LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN “Laju Penyerapan Air” (Difusi, Osmosis, Dan Imbibisi)
S
E
S
K O
L A
M
I -
H T I I N N G G I I L M U
P I A N N I TA P E R
OLEH
NAMA
:
NI M PRODI
ILHAM :
:
12 54211 020
AGROTEKNOLOGI
YAYASAN PERGURUAN PERGURUAN ISLAM MAROS MAROS SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER YAPIM) 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur syukur penulis penulis ucapkan kehadirat kehadirat Allah Allah SWT yang telah memberik memberikan an Rahmat dan Anugerah-Nya. Tak lupa pula kita panjatkan sholawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para Sahabat dan pengikutnya yang memb membaw awaa dan dan meng mengaj ajar arka kan n risa risala lahn hnya ya kepa kepada da umat umat isla islam m sehi sehing ngga ga dala dalam m penyusunan laporan ini dapat diselesaikan. Lapo Lapora ran n hasi hasill prak prakti tiku kum m yang yang disu disusu sun n oleh oleh penu penuli liss ini ini berj berjud udul ul “Laju Penyerapan Air (Difusi, Osmosis, dan Imbibisi)”. Imbibisi)”. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini telah banyak pihak yang yang memban membantu tu dan membim membimbin bing, g, oleh oleh karena karena itu penuli penuliss menguc mengucapka apkan n banyak banyak terima kasih kepada para dosen dan asisten yang telah memberikan bimbingan selama praktikum, serta teman-teman mahasiswa atas kerja samanya selama praktikum. Penulis juga menyadari bahwa laporan ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Maros, 04 Oktober 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................... .................................................................................... ............................. . 1 A. Latar Belakang Belakang ........ .............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ................ ............................... ........................ 1 B. Tujuan .................. ......................... ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ......... .. 3 C. Manfaat Manfaat .............. .................... ............. .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ........... ..... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. ................ ........ ................. ......... 4 A. Difusi Difusi .............. .................... ............. .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ...................... ............... 4 B. Osmosis Osmosis ............. .................... ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ..................... .......................... ........... 6 C. Imbibisi Imbibisi ............. .................... .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. ............. ...... 8 BAB III METODE PRAKTIKUM ......................................................................... 12 A. Tempat dan Waktu Waktu ............ ................... ............. ............. .............. .............. ............. ................. ............................. .................. 12 B. Alat dan dan Bahan .......... ................. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. ............... ....................... ............... 12 C. Metode Kerja Kerja ................. ........................ ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ................... ............. 13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. .............. ........ ...... 13 A. Hasil Hasil Pengamatan Pengamatan .................. ......................... ............. ............. .............. ............. ............. .............. .................. .................. ....... 13 B. Pembahasan Pembahasan .............. ..................... .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. .................. ................. ...... 16 BAB V PENUTUP ...................................................... ............................................................................ ...................... ................. ......... ........... ... 20 A. Kesimpulan Kesimpulan ............. .................... .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............ ...... 20 B. Saran ................ ....................... .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ................... ............. 21 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 22 iii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Semua proses fisiologi di dalam jaringan tanaman tidak akan terjadi tanpa adanya adanya air yang berper berperan an pentin penting g dalam dalam proses proses terseb tersebut. ut. Selama Selama pertum pertumbuha buhan n tanaman air memiliki peranan penting di antaranya berperan sebagai pelarut bahan bahan organik, bahan utama proses fotosintesis dan lain-lain. Jika tanaman mengalami mengalami stress air, maka pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut tidak akan akan berj berjal alan an norm normal al.. Trans Transpor porta tasi si tumb tumbuh uhan an adal adalah ah pros proses es peng pengam ambi bila lan n dan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilaku dilakukan kan melalu melaluii seluru seluruh h bagian bagian tubuh. tubuh. Pada tumbuha tumbuhan n tingkat tingkat tinggi tinggi (misal (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem. (Wazza, 2010). Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekani Mekanisme sme proses proses penyera penyerapan pan dapat dapat belangs belangsung ung karena karena adanya adanya proses proses,, difusi difusi,, osmosis, transpor aktif, dan imbibisi. Difusi Difusi merupakan merupakan peristiwa peristiwa mengalirnya mengalirnya atau berpindahnya berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Proses difusi terjadi didalam proses metabolisme. Metabolisme pada organisme multi seluler meliputi banyak hal diantaranya transpor materi dan energi (Anonim,2009). 1
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh oleh potens potensial ial kimia kimia air atau atau potens potensial ial air , yang mengga menggamba mbarka rkan n kemamp kemampuan uan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol -1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006). Imbibisi merupakan peyusupan atau peresapan air kedalam ruang antar dinding sel, sehingga sehingga sehingga dinding dinding selnya selnya akan mengembang. mengembang. Misalnya Misalnya masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang hijau yang direndam dalam air beberapa jam. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara maupun media lainnya. lainnya. Perubahan Perubahan yang teramati teramati adalah membesarnya membesarnya ukur ukuran an biji biji yang yang dise disebut but taha tahap p imbi imbibi bisi si.. Biji Biji meny menyer erap ap air air dari dari lingk lingkun unga gan n sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air atau embun), sehingga yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak (Anonim, 2009).
2
B.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini berdasarkan indikator pengantar sebelumnya yakni untuk mengetahui proses terjadinya difusi, osmosis, dan imbibisi.
C.
Manfaat Pr Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1.
Dapat Dapat meng mengeta etahui hui proses proses terjad terjadiny inyaa difus difusi, i, osmosi osmosis, s, dan imbib imbibisi isi..
2.
Mamp Mampu u meng mengid iden enti tifi fika kasi si baga bagaim iman anaa pros proses es terj terjad adin inya ya difu difusi si,, osmo osmosi sis, s, dan dan imbibisi.
3.
Mena Menamb mbah ah penge pengeta tahua huan n ser serta ta penga pengala lama man n maha mahasi sisw swa. a.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terj terjad adii hing hingga ga selu seluru ruh h part partik ikel el ters terseb ebar ar luas luas seca secara ra mera merata ta atau atau menc mencap apai ai keadaankesetimbangan keadaankesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula gula pada pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari air dari cerek yang berdifusi dalam udara udara.Di .Difus fusii yang paling paling sering sering terjad terjadii adalah adalah difusi difusi molekul molekuler. er. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi dan osmosis adalah termasuk transport pasif artinya transport yang tidak memerlukan energi (ATP) (Anonim A,2009). Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. Difusi
bia biasa
terj erjadi
ket ketika
sel
ingin
mengambil
nutrisi
atau
mole olekul
yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membr membran an plasm plasmaa yang terbuat dari phospholipids dari phospholipids.. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate). Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. 4
Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena karena partik partikelel-par partik tikel el terseb tersebut ut tidak tidak dapat dapat melewa melewati ti membra membran n plasma plasma dengan dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel (Anonim B,2009). Difusi merupakan usaha untuk meniadakan beda kadar antara dua larutan yang berbatasan tanpa adanya dinding pemisah. Pada akhirnya difusi kedua larutan akan bercampur menjadi larutan yang homogen (Anonim B,2009). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu : 1.
Ukuran partikel Semakin Semakin kecil ukuran partikel, partikel, semakin semakin cepat partikel itu akan bergerak, bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
2.
Ketebalan membran Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3.
Luas suatu area Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4.
Jarak Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5.
Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. 5
6.
Jumlah eryth/kadar Hb
7.
Perb Perbed edaa aan n tek tekan anan an dan dan kons konsen entr tras asii gas gas
8.
Waktu difusi
9.
Afinitas gas (Anonim A dan Anonim B, 2009).
B.
Osmosis
Osmosi Osmosiss adalah adalah perpin perpindaha dahan n moleku molekull air melalu melaluii selaput selaput semipe semiperme rmeabel abel sele selekt ktif if dari dari bagia bagian n yang yang lebi lebih h encer encer ke bagi bagian an yang yang lebi lebih h pekat pekat.. Memb Membra ran n semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengak mengakibat ibatkan kan gradie gradien n tekanan tekanan sepanj sepanjang ang membra membran. n. Osmosi Osmosiss merupa merupakan kan suatu suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor . Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit. Osmosis sangat dite ditent ntuka ukan n oleh oleh poten potensi sial al kimi kimiaa air air atau atau pote potens nsia iall air, air, yang yang meng menggam gambar barka kan n kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air 6
akan akan memil memiliki iki kelebi kelebihan han energi energi bebas bebas daripa daripada da volume volume yang sediki sedikit, t, di bawah bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006). Osmosis Osmosis adalah difusi melalui melalui membran membran semipermea semipermeabel. bel. Masuknya Masuknya larutan larutan kedal kedalam am selsel-se sell endod endoder ermi miss meru merupa pakan kan cont contoh oh pros proses es osmo osmosi sis. s. Dala Dalam m tubuh tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati memb membra ran n sel. sel. Mole Moleku kull-mo mole leku kull ters tersebu ebutt akan akan berdi berdifu fusi si dari dari daera daerah h denga dengan n kons konsen entr tras asii ting tinggi gi ke kons konsen entr tras asii rend rendah ah.. Pros Proses es Osmo Osmosi siss akan akan berhe berhent ntii jika jika konsent konsentras rasii zat di kedua kedua sisi sisi membra membran n terseb tersebut ut telah telah mencap mencapai ai keseim keseimban bangan gan (Anon (Anonim im,, 2009) 2009).. Stru Strukt ktur ur dind dindin ing g sel sel dan dan memb membra ran n sel sel berb berbed eda. a. Memb Membra ran n memungkinkan memungkinkan molekul air melintas melintas lebih cepat daripada unsur terlarut, terlarut, dinding sel primer biasanya sangat permeabel terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang yang menimb menimbulk ulkan an tekanan tekanan.. Sel hewan hewan tidak tidak mempun mempunyai yai dindin dinding, g, sehing sehingga ga bila bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel dara darah h mera merah h dima dimasu sukka kkan n dalam dalam air. air. Sel yang yang turg turgid id banya banyak k berp berper eran an dala dalam m menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).
7
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) soluti solution on menuju menuju hyperto hypertonic nic soluti solution, on, melewa melewati ti membra membran. n. Jika Jika lokasi lokasi hyperto hypertonic nic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut disebut sebagai sebagai osmoti osmoticc press. press. Jika Jika dijela dijelaska skan n sebagai sebagai konsep konsep termod termodina inamik mika, a, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entropi. Komponen solvent murni murni memil memiliki iki entrop entropii rendah rendah,, sedangk sedangkan an kompone komponen n berkand berkandunga ungan n solut solut tinggi tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat tempat yang yang mengand mengandung ung solut solut lebih lebih banyak, banyak, sehing sehingga ga total total entrop entropii akhir akhir yang diper diperol oleh eh akan akan maks maksim imum um.. Solv Solven entt akan akan kehil kehilan anga gan n entro entropi pi,, dan solu solutt akan akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (per (peruba ubaha han n entr entrop opii terh terhad adap ap wakt waktu) u) = 0. Inga Ingatt : pada pada titi titik k ekst ekstri rim, m, dS/dt dS/dt = 0 (Wibosono, 2009).
C.
Imbibisi
Transportas Transportasii tumbuhan tumbuhan adalah proses pengambilan pengambilan dan pengeluaran pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses
8
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem. (Wazza, 2010). Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekani Mekanisme sme proses proses penyera penyerapan pan dapat dapat belangs belangsung ung karena karena adanya adanya proses proses,, difusi difusi,, osmosis, transpor aktif, dan imbibisi. Imbibisi merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari dari konsent konsentras rasii rendah rendah ke konsen konsentra trasi si tinggi tinggi.. Proses Proses imbib imbibisi isi tidak tidak meliba melibatka tkan n membra membrane ne sepert sepertii pada pada peris peristiw tiwaa osmosi osmosis. s. Imbibi Imbibisi si terjad terjadii karena karena permuk permukaanaan permukaan struktur mikroskopik dalam sel tumbuhan, seperti selulosa, butir pati, protein, dan bahan lainnya yang dapat menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik antarmolekul. (Wazza, 2010). Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misalnya masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Perbedaan antara osmosis dan imbibisi yaitu pada imbibisi terdapat adsorban. Ada dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah adanya gradient potensial air antara permukaan adsorban dengan senyaw senyawaa yang yang diimbi diimbibis bisii dan adanya adanya afinit afinitas as antara antara kompone komponen n adsorb adsorban an dengan dengan senyawa yang diimbibisi. (Wazza, 2010). Imbibisi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu temperatur dan potensial osmosis senyaw senyawaa yang diimbi diimbibis bisi. i. Temper Temperatu aturr tidak tidak mempeng mempengaru aruhi hi kecapat kecapatan an imbibi imbibisi, si, 9
sedangkan potensial osmosis dapat mempengaruhi kedua-duanya. Saat biji kacang hijau yang kering direndam dalam air, air akan masuk ke ruang antarsel penyusun endosperm secara osmosis. Peristiwa tersebut termasuk peristiwa imbibisi. Kecepatan imbibisi berbanding lurus dengan kenaikan suhu dan berbanding terbalik dengan kenaikan konsentrasi zat. (Wazza, 2010). Dinding sel hidup selalu rembes dan kadang-kadang dikelilingi oleh larutan cair yang sinambung dari satu sel ke sel lainnya, sehingga membentuk suatu jalinan pada seluruh tumbuhan. Dipandang dari sudut hubungannya dengan larutan ini, sebuah sel tumbuhan tumbuhan biasanya biasanya dapat dibandingkan dibandingkan dengan sistem osmosis tipe tertutup. tertutup. Kedua selaput sitoplasma, yaitu plasmalema di sebelah luar dan tonoplas di sebelah dalam, kedua-duanya sangat permeabel terhadap air, tetapi relatif tak permeabel terhadap bahan terlarut, sehingga untuk mudahnya seluruh lapisan sitoplasma itu dapat dianggap sebagai membran sinambung dan semi-permeabel. (Yusuf, 2009). Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda itu mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid (Yusuf, 2009). Banyak benda-benda kering atau benda sete seteng ngah ah pada padatt dapat dapat meny menyer erap ap air air (abs (absor orps psi) i) karen karenaa benda benda-b -ben enda da ters terseb ebut ut mengandung materi koloid yang hidrofil. Hidrofil artinya menarik air. Contoh pada tumbuhan misalnya biji yang kering. Penyerapan air dipengaruhi oleh faktor dalam (disebut pula faktor tumbuhan) dan faktor luar atau faktor lingkungan (Yusuf, 2009). Faktor dalam terdiri dari: 1.
Kecepat Kecepatan an tran transpi spiras rasii : semaki semakin n cepat cepat transp transpira irasi si maki makin n cepat cepat penyera penyerapan. pan. 10
2.
Sist Sistem em pera peraka kara ran n : tumb tumbuha uhan n yang memp mempun unyai yai syst system em pera peraka kara ran n berkem berkemba bang ng baik, akan mampu mengadakan penyerapan lebih kuat karena jumlah bulu akar semakin banyak.
3.
Kece Kecepa pattan met metabol aboliisme sme : kar karena ena peny penyer erap apan an memer emerllukan ukan ener energi gi,, maka maka sema semaki kin n
cepat cepat
meta metabo boli lism smem em
(ter (terut utam amaa
resp respir iras asi) i)
akan akan
memp memper erce cepat pat
penyerapan. (Yusuf, 2009) Faktor luar atau faktor lingkungan terdiri dari: 1.
Kete Keters rsed edia iaan an air tan tanah ah : tumbu tumbuha han n dapat dapat menyer menyerap ap air air bila bila air ters tersed edia ia anta antara ra kapasitas lapang dan konsentrasi layu tetap. Bila air melebihi kapasitas lapang penyerapan terhambat karena akan berada dalam lingkungan anaerob.
2.
Kons Konsen entr tras asii air air tana tanah h : air air tana tanah h buka bukan n air air murn murni, i, teta tetapi pi larut larutan an yang yang beri berisi si berbagai ion dan molekul. Semakin pekat larutan tanah semakin sulit penyerapan.
3.
Temp Temper erat atur ur tana tanah h : temp temper erat atur ur memp mempen enga garu ruhi hi kece kecepa pata tan n meta metabo boli lism sm.. Ada Ada temperatur optimum untuk metabolisme dan tentu saja ada temperatur optimum untuk penyerapan.
4.
Aera Aerasi si tanah tanah:: yang yang dima dimaks ksud ud deng dengan an aeras aerasii adal adalah ah pert pertuk ukar aran an udar udara, a, yaitu yaitu maksudnya maksudnya oksigen oksigen dan lepasnya lepasnya CO2 dari lingkungan. lingkungan. Aerasi mempengaruhi mempengaruhi proses respirasi aerob, kalau tidak baik akan menyebabkan terjadinya kenaikan kadar kadar CO2 yang yang selanj selanjutn utnya ya menuru menurunkan nkan pH. Penuru Penurunan nan pH ini beraki berakibat bat terhadap permeabilitas membran sel. (Yusuf, 2009).
11
BAB III METODE PRAKTIKUM A.
Tempat dan Waktu
Praktikum fisiologi tumbuhan tentang laju penyerapan air (difusi, osmosis, dan imbibisi) ini dilaksanakan di Kampus I ruang B YAPIM Maros, pada hari Minggu, 29 September 2013 pukul 14.30 sampai selesai. B.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1.
2.
Alat
Pisau/cutter
Timbangan
Gelas transparan
Pena
Stopwatch
Bahan
Gula
Pewarna makanan
Air
Tinta
Air aqua (air oksigen)
Kacang hijau
Kentang
12
C.
Metode Ke Kerja 1.
Percobaan pe pertama
Pertama-tama gelas A, B, C, D, E, dan F di isi dengan air dan di campur dengan gula dengan takaran gelas A, B, C sebanyak 10 gram serta gelas D, E, F dengan takaran sebanyak 30 gram lalu aduk sampai rata.
Tetesk Teteskan an pewarn pewarnaa makana makanan n kepada kepada masing masing-ma -masin sing g gelas gelas sebany sebanyak ak 1 tetes. Aduk sampai rata.
Kupas kulit kentang dan Potong kentang menjadi 6 bagian dengan berat masing-masing 50 gram.
Kemudian masukkan potongan kentang kedalam masing-masing gelas. Dan diamkan selama 25 menit.
Sete Setela lah h 25 meni menitt angka angkatt poto potong ngan an kenta kentang ng tadi tadi kemu kemudi dian an timb timban ang g masing-masing potongan kentang tersebut.
2.
Amati perubahan masing-masing potongan kentang tersebut.
Percobaan kedua
Siapkan gelas transparan yang di isi dengan air sebanyak 250 ml.
Kemudian teteskan tinta hitam sebanyak 5 tetes kedalam gelas.
Lalu amati proses percampuran tinta dengan air dan gunakan stopwatch untuk mengetahui berapa lama proses p roses percampuran terjadi.
13
Sete Setela lah h tint tintaa dan dan air air meng mengal alam amii pros proses es perc percam ampur puran an dan tida tidak k ada ada pergerakan proses percampuran, matikan stopwatch dan catat waktu yang dibutuhkan untuk proses percampuran.
Lakuka Lakukan n percoba percobaan an percam percampur puran an tinta tinta dengan dengan air sebanya sebanyak k tiga tiga kali kali percobaan.
3.
Percobaan ketiga
Siapkan tiga gelas yang berisi air 100 ml. kemudian timbang kacang hijau dengan takaran 50 gram.
Kemudian rendam kacang hijau kedalam gelas selama 15 menit.
Setelah 15 menit tiriskan kacang hijau dan timbang kembali berat kacang hijau.
Amati dan buat kesimpulan.
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Pengamatan 1.
Percobaan pe pertama No A
B
2.
Jenis Larutan
Larutan gula 10 gram + pewarna makanan Larutan gula 10 gram + pewarna makanan
Berat Kubus Umbi Kentang Sebelum Sesudah 50 gram 60 gram lebih
Keterangan
Warna umbi berubah menjadi kuning pucat dan rasa agak manis 60 gram lebih Warna umbi berubah menjadi kuning pucat dan rasa agak manis
50 gram
C
Larutan gula 10 gram + pewarna makanan
50 gram
60 gram lebih
Warna umbi berubah menjadi kuning pucat dan rasa agak manis
D
Larutan gula 30 gram + pewarna makanan
50 gram
50 gram lebih
Warna umbi berubah menjadi kuning segar dan rasa agak lebih manis
E
Larutan gula 30 gram + pewarna makanan
50 gram
50 gram lebih
Warna umbi berubah menjadi kuning segar dan rasa agak lebih manis
F
Larutan gula 30 gram + pewarna makanan
50 gram
50 gram lebih
Warna umbi berubah menjadi kuning segar dan rasa agak lebih manis
Percobaan kedua
15
No A
Percobaan 250ml (5 tetes pertama)
Waktu 5 menit 10 detik
B
250ml (5 tetes kedua)
4 menit 30 detik
C
250ml (5 tetes ketiga)
6 menit 34 detik
3.
B.
Percobaan ketiga
No
Berat sebelum (g)
Berat sesudah g)
Selisih (g)
A
50 gram
60 gram
10 gram
B
50 gram
70 gram
20 gram
C
50 gram
70 gram lebih
20 gram lebih
Pembahasan
Pada percobaan pertama yakni pada peristiwa terjadinya proses osmosis di ketahui bahwa berat yang di alami masing-masing potongan kentang yang awalnya 50 gram mengalami peningkatan berat setelah di lakukan proses perendaman pada larutan gula dengan takaran gelas A, B, C sebanyak 10 gram dan larutan gula pada gelas D, E, dan F sebanyak 30 gram. Peningkatan berat pada kentang ini terjadi setelah dilakukan perendaman selama 25 menit pada masing-masing larutan gula. Pada larutan gula 10 gram pada gelas A, B, C mengalami peningkatan berat dari yang awalnya 50 gram menjadi 60 gram lebih serta warna yang berubah menjadi lebih kuning pucat serta rasa yang dihasilkan agak manis di karenakan laju masuknya larutan gula pada potongan kentang lebih cepat dengan konsentrasi gula sebesar 10 gram. Pada larutan gula 30 gram pada gelas D, E, dan F mengalami peningkatan berat dari yang awalnya 50 gram menjadi 50 gram lebih. Warna pada potongan kentang
16
ikut ikut pula pula mengal mengalami ami peruba perubahan han menjad menjadii kuning kuning segar segar serta serta rasa rasa pada pada potong potongan an kentang menjadi lebih manis. Lambatnya pergerakan air masuk kedalam potongan kentang disebabkan karena tingginya kadar kekentalan air yang disebabakan oleh larutan gula. Serta rasa yang menjadi lebih manis karena tingginya kadar gula pada larutan. Jadi jelas sekali perbedaan yang terjadi pada setiap potongan kentang. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009). Pada percob percobaan aan kedua kedua yang yang dilakuk dilakukan an untuk untuk menget mengetahui ahui proses proses terjad terjadiny inyaa difusi pada percampuran air dan tinta. Pada percobaan gelas A dengan air sebanyak 250 ml yang diteteskan tinta sebanyak 5 tetesan mengalami proses pergerakan yang kemudian di hitung berapa lama proses terjadinya percampuran antara air dan tinta hingga tak ada lagi pergerakan. Pada percobaan A didapati lama proses percampuran tinta dengan air hingga tak ada lagi pergerakan tinta selama 5 menit 10 detik. Pada percobaan gelas B selama 4 menit 30 detik sedangkan pada percobaan gelas C didap didapat atii wakt waktu u perca percamp mpur uran an sela selama ma 6 meni menitt 54 deti detik. k. Difu Difusi si adala adalah h peri perist stiw iwaa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel ters ersebar ebar
luas uas
seca secarra
mer merata ata
atau atau
menca encapa paii
kead keadaa aan n kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi dan osmosis adalah termasuk transport pasif artinya transport yang tidak memerlukan energi energi (ATP) (ATP) (Anoni (Anonim m A,2009) A,2009).. Faktor Faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi difusi difusi dianta diantanya nya 17
adalah adalah Ukuran Ukuran partik partikel, el, ketebal ketebalan an membra membran, n, luas luas suatu suatu area, area, jarak, jarak, suhu, suhu, jumlah jumlah eryth/kadar Hb, perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas (Anonim A dan Anonim B, 2009). Pada percobaan yang ketiga yang dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya imbibisi pada biji kacang hijau yang direndam selama 15 menit. Pada percobaan gelas A di dapati penambahan berat dari yang awalnya 50 gram menjadi 60 gram. Padap proses ini terjadi selisih berat sebanyak 10 gram. Pada percobaan gelas B terjadi penambahan berat menjadi 70 gram dengan selisi berat 20 gram. Dan pada percobaan pe rcobaan gelas C terjadi pertambahan berat menjadi 70 gram lebih dengan selisi 20 gram lebih dari dari berat berat sebelu sebelumny mnya. a. Dari Dari hasil hasil pengam pengamata atan n dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa bahwa biji biji yang yang dirend direndam am dalam dalam air mengal mengalami ami penamb penambahan ahan berat, berat, Penamba Penambahan han berat berat terseb tersebut ut disebabkan karena penyerapan air oleh biji kering menyebabkan terjadinya peristiwa imbibisi karena air masuk ke dalam biji melewati membran sel, serta adanya tarik menarik antar molekul-molekul air dengan molekul-molekul dinding sel atau plasma sel yang berukuran makromolekul seperti protein, amilum dan lain-lain yang disebut senyawa senyawa higroskopik higroskopik sehingga plasma sel mengembang dan menyerap menyerap air. Pada biji sela selalu lu berta bertamb mbah ah bera beratt dise disebab babka kan n oleh oleh penye penyera rapa pan n air air oleh oleh perm permuka ukaan an yang yang menyebabkan kacang hijau mengembang serta beratnya bertambah setelah menyerap air, selain itu semakin tinggi suatu konsentrasi larutan maka kemampuan biji untuk meny menyer erap ap suat suatu u laru laruta tan n akan akan sema semaki kin n besar besar,, sehi sehing ngga ga air air akan akan sema semaki kin n cepa cepatt bergerak kedalam biji dikarenakan konsentrasi potensial air larutan dalam biji rendah diband dibanding ingkan kan dengan dengan potens potensial ial air laruta larutan n terseb tersebut ut sehing sehingga ga berat berat biji biji menjad menjadii 18
bertambah
(Anwar,
antara partikel dinding, mbibis mbibisii yaitu yaitu perist peristiwa iwa
2008).
Imbibisi yaitu peristiwa
sehingga
dinding
meresa meresapny pnyaa air di
selnya
meresapnya air di mengembang.
antara antara parti partikel kel dindin dinding, g,
sehing sehingga ga
dinding selnya mengembang. Imbibisi terjadi pada benda-benda yang permukaannya terdiri terdiri dari bagian-bagian bagian-bagian yang dapat mengikat molekul air, sehingga bagian-bagian bagian-bagian tersebut menjadi renggang dan mengembang (Dara, 2009).
19
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pada percobaan pertama yakni proses terjadinya osmosis pada larutan gula dengan kentang diketahui diketahui bahwa Dengan kadar gula yang tinggi akan membuat membuat suatu benda menjadi terapung dan terjadi perubahan tekstur serta berat dan terjadilah suatu proses yang disebut dengan osmosis dimana osmosis merupakan perpindahan molekul-molekul zat pelarut dari tempat yang berkosentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi melalui membran semi permeabel. Pada Pada perc percob obaa aan n kedua kedua yakni yakni pros proses es terj terjad adin inya ya difu difusi si diket diketah ahui ui bahw bahwaa Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel
tersebar
luas
secara
merata
atau
mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Pada percobaan yang ketiga ketiga yakni pada proses proses terjadinya terjadinya imbibisi imbibisi kesimpulan kesimpulan yang dapat di tarik tarik adalah adalah imbibisi imbibisi merupakan merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Proses imbibisi tidak melibatkan membrane sepert sepertii pada pada perist peristiwa iwa osmosi osmosis. s. Imbibi Imbibisi si terjad terjadii karena karena permuk permukaanaan-per permuk mukaan aan 20
struktur mikroskopik dalam sel tumbuhan, seperti selulosa, butir pati, protein, dan bahan lainnya yang dapat menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik tarik antarm antarmole olekul kul.. Perist Peristiwa iwa imbib imbibisi isi juga juga bisa bisa dikata dikatakan kan sebagai sebagai suatu suatu proses proses penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.
B.
Saran
Saran Saran dari dari prakti praktikan kan dihara diharapka pkan n pada pada prakti praktikum kum selanj selanjutn utnya ya agar agar dalam dalam pelaksanaan praktikum lebih disiplin dan tepat waktu agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis (di akses pada tanggal 02 oktober 2013). http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-osmosis-pada-kentang.html (di (di akse aksess pada pada tanggal 02 oktober 2013). Anonim A. 2009. Difusi. http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi (di akses pada tanggal 03 oktober 2013). Anonim Anonim B. 2009. 2009. Difusi Difusi.. http://id.wikipedia.org/wiki/DifusidanOsmosis (di akses akses pada tanggal 04 oktober 2013). http://agushome.blogspot.com/2010/07/peristiwa-imbibisi-pada-biji.html (di pada tanggal 04 oktober 2013).
22
akse aksess