U J I P RO RO T E I N
Muh. Junaidi Fitriawan T. 15030244025 BIO2015
UNIVERSITAS UNIVE RSITAS NEGERI SURABA YA FAKULTA S MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN AL AM JURUSAN BIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penentuan protein selalu mengalami perkembangan seiring seiring dengan dengan kemajuan kemajuan teknologi. teknologi. Hamper Hamper diseluruh diseluruh sistem kehidupan mengandung protein yang berbeda dalam hal susunan asam amino, urutan asam amino, maupun faktor yang mempengaruhi struktur molekul protein. Dalam hal ini untuk menentukan adakah protein dan asam amino dalam suatu zat dapat menggunakan beberapa metode. Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang berperan penting dalam makhluk hidup. Memiliki fungsi utama pada proses pembentukan struktur sel. Selain itu sebagai biokatalis biokatalisator ator untuk untuk reaksi-reaks reaksi-reaksii kimia dalam metabolis metabolisme me makhluk hidup.(Sari,Mayang.2011) Pengujian ini bertujuan untuk memahami beberapa metode pengujian protein. Sehingga mahasiswa memahami cara mengidentifikasi kandungan protein dan asam amino.
B.
Rumusan Ma Masalah 1. Bagaimana Bagaimana membuktik membuktikan an unsure-un unsure-unsur sur apa apa saja saja yang yang ada dalam protein? 2. Bagaimana Bagaimana membuktik membuktikan an kelarutan kelarutan albumin albumin terhadap terhadap macam-macam pelarut? 3. Bagaimana Bagaimana
membuktik membuktikan an
ikatan ikatan
peptide peptide
yang
membentuk protein? 4. Bagaimana Bagaimana membuktik membuktikan an adanya adanya suatu suatu asam amino? amino?
C.
Tujuan 1. Mahasiswa Mahasiswa dapat membuktika membuktikan n unsur-uns unsur-unsur ur apa apa saja saja yang ada dalam protein.
2. Mahasiswa Mahasiswa
dapat
membuktik membuktikan an
kelarut kelarutan an
albumin albumin
terhadap macam-macam pelarut. 3. Mahasiswa Mahasiswa dapat dapat menunj menunjukka ukkan n atau membu membuktika ktikan n ikatan ikatan peptide yang membentuk protein. 4. Mahasiswa Mahasiswa dapat dapat membuktika membuktikan n adanya adanya suatu asam asam amino.
D.
Manfaat Mahasiswa mendapatkan bekal ilmu untuk memahami ada tidaknya protein dan asam amino didalam suatu makanan, ataupun zat uji secara kualitatif.
BAB II KAJ IAN PUSTAKA PUSTAKA
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh. Karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O, C,H,O, dan N (Winarno.1992 (Winarno.1992). ). Protein Protein merupaka merupakan n bagian bagian terpenting terpenting dari dari sel-sel sel-sel tubuh dan dan merupakan bagian terbesar dari substansi kering dari organ-organ tubuh dan otot. Segala jenis protein mengandung unsur nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan belerang (Sediaoetama.1976). Menurut Adams (1988) merupakan kumpulan dari beberapa asam amino. Asam amino mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan belerang. Asam amino dikelompokkan menjadi 2(dua) yaitu kelompok asam ( oksigen, karbon, dan belerang ) dan kelompok amino (nitrogen dan hidrogen ) yang menempel pada atom karbon. Protein mempunyai fungsi utama yaitu sebagai zat pembangun dalam tubuh dan juga berfungsi sebagai bahan bakar dan zat pengatur. Protein sebagai zat pembangun karena menjadi bahan pembentukan jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh, terutama pada masa pertumbuhan, protein juga menggantikan jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu dirombak serta mempertaha mempertahankan nkan jaringan jaringan yang yang telah ada. Protein Protein sebagai sebagai bahan bahan bakar karena protein mengandung karbon yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Protein akan dibakar ketika keperluan tubuh akan energi tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Sehingga protein tidak dapat digunakan untuk proses pembentukan jaringan. Protein
sebagai
zat
pengatur
karena
protein
mengatur
keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah. Selain itu protein juga dapat membentuk enzim dan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh untuk kelancaran metabolisme. (Sari,Mayang.2011)
Berdasarkan sumbernya protein digolongkan menjadi 2(dua) jenis yaitu protein hewani, dan protein nabati. Protein hewani merupakan protein yang berasal dari hewan baik yang dihasilkan dari hewan tersebut, maupun dagingnya. Protein hewani merupakan sumber protein yang terbesar. Protein nabati, adalah protein yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun hasil olahan dari tumbuh-tumbuhan seperti sereal, tepung, dan lain sebagainy sebagainya. a. (Sari,May (Sari,Mayang.2 ang.2011) 011) Baik sel hewan maupun tumbuhan mengandung unsur protein. Namun jumlah dari protein berbeda antara satu dengan yang lainnya. lainnya. Protein yang yang berasal berasal dari hewan mempuny mempunyai ai nilai protein protein yang lebih tinggi dibandingkan dibandingkan protein dari tumbuhan tumbuhan karena karena hewan mempunyai struktur jaringan ikat otot yang hamper sama dengan manusia. manusia. (Sari,May (Sari,Mayang.2 ang.2011) 011) Selain itu, protein yang berasal dari hewan hewan lebih tinggi tinggi nilainnya karena memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap. Asam amino esensial yang berasal dari hewan namun tidak dimiliki tumbuhan adalah lysine, leusin, isoleusin, threonin, methionin, valin, phenilalanin, dan tryptophan. (Sari,Mayang.2011) Molekul protein memiliki ciri-ciri beberapa diantaranya: berat molekulnya
besar
sehingga
mencapai
ribuan
bahkan
jutaan
sehingga merupakan suatu makromolekul, umumnya terdiri dari 20 macam asam amino yang berikatan secara kovalen satu dengan lainnya dalam variasi urutan yang bermacam-macam membentuk suatu
rantai
mengakibatkan
polipeptida,
memiliki
terbentuknya
ikatan
kimia
lain
lengkungan-lengkungan
yang rantai
polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein ( contoh: ikatan hidrogen dan ikatan ion ), memiliki struktur stabil terhadap beberapa factor antara lain pH, radiasi, temperature, dan pelarut organik. (Sari,Mayang.2011) Kandungan unsur-unsur didalam bermacam-macam protein dalam persentase sebagai berikut: karbon ( 50-55% ), hidrogen ( 6,5-
7,3%), oksigen ( 20-24% ), nitrogen ( 15-18% ), belerang ( 0,4-2,5% ), dan fosfor ( 0,1-1,0% ). Yang ketika dijumlah akan kurang dari 100%. Hal ini diakibatkan adanya unsur-unsur lain yang jumlahna sangat sedikit. Protein adalah satu-satunya gizi yang mengandung gizi nitrogen yang menyebabkan berpotensi sebagai racun. racun. Protein terdapat di dalam kulit, rambut, otot, tanduk, sutera, putih telur, dan sebagainya. Protein terdiri dari molekul-molekul yang besar sehingga mempunyai
berat
molekul
antara
12.000
hingga
beberapa
juta.(sastrohamidjojo.2005) Asam amino merupakan blok bangunan yang lebih besar struktur molekul protein. Beberapa dari ama amino ini dapat disintesis dari asam amino lain ( asam amino non-essensial ) dan beberapa harus diperoleh dari makanan makanan ( asam asam amino essensial ). Protein
dapat
diklasifikasikan
berdasarkan
beberapa hal
diantaranya: fungsi biologis, bentuk molekul, komponen penyusun, dan asam amino penyusunnya. (Muhammad.1983) A. Berdasarkan fungsi fungsi biologisnya 1. Protein Protein enzim, enzim, berper berperan an pada pada biokata biokatalisat lisator or dan dan pada umumnya mempunyai bentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat yang khas karena hanya bekerja pada substrat tertentu, contohnya: a) Peroksidas Peroksidase, e, megkata megkatalis lis pengura penguraian ian hidrog hidrogen en peroksida b) Pepsin, Pepsin, mengka mengkatalis talis pemutus pemutus ikatan ikatan peptida peptida c) Polinukleotidase,
men mengkatalis
hid hidrolisis
polinukleotida 2. Protein Protein Pengang Pengangkut, kut, mampu membawa membawa ion ion atau atau molekul tertentu dari suatu organ ke organ lain melalui aliran darah, contohnya: a) Hemogl Hemoglobi obin, n, mengang mengangkut kut oksige oksigen n b) Lipopr Lipoprote otein, in, menga mengangk ngkut ut lipid lipid
3. Protein Protein
struktura struktural, l,
pemben pembentuk tuk struktur struktur
sel sel
dan dan
jaringan serta memberi kekuatan pada jaringan, contohnya: elastin, fibrin, dan keratin. 4. Protein Protein
hormon, hormon,
dihasilka dihasilkan n
kelenja kelenjarr
endokri endokrin n
membantu mengatur aktivitas metabolisme di dalam tubuh. 5. Protein Protein Pelindun Pelindung, g, terdapat terdapat di di dalam dalam darah darah berfungs berfungsii melindungi
organisme
dengan
cara
melawan
serangan zat asing yang masuk tubuh. 6. Protein Protein kontrakti kontraktil, l, berperan berperan dalam proses proses gerak, gerak, memberi kemampuan pada sel untuk berkonsentrasi atau mengubah bentuk, contohnya: miosin dan aktin. 7. Prot Protei ein n
cada cadang ngan an,, prot protei ein n
yang yang disi disimp mpan an dan dan
dicadangkan untuk beberapa proses metabolisme. (Muhammad.1983) B. Berdas Berdasark arkan an bentuk bentuk molekul molekulnya nya 1. Protein Protein
bentuk bentuk
serabut serabut
(fibrous), (fibrous),
terdiri terdiri
atas atas
beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang yang kaku. kaku. Berka Berkarak rakter terist istik ik daya daya laru larutt rendah rendah,, kekuatan mekanisme tinggi, dan tahan terhadap enzim pencernaan. Contohnya: kolagen, elastik, keratin, dan miosin 2. Protein Protein globular globular,, berbentu berbentuk k bola bola terdapa terdapatt dalam dalam cairan jaringan tubuh. Protein larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah akibat suhu. Contohnya: albumin, globulin, histon, dan protamin. 3. Protein Protein konjugas konjugasi, i, protein protein sederh sederhana ana yang yang terika terikatt dengan bahan-bahan non asam amino. Contohnya: kromoprotein, nukleoprotein,
glikoprotein, lesitoprotein,
(Muhammad.1983)
pospoprotein, dan
lipoprotein.
C. Berdasark Berdasarkan an kompon komponen en penyus penyusunny unnya a 1. Protein Protein sederhan sederhana, a, tersusun tersusun oleh asam amino saja oleh karena itu pada hidrolisisnya hanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja. Contohnya: albumin, albumin, globulin, globulin, histon, dan prolamin. prolamin. 2. Protein Protein majemuk majemuk atau konjugasi konjugasi,, tersusun tersusun oleh protein sederhana dan zat lain bukan protein. Zat lain
disebut
radikal
nukleoprotein,
prostetik.
glikoprotein,
Contohnya: pospoprotein,
kromoprotein, dan lipoprotein. (Muhammad.1983) D. Berdas Berdasark arkan an asam asam amino amino peny penyusu usunny nnya a 1. Protein Protein dari asam asam amino amino essens essensial, ial, tubuh tubuh tidak tidak dapat dapat mensintesis
sendiri
sehingga
diperoleh
dari
makanan berprotein. Contohnya: isoleusin, leusin, lisin,
metionin,
sistein,
valin,
tripofan,
tirosin,
fenilalanin, dan treonina. 2. Protei Protein n dari dari asam asam amino amino non non essens essensial ial,, tubuh tubuh dapa dapatt mensintesis sendiri melalui reaksi aminasi reduktif asam keton atau melalui transaminasi. Contohnya: alanin,
aspartat,
glutamat,
dan
glutamin.
(Muhammad.1983) Komponen penyusun protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan. Asam amino terdiri atas: 1. Atom C . Disebut Disebut
karena karena bersebela bersebelahan han dengan dengan gugus gugus
karboksil (asam). 2. Atom Atom H yang yang terika terikatt pada pada atom atom C . 3. Gugus Gugus karboksil karboksil yang terikat terikat pada atom C . 4. Gugus Gugus amino amino yang yang terik terikat at pada pada atom atom C 5. Gugus Gugus R yang yang juga juga terika terikatt pada pada atom atom C .
gambar
struktur
asam
amino. Ikatan peptida, dari 20 macam asam amino yang saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam untuk membentuk protein. protein. Proses Proses pembent pembentukan ukan protein protein dari asam-asam asam-asam amino amino ini ini dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai ikatan amida. amida. (Sari,Mayang.2011) Pada protein atau rantai asam amino, gugus karboksil ( -OOH) berikatan dengan gugus amino ( -NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptide, dikeluarkan 1 molekul air (H 2O) berikut gambar proses pembentukan ikatan peptida. (Sari,Mayang.2011)
Gambar pembentukan ikatan peptida. Selain itu protein memiliki beberapa macam struktur yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. 1. Struktur Struktur
primer primer,,
urutan urutan
asam-asam asam-asam
amino
yang
membentuk rantai polipeptida. 2. Struktur Struktur sekund sekunder, er, bersifat bersifat regule reguler, r, pola lipatan lipatan berulang berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta beta sheet. sheet. 3. Struktur Struktur tersier, tersier, lipata lipatan n secara secara keseluruh keseluruhan an dari dari rantai rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3(tiga) dimensi tertentu.
4. Struktur Struktur kuarter kuarterner, ner, protein protein tersusun tersusun atas atas lebih lebih dari dari 1 rantai polipeptida. Struktur kuarterner menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein. (Sari,Mayang.2011) Protein
memiliki
beberapa
sifat
diantaranya:
dengan
penambahan bahan kimia tertentu pada larutan protein yang semula tidak berwarna akan menjadi berwarna. Reaksi pembentukan warna ini sering sekali dipakai untuk menunjukkan adanya protein. Kedua, dalam molekul protein terdapat gugus karbonil dan gugus amino bebas. Adanya gugus karbonil yang bersifat asam dan adanya gugus gugus amino yang bersifat bersifat basa basa dalam satu molekul molekul,, maka dapat dapat terjadi netralisasi intra molekul membentuk dwi kutub atau zwitter ion. Ketiga, larutan protein mempunyai sifat koloid. Bentuk koloid dari larutan proein dikenal sebagai emulsoid atau koloid hidrofil sebab di dalam molekul protein yang besar itu terdapat radikal-radikal hidrofil seperti radikal karboksil dan radikal hidroksil. Keempat, denaturasi protein adalah suatu perubahan konfigurasi tiga dimensi dari molekul protein tanpa menyebabkan adanya pemecahan ikatan peptide yang terdapat terdapat antara asam-as asam-asam am amino dalam dalam struktur struktur protein. protein. Hal-hal yang dapat menyebabkan denaturasi protein meliputi asam, basa, garam,
temperature,
deterjen,
radiasi,
dan
lain
sebagainya.
(Sari,Mayang.2011) Telur merupakan bahan panganhasil ternak unggas yang memi memili liki ki sumb sumber er prot protei ein n hewa hewani ni yang ang memi memili liki ki rasa rasa lez lezat, at, muda mudah h dice dicern rna a dan dan berg bergiz izii ting tinggi gi.. Tekn Teknik ik peng pengol olah ahan an telu telurr tela telah h bany banyak ak dilakukan
un untuk
meningkatkan
da daya
tahan
serta
kesukaan
konsumen (Irmansya syah dan Kusnadi, 2009). Telur me mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih tel telur (al (albumin min) dan
kuning
telur (Jacqueline, et al,2000). Tempe ada lah maka nan hasil fermentasi yang sangat terk terken enal al di Ind Indones onesiia. Tem Tempe yang ang bias biasa a dike diken nal oleh oleh masy asyarak arakat at
Indonesia adalah tempe yang menggunakan
bahan
baku
ked kedelai elai.. Fermen rmenta tas si kedelai elai dala alam prose oses pemb embuatan tan tem tempe meny enyebab ebabk kan peru perub bahan ahan kimi kimia a maupun upun fisi fisik k pada pada biji biji ked kedelai elai,, menjadikan tempe lebih muda h dicerna o leh tubuh.
Tempe
segar tidak dapat disimpan lama, karena tempe tahan hanya selama 2 x 24 jam, lewat masa itu, kapang tempe mati dan sel selanju anjutn tny ya akan akan tumb tumbuh bakte akteri ri atau atau mikrob ikroba a pero peromb mbak ak prot protei ein n, akib akibat atny nya a tempe tempe cepat epat busuk usuk ( Sarw Sarwon ono, o, 2005 2005). ). Tahu yang kaya akan protein, sudah se sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai lauk. Tahu adalah makanan yang yang dibu dibuat at dari dari kaca kacang ng kede kedela laii yang yang dife diferm rmen enta tasi sika kan n dan dan diam diambi bill sarinya.(Rahmawati, Fitri.2013) Beberapa pengujian terhadap protein antara lain: 1.
Untuk Untuk membuk membuktik tikan an unsu unsure-u re-uns nsur ur dala dalam m prote protein. in. Mengg Mengguna unaka kan n albumin. Albumin jika dipanaskan secara terus menerus di atas api, maka akan tercium seperti bau rambut terbakar, yang menunjukkan bau khas dari senyawa nitrogen. Selain itu juga akan terbentuk arang yang merupakan indikasi adanya unsure karbon. Pada bagian dinding tabung reaksi terdapat titik-titik uap air. Adanya Adanya uap uap air menanda menandakan kan terdap terdapat at unsure unsure nitrogen nitrogen.. (Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016)
2.
Untuk Untuk membuk membuktik tikan an kela kelarut rutan an albumi albumin n terha terhadap dap bebera beberapa pa jeni jenis s pelarut. Maka sifat kelarutan pada protein dimana sangat tergantung pada jenis protein. Selain itu jenis dan macam pelarut yang cocok juga berperan. Contohnya, albumin dapat larut dalam air, asam, basa, dan larutan garam encer, dapat digumpalkan oleh panas dan dapat diendapkan oleh garam jenuh ( Amonium Sulfat), misalkan serum albumin, laktabumin pada susu susu dan dan ovalbumi ovalbumin n pada pada telur. (Tim Dosen Dosen Biokim Biokimia ia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016) UNESA.2016)
3.
Uji biuret biuret,, untuk untuk menentu menentuka kan n adany adanya a prote protein in atau atau ikatan ikatan peptid peptide e termasuk hasil hidrolisis protein seperti metaprotein, proteosa, polipeptid polipeptida a kecuali kecuali asam asam amino amino dilakukan dilakukan uji uji biuret. biuret. Dalam Dalam suasana
basa,
mengandung
CuSO 4
dua
atau
bereaksi lebih
dengan
ikatan
senyawa
peptide
yang
membentuk
kompleks berwarna ungu. Reaksi positif tersebut terjadi dengan adanya perubahan warna menjadi ungu atau merah muda akibat terjadinya persenyawaan antara cadangan N dari peptide dan O dari air. Warna yang terjadi dari panjangnya ikatan peptide. Bila ikatan peptide panjang berwarna ungu, sebaliknya jika pendek warnanya merah muda. (Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016) UNESA.2016) 4.
Uji Ninhid Ninhidrin, rin, untuk untuk membu membukti ktikan kan adany adanya a asam asam amino amino.. Bila Bila campuran asam amino dan ninhidrin dipanaskan akan terbentuk kompleks berwarna biru dimana intensitasnya dapat ditentukan dengan
spekfotometer.
Ninhidrin
penyebab penyebab dekarbok dekarboksilas silasi-oksi i-oksidatif datif dari dari
merupakan
oksidator
-asam amino amino dengan dengan
mengeluarkan CO 2, NH3 dan aldehid. Ninhidrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH 3 bebas membentuk senyawa kompleks kompleks berwarna berwarna biru. (Tim Dosen Dosen Biokimia Biokimia jurusan biologi biologi FMIPA UNESA.2016)
BAB II IIII METODA METODA PRAK TIKUM
A.
Alat dan Bahan 1. Uji membuktikan membuktikan unsure-uns unsure-unsur ur dalam dalam protein protein Alat yang dibutuhkan: - Tabung reaksi - Pipet tetes - Rak tabung reaksi - Penjepit tabung reaksi - Gelas ukur - Lampu spirtus Bahan yang dibutuhkan: - Larutan albumin - NaOH padat - Lakmus merah dan biru - Aquades 2. Uji Uji kela kelaru ruta tan n albu albumi min n Alat yang dibutuhkan: - Tabung reaksi - Pipet tetes - Rak tabung reaksi - Penjepit tabung reaksi - Gelas ukur - Vorteks Bahan yang dibutuhkan: - Larutan Albumin 2% - NaOH 0,2% - NaCO3 0,2% - Larutan HCl 0,2% - Aquades 3. Uji Biuret Alat yang dibutuhkan: - Tabung reaksi - Pipet tetes - Rak tabung reaksi - Penjepit tabung reaksi - Gelas ukur
-
Vorteks
Bahan yang dibutuhkan: - Larutan protein ( Putih telur, tahu, tempe ) - NaOH 10% - CuSO4 0,01M 4. Uji Nin Ninhi hid drin rin Alat yang dibutuhkan: - Tabung reaksi - Pipet tetes - Rak tabung reaksi Penjepit tabung tabung reaksi reaksi - Penjepit - Gelas ukur - Lampu spirtus Bahan yang dibutuhkan: - Arginin - Larutan ninhidrin 0,1% - Pereaksi protein ( Putih telur, Tahu, Tempe ) B.
Prosedur kerja 1. Uji membuktikan membuktikan unsur-uns unsur-unsur ur di dalam dalam protein protein i. Dima Dimasu sukk kkan an sedi sediki kitt albu albumin min keda kedala lam m tab tabun ung g reaksi reaksi yang kering kering ii. Dipa Dipana nask skan an lang langsu sung ng diat diatas as lamp lampu u spir spirtu tus s iii. iii. Dipe Diperh rhat atik ikan an geja gejala la yang yang tampa tampak k ber berup upa a bau bau,, warna yang terbentuk, dan uap air iv. iv. Dima Dimasu sukk kkan an sedi sediki kitt alb album umin in ke dala dalam m tab tabun ung g reaksi yang kering lainnya v. Dita Ditamb mbah ahka kan n laru laruta tan n NaO NaOH H pek pekat at (± (± 2 kal kalii jum jumla lah h albumin) vi. vi. Dipa Dipana nask skan an deng dengan an hatihati-ha hati ti diat diatas as api api lam lampu pu spirtus vii. Diperhatikan ba bau ya yang te tercium (Tim Do Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016) 2. Uji Uji Kela Kelaru ruta tan n Alb Album umin in i. Disiapkan 4 tabung re reaksi ii. ii. Dima Dimasu sukk kkan an 1 mL mL lar larut utan an albu albumi min n 2% 2% pad pada a masing-masing tabung reaksi iii. iii. Pada Pada masi masing ng-m -mas asin ing g tab tabun ung g rea reaks ksii dit ditam amba bahk hkan an secara berbeda: 1 mL aquades, 1 mL larutan NaOH 0,2%, 1mL larutan HCl 0,2%, dan 1mL larutan NaCO3 0,2%.
iv. iv. v.
Masi Masing ng-m -mas asin ing g tabu tabung ng rea reaks ksii divo divort rtek eks s sel selam ama a 12 menit. Dibi Dibiar arka kan n sesa sesaat at dan dan diam diamat atii yang yang terj terjad adii (Tim (Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016)
3. Uji Biuret i. Disi Disiap apka kan n 3 maca macam m lar larut utan an prot protei ein. n. ii. Dima Dimasu sukk kkan an setia setiap p lar larut utan an prot protei ein n ke ke dal dalam am tabung reaksi, masing-masing sebanyak 3 mL iii. iii. Dita Ditamb mbah ahka kan n 1mL 1mL laru laruta tan n NaO NaOH H 10% 10% ke dala dalam m setiap tabung tabung reaksi reaksi berisi berisi setiap setiap jenis jenis larutan larutan protein, protein, dihomogen dihomogenkan kan dengan dengan vorteks. vorteks. iv. iv. Dima Dimasu sukk kkan an 3 tete tetes s laru laruta tan n CuSO CuSO4 0,01M kemudian diaduk. Jika tidak timbul warna ditambahkan 1-2 tetes CuSO 4 v. Diam Diamat atii peru peruba baha han n warn warna a yan yang g terja terjadi. di. (Tim (Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016) 4. Uji Nin Ninhi hidr drin in i. Dita Ditamb mbah ahka kan n 5 tete tetes s lar larut utan an ninh ninhid idri rin n 0,1 0,1% % ke ke dalam 1mL larutan protein pada tabung reaksi. ii. ii. Dipa Dipana nask ska an hi hingg ngga me mendid ndidih ih iii iii. Ditunggu sa sampa mpai di dingin iv. iv. Diam Diamat atii peru peruba baha han n war warna na yan yang g terj terjad adii (Tim (Tim Dos Dosen en Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016) C.
Alur Kerja 1. Uji membuk membuktik tikan an unsu unsurere-uns unsur ur dala dalam m protei protein n Percobaan 1 Larutan albumin, larutan tempe, dan larutan tahu
- Dimasukkan dalam tabung reaksi kering kering yang berbeda-bed berbeda-beda a - Dipanaskan diatas lampu spirtus langsung - Diperhatikan perubahan yang terjadi Hasil berupa bau rambut terbakar, adanya uap uap air, dan ada adan a aran aran Percobaan 2
Larutan albumin, larutan tempe, dan larutan tahu
- Dimasukkan dalam tabung reaksi kering kering yang berbeda-bed berbeda-beda a - Ditetesi NaOH pekat ±2 kali jumlah albumin Dipanaska skan n diatas diatas lamp lampu u spirtu spirtus s - Dipana langsung - Diperhatikan perubahan yang terjadi Hasil berupa bau rambut terbakar, adanya uap air, dan ada adan a aran aran
2. Uji Kelaru Kelarutan tan albumi albumin n 1mL larutan albumin 2%
-
-
Dimasukkan dalam 4 tabung reaksi yang berbeda-beda Ditambahkan 1mL (aquades, NaOH 0,2%, HCl 0,2%, dan NaCO3 0,2%) pada tabung reaksi yang berbeda Divorteks selama 1-2 menit Dibiarkan sesaat Diamati perubahannya dan ditulis dalam tabel
Hasil berupa larutan yang bening bening menandakan menandakan bahwa telah terlarut
3. Uji Biuret 3mL Larutan putih telur, larutan tempe, t empe, larutan tahu
- Dimasukkan dalam tabung reaksi -
-
yang berbeda-beda Ditambahkan 1mL larutan NaOH 10% pada tiap-tiap tabung Dihomogenkan dengan vorteks Dimasukkan 10-15 tetes larutan CuSO4 0,01M pada tiap-tiap tabung Diaduk Ditambahkan 1-2 tetes biuret apabila tidak terjadi perubahan Diamati perubahan yang terjadi
Hasil berupa perubahan warna larutan menjadi ungu
4. Uji Ninhid Ninhidrin rin Larutan tempe, larutan tahu, larutan putih telur, t elur, dan arginin
- Dimasukkan dalam tabung reaksi -
-
yang berbeda Ditambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1% pada tiap-tiap tabung reaksi Dipanaskan hingga mendidih Ditunggu sampai dingin Diamati perubahan warna
Hasil berupa perubahan warna menjadi biru
BAB IV HASIL PRAKTIKUM
A.
Data 1. Tabel hasil hasil pengama pengamatan tan membuk membuktikan tikan unsure-uns unsure-unsur ur yang ada dalam protein No.
Reaksi
Bening
1
Albumin 2% dipanaskan Albumin 2% +NaOH dipanaskan Larutan tempe dipanaskan
Bening
2
3
4
5
6
Sebelum
Kuning (++)
Larutan tempe +NaOH dipanaskan Larutan tahu dipanskan
Kuning (+)
Larutan tahu +NaOH dipanaskan
Putih
Keterangan: (+)
=sedikit
(++) =sedang
Putih
Hasil Pengamatan Sesudah Larutan bening Ada bau dan uap air Lakmus M M Larutan bening Ada bau rambut terbakar, tidak ada Uap air. Lakmus M B Larutan berwarna kuning Ada bau tempe, ada uap air Lakmus M B Larutan berwarna ku k uning Ada bau kapur, tidak ada uap air Lakmus M B Larutan putih Ada bau tahu, ada uap air Lakmus M M Larutan putih Ada bau kapur, tidak ada uap air Lakmus M B
2. Tabel hasil hasil pengam pengamatan atan kelarutan kelarutan albumin albumin No.
Reaksi
1
1mL larutan albumin 2% + 1mL Aquades
2
1mL larutan albumin 2% + 1mL NaOH 0,2%
3
1mL larutan albumin 2% + 1mL HCl 0,2%
4
1mL larutan albumin 2% + 1mL NaCO 3 0,2%
Hasil Pengamatan Sebelum Sesudah Albumin: bening Aquades: bening Aquades + albumin: albumin: Bening Albumin: bening NaOH: Bening NaOH + albumin: bening Albumin: bening HCl: kekuningan HCl + albumin: keruh Albumin: bening NaCO3: bening NaCO3 + albumin: bening
Bening
Bening
Keruh
Bening
3. Tabe Tabell hasi hasill peng pengam amata atan n uji uji Biure Biurett No.
Reaksi
1
Larutan putih telur 3mL + NaOH 10%
+ CuSO4 9 tetes 2
Larutan Tempe 3mL + NaOH 10%
+ CuSO4 5 tetes 3
Larutan Tahu 3mL + CuSO4 5 tetes + NaOH 10%
Hasil Pengamatan Sebelum Putih telur: bening NaOH: putih Biuret: Biru Putih Telur + NaOH 10% + Biuret: Kuning tempe: kuning NaOH: putih Biuret: Biru Putih Telur + NaOH 10% + Biuret: kuning tahu: putih NaOH: putih Putih Telur + NaOH 10% + Biuret: Kuning
Sesudah Berwarna ungu
Berwarna ungu
Putih Keunguan
4. Hasil Hasil penga pengamat matan an uji uji Ninhi Ninhidri drin n
No.
1
2
3
4
Hasil Pengamatan Sebelum
Reaksi
Sesudah
Arginin 1mL + Larutan Ninhidrin 0,1% 5 tetes Dipan Dipanask askan an Larutan tempe 1mL + La Larutan Ni Ninhidrin 0, 0,1% 5 tetes Dipan Dipanask askan an Larutan tahu 1mL + La Larutan Ni Ninhidrin 0, 0,1% 5 tetes Dipan Dipanask askan an
Arginin: bening bening Ninhidrin: bening keunguan
Larutan ungu (+++) (+++)
Larutan tempe: putih keruh Ninhidrin: be bening ke keunguan
Larutan ungu (++)
Larutan tahu: putih keruh Ninhidrin: be bening ke keunguan
Larutan ungu (+)
Larutan putih telur + Larutan Ninhidrin 0,1% 5 tetes Dipanaskan →
Larutan putih telur: bening kekuningan Ninhidrin: bening keunguan
Keterangan: (+)
=sedikit
(++) =sedang (+++) =banyak
Larutan putih keunguan (+)
B.
Analisis Analisis Data dan Pembahasa Pembahasan n Pada uji protein ini dilakukan 4 jenis uji. pada uji pertama dilakukan uji untuk membuktikan unsure-unsur yang ada dalam protein. Dan diperoleh hasil: Albumin 2% bening dipanaskan menghasilkan larutan bening, terdapat bau, uap air, dan lakmus merah tetap merah, albumin 2% + NaOH bening dipanaskan menghasilkan larutan bening, terdapat bau seperti rambut terbakar, tidak terdapat uap air, dan lakmus merah menjadi biru, larutan tempe berwarna kuning (+) dipanaskan menghasilkan larutan berwarna kuning, terdapat uap air, bau tempe, dan lakmus merah tetap merah, larutan tempe + NaOH berwarna kuning (++) dipanaskan menghasilkan larutan kuning, ada bau kapur, tidak ada uap air, dan lakmus merah menjadi biru, larutan tahu berwarna putih dipanaskan menghasilkan larutan putih, uap uap air, ada bau bau tahu, tahu, dan lakmus lakmus merah tetap merah, merah, larutan tahu + NaOH berwarna putih dipanaskan menghasilkan laru laruta tan n putih putih,, bau bau kapu kapur, r, ada ada uap uap air air,, dan dan lakm lakmus us mer merah ah menjadi menjadi biru. Dari hasil hasil tersebut tersebut disimpul disimpulkan kan bahwa bahwa semua semua larutan yang dipanaskan menghasilkan bau, semua larutan yang tidak ditambahkan NaOH menghasilkan uap air, dan pada larutan yang ditambahkan NaOH lakmus merah berubah menjadi biru. Jika dihubungkan dengan tinjauan pustaka terdapat beberapa persamaan. Pertama, dari setiap percobaan menghasilk menghasilkan an bau, bau, hal ini ini menunju menunjukkan kkan adanya adanya unsur unsur N didalam didalam laruta larutan. n. Sesuai Sesuai dengan dengan tinjau tinjauan an pustaka pustaka bahwa bahwa albumin jika dipanaskan secara terus menerus di atas api, maka akan tercium seperti bau rambut terbakar, yang menunjukk menunjukkan an bau khas khas dari senya senyawa wa nitrogen nitrogen.. (Tim Dosen Dosen Biokimia
jurusan
biologi
FMIPA
UNESA.2016).
kedua,
munculnya uap air ketika dipanaskan menunjukkan adanya unsur H dan O karena uap air memiliki susunan H 2O.
Namun, pada percobaan ini tidak ditunjukkan adanya arang
yang
dikarenakan
seharusnya kurang
menunjukkan
lamanya
proses
adanya
unsur
pemanasan
C
yang
dilakukan menyebabkan belum terbentuknya arang di bagian dasar tabung. Namun setiap larutan coba mengandung protein sehingga sehingga sesuai sesuai denga dengan n tinjauan tinjauan pustaka pustaka dimana dimana Protein Protein adalah adalah sumbe sumberr asam amin amino o yang meng mengand andung ung unsur unsur C,H,O, C,H,O, dan N (Winarno.1992). Fungsi NaOH dalam percobaan ini adalah membuat suasana
larutan
menjadi
basa.
Dimana
pH
diatas
7,
dihubungkan dengan titik isoelektriknya akan menghasilkan larutan dengan endapan yang lebih sedikit. Serta penambahan NaOH menjadi zat terlarut yang dapat mengurangi tekanan uap yang dihasilkan. Sehingga pada percobaan ini sesuai bahwa larutan yang ditambah NaOH tidak menghasilkan uap, dan tidak ada endapan.(Sarjono.2006 endapan.(Sarjono.2006)) Selanjutnya uji kedua, uji kedua digunakan untuk menentukan kelarutan albumin terhadap beberapa jenis larutan pereaksi. Dari percobaan ini diperoleh hasil: 1mL larutan albumin 2% + 1mL aquades bening setelah divorteks larutan akan bening menandakan telah larut, 1mL larutan albumin 2% + 1mL NaOH 0,2% bening setelah divorteks larutan akan bening menandakan telah larut, 1mL larutan albumin 2% + 1mL HCl 0,2% keruh setelah divorteks larutan tetap keruh menandakan tidak larut, 1mL larutan albumin 2% + 1mL NaCO 3 0,2% bening setelah divorteks larutan akan bening menandakan telah larut. Disimpulkan dalam percobaan ini bahwa albumin larut pada aquades, NaOH, dan NaCO 3. Hal ini memiliki persamaan dengan tinjauan tinjauan pustaka pustaka dimana albumin dapat dapat larut dalam dalam air, asam, basa, dan larutan garam encer, dapat digumpalkan oleh panas dan dapat diendapkan oleh garam jenuh ( Amonium
Sulfat) Sulfat)..
(Tim (Tim
Dose Dosen n
Biok Biokimi imia a
juru jurusan san
biolog biologii
FMIP FMIPA A
UNESA.2016). Namun, pada HCl tidak larut. Hal ini tidak sesuai dengan tinjauan pustaka. Hal ini disebabkan disebabkan karena pH larutan dibawah dibawah pH buffer asetat (pH 4,7) sehingga menghasilkan larutan keruh.(Simanjuntak.2003) Pada percobaan ketiga, merupakan uji Biuret. Uji ini digunakan untuk membuktikan adanya protein atau ikatan peptide. Dari percobaan diperoleh hasil: larutan putih telur 3mL + NaOH NaOH 10% 10% + 9 tetes tetes CuSO CuSO4 menghasilkan larutan berwarna ungu, ungu, larutan larutan tempe tempe 3mL 3mL + NaOH NaOH 10% 10% + 5 tetes CuSO4 menghasilkan larutan berwarna ungu, larutan tahu 3mL + 5 tetes CuSO4 + NaOH 10% menghasilkan larutan berwarna putih keunguan. Dari Dari hasil tersebut dapat disimpulkan disimpulkan bahwa bahwa larutan yang ditambahkan Biuret atau CuSO 4 dan NaOH 10% akan menghasilkan larutan berwarna ungu. Dari tinjauan pustaka dimana dimana dalam suasan suasana a basa, CuSO4 bereaksi dengan senyawa yang mengandung dua atau lebih ikatan peptide membentuk kompleks berwarna ungu. Reaksi positif tersebut terjadi dengan adanya perubahan warna menjadi ungu atau merah muda akibat terjadinya persenyawaan antara cadangan N dari peptide dan O dari air. Warna yang terjadi dari panjangnya ikatan peptide. Bila ikatan peptide panjang berwarna ungu, sebaliknya jika pendek warnanya merah muda. (Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2016). maka larutan-larutan tersebut positif mengandung ikatan peptide. Pada larutan putih telur dan larutan tempe memiliki ikatan peptide yang lebih panjang daripada larutan tahu. Uji biuret biasa digunakan untuk uji protein secara umum, uji biuret ini akan menunjukkan hasil negative pada asam amino bebas karena tidak memiliki memiliki ikatan peptide.(Arlina,2015)
Selanjutnya, percobaan keempat. Uji Ninhidrin digunakan untuk membuktikan adanya asam amino.dari percobaan diperoleh hasil: Arginin 1mL + larutan Ninhidrin 5 tetes kemudian dipanaskan akan menghasilkan larutan berwarna ungu (+++), Larutan tempe 1mL + larutan Ninhidrin 5 tetes kemudian kemudian dipana dipanaskan skan akan menghasilk menghasilkan an larutan larutan berwarna berwarna ungu (++), larutan tahu 1mL + larutan Ninhidrin 5 tetes kemudain dipanaskan akan menghasilkan larutan berwarna ungu (+), larutan putih telur + larutan Ninhidrin 5 tetes kemudian dipanaskan menghasilkan larutan berwarna putih keunguan. Dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa larutan coba yang ditambahkan
larutan
Ninhidrin
dan
dipanaskan
akan
menghasilk menghasilkan an larutan larutan ungu. ungu. Menurut Menurut tinjaua tinjauan n pustaka pustaka bila campuran
asam
amino
dan
ninhidrin
dipanaskan
akan
terbentuk kompleks berwarna biru dimana intensitasnya dapat ditentukan
dengan
spekfotometer.
Ninhidrin
oksidator penyebab dekarboksilasi-oksidatif dari
merupakan -asam amino
dengan mengeluarkan CO 2, NH3 dan aldehid. Ninhidrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH 3 bebas membentuk senyawa kompleks berwarna berwarna biru. (Tim Dosen Biokimia jurusan jurusan biologi FMIPA UNESA.2016). hal ini tidak sesuai dengan hasil percobaan dimana larutan menjadi ungu. Namun menurut Anonim,A(2015) menyatakan bahwa reaksi warna protein dengan ninhidrin menunjukkan positif bila memberikan warna biru atau ungu. Menunjukkan hasil dari percobaan ini sesuai. Menunjukkan bahwa dari larutan coba berupa arginin, larutan tempe, larutan tahu, dan putih telur mengandung mengandung asam amino, amino, arginin merupakan salah satu asam amino. C.
Diskusi Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari buku panduan praktikum praktikum Biokimia Biokimia terbagi menjadi menjadi 4 bagian: bagian:
o
Uji Menentukan unsur-unsur dalam protein 1)
Apak Apakah ah ada ada peru peruba baha han n warn warna a pada pada uji uji deng dengan an kertas lakmus? Bagaimana pendapat saudara? Jawab: ada, perubahan perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi biru hanya terjadi pada larutan yang diberi NaOH menandakan bahwa larutan protein bersifat asam.
2)
Bila Bila kert kertas as lakm lakmus us men menun unju jukk kkan an per perub ubah ahan an war warna na hal tersebut mengindikasikan adanya unsure apa? Alasan? Jawab: Jawab: peruba perubahan han warna warna pada pada kertas kertas lakmu lakmus s menandakan adanya unsure H dan O, karena pH larutan dipengaruhi adanya unsure berupa asam dan basa baik kuat maupun lemah. Dan didalam senyaw senyawa-s a-seny enyawa awa ters tersebu ebutt bebera beberapa pa memili memiliki ki unsure H atau O.
o
Uji Kelarutan Albumin 1)
Meng Mengap apa a sifat sifat lar larut utan an pro prote tein in ter terga gantu ntung ng pad pada a jenis protein serta jenis dan macam macam pelarut? Jawab: Jawab: karena karena berdasark berdasarkan an bentukny bentuknya a karena karena pada proein fibrous memiliki daya larut rendah, sementara pada proein globular memiliki daya larut pada larutan garam dan asam encer. karena beberapa protein memiliki mekanisme yang tinggi, sehingga tidak dapat dicerna oleh enzim sekalipun
o
Uji Biuret 1)
Dapa Dapatk tkah ah uji uji biur biuret et dig digun unak akan an unt untuk uk men menge geta tahu huii hidrolisis seperti protein telah selesai? Jelaskan! Jawab: Jawab: dapat, dapat, dika dikaren renak akan an hasil hasil dari dari pros proses es hidrolisis protein adalah bermacam-macam asam
amino sekaligus sekaligus dapat membedakan antara asam asam amino hidrofolik dan dan asam asam amino amino bebas. bebas.
o
Uji Ninhidrin 1)
Men Mengapa apa perea ereak ksi ninhi inhidr drin in dapat apat dig digunak nakan untuk
menentukan
adanya
asam
amino?
Jelaskan! Jawab: Jawab:
dapat, dapat,
dikare dikarenak nakan an
pada pada
perc percoba obaan an
keempat hasil dari percobaan seluruh larutan positif terdapat asam amino. Dan salah satunya arginin.
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan Dari praktikum ini simpulan dibagi menjadi 4 bagian: 1.
Untuk tuk uji me membuktikan un unsure-u e-unsur ya yang te terdapat dalam protein. Didapatkan dari hasil percobaan dengan cara dipanaskan. Menghasilkan arang yang menandakan adanya unsur C, menghasilkan uap air yang menandakan adanya unsur H dan O, serta ada perubahan warna dan munculnya bau rambut terbakar menandakan adanya unsur N. dimana protein tersusun dari unsur C,H,O,N
2.
Pada uj uji ke kelarutan al albumin di didapat ba bahwa pr protein memiliki kemampuan larut dalam beberapa jenis pelarut diantaranya basa, asam, dan garam. Hal ini disebabkan adanya ion-ion yang dimiliki protein dapat berikatan dengan molekul pelarutnya.
3.
Pada uji biuret didapat bahwa biuret
didapatkan
dengan mencampur NaOH dengan CuSO 4. Selain itu didapatkan larutan berwarna ungu yang disebabkan persenyawaan antara cadangan N dari peptide dan O dari air. Selain itu warna yang didapat dapat menunjukkan bahwa bahwa larutan larutan protein dalam dalam uji ini memiliki ikatan peptid peptide e yang panjang.
4.
Pada ada uji uji ninhi inhidr drin in dipe dipero role leh h bahw ahwa kandu ndungan ngan asa asam amino dalam uji dinyatakan positif apabila menghasilkan larutan larutan berwarn berwarna a ungu. ungu. Hal ini ini terjadi terjadi karena karena Ninhidrin Ninhidrin merupakan merupakan oksidator oksidator penyebab penyebab dekarbok dekarboksilas silasi-oksi i-oksidatif datif dari
-asam amino dengan mengeluarkan CO 2, NH3 dan
aldehid. Ninhidrin yang tereduksi akan bereaksi dengan
NH3 bebas membent membentuk uk senyawa senyawa kompleks kompleks berwarna berwarna biru atau ungu.
B.
Saran
Untuk
praktikan
selanjutnya,
agar
lebih
banyak
berkonsultasi mengenai hasil dari tiap-tiap uji apakah sudah dapat diamati dan dicatat hasil pengamatannya sebelum menyudahi
praktikum
dikarenakan
hasil
dari
percobaan
membutuhkan hasil yang tepat agar sesuai dengan teori. Selain itu pemanfaatan waktu dalam praktikum ini sangat penting, terutama keterbatasan alat ( Vorteks) sehingga praktikan lebih dahulu mempersiapkan bahan uji sebelum di vorteks agar tidak terjadi pembuangan waktu.
Muhamm ad Junaidi Fitriawan Trisnanda
Digitally signed by Muhammad Junaidi Fitriawan Trisnanda DN: cn=Muhammad Junaidi Fitriawan Trisnanda gn=Muhammad Junaidi Fitriawan Trisnanda c=Indonesia l=ID o=College ou=Student
[email protected] Reason: I am the author of this document Location: Date: 2016-04-03 07:52+07:00
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Mayang. Mayang. 2011. “Identifikasi “Identifikasi Protein Menggunakan Menggunakan Fourier Fourier Transform Infrared”. ), Skripsi,( Skripsi,(online online), (lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306347-s42221identifikasi%20protein.pdf , diunduh 28 maret 2016). Gizi.Jakarta:Gramedia Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta:Gramedia Pustak Pustaka a Utama Utama Sediaoetama, A., D. 1976. Ilmu gizi dan ilmu diet di daerah tropik.1 tropik.1th ed. Jakarta:PN Balai Pustaka Adams, A., & Ray., C. 1988. Catering technology, technology, 1th ed. London:B. T. Batsford Ltd. Muhammad, W. 1983. Biokimia Proteina, enzima dan asam nukleat.Bandung:ITB nukleat.Bandung:ITB Irmansyah, J dan Kusnadi. 2009. Sifat listrik telur ayamkampung selama penyimpanan. Media peternakan 32(1) : 2230 Jacqueline, P.Y., R, Miles and M. F. Ben. 2000. Kualitas telur. Florida:lembaga ilmu pangan dan pertanian Gainesville. Gainesville. Sarwono. 2005. Membuat tempe dan oncom. Jakarta:Penebar. Rahmawati, Fitri.2013. “Teknologi proses pengolahan tahu dan Jurnal pemanfaatan limbahnya” (Online).(staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/fitri-rahmawatiOnline).(staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/fitri-rahmawatimp/teknologi-proses-pengolahan-tahu-dan-pemanfaatanlimbahnya.pdf, diunduh 28 maret 2016). Rahayu, Yuni Sri. dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya:Jurusan Biologi FMIPA UNESA Purbowatin Purbowatiningr ingrum um R, Sarjono. Sarjono. Dkk. Dkk. 2006. 2006. “Profil kandu kandungan ngan protein dan tekstur tahu akibat penambahan filtrate pada proses pembuatan tahu” Jurnal( Jurnal(Online), Online), (ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/download/3298/2962, diunduh 28 maret 2016). Simanjunta Simanjuntak, k, M. T. dan Silalahi, J. 2003. “Penuntun “Penuntun Praktiku Praktikum m Biokimia” Jurnal( Jurnal(Online).(library.usu.ac.id/download/fmipa/farmasiOnline).(library.usu.ac.id/download/fmipa/farmasimtsim2.pdf, diunduh 28 maret 2016).
Arlina. 2015. “Uji Biuret” Artikel( Artikel(Online).(www.edubio.info/2013/11/uji-biuret.html?m=1, Online).(www.edubio.info/2013/11/uji-biuret.html?m=1, diunduh 29 maret 2016). Anonim, A. 2015. “Uji Ninhidrin pada protein” cheminmyheart.com/2015/02/uji-ninhidrin Artikel( Artikel(Online).(www. Online).(www. pada-protein.html?m=1, diunduh 29 maret 2016).
LAMPIRAN
Lampiran I Foto: Foto: - uji kela kelarut rutan an albu albumin min
- Uji Uji Biur Biuret et
-Uji Ninhidrin