LAPORAN PROJECT ELEKTRONIKA DASAR 2 “SENSOR CAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN LDR
( L i ght gh t D epende ndent Resistor) nt Resistor) ” DOSEN PENGAMPU : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh
1.
Bagus purwanto
2.
Imelza febdiansih
(A1C316074)
3.
Asrinanda Yoandina
(A1C315036)
(A1C316056)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................... ......................................................... .................................. 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................ ....................................................... .................................... 5 BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................................................................. 7 2.1 Pengertian Sensor Cahaya .......................................................................................................................... 7 2.2 Komponen-Komponen Se nsor Cahaya dengan LDR ........................................................... ........................ 7 BAB III METODE .................................................................................................................................................. 14 3.1 Alat danBahan .......................................................................................................................................... 14 3.2 Prosedur Kerja .......................................................................................................................................... 14 BAB IV PEMBAHASAN ................................................ ....................................................... .................................. 16 4.1 Hasil Alat ................................................................................................................................................... 16 BAB V PENUTUP ................................................................................................................................................. 19 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................................... 19 5.2 Saran ...................................................... ......................................................... .......................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ...................................................... ......................................................... ................................ 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia Nya, kami segenap tim penyusun dapat menyelesaikan Laporan Project Elektronika Dasar 2 yang berjudul “Sensor Cahaya dengan LDR” ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Dasar 2 pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Jambi. Laporan ini terdiri atas lima bab utama yaitu pendahuluan, kajian teori, metode, hasil dan pembahasan serta penutup. Pendahuluan pada laporan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat pembuatan alat. Penjelasan mengenai pengertian sensor cahaya dengan LDR serta komponen-komponen yang terdapat pada pembuatan alat akan dijelaskan pada kajian teori. Di dalam laporan ini juga dipaparkan mengenai alat dan bahan yang dibutuhkan dibutuhkan serta prosedur pembuatan produk. Demikian laporan ini disusun. Akhirnya, kami selaku tim penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam memahami prosedur pembuatan sensor cahaya dengan LDR.
Jambi, 20 Februari 2018
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada kehidupansehari-hari kita tidak pernah lepas dari penerangan lampu listrik. Untuk menghematpenggunaan daya listrik yang berlebihan, umumnya dilakukan dengan memutus aliranlistrik menggunakan saklar manual. Tetapi penggunaan saklar manual ini dianggap kurang efektif karena seringkali orang lupa untuk mematikannya. Dengan perkembangan iptek,dapatlah dibuat sebuah saklar yang bisa bekerja secara otomatis untukmenyalakan dan mematikan lampu tanpa harus menekan tombol saklar. Untuk membuat saklar otomatis ini kita membutuhkan sebuah sensor. Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.Sensor yang dibutuhkan dalam penerangan lampu listrik ini tentunya berkenaan dengan sensor cahaya. LDR merupakan salah satu resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya tergantung
pada
besar
kecilnya
penerimaan
cahaya.
Haltersebut
dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan sensor cahaya dengan memanfaatkan kepekaan LDR terhadap perubahan cahaya untuk upaya optimasi penggunaan energi listrik yang digunakan dalam penerangan lampu. Prinsip dasar yang digunakan dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen sensor ini pada perubahan nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.LDR akan bekerja saat keaadan gelap dan berhenti saat keadaan terang. LDR pada rancangan sensor cahaya ini akan mengeluarkan output berupa lampu LED dan menggunakan daya dari baterai. Penerapan penggunaan LDR sebagai sensor cahaya ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu pada lampu taman otomatis, alarm pencuri, sensor pada alarm brankas maupun pada tracker cahaya matahari.
Mengingat banyaknya aplikasi dan kegunaan sensor cahaya dalam kehidupan sehari-hari, penulis melakukan project perancangan sensor cahaya dengan menggunakan LDR sebagai komponen utamanya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain: a. Apa pengertian sensor cahaya? b. Apa fungsi sensor cahaya dengan menggunakan LDR? c. Apa saja komponen-komponen dalam rangkaian sensor cahaya dengan menggunakan LDR? d. Bagaimana cara merancang rangkaian sensor cahaya dengan menggunakan LDR? e. Bagaimana cara kerja sensor cahaya caha ya dengan menggunakan LDR?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini antara lain: a. Untuk mengetahui pengertian sensor cahaya; b. Untuk memahami fungsi sensor cahaya dengan menggunakan LDR; c. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam rangkaian sensor cahaya dengan menggunakan LDR; d. Untuk mengetahui cara merancang rangkaian sensor cahaya dengan menggunakan LDR; e. Untuk memahami cara kerja sensor caha ya dengan menggunakan LDR
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik.Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR. Sensor LDR
( Light
Dependdent
Resistor )
merupakan
suatu
element
yang
konduktivitasnya berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan element tersebut, akan tetapi keluaran yang ada pada sensor tidak sama dengan apa yang diketahui dari sebuah teori dan hasil si mulasi. Prinsip kerja sensor LDR yaitu jika ada cahaya yang mengenai permukaan LDR maka nilai resistansinya akan mengecil, sebaliknya jika permukaan LDR sedikit
mengenai
cahaya
maka
resistansinya
akan
semakin
besar
(Wiryadinata,2014:13).
Gambar 1 : LDR ( Light Dependent Resistor )
2.2 Komponen-Komponen Sensor Cahaya dengan LDR
Di dalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang dipakai pada perangkat elektronik tergantung dari rancangan dan sistem perangkat elektronik yang akan dibangun. Pada tulisan ini akan dibahas secara umum tentang jenis-jenis komponen yang akan dipergunakan pada pembuatan Sensor Cahaya dengan menggunakan LDR.
ndent R esista si stant) nt) a. LDR (L i ght D ependent Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Light Dependent Resistor , terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.Pada
saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yangkecil pada saat cahaya terang. Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitive terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.Gambar dibawah ini merupakan karakteristik dari sensor LDR :
Gambar 3 : Karakteristik LDR Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu maka harga tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang digunakan serta dari cahaya yang mengenainya (Stikom Surabaya, 2014:1013).
b. Resistor
Resistor dipergunakan pada rangkaian listrik yang berhubungan dengan listrik Misalnya, untuk memperkecil arus atau tegangan dan juga sebagai pembagi tegangan.Simbol untuk resistor dapat dilihat pada gambar berikut.Unit satuan yang dipakai adalah ohm atau dengan simbol Omega (Ω).
Gambar 4 : Simbol resistor (tahanan) tetap Banyak resistor yang mempunyai ukuran yang ditunjukkan dengan kode pita warna yang ada di badan resistor itu sendiri.Seperti sendiri.Sepert i dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Kode Warna Resistor Warna
Angka Gelang
Faktor Perkalian
Toleransi
(A dan B)
(C)
Hitam
0
1
Cokelat
1
10
Merah
2
102
-
Jingga
3
103
-
Kuning
4
104
-
Hijau
5
105
-
Biru
6
106
-
Ungu
7
107
-
Abu-Abu
8
108
-
Putih
9
109
-
Emas
-
10-1
Perak
-
10
Polos
-
-
-2
Besarnya resistansi suatu resistor (tahanan) dengan memakai pita warna dapat kita lihat sebagai contoh pada gambar di bawah ini.
Gambar 5 : Resistor yang diberikan kode warna Maka besarnya resistor tersebut =1200 Ω ± 5% atau at au 1,2 KΩ ± 5% . Persentase toleran mempengaruhi nilai resistor yang ada di dalam batas-batas tertentu.Nilai nominal dipilih, sehingga batas-batas toleransi biasanya saling menyesuaikan (Yani, 2011:224).
c. Transistor
Transistor merupakan salah satu jenis komponen aktif yang banyak digunakan, baik dalam rangkaian analog maupun rangkaian digital.Komponen ini terbuat dari bahan semikonduktor yang merupakan dua pertemuan antara jenis p dan jenis n. Transistor digunakan didalam rangkaian untuk memperkuat sinyal, artinya sinyal lemah pada masukan diubah menjadi sinyal yang kuat pada keluaran. Transistor dwi kutub dibuat dengan menggunakan semikonduktor eksentrik jenis p dan jenis n. Semikonduktor eksentrik merupakan campuran dari bahan semikonduktor intrinsik misal unsur silikon atau germanium dengan unsur kelompok V atau III pada susunan berkala unsur-unsur (Suwarno, 2009:24). Susunan dasar transistor dan lambangnya ditunjukkan pada Gambar
Gambar 6 : Simbol skematis transistor pnp dan transistor npn
ig ht E mitting itting D iode iode) e. LED (L ight Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu : - Sebagai lampu indikator, Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu, Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol, bangun fisiknya dan konstruksinya konstruksinya diperlihatkan pada gamba
Gambar 8 : Bangun fisik dan simbol LED Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
f.
Potensiometer
Transduser
simpangan
yang
memakai
elemen
transduksi
resistansi
variabelpotensiometrik umumnya sebagai devais hubung poros ( shaftcoupled ( shaftcoupled ). ). EIemen sensorterdiri dari potensiometer resistor yang memakai kontak penggesek (wiper ) yang dapatdigerakkan dan dihubungkan memakai poras bahan isolator dengan titik yang diukur.Gerakan kontak penggesek dapat translasi atau rotasi atau kombinasi dengan demikiandapat mengukur simpangan translasi dan putar/rotaty putar/rotaty.. Konstuksi relatif sederhana biladilihat dati kontak gesek (wiper ( wiper ) bergerak pada elemen resistor Iinier yang berbentukkawat atau lapisan plastik konduktif. Resistivitas dan koefisien temperatur dari elemenresistor harganya harus dipilih sesuai dengan resistivitas yang diperlukan dan dapatbekerja dalam batas temperatur yang luas(Samadikun, 1989:19-21). Konstruksi dari potensiometer linier dan putar adalh sebagai berikut:
Gambar 9 :Transduser sirnpangan potensiorneter. (a).Gerakan linier (b).Gerakan sudut (c).Rangkaian
2.3 Prinsip Kerja Sensor Cahaya dangan LDR
Sensor cahaya LDR dapat mengetahui perbedaan intensitas cahaya tampak berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Di LDR terdapat Jalur lengkung, Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitif terhadap pengaruh dari cahaya, inilah yang menjadi prinsip kerja dari LDR yaitu proses perubahan nilai hambatan LDR tergantung pada cahaya, artinya artin ya nilai hambatanya akan berubah-ubah sesuai cahaya yang diterima. Prinsip kerjanya bila sinar atau cahaya mengenai permukaan yang kondusif dari LDR, maka tahanannya menjadi lebih kecil dan arusnya menjadi lebih besar sedangkan bila tidak ada sinar yang mengenai permukaan maka nilai tahanannya akan menjadi besar tergantung dari intensitas cahaya pada permukaan kondusif dari LDR, disinilah mekanisme proses perubahan cahaya menjadi energi listrik terjadi. D alam gelap atau dibawah cahaya yang redup, bahan piringan hanya mengandung elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat kecil, hanya tersedia sedikit elektron bebas untuk mengalirkan muatan listrik. Dibawah cahaya yang cukup terang, lebih banyak elektron yang melepaskan diri dari ataom-atom bahan semikonduktor ini, sehingga terdapat lebih banyak elektron bebas yang dapat mengalirkan muatan listrik. Dalam keadaan ini, bahan bersifat sebagai konduktor yang baik. Semakin terang cahaya yang mengenai bahan, semakin banyak elektron bebas yang tersedia, dan semakin rendah pula tahanan listrik bahan, dengan kata lain hambatan dari LDR akan berkurang
seiring
semakin
permukaannya (Jamil, 2014: 2).
besarnya
intensitas
cahaya
yang
mengenai
BAB III METODE 3.1 Alat danBahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan sensor suhu dengan menggunakan LDR adalah: a) LDR ( Light Light Dependent Resistant )
1 buah
b) Resistor
2 buah (100Ω dan 10KΩ)
c) Transistor
1 buah
d) Papan PCB
1 buah
e) LED ( Light Emitting Diode)
1 buah
f) Potensiometer
1 buah (10KΩ)
g) Baterai
2 buah (1,5 Volt)
h) Dudukan baterai
1 buah
j) Saklar k) Kabel secukupnya l) Solder dan timah m) Gunting
3.2 Prosedur Kerja
Langkah-langkah untuk merancang sensor cahaya dengan LDR yaitu : 1.
Sebelum merangkai alat disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan;
2.
Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar dibawah :
12
3. Atur lah resistansi potensiometer agar lampu mati saat cahaya terang dan lampu hidup saat cahaya gelap; 4. Uji cobalah rangkaian menggunakan lux meter untuk mendapatkan data hasil. 5. Catatlah hasil pada tabel data 6. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Alat
Sensor cahaya yang dirancang ini merupakan jenissensor cahaya sederhana yang menggunakan cahaya LED sebagai outputnya dan baterai sebagai inputnya. Resistor yang digunakan dalam rangkaian yaitu 2 buah resistor tetap sebesar 100Ω dan 100KΩ, potensiometer 10KΩ dan LDR yang belum diketahui resistansinya. Sedangkan tegangan input yang diberikan baterai adalah senilai 3 V. Komponen-komponen yang disebutkan dalam alat dan bahan dirangkai s ebagai berikut:
Data hasil perbandingan intensitas cahaya caha ya ruangan dan intensitas cahaya alat pada keadaan ruangan gelap, redup dan terang No 1 2 3
Keadaan Ruangan Gelap Redup Terang
Intensitas cahaya ruangan 7 LUX 498 LUX 4371 LUX
Intensitas Intensitas cahaya alat 364 LUX 21 LUX 0 LUX
4.2 Pembahasan
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Alat ini memungkinkan kita untuk melakukan pendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnya menjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahaya sebagai pemicunya. Sensor cahaya yang dirancang ini menggunakan LDR sebagai komponen utamanya. LDR( Light Dependent Resistor ) merupakan jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Light Light Dependent Resistor terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil.Sehingga
hanya
ada
sedikit
elektron
untuk
mengangkut
muatan
elektrik.Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yangkecil pada saat cahaya terang. Karakteristik LDR yang tergantung pada jumlah cahaya yang diterimanya ini mempengaruhi menyala atau tidaknya lampu LED pada rangkaian sensor cahaya yang kami rangkai. Karena besar resistansi yang dimiliki oleh LDR berkaitan erat dengan arus yang akan mengalir pada rangkaian. Berdasarkan hukum Ohm dimana: V adalah tegangan dalam Volt, I adalah arus dalam Ampere dan R adalah resistansi dalam ohm (Ω). Dapat dilihat bahwa arus I berbanding terbalik dengan Resistor R. Artinya jika cahaya terang otomatis resistansi LDR membesar, sehingga arus yang mengalir pada rangkaian akan semakin kacil. Sebaliknya saat cahaya gelap maka resistansi LDR akan mengecil dan arus yang mengalir pada rangkaian semakin besar.
Sensor cahaya menggunakan LDR ini, dapat kita cari perbandingan intensitas cahaya ruangan dan intensitas cahaya alat pada keadaan ruangan gelap, redup dan terang. Dari hasil diatas pada keadaan ruangan gelap didapat intensitas cahaya ruangan 7 LUX dan intensitas cahaya alat 364 LUX, pada keadaan ruangan redup didapat intensitas cahaya ruangan 498 LUX dan intensitas cahaya alat 21 LUX, sedangkan pada keadaan ruangan terang didapat intensitas cahaya ruangan 4371 LUX dan intensitas cahaya alat 0 LUX. Dari hasil ini dapat kita simpulkan bahwa semakin besar intensitas cahaya ruangan (menuju terang) maka semakin kecil intensitas cahaya alat, dan semakin kecil intensitas cahaya ruangan (menuju gelap) maka semakin besar intensitas cahaya alat. Hal ini sesuai dengan prinsip kerja sensor cahaya menggunakan LDR dimana semakin besar intensitas cahaya ruangan maka intensitas cahaya pada alat semakin kecil yang dapat menyebabkan LED semakin redup atau mati.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi
besaran
listrik.
Alat
ini
memungkinkan
kita
untuk
melakukanpendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnyamenjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahayasebagai pemicunya. Untuk merancang sensor cahaya dengan menggunakan LDR ini dibutuhkan alat dan bahan berupa LDR, transistor, resistor, potensiometer, relay, LED, papan PCB dan baterai. Sensor ini dapat mengalami perubahan resistansinya
apabilamengalami perubahan penerimaan
cahaya.
Besarnya nilai hambatan pada SensorCahaya dengan menggunakan LDR ( Light ( Light Dependent Resistor ) tergantung pada besar kecilnya cahaya yangditerima oleh LDR itu sendiri. Saat cahaya terang resistansi LDR akan membesar sehingga arus yang mengalir menjadi kecil, hal ini mengakibatkan lampu LED tidak menyala atau redup. Sedangkan apabila cahaya gelap, resistansi LDR akan mengecil sehingga arus yang mengalir pun besar, hal ini mengakibatkan LED menyala.
5.2 Saran
Dalam perancangan alat sensor cahaya menggunakan LDR, sebaiknya diperhatikan besar tegangan dan juga besar resistor yang digunakan. Karena, besar tegangan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap arus yang mengalir pada rangkaian. Begitu pula dengan resistor tambahannya. Sesuai dengan hukum ohm, jika tegangan yang digunakan terlalu besar ataupun resistor yang digunakan terlalu kecil maka arus yang mengalirpun akan besar dan lampu akan tetap menyala walau dalam keadaan terang.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan. 2009. Perancangan 2009. Perancangan Alat Pengaman Motor Motor dengan Memanfaatkan Sensor Getar dan Gelombang Radio FM . FM . Jurnal Neutrino. Vol. 2 No. 1.Oktober 2009. Jamil, Nur Laila. 2014. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Tegangan Dan Nilai Resistansi Pada Ldr Yang Dihasilkan Dalam Sebuah Rangkaian Elektronika.Gorontalo Elektronika.Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Samadikun, Samaun. 1989. SISTEM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA. ELEKTRONIKA. Bandung : Institus Teknologi Bandung Stikom Surabaya. 2014. Laporan Hasil Kerja Praktek LDR ( Light Dependent Resistor. http://sir.stikom.edu/167/7/BAB%20IV.pdf. 27 November 2016 (21:48). Suwarno, Pujo. 2009. Simulasi Sistem Pembayaran Retribusi Gerbang Parkir Menggunakan Mikrokontroler AT89851. JURNAL Teknik Elektro Vol. 1 No. 1, Juni 2009 Wiryadinata, Romi. 2014. Aplikasi Sensor LDR (Light Dependent Resistant) Sebagai pendeteksi Warna Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Sistem Komputer, Vol 4 No. 1. Mei 2014 Yani, Ahmad. 2011. Penggunaan Rangkaian Multivibrator Sebagai Saklar Sentuh.Jurnal Sentuh.Jurnal Saintikom.Vol 10 No.3. September 2011