Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM. Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.
Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terusmenerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai s esuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar menimbulkan kontraksi.
Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga juga lahir dalam waktu 15 menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.
Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episotomi.
4) Kala IV a. Diagnosis Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedanmg menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar. b. Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi
keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan.
Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan setiap 30 menit selama jam II
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan ibu beristirahat
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
Ajari ibu atau keluarga tentang :
Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1.
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Adanya kontraksi uterus yang lemah setelah bayi dan plasenta keluar pada kala III dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan, merupakan faktor resiko tinggi terjadinya syok hipovolemik.
2.
Kebutuhan Rasa Aman Adanya kontraksi kuat dan dilatasi maksimal pada PAP akibat dorongan kepala janin merupakan faktor pencetus timbulnya rasa nyeri. Kurang pengetahuan tentang proses persalinan dan respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam keluarga mengakibatkan timbulnya kecemasan. Pemeriksaan dalam (PD) berulang dan adanya perlukaan pada jalan lahir merupakan faktor resiko terjadinya infeksi.
3.
Kebutuhan Aktifitas Tingginya energi yang digunakan pada proses persalinan mengakibatkan terjadinya kelemahan fisik dan keterbatasan aktifitas.
C. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian
a. Identitas
Nama suami dan istri Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin komunikasi dengan baik.
Usia Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
Alamat Ditanyakan
untuk
maksud
mempermudah
hubungan /
informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
Pekerjaan Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
Agama Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
Pendidikan Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Status perkawinan Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
Lama Perkawinan Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang mencari pertolongan.
Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
2. Riwayat kesehatan sekarang Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain. 3. Riwayat kesehatan dahulu a) Riwayat kesehatan klien Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak. b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak. c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak. 4. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan. c Pemeriksaan fisik 1.
2.
Penampilan atau keadaan umum
Tingkat kesadaran:umumnya sadar penuh
Tanda – tanda tanda vital (tensi, denyut nadi, pernafasan dan suhu)
Kepala : Warna rambut, kebersihan, keluhan nyeri atau tidak, lesi ada atau tidak, oedema ada atau tidak
3.
Mata : Fungsi penglihatan, Tanda-tanda anemis ada atau tidak, warna kornea, sklera ikterik atau tidak
4.
Hidung : Fungsi penciuman, adanya nyeri tekan ada atau tidak, kesimetrisan, kebersihan
5.
Telinga
:
Kesimetrisan
kedua
daun
telinga,
Fungsi
pendengaran,
Kebersihan, Keluhan nyeri, keluaran cairan, adanya nyeri tekan atau tidak, kesimetrisan, kebersihan 6.
Mulut : Fungsi pengecapan, kondisi lidah kotor atau bersih, caries ada atau tidak, mukosa bibir lembab atau tidak, fungsi mengunyah baik atau terganggu.
7.
Leher : fungsi pergerakan simetris simetris dextra-sinistra, pembesaran kelenjar thyroid, fungsi menelan.
8.
Dada : periksa keadaan puting susu menonjol atau tidak, kesimetrisan payudara, pengeluaran ASI, palpasi adanya benjolan, periksa bunyi nafas dan jantung klien.
9.
Abdomen:periksa munculnya rasa mules, pada uterus, hitung TFU, periksa letak janin dengan pemeriksaan leopold 1-4. Periksa DJJ secara teratur untuk mengetahui kondisi janin, kaji frekuensi dan interval mules yang timbul, kaji/auskultasi bising usus klien.
10. Genitalia
Kaji pengeluaran cairan dan lendir, periksa pembukaan serviks melalui PD, kaji adanya cairan ketuban (bau dan warnanya), dan kaji mengenai kebersihan vulva.
11. Urinaria
Kaji adanya distensi blass, frekuensi berkemih, terpasang DC/tidak, kaji warna dan bau urine.
12. Kuku dan kulit
Kaji warna kulit, kebersihan, tekstur, kebersihan, turgor kulit, warna kuku, CRT, kebersihan kuku.
13. Ekstremitas atas dan bawah
Kaji mengenai tonus otot, terdapat edema atau tidak, terdapat varises atau tidak.
2.
Diagnosa keperawatan yang sering muncul
1)
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai proses persalinan, trauma persalinan.
2)
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses PD yang berulang, adanya trauma jalan lahir.
3)
Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan yang banyak pada persalinan.
4) Nyeri berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus. 5)
3.
Fatique berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi pada persalinan.
Intervensi Intervensi keperawatan
1) Cemas
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
mengenai
proses
persalinan, trauma persalinan Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama ......, cemas berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :
Klien tampak rileks dengan situasi persalinan dan mengerti kronologis persalinan
Intervensi : Intervensi 1. Pantau TTV secara teratur 2. Berikan informasi mengenai tenteng perubahan fisiologis dan psikologis yang berhubungan dengan persalinan 3. Berikan perawatan dan bimbingan yang baik selama proses persalinan
Rasional 1. TTV dapat menunjukan proses fisiologis klien 2. Dengan di berikan pengetahuan/informasi di harapkan klien dapat menurunkan ansietas dan stress ,meningkatkan kemajuan persalinan 3. Kontinuitas pengkajian dan perawatan,dapat membantu dalam masa penyembuhan klien
2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses PD yang berulang, adanya trauma jalan lahir Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama.........., infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Bebas dari tanda-tanda infeksi
Cairan amnion jernih, tidak berwarna dan berbau
Intervensi : Intervensi
Rasional
1. Gunakan tekhnik aseptik selama perawatan vagina 2. Membersihkan daerah vulva dan menjaga kebersihannya 3. Berikan therapy antibiotik jika di indikasikan
1. Membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan mencegah infeksi siang 2. Daerah vulva yang kotor dapat memicu perkembangan mikroorganisme bakteri 3. Antibiotik dapat menghambat indikasi bakteri
3) Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan yang banyak pada persalinan. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama ......., tidak terjadi hyvopolemi,
cairan tubuh seimbang. Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Tekanan darah dan nadi dalam batas normal
Intervensi : Intervensi 1. Pantau TTV 2. Pantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebih 3. Hindari menarik tali pusat secara berlebihan/terlalu kuat 4. Berikan therapy IVFD sesuai advis
Rasional 1. TTV dapat di gunakan sebagai indikator dehidrasi 2. Dapat membantu mengetahui sejauhmana kehilangan cairan/dehidrasi yang di alami 3. Penarikan yang terlalu kuat dapat menyebabkan terputusnya tali pusat dan retensi fragmen placenta yang dapat meyebabkan meyebabkan pendarahan 4. Dapat memenuhi cairan yang kurang sesuai dosis
4) Nyeri berhubungan dengan dengan peningkatan kontraksi uterus Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama ........., nyeri berkurang/hilang
Kriteria hasil :
Klien tampak lebih tenang, tidak meringis
Klien mengeluh tidak nyeri/mules
Skala nyeri (0)
Intervensi : Intervensi 1. Atur posisi klien miring kiri
2. Anjurkan pada klien untuk menarik nafas dalam (Relaksasi)
Rasional 1. Dengan tidur miring kiri,di harapkan dapat mempercepat penurunan kepala janin,sehingga mempercepat pembukaan lengkap dan persalinan 2. Dengan menarik nafas dalam,di harapkan dapat mengurangi rasa mules
5) Fatique berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi pada persalinan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama......., fatique dapat teratasi
Kriteria hasil :
Klien dapat menghemat energi
Klien tidak kelelahan saat proses persalinan
Intervensi : Intervensi 1. Kaji derajat keletihan 2. Anjurkan klien untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan atur posisi klien senyaman mungkin
Rasional 1. Untuk mengetahui sejauh mana keletihan yang di alami klien 2. Pengeluaran energi pada waktu meneran dapat menyebabkan kletihan pada saat persalinan 3. Lingkungan yang tenang dapat meningkatkan relaksasi klien,dan posisi yang nyaman dapat mempercepat proses persalinan,sehingga dapat meminimalisirkan pengeluaran energi berlebih
DAFTAR PUSTAKA
Abdul bari saifuddin, 2001, 2001, Buku Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal , penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta. Abdul bari saifuddin, 2002, 2002, Buku Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal , penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta. Hacher/moore, 2001, Esensial 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, ginekologi, hypokrates, jakarta. Manuaba, Ida Bagus Gede, 2001, Ilmu 2001, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana, EGC, Jakarta. Marlyn Doenges,dkk, 2001 ,Rencana perawatan Maternal/Bayi, Maternal/Bayi, EGC , Jakarta. Sarwono, 1989, Ilmu 1989, Ilmu Bedah kebidanan, kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.