LAPORAN PRAKTIKUM RECALL ENERGY
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Gizi Yang Dibina oleh Ir. Nugrahaningsih, M. Pd
Oleh:
Dhea Paramita
(150342607754)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN MALANG JURUSAN BIOLOGI April 2017
A. Judul
Recall Energy B. Tujuan
1. Untuk memahami metode recall energy dalam pengumpulan data konsumsi makanan 2. Untuk mengetahui nutrisi yang dikonsumsi perhari berdasarkan Angka kKecukupan Gizi (AKG) 3. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi harian berdasarkan aktivitas dan energy yang digunakan 4. Untuk mengetahui kondisi metabolism tubuh yang diketahui melalui beberapa uji, yaitu uji kadar glukosa darah, uji tekanan darah, uji kemampuan pernapasan, uji asam urat, uji heomoglobin darah, dan uji Indeks Massa Tubuh C. Dasar Teori
Status gizi merupakan suatu keadaan tubuh akibat interaksi antara asupan energy dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh (Almatsier, 2005). Status gizi menjadi penting karena salah satu factor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatan dan juga
terhadap
kemampuan
dalam
proses
pemulihan
(Supariasa
et
al,
2001).
Ketidakseimbangan antara zat gizi dengan kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelainan paotologi bagi tubuh manusia. Kelainan paotologi yang terjadi disebut malnutrition atau kelainan gizi (Gibson, 2005). Makanan mengandung unsur-unsur zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energy setiap hari, mengganti jaringan yang rusak dan memproduksi substansi tertentu seperti enzim, hormone dan antibody. Zat gizi dapat dibagi menjadi kelompok makronutrien yang terdiri atas karbohidrat, lemak serta protein, dan kelompok mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono, 2006). Energy yang didapatkan berasal dari pembakaran karbohidrat, protein, dam lemak sehingga manusia sangat membutuhkan makanan yang cukup untuk memenuhi energinya. Kebutuhan energy manusia tergantung pada tinggi dan berat badannya sehingga perlu adanya perhitungan untuk mencapai kebutuhan energinya (Endres et al, 2004). Banyaknya energy yang digunakan oleh tubuh tergantung pada nilai cerna makanan. Umunya nilai cerna makanan cukup tinggi yaitu rata-rata 97% untuk karbohidrat, lemak 95%, dan protein 92% (Astuti dan Gardjito, 1986).
Penilaian status gizi dilakuakan dengan menggunakan metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pada periode recall 24 konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan dan kevalidan data (Hartono, 2006). Selain dengan food recall untuk menentukan status gizi seseorang yaitu dengan pengukuran antropometri yang dapat menggolongkan status gizi individu berdasarkan jenis indeks antropometri yang digunakan, indeks berat badan menurut
umur (BB/U), indeks tinggi
badan menurut umur (TB/U) dan juga indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) digunkan untuk menggolongkan individu menjadi sangat kurus, kurus, normal, kelebihan berat badan, dan obesitas (Sekartini dan Regar, 2012). Selain dengan metode diatas dalam praktikum ini juga menghitung jumlah energy yang dikeluarkan dalam sehari dan juga keadaan klinis individu. D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, yaitu: a. Timbangan makanan b. Tensimeter c. Hb meter scale Tallquist d. Stetoskop e. Alat pengukur gula darah f.
Alat pengukur asam urat
g. stopwatch h. Spirometer Bahan yang digunakan, yaitu: a. Kapas b. Alcohol c. Bahan makanan yang dihitung d. Plastic
E. Cara Kerja
a. Menghitung komposisi zat gizi pada makanan Disiapkan timbangan makanan dan timbangan dialasi plastik
Ditimbang makanan yang akan dihitung kompisisi zat gizinya dan dicatat beratnya
Disesuaikan komposisi zat gizi makanan di buku daftar komposisi bahan makanan
Dihitung komposisi zat gizi makanan sesuai dengan berat makanan b. Menghitung Gula darah Dipasang blood lancets pada pen lanchets
Dioleskan dengan alcohol pada jari yang akan ditusuk dengan pen lanchets dan kemudian ditusuk
Diusap darah yang pertama kali keluar kemudian darah diteteskan pada test strips yang berwarna biru
Dipasang test strips pada monitor dan ditunggu hingga menunjukkan angka stabil kemudian dicacata hasilnya
c. Menghitung asam urat Dipasang blood lancets pada pen lanchets
Dioleskan dengan alcohol pada jari yang akan ditusuk dengan pen lanchets dan kemudian ditusuk
Diusap darah yang pertama kali keluar kemudian darah diteteskan pada test strips yang berwarna hijau
Dipasang test strips pada monitor dan ditunggu hingga menunjukkan angka stabil kemudian dicacata hasilnya d. Menghitung tekanan darah Dibersihkan bagian stetoskop yang akan dipasang di telinga dengan menggunakan alcohol, dibiarkan kering dan kemudian dipasang ditelinga
Diletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi
Dipastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat)
Dicari denyut nadi di bagian siku
Dipompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada raksa di alat
Dibuka perlahan-lahan katup kantung tekanan. Raksa pada alat akan turun perlahan-lahan seiring dibukanya katup kantung
Didengar dan ditandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat raksa pada alat turun dan kemudian catat hasilnya
e. Menghitung kemampuan pernafasan Dihirup udara sebelum dihembusan pada alat dan Disiapkan sto watch
Dihembuskan nafas pada alat hingga 6 detik
Dicacat angka yang tertera pada spyrometer
f.
Menghitung hemoglobin darah Dipasang blood lancets pada pen lanchets Dioleskan dengan alcohol pada jari yang akan ditusuk dengan pen lanchets dan kemudian ditusuk
Diusap darah yang pertama kali keluar kemudian ditempelkan kertas filter pada darah
Ditunggu hingga warna mengkilat darah hilang dan kemudian dibandingkan dengan hemoglobin scala Tallquist
F. Data Pengamatan
1. Umur
: 19 tahun
2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Tinggi Badan : 150 cm 4. Berat Badan
: 47 kg
5. Menghitung gula darah, asam urat, tekanan darah, kemampuan pernapasan, dan hemoglonin darah Gula Darah
70%
Asam urat
3,7 mg/ dl
Tekanan Darah
mmHg
Kemampuan pernafasan
1800
Hemoglobin darah
60%
6. Berat makanan yang dikonsumsi Berat makanan yang dikonsumsi oleh praktikan dalam 24 jam yaitu: Waktu
Bahan Makanan
Berat (gr)
Nasi
115
Kelapa
20
Kembang kol
50
Kacang panjang
10
Kecambah
5
Tongkol
20
Nasi
125
Kelapa
20
Kembang kol
50
Kacang panjang
10
Kecambah
5
Ayam goreng (tanpa tulang)
65
Nasi
115
Kangkung
20
Ayam goreng (tanpa tulang)
70
Pagi
Siang
Sore
7. Aktivitas dalam satu hari Aktivitas praktikan yang dilakukan dalam 24 jam yaitu: No
Aktivitas
Lama (s)
1.
Wudhu
20
2.
Sholat
50
3.
Mandi
60
4.
Membersihkan ruang
30
5.
Buang air kecil dan air besar
20
6.
berbicara
200
7.
Berjalan santai
60
8.
Duduk santai
120
9.
Berdiri
30
10.
Belajar (kuliah)
560
11.
Makan
20
12.
Mencuci piring
10
13.
Berjalan
30
G. Analisis Data
1. Menghitung Indeks Masa Tubuh
=
( )
=
47 (1,5)
= 20,89
Sehingga Indeks Masa Tubuh dari praktikan yaitu sebesar 20,89 2. Kadar Gula Darah Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dengan pengukuran dengan test strips gula darah adalah 70 3. Kadar Asam Urat Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dengan pengukuran dengan test strips asam urat adalah 3,7 mg/dl 4. Tekanan Darah Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dengan menggunakan tensimeter yaitu tekanan systole 90 mmHg dan tekanan distol 70 mmHg. Sehingga tekanan darah praktikan yaitu
mmHg
5. Kemampuan pernafasan Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dengan menggunakan spyrometer didapatkan praktikan memiliki kemampuan pernafasan sebesar 1800 ml. 6. Kadar Hemoglobin Darah Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dengan menggunakan hemoglobin scala Tallquist didapatkan praktikan memiliki kadar hemoglobin darah sebesar 60%. 7. Menghitung Kalori yang Masuk Untuk menghitung berat makanan yang diserap tubuh dapat menggunakan rumus:
= % Waktu
Pagi
Berat
Bahan
Berat
% BDD
Nasi
115
100
115
Kelapa
20
100
20
Kembang kol
50
100
50
Kacang
10
100
10
Kecambah
5
100
2
Tongkol
20
100
20
Nasi
125
100
125
Kelapa
20
100
20
Kembang kol
50
100
50
Kacang
10
100
10
5
100
5
100
65
diserap
panjang
Siang
panjang Kecambah Ayam
goreng 65
(tanpa tulang)
Sore
Nasi
115
100
115
Kangkung
20
100
20
goreng 70
100
70
Ayam
(tanpa tulang)
yang
Kandungan gizi yang dimakan dapat dihitung dengan rumus:
= Waktu
Bahan
Berat
Kalori
100 Karbohidrat
Lemak
Protein
Makanan
Pagi
Vit.
Vit.
Vit.
A
B1
C
Nasi
115
204,7
46,69
1,64
0,55
-
0,023
-
Kelapa
20
36
2
1
0,8
-
0,01
0,8
Kembang
50
12,5
2,45
0,1
1,2
-
0,055
34,5
10
1
0,78
0,03
0,27
-
0.013
2,1
Kecambah
5
1,7
0,215
0,06
0,185
-
0,0045
0,25
Tongkol
20
20
1,6
0,3
2,74
36,2
0,006
-
Nasi
125
222,5
50,75
0,875
2,625
-
0,025
-
Kelapa
20
36
2
1
0,8
-
0,01
0,8
Kembang
50
12,5
2,45
0,1
1,2
-
0,055
34,5
10
1
0,78
0,03
0,27
-
0.013
2,1
Kecambah
5
1,7
0,215
0,06
0,185
-
0,0045
0,25
Ayam
65
178,75
0,845
7,93
24,31
6,5
0,065
-
Nasi
115
204,7
46,69
1,64
0,55
0,023
-
Kangkung
20
4,4
0,62
0,12
0,5
-
0,001
2,6
Ayam
70
192,5
0,91
8,54
26,18
7
0,07
-
kol Kacang panjang
kol Kacang Siang
panjang
goreng (tanpa tulang)
Sore
goreng (tanpa tulang)
Kebutuhan Gizi Dalam Tubuh Setelah diketahui jumlah kandungan gizi yang masuk selama 24 jam, maka dapat dihubungkan dengan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Komposisi Zat Gizi
Yang Dianjurkan
Yang Dikonsumsi
Keterangan
Kalori
2250
1129,95
Defisiensi
Protein
56
62,365
Kelebihan
Lemak
75
23,425
Defisiensi
Karbohidrat
309
158,995
Defisiensi
Vitamin A
600
49,7
Defisiensi
Vitamin B1
1,4
0,378
Defisiensi
Vitamin C
90
77,9
Defisiensi
8. Menghitung Kalori yang keluar Untuk mengitung kalori yang keluar dapat menggunakan rumus:
=
60
Rata-rata BMR praktikan : 36,18 No
Kegiatan
Lama (menit)
EMP
Kalori keluar
1.
Wudhu
20
2,97
2.
Sholat
50
1,65
49,7475
3.
Mandi
60
3,3
119,394
4.
Membersihkan ruang
30
8,8
159,192
5.
Buang air kecil dan air besar
20
3,08
37,1448
6.
Berbicara
200
2,93
353,358
7.
Berjalan santai
60
4,95
179,091
8.
Duduk santai
120
3,6
260,496
9.
Berdiri
30
1,4
25,326
10.
Belajar (kuliah)
560
3,08
1040,0544
11.
Makan
20
1,13
13,6278
35,8182
12.
Mencuci piring
10
1,4
8,442
13.
Berjalan
30
3,2
57,888 3443,9742
Total
9. Tabel Perbaikan Gizi Berdasarkan tabel kebutuhan gizi di atas, beberapa nutrisi penting mengalami defisiensi dan kelebihan jumlah yang di konsumsi, maka disusunlah perbaikan gizi seperti dibawah ini: Komposisi Zat
Yang
Yang
Gizi
Dianjurkan
Dikonsumsi
Keterangan
Perbaikan (ditambah
atau
dikurangi) Kalori
2250
1129,95
Defisiensi
+ 1120,05
Protein
56
62,365
Kelebihan
- 6,365
Lemak
75
23,425
Defisiensi
+ 51,575
Karbohidrat
309
158,995
Defisiensi
+ 150,005
Vitamin A
600
49,7
Defisiensi
+ 550,3
Vitamin B1
1,4
0,378
Defisiensi
+ 1,022
Vitamin C
90
77,9
Defisiensi
+ 12,1
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenail recall energy yang menjelaskan mengenai kualitas gizi pada seseorang yang dilihat berdasarkan aktivitas serta makanan selama 24 jam. Kualitas gizi dapat dipresentasikan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), perhitungan gula darah, perhitungan asam urat, perhitungan tekanan darah, perhitungan kemampuan pernafasan, dan perhitungan hemoglobin darah. Semua factor tersebut sangat berhubungan erat dengan nutrisi harian yang dikonsumsi seseorang, pola hidup, aktivitas dan factor-faktor lain. Perhitungan pertama yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), nilai yang diambil dari perhitungan ini yaitu berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT
berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al., 2002). Berdasarkan hasil perhitungan IMT diperoleh 20,89, hal ini menandakan bahwa pratikan tergolong normal. Menurut Sugondo (2006) klasifikasi IMT
menurut Kriteria Asia Pasifik yaitu <18,5
menandakan berat badan kurang, 18,5-22,9 menandakan kisaran normal, ≥ 23 menandakan berat badan lebih, 23-24,9 menandakan berisiko, 25-29,9 menandakan obesitas I, dan ≥ 30 menandakan obesitas II. Perhitungan yang kedua yaitu pengukuran kadar gula darah. Kadar gula darah darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat gula darah di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh (Murray et al., 2003). Hasil pengukuran gula darah praktikan rendah yakni menunjukkan angka 70. Menurut kriteria diagnostic Perkumpulan Endokrinologi Indonesia(PERKENI) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada ujisewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya dan kadar gula darah sewaktu normal berkisar antara 80-180 mg/dl (Soegondo, 2006). Rendahn ya kadar gula darah pada praktikan dikarenakan pada saat melakukan tes kadar gula praktikan dalam keadaan tidak sehat yang dapat mempengaruhi hasil perhitungan. Perhitungan yang ketiga yaitu perhitungan asam urat. Berdasarkan hasil pengukuran asam urat praktikan menunjukkan normal yakni 3,7 karena kadar asam urat normal pada perempuan yaitu < 6. Menurut Sudoyo (2009) kadar asam urat >7 mg/dl pada laki-laki dan >6 mg/dl pada perempuan dipergunakan sebagai batasan hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat serum diatas norma. Perhitungan yang keempat yaitu perhitungan tekanan darah. Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada keadaan. Tekanan darah akan meningkat saat aktivitas fisik, emosi, dan stres (Gray dkk, 2007). Hal ini berubah-ubah sepanjang hari dan setelah situasi tersebut berlalu, tekanan darah akan kembali menjadi normal. Tekanan darah biasanya
paling tinggi pada waktu pagi hari dan berkurang pada waktu malam hari, mencapai titik terendah saat dini hari dan selama tidur (Ruhyanudin, 2007). Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah praktikan menunjukkan rendah yakni yang normal yaitu
. Tekanan darah manusia
. Rendahnya tekanan darah pada praktikan dikarenakan pada
saat perhitungan tekanan darah, praktikan dalam keadaan kurang sehat yang dapat mempengaruhi hasil perhitungan tekanan darah. Perhitungan kelima yaitu kemampuan pernafasan, berdasarkan hasil pengukuran pernafasan praktikan menunjukkan angka 1800 ml dan perhitungan keenam yaitu kadar hemoglobin darah praktikan menunjukkan angka 60. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah total kalori yang didapatkan dari bahan makanan yang telah dikonsumsi selama 24 jam adalah 1129,95. Sedangkan total komposisi zat gizi makanan yang dikonsumsi dari bahan makanan selama 24 jam adalah karbohidrat sebesar 158,995; protein sebesar 62, 365, dan lemak sebesar 23,245. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk kalori yang dianjurkan adalah sebesar 2250 dan dibandingan dengan kalori yang dikeluarkan yaitu 3443,9742, maka asupan nutrisi untuk makanan selama 24 jam masih belum mencukupi kebutuhan energy. Sehingga total kalori yang masuk juga tergolong kurang untuk dapat digunakan beraktivitas setiap harinya. Kekurangan energy dapat menyebabkan keadaan lemas, mudah lelah, dan dapat menyebabkan gizi buruk. Selain itu, komposisi zat gizi makanan yang dikonsumsi dari bahan makanan selama 24 jam yaitu vitamin A sebesar 49,7; vitamin B1 sebesar 0,378; dan vitamin C sebesar 77,9. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin A yaitu sebesar 600; vitamin B1 sebesar 1,4; dan vitamin C sebesar 90. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan praktikan mengalami kekurangan vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C yang dapat berakibat pada tubuh. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan sel epitel menjadi keras dan kering, dapat mudah mengalami infeksi, terhambatnya pembentukan gigi dan tulang, mengakibatkan rabun senja (Astuti dan Gardjito, 1986). Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri dan mengkibatkan pertumbuhan lambat (Astuti dan Gardjito, 1986). Sedangkan, kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan menurunnya daya rentang tulang, carries gigi, dan anemia.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan nutrisi diatas, maka praktikan harus memperbaiki beberapa nutrisi yang mengalami defisiensi atau kelebihan jumlah konsumsi dan lebih efektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan nutrisi dapat tercukupi. Pemenuhan lemak dapat dilakukan dengan menambah jumlah makanan yang mengandung lemak seperti susu atau kacang. Pemenuhan vitamin A dianjurkan untuk mengkonsumsi bayam, daun ketela pohon, daun ketela rambat, wortel, dan tomat (Astuti dan Gardjito, 1986). Pemenuhan vitamin B1 dianjurkan untuk mengkonsumsi anggur, semangka, dan bayam. Sedangkan untuk pemenuhan vitamin C dianjurkan untuk mengkonsumsi jeruk, lemon, kubis, kembang kol, dan brokoli. Status gizi yang baik diperoleh jika seseorang memiliki asupan gizi yang baik dan seimbang. Gizi baik dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi organ yang normal, untyk reproduksi, pertumbuhan,untuk aktivitas yang optimum dan efisiensi kerja, pencegahan infeksi, dan kemampuan untuk tubuh dari kerusakan. Status gizi buruk diperoleh jika seseorang tidak mampu memenuhi keseimbangan sejumlah zat gizi esensial dalam tubuhnya (Budianti, 2008). I. Kesimpulan
1. Nutrisi pada makanan yang dikonsumsi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C 2. Kebutuhan nutrisi pada makanan yang dikonsumsi berdasarkan aktivitas dan energy yang digunakan adalah tidak seimbang karena terdapat nutrisi yang termasuk defisiensi karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu jumlah kalori yang keluar lebih besar daripada jumlah kalori yang masuk ke tubuh 3. Kondisi metabolisme tubuh berdasarkan beberapa uji, praktikan mengalami beberapa penurunan yaitu pada uji tekanan darah dan kadar gula darah
J. Daftar Rujukan
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Astuti, Nary dan Gardjito, Nurdijati. 1986. Pangan dan Gizi. Yogyakarta : tidak diketahui Budianti, Alfinda. 2008. Status Gizi Dan Ruwayat Kesehatan Sebagai Determinan Hiperurisemia. Bogor: Institur Pertanian Bogor Endres JB, Robert E Rokwell, Chintya GM. 2004. Food Nutrition and The Young Child . Ohio: Pearson Prentice Hall. Gibson, R. S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. New York. : Oxford University Press Inc Gray, H, dkk.,2007. Lecture Notes KARDIOLOGI. Jakarta : Erlangga. Grummer-Strawn LM et al., 2002. American Journal of Clinical Nutrition. Dalam: Centers of Disease Control and Prevention, 2009. Assessing Your Weight: About BMI for Adult. Hartono A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Murray RK, et al. Biokimia Klinik (4th ed). Jakarta: EGC, 2003. PERKENI.
Konsensus
Nasional
Penata-laksanaan
DM
2011.
Available
from:
perkeni.freeservers.com/kons_dm.hml. Regar, Evan dan Sekartini Rini. 2013. Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Makronutrien dengan Status Gizi Anak Usia 5-7 Tahun di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur Tahun 2012. Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Makronutrien. Vol. 1, No. 3 Ruhyanudin, F., 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan System Kardiovaskuler. Malang : UMM Press Sudoyo, WA, Sutiyohadi , B., Alwi I., Simandibrata K.M., Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed 5, Jakarta EGC; 2009. p. 2550-2555 Sugondo, 2006. Obesitas Dalam buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV . Jakarta: FK UI; hal. 1922. Supariasa, I. D. N., Bakhyar, B. & Ibnu F. 2001. Penilaian Status Gizi. , Jakarta: EGC