewarnai penegakan hukum di Indonesia
Di bidang Sosial Budaya , Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai – nilai kemanusian , nilai Ketuhanan dan niali keberadaban . Pembangunan di bidang sosial budaya senantiasa mendasar pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab . Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab . Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab , dan tidak manusiawi , sehingga dalam proses pambangunan haruslah selalu mengangkat nilai- nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai niali dasra yaitu nilai Pancasil
Dalam pembangunan sosial budaya perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya malu, dan budaya keteladanan
Di bidang ekonomi , Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan perkembangan ekonomi . Pembangunan Ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai Pancasila selalu mendasar pada nilai kemanusiaan artinya pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan umat manusia , pembangunan ekonomi semata melainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa.
D.Sikap positif terhadap Nilai-Nilai Pancasila.
Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.
Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-masing.
1.Pelaksanaan Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Dalam sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" terkandung nilai ketuhanan dan keagamaan. Maka, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, harus dijiwai dengan nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:
A. Mewujudkan kehidupan religious yang sejati
B. Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada Tuhan Yang maha Esa;
C.Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan keadilan
2.Pelaksanaan Sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Sila "Kemanusiaan yang adil dan beradab"mengandung nilai utama kemanusiaan. Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat perlakukan warga negara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Karena itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai brerikut
A. Menghormati hak-hak asasi manusia
B. Memecahkanberbagai masalah hidup warga Negara dengan cara yang adil.
C. Membina sikap saling tolong antar warga Negara.
3.Pelaksanaan Sila "Persatuan Indonesia"
Dalam sila "Persatuan Indonesia" terkandung nilai persatuan dan nasionalisme religius. Yang dimaksud nasionalisme religius adalah semangat kebangsaan yang dilandasi dengan moral keagamaan dan ketuhanan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam kehidupan berbangsan dan bernegara antara lain:
A. Mengakui keragaman suku sebagai kekayaan bangsa
B. Menciptakan kerukunan hidup antarsuku yang ada di Indonesia
C. Menjaga persatuan bangsa
4. Pelaksanaan Sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan"
SIla keempat ini, mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan demokrasi saling terkait dan harus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera. Karena itu, terkait dengan pelaksanaan sila keempat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal-hal yang harus di lakukan sebagai berikut:
A. Memberikan kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan saran dalam pelaksanaan pembangunan
B. Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif
5. Pelaksanaan Sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Dalam sila kelima ini, terkandung nilai keadilan dan pemerataan sosial. Artinya, keadilan merupakan hal yang akan dan harus di wujudkan dalam kehidupan masyarakat secara merata dan menyeluruh. Terkait dengan pelaksanaan sila kelima ini, hal-hal yang harus dilakukan antara lain:
A. Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan wilayah negara
B. Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam berbagai bidang dan sektor ke hidupan
Setiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia yang religius, humanis, bersatu, demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
Lahirnya Liberalisme untuk pertama kalinya dikobarkan kaum Borjuis,Perancis pada abad ke-18 sebagi reaksi protes terhadap kepincangan yang telah berakar lama di perancis.Sebagai akibat warisan sejarah masa lampau di Prancis terdapat pemisahan dan perbedaan yang tajam sekali antara golongan I dan II yang memiliki berbagai hak tanpa kewajiban dan golongan III yang tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk menentang kekuasaan raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bansawan beragama.
Liberalisme adalah ideology yang lahir dari rahim Barat-Kristen.Ia bukan berasal dari islam,dan sudah tentu akan bertentangan dengan islam.Pandangan bahwa manusia memiliki HAM yang bebas dari setiap otoritas,sangat bertentangan dengan Islam,yang mengajarkan manusia untuk memegang teguh norma-norma ilahi yang tealah dijelaskan-Nya lewat Al-Qur'an dan Sunnah,berdasarkan panduan para ulama terpecaya.Dari sejak awal sampai sekarang bisa dipastikan tidak seorangpun muslim pun,kecuali yang liberal,yang merasa bahkan meyakini bahwa dirinya terkekang oleh Allah,para nabi,atau oleh para ulama,yang justru sebaliknya,mereka sangat merindukan panduan dari para ulama tentang ajaran Allah dan Rasul-Nya yang tersaji dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme ini merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. Komunisme ini menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama.
Negara komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme, atau Maoisme). Negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat Cina, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam
Ideologi dan dasar Negara kita adalah Pancasila.Pancasila terdiri dari lima sila.Kelima sila itu adalah
1.Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Perwakilan.
5. Kedilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah harus selalu berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang luhur , hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan , penindasan , dan kekerasan antara satu sama lain.
B.Saran.
Saya berharap kepada para teman-teman dan pembaca makalah ini agar semuanya dapat memahami makalah yang saya susun ini dan mengerti dengan apa yang tertulis didalamnya.Saya juga berharap kepada teman-teman dan para pembaca agar dapat membuat makalah ini sebagai tambahan ilmu bagi semuanya dan menambah wawasan tentang ideology yang ada didunia ini.Saya juga tidak lupa meminta maaf yang sebesar-besarnya kalau ada kesalahan pada makalah yang tyelah saya susun ini.Saya mengharapkan kritikan dari teman-teman semuanya guna membangun pribadi saya dalam pengembangan ilmu saya dalam pembuatan makalah yang selanjutnya,agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.