A. Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Berdasarkan judul rumusan masalah pada pengamatan ini adalah: 1. Baga Bagaim iman anaa
peng pengar aruh uh lama lama pere perend ndam aman an biji biji dala dalam m
air air
terh terhad adap ap
perkecambahan perkecambahan biji jagung ? B. Tuj Tujuan uan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pengamatan adalah: 1. Meng Menget etah ahui ui peng pengar aruh uh lama lama pere perend ndam aman an biji biji dala dalam m air air terh terhad adap ap
perkecambahan perkecambahan biji jagung. C. Hipotesis Hipotesis
Hipotesis dari praktikum ini adalah : HA = Ada pengaruh pengaruh perendaman perendaman biji dalam dalam air terhadap terhadap perkecambah perkecambahan an biji jagung. HO =
Tidak
ada
pengaruh
perendaman
biji
dalam
air
terhadap
perkecambahan perkecambahan biji jagung. D. Kajian Kajian Pustaka Pustaka Biji jagung
Secara morfologis biji jagung tersusun atas perikarp atau kulit ari (5%), endos endosper perm m (82%) (82%),, lembag lembagaa (12%) (12%) dan tip cap (1%). (1%). Perika Perikarp rp merupa merupakan kan lapisan pembungkus biji yang berubah cepat selama proses pembentukan biji (Suarni dan Widowati, 2011). Kulit ari jagung dicirikan oleh kandungan serat kasa kasarr yang yang ting tinggi gi.. Endo Endosp sper erm m meru merupa paka kan n bagi bagian an biji biji jagu jagung ng yang yang mengandun mengandung g pati. pati. Endosper Endosperm m jagung jagung terdiri terdiri atas endosper endosperm m keras keras (horny (horny endos endosper perm) m) dan endos endosper perm m lunak lunak (flou (floury ry endope endoperm) rm).. Endosp Endosper erm m keras keras terdiri dari sel-sel yang lebih kecil dan rapat, demikian pula dengan susunan granu granula la pati pati didala didalamny mnya. a. Endope Endoperm rm lunak lunak mengan mengandun dung g pati pati yang yang lebih lebih banyak dengan susunan tidak serapat pada bagian endosperm keras (Agustina, 2008) 2008).. Tip cap adala adalah h bagia bagian n yang yang mengh menghubu ubungk ngkan an biji biji dengan dengan jangg janggel el (Suarni dan Widowati, 2011).
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses awal pertumbuhan individu baru pada tana tanama man n yang yang diaw diawal alii deng dengan an munc muncul ulny nyaa radi radike kell pada pada test testaa beni benih. h.
1
Perkec Perkecamb ambaha ahan n sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh keter ketersed sediaa iaan n air dalam dalam medium medium pertumbuhan. pertumbuhan. Air akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas enzim-enzim enzim-enzim metabolisme perkecambahan (Agustrina, 2008). Perkecam Perkecambaha bahan n merupakan merupakan tahapan tahapan awal dari proses proses pertumbu pertumbuhan han dan perkembangan perkembangan pada tumbuhan pada tumbuhan berbiji. berbiji. Embrio di dalam endosperma biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan berkembang dan menjadi tumbuhan muda. Endosperma berfungsi sebagai penyedia cadangan energi bagi embrio dalam proses perkecambahan, perkecambahan, mengandung protein albumin protein albumin (protein (protein yang larut dalam air), karbohidrat dan lemak lemak (Anonim (Anonim,, 2011). 2011). Endosperm Endospermaa dapat dapat berkecam berkecambah bah apabil apabilaa diduku didukung ng oleh oleh fakto faktor-f r-fakt aktor or ekster eksternal nal maupun maupun inter internal nal,, sepert sepertii keadaa keadaan n biji, biji, perme permeabi abilit litas as kulit kulit biji biji dan tersed tersedian ianya ya air diseke disekelil liling ing biji. biji. Faktor Faktor eksterna eksternall berupa berupa air merupakan merupakan penentu penentu kecepatan kecepatan perkecam perkecambaha bahan. n. Biji Biji kacang kacang tanah tanah memili memiliki ki endosp endosperm ermaa yang yang lebih lebih besar besar diband dibanding ingka kan n dengan biji kacang-kacangan lainnya, sehingga di dalamnya terdapat protein, lemak dan karbohidrat yang banyak. Pertum Pertumbuh buhan an dapat dapat dibagi dibagi menja menjadi di 2 tahap tahap yaitu yaitu pembel pembelaha ahan n sel sel dan dan pembesaran atau pemanjangan pemanjangan sel. Pembelahan sel menghasilkan menghasilkan dua sel anakan anakan sehin sehingga gga menamb menambah ah jumlah jumlah sel sel penyus penyusun un tubuh. tubuh. Pembel Pembelaha ahan n sel sel diangg dianggap ap selesa selesaii bila bila sel anakan anakan telah telah sama sama dengan dengan ukura ukuran n sel indukn induknya. ya. Pembes Pembesar aran an atau atau peman pemanjan jangan gan sel menye menyebab babkan kan ukura ukuran n sel sel baru baru itu lebih lebih besar dari ukuran sel induk. Pemanjangan sel terjadi apabila sel yang membentang dindingnya pada sumbu tertentu sedangkan pada pembesaran sel pembentang sel terjadi ke segala arah, agar dinding sel membentang maka tekanan tekanan osmotic osmotic cairan sel harus dinaikkan dinaikkan sehingga sehingga terjadi terjadi daya hisap air pada isi sel dan air yang masuk ke dalam sel serta tekanan turgor yang terjadi menye menyebab babkan kan dindin dinding g sel yang yang telah telah plasti plastiss (luna (lunak) k) dapat dapat menge mengemba mbang ng (Soerodikoesoemo, (Soerodikoesoemo, 1993).
Ada dua tipe perkecambahan biji, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal. 1. Perkecambahan Perkecambahan epigeal
2
Tipe Tipe perkec perkecam ambah bahan an epigea epigeall ditan ditandai dai dengan dengan hipoko hipokotil til yang yang tumbuh tumbuh memanja memanjang ng sehingga sehingga plumula plumula dan kotiledo kotiledon n terangkat terangkat ke atas (permuka (permukaaa n tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Conto Contoh h tumbuh tumbuhan an ini adalah adalah kacang kacang hijau, hijau, kedela kedelai, i, bunga bunga matah matahari ari dan dan kacang tanah. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika ketika cadangan cadangan makanan di dalamnya dalamnya telah habis habis digunakan digunakan oleh embrio embrio (Campbell et al., 2000: 365).
Gambar 1. Perkecambahan biji epigeal 2. Perkecambahan Perkecambahan hipogeal Perkecamb Perkecambahan ahan hipogeal hipogeal ditandai ditandai dengan dengan epikotil epikotil tumbuh tumbuh memanjan memanjang g kemu kemudi dian an plum plumul ulaa tumb tumbuh uh ke perm permuk ukaa aan n tana tanah h mene menemb mbus us kuli kulitt biji biji.. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan (Campbell et al., 2000: 366).
3
Gambar 2. Perkecambahan Hipogeal Proses perkecambahan
Prose Prosess perkec perkecam ambah bahan an benih benih merupa merupakan kan suatu suatu rangka rangkaian ian komple kompleks ks dari dari perubahan-perubahan perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Tahapan dalam perkecambahannya perkecambahannya terdiri dari: Proses penyerapan air (imbibisi)
Proses Proses penyerapa penyerapan n air atau imbibisi imbibisi berguna untuk melunakk melunakkan an kuli kulitt
biji iji
dan dan
men menyeba yebabk bkan an
peng pengem emb banga angan n
embr embriio
dan
endosperma. Hal ini menyebabkan pecah atau robeknya kulit biji. Selain Selain itu, air memberi memberikan kan fasilita fasilitass untuk masuknya masuknya oksigen oksigen ke dalam biji. Dinding sel yang kering hampir tidak permeabel untuk gas, tetapi apabila dinding sel di-imbibisi oleh air, maka gas akan masuk ke dalam sel secara difusi. Apabi Apabila la dindin dinding g sel kulit kulit biji biji dan embrio embrio menyer menyerap ap air, air, maka maka supl suplai ai
oksi oksige gen n
meni mening ngka katt
kepa kepada da
selsel-se sell
hidu hidup p
sehi sehing ngga ga
memungkinkan lebih aktifnya pernapasan. Sebaliknya CO 2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar. Beberapa Beberapa faktor faktor yang mempenga mempengaruhi ruhi kecepata kecepatan n penyerap penyerapan an air oleh biji yaitu: Permeabilitas kulit biji Konsentrasi Konsentrasi air Suhu Tekanan hidrostatik Luas permukaan biji yang kontak dengan air
4
Daya intermolekuler intermolekuler Komposisi kimia Aktivasi enzim
Aktivasi Aktivasi enzim enzim terjadi terjadi setelah setelah benih benih berimbib berimbibisi isi dengan dengan cukup. cukup. EnzimEnzim-enz enzim im yang yang terakt teraktiva ivasi si pada pada proses proses perkec perkecam ambah bahan an ini adalah enzim hidrolitik seperti : α-amilase, yang merombak amylase menjadi glukosa ribonuklease, yang merombak ribonukleotida endo-β-glukanase, yang merombak senyawa glukan fosfatase, yang merombak senyawa yang mengandung P lipase, yang merombak senyawa lipid peptidase, yang merombak senyawa protein.
Perombakan cadangan makanan
Pada proses ini, ada dua proses yang akan terjadi yakni : Katabolisme Katabolisme karbohidrat Melalui proses ini, ATP akan dihasilkan untuk keperluan perkecambahan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah selanjutnya.
Skema proses katabolisme karbohidrat
Metabolisme lemak Lema Lemak k akan akan diro diromb mbak ak oleh oleh enzi enzim m lipa lipase se dan dan enzi enzim m lainnya.
5
Skema proses metabolisme lemak.
Inisiasi pertumbuhan embrio
Proses Proses ini terjadi terjadi setelah setelah semua semua proses proses imbibisi imbibisi,, aktivasi aktivasi enzim, dan katabolisme cadangan makanan berjalan. Proses ini ditandai oleh : Meningkatnya bobot kering embryonic kering embryonic axis Menurunnya bobot kering endosperma
Munculnya radikel
Muncul Munculnya nya radik radikel el adalah adalah tanda tanda bahwa bahwa proses proses perkec perkecamb ambaha ahan n telah telah sempu sempurna rna.. Proses Proses ini akan akan diikut diikutii oleh oleh pemanj pemanjang angan an dan dan pembelahan sel-sel. Proses pemanjangan pemanjangan sel ada dua fase yakni : Fase 1 (fase lambat) lambat) dimana pemanjangan sel tidak diikuti dengan penambahan bobot kering Fase 2 (fase cepat), cepat), yang diikuti oleh penambahan bobot segar dan bobot kering.
Pemantapan kecambah
Keca Kecamb mbah ah mula mulaii mant mantap ap sete setela lah h ia dapa dapatt meny menyer erap ap air air dan dan berfotosintesis berfotosintesis (autotrof). Semula, ada masa transisi antara masih disupl disuplai ai oleh oleh cadan cadangan gan makana makanan n sampa sampaii mampu mampu autotr autotrof. of. Saat Saat autotrof autotrof dicapai dicapai proses proses perkecam perkecambahan bahan telah telah sempurna sempurna (makna (makna agronomis). Hormon-hormon Perkecambahan
Pada dasarnya dasarnya perkecam perkecambaha bahan n biji diatur diatur oleh sejumlah sejumlah hormon yang kerjanya bertahap. Adapun hormon yang memulai dan memperantai proses
6
perkecambahan, perkecambahan, yaitu fitohormon. Selain itu ada beberapa aktivitas hormon pertumbuhan pertumbuhan lain yang penting, yakni giberelin yang berfungsi untuk meng menggi giat atka kan n
enzi enzim m hodr hodrol olit itik ik sert sertaa
sito sitoki kini nin n yang yang berf berfun ungs gsii
untu untuk k
merangsa merangsang ng pembelah pembelahan an sel, munculnya munculnya radikula radikula dan plumula plumula serta serta auksin auksin yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan. Adapun Adapun mekanism mekanismee kerja kerja hormon-h hormon-hormo ormon n ini dalam dalam perkecam perkecambahan bahan,, yaitu yaitu pertama kali absorbsi air dari tanah menyebabkan embrio memproduksi sejumlah kecil giberelin yang kemudian berdifusi kedalam selapis sel aleuron yang mengelilingi sel cadangan makanan endospora, yang menyebabkan sel endo endosp spor oraa itu itu meng mengal alam amii peme pemeca caha han n dan dan menc mencai air. r. Dan Dan akib akibat at hal hal ini, ini, sito sitoki kini nin n dan dan auks auksin in terb terben entu tuk. k. Sehi Sehing ngga ga akti aktivi vita tass dua dua horm hormon on ini ini mengakti mengaktifkan fkan pertumbu pertumbuhan han embrio embrio dengan dengan membuat membuat sel-sel sel-sel membelah membelah dan membesar sehingga terjadi perkecambahan.
E. Variabel Variabel Peneliti Penelitian an
1. Variabe iabell kon kontrol trol
: Jenis nis biji biji (ja (jagun gung), g), jumla umlah h biji iji
2. Vari Variab abel el mani manipu pula lasi si
: Lama Lama pere perend ndam aman an (0, (0, 1 jam, jam, 2 jam jam 3 jam, jam, 4 jam) jam)
3. Variabel respon
: Ke Kecepatan perkecambahan
F. Definisi Definisi Operasional Operasional Variabel Variabel 1.
Variabel Variabel kontrol adalah variabel variabel yang dikendal dikendalikan ikan konstan sehingga sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luar yang tidak teliti. Variabel kontrol sering digunakan sebagai pembanding melalui penelitian eksperimental. eksperimental. Dalam praktikum ini varia variabel bel kontro kontroll adalah adalah jenis jenis biji biji jagung jagung dengan dengan jumlah jumlahnya nya 50 biji. biji. Jumlah Jumlah biji jagung disamaka disamakan n agar mempermu mempermudah dah dalam dalam perhitung perhitungan an darikelima perlakuan dan apabila jumlah awal dari dapat di bandingkan.
2.
Variabel Variabel nmanipul nmanipulasi asi merupaka merupakan n variabel variabel yang dapat dapat mempenga mempengaruhi ruhi variabel lainnya. Praktikum ini variabel manipulasinya adalah perlakuan biji jagung dengan di rendam dengan waktu 0 (tanpa di rendam), 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam yang nantinya nantinya bertujuan bertujuan untuk mengetahui mengetahui biji mana yang akan cepat tumbuh dari perbedaan perendaman tersebut.
7
3.
Varia Variabel bel respo responad nadala alah h variab variabel el yang yang dipeng dipengaru aruhi hi akibat akibat dari dari adanya adanya variabel variabel manipula manipulasi. si. Dalam Dalam praktiku praktikum m ini variabel variabel responnya responnya adalah adalah kecepata kecepatan n perkecam perkecambahan bahan biji jagung jagung yang telah telah diberika diberikan n perlakua perlakuan n berbeda sehingga akan muncul variabel respon. Sehingga kecepatan pertumbuhan pertumbuhan biji dapat dibandingkan dari beberapa perendaman. Di amati selama10 hari kecepatan biji yang berkecambah.
G. Alat dan Bahan
Alat : 1. Nampa Nampan n plasti plastik k 2. Labe Labell 3. Kapa Kapass
Bahan : 1. Air Air suling suling 2. 250 Biji Biji jagung H. Rancangan Rancangan Perco Percobaan baan
Berikut rancangan percobaan pada praktikum ini: Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Kemudian merendam biji jagung selama 4 jam, 3 jam, 2 jam, 1 jam, dan tanpa tanpa dirend direndam am.. Menan Menanam am dalam dalam waktu waktu yang yang bersam bersamaan aan pada pada nampa nampan n plastik
yang sudah dialasi kapas. Menutup nampan plastik kemudian
simp simpan an di temp tempat at gela gelap p dan dan amat amatii seti setiap ap hari hari bera berapa pa juml jumlah ah biji biji yang yang berkecambah selama 10 hari. Pisahkan biji yang sudah berkecambah dan suda sudah h dila dilaku kuka kan n perh perhit itun unga gan. n. Hari Hari pert pertam amaa peng pengam amat atan an dihi dihitu tung ng saat saat penanaman biji pada nampan plastik. Kemudian catat pada hasil kecambah yang tumbuh setiap harinya.
8
I. Langkah Langkah Kerj Kerja a
Adap Adapun un alur alur prak prakti tiku kum m peng pengar aruh uh pere perend ndam aman an biji biji dala dalam m air air terh terhad adap ap perkecambahan perkecambahan sebagai berikut :
250 biji jagung
50 biji
50 biji
50 biji
50 biji
50 biji
tanpa
direndam 1
direndam 2
direndam 3
direnda
direndam
jam
jam
jam
m 4 jam
Masing-masing biji yang sudah diberi perlakuan, langsung ditanam
Amati setiap hari jumlah biji yang berkecambah selama 10 hari
9
J. Rancangan Rancangan Tabel Tabel Pengamatan Pengamatan
Pada Pada prakti praktikum kum ini, ini, pengar pengaruh uh perend perendama aman n biji biji dalam dalam air terha terhadap dap perkecambahan. perkecambahan.
Berdasarkan Berdasarkan
hasil
praktikum yang
telah
dilakukan,
didapatkan data yang disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 1. Pengaruh perendaman biji pada perkecambahan jagung IKP
Perlakuan (jam )
X1
X2
X3
X4
X5
%
X6
X7
X8
X9
X10
ƩIKP
Perkecam bahan
0
-
-
1
10
5
4
2
8
-
-
5,786
60%
1
-
-
5
15
6
8
1
4
1
-
8,7038
70%
2
-
-
4
10
8
6
2
10
2
-
8,19
84%
3
-
-
10
5
10
5
3
8
2
-
9,066
86%
4
-
3
12
8
10
7
2
5
2
-
11,799
96%
Berdasarkan tabel diatas, berikut ini adalah grafik perendaman biji jagung :
Gambar Gambar 3. Grafik Grafik
pengaruh pengaruh lama lama perendam perendaman an biji jagung jagung terhada terhadap p jumlah IKP IKP
K. Rencana Rencana Analisis Analisis Data Data
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dianalisis bahwa pada kecambah jagung
yang tidak direndam memiliki presentase perkecambahan perkecambahan sebesar 42
% dan indeks perkecambahan sebesar 5,786, dan pada perendaman selama 1 jam memiliki hasil 70% dan indeks perkecambahan perkecambahan sebesar 8,7038. Begitu juga dengan biji kedelai yang direndam selama 2 jam , 3 jam dan 4 jam ,
10
memiliki memiliki nilai nilai persenta persentasi si perkecam perkecambahan bahan sebesar sebesar 84 %, 86 %, 96 %. Nilai indeks kecepatan perkecambahan yang direndam 2 jam, 3 jam, 4 jam sebesar 8,19, 9,066, 11,799, dari perkecambahan tersebut perlakuan yang paling cepat tumbuh tumbuh yaitu yaitu perendam perendaman an selama selama 4 jam. Pada Pada grafik grafik diatas diatas
diperoleh diperoleh bahwa bahwa
prosentase jumlah biji yang berkecambah berkecambah mulai dari tidak direndam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Semakin lama perendaman semakin besar presentase perkecambahannya. perkecambahannya.
L. Hasil Analisi Analisi Data Data
Berdasarkan analisis data dan histogram hasil penelitian di atas, dapat memp memper erli liha hatk tkan an bahw bahwaa lama lama pere perend ndam aman an biji biji kaca kacang ng tana tanah h dala dalam m air air berpengaruh
terhadap
kecepatan
perkecambahan perkecambahan
yaitu
makin
lama
perendaman maka makin tinggi nilai IKP (indeks kecepatan perkecambahan). perkecambahan). Hal ini dibuktikan pada data perendaman biji selama 0 jam memiliki nilai IKP IKP terre terrenda ndah h yaitu yaitu sebesa sebesarr 5,786 5,786 denga dengan n jumla jumlah h biji biji yang yang berkec berkecamb ambah ah sebes sebesar ar 60%, 60%, sedang sedangkan kan biji biji yang yang dirend direndam am selam selam 4 jam nilai IKP IKP yang yang dimiliki dimiliki paling tinggi yaitu yaitu sebesar sebesar 11,799 11,799 dengan dengan jumlah jumlah persentas persentasee biji yang berkecambah sebesar 96%. Hal ini dikarena dikarenakan kan pada awal perkecam perkecambaha bahan n biji harus dipacu oleh fakto faktor-f r-fakt aktor or terten tertentu tu salah salah satuny satunyaa air. air. Peruba Perubahan han yang yang teram teramati ati adalah adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingku lingkunga ngan n sekeli sekelilin lingny gnya, a, baik baik dari dari tanah tanah maupun maupun udara udara dalam dalam bentu bentuk k embun atau uap air karena air dibutuhkan sebelum perkecambahan dimulai, terkait dengan kondisi normal biji mengandung air sekitar 5 – 20% dari berat totalnya totalnya,, sehingga sehingga harus harus menyerap menyerap sejumlah sejumlah air sebelum sebelum perkecam perkecambaha bahan n dimulai. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel embrio membesar dan biji melunak. (Suyatmi, 2012) IKP IKP pada pada biji biji jagung jagung yang yang dirend direndam am selama selama 4 jam merupak merupakan an yang yang terti tertingg nggii karen karenaa biji biji telah telah menye menyerap rap air secara secara optim optimal, al, sehing sehingga ga sel-se sel-sell dalam dalam biji biji yang yang semula semula dorman dormansi si menga mengalam lamii imbibi imbibisi si dan membe membengk ngkak ak sehingga biji bertambah besar. Di dalam air mengandung oksigen yang larut dalam air yang akan masuk ke dalam sel biji secara difusi, dimana oksigen
11
tersebut digunkana untuk proses respirasi sel dan pengaktifan enzim-enzim di dalam tubuh. Dari proses respirasi tersebut dihasilkan energi yang digunakan untuk untuk pertumbu pertumbuhan han tanaman. tanaman. Apabila Apabila enzim-en enzim-enzim zim dalam dalam biji telah aktif aktif maka
transport
molekul
di
dalam
tubuh
akan
berlangsung
dan
mole moleku kull-mo mole leku kull ters terseb ebut ut digu diguna naka kan n dala dalam m pros proses es penc pencer erna naan an pada pada tumbuhan. Hasil pencernaan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh. Dari hasil tersebut serta hasil respirasi, digunakan oleh biji untuk tumbuh yakni melakuka melakukan n perkecam perkecambahan bahan.. Air juga berpenga berpengaruh ruh terhadap terhadap pertumbuh pertumbuhan, an, karena fungsinya dalam metabolisme sangat besar. Selain menentukan turgor sel sebelum membelah atau membesar, air juga menentukan kecepatan reaksi biokimia dalam sel. Sehingga berubahnya kadar air dalam sel, akan mempe mempenga ngaruh ruhii hormon hormon pertu pertumbu mbuhan han dalam dalam tubuh tubuh tumbuh tumbuhan, an, sehing sehingga ga perkecambahan perkecambahan lebih cepat. (Suyatmi, 2012) Pada biji dengan waktu perendaman yang sebentar yakni 0, 1, 2 dan 3 jam diperoleh kecepatan perkecambahan yang lebih rendah dibandingkan biji yang direndam selama 4 jam. Hal ini dikarenakan biji hanya memperoleh sedikit oksigen yang terlarut dalam air sehingga proses respirasi terganggu atau atau tidak tidak berjal berjalan an cepat cepat,, sehin sehingga gga proses proses perkec perkecam ambah bahan an lambat lambat karena karena energi energi yang dihasilk dihasilkan an dari respirasi respirasi,, untuk perkecambaha perkecambahan n hanya hanya sedikit sedikit selain itu dengan kurangnya air maka proses aktivasi enzim-enzim hidrolitik juga akan berlangsung kurang maksimal, selain kurangnya enzim-enzim tersebut juga bisa menimbulkan kurangnya hormon giberelin yang berfungsi untuk pertumbuhan sehingga pertumbuhan biji akan lebih lambat.
M. Kesimpulan Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah : 1. Ter Terdap dapat
peng pengaaruh ruh
waktu ktu
peren rendam daman
biji iji
ter terhada hadap p
kecepa cepattan
perkecambahan perkecambahan biji jagung. Pengaruhnya yaitu, semakin lama proses perendaman biji, maka semakin cepat proses perkecambahan perkecambahan biji. Sehi Sehing ngga ga
nila nilaii
pers persen enta tase se
perk perkec ecam amba baha han n
perkecambahan perkecambahan semakin besar
12
dan dan
inde indeks ks
kece kecepa pata tan n
N. Daftar Daftar Pustak Pustaka a
Agustrina, R. 2008. Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Leguminoceae di Bawa Bawah h Peng Pengar aruh uh Me Meda dan n Magne agnet. t. Jurus Jurusan an Biol Biolog ogii FMIP FMIPA A Universitas Lampung. Lampung: hal 342-347. Campbell et al., 2000. Biologi. 2000. Biologi. Ed Ed 5. Indonesia : Erlangga Suar Suarni ni,, dan dan S. Wido Widowa wati ti.. 2011 2011.. Struk Struktur tur,, kompos komposisi isi,, dan nutris nutrisii jagung jagung.. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung . Maka Makass ssar ar : 410-426. Soerodiko Soerodikoesoe esoemo, mo, Wibisono, Wibisono, dkk, 1993, 1993, Anatom Anatomii dan Fisiol Fisiologi ogi Tumbuh Tumbuhan. an. Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta. Suyatmi.2012.
Publikasi
Web.
http://eprints.undip.ac.id http://epr ints.undip.ac.id/34536/1/4._Ar /34536/1/4._Artikel_Suyatmi. tikel_Suyatmi.pdf/ pdf/ Diakses tanggal 17 Mei 2017.
13
LAMPIRAN
Media tanam
Perendaman jagung
Hari ke-3
Hari ke-0
Hari ke-6 perendaman 1 jam
Hari ke-6 perendaman 4 jam
14
Hari ke -6 perendaman 3 jam
Hari ke-6 perendaman 2 jam
15
LAMPIRAN PERHITUNGAN
IKP
=
x
1
x
2
x
3
.......
x n
1. Biji tanpa tanpa perendama perendaman n (0 jam)
IKP
0
1
0 2
1 3
10 4
5 5
4 6
2 7
8 8
0 9
0 10
33,3 250 100 66,7 28,6 100
100 578,6
100 85,786
2. IKP Perenda Perendaman man biji 1 jam IKP
0 1
0 2
5 3
15 4
6 5
8 6
1 7
4 8
1 9
0 10
166,7 375 120 133,3 14,28 50 11,1 100 870,38 100 8,7038
3. IKP Pendam Pendaman an biji 2 jam jam IKP
0 1
0 2
4 3
10 4
8 5
6 6
2 7
10 8
2 9
0 10
133,3 250 160 100 28,5 125 22,2 100 819 100 8,19
4. IKP Perenda Perendaman man biji 3 jam IKP
0 1
0 2
10 3
5 4
10 5
5 6
3 7
16
8 8
2 9
0 10
333,3 125 200 83,3 42,8 100 22,22
100 90,66
100 9,066
5. IKP Perenda Perendaman man biji 4 jam IKP
0
1
3 2
12 3
8 4
10 5
7 6
2 7
5 8
2 9
0 10
150 400 200 200 116,7 28,5 65,5 22,2 100 1179,9 100 11,79
Presentasi perkecambahan perkecambahan 1.
Biji tanpa tanpa perend perendam aman an 0 jam
% 2.
100% 60%
%
35 50
100% 70%
Peren Perendam daman an biji 2 jam
% 4.
50
Peren Perendam daman an biji 1 jam
% 3.
30
5. Perendam Perendaman an biji 4 jam jam
42 50
100% 84%
Peren Perendam daman an biji 3 jam
%
43 50
100% 60%
17
48 50
100% 96%
LAPORAN LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGARUH PERENDAMAN BIJI TERHADAP PERKECAMBAHAN PERKECAMBAHAN BIJI JAGUNG (Zea
Mays)
Disusun oleh : Novita Lailatul Zuhriyah 14030204037 Pendidikan Biologi A 2015
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2017
18