LAPORAN PENDAHULUAN ISPA A. Kons Konsep ep Teori 1. Penge ngerti rtian ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan dengan gejala gejala batuk, batuk, pilek, pilek, panas panas atau atau ketiga ketiga gejala gejala terseb tersebut ut muncul muncul secara secara bersamaan (Meadow, Sir Sir oy! "##"$%&'! ISPA adalah Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai %) hari yang dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat (*epkes I, "#%"! Infeks Infeksii salura saluran n pernaf pernafasa asan n adalah adalah mulai mulai dari dari infeks infeksii respir respirato atori ri atas atas dan adneksa adneksanya nya hingga hingga parenk parenkim im paru! paru! Sedangk Sedangkan an pengert pengertian ian akut akut adalah adalah infeks infeksii yang berlangsung hingga %) hari (+astiti, "##! Infeksi pernafasan akut adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh irus, bakteri, atipikal (mikro plasma atau aspirasi substansi asing, yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan (.ong,*!/,"##'$)&! (.ong,*!/,"##'$)&! a! Infe Infeks ksii adal adalah ah masu masukn knya ya kuma kuman n atau atau mikr mikroo oorrgani ganism smaa ke dala dalam m tubu tubuh h manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit! b! Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga aleoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura! ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru dan organ adneksa saluran pernafasan! *engan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory (respiratory tract). c! Infeksi Infeksi akut adalah infeksi infeksi yang berlangs berlangsung ung sampai sampai dengan dengan %) hari! hari! 0atas 0atas %) hari hari diambi diambill untuk untuk menunj menunjukka ukkan n proses proses akut meskip meskipun un untuk untuk bebera beberapa pa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari %) hari!
2. Etiologi 1tiologi ISPA terdiri lebih dari '## jenis bakteri, irus dan riketsia! 0akteri
Penyebabnya Penyebabnya antara lain dari genus Streptococcus, Stafilococcus, Pnemococcus,
1
Hemofilus, Bordetella dan Corinebakterium! 2irus penyebabnya antara lain golongan Micsovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpessvirus (*epkes I, "###! 0akteri tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung! 0iasanya bakteri tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan (P* P1SI, "##"!
3. Maniestasi Klinis 3ambaran klinis infeksi saluran pernafasan akut bergantung pada tempat
infeksi serta mikroorganisme penyebab infeksi! Semua manifestasi klinis terjadi akibat proses peradangan dan adanya kerusakan langsung akibat mikroorganisme! Manifestasi klinis antara lain $ a! 0atuk b! 0ersin dan kongesti nasal c! Pengeluaran mukus dan rabas dari hidung d! Sakit kepala e! *emam f! Malaise (4orwin, "## Menurut Suyudi,"##" gejala ISPA adalah sebagai berikut $ a! 3ejala ISPA ringan Seorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan gejala sebagai berikut $ % 0atuk " Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis! ' Pilek yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung! ) Panas atau demam, suhu badan lebih dari '5#4 atau jika dahi anak diraba dengan punggung tangan terasa panas! 6ika anak menderita ISPA ringan maka perawatan cukup dilakukan di rumah tidak perlu dibawa ke dokter atau Puskesmas! *i rumah dapat diberi obat penurun panas yang dijual bebas di toko-toko atau Apotik tetapi jika dalam dua hari gejala belum hilang, anak harus segera di bawa ke dokter atau Puskesmas terdekat! b! 3ejala ISPA sedang 2
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika di jumpai gejala ISPA ringan dengan disertai gejala sebagai berikut $ % Pernapasan lebih dari kali 7menit pada anak umur kurang dari satu " ' ) & : 5
tahun atau lebih dari )# kali7menit pada anak satu tahun atau lebih! Suhu lebih dari '8#4! 9enggorokan berwarna merah! 9imbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak 9elinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga Pernafasan berbunyi seperti mendengkur! Pernafasan berbunyi seperti mencuit-cuit!
*ari gejala ISPA sedang ini, orangtua perlu hati-hati karena jika anak menderita ISPA ringan, sedangkan anak badan panas lebih dari '8#4, gi;inya kurang, umurnya empat bulan atau kurang maka anak tersebut menderita ISPA sedang dan harus mendapat pertolongan petugas kesehatan! c! 3ejala ISPA berat Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut$ % 0ibir atau kulit membiru " /ubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar pada waktu ' ) & : 5
bernapas Anak tidak sadar atau kesadarannya menurun Pernafasan berbunyi mengorok dan anak tampak gelisah Pernafasan menciut dan anak tampak gelisah +adi lebih cepat dari :#<7menit Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas 9enggorokan berwarna merah
!. Klasii"asi Program Pemberantasan ISPA (P" ISPA mengklasifikasi ISPA sebagai berikut$ a! Pneumonia berat$ ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
kedalam (chest indrawing! b! Pneumonia$ ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat! c! 0ukan pneumonia$ ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam,
tanpa
tarikan
dinding
dada
kedalam,
tanpa
napas
cepat!
inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia #. H$%$ngan Ispa &engan 'ir$s 0eberapa penelitian agen telah di lakukan di luar negeri! Seperti penelitian
yang di
lakukan oleh debora tahun "#%", dalam penelitiannya
tentang 3
= !inovirus detection by real"time #"PC in c!ildren $it! acute respiratory infection in Buenos Aires, Ar%entina&, yaitu deteksi r!inovirus pada anak dengan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA! ISPA merupakan penyakit yang sangat umum dan jenis infeksi berariasi yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, lingkungan, dan kondisi komorbiditas! /ebih dari "## irus penyebab yang berbeda telah dijelaskan! Salah satu penelitian yang dilakukan oleh *ebora di 0uenos Aires, Argentina menyatakan bahwa r!inovirus (>2 merupakan penyebab utama flu biasa dan dapat menyebabkan ISPA pada manusia! !inovirus Manusia (>2 merupakan famili dari Picornaviridae, dan di klasifikasikan dalam genus 'nterovirus! Sampai saat ini, lebih dari %## serotipe telah dijelaskan dan diklasifikasikan menjadi ' spesies$ A, 0 dan 4! Spesies >2 4 hanya dapat dideteksi dengan menggunakan metode molekuler! 3enom mereka adalah satu 5,"-kb +A untai positif dengan satu bingkai bacaan terbuka (Saolainen, "##'! >2 merupakan penyebab paling sering pilek umum dan juga terkait dengan otitis media akut pada anak dan sinusitis pada orang dewasa! Penelitian terbaru telah menetapkan bahwa >2 dapat menginfeksi saluran pernafasan bagian bawah sehingga menyebabkan pneumonia dan bronchiolitis pada anakanak (Papadopoulos, "##"! Infeksi >2 tanpa gejala juga dapat terjadi pada bayi, anak-anak dan orang dewasa! Isolasi >2 dalam kultur sel sangat sulit dilakukan, tidak sensitif dan memakan waktu yang lama! Pengembangan metode molekuler telah meningkatkan kelayakan deteksi >2! 0eberapa reaksi berantai (9-P4 tes transkripsi-polimerase terbalik telah dikembangkan untuk mendeteksi sensitif dan diferensiasi >2! ?rekuensi >2 terdeteksi oleh metode molekuler pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA berkisar antara :@-'&@! Meskipun >2 sering terdeteksi pada koinfeksi dengan irus pernapasan lainnya, peran simultan belum diketahui! 0eberapa penulis telah mengusulkan bahwa koinfeksi irus meningkatkan keparahan penyakit, sementara yang lain tidak menemukan perbedaan antara koinfeksi dan infeksi tunggal (4alo, "##5! (. H$%$ngan ISPA &engan %a"teri
4
0akteri dapat menyebabkan terjadinya ISPA secara langsung pada anak! Penelitian yang dilakukan oleh Almasri tahun "#%% di unani menyebutkan bahwa Mycoplasma pneumoni merupakan penyebab umum dari infeksi saluran pernafasan (IS terutama pada anak-anak! 9eknik diagnostik baru yang ditawarkan informasi yang dapat diandalkan tentang epidemiologi infeksi oleh patogen ini! Penelitian ini melibatkan ""& anak yang dirawat di rumah sakit unani selama periode %& bulan! Metode yang digunakan dengan menggunakan spesimen usap tenggorokan lalu diuji dengan P4 untuk mendeteksi Mycoplasma pneumoni, sedangkan Ig3 dan IgM ditentukan dengan metode 1/ISA! >asil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Infeksi Mycoplasma pneumoni di diagnosis sebagai satu-satunya patogen di "& kasus atau sekitar (%%,%@! Mycoplasma pneumoni adalah agen penyebab kedua Infeksi saluran pernafasan setelah S2! Proporsi anak dengan Mycoplasma pneumoni meningkat dengan bertambahnya usia, sementara sebagian besar kasus yang dilaporkan selama musim panas dan musim gugur! Mycoplasma pneumoni memainkan
peran
yang
lebih
signifikan
dalam
menyebabkan infeksi saluran pernafasan (IS pada anak! 3ambaran klinis infeksi
Mycoplasma
pneumoni
berbagai
macam,
termasuk
faringitis,
tracheobronchitis, sementara sekitar sepertiga dari pasien yang terinfeksi menderita pneumonia! +amun, penelitian lain melaporkan bahwa kasus pneumonia merupakan '-%#@ dari infeksi, sedangkan mayoritas adalah sakit pernapasan ringan! Pada anak-anak, Mycoplasma pneumoni menyebabkan hingga )#@ atau lebih penyakit pneumonia dan sebanyak %@ dari kasus harus di rawat di rumah sakit! .abah infeksi Mycoplasma pneumoni dapat terjadi dalam masyarakat atau dalam pengaturan tertutup atau semiclosed, seperti pangkalan militer, rumah sakit, komunitas keagamaan, dan sekolah! *iagnosis pneumonia didasarkan pada adanya infiltrat baru pada radiografi dada (infiltrat, kekeruhan atau konsolidasi tunggal atau ganda, gejala (seperti menggigil, suara serak, sakit tenggorokan dan nyeri dada, dan temuan pemeriksaan fisik (rales atau crackles, mengeluarkan bunyi pada auskultasi pada pernapasan bronkial!
5
). Patoisiologi Penyakit ISPA disebabkan oleh irus dan bakteri yang disebarkan melalui
saluran pernafasan yang kemudian dihirup dan masuk ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan respon pertahanan bergerak yang kemudian masuk dan menempel pada saluran pernafasan yang menyebabkan reaksi imun menurun dan dapat menginfeksi saluran pernafasan yang mengakibatkan sekresi mucus meningkat dan mengakibatkan saluran nafas tersumbat dan mengakibatkan sesak nafas dan batuk produktif! Betika saluran pernafasan telah terinfeksi oleh irus dan bakteri yang kemudian terjadi reaksi inflamasi yang ditandai dengan rubor dan dolor yang mengakibatkan aliran darah meningkat pada daerah inflamasi dengan tanda kemerahan
pada
faring
mengakibatkan
hipersensitifitas
meningkat
dan
menyebabkan timbulnya nyeri! 9anda inflamasi berikutnya adalah kalor, yang mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan menyebabkan hipertermi yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan cairan yang kemudian mengalami dehidrasi! 9umor, adanya pembesaran pada tonsil yang mengakibatkan kesulitan dalam menelan yang menyebabkan intake nutrisi dan cairan inadekuat! ?ungsiolesa, adanya kerusakan struktur lapisan dinding saluran pernafasan sehingga meningkatkan kerja kelenjar mucus dan cairan mucus meningkat yang menyebabkan batuk! Adanya infeksi irus merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder bakteri! Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mucus bertambah banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga menimbulkan sesak nafas dan juga menyebabkan batuk yang produktif! *ampak infeksi sekunder bakteri pun bisa menyerang saluran nafas bawah, sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasan atas, setelah terjadinya infeksi irus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri (Sylia, "##&!
6
Pathway
3br!bygoogle!picture71rwinamaterasu7"#%'
*. Penatala"sanaan
Pengobatan ISPA dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (asmaliah, "##)$
7
a! Pneumonia berat $ dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya! b! Pneumonia$ diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral! 0ila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain! c! 0ukan pneumonia$ tanpa pemberian obat antibiotik! *iberikan perawatan dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain
yang
tidak
mengandung
;at
yang
merugikan
seperti
kodein,
dekstrometorfan dan antihistamin! 0ila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol! Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin selama %# hari! +. Pen,ega-an Beadaan gi;i dan keadaan lingkungan merupakan hal yang penting bagi
pencegahan ISPA! 0eberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ISPA adalah$ a! Mengusahakan agar anak mempunyai gi;i yang baik % 0ayi harus disusui sampai usia dua tahun karena ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi! " 0eri bayi makanan padat sesuai dengan umurnya! ' Pada bayi dan anak, makanan harus mengandung gi;i cukup yaitu mengandung cukup protein (;at putih telur, karbohidrat, lemak, itamin dan mineral! ) Makanan yang bergi;i tidak berarti makanan yang mahal! Protein misalnya dapat di peroleh dari tempe dan tahu, karbohidrat dari nasi atau jagung, lemak dari kelapa atau minyak sedangkan itamin dan mineral dari sayuran,dan buah-buahan!
8
& 0ayi dan balita hendaknya secara teratur ditimbang untuk mengetahui apakah beratnya sesuai dengan umurnya dan perlu diperiksa apakah ada penyakit yang menghambat pertumbuhan! ( *inkes *BI,"##&! b! Mengusahakan kekebalan anak dengan imunisasi Agar anak memperoleh kekebalan dalam tubuhnya anak perlu mendapatkan imunisasi yaitu *P9 ! Imunisasi *P9 salah satunya dimaksudkan untuk mencegah penyakit! Pertusis yang salah satu gejalanya adalah infeksi saluran nafas (*epkes I, "##"! c! Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA, sebaliknya perilaku yang tidak mencerminkan hidup sehat akan menimbulkan berbagai penyakit! Perilaku ini dapat dilakukan melalui upaya memperhatikan rumah sehat, desa sehat dan lingkungan sehat (Suyudi, "##"! d! Pengobatan segera Apabila anak sudah positif terserang ISPA, sebaiknya orang tua tidak memberikan makanan yang dapat merangsang rasa sakit pada tenggorokan, misalnya minuman dingin, makanan yang mengandung etsin atau rasa gurih, bahan pewarna, pengawet dan makanan yang terlalu manis! Anak yang terserang ISPA, harus segera dibawa ke dokter (P* P1SI, "##"!
. Konsep As$-an Kepera/atan 0en$r$t or&on 1. Peng"aian >al-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan ISPA $ a! iwayat $ demam,batu,pilek,anoreksia,badan lemah7tidak bergairah,riwayat
penyakit pernapasan,pengobatan yang dilakukan dirumah dan penyakit yang menyertai! b! 9anda fisik $ *emam,dyspneu,tachipneu,menggunakan otot pernafasan tambahan,faring hiperemis,pembesaran tonsil,sakit menelan! 9
c! ?aktor perkembangan $ Cmum ,tingkat perkembangan,kebiasaan seharihari,mekanisme koping,kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan! d! Pengetahuan pasien7keluarga $ pengalaman terkena penyakit pernafasan,pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan! 2. Diagnose Kepera/atan a! Pola napas tidak efektif b!d penurunan ekspansi paru! b! >ipertermi berhubungan dengan inasi mikroorganisme c! isiko ketidaksembangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b!d
nyeri
menelan,penurunannafsu makan sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan akut! d! Burang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA b!d kurang informasi 3. Inter'ensi a. Ti&a" ee"tina pola naas %4& pen$r$nan e"spansi par$ T$$an $ Pola nafas kembali efektif! Kriteria -asil $
Pola nafas efektif, bunyi nafas normal atau bersih, 992 dalam batas normal, batuk berkurang, ekspansi paru mengembang!
Inter'ensi 5
% Baji frekuensi kedalaman pernafasan dan ekspansi dada! 4atat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot bantu pernafasan 7 pelebaran nasal! asional $ kecepatan biasanya mencapai kedalaman pernafasan berariasi tergantung derajat gagal nafas! 1
) Dbserasi pola batuk dan karakter sekret! asional $ Bongesti aleolar mengakibatkan batuk sering7iritasi! & *orong7bantu pasien dalam nafas dan latihan batuk! asional $ dapat meningkatkan7banyaknya sputum dimana gangguan entilasi dan ditambah ketidak nyaman upaya bernafas! : Bolaborasi a 0erikan oksigen tambahan b 0erikan humidifikasi tambahan misalnya $ nebuli;er asional $ memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas, memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengenceran sekret
%. Pening"atan s$-$ t$%$- %er-$%$ngan &engan proses ine"si T$$an 5 suhu tubuh pasien menurun Kriteria -asil 5 s$-$ tubuh normal, batuk berkurang, klien tidak rewel % Bompres air hangat asional $ Pori-pori kulit membesar, panas tubuh akan turun " 0anyak minum air hangat asional $ Air hangat dapat mengencerkan secret ' 9heraphy obat pct, dan D0> asional $ Pct $ obat penurun panas D0> $ obat batuk ,. angg$an n$trisi "$rang &ari "e%$t$-an t$%$- %4& inta"e ang ti&a" a&e"$at. T$$an $
Bebutuhan nutrisi dapat terpenuhi! Kriteria -asil 5
Beadaan umum baik, mukosa bibir lembab, nafsu makan baik, tekstur kulit baik, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan, bising usus :-%" kali7menit, berat badan dalam batas normal! 11
Inter'ensi 5
% Baji status nutrisi klien (tekstur kulit, rambut, konjungtia! asional $ menentukan dan membantu dalam interensi selanjutnya! " 6elaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh! asional $ peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi klien dalam asuhan keperawatan! ' 9imbang berat badan dan tinggi badan! asional $ Penurunan berat badan yang signifikan merupakan indikator kurangnya nutrisi! ) Anjurkan klien minum air hangat saat makan! asional $ air hangat dapat mengurangi mual! & Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering asional $ memenuhi kebutuhan nutrisi klien! : Bolaborasi 5 Bonsul dengan tim gi;i7tim mendukung nutrisi! asional $ menentukan kalori indiidu dan kebutuhan nutrisi dalam pembatasan! a 0erikan obat sesuai indikasi! b 2itamin 0 sEurb "F%! asional $ defisiensi itamin dapat terjadi bila protein dibatasi! c Antiemetik rantis "F% asional $ untuk menghilangkan mual 7 muntah! &. K$rangna pengeta-$an tentang pena"itna %er-$%$ngan &engan "$rang inor0asi T$$an $ Pengetahuan keluarga meningkat Inter'ensi 5
% Baji sejauh mana tingkat pengetahuan keluarga pasien tentang penyakitnya asional $ mengetahui apa yang diketahui keluarga pasien tentang penyakitnya! " 0eri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan pasien asional $ supaya pasien tahu tata laksana penyakit, perawatan dan pencegahan penyakit ISPA! ' 0eri kesempatan pasien dan keluaga pasien untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti!
12
asional $ mengetahui sejauh mana pengetahuan pasien dan keluarga pasien setelah di beri penjelasan tantang penyakitnya!
13
DA6TAR PUSTAKA
*epartemen Besehatan I! "##&! Pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan akut untuk penanggulangan pneumonisa pada 0alita$ 6akarta! *epBes I! *irektorat 6enderal PPM G P/P! "##5! Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA! 6akarta! 3ordon,et!al,"##:, +ursing *iagnoses "##&"##:,Philadelpia,CSA!
$
definition
G
4lassification
Meadow,Sir oy dan Simen!"##:!/ectus +otes$Pediatrika!6akarta$P9!3elora Aksara Pratama! +aning ,"##:,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (>andout kuliah Ilmu Besehatan AnakPSIB ?B C3M tidak dipublikasikan! Soegijanto, S ("##5! Ilmu penyakit anakH diagnosa dan penatalaksanaan!6akarta$ Salemba medika Suriadi,uliani ,"##&,Asuhan Beperawatan pada Anak,42 sagung Seto,6akarta .ong and .haley! ( "##) ! Clinical Manual of Pediatric ursin% ! Philadelphia$
14