BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia yang semakin terbuka dan kemajuan teknologi yang serba
canggih merupakan tuntutan terhadap pelayanan yang serba instan dari
organisasi apapun terasa semakin kuat. Misalnya, seorang mahasiswa dapat
memesan tiket nonton film di sebuah bioskop dan mendapatkan seat untuk
menonton dalam waktu tak lebih dari 1 menit. Pelayanan serba cepat ini
dapat terlaksanana jika seluruh data yang dibutuhkan tersebut terkumpul,
tersusun, dan terorganisir dalam suatu basis data (database) yang dapat
diakses menurut keperluan kapan saja diperlukan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita, sebagai masyarakat informasi, kita
selalu memproduksi dan mengkonsumsi data dan informasi baik sebagai
individu, sebagai lembaga, maupun sebagai pelaku bisnis. Bahkan beberapa
lembaga tidak akan berfungsi bila tidak didukung oleh data dan informasi,
misalnya pemerintah, bank, masmedia, dan industri. Pengelola lembaga-
lembaga ini berharap mendapatkan informasi yang tepat, akurat dan pada saat
yang tepat. Informasi ini selanjutnya digunakan untuk pengambilan keputusan
menggunakan berbagai alat seperti operation research, analisis sistem,
ekonometrik atau PPBS (Program, Planning, Budgetting System).
Secara langsung basis data dan sistem basis data menjadi komponen
utama dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Berbagai aktivitas
manusia secara tidak langsung berhubungan dengan database. Sebab, database
tidak lain adalah record-keeping system yang berbasis komputer.
Konsep utama dari sistem basis data adalah ide pemisahan antara
Program Aplikasi dengan jumlah data sebenarnya yang disimpan. Konsep ini
lebih dikenal sebagai Kebebasan Program / Data atau biasa disingkat
Kebebasan Data (Data Independence). Adanya kebebasan data pada system basis
data (Database Manajement System) memberi kemungkinan untuk mengatasi
masalah "pemeliharaan yang tidak produktif (unproductive maintenance)".
Pemeliharaaan data misalnya, menyangkut penambahan item.
Basis data merupakan koleksi data yang terintegrasi, diorganisasikan
dan disimpan dengan suatu alat dan cara yang memudahkan pengambilannya
kembali.
Dengan adanya sistem basis data, memudahkan dalam mencari informasi
(kumpulan data yang telah mengalami proses). Data-data tersebut
diatur/diorganisir secara tepat, sehingga dapat dengan cepat memperoleh
informasi dari susunan data yang diinginkan.
1.2. Rumusan Masalah
Pada laporan praktikum ini akan dirumuskan masalah mengenai
"Bagaimana membuat suatu sistem basis data Rokok".
1.3. Tujuan Pembuatan Basis Data
Tujuan dibuatnya basis data secara umum adalah :
a. Agar mahasiswa dapat mengenal perangkat lunak Microsoft Access yang
merupakan salah satu program pendukung dalam mensplit data atau
memisahkan data agar tidak terjadi adanya data yang redundant.
b. Mahasiswa juga diharapkan mampu membuat sebuah model basis data yang
baik.
Tujuan utama dari pembuatan basis data adalah :
a. Agar data-data dapat diatur/dipilih/dikelompokkan/diorganisir sesuai
dengan fungsi dan jenisnya.
b. Agar dapat memperoleh informasi dari sejumlah data yang telah
diorganisir dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis dengan
mudah dan cepat.
c. Agar dapat meningkatkan kecepatan operasional dalam suatu fungsi
Pengelolaan Sistem Informasi.
Sedangkan Tujuan praktikum Sistem Basis Data adalah :
a. Mengoprasikan software Microsoft Access untuk membuat basis data
yang sudah didesain berdasarkan Entity dan Enterprise Rulenya.
b. Didalam software Microsoft Access, kita akan membuat Diagram
Entity Realitionship, Tabel Skeleton, Query, Form, sampai dengan
Report.
1.4. Manfaat Basis Data
Pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi/perusahaan
hampir selalu berhubungan dengan basis data, dan biasanya digunakan
untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi. Dengan adanya
basis data sebagai salah satu komponen utama dalam setiap sistem
informasi, maka diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, daya saing,
keakuratan, kecepatan operasional organisasi/perusahaan terhadap
sejumlah data yang telah diatur/diorganisir tersebut.
Jadi secara umum, basis data ini dapat dimanfaatkan untuk
membuat/menjalankan suatu sistem informasi
1.5. Volume Perkerjaan
Pada pelaksanaan praktikum Sistem Basis Data dengan menggunakan
Microsoft Access, yang dilakukan adalah mengilustrasikan model dan
relational secara lebih nyata, sebagai contoh basis data yang berkaitan
dengan data fasilitas (umum) daerah kota Malang. Basis data ini terdiri
atas 5 buah tabel yaitu Data Mahasiswa, Dosen, Jurusan, Nilai, Mata
Kuliah. Yang kita ketahui, data tersebut sudah tersedia dalam bentuk
hardcopy atau cetakan dan siap kita implementasikan.
Sebelum kita menerapkan basis data, terlebih dahulu yang harus kita
ketahui adalah contoh data yang akan kita pergunakan. Contoh data ini
harus di analisis untuk mengetahui karakteristik masing-masing tabel
data. Khusus untuk praktikum Sistem Basis Data yang telah dilakukan di
Laboratorium Sistem Informasi Geografi, Institut Teknologi Nasional
Malang adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan Microsoft Access
2. Pembuatan dan modifikasi Tabel
3. Pembuatan relasi antar tabel (Relationship)
4. Pembuatan dan penggunaan Query
5. Pembuatan, penggunaan dan modifikasi Form
6. Pembuatan Report
1.6. Metode Penulisan
Dalam menyusun laporan Sistem Basis Data ini digunakan metode sebagai
berikut :
1.6.1. Studi Literatur
Penyusunan laporan ini diawali dengan melakukan studi literatur
yang dimaksudkan guna mendapatkan dasar teori, informasi dan
pengetahuan dari berbagai sumber bacaan yang kemudian digunakan
sebagai bahan acuan penyusunan laporan. Literatur yang digunakan
antara lain :
a. Konsep Sistem Basis Data .
b. Buku Microsoft Access.
I.6.2. Praktek Laboratorium
Praktek Laboratorium yang dilaksanakan adalah berupa praktek dan
pengambilan serta pemrosesan data sebagai bahan penunjang
penyusunan laporan, yang dilakukan pada tanggal 25 April 2013
bertempat di Laboratorium SIG, Jurusan Teknik Geodesi, Institut
Teknologi Nasional Malang.
BAB II
DASAR TEORI
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan
dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Contoh Sistem : Sistem Distribusi, Sistem Poliklinik, Sistem Operasi
Komputer, dll.
2. Pengertian Basis Data
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja
basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian
artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika,
artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan
basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam
bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan
bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan,
atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan
terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan
ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis
data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal
sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan
sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili
semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan
dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini,
hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar
tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan
menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar
tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling
berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem
manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika
konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan
istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Contoh Sistem Basis Data : Pembelian di Supermarket, Pembayaran dengan
Kartu Kredit, Pemesanan Tempat Pada Sebuah Biro Perjalanan, dll.
3. Pengertian Entity
Entityadalah merupakan obyek konseptual yang merepresentasikan obyek dalam
dunia nyata. Dapat dibedakan dengan obyek lain dari atribut yang
dimilikinya.
Contoh Entity : Kasus Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-
masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai
ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian).
Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang
pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek, tugasnya menentukan
entitas pegawai, pengawas, bagian, proyek.
4. Pengertian Enterprise Rules
Entepriserules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk mendefinisikan
hubungan-hubungan (keterkaitan atau relasi) antara entity satu dengan
lainnya (entity relationship) beserta operations-nya. Atau dengan kata
lain, enteprise rules adalah aturan-aturan yang dipakai untuk menegaskan
hubungan antar entitas. Penegasan ini sangat berguna di dalam melihat
apakah suatu entity bersifat obligatory (harus ada) atau non-obligatory.
Dengan demikian, enterprise rules sangat erat kaitannya dengan masalah-
masalah model entity relationship dan tingkat relasi pada entity set dan
proses normalisasi tabel-tabel basis data.
Contoh Enteprise Rules : Enterprise Rumah sakit, Enteprise Aktifitas
Perkuliahan, dll.
5. Pengertian Entity Relationship
Merupakan model yang digunakan untuk menggambarkan secara konseptual
hubungan antar entitas dalam suatu database. Model tersebut kemudian
digambarkan sebagai Entity Relationship Diagram.
Contoh Enity Relationship :Kasus Sebuah perusahaan mempunyai beberapa
bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu
pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula
dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu
proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek,
tugasnya menentukan entitas pegawai, pengawas, bagian, proyek.
6. Pengertian Repeating Group
Salah satu karateristik tabel yang sudah dinormalisir, seperti
dijelaskan pada uraian sebelumnya,bahwa untuk satu atributhanya boleh
memiliki satu nilai dalam satu baris.
Contoh Repeating Group :satu pemasok mampu melakukan pasokan beberapa
komponen, maka atribut yang terkait adalah pemasok#, nama_pemasok, dan
komp#. Jika setiap baris pada tabel boleh diisi beberapa nilai komp#,
struktur tabelnya seperti terlihat pada gambardi bawah ini.
Pemasok-Komponen
7. Pengertian Skema Konseptual
Skema konseptual deskripsi tentang data yang diperlukan oleh
enterprise rule yang harus disimpan pada basis data. Apabila
enterprise berubah / berkembang ( sebagian / seluruhnya / drastis )
skema konseptual akan terpengaruh. Karena itu skema konseptual harus
dipikirkan , dirancang , dan dibuat dengan pertimbangan jauh kedepan
sehingga bersifat jangka panjang ( tidak mudah berubah ) sehingga akan
mampu mengikuti perkembangan enterprise.
Contoh Skema Konseptual : entity, relationship, tipe data dan constraint.
8. Pengertian Skema Internal
Skema internal menyatakan tentang bagaimana data disimpan pada field /
record , format penyimpanan , pengindeks-an , alogaritma , media
penyimpanan , dll.
Contoh Skema Internal :
organisasi file secaa sequential, raltive atau ndex sequential
- penempatan record
- pemampatan data dan teknik encryption
9. Pengertian Skema Eksternal
Skema ekternal menyatakan gambaran lokal tentang basis data sesuai dengan
yang diperlukan oleh suatu program aplikasi.jika beberapa program aplikasi
mempunyai kesamaan dalam lokal view, maka program aplikasi tersebut dapat
berbagi pakai skema eksternal yang sama.
Contoh Skema Eksternal : view dari mahasiswa, view dari mata kuliah
10. Pengertian Arsitektur Basis Data
Arsitektur SMBD dikenal dengan sebutan asitektur tiga skema (three-schema
architecture). Fungsi skema ini adalah untuk memisahkan anatar fisik basis
data dan program aplikasi pemakai. Ketiga skema tersebut, yaitu Level
Konseptual, Level Internal, Level Eksternal.
Contoh Arsitektur Basis Data :
11. Pengertian Obligatory dan Non Obligatory
Obligatory adalah semua anggota dari suatu entity harus berpartisipasi atau
mempunyai hubungan dengan entity yang lain.
Non-obligatory adalah tidak semua anggota harus mempunyai entitas yang
lain.
Contoh Obligatory dan Non Obligatory :
Satu departemen harus memperkerjakan paling tidak satu kariawan
Seorang kariawan harus diperkerjakan paling tidak oleh satu
departemen
Satu departemen tidak perlu memperkerjakan satu kariawan pun
Satu karyawan harus diperkerjakan paling tidak oleh satu karyawan
Satu ndepartemen tidak perlu memperkerjakan satu karyawan pun
Satu karyawan harus diperkerjakan paling tidak oleh satu karyawan
Satu departemen Harus memperkerjakan paling tidak satu
karyawan
Seorang karyawan tidak perlu diperkerjakan paling tidak oleh
satu departemen
12. Pengertian Duplikasi Data
Data Duplikasi (duplicated data) terjadi apabila satu atribut
mempunyai dua atau lebih nilai yang sama
Contoh Duplikasi Data :
13. Pengertian Redundant Data
Redundant Data merupakan situasi yang muncul di dalam sistem data base dan
melibatkan munculnya dupikasi data tanpa di sengaja yang tidak di butuhkan
oleh fungsi data base.
Contoh Redundant Data
14. Pengertian Nul Value
Nul Value adalah Nilai atribut bisa ' tidak ada ', karena memang tidak
diketahui atau jarena memang betul – betul tidak ada.
Contoh Nul Value :telur burung tidak diketahui berapa jumlahnya meskipun
hewan ini pada kenyataannya memiliki telur, sedangkan gajah betul – betul
tidak memiliki telur.
15. Pengertian Diagram ER (Entity Relationship)
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)
merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship
adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.
Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya
bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship
ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Contoh Diagram ER (Entity Relationship) : Kasus Sebuah perusahaan mempunyai
beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya
satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula
dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu
proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek,
tugasnya menentukan entitas pegawai, pengawas, bagian, proyek.
16. Pengertian Atribute
Atribute merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi
kunci entitas atau key diberi garis bawah.
Contoh Atribute :
17. Pengertian Record, Item, Field
Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain
untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut.
Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal
lahir seseorang.
Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling
terkait.
Contoh: nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang
menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu
tupel dan baris.
file yaitu kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen
sama, atribute yang sama namun berbeda-beda data valuenya.
18. Pengertian Tabel
Tabel adalah menghimpun sejumlah record.
Contoh: data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
19. Pengertian Tabel Skeleton
Skeleton table adalah kumpulan tabel – tabel yang dapat menjelaskan
hubungan antar kumpulan entitas yang digunakan dalam suatu enterprise.
20. Penentuan Tabel Skeleton
Pemodelan E-R diagram terdiri dari beberapa entitas yang terkait dengan
kebinamargaan. Berdasarkan diagram E-R jalan dapat dibentuk model skeleton
basisdata jalan.
"Id_tembakau "Jenis_tembakau "ID_petani "
"T01 "Virginia "101 "
"T02 "Burley "101 "
"T03 "Oriental "101 "
"ID_PETANI "NAMA PETANI "ALAMAT "
"101 "Suherwanto "Malang "
"102 "Anggit "Tulungagung "
"ID_CENGKEH "JENIS_CENGEH "ID_PETANI "
"C01 "Si Putih "102 "
"C02 "Si Kotok "102 "
"C03 "Ambon "102 "
"C04 "Zanzibar "102 "
"ID_ PABRIK "NAMA PABRIK"ALAMAT "ID_CENGKAH "ID_TEMBAKO "
"ROKOK " " " " "
"PAB 111 "Gudang "Kediri "C01 "T01 "
" "Garam " " " "
"PAB 112 "Sampoerna "Surabaya "C02 "T02 "
"PAB 113 "Djarum "Kudus "C03 "T03 "
"PAB 114 "Bentoel "Malang "C04 "T04 "
"ID_PEGAWAI "NAMA PEGAWAI "ALAMAT "ID_PABRIK "
"AM 01` "Tri "Lowokwaru "PAB 113 "
"AM 02 "Galuh "Mergosono "PAB 111 "
"AM 03 "Bandi "Bulu Payung "PAB 112 "
"AM 04 "Candra "Sumbersari "PAB 111 "
"AM 05 "Sukardi "Gedangan "PAB 113 "
"AM 06 "Supri "Singosari "PAB 111 "
"AM 07 "Pitono "Bunul "PAB 112 "
"AM 08 "Bima "Sukorejo "PAB 111 "
"ID_ROKOK "MERK ROKOK "ID_PABRIK "
"R01 "Pro Mild "PAB 111 "
"R02 "Dunhill "PAB 114 "
"R03 "La "PAB 113 "
"R04 "Sejati "PAB 114 "
"R05 "Gudang Garam Merah "PAB 111 "
"R06 "A Mild "PAB 112 "
"R07 "234 "PAB 112 "
"R08 "Black "PAB 113 "
"ID_KIOS "NAMA KIOS "ALAMAT "ID_ROKOK "ID_PABRIK "
"ROKOK " " " " "
"KR 001 "Maju Jaya "Kepanjen "R 01 "PAB 111 "
"KR 002 "Sabar "Arjosari "R 02 "PAB 114 "
"KR 003 "Laris Manis"Klojen "R 03 "PAB 113 "
"KR 004 "Setia Abadi"Sumbersari "R 04 "PAB 114 "
"KR 001 "Maju Jaya "Kepanjen "R 05 "PAB 111 "
"KR 002 "Sabar "Arjosari "R 06 "PAB 112 "
"KR 003 "Laris Manis"Klojen "R 07 "PAB 111 "
"KR 004 "Setia Budi "Sumbersari "R 08 "PAB 113 "
"ID_PEROKOK "NAMA PEROKOK "ID_KIOS ROKOK "ID_ROKOK "
"PK 01 "Yaya "KR 001 "R01 "
"PK 02 "Topo "KR 003 "R03 "
"PK 03 "Candra "KR 002 "R02 "
"PK 04 "Paijan "KR 004 "R04 "
"PK 05 "Dani "KR 001 "R05 "
"PK 06 "Ega "KR 003 "R07 "
"PK 07 "Trio "KR 004 "R08 "
"PK 08 "Usman "KR 002 "R06 "
21. Jenis Rasio Kardinalitas
1. Relasi Satu ke Satu (One to One)
Artinya satu record pada entity A ber-relasi paling banyak
satu record juga pada entity B, begitu juga sebaliknya, satu
record pada entity B, ber-relasi paling banyak satu record juga
dengan entity A. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan
dengan angka 1.
Contoh : Dalam proses belajar mengajar secara privat misalnya,
seorang (satu) tutor hanya mengajar satu siswa, begitu juga
sebaliknya, satu siswa hanya diajar oleh satu tutor.
2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
Artinya satu record pada entity A ber-relasi dengan beberapa
record pada entity B, tapi tidak sebaliknya, setiap record pada
entity B ber-relasi paling banyak satu record dengan entity A.
Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan angka 1 untuk
menyatakan satu dan huruf M atau N untuk menyatakan banyak.
Contoh : Dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar
misalnya, satu orang guru mengajar beberapa (banyak) murid,
tetapi satu kelas (beberapa murid) hanya di ajar oleh satu
guru.
3. Relasi Banyak ke Satu (Many to One)
Ini adalah kebalikan dari relasi satu ke banyak, dimana setiap
record pada entity A hanya dapat ber-relasi paling banyak 1
record pada entity B, tapi tidak sebaliknya, satu record pada
entity B dapat ber-relasi dengan beberapa record pada entity
A.. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan angka 1
untuk menyatakan satu dan huruf M atau N untuk menyatakan
banyak..
Contoh : Dalam dunia akademik misalnya, beberapa (banyak)
mahasiswa hanya mempunyai satu pilihan jurusan, sebaliknya satu
jurusan dapat dipilih oleh beberapa (banyak) mahasiswa
4. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
Artinya beberapa record pada entity A dapat ber-relasi dengan
beberapa record juga pada entity B, begitu juga sebaliknya,
beberapa record pada entity B dapat ber-relasi dengan beberapa
record juga pada entity A.. Dalam diagram E-R, relasi ini
disimbolkan dengan huruf M atau N untuk menyatakan banyak..
Contoh : Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen pada
perguruan tinggi, yaitu seorang seorang dosen mengajar banyak
mahasiswa, sebaliknya seorang mahasiswa dapat diajar oleh
beberapa dosen, sehingga terjadi hubungan banyak ke banyak.
2.22. Pemetaan ( Mapping )
Pemetaan ( konversi data ) antara ketiga jenis skema harus dibuat.
Dalam kaitan ini perangkat lunak DBMS /SMBD berperan untuk melakukkannya.
DMBS/SMBD harus mampu melakukan pengecekan terhadap ketiga skema dalam hal
konsistensi ( misalnya setiap skema eksternal harus merupakan keterkaitan
dari skema konseptual ),dan harus menggunakan informasi yang ada pada skema
untuk melakukan pemetaan antara skema eksternal dengan skeam internal via
skema konseptual.
2.23. Determinan
Berdasarkan Enterprise rule ditentukan bahwa pada suatu tabel, nilai-
nilai item yang duplikasi dari atribut A selalu berkaitan dengan nilai
item yang sama dari atribut B A dikatakan sebagai determinan (penentu)
dari B. Lebih tegas lagi apabila duplikasi tidak diperbolehkan muncul
pada atribut A, A (dapat dipastikan) determinan dari B.
Apabila nilai item a1 dan a2 (tidak duplikasi) untuk A, keduanya
berasosiasi dengan nilai item yang sama atau nilai item yang berbeda
(berarti berasosiasi satu-satu)dari B,maka A determinan dari B;
selanjutnya dapat dikatakan bahwa A 'menentukan' B, danB ditentukan
oleh (atau tergantung pada) A.
Stok
2.24. Atribut Gabungan /Komposit (Composite Attribut)
Diasumsikan bahwa suatu determinan tidak akan berisikan atribut berlebih,
namun demikian tidak berarti suatu determinan tidak bisa komposit.
BAB III
PEMBUATAN MODEL BASIS DATA
3.1. Alat
Untuk menyelesaikan suatu pemodelan basis data dibutuhkan komponen
utama berupa alat yang akan digunakan untuk mengolah data. Alat yang
digunakan berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
3.1.1. Perangkat Keras
Untuk pembuatan model basis data perangkat keras
(hardware) yang saya gunakan adalah laptop. Dimana di dalam
sebuah laptop terdapat komponen - komponen :
1. Hardisk
2. Monitor/LCD
3. Keyboard.
Dan perangkat keras tambahan yaitu mouse.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yang saya gunakan untuk
menyelesaikan pembuatan model basis data ini adalah Microsoft
Office Access 2007 dan Microsoft office Word 2007.
3.2. Diagram Alir Perancangan Sistem Basis Data
3.3. Memulai Access 2007
Langkah untuk menjalankan program Access 2007 adalah :
1. Pada bagian taskbar, klik tombol Start
2. Dari menu yang tampil, pilih All Programs kemudian klik pilihan
Microsoft Office dan klik Microsoft Office Acces 2007
Gambar 3.1. Memulai Access 2007
Lembar Kerja Access 2007
Elemen – elemen yang terdapat pada Access 2007 antara lain :
1. Title Bar, merupakan judul dari jendela program atau nama file yang
sedang aktif.
2. Tombol Office , merupakan tombol yang menampung perintah-perintah
menu yang sering digunakan dalam Access, antara lain perintah : New,
Open, Save, Save As, Close Database dan perintah lainnya.
3. Quick Access ToolBar, merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan
tombol untuk melaksanakan suatu perintah tertentu dalam mengoprasikan
Access 2007.
4. Minimize Tool , tombol yang berfungsi untuk meminimalkan ukuran
jendela program Access 2007 sehingga tampilannya berubah menjadi
sebuah ikon yang diletakkan pada bagian taskbar Windows XP.
5. Maximize Tool , tombol yang berfungsi untuk memaksimalkan
ukuran jendela program Access 2007 sehingga tampilannya menjadi
seukuran dengan layar monitor.
6. Close Tool , tombol yang berfungsi untuk menutup jendela
program atau keluar dari program Access 2007.
7. Status Bar, bagian yang digunakan untuk menampilkan informasi dan
kondisi dari lembar kerja program Access 2007. Misalnya : status aktif
Caps Lock, Num Lock, Num Lock, Scroll Lock dan sebagainya.
Gambar 3.2. Beberapa Tampilan Access 2007
8. Ribbon, merupakan area di atas jendela program dimana anda dapat
memilih tombol perintah perintah.
9. Tab, merupakan kumpulan dari group yang berbentuk tabulasi secara
otomatis menyesuaikan dokumen aktif.
10. Contextual Command Tab, merupakan tab yang tampil secara otomatis
berdasarkan dokumen atau objek yang sedang dikerjakan.
11. Group, merupakan isi tab yang berupa kumpulan dari beberapa tombol
perintah yang saling berkaitan.
12. Tombol Dialog, merupakan suatu tombol yang terletak disebelah kanan
bawah suatu group, yang jika diklik akan menampilkan kotak dialog.
13. Navigation Pane, merupakan bagian pada sisi sebelah kiri jendela
database yang akan menampilkan objek-objek database.
Gambar 3.3 Navigation Pane
3.4. Membuat Database
Lembar kerja Access merupakan jendela databse yang terdiri dari satu
atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya,
dimana kita dapat menyunting data tersebut dengan menambah, mengganti,
menghapus, dan mengedit data dalam tabel tabel tersebut.
Tabel merupakan tempat menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai
suatu tema tertentu, misalnya data penjualan, data penjualan, dan
sebagainya. Tabel terdiri dari field dan record, yang keduanaya ditempatkan
pada bagian kolom dan baris.
Disini saya akan menjelaskan tentang bagaimana proses pembuatan
database pada suatu pengedaran Rokok.
3.4.1. Langkah Awal Membuat Database.
1. Pilih tombol Start – All Programs – Microsoft Office – Microsoft
Office 2007.
2. Klik/Pilih Menu New Blank Database.
Gambar 3.4. New Blank Database.
3. Pada kotak dialog blank database tentukan nama database yang akan kita
desain dan tentukan letak penyimpanannya, setelah itu pilih tombol
Create.
Gambar 3.5. Kotak Dialog Blank Database
3.5. Membuat Tabel Skeleton
1. Isikan nama item dari tiap kolom.
Gambar 3.6 Nama Item dari tiap kolom.
2. Pada Command Tab Datasheet Pilih menu View – Design View
Gambar 3.7. Menu Design View
3. Simpan nama tabel tersebut pada kotak dialog Save As – kemudian pilih
OK.
Gambar 3.8. Menyimpan Tabel
4. Tentukan Data Type dari tabel yang kita buat apakah berupa Auto
Number, Text, Memo, Date/Time, dan sebagainya.
Gambar 3.9 Memasukkan Data Type dari Nilai Item
5. Masukkan nilai item dari tabel yang kita buat pada tabel Nasabah
dengan cara pilih menu Home – View – Datasheet View.
Gambar 3.10. Kotak Dialog Datasheet View
Gambar 3.11. Memasukkan Nilai Item
6. Ulangi langkah tersebut diatas dengan membuat tabel baru dengan
langkah Create – Tabel.
Gambar 3.12. Membuat Tabel Baru
3.6. Mendesain Relasi Antar Tabel (Relationship)
1. Pada Command Tab Database Tool pilih menu Relationship.
Gambar 3.13. Cara Membuat Relationship Tabel
2. Pilih tabel yang akan dihubungkan pada Relationship pada kotak dialog
Show Table kemudian Add.
Gambar 3.14. Memilih Tabel yang akan dijadikan Relationship Table
3. Drag nama item atau id item yang saling berhubungan ke setiap tabel
maka akan muncul relasi antar tabel dari tabel yang telah kita desain.
Berikut adalah hubungan relasi antar tabel.
Gambar 3.15. Relasi Antar Tabel
3.7. Mendesain Query
Query merupakan objek database yang dapat digunakan untuk menampilkan
data dari satu atau lebih tabel, menampilkan data dengan kriteria tertentu
dan melakukan perhitungan. Query juga dapat digunakan untuk menambah,
mengedit, dan menghapus data record pada tabel. Langkah – langkah untuk
membuat query adalah sebagai berikut :
1. Aktif pada jendela database.
2. Klik tab Create, kemudian klik tombol Query Design pada group other.
Gambar 3.16. Mendesain Query
3. Sehingga akan ditampilkan lembar kerja query dan kotak dialog Show
Table.
Pada kotak dialog Show Table terdapat tiga tabulasi :
Tables untuk menampilkan daftar nama tabel.
Query untuk menampilkan daftar nama query.
Both untuk menampilkan daftar nama tabel dan query.
Kita dapat menambahkan tabel/query dengan memilih nama tabel atau
query dan tekan tombol Add. Atau klik dua kali pada nama tabel atau query.
Tekan tombol Close untuk menutup kotak dialog Show Table.
Gambar 3.17. Lembar Kerja Query dan Kotak Dialog Show Table.
4. Masukkan nama-nama field yang akan dibentuk menjadi query dengan
mengerjakan salah satu perintah berikut ini :
Pilih nama field pada baris field di kisi QBE.
Klik dua kali pada daftar nama field.
Klik nama field dan geser ke bagian kisi QBE.
Kisi QBE (Query By Example) terdapat pada bagian bawah jendela lembar
kerja Design dari sebuah query.
5. Dalam Kisi QBE terdapat beberapa bagian yaitu :
Table untuk menampilkan nama tabel sebagai sumber data dari
query.
Short untuk melakukan pengurutan data.
Show untuk menampilkan / menyembunyikan field – field.
Criteria untuk memasukkan kriteria dari suatu data yang ingin
ditampilkan.
6. Query yang telah dibuat dapat ditampilkan dengan mengklik kanan mouse
dan pilih datasheet view, atau klik tab Design kemudian klik tombol
Run
pada grup Result.
Gambar 3.19. Hasil Query
7. Klik tombol office dan pilih Save untuk menyimpan query
sehingga akan ditampilkan kotak dialog Save As.
Gambar 3.20 Kotak Dialog Save As
8. Pada bagian Query Name, ketik nama query dan klik OK.
3.8. Membuat Form
Kita juga dapat menginputkan data melalui form, selain melalui
jendela datasheet sebuah tabel. Kita dapat menginputkan lembar kerja input
data dengan tampilan yang lebih baik dan menarik dengan menggunakan
fasilitas form. Berikut adalah langkah – langkah membuat form.
1. Klik menu Create pada tab kemudian pilih Form. Maka akan muncul form
dari query yang telah kita tentukan tadi.
Gambar 3.21. Hasil Form
2. Simpan dan beri nama form tersebut
3. Kita dapat mendesain form tersebut dengan cara pilih menu Home
kemudian pilih Design View.
Gambar 3.22. Mendesain Form
4. Setelah Design View dipilih maka akan muncul tampilan desain form
seperti gambar dibawah ini, dan kita dapat memulai mendesain form
sesuai apa yang kita inginkan.
Gambar 3.23. Lembar Kerja untuk mendesain Form.
3.9. Menampilkan Report
1. Setelah form dibuat, selanjutnya kita akan menampilkan Report/Laporan
dari database yang telah kita susun.
2. Pilih menu Create kemudian pilih Report.
Gambar 3.24. Menu Report
3. Maka akan muncul hasil seperti gambar dibawah.
Gambar 3.25. Hasil Report
4. Simpan Report tersebut.
5. Untuk mendesain report tersebut pilih menu Home kemudian pilih Design
View. Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini yang menunjukkan
pendesainan suatu report.
Gambar 3.26. Lembar Kerja Mendesai Report
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tugas Sistem Basis Data ini, topik atau permasalahan yang kita
bahas adalah mengenai Peredaran Rokok. Berikut ini adalah hasil dan
pembahasan sistem basis data untuk informasi perokok, mulai dai pembuatan
table setiap entitas, relationship, query,form, dan reportnya.
4.1. Entitas
1. Petani.
2. Tembakau.
3. Cengkeh.
4. Pabrik.
5. Direktur.
6. Rokok.
7. Kios.
8. Perokok.
4.2. Enterprise Rule
1. Seorang petani memiliki beberapa Tembakau .
2. Beberapa Tembakau dimiliki seorang Petani.
3. Seorang Petani memiliki beberapa Cengkeh.
4. Beberapa Cengkeh dimiliki oleh seorang nasabah.
5. Satu macam Tembakau membutuhkan beberapa Pabrik.
6. Beberapa Pabrik dibutuhkan oleh satu macam Tembakau.
7. Satu macam Cengkeh membutuhkan beberapa Pabrik.
8. Beberapa Pabrik dibutuhkan oleh satu macam Cengkeh.
9. Satu Pabrik dipimpin oleh seorang Direktur.
10. Seorang Direktur memimpin satu Pabrik.
11. Satu Pabrik menghasilkan beberapa Rokok.
12. Beberapak rokok dihasilkan oleh satu pabrik.
13. Sebuah Rokok dijual oleh beberapa Kios.
14. beberapa Kios menjual sebuah Rokok.
15. Sebuah kios membutuhkan beberapa Perokok.
16. Beberapa Perokok dibutuhkan oleh sebuah Kios.
4.3. Entity Relationship
Gambar 4.1 Entity Relationship
4.4. Obligatory/ Non Obligatory
Gambar 4.2 Obligatory/Non Obligatory
4.5. Diagram Entity Relationship
Gambar 4.3 Diagram Entity Relationship
4.6. Tabel Skeleton
1. Tabel Petani
Gambar 4.4. Tabel Petani
2. Tabel Tembakau
Gambar 4.5. Tabel Rekening Tembakau
3. Tabel Cengkeh
Gambar 4.6. Tabel Cengkeh
4. Tabel Pabrik
Gambar 4.7. Tabel Pabrik
5. Tabel Direktur
Gambar 4.8. Tabel Direktur
6. Tabel Kios
Gambar 4.9. Tabel Kios
7. Tabel Rokok
Gambar 4.10. Tabel Rokok
8. Tabel Perokok
Gambar 4.11. Tabel Perokok
4.7. Hubungan Tiap Tabel Skeleton (Relationship)
Gambar 4.17. Tabel Relationship
4.8. Query
1. Query Perokok
Gambar 4.18. Query Perokok
2. Query Direktur Pabrik
Gambar 4.19. Query Direktur Pabrik
4.9. Form
1. Form Perokok
Gambar 4.22. Form Perokok
2. Form Direktur Pabrik
Gambar 4.23. Form Direktur Pabrik
4.10. Report
1. Report Perokok
Gambar 4.26. Report Nasabah Bank
2. Report Direktur Pabrik
Gambar 4.27. Report Direktur Pabrik
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan praktikum basis data yang sudah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
Di dalam pembuatan basis data di perlukan penggunaan software.
Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah Microsoft Office
Access 2007 dan Microsoft Office Word 2007. Banyak cara dan
informasi yang dibuat dengan tabel, query, form, dan report.
Basis data merupakan sistem yang berbasis komputer yang terdiri
dari item data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang
diorganisasikan berdasar struktur tertentu dan tersimpan di
hardware komputer dengan software yang digunakan untuk melakukan
manipulasi data untuk tujuan tertentu.
System basis data merupakan komponen-komponen atau elemen-elemen
yang diatur dan diorganisir menurut satu tata cara atau struktur
tertentu yang saling berhubungan atau keterkaitan sehingga
berfungsi secara efektif.
Database adalah kelompok informasi yang diatur berhubungan dengan
pengolahan data, penyediaan informasi dan penggunaan referensi.
Bidang-bidang yang memanfaatkan system basis data ini sangat
beragam, salah satunya yang dibahas dalam laporan ini adalah
mengenai peredaran Rokok, Untuk keperluan ini dibuat beberapa
tabel yang sesuai sebagai dasar penyusunan data, antara lain :
1. Tabel Petani
2. Tabel Tembakau
3. Tabel Cengkeh
4. Tabel Pabrik
5. Tabel Direktur
6. Tabel Rokok
7. Tabel Kios
8. Tabel Perokok
Dari tabel-tabel tersebut diatas dapat dihubungkan dengan menggunakan
suatu format relationship hingga dapat membentuk beberapa buah query, dan
untuk menyajikan data-data yang telah tersusun sebagai suatu basis data,
maka dapat dilakukan dengan membuat form dan report.
5.2. Saran-saran
Untuk dapat membuat suatu system basis data diperlukan adanya
pemahaman materi dan cara pengoperasian program aplikasi
Microsoft Office Access 2007.
Dalam pembuatan laporan tugas basis data ini diperlukan adanya
kerja sama dalam satu kelompok, sehingga laporan dapat tersusun
dengan baik.
-----------------------
Memperkerjakan
Departemen
Karyawan
Memperkerjakan
Departemen
Karyawan
Memperkerjakan
Departemen
Karyawan
Memperkerjakan
Departemen
Karyawan
Ribbon
Command Tab
Office Button
Quick Access Toolbar
Contextual Command Tab
Group
Tombol Dialog
Navigation Pane