BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1 .1 VCO (Virgin Coconut Oil ) Melimpahnya buah kelapa di Indonesia, khususnya di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi salah satu alasan dibuatnya minyak VCO. Untuk saat ini sebagian besar masyarakat, mengolah buah kelapa hanya untuk bahan makanan. Tanpa banyak yang mengetahui ternyata buah kelapa dapat diolah menjadi bahan dasar kosmetik yang bernilai jual j ual tinggi. Olahan buah kelapa menjadi VCO, juga banyak manfaatnya, antara lain untuk kesehatan contohnya; kesehatan mulut, diet dan pelangsing, supplemen, makanan kesehatan, serta pengobatan berbagai penyakit. Untuk kecantikan antara lain; kesehatan kulit, mengatasi jerawat, kesehatan rambut, mengatasi ketombe, mengatasi kulit sensitif. Sehingga tidak salah lagi ketika mengolah buah kelapa menjadi VCO, karena banyak manfaat yang terkandung. terkandung. Salah satu pemanfaatan VCO adalah untuk bahan baku pembuatan sabun transparan. Sabun transparan merupakan sabun yang memiliki tingkat transparansi tinggi, sehingga sabun tersebut tampak mewah dan bernilai jual tnggi.
1.2 Tujuan Percobaan 1. Mengetahui cara pembuatan minyak VCO dan sabun transparan. 2. Mengetahui cara uji FFA pada minyak VCO.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 VCO (Virgin Coconut Oil) Bahan utama pembuatan VCO adalah daging buah kelap. Daging buah kelapa diparut dan dijadikan santan. Kualitas kelapa yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas VCO yang dihasilkan, disamping itu rendemennya juga tinggi demikian sebaliknya. Metode pengujian VCO a. Massa jenis adalah pengukuran setiap satuan volume benda. Pengertian
lainnnya adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi massa dan volume. Massa jenis merupakan ciri khas sebuah benda. Zat yang sama akan memiliki massa jenis yang sama walau volumenya berbeda. Adapun rumus dalam penentuan penentuan massa jenis adalah : Metode pengujian massa jenis
Metode yang digunakan dalam mengukur massa jenis adalah metodae piknometer. Air digunakan sebagai pembanding pembanding massa jenis VCO.
b. Asam lemak bebas lemak bebas adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat
tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan tak jenuh dengan perbedaan jenis ikatan rantainya. Asam lemak yang terkandung dalam minyak kelap adalah asam lemak jenuh. Terdiri dari asam lemak jenuh berantai pendek (C2-C6), lemak kenuh berantai sedang (C 8-C12), dan lemak jenuh berantai panjang(C 14C24). Asam lemak yang banyak terkandung dalam minya kelapa adalah asam lemak jenuh rantai sedang yaitu asam laurat. Keunikan dari asam lemak yang terkandung dalam VCO adalah dapat bersifat sebagai antibakteri, menyehatkan, dapat mengurangi obesitas, dan dapat tahan lama.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 2
Metode pengujian Asam Lemak Bebas
Metode pengujian massa jenis yang dipakai adalah metida titimetri. Prinsip dasarnya adalah melarutkan VCO di dalam pelarut organik tertentu (biasanya alkohol netral) dilanjutkan dengan mentitrasi menggunakan basa (NaOH atau KOH). Manfaat VCO
a. Bagi manusia Kandungan asam laurat dan asam lemak jenuh lainnya yang tinggi dalam VCO dapat digunakn untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti : 1)
infeksi bakteri, virus, dan jamur
2)
menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
3)
mengobati oesteoporosis
4)
mencegah obesitas
5)
mengobati dan mencegah kanker
6)
mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit dan memperbaiki pendayagunaan asam lemak esensial dan melindungi dari oksidasi, dan lain-lain.
b. Bagi industri Selain itu, VCO sangat bermanfaat bagi dunia industri baik sebagai bahan baku atau lainnya seperti: 1)
Industri farmasi
2)
Industri kosmetik
3)
Industri Minyak goreng berkualitas tinggi
4)
Industri susu formula
5)
Pembuatan minyak telon dan lain-lain.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 3
Tabel 2.1 standart mutu minyak kelapa murni No
Jenis uji
Satuan
Persyaratan Khas kelapa segar, tidak tengik Normal, khas minyak kelapa Tidak berwarna hingga kuning Pucat
1
Keadaan : a. Bau b. Rasa c. Warna
2
Air dan senyawa yang menguap
%
Maks. 0,2
3
Bilangan iod
g iod/100 gr
4,1 – 11,0
4
Asam lemak bebas (dihitung sebagai asam laurat
%
Maks. 0,2
5
Bilangan peroksida
mg ek/kg
Maks. 0,2
6
Asam lemak : a. Asam kaproat (C6:0) b. Asam kaplirat (C8:0) c. Asam kaprat (C10:0) d. Asam laurat (C12:0) e. Asam miristat (C14:0) f. Asam palmitat (C16:0) g. Asam stearat (C18) h. Asam oleat (C18:1) i. Asam linoleat (C18:2) j. Asam linolenat (C18:3)
% % % % % % % % % %
ND – 0,7 4,6 – 10 5,0 – 8,0 45,1 – 53,2 16,8 – 21 7,5 – 10,2 2,0 – 4,0 5,0 – 10,0 1,0 – 2,5 ND – 0,2
7
Cemaran mikroba : a. Angka lempeng total
Koloni/ ml
Maks 10
mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg
Maks 0,1 Maks 0,4 Maks 5,0 Maks 0,1 Maks 0,1
8
9
Cemaran logam : a. Timbal (Pb) b. Tembaga (Cu) c. Besi (Fe) d. Cadmium (Cd) Cemaran arsen
2.2 Minyak Kelapa Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua sebanyak 34,7 %. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan atau yang biasa disebut kopra. ( Tarwiyah, 2001 )
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 4
Sifat fisika dan kimia minyak kelapa sangat diperlukan dalam perancangan
proses, pengembangan proses, pengembangan produk, dan
penanganan sistem penyimpanannya. Minyak kelapa memiliki sifat kimia dan fisika antara lain : Tabel.2.2 Sifat fisika dan kimia minyak kelapa
No
SIFAT
KETERANGAN
1
Penampakan
Tidak berwarna, kristal seperti jarum
2
Aroma
Sedikit berbau asam ditambah bau caramel
3
Kelarutan
Larut dalam alkohol ( 1:1
4
Berat jenis
0,883 pada suhu suhu 20 oC
5
Ph
<7
6
Titik cair
20 – 25 oC
7
Titik didih
225 oC
2.3 Sabun Transparan Sabun ini memiliki sifat layaknya sabun mandi lainnya namun berwarna transparan. Prinsip dari pembuatan sabun transparan adalah pencampuran massa sabun dalam bahan etanol kemudian dipanaskan dengan pemanasan lembut dan ditambahkan bahan lain yang memiliki fungsi tertentu. Yang menentukan transparansi produk salah satunya adalah humektan yang bersifat higroskopis sehingga mempengaruhi transparansi produk. Agen pembentuk transparan lainnya adalah gliserin, sukrosa, dan beberapa bahan lain. Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 5
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa Trigliserida +
Bassa
Gliserol
+
Sabun
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Table 2.2. sifat sabun transparan No
Ciri- cirri
Keterangan
1
Penampilan
Padat/ transparan
2
Warna/ gas uap
Kuning muda
3
Pelarutnya
NaOH
4
Warna larutan dalam pelarut
Putih
5
Titik leleh
150 - 180˚F
6
pH
7 – 9,5
7
Rumus molekul
RCOOH
2.2.1 Asam Stearat Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Dalam bidang industri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik, kosmetika, dan untuk melunakkan karet. Fungsi Asam Stearat pada proses pembuatan sabun trasparan untuk mengeraskan dan
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 6
Tabel 2.2.1, sifat- sifat asam stearat No
SIFAT
KETERANGAN
1
Rumus Kimia
C18H36O2
2
Massa Molar
284.48 g/mol
3
Fisik
Padat putih
4
Densitas
0.847 g/ cm3
5
Kelarutan dalam air
3 mg/L
6
Indeks Bias
1.4299
2.2.2 NaOH (Soda kaustik) Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. NaOH berfungsi untuk menetralkan asam dari asam stearat
Tabel 2.2.2, sifat- sifat NaOH No
Sifat
Keterangan
1
Massa Molar
39.99711 g/mol
2
Penampilan
Putih, Solid, Hidroskopis
3
Kepadatan
2.13 g/cm3
4
Titik lebur
318 oC, 591 K, 604 oF
5
Titik didih
1388 oC, 1661 K, 2530 oF
6
Kelarutan dalam air
1110 g/L
7
Kelarutan dalam etanol
139 g/L
8
Bau
Tidak berbau
9
Kelarutan
Larut dalam air
10
Ph
14.0
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 7
2.2.3 Air Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Dalam proses pembuatan sabun transparan air erfungsi sebagai pelarut NaOH. Tabel 2.2.3 sifat- sifat air No
1
Sifat
Keterangan
Nama sistematis
Air
Nama alternative
aqua, dihidrogen monoksida, Hidrogen hidroksida
3
Rumus molekul
H2O
4
Massa molar
18.0153 g/mol
Densitas dan fase
0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C) 0.92 g/cm³ (padatan)
6
Titik lebur
0 °C (273.15 K) (32 °F)
7
Titik didih
100 °C (373.15 K) (212 °F)
8
Kalor jenis
4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
2
5
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 8
2.2.4 Propilen Glikol Propilena glikol, juga disebut 1,2-propanadiol atau propana-1,2diol, yaitu suatu golongan organik (suatu diol atau alkohol ganda dua) dengan formula C3H8O2. Golongan ini biasanya juga disebut α-propilena glikol untuk membedakannya dari isomer propana-1,3-diol (β-propilena glikol). Dalam proses pembuatan sabun transparan propilen glikol sebagai pengikat parfum. Tabel 2.2.4, sifat propilen glikol No 1 2 3 4 5 6 7
Sifat Rasa Bentuk fisik Warna Titik beku Titik didih Berat molekul Kelarutan
Keterangan Hambar Cairan Bening -590C 1880C 76.1 g/mol Larut dengan air
2.2.5 Gliserin Gliserin dengan rantai HO-CH2-CH-(OH)-CH2-OH adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Dalam proses pembuatan sabun transparan propilen glikol sebagai pengikat parfum. Tabel.2.2.5. Sifat fisika dan kimia gliserin No SIFAT 1 Penampilan fisik 2 Rasa 3 Berat Molekul 4 Titik didih 5 Titik leleh 6 Berat jenis (Puspita, 2008)
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
KETERANGAN Cair dan bening Manis 92.09 g/mol 290 oC 19 oC 1.2636
Page 9
2.2.6 Carbowax Polietilena glikol (PEG) adalah polimer yang banyak digunakan dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Secara kimiawi, PEG merupakan sekelompok polimer sintetik yang larut air dan memiliki kesamaan struktur kimia berupa adanya gugus hidroksil primer pada ujung rantai polieter yang mengandung oksietilen (-CH2-CH2-O-). Beberapa sifat utama dari PEG adalah stabil, tersebar merata, higroskopik (mudah menguap), dapat mengikat pigmen, dll. Carbowax adalah zat penambah humektan (pelembap). Biasa ditambahkan dalam pembuatan sabun sebagai pelembap kulit. Tabel.2.2.6. Sifat fisika dan kimia Carbowax No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SIFAT Rasa Bentuk fisik Warna Titik beku Titik didih Viskositas Berat molekul Tekanan uap Kelarutan
KETERANGAN Hambar Cair Bening 540C 2000C 76-110 3000 g/mol 0.00013 atm Larut dalam air
(Dalih, 2004) 2.2.7 TEA Cocamide DEA digunakan untuk meningkatkan kualitas foaming (busa yang terbentuk) serta menstabilkan busa, selain itu cocamide DEA membantu mengentalkan produk seperti shampo, handsoap, serta sediaan kosmetik yang lain. Penggunaan TEA pada pembuatan sabun transparan berfungsi sebagai bahan pembantu pembeningan. TEA merupakan cairan kental yang berwarna coklat
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 10
Tabel. 2.2.7. Sifat fisika dan kimia TEA
No 1 2 3 4 5 6
SIFAT Titik didih Berat Molekul Densitas pH Fisik Viskositas
KETERANGAN 80 oC 101.19 g/mol 0.726 g/mol 10 Liquid, tidak berwarna 1200 cp
2.2.8 Gula Pengertian Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun. 2.2.9 Lexain C Lexaine C berfungsi sebagai surfactant/pembersih yang bersifat lembut, menghasilkan busa dan menambah kekentalan, juga untuk anti iritasi.
Tabel.2.2.9. Sifat fisika dan kimia LEXAINE-C No 1 2 3 4 5 6
SIFAT Titik Didih Volatilitas pH Berat Jenis Penampilan Warna
KETERANGAN 2120C 60-66% 5-6 1,043 gr/ ml Cair Kuning
2.2.11 Parfum Fragran merupakan pewangi sintetik di desain secara kimia dengan kata lain di rancang di laboratorium kimia tidak asli dari alam, namun beberapa dari kita
alergi terhadap fragran sintetik oleh karena itu
masyarakat kebanyakan memilih sabun tanpa pewangi tubuh. Sabun tanpa pewarna dan pewangi digunakan untuk merawat wajah.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 11
2.2.12 Pewarna Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna. 2.2.13 Etanol Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
berfungsi
sebagai
pelarut
dalam
pembuatan
sabun
transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak sehingga akan menghasilkan sabun dengan kelarutan yang tinggi selain itu etanol juga berfungsi untuk membentuk tekstur transparan sabun Tabel.2.2.13. Sifat fisika dan kimia etanol
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SIFAT Bentuk fisik Warna Titik didih Titik beku Massa jenis Densitas Kelarutan pH Bau
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
KETERANGAN Cairan Tidak berwarna 78 o C -113,84o C 0,789 – 0,806 1,59 – 1,62 Larut dalam air Netral Khas Alkohol
Page 12
2.2.14 Fixolid Fixolid adalah solubilizer pada campuran air, minyak, dan alkohol yang berfungsi sebagai penambah transparan. Berfungsi sebagai pelembab pada kulit, dan juga sebagai penetral cairan kimia karena di dalam fixolid terdapat sedikit PH yang berfungsi atau berefek tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Tabel.2.2.14. Sifat fisika dan kimia fixolid No
1 2 3
SIFAT Rumus kimia Warna Berat molekul
KETERANGAN C17H24O Bening 244.37 g/mol
(Dalih, 2004)
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 13
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan VCO (Virgin Coconut Oil ) No
Alat
Bahan
1
Pisau
Kelapa
2
Botol plastic
Air
3
Baskom
4
Sendok
5
Parutan
6
Kertas saring
7
Saringan
3.2 Alat dan bahan sabun transparan No
Alat
Bahan
1
Pemanas
VCO
2
Panci
Asam stearat
3
Klem dan statif
NaOH
4
Neraca
Air
5
Gelas beker 50 ml (2)
Propilen glikol
6
Gelas beker 250 ml (2)
Gliserin
7
Pengaduk
Carbowax
8
Thermometer
TEA
9
Cetakan
Larutan gula
10
Pipet ukur
Lexain C
11
Gelas ukur
Fixolid
12
Cetakan
Alcohol
13
Pewangi
14
Pewarna
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 14
3.3 Cara kerja dan diagram alir pembuatan VCO 3.3.1 Cara Kerja 1. Disiapkan alat, dan bersihkan kelapa. 2. Setelah itu, parut kelapa tanpa dikupas kulitnya. 3. Kemudian, kelapa parut ditimbang sebanyak 500 gram. 4. Lalu, campur dengan air dengan perbandingan 1:2,
dan peras
santan hingga benar- benar terpisah dari ampasnya. 5. Diamkan ± 1 hingga jam, setelah itu pisahkan krim dan air. 6. Lalu, aduk ± 30 menit. Kemudian masukkan ke dalam botol dan diamkan 12 hingga 24 jam. 7. Setelah itu, pisahkan air, krim, dan minyak 8. Lalu saring menggunakan vacuum, agar hasil lebih jernih.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 15
3.3.2 Diagram alir Kelapa -
Dicuci bersih Diparut Ditimbang 500 gr
Kelapa parut -
Ditambahkan air 1:2 Dipisahkan dari ampas Ditimbang ampas
Skim -
Didiamkan 1-2 jam Dipisahkan krim dan air
Krim -
Diaduk ± 30 menit Dimasukkan ke dalam botol Diamkan 12- 24 jam
-
Krim, minyak dan air dipisahkan
Krim setelah didiamkan
Minyak keruh -
Disaring
Minyak VCO
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 16
3.4 Cara kerja pembuatan sabun transparan dan diagram al 3.4.1 Cara kerja Prosedur 1
1. VCO 21 gram + Asam Strearat 9,6 gram panaskan sampai suhu 700C 2. (1) + NaOH 5 gram + H 2O 10,6 gram menunggu hingga suhu turun menjadi 700C dicampurkan kedalam (1) kemudian aduk hingga tercampur rata dan terbentuk pasta. 3. (2) + Propilen glikol 11,3 gram + Gliserin 2,5 gra m + Carbowax 1 gram aduk hingga rata dan dipanaskan kembali 4. (3) + TEA 2 gram aduk rata dan panaskan sampai mencair 5. (4) + Larutan gula 6 gram aduk rata kemudian cet ak pada cetakan, diamkan hingga mengeras Prosedur 2
1. Ambil produk dari cetakan, kemudian perkecil ukuran agar memudahkan proses selanjutnya. 2. Timbang produk kemudian panaskan 3. Tambahkan Lexaine-C 2,6 gram dan aduk rata 4. (3) + Fixolid 1,3 gram aduk rata 5. (4) + Alkohol 3,3 ml aduk rata 6. (5) + Pewarna dan parfum secukupnya 7. Cetak pada cetakan dan diamkan hingga mengeras 8. Sabun transparan siap dikemas
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 17
3.4.2 Diagram alir Prosedur 1
VCO (21 gram) + asam stearat (9,6 gram) Saponifikasi
-
Dipanaskan suhu 70˚C Ditambahkan lar. NaOH 70˚C
-
Didinginkan – suhu 40˚C Ditambahkan - PG 11,5 gr, 2,5 gr, carbowax 1 gr Dipanaskan Ditambahkan TEA 2 gr Ditambahkan lar. Gula 1:1 (6gr:6ml) Cetak dan diamkan
Pasta
-
Chip soap Prosedur 2
Chip soap -
-
Dipotong kecil Produk ditimbang lalu dipanaskan Ditambahkan lexain-C 2,5 gr (+) fixolid 1,3 gr, h(+) alcohol 3,3 ml, pewarna & parfum Aduk rata
-
Dicetak Diamkan hingga mengeras
-
Sabun cair
Sabun transparan
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 18
3.5 Perhitungan densitas 1. Timbang pikno kosong. 2. Masukkan minyak yang akan diuji kedalam pikno kosong hingga penuh 3. Timbang pikno isi 4. Hitung densitas 3.6 Perhitungan FFA 1. Timbang dengan teliti 1 gr sample dalam gelas Erlenmeyer 250 ml tambahkan 20 ml etanol 95% netral. 2. Tambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein (PP) dan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N 3. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap (tidak diubah kurang dari 15 menit). 4. Lakukan sebanyak 2x.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 19
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan 4.1.1 Analisa percobaan No
Produk
Jumlah
Jumlah
bahan baku
produk
Rendemen
yang dihasilkan
1
Sabun
71, 6 gram
44 gram
61,4 %
500 gram
15 gram
3%
transparan 2
VCO
4.1.2 Sabun Transparan No
Analisa
SNI
Hasil
1
Penampakan
Transparan
Keruh
2
Kelarutan
±
3 menit 20 detik
3
pH
9 – 11
9
4.1.3 VCO (Virgin Coconut Oil) No
1
Analisa
Densitas
SNI
0,908 – 0,921
Hasil
0,9 g/ml
g/ml 2
Warna
Tidak berwarna
Kekuningan
3
Bau
Tidak berbau
Agak tengik
4
Kadar FFA
Maks. 5 %
1,025 %
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 20
4.2 Pembahasan 4.2.1 VCO Berdasarkan percobaan yang dilakukan minyak yang dihasilkan tidak sesuai standart, warna kekuningan dan berbau. Hal tersebut disebabkan karena proses pengadukan yang tidak konstan dan kualitas kelapa tidak sesuai. 4.2.2 Sabun transparan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, sabun yang dihasilkan tidak transparan. Hal ini dikarenakan oleh factor suhu yang terlalu tinggi. Sehingga sabun tidak bisa transparan meskipun ditambahkan bahan- bahan yang memepengaruhi transparansi sabu. 4.2.3 Uji FFA Dari hasil uji FFA didapatkan kadar sebanyak 1,025% yang berada dibawah standart maksimum kadar FFA yaitu 5%, sehingga kadar FFA pada VCO yang dihasilkan masih berada dalam range kadar. Densitas yang didapatkan yaitu 0,9 g/ml sehingga jika dilihat dari SNI 0,908 – 0,921 g/ml, densitas VCO berada pada range yang ada.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 1. Pemilihan kelapa dan proses pengadukan mempengaruhi hasil VCO. Karena pada proses pembuatan VCO menggunakan 2. Suhu factor yang penting dalam pembuatan sabun transparan. 5.2 Saran 1. Sebaiknya memilih kelapa yang tua untuk membuat CO. 2. Sebaiknya suhu lebih diperhatikan dalam membuat sabun transparan.
Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan
Page 22