BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah Pend Pendid idik ikan an meru merupa paka kan n
suat suatu u
pros proses es
bela belaja jarr
hing hingga ga
dapa dapatt
mempr emprak akte tek kkan kan ilm ilmu yang ang di dapat apat di dalam alam keh kehidu idupan pan untu ntuk meciptakaan meciptakaan kemajuan kemajuan dalam kehidupan masyarakat khususnya khususnya dalam pendidikan arsitektur, seorang mahasiswa arsitektur adalah cikal bakal dari lahirnya Arsitek yang nantinya memiliki tugas untuk merencanakan baik bangunan maupun kawasan. Maka dari itu sangat perlu bagi seoang arsitek menunjukan kualitas kerja yang profesional dibidangnya. Vitrui truius us beka bekata ta !prak !praktek tek dan dan "eori ori meru merupa pakan kan Akar Akar dari dari Arsitektur#, dapat di lihat bahwa bahwa teori dan praktek memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan arsitektur. "eori merupakan awal dari pemikiran untuk menjadi sebuah pembenaran dalam melaksanaan prakteknya. $edangkan praktek merupakan kelanjutan dari teori yaitu melaksanakan melaksanakan apa apa yang ada dalam teori. teori. $angat $angat perlu seorang seorang arsitek dalam dunia kerkjanya bepegang teguh terhadap teori dan praktek. %lmu arsitektur merupakan suatu ilmu terapan, sehingga mahasiswa arsitek arsitektur tur selain selain dibeka dibekali li dengan dengan teori&teo teori&teori ri yang yang diterim diterimaa di bangku bangku kuliah juga perlu ditambahkan dengan pengalaman praktek di lapangan yang yang meng mengaja ajark rkan an suatu suatu pros proses es jalan jalanny nyaa sebua sebuah h proy proyek ek,, mula mulaii dari dari tahap tahap perenca perencanaa naan n sampai sampai ketaha ketahap p pelaksa pelaksanaa naan n dan pengaw pengawasan asan yang yang hendak hendaknya nya mampu mampu diterap diterapkan kan dilapa dilapanga ngan. n. Arsite Arsitek k sebagai sebagai salah salah satu satu tenaga tenaga ahli,m ahli,memp empuny unyai ai kedudu kedudukan kan dan perana peranan n yang yang pentin penting g dalam dalam pelaksanaan suatu proyek. 'eterlibatan 'eter libatan seorang arsitek dimulai dari tahap penyusunan program perancangan, tahap konsep dan pengembangan konsep konsep,, tahap tahap pengem pengemban bangan gandes desain ain ( design development development , pelelan pelelangan gan maupun pada tahap pelaksanaan dan pengawasan konstruksi sampai pada taha tahap p peme pemeli liha haraa raan, n, peng pengop opera erasi sian an hi ng ga pa da ealu ealuasi asi pasca pascahu huni ni.. $ela $elain in dari dari itu, itu, seor seoran ang g arsi arsite tek k juga juga haru haruss memi memili liki ki peng penget etah ahua uan n manaj manajem emen en
suat suatu u
proy proyek ek
dalam dalam
admi admini nistr strasi asi peru perusa saha haan an..
)eng )engan an 1
demikian, arsitek selain dituntut memiliki kemampuanuntuk mendesain tetap tetap juga juga memi memili liki ki kema kemamp mpua uan n untu untuk k meng mengatu aturr admin adminis istra trasi si serta serta keua keuang ngan an peru perusah sahaan aanny nya, a, serta serta memili memiliki ki peng penget etah ahua uan n prak praktis tis yang yang diperoleh melalui pengalaman dalam pekerjaan untuk mendukung kegiatan mendesain agar mampu menangani tugas dan kewajibannya dengan baik. 'erja Praktek merupakan suatu bentuk latihan dimana mahasiswa dapat terjun langsung ke lapangan untuk merasakan dunia kerja sesuai dengan minatnya. 1.* 1.*
Maks Maksud ud,, "ujuan juan dan dan manf manfaa aatt Prak Prakte tek k Prof Profes esii 1.*.1 Maksud Melakukakan Melakukakan praktek profesi profesi sesuai dengan jurusan jurusan pendidikan pendidikan yang sedang di tempuh yaitu pendidikan Arsitektur di biro&biro kunsultan. 1.*.* •
"ujuan Maha Mahasi sisw swaa
dapa dapatt
meng mengen enal al dan dan
mema memaha hami mi semu semuaa
pro proses ses
oper operasi asion onal al peng pengelo elolaa laan n dan dan keab keabsa saha han n suat suatu u biro biro kons konsul ulta tan n •
perencanaan dalam tugasdan kewajiban sesuai bidang kerjanya. Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat menget mengetahu ahuii seluruh seluruh proses proses perenca perencanaa naan n baik baik
•
secarateknis maupun non teknis terhadap suatu proyek. Maha Mahasi sisw swaa dapa dapatt meng menget etah ahui ui lang langka kah&l h&lan angk gkah ah mend mendap apatk atkan an
•
sebuah proyek dan proses perencanaannya. Meng Mengen enal al dan dan mema memaha hami mi pros prosed edur ur atau atau tata tata laks laksan anaa yang yang dijalankan suatu biro konsultan perencana dalam mengelola suatu
•
•
proyek perencanaan. Maha Mahasi sisw swaa dapa dapatt memp mempela elajar jarii
kend kendal ala&k a&ken enda dala la pada pada setia setiap p
tahapan pengelolaan pekerjaan. )apat melakukan penerapan dan perbandingan apa yang didapat di bangkukuliah terhadap permas a l a h a n & p e r m a s a l a ha n ya n g a d a
pa d a k e n ya t a a n d i lapangan 1.*.+ Manfaat 'emamp 'emampuan uan untuk untuk mengha menghadap dapii permasal permasalaha ahan n yang yang timbul timbul • dalam perencanaan proyek suatu bangunan.
2
•
)apat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan
•
dalam proses belajar khususnya mendesain. Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat
•
dalam proyek. )apat mempelajari teori&teori baru yang berbeda dari teori yangdijelaskan pada kampus, serta mempelajari masalah&
•
masalah yang ada dalam penerapannya. Manfaat bagi ilmu arsitektur )apat
menambah
dan
mengembangkan ilmu&ilmu arsitektur dari yangdiperoleh saat •
kerja Praktek Perencanaan. Manfaat bagi institusi,memberikan ealuasi terhadap kurikulum
•
yang selama ini diberikan. Membuat jaringan kerja sama yang lebih luas antara lembaga dengandunia kerja, terkait dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitassesuai dengan kebutuhan institusi.
1.+
Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan pada laporan kegiatan praktek profesi yaitu meliputi
tinjauan konsultan
pengawasan,
tinjauan khusus proyek
pengawasan, pembahasan tinjauan pengawasan, serta hal lainnya yang berkaitan dengan pengawasan. )engan objek pembahasan -edung $ekolah Menengah 'ejuruan yang berlokasi di kawasan Paluabara Park yang berada di alan /angtua,kota Palu Proinsi $ulawesi "engah. adwal kerja mahasiswa praktik profesi dalam projek perusahaan ini dilakukan seminggu lima kali setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat selama kurun waktu dua bulan pengamatan di lapangan. 1.0
Metode )i dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melakukan metode pengumpulan data melalui 1. 0.1 $tudi literatur 2ntuk menyusun landasan teori, penulis melakukan studi literatur 1.0.*
yang didapat dari referensi buku&buku yang ada. 3awancara 3
2ntuk mengetahui langsung hal&hal apa saja yang dapat terjadi selama proses pelaksanaan pembangunan dari orang& orang yang terlibat langsung. 1.0.+. $urei lapangan 2ntuk surei di lapangan, perlu diadakan supaya penulis dapat mengetahui dan melihat langsung proses konstruksi yang sedang berlangsung.
4
1.4
$istematika Penulisan 1.4.1 5ab pertama, merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang maksud serta tujuan dan permasalahan secara umum beserta metode pengumpulan data yang digunakan.tinjauan pustaka. 1.4.* 5ab kedua, merupakan tinjauan umum konsultan Pengawas 1.4.+ 5ab ketiga, merupakan tinjauan khusus dari konsultan pengawas 1.4.0 5ab keempat, merupakan Analisis Pelaksanaan 6on 7isik dan 1.4.4
fisik pada proyek 5ab kelima, merupakan kesimpulan dari penulis
5
BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN PENGAWAS
*.1
Pengertian 'onsultan Pengawas 'onsultan pengawas yaitu pihak pemilik proyek (owner8 pengawasan. 'onsultan
untuk pengawas bisa
yang
diberi wewenang oleh
melaksanakan berupa
badan
pekerjaan usaha
maupun
perorangan. Memerlukan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing&masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan sebagainya sehingga sebuah bangunan bisa dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. 'onsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut9 1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja *. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek +. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek 0. 'onsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan 4. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek :. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya 'onsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut9 1. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja *. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan peringatan yang diberikan +. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek 0. 'onsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek
6
4. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site %nstruction8 :. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya. *.* Persyaratan 'onsultan Pengawas $esuai dengan keputusan yang tercantum pada ';P<;$ 6o. *= "ahun 1=>0 untuk disebut sebagai pihak konsultan perencana, maka harus memenuhi syarat&syarat administratif dan teknis. Adapun syarat administratif sebagai berikut 9 1. Memiliki akte notaris yang berisi tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum serta organisasi. *. Memiliki $urat %jin 2saha asa 'onstruksi ($%2'8. +. Memiliki 6omor 3ajib Pajak (6P3P8. 0. "erdaftar pada panitia pengadilan atau departemen
kehakiman
(tergantung bentuk usahanya8. 4. "erdaftar pada badan perencana. 2ntuk terdaftar pada )P2 Propinsi )aerah "ingkat % (bidang ?ipta 'arya8 suatu konsultan harus memenuhi 9 a. Mengisi formulir dan dokumen pendaftaran dengan lampiran& lampiran9 Akte pendirian. • $%2'. • 6P3P • Mempunyai referensi bank. • b. 5ukti&bukti administratif Pimpinan perusahaan atau cabang. • Menyanggupi untuk bertanggung jawab kepada semua hasil • perencanaan itu sendiri. $elain persyaratan administratif, terdapat pula persyaratan teknis, sebagai berikut9 1. Memenuhi persyaratan tenaga&tenaga dalam bidang teknik pembangunan yang dapat dibuktikan dalam ija@ah keahlian, pengalaman, dan referensi dari ahli perusahaan. *. Memiliki nama perusahaan, persyaratan terdaftar pada )irjen ?ipta 'arya tersebut, umumnya hanya untuk bangunan&bangunan swasta biasanya atas kepercayaan pemberi tugas dan diperkuat dengan bukti 9 $%2' • 7
• •
*.+
$truktur rganisasi $oekanto (1=>+8 membagi struktur organisasi menjadi li ma kelompok, yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur organisasi usaha (entura8 dan struktur organisas tim kerja (task force8. 1. $truktur rganisasi 7ungsional
$truktur organisasi fungsional terdiri dari 5agian Pemasaran, 5agian Produksi, 5agian Personalia dan 5agian Pembelanjaan serta
5agian 2mum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. leh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang&orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang&orang pada
bagian
lain yang
mampu
sehingga
pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama. $truktur organisasi fungsional yang menangani proyek& proyek dapat dilihat pada -ambar *.1 -ambar *.1 $truktur rganisasi 7ungsional ($oekanto, 1=>+8 *. $truktur rganisasi Proyek Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi fungsonal. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang&orang
8
fungsional yang bekerja pada proyek benar&benar pndah untuk bekerja sepenuhnya dibawah kekuasaannya. )apat dilihat pada ga mbar *.* -ambar *.* $truktur rganisasi Proyek ($oekanto, 1=>+8 $emakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. $elain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. $ebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek&proyek. Pemanfaatan personil&personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. leh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks. +. $truktur rganisasi Matriks rganisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan& kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahliBstaf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. )alam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing&masing bagian secara structural tidak boleh memiliki proyek. 3alaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajmen proyek. 'esulitannya disini ialah bahwa organisasi matris biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancer dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan abgian manajeen proyek. $elanjutnya struktur organisasi matriks dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
9
-ambar *.+ $truktur rganisasi Matriks ($oekanto, 1=>+8 0. rganisasi 2saha enis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan&perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. )alam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk. 4. rganisasi "im 'erja 5entuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek& proyek yang muncul secara tiba&tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara8. Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil&personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. 6amun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak. 5arrie dan Paulson (1=>08 membagi struktur organisasi atas empat kelompok, pendekatan struktur
yang
mencakup
tradisional, struktur
organisasi
putar
kunci,
struktur
organisasi
organisasi pemilik&
dengan
pembangun,
dan struktur organisasi manajemen
konstruksi profesional. 1. $truktur rganisasi Pendekatan "radisional 10
)alam
struktur
organisasi
ini
pihak
pemilik
(owner8
mempekerjakan seorang pendesain (arsitekturl designer8 yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik
melalui
suatu
perjanjian.
5anyak
pekerjaan
pada
kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor khusus indiidu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. 5iasanya perusahaan tersebut dinamakan $ubkontraktor. -ambar *-ambar *.0 $truktur rganisai "radisional (5arrie dan Paulson, 1=>08 $ubkontraktor pada umumnya mengajukan penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari rencana pemilik, namun hubungan kontak formalnya adalah secara langsung dengan kontraktor utama dan
selanjutnya kontraktor utama bertanggung jawab kepada pemilik mengenai semua pekerjaan, termasuk juga pekerjaan&pekerjaan yang disubkontrakkan. $truktur organisasi berdasarkan pendekatan tradisional dapat dilihat pada -ambar *.0. *. $truktur rganisasi Pemilik&Pembangun $ecara historis banyak sekali kota&kota atau negara&negara terutama pada bagianBdinas pusat,
dan
pekerjaan
umum,
badan
pemerintah
perusahaan& perusahaan swasta telah melaksanakan
pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya. Pendekatan
ini
sering 11
disebut
sebagai
Cforce
accountC
(Perhitungan berdasarkan
kemampuan sendiri8.
-ambar *.4 $truktur rganisasi Pemilik&Pembangun Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan publik dan badan pelayanan umum (general serices administration8 walaupun banyak mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi mereka telah memanfaatkan jasa&jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi tenaga kerjanya. 2ntuk jelasnya lihat -ambar *.4. +. $truktur rganisasi Perancang&Pembangun atau Perancang&Pengelola (Putar 'unci8 5eberapa
ahli
membedakan
pengertian
antara
perancang&
pembangun (perancang&pengelola8 dan putar kunci. 6amun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling tertukar. )alam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan. 5erdasarkan pengertian perancang&pembangun, pihak pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang& pembangun bersama dengan pemilik dalam mengelola proyek. 2ntuk 12
jelasnya
dapat
dilihat
pada
-ambar
*.:.a. sedangkan menurut
pengertian perancang&pengelola, pelaksanaan konstruksi dikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas menurut tata cara yang sesuai dengan konsep manajemen konstruksi professional. $elanjutnya lihat -ambar *.:.b Perencanaan Pembangunan
-ambar *.:.a $tuktur rganisasi Perancang&Pembangun Putar 'unci (5arrie dan Paulson, 1=>08
Perancangan Pengelola
13
-ambar *.:.a $tuktur rganisasi Perancang&Pengelola Putar 'unci (5arrie dan Paulson, 1=>08 menggunakan sistem perancang&pembangun
)engan
atau
perancang& pengelola, pelaksanaan konstruksi dapat dilaksa nakan dengan segera melalui program konstruksi bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. ?ara untuk menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai pada sebagian besar dari proyek&proyek industry berat yang berorientasi pada proses, sebagaimana yang telah dibangun di negara Amerika $erikat pada beberapa dasawwarsa terakhir ini. 0. Manajemen 'onstruksi Profesional Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan konstruksi. $truktur organisasi manajemen konstruksi profesional dibagi atas dua jenis
pendekatan. Pendekatan
yang pertama yaitu
melalui
penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para
kontraktor,
menggunakan
jasa
sedangkan kontraktor
pendekatan yang utama
sebagai
ke
dua
yaitu
pengawas seluruh
pekerjaan yang disubkontrakkan. )ari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan
keuangan
proyek
organisasi manajemen konstruksi pertama
akan
lebih
maka
profesional
kompetitif
penggunaan melalui
struktur
pendekatan
bila dibandingkan terhadap
penggunaan struktur organisasi pendekatan ke dua. /al ini disebabkan karena adanya pembedaan yang jelas antara tugas dan wewenang pada masing&masing unsur. Lihat -ambar *.D.a dan pada -ambar *.D.b. Manajemen 'onstruksi Profesional E Manajer 'onstruksi
14
-ambar *.D.a $truktur rganisasi Manajemen 'onstruksi Profesional (5arrie dan Paulson, 1=>08 Manajemen 'onstruksi Profesional E 'ontraktor 2tama
-ambar *.D.b $truktur rganisasi Manajemen 'onstruksi Profesional (5arrie dan Paulson, 1=>08
*.0
"anggung awab 'onsultan Pengawas "anggung jawab konsultan pengawas merupakan tanggumg jawab dalam melaksanakan tugas&tugasnya, antara lain, 15
1.
Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan. *. Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan desain. +. Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen kontrak 0.
dan melaksanakannya. Menguji program mobilisasi kontraktor seperti kedatangan alat,
4. :.
ketetapan, waktu dan lain&lain. Menguji progress schedule dan finansial budgeting beserta realisasinya. Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. D. Mengadakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan di lapangan. >. Melaksanakan dan menyajikan pengumpulan data, pencatatan, pembukuan, pelaporan dan ealuasi pelaksanaan pekerjaan. =. Memeriksa kebenaran tagihan&tagian dari kontraktor. 1F. Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan di lapangan. 11. Mengetahui dan memahami isi dari dokumen kontrak sebagai pedoman kerja di lapangan. 1*. Membuat laporan&laporan kegiatan pekerjaan di lapangan *.4
/ak dan 3ewenang 'onsultan Pengawas *.4.1
/ak 'onsultan Pengawas /ak&hak dari konsultan pengawas antara lain,
Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam proyek.
Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak sesuai dengan rencana.
Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak.
*.4.*
Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.
3ewenang 'onsultan Pengawas 3ewenang konsultan pengawas antara lain,
16
Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan peralatan.
Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
Membatalkan pembelian dan mencabut pekerjaan dari tangan pemborong,
menyerahkan
persetujuan
pekerjaannya
pada
pemborong lain tanpa pemberitahuan kepada pemilik proyek.
Memberitahukan
persetujuan,
menolak
atau
mengadakan
perubahan terhadap rencana kerja yang telah dibuat kontraktor.
Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang diminta.
*.:
Lingkup "ugas dan Proses Pekerjaan 'onsultan Pengawas *.:.1 Lingkup "ugas
terhadap
proses
perencanaan
pekerjaan
konstruksi berdasarkan atas $6%, standar keteknikan yang ada dan alue engineering terhadap
serta
masyarakat
manfaat
sesuai
pembangunan
dengan
perencanaan
kelayakannya1 +. Pengawasan
terhadap
proses
pemilihan
penyedia
jasa
yang berkualifikasi, dengan harga terendah, terealuasi dan tanpa penyimpangan yang penting dan pokok1 0. Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak1 4. Pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak1 :. Pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan1 17
D. Pengawasan melakukan
terhadap analisis
pencapaian
terhadap
fungsi
manfaat
dengan
konstruksi
setelah
penyerahan kedua (7/A8 serta keterpaduan program dengan sektor lainnya1 >. Pengawasan terhadap
risiko kegagalan konstruksi dan
kegagalan bangunan. *.:.*
Proses Pekerjaan 'onsultan Pengawas Proses pekerjaan konsultan pengawas meliputi tata cara pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pekerjaan 'onstruksi, yang disusun
sesuai
kaidah
penyelenggaraan
pembangunan
prasarana dan sarana dalam lingkungan )epartemen Pekerjaan 2mum, adalah sebagai berikut9 a. Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi 18 "ahap Perencanaan *8 "ahap Pelaksanaan beserta Pengawasannya b. Pengawasan terhadap perencanaan dan disain 18
Perencanaan
*8
Manfaat fungsional proyek pembangunan
+8
"ahun perencanaan dikaitkan dengan tahun pelaksanaan
08
Perencanaan teknis dan legalitasnya
48
2mur rencana bangunan
:8
)okumen pengadaan
D8
$pesifikasi teknik
c. Pengawasan
terhadap
pemilihan
penyedia jasa sampai
dengan tanda tangan kontrak 18
asa 'onsultansi & Persiapan Pengadaan & Pemilihan Penyedia asa & Penyusunan )okumen 'ontrak & Penandatanganan 'ontrak 18
*8
asa Pemborongan & Persiapan Pengadaan & Pemilihan Penyedia asa & Penyusunan )okumen 'ontrak & Penandatanganan 'ontrak
d.
e.
Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak 18
rganisasi Manajemen Proyek
*8
Penyerahan lapangan
+8
08
Metode Pelaksanaan dan Metode 'erja
Pengawasan "erhadap Pelaksanaan 7isik 'onstruksi 18
asa konsultansi pengawasan & 2sulan G persetujuan mobilisasi personil B tenaga ahli dan peralatan & Penelitian personilBtenaga ahli dan peralatan sesuai dengan kontrak & Perubahan dan Penggantian Personil dan Peralatan & Pembayaran uang muka &
Pembahasan
hasil
pelaksanaan
pekerjaan, berupa
laporan&laporan & Pembayaran prestasi fisik pekerjaan & Pengendalian pekerjaan & $erah terima pekerjaan & ;aluasi produk konsultan & Pemanfaatan produk *8
asa pemborongan & $PM' &
& "injauan )esain & Pembayaran uang muka & 5uku harian dan Laporan harian & Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan & Pengukuran Prestasi Pekerjaan & Pembayaran prestasi pekerjaan & Perubahan 'egiatan Pekerjaan & )enda dan ganti rugi & Penyesuaian B eskalasi harga & 7orce majeure & Penghentian dan Pemutusan 'ontrak & Perpanjangan waktu pelaksanaan yang layak dan wajar & 'erjasama penyedia jasa dengan sub kontraktor & 'ompensasi & )ispute B perselisihan & $erah terima pekerjaan & Laporan /asil Penilaian Pelaksanaan Program Mutu f.
Pengawasan terhadap administrasi keuangan dan umum &
g.
Pengawasan terhadap manfaat &
*.D
Pelaksanaan tertib administrasi keuangan dan umum
Pengawasan manfaat
Proses Pengadaan Proyek dan 5adan&badan yang "erlibat Hang dimaksud badan&badan yang terlibat dalam proyek adalah orang& orangBbadanB instansi atau perusahaan yang ikut terlibat dalam proses atau kegiatan proyek. Pihak&pihak yang terlibat tersebut dibedakan atas fungsi (lingkup tugas8, antara lain9 1. wner (Pemilik proyek8 Haitu pihak yang memiliki proyek atau yang memiliki bangunan yang akan dibangun. "ugasnya antara lain, a. Memberikan gambaran bangunan yang akan dibangun b. Memberi keputusan atas bangunan yang akan dibangun 20
c. Membayar pihak&pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. *. 'onsultan Adalah ahli yang bertanggung jawab untuk mewujudkan kebutuhan owner menjadi kenyataan. 7ungsi dari konsultan adalah untuk memberikan bantuanB nasehat pada pemilik dalam keahliannya pada proses kegiatan konstruksi. 5erikut adalah berbagai macam jenis konsultan, a. 'onsultan Perencana (Planning G )esign 8 & 'onsultan Perencana Arsitektur & 'onsultan Perencana $ipil & 'onsultan Perencana Mekanikal & 'onsultan Perencana ;lektrikal & 'onsultan Perencana Lingkungan b. 'onsutan Pengawas Haitu memberi bantuan pengawasan terhadap jalannyaB proses kegiatan proyek ( pengawasan kualitas pekerjaan 8 b. 'onsultan Manajemen Haitu membantu pemilik dalam manajemen +.
pengalolaan proyek. Pelaksana ('ontraktor8 Melaksanakan pembangunan
fisik
bangunan
yang
atau
telah
direncanakan. 0. Pemasok ($upplier8 5ertugas memasok kebutuhan bahanBperalatan pada proyek. 4. 5adan&badan yang memberikan i@in dalam proses kegiatan proyek :. %nstansi yang memberikan fasilitas selama proyek berlangsungBsesudah bangunan selesai. D. Lembaga E lembaga keuangan a8 Lembaga yang memberikan bantuan dalam bidang keuangan b8 Memberikan pinjaman modal bagi kontraktor untuk melaksanakan tugas dalam proyek. >. Masyarakat Haitu semua pihak yang ada hubungan dengan pelaksanaan proyek. Masyarakat berhak untuk9 a8 Melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan proyek b8 Memperoleh penggantian yg layak atas kerugian yg dialami secara langsung akibat penyelenggaraan proyek. *.>
/ubungan Antara Pemberi "ugasBProyek )engan 'onsultan 21
/ubungan antarpihak dalam penyelenggaraan pembangunan dapat diskemakan pada gambar di bawah ini9
-ambar *.> /ubungan kerja unsur&unsur pelaksana pembangunan /ubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor diatur sebagai berikut9 a.
'onsultan dengan pemilik proyek %katan berdasarkan kontrak. 'onsultan memberikanlayanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa gambar& gambar rencana dan peraturan serta syarat&syarat, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan. b. 'ontraktor dengan pemilik proyek %katan berdasarkan kontrak. 'ontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan ke dalam gambar rencana dan peraturan serta syarat&syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor. c. 'onsultan dengan kontraktor %katan berdasarkan peraturan pelaksanaan.'onsultan memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat&syarat, kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
22
BAB III TINJAUAN KHUSUS KONSULTAN PENGAWAS
+.1 Latar 5elakang 5erdiri 'onsultan Pengawas 'onsultan adalah sebagai pihak penyedia jasa konsultasi untuk bidang sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pembangunan fisikBproyek bagi Pemilik Proyek (wner8 atau Pengguna asa. $ebagai penyedia jasa sebuah konsultan harus dapat memenuhi syarat kelayakan agar bias dipercaya untuk melakukan olah pikir, olah 'eterampilan dan olah tindakan dalam proses perencanaan dan pengawasan. Pertimbangan kelayakan suatu perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengawasan dinilai dari pengalaman perusahaan tersebut, tenaga ahli dan kemampuan melakukan PengolahanBinoasi pada setiap pelaksanaan pekerjaan. )alam upaya ikut berperan serta membantu suksesnya kelancaran pelaksanaan pembangunan %ndonesia secara keseluruhan baik fisik, ekonomi dan sosial, maka kami bermaksud menyumbangkan kemampuan kami dalam bidang jasa konsultansi. Menjawab berbagai tantangan tersebut maka kami menawarkan pelayanan
konsultansi
teknik
di
sektor&sektor
Pengembangan
dan
Pembangunan Perkotaan, Permukiman, Pariwisata, Pengairan, "ransportasi, %ndustri, 'onstruksi dan Pengembangan %nfrastruktur la innya. +.* 5entuk Perusahaan 5entuk perusahaan merupakan P" (Perseroan "erbatas8 salah satu bentuk perusahaan yang ada di %ndonesia yang beralamatkan di L. "anjung )uren "imur V%B1=F <".F1FBFF* 'el. "anjung )uren $elatan, akarta 5arat. )engan alamat yang berdomisilikan di L. "g. Manimbaya 'el. "atura 2tara 'ec. Palu $elatan 'ota Palu.
23
+.+ $truktur rganisasi Perusahaan Pada tanggal = $eptember *F1+, telah dibuat Akta Pernyataan 'eputusan
Gambar 2.3. $truktur rganisasi Perusahaan P". $abar -anda +.0 Lingkup 5idang 2saha
24
P". $abar -anda merupakan perusahaan dengan golongan badan usaha besar, yang bergerak dalam bidang perencana dan pelaksana dengan segala macam bangunan. Adapun klasifikasi sub bidang layanan lainnya yang akan diuraikan secara rinci berdasarkan serifikat badan usahan yang berlaku. $esuai dengan $urat 'eterangan )omisili 2saha P". $abar -anda berdomisilikan di l. "g. Manimbaya Palu, dengan jenis usaha yakni Percetakan, 'ontraktor dan )eeloper. +.4 Pengalaman perusahaan dalam bidang Pengawasan Pengalaman perusahaan dalam D (tujuh tahun terakhir yakni sebgai berikut 9 a. Perumahn Metro
j.
/otel $ultan
k. Paluabara Park (Palu8
25
BAB IV TINJAUAN PENGAWASAN PROYEK
0.1 Proses Pengawasan Proyek 0.1.1
Latar 5alakang Proyek Pengawasan
0.1.*
3aktu Pelaksanaan Pengawasan
0.1.+
"ujuan Pengawasan Proyek
0.1.0
?ara Mendapatkan Proyek dan /ubungan 'erja
0.1.4
Lingkup "ugan 'onsultas Pengawas $esuai "<
0.1.:
"ahapan "eknis Pengawasan
0.1.D
"injauan "eknis Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan
0.1.>
$truktur 'erja "eam Pengawas
0.1.=
enis dan macam Pekerjaan yang diawasi
0.1.1F Pekerja )an enis Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan 0.1.11 Masalah&masalah dalam proses pengawasan dan langkah yang ditempuh dalam pemecahannya
0.* Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan 7isik 0.*.1
Pekerjaan Persiapan
0.*.*
Pekerjaan "anaha )an pondasi
0.*.+
Pekerjaan 'onstruksi 5eton
0.*.0
Pekerjaan 5aja )an Atap
0.*.4
Pekerjaan Pasangan )inding )an Lantai
0.*.:
Pekerjaan 'usen, Pintu dan endela
0.*.D
Pekerjaan Plapon
0.*.>
Pekerjaan 7inishing ?at
0.*.=
Pekerjaan %nstalasi listrik
0.*.1F Pekerjaan Plumbing )an $anitary 0.*.11 Pekerjaan Akhir
26
BAB V KESIMPULAN
4.1 'esimpulan 4.* $aran
27
DAFTAR PUSTAKA
(sumber9 ilmu&sipil blogspot.konsultan pengawas8 http9BBwww.ilmutekniksipilindonesia.comB http9BBwww.ilmutekniksipil.comB http9BBdokumen.tipsBdocumentsBtugas&arsitekturkonsultanpengawas.htmlI
28