LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI I.
MASALAH UTAMA A. DEFINISI Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar yang terjadi pada sistem penginderaan dimana pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik. (Nasution, ( Nasution, 2003). Halusinasi adalah individu menginterprestasikan stressor yang tidak ada stimulus dari lingkungan. (Depkes RI, 2000). Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera (Isaacs, 2002). Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart, 2007). B. TANDA DAN GEJALA Jenis Halusinasi Halusinasi Pendengaran Pendengaran
-
Data Objektif Berbicara atau tertawa sendiri Marah-marah tanpa sebab Mendekatkan telinga
-
Data Subjeltif Mendengarkan suara/kegaduhan Mendengar suara yang mengajak bercakapcakap
bergerak sendiri Halusinasi viseral
-
Memegang badannya yang dianggapnya berubah bentuk dan tidak normal seperti biasanya
udara
-
Mengatakan perutnya menjadi mengecil setelah minum soft drink.
Sumber : (Stuart & Sundeen, 1998) C. TINGKATAN TAHAP Tahap I - Memberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum, halusinasi merupakan suatu kesenangan.
KARAKTERISTIK
-
-
-
Mengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan. Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietas Fikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam
PERILAKU KLIEN
-
Tersenyum, tertawa sendiri Menggerakkan bibir tanpa suara Pergerakkan mata yang cepat Respon verbal yang lambat Diam dan berkonsentrasi
perawat, tremor dan berkeringat Tahap IV - Klien sudah dikuasai oleh halusinasi - Klien panik
-
Pengalaman sensori mungkin menakutkan jika individu tidak mengikuti perintah halusinasi, bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila tidak ada intervensi terapeutik.
-
Perilaku panik Resiko tinggi mencederai Agitasi atau kataton Tidak mampu berespon terhadap lingkungan
Sumber : (Nita, 2009) D. KLASIFIKASI Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya : a. Halusinasi pendengaran : karakteristik ditandai dengan mendengar suara manusia, hewan, mesin, barang atau musik b. Halusinasi penglihatan : karakteristik ditandai dengan melihat bendayang tak berbentuk, berbentuk, baik berwarna ataupun tidak.
Berbagai faktor dimasyarakat dapat menyebabkan seseorang merasa disingkirkan sehingga ruang tersebut merasa kesepian di lingkungan yang membesarkannya. 3. Faktor biokimia Mempengaruhi pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa seseorang mengalami stress yang berlebihan maka di dalam tubuhnya akan di hasilkan zat yang bersifat halusinogenik neurokimia seperti buffefenon dan dimethytranierase. 4. Faktor psikologis Hubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda bertentangan yang sering diterima oleh seseorang akan mengakibatkan stress dan kecemasan yang tinggi dan berakhir pada gangguan orientasi realitas. 5. Faktor genetik Gen yang berpengaruh dalam hal ini belum diketahui, tetapi hasil studi menunjukan bahwa faktor keluarga menunjukan hub yang sangat berpengaruh pada penyakit ini. (Sumber : Iyus Yoseph, 2010) G. FAKTOR PRESIPITASI 1. Dimensi fisik Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan
II.
PROSES TERJADINYA MASALAH COMFORTING
SLEEP DISORDER
CONDEMING
CONQUERING
III.
MASALAH KEPERAWATAN 1) Resiko tinggi perilaku kekerasan 2) Perubahan persepsi sensori : halusinasi 3) Isolasi sosial 4) Harga diri rendah
IV.
ANALISA DATA Masalah Keperawatan Perubahan persepsi sensori : halusinasi
CONTROLLING
Data yang perlu di kaji Data Subjektif :
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan halusinasi
persepsi
sensori
:
TUJUAN Pasien mampu : - Mengenali halusinasi yang dialaminya - Mengontrol halusinasinya - Mengikuti program pengobatan secara optimal
PERENCANAAN KRITERIA EVALUASI Setelah .......pertemuan klien dapat menyebutkan : - Isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, perasaan. - Mampe memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi
Setelah ..., pertemuan pasien mampu: - Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan cara - Memperagakan
INTERVENSI SP 1 (tanggal ...) 1. Bantu pasien mengenal halusinasi: - Isi - Jenis - Frekuensi - Waktu terjadinya - Situasi pencetus saat terjadi - Perasaan halusinasi. 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan tindakannya meliputi: - Jelaskan cara menghardik halusinasi - Peragakan cara menghardik pasien - Minta memperagakan ulang - Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien - Masukan dalam jadwal kegiatan pasien. SP 2 ( tanggal ...) 1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1) 2. Latihan berbicara/ bercakapcakap dengan orang lain saat
bercakap-cakap dengan orang lain.
halusinasi muncul 3. Masukan dalam kegiatan pasien.
jadwal
Setelah ..., pertemuan pasien mampu: - Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan. - Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu memperagakannya.
SP 3 ( tanggal ...) 1. Evaluasikegiatan yang lalu ( SP 1 & 2) 2. Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul. Tahapannya: pentingnya - Jelaskan aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi. - Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien. - Latih pasien melakukan aktivitas - Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih ( dari bangun pagi sampai tidur malam) 3. Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan. Berikan penguatan terhadap perilaku pasien yang (-)
Setelah ..., pertemuan pasien mampu: - Menyebutkan kegiatan yang
SP 4 ( Tanggal ...) 1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1, 2 & 3)
-
sudah dilakukan. Menyebutkan manfaat program pengobatan.
dari
2. Tanyakan program kegiatan 3. Jelaskan pentingnya pengguanaan obat pada gangguan jiwa. 4. Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program. 5. Jelaskan akibat bila putus obat. 6. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat. 7. Jelaskan pengobatan 5B 8. Latih pasien minum obat 9. Masukan dalam jadwal harian pasien.