LAPORAN PRAKTIKUM BATU/BETON PEMBUATAN PONDASI SETEMPAT (FOOTPLATE)
DIBUAT OLEH : AISYAH QONITAH
5423162922
DEVY FITRIANA
5423163892
MUAMAR ZULFIKAR
5423164854
YOGIE HARSENA P
5423165374
KELAS A
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2017
I.
TEORI Pondasi foot plate terbuat dari beton b eton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang
dan kedalamannya sampai pada tanah keras. Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali. Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas. Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah (sigma) antara : 1,5 - 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plate ini biasanya bias anya dipakai untuk bangunan gedung 2 – 4 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menentukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang. Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Portland Cement (PC) (PC) dengan bahan tambahan atau pengisi yang yang terdiri dari pasir dan kerikildengan perbandingan tertentu ditambah air secukupnya. Luas bidang pelat beton sebagai telapak kaki pondasi biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Telapak kaki yang berbentuk bujur sangkar biasanya terletak di bawah kolom bangunan bagian tengah. Sedangkan yang berbentuk empatpersegi panjang ditempatkan pada bawah kolom bangunan tepi atau samping agar lebih stabil. Luas telapak kaki pondasi tergantung pada beban bangunan yang diterima dan da ya dukung tanah yang diperkenankan, sehingga apabila daya dukung tanahnya makin besar, maka luas pelat kakinya dapat dibuat lebih kecil.
II.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan kerangka pondasi setempat yang kuat dan ukuran yang tepat. Selain itu pembuatan pondasi ini dikerjakan agar mahasi swa dapat mempunyai keterampilan dalam pembuatan pondasi setempat.
III. ALAT & BAHAN
Alat :
1. Bidang pembengkok besi 2. Alat pemotong besi
3. Kakaktua 4. Palu 5. Meteran 6. Kunci besi 7. Catut 8. Siku 9. Spidol
Bahan :
1. Besi diameter 12 2. Kawat bendrat untuk mengikat kerangka
IV. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala. 4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu. 5. Teliti kembali gambar kerja sudah betul apa belum. 6. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 7. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan. 8. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.
V.
WAKTU PELAKSANAAN Tempat
: Lab. Batu/beton
Hari/tanggal
: Rabu/20 September 2017
Jam
: 12.40 – 12.40 – 16.00 16.00
VI. LANGKAH – LANGKAH LANGKAH 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. 2. Hitung terlebih dahulu ukuran yang di inginkan atau yang ditetapkan.
3. Setelah itu potong lah besi diameter 12 mm dengan panjang 190 cm sebanyak 4 buah dan panjang 185 cm sebanyak 5 buah dan panjang 180 sebanyak 1 buah, dengan menggunakan alat pemotong besi
4. Jika besi sudah terpotong sesuai ukuran, siapkan tempat alas untuk membengkokan membengkokan besi 5. Siapkan besi yang sudah di potong tadi, kemudian tempatkan besi tersebut di atas alas pembengkok besi yang sudah disiapkan 6. Kemudian bengkokan besi yang ukuran panjangnya 190 cm, lalu bengkokan pertama dengan ukuran 5 cm. Ukur dengan menggunakan meteran dari ujung besi sepanjang 3.8 cm agar mendapatkan hasil 5 cm 7. Setelah itu kita ukur besi sepanjang 68 cm untuk mendapatkan hasil 70 cm saat dibengkokan 8. Lalu ukur besi sepanjang 23 cm untuk mendapatkan hasil 25 cm pada saat pembengkokan 9. Lalu bengkokan kembali besinya seperti langkah 1-8 hingga membentuk seperti ini sebanyak 4 buah 10. Jika sisa besi masih panjang, potong besi dengan ukuran yang yang sudah di beri tanda 11. Selanjutnya bengkokan besi pada ukuran 185 cm sebanyak 5 buah den gan cara seperti langkah no 1-7. Yang kami pakai adalah bentuk trapesium siku-siku, yang memiliki kemiringan 20˚ 12. Memiliki panjang untuk sisi miring 18, panjang a 48 cm, panjang b 68 cm. Untuk lebih mudah saat pembengkokan ukur menggunakan meteran dan beri tanda menggunakan spidol 13. Untuk ketinggian memiliki tinggi 25 cm dengan 17 cm, dan 15 cm dengan 13 cm, agar sesuai dengan perkiraan perhitungan yang sudah dibuat
14. Jika sudah semua dibengkokan, selanjutnya buat yang memiliki ukuran 180 cm, untuk panjang 68 cm yang saat dibengkokan mendapatkan hasil 70 cm, dan untuk tinggi 13 cm supaya mendapatkan hasil 25 cm 15. Jika masih ada sisa besi, maka m aka potong lah yang sudah diberi tanda tadi 16. Jika semua sudah siap, maka selanjutnya adalah perakitan 17. Siapkan kawat pengikat dan kakaktua untuk alat pemotong kawat dan pengencang kawat 18. Potong kawat sesuai ukuran yang digunakan
19. Jika sudah rakit lah sesuai perintah yang sudah diberi tahu tadi
20. Kemudian kencangkan sambungan antara besi tulangan satu dengan lainnya dengan kawat secara kuat dan kencang
21. Jika semua sambungan sudah kencang dan terpasang, kemudian bersihkan alat yang dipakai
VII. KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil praktikum membuat rangkaian besi tulangan ini yaitu dalam pemotongan, pembengkokan, pembengkokan, dan perakitan jarak antara besi dengan lainnya harus tepat, serta dalam pengikatan menggunakan kawar (bendrat) juga harus terikat secara kuat karena jika dilakukan tidak dengan tepat maka di hasil akhir akan terlihat bagian-bagian yang tidak sempurna dan begal akan dapat bergeser secara mudah.
VIII. SARAN Saran yang tepat untuk praktikum yang telah dilakukan, antara lain : 1. Mahasiswa harus menggunakan sepatu dan jas lab saat praktek berlangsung 2. Mahasiswa harus mengecek alat dan bahan yang digunakan 3. Mahasiswa tidak boleh bercanda saat praktek berlangsung 4. Mahasiswa harus teliti saat pembengkokan besi, karena jika tidak teliti tidak akan sesuai ukuran 5. Mahasiswa harus mendengarka dosen saat menjelaskan materi yang akan di praktekan