LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA
JUDUL : TRANSFER GEAR BOX
Kelompok 2: 1.
Anna Insya
(16504241047) (16504241047)
2.
Hafizh Arif K
(16504241048) (16504241048)
3.
Yudha Hindrawan
(16504241049) (16504241049)
4.
Riski Perdana
(16504241050) (16504241050)
5.
Windra Aji S
(16504241051) (16504241051)
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
A. Kompetensi
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhoul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan B. Sub Kompetensi
1.
Mengidentifikasi sistem Unit Transfer Gear beserta komponennya.
2.
Melepas dan memasang Unit Transfer Gear dengan cara yang benar.
3.
Menjelaskan
cara
kerja
Unit
Transfer
Gear
dan
komponen-
komponennya. 4.
Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara mengatasinya.
C. Alat dan Bahan
1.
Unit Transfer Gear Fiat dan atau Toyota
2.
Oli dan atau Grease
3.
Tool box set
4.
Feller gauge, DTI dan Jangka sorong
D. Keselamatan Kerja
1.
Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2.
Saat membongkar mekanisme detent maupun interlock, pastikan posisi netral dan berhati-hatilah dengan bola baja, jangan sampai terpental dan mengenai mata atau bahkan hilang
3.
Mengurutkan posisi komponen-komponen yang telah dibongkar, jangan ditaruh secara acak dan saling bertumpuk
4.
Bekerja dengan hati-hati dan teliti
E. Landasan Teori
Transfer merupakan suatu alat tambahan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke 4 roda (depan belakang). Alat tambahan ini digunakan pada kendaraan untuk kondisi jalan yang tidak biasa (lumpur, menanjak, batu-batu). Karena untuk kondisi jalan yang tidak biasa kendaraan harus memiliki kemampuan khusus untuk dapat berjalan dengan stabil. Salah satunya berpenggerak 4 roda (4x4). Sebagai contoh jika kendaraan berpenggerak 2 roda dan salah satu roda penggerak tersebut terperosok atau mengalami slip maka roda yang tidak slip akan bekerja keras untuk menggerakkan kendaraan dan mengatasi slip pada roda yang bermasalah. Masalah yang serius akan timbul jika ban yang tidak bermasalah tidak dapat mengatasi permasalahan slip pada roda (kedua roda penggerak dalam masalah). Maka mobil tidak dapat bergerak karena slip. Para ilmuan berpikir untuk mengatasi, lalu muncul ide untuk menciptakan teknologi 4WD. Layaknya transmisi, transfer ini tuas pemindah yang berfungsi untuk mengaktifkan keempat roda. Menurut mekanisme pemindah nya terbagi menjadi tiga : a. Parttime 4WD b. Selectable 4WD c. Permanent 4WD Komponen-komponen Transfer Case : 1.
Tuas pemindah kecepatan Berfungsi untuk memilih/memindah kecepatan (H atau L)
2.
Tuas on/off 4WD Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan 4WD
3.
Output 4WD Berfungsi untuk meneruskan putaran output transfer case ke poros depan
4.
Output belakang Berfungsi untuk meneruskan putaran ke poros propeler belakang
5.
Roda gigi penghubung Berfungsi untuk meneruskan putaran dari roda gigi output transmisi ke roda gigi kecepatan
6.
Roda gigi kecepatan lambat Berfungsi saat tuas posisi L
7.
Roda gigi kecepatan cepat Berfungsi untuk mobil dalam keadaan posisi tuas H
8.
Garpu pemindah
Berfungssi untuk memililih antara kecepatan H atau L dengan cara menggeser hub sleeve 9.
Clutch hub Berfungsi untuk meneruskan putaran dari hub sleeve ke poros output.
10. Hub sleeve Berfungsi untuk menghubungkan antara roda gigi kecepatan dengan clutch hub 11. Hub sleeve 4WD Berfungsi untuk menghubungkan antara poros output transfer case dengan poros output 4WD. 12. Output transfer case Berfungsi untuk meneruskan putaran ke poros depan
F.
Langkah Kerja
1.
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Mengamati secara global tentang kondisi dan fungsi kerjan ya
3.
Melakukan pembongkaran unit transmisi dan unit transfer dengan langkah yang efektif, efisien dan sistematik
4.
Mempelajari kerja unit transfer dan membuat sketsa kerjanya
5.
Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.
G. Analisa dan Pembahasan 1. Cara Kerjanya : a. Pada saat H2 Input
Output
Putaran masuk dari input shatft, hub sleeve pada input shaft bergeser ke kiri (panah merah) dan mengunci high gear input shaft . Sehingga putaran input shaft diteruskan ke high gear input , kemudian diteruskan ke high gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke output rear shaft . Pada outer rear shaft terdapat hub sleeve yang dapat mengunci outer front shaft , namun belum digunakan karena ini mekanisme H2 transfer gear box. b.
Pada saat H4 Input
Output Rear
Output Front
Putaran masuk dari input shatft, hub sleeve pada input shaft bergeser ke kiri (panah merah) dan mengunci high gear input shaft . Sehingga putaran input shaft diteruskan ke high gear input , kemudian diteruskan ke high gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke output rear shaft dan outer front shaft . Dalam hal inni hub sleeve pada outer rear shaft bergerak ke kanan (panah biru) dan mengunci outer front shaft . Sehingga tenaga dapat ditransferkan ke poros roda depan dan poros roda belakang. c.
Pada saat L4
Input
Output Rear
Output Front
Putaran masuk dari input shaft, hubsleeve pada input shaft bergeser ke kanan (panah merah) dan mengunci low gear input shaft . Sehingga putaran input shaft diteruskan ke low gear input , kemudian diteruskan ke low gear counter shaft , selanjutnya diteruskan ke
2.
output rear shaft dan outer front shaft . Dalam hal ini hub sleeve pada outer rear shaft bergerak ke kanan (panah biru) dan mengunci outer front shaft . Sehingga tenaga dapat ditransferkan ke poros roda depan dan poros roda belakang. Hasil Pemeriksaan a. Perhitungan Gear Rasio
H
L
1)
Menghitung Gear Rasio Pada Keadaan High GR = (C/B) X (E/D) = (45/38) X (54/58) = 1.102 Jadi untuk memutar 1 putaran poros output diperlukan 1.102 putaran poros input. 2) Menghitung Gear Rasio Pada Keadaan Low GR = (D/A) X (E/D) =(58/25) X (54/58) = 2.16 Jadi untuk memutar 1 putaran poros output diperlukan 2.16 putaran poros input.
b. Bearing
Kondisi : Bearing Masih dalam Keadaan Bagus c. Fork
Kondisi : Masih dalam keadaan bagus d.
Sleeve
Kondisi : Masih Bagus e.
Output High Gear
Kondisi : Masih dalam kondisi bagus
f.
Idle Gear
Kondisi : Kondisi masih bagus g. Hub
Kondisi : Masih dalam kondisi bagus H. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Transfer gear berfungsi untuk meneruskan dan membagi tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft depan dan belakang dan merubah momen pada saat dibutuhkan momen yang besar. Untuk pengoperasian transmisinya itu sendiri terdapat bermacam-macam posisi transfer case 4 High, 2 High, dan 4 Low. Setiap masing-masing posisi mempunyai keuntungan sendiri, tergantung medan yang akan di lalui. Untuk masalah-masalah yang sering terjadi pada transfer case itu sendiri ataupun secara keseluruhan system transmisi yang paling umum adalah terjadi keausan pada masing-masing komponen, semua itu dapat di atasi dengan melakukan penggantian oli secara berkala. Pada sistem Transfer Gear Box bentuk dan konstruksinya sederhana. b. Kondisi Komponen-komponennya seperti bearing, fork, sleeve, output high gear, idle gear, dan hu b masih dalam kondisi baik sehingga tidak perlu dilakukan penggantian komponen. 2. Saran a. Untuk mengurangi kerusakan pada komponen maka perlu dilakukan pelumasan pada komponen-komponen. b. Untuk mencegah ada komponen yang tertinggal alangkah lebih baiknya sebelum pembongkaran didokumentasikan terlebih dahulu.