LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO
1. Definisi Vertigo rtigo adalah adalah sensasi sensasi abnormal abnormal berupa berupa gerakan gerakan berputar berputar.. Pada penderita penderita vertigo harus dipikirkan apakah vertigo tersebut tipe sentral (misalnya stroke) atau atau perif perifer er (BPPV/ (BPPV/ Benign Benign Positional Paroxysmal Paroxysmal Vertigo) rtigo) ( Dewa Dewant nto o !eorge "##$).
Vertigo adalah persepsi gerakan yang salah baik presepsi dalam diri pasien terhadap terhadap keadaan keadaan sekitarn sekitarnya ya sebagai sebagai akibat akibat dari ketidakse ketidakseimba imbangan ngan input input vestibular (!insberg %ionel "##&).
Vertigo dapat Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlib terlibat at dalam dalam menga mengatur tur dan memp mempert ertaha ahanka nkan n keseim keseimban bangan gan tubuh tubuh kita. kita. 'esei 'eseimba mbanga ngan n diatur diatur oleh oleh integr integrasi asi berbag berbagai ai siste sistem m diant diantar arany anyaa siste sistem m vestibul vestibular ar system system visual visual dan system system somato somato sensorik sensorik ( propioseptik ). ntuk propioseptik ). memperetahankan keseimbangan diruangan maka sedikitnya " dari sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo vertigo penderita merasa merasa atau melihat melihat lingkunga lingkunganya nya bergerak bergerak atau dirinya dirinya bergerak bergerak terhadap terhadap lingku lingkunga nganny nnya. a. !eraka !erakan n yang yang dialam dialamii biasan biasanya ya berput berputar ar namun namun kadang kadang berbentuk linier seperti mau *atuh atau rasa ditarik men*auhi bidang vertikal. Pada penderita penderita vertigo kadang+kadang vertigo kadang+kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. nistagmus . Nistagmus Nistagmus yaitu gerak ritmik ritmik yang yang involunter dari pada bolamata. (%umban ,obing. -. "##).
". tiologi Pada Pada vertig vertigo o tipe tipe sentra sentral l etiolo etiologi gi umum umumnya nya adala adalah h ganggu gangguan an vaskul vaskuler er.. -edangkan pada vertigo tipe perifer etiologinya idiopatik. Biasanya vertigo *enis perifer perifer berhubungan dengan dengan manifestasi manifestasi patologis di telinga. telinga.
Beberapa penyebab vertigo perifer0 dopatik 2$3 trauma 1&3 labirintitis viral 143 lain+lain (sindrome5 eniere "3 pas6aoperasi telinga "3 pas6aoperasi non telinga "3 ototoksisitas "3 otitis sifilitika 13 dan lainnya 3).
Beberapa faktor predisposisi lain yang men6etuskan ter*adinya vertigo adalah0 a. 'urang pergerakan aktif sehingga saat mengalami perubahan posisi mendadak akan timbul sensasi vertigo. b. 7lkoholisme akut 6. Pas6aoperasi mayor d. BPPV kondisi ini *uga dikenal sebagai vertigo posisional *inak ter*adi karena adanya debris (otokonia) pada kanalis semisirkularis posterior akibat dari degenerasi organ sensorik keseimbangan utrikulus. ( Dewanto !eorge "##$)
Perbedaan vertigo 8iri+6iri lesi
Vertigo perifer -istem vestibuler (telinga
Vertigo sentral -istem vertebrobasiler
dalam saraf perifer)
dan gangguan vaskular (otak batang otak
penyebab
Vertigo posisional
sereblum) skemik batang otak
paroksimal *inak
vertebrobasiler
(BPPV) penyakit
insufisiensi neoplasma
maniere neuronitis
migren basiler
vestibuler labirinitis !e*ala gangguan
neuroma akustik trauma. ,idak ada
--P
Diantaranya0 diplopia parestesi gangguan sensibilitass dan fungsi motorik disartria
asa laten 9abituasi
+2# detik :a
gangguan serebelar ,idak ada ,idak
;adi 6ape ntensitas vertigo ,elinga berdenging
:a Berat 'adang+kadang
,idak
atau tuli =istagmus spontan lesi
> -istem vestibuler (telinga
+ -istem vertebrobasiler
dalam saraf perifer)
dan gangguan vaskular (otak batang otak
penyebab
Vertigo posisional
sereblum) skemik batang otak
paroksimal *inak
vertebrobasiler
(BPPV) penyakit
insufisiensi neoplasma
maniere neuronitis
migren basiler
vestibuler labirinitis !e*ala gangguan
neuroma akustik trauma. ,idak ada
--P
Diantaranya0 diplopia parestesi gangguan sensibilitass dan fungsi motorik disartria
asa laten 9abituasi ;adi 6ape ntensitas vertigo ,elinga berdenging
+2# detik :a :a Berat 'adang+kadang
gangguan serebelar ,idak ada ,idak ,idak
atau tuli =istagmus spontan
>
+
'linis vertigo vestibular perifer dan sentral Bangkitan vertigo Dera*at vertigo Pengaruh gerakan kepala !e*ala otonom !angguan
Perifer endadak Berat >
-entral %ambat
>> >
+ +
pendengaran embedakan nystagmus sentral dan perifer adalah sebagai berikut0 =o. 1. ". .
2.
4.
=ystagmus
Vertigo -entral Berubah+ubah
Vertigo Perifer 9ori?ontal/hori?o
-ifat ,est Posisional
nilateral/bilateral
ntal rotatoar Bilateral
+ latensi
-ingkat
%ebih lama
+ durasi
%ama
-ingkat
+ intensitas
-edang
%arut/sedang
+ sifat
-usah ditimbulkan
udah
,est dengan rangsang
Dominasi arah *arang
ditimbulkan -ering ditemukan
(kursi putar irigasi
ditemukan
telinga) @iksasi mata
,idak terpengaruh
7rah
,erhambat
. Patofisiologi Vertigo
timbul
*ika terdapat ketidak6o6okan
informasi
aferen
yang
disampaikan ke pusat kesadaran. -usunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan yang se6ara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. -usunan lain yang berperan
ialah
sistem
optik
dan
pro+prioseptik
*aras+*aras
yang
menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei =. V dan V susunan vestibuloretikularis dan vestibulospinalis. nformasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler visual dan proprioseptikA reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar yaitu lebih dari 4# 3 disusul kemudian reseptor visual dan yang paling ke6il kontribusinya adalah proprioseptik. Dalam kondisi fisiologis/normal informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan *ika semuanya dalam keadaan sinkron dan wa*ar akan
diproses lebih lan*ut.
2. Pathway
4. anifestasi 'linis a.
*. =yeri kepala k. Penglihatan kabur l. ,initus (telinga berdenging) m. ulut pahit n. ata merah o. udah tersinggung p. !elisah . %idah merah dengan selaput tipis. ( Dewanto !eorge "##$)
C. Pemeriksaan Penun*ang a. Pemeriksaan laboratorium0 darah lengkap profil lipid asam urat dan hemostasis b. @oto rontgen servikal 6. =eurofisiologi
sesuai
(elektronistagmografi)
indikasi0 !
!
(elektroensefalografi)
(elektromiografi)
B7P
=!
( Brainstem
Auditory Evoked Potential ) dan audiometri. d. Neuroimaging 0 8, -6an < arteriografi. ( Dewanto !eorge "##$)
. Penatalaksanaan Pada
kasus
vertigo
sentral
karena
disebabkan
gangguan
vaskuler
penatalaksanaannya sesuai dengan tatalaksana stroke. Pada vertigo perifer penatalaksaannya terdiri dari0 a. ,erapi kausal b. ,erapi simtomatik 6. ,erapi rehabilitasi0 menggunakan metode Brandt+Daroff. d. ,erapi operasi Prosedur operasi dilakukan bila proses reposisi kanalis tidak berhasil. ( Dewanto !eorge "##$)
&. 'omplikasi a. 8idera fisik Pasien dengan vertigo ditandai dengan kehilangan keseimbangan akibat terganggunya saraf V (Vestibularis) sehingga pasien tidak mampu mempertahankan diri untuk tetap berdiri dan ber*alan. b. 'elemahan otot Pasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas. ereka lebih sering untuk berbaring atau tiduran sehingga berbaring yang terlalu lama dan gerak yang terbatas dapat menyebabkan kelemahan otot
7-97= 'P<7E7,7= P7D7 P7-= V<,!F P=!'7;7= @F'7. D=,,7- '%= =ama0 ,empat/tanggal lahir0 sia0 7gama0 -uku0 -tatus perkawinan0 Pendidikan0
Bahasa yang digunakan0 7lamat0 DG medik0 B. D=,,7- P=7=!!=! ;7E7B =ama0 7lamat0 9ubungan dengan klien0 8. <E7:7, 'P<7E7,7= 7-7 %7% Penyakit yang pernah diderita0 'ebiasaan buruk0 Penyakit keturunan 0 7lergi 0 munisasi0 Fperasi0 D. <E7:7, 'P<7E7,7= -'7<7=! 7lasan masuk0 ,indakan/terapi yang sudah diterima0 'eluhan utama0 . P=!'7;7= PF%7 !F
akan/minumA frekuensi *enis waktu volume porsiH 7pakah ada mengkonsumsi obat+obatan seperti vitaminH -aat sakit0 7pakah klien merasa mual/muntah/sulit menelanH 7pakah klien mengalami anoreksiaH akan/minum0 frekuensi *enis waktu volume porsiH . liminasi -ebelum sakit0 7pakah buang air besar atau buang air ke6il0 teratur frekuensi warna konsistensi keluhan nyeriH 7pakah menge*an saat buang air besar atau buang air ke6il sehingga berpengaruh pada pernapasanH -aat sakit0 7pakah buang air besar atau buang air ke6il0 teratur frekuensi waktu warna konsistensi keluhan nyeriH 2. 7ktivitas dan latihan -ebelum sakit0 7pakah bisa melakukan aktivitas sehari+hari dalam memenuhi kebutuhan sehari+hariH 7pakah mengalami kelelahan saat aktivitasH 7pakah mengalami sesak napas saat beraktivitasH -aat sakit0 7pakah memerlukan bantuan saat beraktivitas (pendidikan kesehatan sebagian total)H 7pakah ada keluhan saat beraktivitas (sesak batuk)H 4. ,idur dan istirahat -ebelum sakit0 7pakah tidur klien tergangguH Berapa lama kualitas tidur (siang dan/atau malam H 'ebiasaan sebelum tidurH -aat sakit0 7pakah tidur klien terganggu penyebabH Berapa lama kualitas tidur (siang dan/ atau malam) H 'ebiasaan sebelum tidurH C. 'ognitif dan persepsi sensori -ebelum sakit0 Bagaimana menghindari rasa sakitH
7pakah mengalami penurunan fugsi pan6aindera apa sa*aH 7pakah menggunakan alat bantu (ka6amata)H -aat sakit0 Bagaimana menghindari rasa sakitH 7pakah mengalami nyeri (PI<-,)H 7pakah mengalami penurunan fugsi pan6aindera apa sa*aH 7pakah merasa pusingH . Persepsi dan konsep diri -ebelum sakit0 Bagaimana klien menggambarkan dirinyaH -aat sakit0 Bagaimana pandangan pasien dengan dirinya terkait dengan penyakitnyaH Bagaimana harapan klien terkait dengan penyakitnyaH &. Peran dan hubungan dengan sesama -ebelum sakit0 Bagaimana hubungan klien dengan sesamaH -aat sakit0 Bagaimana hubungan dengan orang lain (teman keluarga perawat dan dokter)H 7pakah peran/peker*aan terganggu siapa yang menggantikanH $.
11. =ilai dan keper6ayaan -ebelum sakit0 Bagaimana kebiasaan dalam men*alankan a*aran 7gamaH -aat sakit0 7pakah ada tindakan medis yang bertentangan keper6ayaanH 7pakah penyakit yang dialami mengganggu dalam men*alankan a*aran 7gama yang dianutH Bagaimana persepsi terkait dengan penyakit yang dialami dilihat dari sudut pandang nilai dan keper6ayaanH @. P<'-77= @-' 1. 'eadaan umum0 ,idak tampak sakit0 mandiri tidak terpasang alat medis ,ampak sakit ringan0 bed rest terpasang infus ,ampak sakit sedang0 bed rest lemah terpasang infus alat medis ,ampak sakit berat0 menggunakan oksigen 6oma 'esadaran0 'uantitatif0 ata 0 -pontan(2) 7tas permintaan()
'ualitatif0 6ompos mentis (6on6ious) apatis delirium somnolen (letargi) stupor (sopor 6oma) 6omaH ". ,anda+tanda vital0 -uhu0 hipertermiaH =adi0 6epat tidak teratur frekuensi irama volumeH Pernapasan0 6epat irama *enis frekuensiH ,ekanan darah0H -aturasi0H . -tatus gi?i0 tinggi badan berat badan berat badan normal berat badan idealH 2. Pemeriksaan sistemik0 9ead to toe0 nspeksiH PalpasiH Perkusi H 7uskultasiH 4. 1" saraf kranial !. P<'-77= P==;7=! 1. =! ". 7udiometri dan B7P . Psikiatrik 2. %aboratorium 4.
2.
ntervensi
1.
Pantau tanda+tanda vital intensitas/skala nyeri.
1.
engenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan
".
7n*urkan klien ditempat tidur
istirahat
".
stirahat untuk intesitas nyeri
.
7tur posisi pasien senyaman mungkin
.
Posisi yang tepat mengurangi penekanan dan men6egah ketegangan otot serta mengurangi nyeri
2.
7*arkan teknik dan napas dalam
2.
4.
'olaborasi untuk 4. pemberian analgetik
relaksasi
mengurangi
7nalgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien men*adi lebih nyaman
". Diagnosa 'eperawatan ". 0 ual b/d iritasi pd sistim gastro penyakit meniere atau labirintitis ,u*uan0 setelah dilakukan tindakan G"2 *am masalah mual dapat teratasi 'riteria hasil0mual akan berkurang 'lien dapat mengendalikan mual dan muntah 'lien mau untuk makan
1.
ntervensi 'a*i penyebab mual
".
Pantau ttv klien
". engetahui perkembangan kondisi
.
7*arkan
2.
4.
C.
dan
an*urkan
klien
klien
melakukan teknik distraksi dan
. engurangi rasa ketidaknyaman
relaksasi
atau mual
7n*urkan untuk makan sedikit tapi
2. emenuhi kebutuhuan nutrisi
sering
4. emberikan rasa nyaman pada klien
7tur posisi yang nyaman bagi
dan mengurangi rasa mual
klien
C. embantu klien untuk
7n*urkan
keluarga
memberikan
memakanan
untuk meningkatkan asupan nutrisi yang . engurangi mual
disukai klien .
'olaborasi . Diagnosa 'eperawatan
1.
'a*i kebiasaan makan yang disukai klien
1.
'ebiasaan makan yang disukai dapat meningkatkan nafsu makan
".
Pantau input dan output pada klien
".
.
7*arkan untuk makan sedikit tapi sering
ntuk memantau status nutrisi pada klien
.
empertahankan status nutisi pada klien agar dapat meningkat atau stabil.
2.
7hli gi?i dapat menentukan makanan yang tepat untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi pada klien.
2.
'olaborasi dengan ahli gi?i
2. Diagnosa 'eperawatan 2
1.
'a*i tingkat energi yang dimiliki klien
1.
nergi yang besar dapat memberikan keseimbangan pada tubuh saat istirahat
".
Berikan terapi ringan untuk ". mempertahankan kesimbangan
-alah satu terapi ringan adalah menggerakan bola mata *ika sudah terbiasa dilakukan pusing akan berkurang.
.
7*arkan penggunaan alat+alat alternatif dan atau alat+alat bantu untuk aktivitas klien.
.
engantisipasi dan meminimalkan resiko *atuh.
2.
Berikan pengobatan nyeri (pusing) sebelum aktivitas
2.
=yeri yang berkurang dapat meminimalisasi ter*adinya *atuh.
4. Diagnosa 'eperawatan 4 ntoleransi aktivitas b.d tirah baring ,u*uan 0 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama G"2 *am masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi. 'riteria 9asil 0
eyadari keterbatasan energi
'lien dapat termotivasi dalam melakukan aktivitas enyeimbangkan aktivitas dan istirahat ,ingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas ntervensi
1.
'a*i respon emosi sosial dan spiritual terhadap aktivitas
1.
".
Berikan motivasi pada klien untuk ". melakukan aktivitas
'lien dapat bersemangat untuk melakukan aktivitas
.
7*arkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik mana*emen waktu untuk men6egah kelelahan.
nergi yang tidak stabil dapat menghambat dalam melakukan aktivitas sehingga perlu dilakukan
.
2.
'olaborasi okupasi
dengan
ahli
terapi
mana*emen waktu 2.
,erapi okupasi dapat menentukan tindakan alternatif dalam melakukan aktivitas.
C. Diagnosa 'eperawatan C !angguan persepsi pendengaran b.d tinitus ,u*uan 0 -etelah dilakukan tindakan keperawatan selama G"2 *am maslah gangguan perepsi sensori pendengaran dapat teratasi. 'riteria 9asil 0
'lien dapat memfokuskan pendengaran
,idak ter*adi tinitus yang berkelan*utan Pendengaran adekuat ntervensi
1.
'a*i tingkat pendengaran pada klien
1.
engetahui tingkat kemaksimalan pendengaran pada klien untuk menentukan terapi yang tepat.
".
%akukan tes rinne weber atau swabah untuk mengetahui keseimbangan pendengaran saat ter*adi tinitus
".
engetahui keabnormalan yang ter*adi akibat tinitus
.
7*arkan untuk memfokuskan pendengaran saat ter*adi tinitus
.
empertahankan pendengaran
2.
'olaborasi penggunaan bantu pendengaran
2.
emaksimalkan pendengaran pada klien
alat
keadekuatan
. Diagnosa 'eperawatan 'oping individual tak efektif berhubungan dengan ketidak+adekuatan relaksasi metode koping tidak adekuat kelebihan beban ker*a. ,u*uan 0 koping individu men*adi lebih adekuat 'riteria 9asil 0 engidentifikasi prilaku yang tidak efektif engungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di miliki. engka*i situasi saat ini yang akurat enun*ukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau situasi yang tepat. ntervensi
1.
'a*i kapasitas bersifat umum.
fisiologis
yang
1.
engenal se*auh dan mengidentifikasi penyimpangan fungsi fisiologis tubuh dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan
".
-arankan klien untuk ". mengekspresikan perasaannya
klien akan merasakan kelegaan setelah mengungkapkan segala perasaannya dan men*adi lebih tenang
.
Berikan informasi mengenai . agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang diterimanya dan penyebab sakit kepala penenangan memberikan klien harapan dan dan hasil yang diharapkan semangat untuk pulih
2.
Dekati pasien dengan ramah dan 2. penuh perhatian ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat dia*arkan
membuat klien merasa lebih berarti dan diharga
DAFTAR PUSTAKA
Dewanto !eorge. ("##$). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf . ;akarta0 !8
!insberg %ionel. ("##&). Leture Notes Neurologi Edisi !edelapan. ;akarta0 rlangga
-umantri
Bambang.
("#11).
Vertigo.
,erdapat
dalam
http0//mantrinews.6om/"#11/#/vertigo.html di akses tanggal # =ovember "#12.
%umban ,obing. -. "## Vertigo ,u*uh 'eliling ;akarta 0 @'