LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERTENSI
Oleh : WAHYU WAHYU AGUNG WIBOWO 010214A087
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO Jl GEDONG SONGO !ANDI REJO UNGARAN TAHUN AJARAN 2014"201#
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
A.
PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (melt!er,"00"# $enurut %H& ( 19' #, tekanan darah sama dengan atau diatas 160 ) 9* mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
+.
KLASI$IKASI
Hipertensi pada usia lanut dibedakan atas 1.
Hip Hiperte erten nsi dim dimana ana tek tekanan anan sist sistol olik ik sam sama atau atau leb lebih besa besarr dari dari 140 140 mmHg dan ) atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg
".
Hipe Hipert rten ensi si sisto sistoli lik k teris terisol olas asii dima dimana na tekan tekanan an sist sistol olik ik lebi lebih h besa besarr dari dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
eara klinis deraat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekom rekomen enda dasi si dari dari /The The Sixt Sixth h Repo Report rt of The The Join Join Nati Nation onal al Comm Commit ittee tee,, Prevention, Detection and Treatment Treatment of High Blood Pressure !JNC " #$, %&&' # sebagai berikut N% 1. ". 3. 4.
K&'e(%)* &ptimal ormal High ormal Hipertensi rade 1 (ringan# rade " (sedang# rade 3 (berat# rade 4 (sangat berat#
S*+'%l*,-..H(/ 1"0 1"0 2 1"9 130 2 139
D*&+'%l*,-..H(/ 0 0 2 4 * 2 9
140 2 1*9 160 2 1'9 10 2 "09 5"10
90 2 99 100 2 109 100 2 119 51"0
alsifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menadi " golongan besar yaitu 1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer # yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya ". Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
7.
TANDA DAN GEJALA
8anda dan geala pada hipertensi dibedakan menadi 1. 8idak ada geala 8idak ada geala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa ika tekanan arteri tidak terukur. ". eala yang la!im ering dikatakan baha geala terla!im yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. :alam kenyataannya ini merupakan geala terla!im yang mengenai kebanyakan pasien yang menari pertolongan medis. $anifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu -
:.
1.
$engeluh sakit kepala, pusing
".
;emas, kelelahan
3.
esak nafas
4.
elisah
*.
$ual
6.
$untah
'.
.
esadaran menurun ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanut usia adalah teradinya perubahan 2 perubahan pada 1.
". atub antung menebal dan menadi kaku 3. emampuan antung memompa darah menurun 1= setiap tahun sesudah berumur "0 tahun kemampuan antung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan >olumenya. 4. ehilangan elastisitas pembuluh darah- Hal ini teradi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi *. $eningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
$eskipun
hipertensi
primer
belum
diketahui
dengan
pasti
penyebabnya, data?data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan teradinya hipertensi. @aktor tersebut adalah sebagai berikut 1.
@aktor keturunan :ari data statistik terbukti baha seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi ika orang tuanya adalah penderita hipertensi
".
7iri perseorangan 7iri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalaha. mur ( ika umur bertambah maka 8: meningkat # b. Benis kelamin ( laki?laki lebih tinggi dari perempuan # . Cas ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih #
3.
ebiasaan hidup ebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah a. onsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr # b. egemukan atau makan berlebihan . tress d. $erokok e. $inum alkohol f. $inum obat?obatan ( ephedrine, prednison, epineprin #
edangkan penyebab hipertensi sekunder adalah 1.
inal
a. lomerulonefritis b. Pielonefritis . ekrosis tubular akut d. 8umor ".
Dasular a. Aterosklerosis b. Hiperplasia . 8rombosis d. Aneurisma e.
Daskulitis
3.
elainan endokrin 1# :$ "# Hipertiroidisme 3# Hipotiroidisme
4.
araf a. troke b.
*.
&bat 2 obatan a. ontrasepsi oral b. ortikosteroid
<.
PATO$ISIOLOGI
$ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat >asomotor, pada medulla diotak. :ari pusat >asomotor ini bermula aras saraf simpatis, yang berlanut ke baah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Cangsangan pusat >asomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke baah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasa ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. +erbagai faktor seperti keemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang >asokonstriksi. Endi>idu dengan hipertensi sangat sensiti> terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan elas mengapa hal tersebut bisa teradi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenar adrenal uga terangsang, mengakibatkan tambahan akti>itas >asokonstriksi. $edulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan >asokonstriksi. orteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons >asokonstriktor
pembuluh
darah.
Dasokonstriksi
yang
mengakibatkan
penurunan aliran ke ginal, menyebabkan pelepasan rennin. Cenin merangsang pembentukan angiotensin E yang kemudian diubah menadi angiotensin EE, suatu >asokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginal, menyebabkan peningkatan >olume intra >askuler. emua faktor ini enderung menetuskan keadaan hipertensi. ebagai
pertimbangan
gerontologis
dimana
teradi
perubahan
strutural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungaab pada perubahan tekanan darah yang teradi pada usia lanut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas aringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. onsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi >olume
darah yang dipompa oleh antung (>olume sekunup# mengakibatkan penurunan urang antung dan peningkatan tahanan perifer (melt!er, "001#.
@.
PATHWAY ( terlampir #
.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Hemoglobin ) hematokrit ntuk mengkai hubungan dari sel 2 sel terhadap >olume airan ( >iskositas # dan dapat mengindikasikan fator 2 fator resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia.
".
+ - memberikan informasi tentang perfusi ginal
3.
lukosa Hiperglikemi ( diabetes mellitus adalah penetus hipertensi # dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin ( meningkatkan hipertensi #
4.
alium serum Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama ( penyebab # atau menadi efek samping terapi diuretik.
*.
alsium serum Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
6.
olesterol dan trigliserid serum Peningkatan kadar dapat mengindikasikan penetus untuk ) adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardio>askuler #
'.
Pemeriksaan tiroid Hipertiroidisme dapat menimbulkan >asokonstriksi dan hipertensi
.
adar aldosteron urin)serum ntuk mengkai aldosteronisme primer ( penyebab #
9.
rinalisa :arah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginal dan atau adanya diabetes.
10.
Asam urat Hiperurisemia telah menadi implikasi faktor resiko hipertensi
11.
teroid urin enaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
1".
EDP :apat
mengidentifikasi
penyebab
hieprtensiseperti
penyakit
parenkim ginal, batu ginal ) ureter 13.
@oto dada $enunukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran antung
14.
78 san ntuk mengkai tumor serebral, ensefalopati
1*.
< :apat menunukkan pembesaran antung, pola regangan, gangguan konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit antung hipertensi
H.
PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertuuan untuk menegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardio>askuler yang berhubungan dengan penapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibaah 140)90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi 1.
8erapi tanpa &bat 8erapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. 8erapi tanpa obat ini meliputi a.
:iet :iet yang dianurkan untuk penderita hipertensi adalah 1# Cestriksi garam seara moderat dari 10 gr)hr menadi * gr)hr "# :iet rendah kolesterol dan rendah asam lemak enuh 3# Penurunan berat badan 4# Penurunan asupan etanol *# $enghentikan merokok
b.
;atihan @isik
;atihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu 1# $aam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, ogging, bersepeda, berenang dan lain?lain "# Entensitas olah raga yang baik antara 60?0 = dari kapasitas aerobik atau '"?' = dari denyut nadi maksimal yang disebut !ona latihan. 3# ;amanya latihan berkisar antara "0 2 "* menit berada dalam !ona latihan 4# @rekuensi latihan sebaiknya 3 F perminggu dan paling baik * F perminggu .
d.
Pendidikan esehatan ( Penyuluhan # 8uuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya
sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan menegah komplikasi lebih lanut. e.
8erapi dengan &bat 8uuan pengobatan hipertensi
tidak
hanya
menurunkan
tekanan darah saa tetapi uga mengurangi dan menegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya
perlu dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianurkan oleh omite :okter Ahli Hipertensi ! J($NT N)T$(N)* C(++$TT (N DTCT$(N, #)*-)T$(N )ND TR)T+NT (. H$/H B*((D PRSS-R, -S), %&00 1 menyimpulkan baha obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat A7< dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. Pengobatannya meliputi 1# tep 1 &bat pilihan pertama - diuretika, beta bloker, 7a antagonis, A7< inhibitor "# tep " Alternatif yang bisa diberikan a# :osis obat pertama dinaikkan b# :iganti enis lain dari obat pilihan pertama # :itambah obat ke 2" enis lain, dapat berupa diuretika , beta bloker, 7a antagonis, Alpa bloker, lonidin, reserphin, >asodilator 3# tep 3 - Alternatif yang bisa ditempuh a# &bat ke?" diganti b# :itambah obat ke?3 enis lain 4# tep 4 - Alternatif pemberian obatnya a# :itambah obat ke?3 dan ke?4 b# Ce?e>aluasi dan konsultasi
E.
PENGKAJIAN
1.
Akti>itas ) istirahat eala a.
elemahan
b.
;etih
.
apas pendek
d.
aya hidup monoton
8anda a. @rekuensi antung meningkat b. Perubahan irama antung . 8akipnea ".
irkulasi eala-
Ciayat
hipertensi,
aterosklerosis,
penyakit
antung
koroner ) katup, penyakit serebro>askuler 8anda a. enaikan 8: b. adi - denyutan elas . @rekuensi ) irama - takikardia, berbagai disritmia d. +unyi antung - murmur e. :istensi >ena ugularis f.
i. Perubahan arna kulit, suhu dingin( >asokontriksi perifer #, pengisian kapiler mungkin lambat 3.
Entegritas
e. otot muka tegang ( khususnya sekitar mata # f. Peningkatan pola biara 4.
angguan ginal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi,
riayat penyakit ginal # *.
$akanan ) 7airan eala a. $akanan yang disukai yang dapat menakup makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol b. $ual . $untah d. Ciayat penggunaan diureti 8anda a. ++ normal atau obesitas b.
ena d. Peningkatan BDP e. glikosuria
6.
eurosensori eala a. eluhan pusing ) pening, sakit kepala b.
'.
yeri)ketidaknyamanan eala a. nyeri hilang timbul pada tungkai b. sakit kepala oksipital berat . nyeri abdomen
.
Pernapasan eala a. :ispnea yang berkaitan dengan akti>itas b. 8akipnea . &rtopnea d. :ispnea noturnal proksimal e. +atuk dengan atau tanpa sputum f. Ciayat merokok 8anda a. :istress respirasi) penggunaan otot aksesoris pernapasan b. +unyi napas tambahan ( krekles, mengi # . ianosis
9.
eamanan eala
- angguan koordinasi, ara alan
8anda -
-
a. @ator resiko keluarga G hipertensi, aterosklerosis, penyakit antung, :$ , penyakit serebro>askuler, ginal b. @aktor resiko etnik, penggunaan pil + atau hormon lain . Penggunaan obat ) alkohol
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan urah antung berhubungan dengan peningkatan afterload, >asokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi >entriular
&7 8idak teradi penurunan urah antung setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 3 F "4 am, dengan kriteria hasil a. +erpartisipasi dalam akti>itas yang menurunkan 8: b. $empertahankan 8: dalam rentang yang dapat diterima . $emperlihatkan irama dan frekuensi antung stabil E7 a. Pantau 8:, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat b. 7atat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer . Auskultasi tonus antung dan bunyi napas d. Amati arna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler e. 7atat edema umum f. +erikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi akti>itas, batasi umlah pengunung. g. Pertahankan
pembatasan
akti>itas
seperti
istirahat
ditempat
tidur)kursi h. +antu melakukan akti>itas peraatan diri sesuai kebutuhan i.
;akukan tindakan yang nyaman spt piatan punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur.
.
Anurkan tehnik relaksasi, panduan imainasi, akti>itas pengalihan
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah l.
+erikan pembatasan airan dan diit natrium sesuai indikasi
m. olaborasi untuk pemberian obat?obatan sesuai indikasi 1# :iuretik 8ia!id misalnya klorotia!id ( :iuril #, hidroklorotia!id ( esidriF, hidrodiuril #, bendroflumentia!id ( aturetin # "# :iureti ;oop misalnya @urosemid ( ;asiF #, asam etakrini (
4# Enhibitor simpatis misalnya propanolol ( inderal #, metoprolol ( lopressor #, Atenolol ( tenormin #, nadolol ( 7orgard #, metildopa ( aldomet #, reserpine ( erpasil #, klonidin ( atapres # *# Dasodilator misalnya minoksidil ( loniten #, hidralasin ( apresolin #, bloker saluran kalsium ( ni>edipin, >erapamil # 6# Anti adrenergik misalnya minipres, teta!osin ( hytrin # '# +loker nuron adrenergik misalnya guanadrel ( hyloree #, uanetidin ( Esmelin #, reserpin ( erpasil # # Enhibitor adrenergik yang bekera seara sentral misalnya klonidin ( atapres #, guanaben! ( ytension #, metildopa ( aldomet # 9# Dasodilator kera langsung misalnya hidrala!in ( apresolin #, minoksidil, loniten 10# Dasodilator oral yang bekera seara langsung misalnya dia!oksid ( hyperstat #, nitroprusid ( nipride, nitropess # 11# +loker ganglion misalnya guanetidin ( ismelin #, trimetapan ( arfonad #, A7< inhibitor ( aptopril, aptoten # ". yeri ( sakit kepala # berhubungan dengan peningkatan tekanan >askuler serebral &7 yeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperaatan selama " F "4 am, dengan kriteria hasil : a. Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala b. Pasien tampak nyaman . 88D dalam batas normal E7: a. Pertahankan
tirah
baring,
lingkungan
yang
tenang,
penerangan b. $inimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan . +antu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan d. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
sedikit
e. +eri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala seperti kompres dingin pada dahi, piat punggung dan leher, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imainasi dan distraksi f. Hilangkan ) minimalkan >asokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala misalnya
mengean saat +A+, batuk panang,
membungkuk g. olaborasi pemberian obat sesuai indikasi - analgesik, antiansietas (lora!epam, ati>an, dia!epam, >alium # 3. Cesiko perubahan perfusi aringan- serebral, ginal, antung berhubungan dengan adanya tahanan pembuluh darah &78idak teradi perubahan perfusi aringan - serebral, ginal, antung setelah dilakukan tindakan keperaatan selama " F "4 am, dengan kriteria hasil : a. Pasien mendemonstrasikan perfusi aringan yang membaik seperti ditunukkan dengan - 8: dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai?nilai laboratorium dalam batas normal. b. Haluaran urin 30 ml) menit . 8anda?tanda >ital stabil E7: a.
Pertahankan tirah baring
b.
8inggikan kepala tempat tidur
.
ai tekanan darah saat masuk pada kedua lenganG tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri ika tersedia
d.
Ambulasi sesuai kemampuanG hindari kelelahan
e.
Amati adanya hipotensi mendadak
f.
kur masukan dan pengeluaran
g.
Pertahankan airan dan obat?obatan sesuai program
h.
Pantau elektrolit, +, kreatinin sesuai program.
4. Entoleransi aktifitas berhubungan penurunan ardia output &7-
8idak teradi intoleransi aktifitas setelah dilakukan tindakan keperaatan selama " F "4 am, dengan kriteria hasil a. $eningkatkan energi untuk melakukan aktifitas sehari 2 hari b. $enunukkan penurunan geala 2 geala intoleransi aktifitas &7a.
+erikan dorongan untuk aktifitas ) peraatan diri bertahap ika dapat ditoleransi. +erikan bantuan sesuai kebutuhan
b.
Enstruksikan pasien tentang penghematan energi
.
ai respon pasien terhadap aktifitas
d.
$onitor adanya diaforesis, pusing
e.
&bser>asi 88D tiap 4 am
f.
+erikan
arak
aktu
pengobatan
dan
prosedur
untuk
memungkinkan aktu istirahat yang tidak terganggu, berikan aktu istirahat sepanang siang atau sore *. angguan pola tidur berhubungan adanya nyeri kepala &78idak teradi gangguan pola tidur setelah dilakukan tindakan keperaatan selama " F "4 am, dengan kriteria hasil a. $ampu meniptakan pola tidur yang adekuat 6 2 am per hari b. 8ampak dapat istirahat dengan ukup . 88D dalam batas normal E7 : a. 7iptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman b. +eri kesempatan klien untuk istirahat ) tidur . <>aluasi tingkat stress d. $onitor keluhan nyeri kepala e. ;engkapi adal tidur seara teratur f. +erikan makanan keil sore hari dan ) susu hangat g. ;akukan masase punggung h. Putarkan musik yang lembut i.
olaborasi pemberian obat sesuai indikasi
6. urangnya peraatan diri berhubungan dengan adanya kelemahan fisik. &7: Peraatan diri klien terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 1 F "4 am, dengan kriteria hasil a. $ampu melakukan aktifitas peraatan diri sesuai kemampuan b. :apat mendemonstrasikan tehnik untuk memenuhi kebutuhan peraatan diri E7: a. ai kemampuan klien untuk melakukan kebutuhan peraatan diri b. +eri pasien aktu untuk mengerakan tugas . +antu pasien untuk memenuhi kebutuhan peraatan diri d. +erikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang dilakukan klien ) atas keberhasilannya '. eemasan berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita klien &7eemasan hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 1 F "4 am, dengan kriteria hasil a. lien mengatakan sudah tidak emas lagi ) emas berkurang b. asi perilaku misalnya kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan berpartisipasi dalam renana pengobatan b. 7atat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan konsentrasi, peka rangsang, penurunan toleransi sakit kepala, ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah . +antu
klien
untuk
mengidentifikasi
kemungkinan strategi untuk mengatasinya
stressor
spesifik
dan
d. ;ibatkan pasien dalam perenanaan peraatan dan beri dorongan partisipasi maksimum dalam renana pengobatan e. :orong pasien untuk menge>aluasi prioritas atau tuuan hidup f. ai tingkat keemasan klien baik seara >erbal maupun non >erbal g. &bser>asi 88D tiap 4 am h. :engarkan dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya i.
+erikan support mental pada klien
.
Anurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada klien
. urangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit &7 : lien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi setelah dilakukan tindakan ekperaatan selama 1 F "4 am, dengan kriteria hasil2 a. Pasien mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi b. $elaporkan pemakaian obat?obatan sesuai program E7 : a. Belaskan sifat penyakit dan tuuan dari pengobatan dan prosedur b. Belaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress . :iskusikan tentang obat?obatan - nama,
dosis, aktu pemberian,
tuuan dan efek samping atau efek toksik d. Belaskan perlunya
menghindari pemakaian obat bebas tanpa
pemeriksaan dokter e. :iskusikan geala
kambuhan
atau kemauan penyulit untuk
dilaporkan dokter - sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah. f. :iskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil g. :iskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat h. :iskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai program
i.
Belaskan penetingnya mempertahankan pemasukan airan yang tepat, umlah
yang
diperbolehkan,
pembatasan
seperti
kopi
yang
mengandung kafein, teh serta alohol .
Belaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan
k. +erikan support mental, konseling dan penyuluhan pada keluarga klien
:A@8AC P8AA
7arpenito, ;ynda Buall. ("001#. Bu3u Sa3u Diagnosa 4epera5atan. er, e Bersey. A:A. ("01"?"014#. Nursing Diagnosis2 Definitions and Classifications 78%79 78%:. Endianapolis. E- %iley?+lakell. eperaatan Potter, PA I Perry, A. ("009#. .undametals of Nursing; d; '; Bu3u % . alemba $edika. Bakarta. Prie, yl>ia A dan ;orraine $ %ilson. (199*#. Patofisiologi 4onsep 4llinis Proses9proses Pen Suddarth.