LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN
NAMA
: INA MINATUS SAKINAH
NIM
: 150210103028 150210103028
KELOMPOK : V (LIMA) NO. TELP
: 082232691951 082232691951
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER
I.
JUDUL
Mempelajari jaringan pada hewan II.
TUJUAN
Setelah selesai melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada hewan III.
DASAR TEORI
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama (Tim Dosen Pembina.2015:11). Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Tubuh hewan pun dibangun olehmacam-macam bentuk dan fungsi sel dengan jumlah yang banyak sekali. Pada hewan secara garis besar tubuhnya terdiri dari empat jenis kelompok jaringan,yaitu: 1. Jaringan epitel, merupakan jaringan yang membatasi permukaan badan, kulit dan membran mukosa. Sel-sel itu mungkin tersusun selapis atau dalam beberapa lapisan. Mereka terletak di atas suatu membran basal yang terdiri atas substansi amorf non-selular, terutama mukopolisakarida. Selsel epitel membentuk kelenjar, dengan cara eksokrin atau setelah terbentuk kelenjar
lalu
hubungan
dengan
permukaan
terputus
(endokrin).
(Bajpai,1987:15). Ciri-ciri jaringan epitel sebagai berikut : -
Melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi atau sebagai kelenjar.
-
Sel-sel epitel terikat oleh zat pengikat (semen) sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel.
-
Sel-sel epitel melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada ada di bawahnya
tabel macam-macam jaringan epitelium
No
1.
Jaringan
Bentuk
epitel
Epitel pipih
Letak
Proses difusi
Pembuluh
Pipih
selapis
Fungsi
darah,alveolus
O2 dengan CO2 Membantu
2.
Epitel kubus
kubus
selapis
Kelenjar
proses
ludah,keringat
Sekresi dan absorpsi
Epitel 3.
silindris
Memanjang/siliner
Lambung,usus,
selapis Epitel 5.
berlapis
Selapis sel yang tebal
semu Epitel 6.
berlapis
8.
Epitel transional
Berubah-ubah
Epitel kelenjar
1. Jaringan
pernapasan
Mulut,epidermis
otot,berfungsi
Ureter,ginjal
Proses ekskresi
Kelenjar batang
Sebagai pelindung
banyak 7.
sekresi
Saluran
Pada trakea
Pipih banyak lapis
Untuk
ludah,keringat
Proses sekresi dan ekskresi
untuk
pergerakan
karena
sel-selnya
dapat
berkontraksi.Sel-sel otot yang disebut juga serabut otot (muscle fiber) sebagian besar sitoplasmanya berisi oleh myofibril, yaitu serabut-serabut yang dapat berkontraksi. Ada tiga macam jaringan otot:
a. Otot polos (smooth muscle) miofibrilnya homogeny dan sukar terlihat,tersusun atas sel-sel yang berbentuk lonjong dengan satu inti di tengah.Kerja otot polos tidak menurut kehendak sehingga disebut otot involuntir dan reaksinya lambat. Otot polos terdapat dinding saluran pernapasan,pencernaan,pembuluh
darah
dan
pembuluh
limfe
(Sevelander, 1979 : 115). b. Otot bergaris melintang (striated muscle),merupakan sebagian besar dari otot tubuh. Disebut juga otot skelet karena melekat pada rangka atau skelet.Sel-selnya panjang-panjang terlihat adanya garis-garis melintang karena adanya bagian yang gelap dan terang pada miofibrilnya. Otot ini pergerakannya relatif cepat dan dipengaruhi oleh kemauan, bergerak dengan kita sadari. c. Otot jantung, terdapat pada jantung tersusun dari sel-sel berbentuk silindris panjang bercabang dengan inti ditengah. Kerjanya tidak menurut kehendak,reaksi terhadap rangsang lambat. Jaringan
ikat,
berfungsi
memperkuat
tubuh,
mengisi
tubuh
atau
menghubungkan jaringan yang satu dengan yang lain. Melihat strukturnya jaringan ikat biasanya mengandung sel-sel yang relatif jarang dengan dengan antar sel yang banyak. Jaringan pengikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan pengikat. 1. Matriks Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. Serabut dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikuler. Serabut kolagen berwarna putih, bersifat sangat liat dan ulet, paling banyak ditemukan dalam tubuh. Serabut elastin berwarna kuning, lebih halus dari serabut kolagen, dan elastis. Serabut retikuler merupakan serabut paling halus dan bercabang membentuk jala. Bahan dasar matriks terdiri atas asam mukopolisakarida. Komponen utama asam mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang terkandung dalam matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfat, khususnya
kondroitin sulfat. Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks menjadi semakin kaku. 2. Sel-sel penyusun jaringan pengikat Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut : a. Fibroblas, berfungsi menyintesis dan menyekresikan protein pada serabut. b. Makrofag, sel yang bentuknya tidak teratur, umumnya terletak dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. c. Sel tiang (sel mast) berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin berfungsi mencegah pembekuan darah dan histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas darah d. Sel lemak,berfungsi menyimpan lemak. 3. Sel darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit (Campbell, 2008 : 11). Berdasarkan stukturnya,jaringan ikat dibedakan menjadi 6,yaitu: a. Jaringan ikat longgar, tersusun atas sel-sel yang jarang, matriks tersusun atas serabut kolagen, elastin dan retikulin. Terdapat antara berbagi alat, misalnya antara kulit dengan struktur di bawahnya. b. Jaringan ikat padat, tersusun atas matriks yang rapat, terdiri dari serabut kolagen, dan elastin, misalnya pada tendon. Jaringan ikat padat bercirikan serat-serat yang berhimpitan. Secara proporsional, selnya kurang jika dibandingkan dengan yang ada pada jaringan ikat longgar, dan substansi dasar amorfnya kurang (Leeson. 1996) c. Jaringan lemak, terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau poligonal. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak. Jaringan ini terutama terdapat di bawah kulit, di sekitar alat-alat dalam, di sekitar pensendian, dan di dalam sum-sum tulang pipa. d. Jaringan rawan, tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks. Berdasarkan matriks penyusunnya, kartilago terdiri atas tiga macam yaitu:
Rawan hialin, matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan
transparan. Terdapat pada rangka embrio, ujung tulang iga, ujung tulang pipa, trakea, bronkus. Rawan Elastin, matriks agak keruh, mengandung serabut elastin kuning
yaitu serabut kolagen yang tersusun seperti jala. Terdapat pada daun telinga, saluran telinga luar, saluran eustachius. Rawan Fibrosa (serabut), matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung
banyak berkas serabut kolagen.Terdapat pada persambungan tulang kemaluan (simpisis pubis), antar ruas-ruas tulang belakang. e. Tulang (osteon), tersusun atas sel-sel tulang dengan matriks yang kokoh karena ada pengapuran garam-garam mineral seperti kalsium karbonat dan kalsium fosfat, sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) berada dalam lakuna (rongga), antara lacuna yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh saluran kecil (kanalikuli).Berdasarkan susunan matriks osteon terdiri dari : Jaringan tulang spon (bunga karang), matriks berongga-rongga, berisi
sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa, tulang pendek dan tulang pipih, berfungsi sebagai tmpat memproduk sel darah merah. Jaringan tulang kompak antara lain terdiri atas lapisan semen di bagian
paling luar, sel-sel tulang atau osteosit, matriks, dan saluran havers. Matriks tulang tersusun atas zat kolagen dan endapan kapur. Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak pasif, penyokong, tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh. f. Darah, terdiri atas sel-sel darah, keping-keping darah, dan plasma darah. Sel-sel darah meliputi sel darah merah atau eritrosit antara lain berperan dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau leukosit antara lain berperan dalam pertahanan tubuh. Keping-keping darah atau trombosit berperan dalam pembekuan darah. Plasma darah yakni berupa cairan yang didalamnya antara lain terdapat protein,glukosa, lemak, dan garam mineral.
4. Jaringan saraf, tersusun dari kumpulan sel syaraf (neuron). Sebuah neuron terdiri dari badan sel, dendrite, dan neuron atau akson. Berdasarkan fungsinya, sel syaraf dibedakan menjadi 3 macam, antara lain :
Neuron Sensorik neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan reseptor sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor. Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Motorik neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan neuron lain dan aksonnya berhubungan dengan efektor. Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Konektor (penghubung), neuron ini bagian dendrite dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain. Berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lain.
IV.
METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat Bahan
: Mikroskop : Berupa preparat awetan jaringan epitelium, ikat, otot, dan saraf
4.2 Cara kerja : Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian dari preparat yang di lihat
Memperhatikan struktur/bentuk selnya
Bila mengalami kesulitan,meminta petunjuk dari pembimbing
V. HASIL PENGAMATAN a) Jaringan epitel kolumner selapis
Keterangan 1. Inti sel 2. Membran Basal 3. Sel gada/gobet
Perbesaran 10 kali
b) Jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk
Keterangan: 1. Sitoplasma 2. Membran sel 3. Inti sel
Perbesaran 10 kali
c) Jaringan otot polos
Keterangan: 1. Inti sel 2. Membran sel 3. Sitoplasma
Perbesaran 40 kali
d) Jaringan otot jantung
Keterangan: 1. Inti sel 2. Membran plasma 3. Discus interkolaris
Perbesaran 100 kali
e) Jaringan tulang rawan hyalin
Keterangan: 1. Matriks 2. Kondrusit 3. Lakuna
Perbesaran 10 kali
f) Jaringan tulang kompak
Keterangan: 1. Saluran havest 2. Canaliculi 3. Osteosit
Perbesaran 10 kali
g) Jaringan ikat padat teratur
Keterangan: 1. Matriks 2. Kolagen 3. Elastin 4. Serabut kolagen
Perbesaran 40 kali
h) Jaringan saraf otak
Keterangan: 1. Inti sel 2. Zat putih 3. Membran sel 4. Ujung saraf
Perbesaran 4 kali
i) Epitel kubus pada ginjal
Keterangan: 1. Inti sel 2. Membran sel 3. Sitoplasma
Perbesaran 10 kali
j) Jaringan otot pada esofagus
Keterangan: 1. Inti sel 2. Membran sel 3. Sitoplasma
Perbesaran 4 x 10 = 40 kali
VI.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum acara ketiga ini kami mengamati berbagai jaringan pada hewan. Kami mengamati berbagai bahan preparat awetan jaringan,seperti jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot serta jaringan saraf. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan di bagi menjadi empat kelompok yaitu : -Jaringan Epitel : susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Berdasarkan bentuk dan strukturnya jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis, epitel kubus selapis dan epitel kolumner (memanjang). -Jaringan ikat : letak selnya berjauhan. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi : jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah -Jaringan otot : selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan otot, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung -Jaringan saraf terdiri atas neuron dan neuroglia. Percoboaan pertama, kami mengamati jaringan epitel kolumner selapis berupa jaringan pada usus halus. Pengamatan awetan preparat kami lakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Pada pengamatan yang kami lakukan, didapat gambar berbentuk pipih, inti lonjong sejajar dengan membran basal, terdapat pula lumen (ruang atau rongga) yang menurut teori, lumen ini berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Percobaan kedua, kami mengamati jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk. Pengamatan awetan preparat kami lakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Pada pengamatan yang kami lakukan, didapat gambar berbentuk pipih tetapi berlapis lapis. Dari hasil pengamatan terlihat gambar berbentuk pipih,terdapat sitoplasma serta membran basalis. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membran basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
Percobaan ketiga, kami memngamati jaringan otot polos. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali. Dari hasil pengamatan sel-selnya berbentuk gelondong. Dinamakan otot polos dikarenkan ototnya polos tidak berlurik. Menurut referensi otot polos pada hewan berfungsi pada kerja aktivitas tubuh secara tak sadar seperti proses pencernaan makanan di dalam lambung. Percobaan keempat, kami mengamati jaringan otot jantung. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Bentuknya silindris, memanjang dan ujungnya bercabang. Dinamakan otot jantung dikarenakan ototnya terletak pada organ jantung. Bagian-bagian yang teramati yaitu inti sel, membran plasma dan discus interkolaris. Percobaan kelima, kami mengamati jaringan tulang rawan hyalin. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Bagian yang teramati yaitu matriks, kondrusit dan lakuna. Percobaan keenam kami mengamati jaringan tulang kompak. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Bagian yang teramati yaitu canaliculi, osteosit dan saluran havest. Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak pasif, penyokong, tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh.
Percobaan ketujuh kami mengamati Jaringan ikat padat teratur. dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali. Pada pengamatan yang kami lakukan,
didapatkan
gambar
hasil
pengamatan
berupa
tumpukan
sel
bergelombang seperti anyaman saling terhubung antara yang lain. Bagian bagian sel yang teramati diantaranya
ruang antar sel, matriks, kolagen, elastin dan
membran plasma. Menurut referensi didalam jaringan ini terdapat inti sel,namun waktu pengamatan kami tidak menemukan inti sel tersebut,inti sel di jaringan ikat padat hamper mirip dengan otot polos inti sel banyak terletak ditengah. Percobaan kedelapan, kami mengamati Jaringan saraf yang terdapat pada otak. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 4 kali. Dari hasil pengamatan kami menemukan beberapa gambar bagian di dalam jaringan syaraf yaitu badan sel, inti, dendrit dan akson.
Percobaan kesembilan, kami mengamati jaringan epitel kubus berupa jaringan pada organ ginjal. Pengamatan awetan preparat, kami lakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Bagian-bagian sel yang teramati yaitu inti sel, membran sel dan sitoplasma. Percobaan kesepuluh kami mengamati jaringan otot yang terdapat pada esofagus. Pengamatan preparat kami lakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40kali. Bagian-bagian sel yang teramati yaitu inti sel, sitoplasma dan membran sel. Selnya berbentuk gelondong.
Berdasarkan bentuk & susunannya, jaringan epitel dibedakan atas: a. Epitel pipih selapis Lokasi jaringan epitel: pembuluh limfe, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura, perikardium. Fungsi jaringan epitel: difusi, filtrasi b. Epitel kubus selapis Lokasi jaringan epitel: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorbs c. Epitel silindris selapis Lokasi jaringan epitel: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saltran uterus, uterus, rongga hidung. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorpsi d. Epitel pipih berlapis banyak Lokasi jaringan epitel: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg uretra. Fungsi jaringan epitel: proteksi
e. Epitel kubus berlapis banyak Lokasi jaringan epitel: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan ekskresi f. Epitel silindris berlapis banyak Lokasi jaringan epitel: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan pergerakan. g. Epitel silindris berlapis banyak Lokasi jaringan epitel: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar. Fungsi jaringan epitel: sekresi, proteksi dan gerakan zat h. Epitel transisional Lokasi jaringan epitel: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal. Fungsi jaringan epitel: memungkinkan perubahan dalam bentuk. Perbedaan dari otot polos, otot lurik dan otot jantung yaitu otot polos bekerja secara tidak sadar, mempunyai ujung runcing dan berbentuk gelondong, jumlah inti sel satu dan terletak ditengah, reaksinya lambat dan tidak menimbulkan rasa lelah, terletak di sistem organ. Otot lurik bekerja secara sadar, berbentuk silindris dan memanjang, jumlah inti sel banyak dan terletak di tepi sel, reaksinya cepat dan menimbulkan rasa lelah, letaknya melekat di bagian rangka. Otot jantung bekerja secara tak sadar, mempunyai bentuk silindris, memanjang dan bercabang, inti sel lebih dari satu dan terletak di pusat sel, reaksi lambat dan tidak menimbulkan rasa lelah, letaknya di jantung.
VII.
PENUTUP a. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada berbagai macam jaringan hewan, kita dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja jaringan-jaringan yang menyusun pada sel hewan. Jaringan penyusun pada hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf . jaringan epitel merupakan jaringan penyusun tubuh hewan yang tersusun rapat dan tidak terdapat ruang antar sel. Jaringan otot merupakan jaringan penyusun organ hewan yang sel selnya berbentuk serabut memanjang. Jaringan ikat merupakan jaringan yang sel sel penyusunnya memiliki letak berjauhan antara satu dan yang lainnya. Jaringan saraf merupakan jaringan yang mengkoordinasi segala kegiatan. Bentuk penyusun jaringan-jaringan hewanpun beragam ada yang pipih selapis, pipih berlapis, kubus atau dadu, berserabut dan lonjong.
b. Saran Pada saat praktikum, seharusnya praktikan lebih serius dalam melaksanakannya dan pahami materi secara benar apa lagi saat melaksanakan pretest jangan sampai melakukan kerjasama.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell.2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Herniyati. 1995. Histologi 1. Jember : Universitas Jember Leeson, Roland. 1996. Buku Ajar Histologi. Jakarta : Kedokteran EGC R. N. Bajpai. 1987. Histologi Dasar Edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara Sevelander, Gerrit, dkk. 1979. Dasar-dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga Tim dosen pembimbing. 2015. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Universitas Jember
LAMPIRAN
Jaringan tulang kompak :
Jaringan epitel kolumner selapis usus halus :
Jaringan ikat padat teratur : Jaringa epitel pipih berlapis tidak menanduk :
Jaringan saraf otak :
Jaringan otot polos :
Jaringan kubus pada ginjal: Jaringan otot jantung :
Jaringan tulang rawan hyalin :
Jaringan otot pada esofagus :
LAMPIRAN