1. pendahuluan
Bengkel listrik adalah salah satu mata kuliah dari program studi teknik listrik. Mata kuliah ini membahas tentang aplikasi ilmu listrik itu s endiri. Dari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mempunyai skill mempunyai skill atau ketrampilan dasar dari ilmu listrik. Karena di dunia kerja akan selalu berurusan dengan aplikasi, dan tidak selalu t eori. Pada mata kuliah bengkel di semester 2 ini mahasiswa diajarkan untuk membuat instalasi penerangan on plester. Laporan ini ditulis sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan pada mata kuliah bengkel listrik semester 2 ini. Dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Slamet Nur Hadi selaku pembimbing bengkel listrik semester 2 kelas D4 Sistem Kelistrikan kelas 1C. Supaya dalam memasang instalasi memenuhi syarat dari salah satu 6 prinsip dasar instalasi yaitu keamanan, maka sangat penting untuk mengacu pada beberapa hal seperti: -
Gambar-gambar simbol instalasi,
-
Cara penyambungan penghantar ke dalam suatu peralatan instalasi listrik,
-
Pengenalan kode, tanda uji, warna dan segala bentuk penandaan suatu peralatan listrik. Acuan diatas bertujuan untuk memenuhi standarisasi instalasi listrik untuk kesegeragaman simbol, bentuk, cara kerja, penggambaran, dan kualaitas bahan yang diperlukan. Hal-hal ter sebut sebut selain untuk memenuhi prinsip instalasi “keamanan” proses pengerjaan instalasi harus memenuhi 6 prinsip dasar yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keamanan Keandalan Kemudahan Ketersediaan Ekonomis Keindahan
2. Gambar Kerja
-
Instalasi Penereangan On Plester
-
Diagram Pengawatan
-
Sirkit Daya Panel Penerangan
L1
N
1
PE
2
3
4
A1
N
5
6
N
3
SAKLAR IMPULS
A2
F1
F2
4
F3
PE
N
L1
N
PE
BUSBAR
INPUT IML 220V / 50 Hz
PENGAWATAN SIRKIT DAYA PANEL PENERANGAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Digambar : Rivaldi Trianata Tanggal
: 02 – 06 - 2015
No. Gambar :
Kelas :
T - 03
D3 - 1C
- Single Diagram Panel Penerangan
3 F
2 F
Selcon
1 F
Cadangan
Panel IML
APP
Single Diagram Instalasi Penerangan On Plaster
Digambar
:Rivaldi Trianata
Tanggal
:02 – 06 – 2015 No.Gambar
Kelas
T - 04
D3 – 1C
Politeknik Negeri Malang
- Diagram Pengawatan APP 1 Phasa
kWh F 13 N 14
1
2
3
4
OAK
6 9
F 7
8
N
MCB
G
WIRING APP 1 PHASA INSTALASI PENERANGAN ON-PLASTER
10 11 12
16 15 17
Di gam bar
: Ri va ld i T ria nata
Tanggal
: 02 – 06 – 2015
No. Gambar
Kelas
T - 05
D3 - 1C
Politeknik Negeri Malang
- Layout Panel Penerangan – IML
Line Up Terminal Impuls Switch
Busbar CU Fuse Box
L
N
PE
Input 220 V~
LAYOUT PANEL IML INSTALASI PENERANGAN ON-PLASTER
NAMA : Rivaldi Trianata
Tan ggal
: 02 – 06 – 2015
No. Gambar
Kelas
T - 06
D3 – 1C
Politeknik Negeri Malang
PELAKSANAAN PRAKTEK 4.1 Menggambar Rangkaian di Papan Dengan peralatan seperti pada tabel Tabel Alat No.
Nama Alat
Jumlah
1
Penggaris 1 meter
1 buah
2
Penggaris 30 cm
1 buah
3
Penitik
1 buah
4
Kapur
secukupnya
Dan bahan berupa Papan Kayu ukuran 1 x 1 m. Setelah menyiapkan alat dan bahan diatas kemudian kita menggambar layout instalasi penerangan On-Plaester pada papan mulai dari garis untuk pemasangan pipa sampai dengan peralatan-peralatan l istrik dan alat penyambung yang akan dipasang seperti saklar seri, kotak-kontak, push button, selcon, crossdos, fitting, panel dan app.
4.1 Pemipaan dan Pemasangan Komponen
Pada proses “ pemipaan dan pemasangan komponen” alat dan bahan yang dibutuhkan seperti pada tabel di bawah ini: Tabel Alat No.
Nama Alat
Jumlah
1
Kabel NYY
1 meter
2
Heater (pemanas)
1 buah
3
Gergaji besi
1 buah
4
Penggaris 30 cm
1 buah
5
Obeng
1 set
Tabel Bahan No.
Bahan
Jumlah
1
Pipa PVC 5/8”
4 meter
2
Kotak sambung local (T-Dos)
2 buah
3
Klem pipa PVC 5/8”
12 buah
Setelah alat dan bahan terpenuhi maka proses awal adalah memotong pipa sesuai dengan panjang garis yang sudah digambar pada papan dengan gergaji besi. Jika pada gambar ada
bagian
yang
membelok
maka
pipa
setelah
dipotong
harus
membending
(membengkokkan) pipa tersebut menggunakan heater. Setelah pipa dipotong dan di bengkokkan kemudian pipa dipasang di papan kayu dan dipasangkan klem.
Gambar 4.2.1 pemasangan pipa 4.2 Pengawatan Pada Instalasi
Alat yang dibutuhkan pada proses “pengawatan pada instalasi” anatara lain: Tabel Peralatan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Alat tulis
1 set
2
Penggaris 30 cm
1 buah
3
Palu
1 buah
4
Obeng
5
Tang potong
1 buah
6
Tang kombonasi
1 buah
7
Tang cucut
1 buah
8
Multimeter
1 buah
1 set
Tabel Bahan No.
Nama Alat
1
Kabel NYA 1,5 mm 2 hitam
2
Kabel NYA 1,5 mm 2 biru
Jumlah
3
Kabel NYA 1,5 mm 2 hijau-kuning
4
Saklar seri
1 buah
5
Push button
1 buah
6
Selcon
1 buah
7
Fitting local E27
3 buah
8
Fitting tender E27
1 buah
9
Roset kayu
3 buah
10
Kotak kontak 1 fasa
1 buah
11
Benang
1 meter
12
Lasdop
1 buah
13
Isolasi kertas
1 buah
Setelah semua komponen dan pipa terpasang, maka dilakukan tahap pemasangan kabel. Sebelum kabel dimasukkan pada pipa yang sudah terpasang terlebih dahulu kabel diluruskan supaya memudahkan untuk memasukkan kabel pada pipa, setelah semua kabel diluruskan kemudian kabel dililitkan menjadi satu dan perlahan dimasukkan sesuai gambar pengawatan yang sudah tersedia. Batas pengisian kabel NYA 1,5 mm 2 dalam pipa PVC 5/8” adalah 5 kabel. Setalah semua kabel dimasukkan ke dalam pipa, maka lakukan pemasangan komponen serta lakukan penyambungan kebel pada komponen sesuai dengan wiring diagram.
4.3 Pemasangan Panel IML
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada proses “pemasangan panel IML” antara lain: Tabel Peralatan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Obeng
1 set
2
Tang potong
1 buah
3
Tang kupas
1 buah
4
Tang lancip
1 buah
5
Gergaji besi
1 buah
6
Isolasi kertas
1 buah
Tabel Bahan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Box panel
1 buah
2
Sekering 1 set
3 buah
3
Saklar impuls
1 buah
4
Profil V (dudukan relay)
1 buah
5
Profil G (Tempat line terminal)
2 buah
6
Terminal (pengganti busbar)
2 buah
7
Line up terminal
13 buah
8
End plate
2 buah
9
Sekrup
Secukupnya
Setelah menyiapkan alat dan bahan yang dibituhkan. Kemudian melakukan pemasangan komponen pada panel IML. Usahakan tata letak komponen serapi mungkin, hal ini bertujuan agar ketika terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah. Kemudian lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan wiring diagram. Pasang panel IML pada papan kerja dan lakukan penyambungan antara beban dan panel IML.
Gambar 4.4.1 Penataan Komponen Pada Panel IML
Gambar 4.4.2 Panel dan Beban Yang Sudah Terpasang
4.4 Comisioning
4.5.1 Peralatan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Tespen
1 buah
2
Multimeter
1 buah
3
Stopwatch
1 buah
4
Obeng
1 set
4.4.2
4.5.3
Bahan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Papan kerja
1 buah
2
Steker 1 fasa
1 buah
3
Lampu pijar 40/220
4 buah
Langkah kerja
1. Comisioning Tak Bertegangan Pengecekan Sambungan Pengecekan sambungan dilakukan dengan menggunakan multimeter, berikut adalah cara pengecekan dengan menggunakan multimeter :
Posisikan selector pada posisi pengkuran tahanan (ohmmeter).
Kalibrasi ohmmeter sampai jarum menunjuk pada posisi 0Ω.
Pasangkan kabel multimeter pada titik-titik yang disambungkan.
Lihat hasil pengukuran. Tabel 4.5.1. Hasil Pengecekan Sambungan Jalur
1
No.
1
Lampu A
2
Lampu B
3
2
Komponen
1
Kotak Kontak
Selcon
1
Fiting Lampu C
2
Fiting Lampu D
3
Jenis
Hasil
Kondisi
Sambungan
Pengukuran
Sambungan
Fasa
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
Fasa
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
Fasa
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
PE
0Ω
Baik
Fasa Load
0Ω
Baik
Fasa Line
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
Fasa
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
Fasa
0Ω
Baik
Netral
0Ω
Baik
Pengujian Seleruh Sistem Setelah melakukan commissioning tak bertegangan, dilaukan pengecekan pada seluruh sistem. Pengecekan ini dilakukan dalam keadaaan bertegangan. Langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pasang semua beban (4 buah lampu pijar). 2. Sambungkan sumber tegangan dengan panel. 3. Operasikan semua beban dengan menggunakan kontrolnya masing-masing. 4. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah. Tabel 4.5.2. Hasil Pengujian No.
KOMPONEN
KETERANGAN
Saklar Seri 1
2
3 4
Lampu A
Menyala
Lampu B
Menyala
Selcon Lampu C
Menyala
Push Button Lampu D
Menyala
Kotak kontak
Bertegangan
2. Comisioning Bertegangan Kegiatan commissioning bertegangan ini adalah kegiatan pengecekan yang dilakukan pada saat sistem diberi beban dan terhubung dengan sumber.
Gambar 4.5.1 Comisioning Bertegangan Kegiatan commissioning meliputi tiga tahap, antara lain : -
Pengukuran tegangan
Pengukuran tegangan dilakukan sebelum menyambung rangkaian ke sumber untuk menghindari hubung singkat ketika salah dalam pemasangan kabel pada komponen instalasi listrik. -
Pengecekan sensitifitas selcon.
Selcon adalah saklar yang kerjanya dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekit arnya. Cara kerja saklar ini adalah ketika intensitas cahaya semakin berkurang maka tahanan dari LDR akan semakin besar, sehingga saklar ON. Dan ketika intensitas cahaya semakin terang, maka tahanan dari LDR akan berkurang, sehingga saklar OFF.
Kepekaan dari LDR ini dapat
diatur melalui trimpot maupun potensio yang ada pada rangkaian selcon.
4.6 Pemasangan APP dan Penyambungan Sistem ke Jaringan TR 220V AC
4.6.1
Peralatan No.
Nama Alat
Jumlah
1
Kunci pas 13 – 14
1 buah
2
Multimeter
1 buah
3
Tangga portable
1 buah
4
Stopwatch
1 buah
5
Obeng
1 set
6
Tespen
1
Buah
4.6.2 Bahan
4.6.3
No.
Nama Alat
Jumlah
1
Pressing
2 buah
2
Kabel twisted
3
Kabel NYY 3 x 1,5 mm 2
4
APP 1 fasa
5
Klem
6
Beban (lampu pijar 40 W)
2,5 meter 1 meter 1 set 6 buah 4 buah
Langkah kerja
1. Pemasangan APP
Pasang kabel NYY pada input line up terminal panel IML.
Pasang OAK pada papan.
Pasang kabel NYY pada OAK. Pasang klem pada kabel.
Pasang kWh meter pada OAK.
Sambung kWh meter ke terminal OAK sesuai dengan gambar pengawatan APP 1 fasa.
Sambung kabel twisted ke sumber menggunakan pressing.
Sambung kabel twisted ke terminal OAK.
Pasang lampu pada fitting A, B, dan D
Nyalakan sumber utama, coba tes apakah beban bekerja dan kWh meter bekerja dengan benar.
Bila terdapat kesalahan, matikan sumber utama. Perbaiki pengawatan kWh meter. Dan cek kembali.
Catat posisi penunjukan awal kWh meter.
Setelah mendapatkan ACC, posisikan MCB kWh meter ON.
Nyalakan semua beban (4 lampu), dan pada waktu bersamaan nyalakan stopwatch.
Catat hasil akhir penunjukan kWh meter.
Gambar 4.6.1. Penyambungan Pada OAKGambar 4.6.2. Penyambungan Pressing dengan Kabel Twisted
BAB II ALAT BAHAN
1)
-
-
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum yaitu : Obeng min Obeng berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup yang ada pada ala t listrik pada praktikum. Obeng terdiri dari berbagai ukuran yaitu : Obeng min ukuran Digunakan pada sekrup yang berukuran kecil Obeng min ukuran Digunakan pada sekrup ukuran sedang yang disesuaikan dengan lebar lubang yang ada pada sekrup Obeng min ukuran Digunakan pada sekrup dengan ukuran besar yang disesuaikan dengan lebar lubang yang ada ada sekrup Tang potong Tang potong digunakan untuk memotong kabel. Bentuk tang potong mata tang berbentuh pipih seperti pisau yang berfungsi untuk memotong. Tang kupas Tang kupas adalah tang yang digunakan untuk mengupas kabel yang bentuk mata tangnya bengkok seperti capit di kedua sisi mata tang dengan terdapat lubang tempat kabel yang akan dikupas. Tang kombinasi Tang kombinasi ini berfungsi untuk berbagai hal. Bisa untuk memotong, sebagai alat bantu mengencangkan dan untuk kombinasi lainnya. Tang pembengkok Tang pembengkok ini berbentuk kecil dengan mata t ang berbentuk kecil meruncing pada ujungnya. Fungsi dari tang ini adalah untuk membengkok kabel dan untuk membuat mata itik untuk sambungan. Engkol Engkol disini digunakan untuk mengencangkan wirring connector. Ukuran engkol yang digunakan untuk mengencangkan wirring connector adalah 12 -13. Obeng lancip Obeng lancip disini digunakan untuk membantu dalam membuat jalan awal dalam penykrupan di papan kerja. Tujuan pembuatan lubang awal agar mempermudah penyekrupan dan untuk memberikan gigitan antara lubang sekrup dan sekrupnya, karena jika memasang sekrup dengan cara memelunya maka akan membuat lubang yang dihasilkan akan tidak berulir dan sekrup kurang menancap. Penggaris Penggaris dalam kerja bengkel listrik ini menggunakan dua penggaris dengan panjang yang berbeda. Dimana penggaris dengan panjang 30cm dan 1m. penggaris 30 cm digunakan untuk
mengukur dalam skala kecil dan penggaris dengan 1m digunakan untuk mempermudah pengukuran dalam papan kerja yang lebih lebar. 9) Tespen Tespen merupakan salah satu alat untuk mencari kerusakan / menditeksi jalur kelistrikan. Menurut fungsinya ada dua katagori tespen yaitu tespen untuk menditeksi kelistrikan arus ac dan arus dc. 10) Heater Heater digunakan untuk membantu dalam pembuatan L bow / benda siku yang dibuat sendiri secara manual dengan cara memanaskan pisa yang akan dibuat L bow. A. Bahan yang akan dirangkai 1) Pipa PVC - Pipa yang digunakan dalam praktik adalah pipa dengan merk Maspion C 5/8 S 46. 13 1113 1617 - Ukuran pipa adalah 5/8 inc - Untuk siku dilakukan secara manual dengan membuat pengkokan/siku (L bow) sendiri dengan alat pemanas yang dinamakan hitter.
Gambar pipa PVC Maspion C 5/8 S 46. 13 1113 1617
2) Papan kerja - Pemasangan dan perangkaian kerja dilakuakan di papan kerja dimana papan kerja berfungsi sebagai simulasi. - Papan kerja yang digunakan berukuran p=122cm dan l=122cm berbahan ka yu. 3) Sekrup - Sekrup dibagi menjadi dua jenis yaitu countersink dan roundhead. Sekrup countersink berbentuk rata di bagian kepala sekrup sedangkan sekrup roundhead kepala sekrup timbul berbentuk setengah lingkaran. Berikut ini adalah jenis sekrup yaitu :
a) Sekrup Countersink
b) Sekrup Roundhead
-
Sekrup disini digunakan pada saklar, fitting, panel, APP, klem, pemasangan kotak sambung, pemasangan kotak kontak, dan push button. - Sekrup yang digunakan dalam setiap alat memiliki ukuran yang berbeda. Ukuran sekrup yaitu : A. Sekrup Countersink a) Panjang sekrup 2.5 cm
b)
Panjang sekrup 3,125 cm
c) Panjang sekrup 3.82 cm
B. Sekrup Roundhead a) Panjang sekrup 3.415cm
b) Panjang sekrup 1.9cm
c) Panjang sekrup 2.2cm
d) Panjang sekrup 1.8cm
e) Panjang sekrup 1.1cm
4) Sekrup untuk klem pipa PVC 5/8 - Digunakan untuk mengencangkan klem - Ukuran sekrup adalah 1.1cm
5) Klem PVC 5/8 - Klem digunakan untuk mengencangkan pipa PVC yang terpasang agar t idak bergeser dan rapi. - Klem yang digunakan berukuran 5/8 - Terdapat dua sekrup roundhead di dua sisi klem
6) -
Klem NYM Bahan klem NYM 9mm adalah PVC. Terdapat paku untuk menancapkap diseblah klem Ukuran 9mm
7) Kotak Kontak 1 Phasa - Kontak kontak merk Broco buatan Indonesia - Spesifikasi 16A, 250V
8) Kotak sambung - Digunakan untuk tempat sambungan kabel dengan 4 lubang
9) Photo Control ( selcon) - Spesifikasi : o Red = load o White = neutral o Black = line o
10) Saklar Seri - Spesifikasi : 250 V o o
-
digunakan sebagai pemutus dan penghubung saluran listrik untuk lampu A dan B
11) Tombol Tekan (Push Button) - Berfungsi untuk menyalakan lampu pada fitting D - Merk telemecanique K92-EA no D150 - Saklar NO dengan penomeran 21 dan 22
12) Fitting E 27 lokal - Merk broco - E diambil dari nama penemu bohlam lampu yaitu Edison sedangkan 27 adalah diameter fitting yaitu 27mm - Terbuat dari bahan bakelit. - Spesifikasi o 250 V o 4A
13) Fitting E 27 Tender - E diambil dari nama penemu bohlam lampu yaitu Edison sedangkan 27 adalah diameter fitting yaitu 27mm - Terbuat dari bahan keramik - Spesifikasi o 250 V o 4A
14) Roset Kayu - Bahan terbuat dari kayu - Fungsi digunakan untuk penopang fitting
15) Kabel NYM 3 x 1.5 mm 2 - Merk ETERNA 04-2699 SPLN 42 berstandart LMK - Kabel NYM berisi 3 kabel yang tiap kabelnya berukuran 1.5 mm 2 - penghantar terbuat dari tembaga - Isolasi PVC - Berlapiskan isolasi PVC pada penghantarnya
16) Kabel NYA 1.5 mm 2 - Merk kabel - Kabel NYA yang digunakan menjadi 3 yaitu 2 o NYA merah 1.5mm 2 o NYA kuning 1.5mm 2 o NYA biru 1.5mm
17) Box Panel - Ukuran box panel p=30cm, l=20cm, dan t=40cm - Terbuat dari bahan . . . . . yang dilapisi dengan cat . . . . .
18) Sekering lengkap – 3 group - Spesifikasi sekering 10A o 500V o
o o
Spesifikasi rumah sekering 25A 500V
19) Saklar relay implus - Spesifikasi o 16A
o
-
250V Merk STOTZ 88C E 431 220 V AC Lambang a dan b untuk saklar implus
20) Busbar tembaga 3-5 x 15 mm - Terbuat dari bahan tembaga - Berfungsi sebagai terminal dengan sambungan mur baut
21) Profil untuk line up terminal - Profil din jenis G - Berfungsi untuk dudukan terminal yang berada di dalam box panel
22) Profil untuk dudukan relay implus - Profil berbentuk V
23) Line up terminal 24) OAK
25) KWH meter 26) MCB 27) Terminal Blok 28) Kabel twisted NFA2x 29) Wirring Connector 30)