1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Dalam Dalam bidang bidang keseha kesehatan tan,, serang serangga ga mempuny mempunyai ai arti arti yang yang sangat sangat penting penting
karena peranannya sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit. Penyakit yang ditula ditularka rkan n oleh oleh vektor vektor ini antara antara lain lain penyaki penyakitt demam demam berdar berdarah, ah, malari malaria, a, dan filariasis. Ketiga penyakit ini ditularkan dari orang yang satu ke orang yang lain melalui perantara nyamuk. Dewasa ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat umlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sealan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Pada tahun !""#, kasus Demam Berdarah di wilayah $ndonesia mencapai %&" uta kasus yang mana hal ini menempatkan $ndonesia menadi negara dengan kasus DBD tertinggi di ''*.DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes nyamuk Aedes aegypti. aegypti. +au perkembangbiakan nyamuk Aedes nyamuk Aedes aegypti yang aegypti yang cukup cepat merupakan salah satu penyebab penyakit DBD di $ndonesia sulit diberantas. (P!B!, !"%") *yamuk seringkali seringkali berkembang berkembang biak biak di tempat tempat penampungan penampungan air seperti seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas, pot tanaman air dan lain sebagainya. leh leh karena karena itu, itu, untuk untuk mengant mengantisi isipasi pasi segala segala dampak dampak yang yang bisa bisa ditimb ditimbulk ulkan an nyamuk, nyamuk, masyarakat masyarakat umum perlu mengetahui enis, kehidupan, permasalahan permasalahan yang disebabkan oleh nyamuk bahkan pengetahuan mengenai kepadatan entik nyamuk seba sebagai gai langk langkah ah awal awal penc pencega egahan han terh terhad adap ap dampa dampak k buruk buruk akibat akibat sera serang ngga ga (khususnya nyamuk) bagi kesehatan. Kegiata Kegiatan n pemanta pemantauan uan entik entik nyamuk nyamuk untuk untuk menget mengetahui ahui kepadat kepadatan an entik entik merupak merupakan an salah salah satu satu upaya upaya yang yang harus harus dilaku dilakukan kan guna menuru menurunkan nkan keadi keadian an penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal pengetahuan inilah masyarakat secara mandiri dapat melakukan upaya pengendalian entik nyamuk. -erdapat beberapa indikator yang mengindikasikan suatu kepadatan entik nyamuk.
2
$ndikatorindikator tersebut antara lain House Index (/$), Kontainer Index (0$) dan Breteau Index (B$).
B. Tujuan %. -uuan 1mum
2ampu melakukan pengukuran kepadatan larva atau entik. !. -uuan Khusus a. 2ahasiswa terampil dalam melakukan pengukuran kepadatan (density) larva3entik di permukiman3tempattempat umum. b. 2ahasiswa dapat mengetahui enis larva3entik yang tertangkap dalam pemgamatan. c. 2ahasiswa mengetahui bionomic dari larva3entik nyamuk (fungsi, bahan, dan volume kontainer) dipergunakan. d. 2ahasiswa mampu melakukan interpretasi hasil pengukuran kepadatan larva3entik dengan parameter /ouse $nde4, 0ontainer $nde4, Breteau $nde4 dan Density 5igure. e. 2ahasiswa mampu
melakukan
dan
memberikan
upaya
pengendalian
keberadaan larva3entik di permukiman atau tempattempat u mum. C. Manfaat 1. Dapat
melakukan
pengukuran
kepadatan
(density)
larva3entik
di
permukiman3tempattempat umum. !. Dapat mengetahui enis larva3entik yang tertangkap dalam pemgamatan. 6. 2engetahui bionomic dari larva3entik nyamuk (fungsi, bahan, dan volume kontainer) dipergunakan. 7. 2ampu melakukan interpretasi hasil pengukuran kepadatan larva3entik dengan parameter /ouse $nde4, 0ontainer $nde4, Breteau $nde4 dan Density 5igure. &. 2ampu melakukan dan memberikan upaya pengendalian keberadaan larva3entik di permukiman atau tempattempat umum.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pemeranta!an Ha"tat Jent"k #an N$amuk 'ngka keadian penyakit Demam Berdarah yang cenderung sulit turun
menyebabkan berbagai upaya pemberantasan terus dilakukan. ebagaimana kita
4
kenal, metode pemberantasan habitat nyamuk ini, misalnya dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk (P*), masih dianggap cara paling efektif. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah memiliki program kaian yaitu dengan melakukan survei entik pada rumahrumah warga. 8umantik kepanangan dari 8uru Pemantau 8entik merupakan seorang petugas khusus yang secara sukarela mau bertanggung awab untuk melakukan upaya pemantauan entik nyamuk DBD 'edes 'egypti di wilayahwilayah dengan sebelumnya melakukan pelaporan ke kelurahan atau puskesmas terdekat. -ugas dari 8umantik pada saat memantau wilayah 9 wilayah diantaranya : %. 2enyambangi rumahrumah warga untuk cek entik. !. 2engecek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada entik dan apakah sudah tertutup dengan rapat. 1ntuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk larvasida (abate). 6. 2engecek kolam renang serta kolam ikan agar bebas dari keberadaan entik nyamuk. 7. 2embasmi keberadaan pakaian3kain yang tergantung di dalam rumah. Pemantauan entik nyamuk dilakukan satu kali dalam seminggu, pada waktu pagi hari,apabila diketemukan entik nyamuk maka umantik berhak untuk memberi peringatan kepada pemilik rumah untuk membersihkan atau menguras agar bersih dari entikentik nyamuk. elanutnya umantik waib membuat catatan atau laporan untuk dilaporkan ke kelurahan atau puskesmas terdekat dan kemudian dari Puskesmas atau kelurahan dilaporkan ke instansi terkait atau vertikal. elain petugas 8uru Pemantau 8entik (8umantik), tiaptiap masyarakat uga waib melakukan pengawasan3pemantauan entik di wilayahnya (self 8umantik) dengan minimal tekhnik dasar 62 Plus, yaitu; %. 2enguras 2enguras adalah membersihkan tempattempat yang sering diadikan tempat penampungan air seperti kolam renang, bak kamar mandi, ember air, tempat air minum, penampungan air , lemari es ,dll !. 2enutup
5
2enutup adalah memberi tutup secara rapat pada tempat air yang ditampung seperti bak mandi, botol air minum, ke ndi, dll 6. 2engubur 2engubur adalah menimbun dalam tanah bagi sampahsampah atau benda
yang
sudah
tidak
dipakai
lagi
yang
berpotensi
untuk
tempat
perkembangbiakan dan bertelur nyamuk di dalam rumah. Plus Kegiatankegiatan Pencegahan, seperti : a. 2embiasakan Perilaku /idup Bersih dan ehat (P/B) b. 2enaburkan bubuk +arvasida di tempattempat air yang sulit dibersihkan c. -idak menggantung pakaian di dalam rumah serta tidak menggunakan horden yang berpotensi menadi sarang nyamuk d. 2enggunakan obat nyamuk 3 anti nyamuk. e. 2embersihkan lingkungan sekitar,terutama pada musim penghuan. Dengan melakukan tindakantindakan positif seperti yang telah disebutkan di atas akan dapat menekan atau mengurangi penyebaran dan perkembangbiakan vektor nyamuk sehingga meminimalisasi ancaman tertular penyakit DBD, 0hikungunya, ataupun 2alaria.
%. Def"n"!" C&nta"ner Kontainer merupakan semua tempat3wadah yang dapat menampung air yang
mana air didalamnya tidak dapat mengalir ke tempat lain. Dalam container seringkali ditemukan entikentik nyamuk karena biasanya kontainer digunakan nyamuk untuk perindukan telurnya. 2isalnya saa nyamuk Aedes aegypti menyukai kontainer yang menampung air ernih yang tidak langsung berhubungan langsung dengan tanah dan berada di tempat gelapsebagai tempat perindukan telurnya. (Dinkes DK$ 8akarta, !""6) 2enurut Dinas Kesehatan DK$ 8akarta (!""6), tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dibedakan menadi 6, yaitu: %. -empat penampungan air (-P'), yaitu tempat untuk menampung air guna keperluan sehari9hari seperti tempayan, bak mandi, bak <0, ember, dan lain9 lain.
!
!. Bukan -P', seperti tempat minum hewan peliharaan, barang9barang bekas (ban bekas, kaleng bekas, botol, pecahan piring3gelas), vas bunga, dll. 6. -empat penampungan air alami (natural3alamiah) misalnya tempurung kelapa, lubang di pohon, pelepah daun, lubang batu, potongan bambu, kulit kerang dll. Kontainer ini pada umumnya ditemukan diluar rumah. '. Def"n"!" N$amuk *yamuk termasuk enis serangga yang masuk pada kela! Hexapoda orde Diptera. Pada umumnya nyamuk mengalami 7 tahap dalam siklus hidupnya
(metamorfosis), yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. *yamuk Aedes aegypti mengalami metamorfosis sempurna, yaitu telur 9 larva 9 pupa 9 dewasa. tadium telur, larva dan pupa hidup didalam air, sedangkan stadium dewasa hidup diluar air. Pada umumnya telur akan menetas dalam %!
hari setelah terendam dalam air.
tadium entik biasanya berlangsung antara &%& hari, dalam keadaan normal berlangsung #%" hari. tadium berikutnya adalah stadium pupa yang berlangsung ! hari, kemudian menadi nyamuk dewasa dan siklus tersebut akan berlangsung kembali. Dalam kondisi yang optimal, perkembangan dari stadium telur sampai menadi nyamuk dewasa memerlukan waktu sedikitnya # hari.
N y a m u k M u a
N y a m u k B e t in a D e w a sa
Pu p a (2-4 hari )
T e l u r J e n ti k
"
Gambar 2.1. iklus /idup *yamuk Aedes Aegypti $nduk nyamuk biasanya meletakkan telur nyamuk pada tempat yang berair dan tidak mengalir. Pada tempat kering, telur nyamuk akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbedabeda tergantung dari enisnya. %
*yamuk Anopheles akan meletakkan telurnya di permukaan air satu persatu atau bergerombol tetapi saling lepas, telur Anopeles mempunyai alat pengapung.
!
*yamuk Culex akan meletakkan telur di permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
6
*yamuk Aedes meletakkan telur yang mana menempel pada dinding kontainer dan mengapung di permukaan air.
#
Gambar 2.2. Perbedaan nyamuk Anopheles, Aedes dan Culex 2enurut =irih >udhastuti (!"%%), adapun sifat nyamuk dewasa berbeda beda bergantung dari spesies nyamuknya. Berikut sifatsifat umum yang dimiliki adalah :
$
%.) *yamuk betina membutuhkan darah untuk proses reproduksi seperti pembentukan telur, sedangkan nyamuk antan senang tetap tinggal didaerah dekat perindukannya, atau di tumbuhtumbuhan. !.) *yamuk memiliki arak terbang yang berbedabeda tergantung enis spesiesnya. 2isalnya nyamuk Anopheles bisa mencapai arak terbang hingga 6 km. elain itu, hal tersebut dipengaruhi oleh kelembaban udara. Penyebaran dari nyamuk itu sendiri bisa bersifat aktif maupun pasif. 6.) *yamuk uga memiliki waktu yang spesifik dalam mencari mangsa. 2isalnya nyamuk Anopheles, Culex dan Mansonia menyukai sena hingga faar dalam mencari mangsanya. edangkan nyamuk Aedes aegypti mencari mangsa di siang hari. Ditinau dari tempat hidupnya, nyamuk dibedakan atas beberapa macam yaitu : (%) *yamuk yang senang berinduk di air payau ( salt marsh type); dan (!) *yamuk yang senang berinduk di genangan air yang sifatnya sementara, dibedakan atas : 7.) Temporary pool type, enis nyamuk ini senang berinduk di genangan air yang sifatnya sementara, seperti bekas piakan kerbau, manusia, dan sebagainya &.) Artiial !ontainer type, nyamuk yang senang di perindukan genangan air yang terdapat di kaleng bekas, ban bekas, gelas plastik bekas yang biasanya dibuang oleh manusia disembarang tempat. ?.) Treehole type, enis nyamuk ini pada dasarnya memiliki selera yang sama seperti enis Temporary pool type, hanya saa pada enis ini banyak ditemukan terutama pada daerah yang sering huan atau curah huannya tinggi, misalnya di lubanglubang pohon. @.) "o!# pool type, sama halnya dengan Treehole type, hanya saa yang dipilih pada genangan air di lubanglubang di batu karang atau padas.
1%
edangkan ika ditinau dari tempat persembunyiannya atau tempat peristirahatannya, maka nyamuk dikategorikan kedalam dua enis yaitu : %.) $atural resting station type, dimana tempat peristirahatannya dalam lubang lubang yang ditemui secara alamiah, misalnya pada pohonpohon, batu karang atau padas, dan lain sebagainya. !.) Artiial resting station type, dimana tempat peristirahatannya pada tempattempat yang terbentuk karena hasil karya manusia, baik yang sifatnyasengaa maupun tidak sengaa misalnya dalam rumah diselasela bau yang digantung, adanya kaleng bekas, dan sebagainya. (. Angka Ke)a#atan Jent"k 1ntuk mengetahui kepadatan vektor nyamuk pada suatu tempat, diperlukan
survei yang meliputi survei nyamuk, survei entik serta survei perangkap telur (o%itrap). Datadata yang diperoleh, nantinya dapat digunakan untuk menunang perencanaan program pemberantasan vektor. Dalam pelaksanaannya, survei dapat dilakukan dengan menggunakan ! metode (Depkes =$, !""&), yakni : % 2etode &ingle +arva urvei ini dilakukan dengan cara mengambil satu entik disetiap tempattempat yang menampung air yang ditemukan ada entiknya untuk selanutnya dilakukan identifikasi lebih lanut mengenai enis entiknya. ! 2etode Aisual urvei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya larva di setiap tempat genangan air tanpa mengambil larvanya.
etelah dilakukan survei dengan metode diatas, pada survei entik nyamuk Aedes aegypti akan dilanutkan dengan pemeriksaan kepadatan entik dengan ukuran sebagai berikut: %
House Index (/$) adalah umlah rumah positif entik dari seluruh rumah yang diperiksa.
11
Jumlah rumah yan+ p,siti- .entik () * Jumlah rumah yan+ iperiksa
!
& 1%% '
Container Index (0$) adalah umlah kontainer yang ditemukan larva dari seluruh kontainer yang diperiksa
Jumlah k,ntainer yan+ p,siti- .entik /) * Jumlah k,ntainer yan+ iperiksa & 1%% '
6
Breteu Index (B$) adalah umlah kontainer dengan larva dalam seratus rumah.
Jumlah k,ntainer yan+ p,siti- .entik B) * & 1%% ' 1%% rumah yan+ iperiksa
/$ lebih menggambarkan penyebaran nyamuk di suatu wilayah. 'ensity igure (D5) adalah kepadatan entik Aedes aegypti yang merupakan gabungan dari /$, 0$ dan B$ yang dinyatakan dengan skala %# seperti tabel menurut -ahun %#@!di bawah ini : Tabel 2.1 +arva $nde4 Den!"t$ f"gure
H&u!e In#e- *HI,
*D+, % ! 6 7 & ? @ # &umber( )H* +1-2
%96 79@ 9 %@ % 9 ! !# 9 6@ 6 9 7# &" ?" 9 @? C@@
Keterangan -abel : D5 %
kepadatan rendah
C&nta"ner In#e-
Breteau In#e-
*CI, %! 6& ?# %" % 7 %& 9 !" !% !@ ! 6% 6! 9 7" C7%
*BI, %7 &9# %" 9 %# !" 9 67 6& 7# &" 9 @7 @& 9 ## %"" 9 %## C!""
12
D5 !& kepadatan sedang D5 ?# kepadatan tinggi. Berdasarkan hasil survei larva dapat ditentukan 'ensity /igure. 'ensity /igure ditentukan setelah menghitung hasil /$, 0$, B$ kemudian dibandingkan dengan tabel +arva $nde4. 'pabila angka D5 kurang dari % menunukan risiko penularan rendah, %& resiko penularan sedang dan diatas & risiko penularan tinggi
BAB III PELAKSANAAN PAKTIKUM A. Tem)at #an /aktu Pelak!anaan /ari3tanggal : 8umat, 6" 2ei !"%7
permukiman Komplek Kesehatan Banarbaru C. Pem"m"ng Prakt"k
13
%. Bapak >ohanes 8oko , .K2,2.Kes !. Bapak abariyanto D. Alat #an Ba0an 1. 'lat tulis %. 5orm pengukuran kepadatan (density) larva3entik E. Ura"an Keg"atan %. 2enyiapkan alat dan bahan yang diperlukan !. 2engamati semua penampungan air baik di dalam maupun diluar rumah 6. 2enanyakan kepada pemilik rumah letak penampungan air 7. 2engamati ada tidaknya entik &. 1ntuk -P' ukuran besar, menunggu antara ",&% menit ?. 2engamati secara makroskopis apakah entik 'edes dengan ciriciri: a. Eerakan larva cepat dengan membengkokkan tubuhnya (sudut) b. ifat fotophobia c. -ahan lama berada auh dari permukaan air d. Posisi larva dalam air tegak3membentuk sudut @. 8ika ditemukan larva atau entik, amati dan catat rumah, letak container, enis,
umlah dan waktu P* serta pemberian bubuk abate . 2enghitung kepadatan entik dengan parameter : /$, 0$, B$ dan D5
14
BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ha!"l /'$+ P*E'2'-'* +'=A'38*-$K D$ P=21K$2'* K2P+K
K/'-'* B'*8'=B'=1 /ari3tanggal
: 8umat, 6" 2ei !"%7 : Pukul %?."" wita s3d selesai : Komplek Kesehatan Banarbaru : Aisual +arvae 2ethode :
*
*ama KK
o % ! 6 7 &
F -P' $ndoor
8enis -P'
Daryatmo /.'hmad rfan amsul 'bdul /aris
% % % & !
-ondon % Bak Bak % Bak % Bak dan tempayan
tatus (G) ()
Bahan -P'
Aol. -P'
Plastik Beton Beton Plastik Plastik
%"" lt %"" lt %&" lt %&" lt %"" lt dan &" lt
Ket.
15
*
*ama KK
o % ! 6 7 & ?
F -P' 8enis utdoor -P'
Daryatmo /.'hmad rfan amsul 'bdul /aris =umah no.6@
%& % % % % %7
Pot bunga Pot bunga ember ember ember -empat
tatus (G) ()
%
Bahan -P'
Aol. -P'
Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik eng
% lt ! lt & lt & lt & lt ",& lt
Plastik Plastik
! lt ! lt
mandi @
=umah no.6! =umah no.6"
&@ !!
burung Pot bunga Pot bunga
'ngka Parameter Digunakan %. /ouse $nde4
/$
+¿ ¿ larva
Jumla h ruma h ¿ ¿
4 %""
5
/$
8
4 %"" ?!,&
!. 0ontainer $nde4
0$
+¿ ¿ larva
Jumla h container ¿ ¿ 5
0$
189
4 %"" !,?
6. Breteau $nde4
4 %""
%
Ket.
1!
B$
+¿ ¿ larva
Jumla h continer ¿ ¿
4 %""
5
B$
8
4 %"" ?!,&
7. Density 5igure D5 Konfirmasi nilai /$, 0$ dan B$ ke dalam tabel -abel Density 5igure D5 % ! 6 7 & ? @ #
/$ %6 7@ %@ %! !#6@ 67# &" ?"@? @@ D-
0$ %! 6& ?# %"%7 %&!" !%!@ !6% 6!7" 7% D-
B$ %7 &# %"%# !"67 6&7# &"@7 @&## %""%## !"" D-
8 +2 +6
Density 5igure
3
&,66
$nterpretasi /asil Pengukuran *o % ! 6
Density %6
Keterangan Daerah hiau, deraad penularan penyakit oleh
7&
larva rendah atau tidak menularkan Daerah kuning, deraad penularan penyakit oleh
C&
larva sedang atau perlu waspada Daerah merah, deraad penularan penyakit oleh larva tinggi, perlu pengendalian segera
B. Pema0a!an
1"
Dari hasil pengamatan larva atau entik di permukiman komplek kesehatan banarbaru pada tanggal 6" 2ei !"%7 pukul %?."" wita dan dengan menggunakan visual larvae methode di temukan umlah rumah (G) larva ada & buah dari rumah yang diperiksa. edangkan pada umlah container (G) larva ada & buah dari %# buah container yang diperiksa. 'dapun containercontainer yang positif ini berupa % buah tondon, ! buah bak mandi, % buah tempat mandi burung, dan % buah pot bunga. Dan adapun angka parameter yang digunakan yaitu : /ouse $nde4, 0ontainer $nde4, Breteau $nde4 dan Density 5igure. /ouse $nde4 merupakan umlah rumah (G) larva dibagi dengan umlah rumah yang diperiksa dikalikan %"". 1ntuk 0ontainer $nde4 merupakan umlah container (G) larva dibagi dengan umlah container yang diperiksa dikalikan %"" dan Breteau $nde4 merupakan umlah container (G) larva dibagi dengan umlah rumah yang diperiksa dikalikan %"". Dan adapun hasil dari (/$) adalah ?!,&, sedangkan (0$) adalah !,? dan (B$) adalah ?!,&. 1ntuk Density figure mengkonfirmasi nilai /$, 0$ dan B$ ke dalam tabel di bawah ini : D5 /$ 0$ % %6 %! ! 7@ 6& 6 %@ ?# 7 %! %"%7 & !#6@ %&!" ? 67# !%!@ @ &" !6% ?"@? 6!7" # @@ D7% D1ntuk nilai /$ ?!,& maka angka density figure nya adalah
B$ %7 &# %"%# !"67 6&7# &"@7 @&## %""%## !"" D, sedangkan nilai 0$ !,?
maka angka density figure nya adalah ! dan nilai B$ adalah ?!,& maka angka density 8 +2 + 6
figure nya adalah ?. 2aka, Density 5igure
3
&,6
'dapun $nterpretasi /asil Pengukuran sebagai berikut: *o %
Density %6
Keterangan Daerah hiau, deraad penularan penyakit oleh
1#
! 6
7&
larva rendah atau tidak menularkan Daerah kuning, deraad penularan penyakit oleh
C&
larva sedang atau perlu waspada Daerah merah, deraad penularan penyakit oleh larva tinggi, perlu pengendalian segera
Dari tabel interpretasi Komplek kesehatan banarbaru mendapatkan hasil C& dimana dikatakan Daerah merah deraad penularan penyakit oleh larva tinggi, perlu pengendalian segera. Dengan beberapa cara seperti selalu menguras bak mandi setiap % minggu sekali, menutup tempattempat penampungan air seperti bak mandi, tondon, selalu menaga kebersihan lingkungan sekitar rumah angan sampai di rumah ada sampah seperti botol plastik atau kaleng yang dapat menadi tempat penampungan
air
alamiah,
selalu
membersihkan
tempat
mandi
burung,
membersihkan potpot yang tergenang air dan menaburkan bubuk abate.
BAB PENUTUP
A. Ke!"m)ulan Dari hasil pengamatan larva atau entik di permukiman komplek kesehatan
banarbaru pada tanggal 6" 2ei !"%7 pukul %?."" wita dan dengan menggunakan visual larvae methode di temukan umlah rumah (G) larva ada & buah dari rumah
1$
yang diperiksa. edangkan pada umlah container (G) larva ada & buah dari %# buah container yang diperiksa. 'dapun containercontainer yang positif ini berupa % buah tondon yaitu di rumah keluarga bapak Daryatmo, ! buah bak mandi, % buah yaitu di rumah keluarga bapak rfan, % buahnya lagi di rumah keluarga bapak amsul, % buah tempat mandi burung di rumah nomor 6@, dan % buah pot bunga di rumah nomor 6!. 1ntuk nilai /$ ?!,& maka angka density figure nya adalah , sedangkan nilai 0$ !,? maka angka density figure nya adalah ! dan nilai B$ adalah ?!,& maka angka density figure nya adalah ?. 2aka, Density 5igure nya adalah &,6. Dari tabel interpretasi Komplek kesehatan banarbaru mendapatkan hasil C & dimana dikatakan daerah merah deraad penularan penyakit oleh larva tinggi, perlu pengendalian segera.
B. Saran etiap rumah di komplek kesehatan hendaknya melakukan pembenahan
sesegera mungkin seperti : %. Dengan beberapa cara seperti selalu menguras bak mandi setiap % minggu sekali, !. menutup tempattempat penampungan air seperti bak mandi, tondon, 6. selalu menaga kebersihan lingkungan sekitar rumah angan sampai di rumah ada sampah seperti botol plastik atau kaleng yang dapat menadi tempat penampungan air alamiah, 7. selalu membersihkan tempat mandi burung, kolam dan lainlain &. membersihkan potpot yang tergenang air dan ?. menaburkan bubuk abate.