LAPORAN PENDAHULUAN SYOK SEPTIK
A. PENG PENGER ERT TIAN IAN Syok septik adalah invasi aliran darah oleh beberapa beberapa organisme mempunyai mempunyai potensi potensi untuk untuk menyebabk menyebabkan an reaksi pejamu umum toksin ini.asilny ini.asilnyaa adalah keadaan ketidak ketidak adekuatan per!usi jaringan yang mengan"am kehidupan #$runner % Suddarth vol. & edisi '( )**)+. ,enurut ,. A enderson enderson #-)+ Syok septi" adalah syok akibat in!eksi berat( dimana sejumlah sejumlah besar toksin memasuki memasuki peredaran peredaran darah.E. darah.E. "olli merupakan merupakan kuman yang sering menyebabkan syok ini. /adi( dapat disimpulkan bah0a syok septi" adalah in!asi aliran darah oleh beberapa organisme mempunyai potensi untuk menyebabkan reaksi pejamu umum toksin.asilnya adalah keadaan ketidak adekuatan per!usi jaringan yang mengan"am kehidupan.
$. ETI121GI Syok septi" diakibatkan olh serangkaian peristi0a hemodinamik dan metaboli" yang di"etuskan oleh serangan mikroba( serta yang penting lagi adalah oleh system pertahanan tubuh. Sepsis dan syok septi" dapat disebabkan oleh gejala serangan mikroorganisme yang berkaitan dengan in!eksi bakteri aerobi" dan an aerobi" terutama yang disebabkan oleh 3 -. $akteri gram negative seperti Escheria coli, Klebsiella sp sp(
Pseudomonas Pseudomonas sp(
Bacteroides Bacteroides sp( dan Proteus Proteus sp.$akteri gram negative mengandung lipopolisakarida pad
dinding dinding selnya yang disebut disebut endotoksin. endotoksin. Apabila Apabila dilepas dilepas dan masuk kedalam aliran dara darah( h( endo endoto toks ksin in meng mengha hasil silka kan n
berag beragam am peru perubh bhan an4pe 4peru ruba baha han n
biok biokim imia ia
yang yang
meugikan dan mengaktivasi imun dan mediator biologis lainnya yang menunjang syok septi". ). 1rganisme 1rganisme gram positi! positi! seperti 3 Sta!iloko Sta!ilokokus. kus. Streptoko Streptokokus( kus( dan Pneunmo Pneunmokoku kokuss juga terlibat dalam timbulnya sepsis. &. 1rga 1rgani nism smee gram gram posi positi ti!! mele melepa pask skan an ekso eksoto toks ksin in
yang ang berk berkem emam ampu puan an untu untuk k
mengerahkan mediator imun dengan "ara yang sama dengan endotoksin 5. Selain Selain itu in!e in!eksi ksi viral( viral( !ungal !ungal(( dan riketsi riketsiaa dapat dapat mengar mengarah ah kepada kepada timbul timbulnya nya syok syok sepsis dan syok septik.
6.
7ASE47 SE47A ASE
8alam syok septik terjadi ) !ase yang berbeda yaitu 3 a+ 7ase pertama disebut sebagai !ase 9hangat: atau hiperdinamik ditandai oleh tingginya "urah jantung dan !ase dilatasi. Pasien menjadi sangat panas atau hipertermi dengan kulit hangat kemerahan. 7rekuensi jantung dan perna!asan meningkat. Pengeluaran urin dapat meningkat atau tetap dalam kadar normal. Status gastroinstestinal mungkin terganggu seperti mual( muntah( atau diare. b+ 7ase lanjut disebut sebagai !ase 9dingin: atu hipodinamik( yang ditandi oleh "urah jantung yang rendah dengan !asekontriksi yang men"erminkan upaya tubuh untuk mengkompensasi
hipo!olemia
yang
disebabkan
oleh
kehilangan
volume
intravsakuliar melalui kapiler. Pada !ase ini tekanan darah pasien turun( dan kulit dingin dan serta pu"at. Suhu tubuh mungkin normal atau doba0ah normal. 7rekuensi jantung dan perna!asan tetap "epat. Pasien tidak lagi membentuk urin dan dapat terjadi kegagalan organ multipel. 8. 7A;T1R < 7A;T1R RISI;1 =NT=; S>1; SEPTI; -. 7aktor4!aktor penjamu a+ =mur yang ekstrim b+ ,alnutrisi "+ ;ondisi lemah se"ara umum d+ Penyakit kronis e+ Penyalah gunaan obat atau al"ohol !+ Splenektomi g+ ;egagalan banyak organ ). 7aktor4!aktor yang tidak berhubungan a+ Penggunaan kateter invasive b+ Prosedur4prosedur operasi "+ 2uka karena "edera atau terbakar d+ Prosedur dianostik invasive e+ 1bat4obatan # antibioti"( agen4agen sitotoksik( steroid +. &. Peralatan yang berhubungan dengan sumber4sumber in!eksi 3 a+ ;ateter intravas"ular. b+ ;ateter urine ind0elling "+ 8rainase luka operasi d+ ;ateter( bolts intra"ranial. e+ Perangkat keras ortopedi !+ Selang nasogastrik. g+ Selang gastrointestinal 5. ,ediator <,ediator yang $erkaitan dengan Syok Septik a+ ,ediator Selular -+ Granulosit. )+ 2im!osit &+ ,akro!ag 5+ ,onosit b+ ,ediator umoral -+ Sitokin # 2im!okin( !a"tor nekrosis tumor( interleukin.
)+ Endotoksin ? Eksotoksin. &+ 1ksigen bebas radikals. 5+ 7aktor aktivasi trombosit. @+ Prostaglandin. + Trombokasan. "+ ,ediator4,ediator 2ain. -+ Endor!in. )+ istamin. &+ 7aktor depresan ,iokardial. E. PAT17ISI121GI ;emungkinan
in!eksi tempat pembedahan se"ara langsung dikaitkan dengan
kemungkinan in!eksi dan banyaknya bakteri yang masuk kedalam insisi( dimani!estasikan sebagai serangkaian peristi0a yang mengarah dari sepsis sampai syok septi"( di"etuskan oleh hormonal kompleks serta bahan4bahan kimia yang dihasilkan baik langsung maupun tidak langsung oleh system pertahanan tubuh sebagai respon e!ek yang merugikan yang disebabkan oleh toksin bakteri. Aktivasi selular( humoral dan system pertahanan kekebalan oleh toksin se"ara umum mengakibatkan respon peradangan yang menghasilkan mediator kimia0i( yang bertanggung ja0ab erhadap keka"auan pada banyak system yang berkaitan dengan syok septi".
7. ,ANI7ESTASI ;2INI; -+ ,ani!estasi ;ardiovaskular. a+ Perubahan Sirkulasi ;arakteristik hemodinamik utama dari syok septi" adalah rendahnya vaskuler sistemik # TBS +( sebagian besar karena vasodilatasi yang terjadi sekunder terhadap e!ek4e!ek berbagai mediator # Seperti C prostaglandin( kinin( histamine dan
endorphin
+. ,ediator4mediator
yang
sama tersebbut
juga dapat
menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler( mengakibatkan berkurangnya volume intravas"ular menembus membrane yang bo"or dengan demikian mengurangi volume sirkulasi yang e!ekti!. 8alam respon penurunan TBS dan volume yang bersirkulasi( "urah jantung # 6/ + biasanya tinggi tetapi tidak men"ukupi untuk mempertahankan per!usi jaringan organ. Aliran darah yang tidak men"ukupi sebagian dimani!estasikan oleh terjadinya asidemia laktat. 8alam hubungan dengan vasodilatasi dan TBS yang rendah( terjadi maldistribusi aliran darah.,ediator4mediator vaso akti! yang dilepaskan oleh
sistemik menyebabkan vasodilatasi tertentu dan vaso kontriksi dari jaringan vaskuler tertentu( mengarah pada lairan yang tidak men"ukupi ke berapa jaringansedangkan jaringan lainnya menerima aliran yang berlebihan.Selain itu terjadi reaksi respon in!lamasi massi! pada jaringan( mengakibatkan sumbatan kapiler karena adanya agregasi leukosit dan penimbunan !ibrin dan berakibat kerusakan organ dan endotel yang tidak dapat pulih. b+ Perubahan ,iokardial ;inerja miokardial tertekan dalam bentuk penurunan !raksi ejeksi ventrikuler dan kerusakan kontraktilitas juga terkena.Terganggunya !ungsi jantung adalah keadaan metaboli" abnormal yang diakibatkan oleh syok( yaitu adanya asidosis laktat yang menurunkan responsivitas terhadap katekolamin. )+ ,ani!estasi Pulmonal Endotoksin mempengaruhi paru4paru baik langsung langsung.Respon pulmonal
a0al
maupun
tidak
adalah bronkokontriksi.,engakibatkan
pada
hipertensi pulmonal dan peningkatan kerja pernapasan.Neutropil teraktivasi dan mengil!iltrasi jaringan pulmonal dan vaskuler( menyebabkan akumulasi air ekstra vaskuler paru4paru.Neutropil yang teraktivasi diketahui menghasilkan bahan4bahan lain
yang
mengubah
integritas
sel4sel
parenkim
pulmonal(
mengakibatkan
peningkatan permeabilitas.8engan terkumpulnya "airan pada interstitium( komplians pulmonal berkurang( terjadi kerusakan pertukaran gas dan terjadi hipoksemia. &+ ,ani!estasi ematologi $akteri atau toksin menyebabkan aktivasi komplemen.;arena
sepsis
melibatkan respon in!lamasi global( aktivasi komplemen dapat menunjang respon4 respon yang akhirnya menjadi keadaan lebih buruk ketimbang melindungi. ;omplemen menyebabkan sel4sel mast melepaskan histamine.istamin merangsang vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas kapiler( keadaan ini menimbulkan perubahan sirkulasi dalam volume serta timbulnya edema interstitial. Abnormalitas platelet juga terjadi pada septi" karena endotoksin serta se"ara tidak langsung menyebabkan agregasi platelet dan selanjutnya pelepasan lebih banyak bahan
selular dan mengaktivasi koagulasi( selanjutnya
menipisnya !a"tor4!aktor penggumpalan. 5+ ,ani!estasi ,etabolik iperglikemia sering sering ditemui pada a0al syok karena pningkatan glukoneogenesis dan resisten insulin( yang menghalangi pengambilan glukosa ke dalam sel. 8engan berkembangnya syok terjadi hipoglikemia karena persediaan glikogen menipis dan suplai protein dan lemak
peri!er tidak men"ukupi untuk
memenuhi kebutuhan metaboli" tubuh. Peme"ahan protein terjadi pada syok septi" dan ditunjukan oleh tingginya ekskresi nitrogen urine.Protein otot dipe"ah menjadi asam4asam amino karena dis!ungsi metaboliknya dan selanjutnya terakumulasi dalam aliran darah. 8engan keadaan syok yang berkembang terus( jaringan adipose dipe"ah #lipolisis+ untuk menyediakn lipid
bagi hepar untuk memproduksi energi.
,etabolisme lipid ini menghasilkan keton( yang kemudian digunakan dalam siklus kreb dengan demikian menyebabkan peningkatan pembentukan laktat.Pengaruh keka"auan metaboli" ini menjadikan sel menjadi sangat kekurangan energi. @+ Pen"egahan. ;arena kompleksnya diagnosis terhadap sepsis serta sangat tingginya tingkat mortalitas yang disebabkan oleh syok septi"( maka adalah penting tindakan pengedalian pen"egahan terhadap in!eksi. Pasien berpenyakit kritis
dengan
mekanisme pertahan yang terganggu harus dilindungi dari in!eksi4in!eksi yang diperoleh dari rumah sakit # nosokomial +. In!eksi nosokomial mempunyai dua sumber 3 # -+ lingkungan rumah sakit itu sendiri( #) + 7lora normal kulit dan GI( Gu serta saluran pulmonal pasien sendiri. Pen"egahan yang dapat dilakukan adalah3 + 8esin!eksi 8alam menyiapkan pasien untuk pembedahan( program untuk memandikan dan menyiapkan kulit harus dilakukan hati4hati. $eberapa penelitian telah menunjukan bah0a
menurunnya
!lora
bakteri
dengan memandikan
atau
membersihkan dengan antimi"robial sebelum pembedahan dikaitkan dengan dengan rendahnya in!eksi D+ Antibiotik Antibiotik pro!ilaksis harus digunakan untuk prosedur yang mempunyai risiko tinggi in!eksi atau dimana risiko in!eksi
berhubungan dengan hasil yang
membahayakan. Antibiotik pro!ilaksis harus diberikan sebelum pembedahan untuk mendapatkan konsentrasi obat yang "ukup tinggi untuk dapat menekan pertumbuhan organisme yang mungkin masuk pada saat pembedahan.Serta asepti" harus digunakan pada saat melakukan penggantian balutan.
G. .
PENATA2A;SANAAN ,E8IS 8AN ;EPERAATAN -. Penatalaksanaan ,edis Pengobatan terbaru syok septi" men"akup
mengidenti!ikasi
dan
mengeliminasi penyebab in!eksi. Pengumpulan spe"imen urin( darah( sputum dan drainase luka dilakukan dengan teknik asepti". Antibioktik spe"trum luas diberikan sebelum menerima laporan sensiti!itas dan kultur untuk meningkatkan ketahanan
hidup pasien #Roa"h( -*+. Preparat se!alosporin ditambah amino glikosida diresepkan pada a0alnya. ;ombinasi ini akan memberikan "angkupan antibioti" sebagaian organism gram negative dan beberapa gram positi!. Saat laporan sensiti!itas dan kultur tiba( antibiotik diganti dengan antibioti" yang se"ra lebih spesi!ik ditargetkan pada organisme pengin!eksi dan kurang toksin untuk pasien. Setiap rute in!eksi yang potensial harus di singkirkan seperti 3 jalur intravena dan kateter urin. Setiap abses harus di alirkan dan area nekrotik dilakukan debidemen. 8ukungan nutrisi sangat diperlukan dalam semua klasi!ikasi syok. 1leh karena itu suplemen nutrisi menjadi penting dalam penatalaksanaan syok septi". Suplemen tinggi protein harus diberikan 5 hari dari a0itan syok. Pemberian makan entral lebih dipilih daripada parenteral ke"uali terjadi penurunan per!usi kesaluran gastrointestinal. Sepsis( sindroma sepsis maupun syok septik merupakan salah satu penyebab kematian yang men"olok di rumah4rumah sakit. al ini disebabkan karena kurangnya kemampuan "ara pengobatan yang adekuat( atau ketidakjelasan dasar pengelolaan maupun terapi yang diberikan. In!eksi pada rongga mulut seperti abses atau selulitis bila tidak ditangani se"ara adekuat dapat menajdi suatu induksi untuk terjadinya sepsis( dan bahkan terkadang pasien datang sudah dalam keadaan sepsis. ,engingat keadaan sepsis ini akan dengan "epat berubah menjadi keadaan yang lebih berbahaya( maka pengenalan sepsis dii sangat diperlukan. Pada makalah ini akandibahas mengenai tanda4tanda sepsis( syok septik( mekanisme serta penangannya. Sepsis neonatus( sepsis neonatorum dan septikemia
neonatus
merupakan
istilah
yang
telah
digunakan
untuk
menggambarkan respon terhadap in!eksi pada bayi baru lahir. Ada sedikit kesepakatan pada penggunaan istilah se"ara tepat( yaitu( apakah harus dibatasi berdasarkan pad in!eksi bakteri( biakan darah positi!( atau keparahan sakit. ;ini( ada pembahasan yang "ukup banyak mengenai de!inisi sepsis yang tepat dalam kepustakaan pera0atan kritis. al ini merupakan akibat dari ledakan in!ormasi mengenai patogenesis sepsis dan ketersediaannya Fat baru untuk terapi potensial( misalnya( antibodi monoklonal terhadap endotoksin dan !aktor nekrosis tumor #TN7+( yang dapat mengobati sepsis yang mematikan pada binatang per"obaan. =ntuk mengevaluasi dan meman!aatkan "ara terapi baru ini se"ara tepat( 9sepsis: memerlukan de!inisi yang lebih tepat. Pada orang de0asa( istilah sindrom respons radang sistemik #SIRS+ digunakan untuk menggambarkan sindrom klinis yang ditandai oleh ) atau lebih hal berikut ini3 (1) demam atau hipotermia( (2)
takikardia( (3) takipnea( dan (4) kelainan sel darah putih #leukosit+ atau peningkatan !rekuensi bentuk4bentuk imatur. SIRS dapat merupakan akibat dari trauma( syok hemoragik( atau sebab4sebab iskhemia lain( pankreatitis atau jejas imunologis. $ila hal ini merupakan akibat dari in!eksi( keadaan ini disebut sepsis. ;riteria ini belum ditegakkan pada bayi dan anak4anak( dan tidak mungkin dapat diterapkan pada bayi baru lahir. ,eskipun demikian( konsep sepsis sebagai sindrom yang disebabkan oleh akibat in!eksi metabolik dan hemodinamik terasa masuk akal dan penting. 8i masa mendatang( de!inisi sepsis pada bayi baru lahir dan anak akan menjadi lebih tepat. Saat ini( kriteria sepsis neonatorum harus men"akup adanya in!eksi pada bayi baru lahir yang menderita penyakit sistemik serius yang tidak ada penjelasan non4in!eksi dan pato!isiologi abnormalnya. Sakit sistemik serius pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh as!iksia perinatal( penyakit saluran perna!asan( penyakit jantung( metabolik( neurologis( atau hematologis. Sepsis menempati bagian ke"il dari semua in!eksi neonatus. $akteri dan 6andida merupakan agen etiologi yang paling sering( namun virus dan kadang4kadang protoFoa( dapat juga menyebabkan sepsis. $iakan darah mungkin negati!( menambah kesulitan dalam menegakkan in!eksi se"ara etiologi. Akhirnya( in!eksi dengan atau tanpa sepsis dapat mun"ul se"ara bersamaan dengan penyakit non4in!eksius pada bayi baru lahir( anak( atau orang de0asa
AS=AN ;EPERAATAN 8ENGAN S>1; SEPTI; Sepsis adalah sindrom yang dikarateristikan oleh tanda4tanda klinis dan gejala4gejala in!eksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. /ika sistem perlindungan tubuh tidak e!ekti! dalam mengontrol invasi mikroorganisme( mungkin dapat terjadi
syok
septik(
yang
dikarateristikan
dengan
perubahan
hemodinamik(
ketidakseimbangan !ungsi seluler( dan kegagalan system multiple. A. Pengkajian -. Air0ay a+ yakinkan kepatenan jalan napas b+ berikan alat bantu napas jika perlu #guedel atau nasopharyngeal+ "+ jika terjadi penurunan !ungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan ba0a segera mungkin ke I6= ). $reathing a+ kaji jumlah pernasan lebih dari )5 kali per menit merupakan gejala yang signi!ikan b+ kaji saturasi oksigen "+ periksa gas darah arteri untuk mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan asidosis d+ berikan -** oksigen melalui non re4breath mask e+ auskulasi dada( untuk mengetahui adanya in!eksi di dada !+ periksa !oto thorak &. 6ir"ulation a+ kaji denyut jantung( H-** kali per menit merupakan tanda signi!ikan b+ monitoring tekanan darah( tekanan darah H "+ periksa 0aktu pengisian kapiler d+ pasang in!use dengan menggunakan "anul yang besar e+ berikan "airan koloid < gelo!usin atau haema""el !+ pasang kateter g+ lakukan pemeriksaan darah lengkap
h+ siapkan untuk pemeriksaan kultur i+ "atat temperature( kemungkinan pasien pyreksia atau temperature kurang dari &o6 j+ siapkan pemeriksaan urin dan sputum k+ berikan antibioti" spe"trum luas sesuai kebijakan setempat. 5. 8isability $ingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien syok. ;aji tingkat kesadaran dengan
menggunakan
ABP=
#Alert(
Berbal(
Pain(
=nrespons+.
@. EJposure 6ari adanya "idera( luka pada bagian tubuh seperti kaki yaitu angkat "elana pasien ke arah lutut dan periksa apakah ada luka atau "idera( terutama luka pada bagian tengkuk atau leher belakang.
$. Pemeriksaan 8iagnostik. -. ;ultur #luka( sputum( urine( darah+ untuk mengindenti!ikasi organisme penyebab sepsis. Sensitivitas menentukan pilihan obat4obatan yang paling e!ekti!. =jung jalur kateter?intravaskuler mungkin diperlukan untuk memindahkan dan memelihara jika tidak diketahui "ara memasukannya. ). S8P 3 t mungkinmeningkat pada status hipovolemik karena hemokonsentrasi. 2eukopenia #penurunan S8P+ terjadi sebelumnya( dikuti oleh pengulangan leukositosis #-@.*** < &*.***+ dengan peningkatan pita #berpindah ke kiri+ yang mempublikasikan produksi S8P tak matur dalam jumlah besar. &. Elektrolit serum C berbagai ketidak seimbangan mungkin terjadi dan menyebabkan asidosis( perpindahan "airan( dan perubahan !ungsi ginjal. 5. Pemeriksaan pembekuan 3 Trombosit terjadi penurunan #trombositopenia+ dapat terjadi karena agregasi trombosit. PT?PTT mungkin memanjang mengindenti!ikasikan koagulopati yang diasosiasikan dengan iskemia hati ? sirkulasi toksin ? status syok. @. 2aktat serum meningkat dalam asidosis metaboli"( dis!ungsi hati( syok. . Glukosa serum terjadi hiperglikemia yang terjadi menunjukan glukoneogenesis dan glikogenolisis di dalam hati sebagai respon dari perubahan selulaer dalam metabolisme. D. $=N?;r terjadi peningkatan kadar disasosiasikan dengan dehidrasi( ketidakseimbangan ? gagalan hati. '. G8A terjadi alkalosis respiratori dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya dalam tahap lanjut hioksemia( asidosis respiratorik dan asidosis metaboli" terjadi karena kegagalan mekanismekompensasi. . =rinalisis adanya S8P ? bakteri penyebab in!eksi. Seringkali mun"ul protein dan S8,. Sinar K !ilm abdominal dan dada bagian ba0ah yang mengindenti!ikasikan udara bebas didalam abdomen dapat menunjukan in!eksi karena per!orasi abdomen ? organ pelvis.
-*. E;G dapat menunjukan perubahan segmen ST dan gelombang T dan disritmia yang menyerupai in!ark miokard. 6. 8iagnosa ;epera0atan -. Penurunan "urah jantung yang berhubungan dengan vasodilatasi( kerusakan !ungsi jantung dan de!i"it volume "airan. Tujuan? ;riteria asil 3 ,empertahankan "urah jantung untuk menjamin per!usi jaringan yang memadai. Ren"ana Tindakan 3 a+ ;aji dan pantau status kardiovaskuler setiap - < 5 jam atau sesuai indikasi 0arna kulit denyut nadi( T8( parameter4parameter hemodinamik( denyut nadi
peri!er(
irama jantung. b+ $erikan "airan intrvena sesuai pesanan "+ ,onitor b( t dan AG$ setiap - < 5 jam. ). ;erusakan pertukaran Gas yang berhubungan dengan hipertensi pulmonal( edema dan AR8S. Tujuan? ;riteria asil 3 Pasien akan mempertahankan oksigenasi dan ventilasi yang memadai. Ren"ana Tindakan 3 a+ ,onitor system respirasi setiap -4 ) jam b+ ,onitor AG8 dan status oksigenasi dengan oksimetri. "+ Perbaiki status ketidak seimbanagn asam basa dengan perubahan ventilator. &. Resiko tinggi in!eksi berhubungan dengan syok. Tujuan? ;riteria asil 3 6egah in!eksi nasokomial dan tangani mikroorganime yang terindikasi. Ren"ana Tindakan 3 a+ 2akukan kultur urin( sputum( drainage dan darah untuk biakan sesuai indikasi. b+ $erikan antibioti" sesuai program pengobatan. "+ Gunakan tehnik asepti" saat melakukan tindakan invasive. 5. Perubahan per!usi jaringan berhubungan dengan "urah jantung yang tidak men"ukupi. Tujuan? ;riteria asil 3 Pasien akan mempertahankan per!usi sistemik Ren"ana Tindakan 3 a+ ,onitor status neurologist. b+ 2aporkan haluaran urune &* ml?jam. "+ ,onitor status haemodinamik setiap - < 5 jam. d+ ;aji 0arna kulit ( suhu( dan ada tidaknya dia!oresis setiap 5 jam. @. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan respon terhadap sepsis. Tujuan? ;riteria asil 3 ;ebutuhan nutrisi terpenuhi Ren"ana Tindakan 3 a+ 6atat berat badn setiap hari. b+ Pemberian makan enteral sesuai program. "+ ,onitor nilai hasil laboratorium albumin.Nitrogen urea urine( gula darah. . Resiko tinggi perubahan jaringan perdarahan. Tujuan? ;riteria asil 3 Pasien tidak menunjukan tanda 4*tanda perdarahan. Ren"ana Tindakan 3
a+ ;aji tanda4tanda perdarahan sperti gusi sputum( gusi( atau tempat4tempat invasive. b+ ,onitor ;oagulasi intravas"ular desiminata dan platelet setiap hari. D. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan per!usi jaringan dan edema. Tujuan? ;riteria asil 3 Pasien akan mempertahankan keutuhan kulit. Ren"ana Tindakan 3 a+ =bah posisi setiap ) jam b+ 6egah tekanan dengan mengunakan penahan. "+ ,asage area yang kemerah4merahan disebabkab oleh tekanan. d+ indari e!ek yang membekas dari kain pada kulit dengan menggunakan bahan yang halus dan mudah mennyerap keringat. e+ $ersihkan pinggiran luka dengann "ermat( tempat4tempat insesi aliran darah.
DAFTAR PUSTAKA
$runner % suddarth( )**)( patologi kesehatan( EG6 /akarta udak % Galo( - ;epera0atan ;ritis Pendekatan olistik( edisi BI( Penerbit $uku ;edokteran EG6( /akarta ,arilynn E. 8oenges( )***( Ren"ana Asuhan ;epera0atan( Edisi III( Penerbit $uku ;edokteran EG6( /akarta. ,. A anderson( -)( anatomi dan !isiologi( EG6 3 /akarta http3??pera0atmasadepanku.blogspot."om?)*-)?*'?laporan4pendahuluan4syok4 septik.htmlLiJFF)"F"bM>TP #diakses tanggal -@ juni )*-@+ http 3 ??prajFathero.blogspot."om?)*--*)*-ar"hive.html #diakses tanggal -@ juni )*-@+