BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum Praktikum pengemasan selang kebakaran (fire ( fire hose) dilakukan hose) dilakukan pada : Hari, Tanggal : Rabu , 3 Mei 2017 Waktu : Pukul 12.20 – 15.45 WIB Tempat/lokasi : Lab. SPPK PPNS prosedur yang telah dilakukan untuk memadamkan api menggunakan karung goni adalah sebagai berikut: 1. Membentangkan selang di tempat tempat yang yang datar
2. Melipat selang dengan posisi posisi female di bawah dan male diatas
3. Membentuk selang selang seperti pita pada ujung lipatan, lipatan, salah satu sisi tertutup tertutup rapi sisi lainnya terbuka
4. Merapikan dan mulai menggulung selang
5. Terus menggulung selang sambil dirapikan sampai ujung
6. Memasukkan sisi pita yang tertutup kedalam sisi yang terbuka
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang diperhatikan dalam pengemasan selang antara lain : a. Tidak boleh menarik selang sehingga timbul gesekan antara selang kebakaran dengan permukaan tanah b. Setiap metode penggulungan selang mempunyai posisi berbeda dalam meletakaan male/female coupling. c. Sebelum dilakukan pengemasan selang, pastikan tidak ada air di dalam selang. d. Terdapat selang kebakaran yang tidak memiliki male/female coupling. e. Terdapat lubang-lubang kecil pada sepanjang sisi selang kebakaran.
4.2 Potensi Bahaya Terdapat beberapa potendi bahaya yang mengganggu saat perktikum SPPK menggulung selang yaitu : 1. Tanahnya kering dan berdebu sehingga mengganggu pernafasan saat menggulung selang 2. Bayak terdapat batu-batu kecil yang membuat tersandubg dan jatuh 3. Tempatnya kurang luas sehingga saat menggelar seang sampai kejalan tempat kendaraan berlalulalang
4.3 Pembahasan Selang kebakaran atau yang dapat disebut dengan fire hose adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan air dari hidran ke sumber api. Selang kebakaran biasanya terbuat dari bahan yang tahan dengan api karena digunakan di dalam bangunan yang penuh dengan nyala api. Pengemasan selang kebakaran adalah kegiatan menggulung selang yang
dilakukan petugas pemadam kebakaran dengan keahlian khusus. Jadi, dalam menggulung selang dibutuhkan latihan untuk menghindari kerusakan selang kebakaran. Pengemasan selang kebakaran dapat dibedakan menjadi 8 jenis yaitu a. roll tunggal, pengemasan selang dengan cara menggulung dari male coupling menuju femal /coupling. b. roll ganda, pengemasan selang dengan cara ditumpuk (male coupling diatas female coupling dengan jarak sekitar + 60 cm). Diberikan jarak 60cm karena ketika dilakukan penggulungan male coupling akan bergerak menuju female coupling. c. Twin Doughnut, pengemasan selang yang dilakukan dengan cara membagi selang menjadi 2 jalur dan pada sisi tengah (bagian tengah antara male dan female coupling dilakukan penggulungan dengan membentuk segitiga pertama kali. d. Self locking, pengemasan selang yang dilakukan dengan ditumpuk. Seperti roll ganda. Namun ujung lipatan selang dibentuk seperti popok bayi setelah itu dilakukan penggulungan. e. Flaking tunggal, pengemasan yang dilakukan dengan cara melempit selang dengan panjang lempitan sekitar pinggang-pinggul orang dewasa. Metode seperti ini biasa digunkan untuk selang kebakaran yang akan ditempatkan pada kotak hidran. f. Flaking ganda, pengemasan yang dilakukan dengan cara menggabungkan male coupling dengan female copling dan menaruhnya ditengah-tengah selang. Selanjutnya dilakukan pelipatan selang dari kedua sisi menuju tengah selang g. Angaka 8 (delapan), pengemasan selang yang dilakukan dengan cara membentuk angka 8 dengan menaruh female coupling di bagian bawah. Setelah selesai male dan female coupling digabungkan. Kerusakan selang kebakaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya lipatan yang salah, ketika pengemasan melakukan gerakan menyeret selang, adanya air di dalam selang. Kesalahan tersebut dapat dihindari jika kita sebelumnya memahami dan melakukan latihan dalam pengemasan selang kebakaran. Selang kebakaran yang berlubang pada sisinya dan tidak meiliki salah satu coup
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa : a. Terdapat tujuh metode dalam pengemasan selang yaitu roll tunggal, roll ganda, twin douhgnut, self locking, flaking tunggal, flaking ganda, dan angka 8. b. Gerakan menyeret selang dan ada air di dalam selang dapat mengurangi umur selang. c. Posisi female coupling dalam metode pengemasan selang selalu berada di bawah selang. d. Pemilihan metode pengemasan selang dilakukan menurut kebutuhan dilapangan. 4.2 Saran Dalam praktikum ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan dan ditingkatkan seperti: a. Hindari gerakan menyeret selang dan pastikan tidak ada air di dalam selang untuk menambah umur selang. b. Sebaiknya selang yang tidak memiliki coupling dan sisinya terdapat lubang dilakukan penggantian dengan selang yang baru. c. Sebaiknya memahami cara pengemasan selang sebelum melakukan praktikum untuk menghindari gerakan atau lipatan yang salah.