ERITRODERMA
A. DEFI DEFINI NISI SI
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cerminan kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan kulit adalah endoderma. Endo Endoder derma ma bera berasa sall dari dari bahas bahasaa Yunani, nani, yait yaitu u erythroerythro- (red = merah) dan derma, dermatos dermatos (skin=kulit (skin=kulit), ), merupakan merupakan keradangan kulit kulit yang mengenai !" atau lebih pada permukaan kulit yang biasanya disertai skuama. Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan atau eritema yang bersi#at generalisata yang mencakup !" permukaan tubuh yang berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. $ada eritroderma yang ya ng kronik, eritema tidak begitu %elas karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Sedangkan skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. &ama lain penyakit ini adalah dermatitis eks#oliatativa generalisata, meskipun sebenar sebenarnya nya mempuny mempunyai ai pengert pengertian ian yang agak berbed berbeda. a. Kata Kata 'eks#o 'eks#olia liasi si berdasark berdasarkan an pengelupasan skuama yang ter%adi, alaupun kadang-kadang tidak begitu terlihat, dan kata 'dermatitis digunakan berdasarkan terdapatnya reaksi eksematus. *dapun de#inisi lainnya lainnya terkait terkait endoderma endoderma atau dermatitis dermatitis eks#oliati#a eks#oliati#a generalisata generalisata anatara lain+ •
Eritriderma adalah istilah untuk segala keadaan klinis dimana ter%adi keradangan kulit yang sangat luas, yang mencapai lebih dari !" luas permukaan kulit tubuh. (*gusni,
•
ndropo dkk !!/) 0ermati 0ermatitis tis eks#ol eks#oliat iataa general generalisa isata ta adalah adalah suatu suatu kelain kelainan an peradan peradangan gan yang yang ditanda ditandaii dengan eritema dan skuama yang hampir mengenai seluruh tubuh. $rosesnya dapat primer ataupun idiopatik, tanpa didahului penyakit kulit atau sistemik sebelumnya.
•
(1ahadi, rma 0 2oesyanto !!!) Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema yang universalis (!"-3 (!"-3!!") !!"),, biasany biasanyaa disert disertai ai skuama skuama.. 4ila 4ila eritam eritamany anyaa antara antara /!"-! /!"-!" " disebu disebutt
1
sebagai sebagai pre-er pre-eritr itroder oderma. ma. $ada de#ini de#inisi si ini yang mutlak mutlak harus harus ada adalah adalah eritem eritema, a, •
sedangkan skuama tidak selalu terdapat.(0%uanda, *dhi !!5) Endoderma %uga dikenal sebagai exfoliative dermatitis dermatitis atau pitriasis rubra. Endoderma adalah suatu penyakit kulit dengan gambaran dermatologis berupa eritema di#usa dan skuama yang meliputi lebih dari !" area kulit.
B. Etiolo ologi Penyakit kulit sebelumnya
Erit Eritro roder derma ma dapat dapat timb timbul ul seba sebaga gaii perl perlua uasa san n dari dari penya penyaki kitt kuli kulitt yang yang tela telah h ada ada sebelumnya, diantaranya yang paling sering menimbulkan eritroderma anatar lain $soriasis $soriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersi#at kronik dan residi#, yang
•
ditand ditandai ai dengan dengan adanya adanya bercak bercak-be -berca rcak k eritem eritemaa berbat berbatas as tegas tegas dengan dengan skuama skuama yang yang kasar, berlapis-lapis dan transparan. 0ermatitis atopic • 0ermatitis atopic adalah dermatitis yang ter%adi pada orang yang mempunyai riayat atro atropi, pi, dita ditand ndai ai denga dengan n adany adanyaa reak reaksi si yang yang berl berleb ebih ihan an terh terhada adap p rang rangsa sang ngan an dari dari ling lingkun kungan gan seki sekita tarn rnya ya,, sepe sepert rtii baha bahan n irit iritan an,, alle allerg rgen en,, dan dan kecen kecende deru rung ngan an untu untuk k memprod memproduks uksii gE. gE. Karakt Karakteri erist stikny iknyaa adalah adalah adanya adanya rasa rasa gatal, gatal, eritem eritemaa dan adanya adanya perubahan histologik dengan sel radang yang bulat, dan ada epidermal spongiotik. 0ermatitis Seboroik • 0erm 0ermat atit itis is sebo seboro roik ik adala adalah h pera perada danga ngan n yang yang seri sering ng terd terdap apat at pada pada daer daerah ah tubuh tubuh berambut, terutama pada kulit kepala, alis mata dan muka, kronik dan super#icial. Reaksi hipesensiti!itas Obat
4eberapa 4eberapa obat seperti seperti golongan golongan calcium calcium channel blocker, antiepilepsi antiepilepsi,, antibiotic antibiotic (seper (seperti ti penici penicili li,, sul#on sul#onami amis, s, dan vancomi vancomicin cin), ), allopur allopurino inol, l, gold, gold, lithium lithium 6uinidi 6uinidine, ne, simetidin dan dapsone yang paling sering mencetuskan ter%adinya eritrodermaderma.
Penyakit "eganasan
$enyakit keganasan yang dapat menimbulkan eritroderma adalah lim#oma dan leukemia. 2
#T#$ %Cutaneus T cell Lymphoma& atau sindrom Sezary'
$enyakit ini termasuk lim#oma, ada yang berpendapat merupakan stadium dini mikosis #ungoides yang penyebabanya belum diketahui, dan diduga akibat in#eksi virus. Penyebab lainnya(
penyebabnya bersi#at idiopatik. Sementara penyebab eritroderm yang kurang umum anatara lain penyakit imunobulosa, penyakit %aringan ikat, in#eksi yang meliputi scabies dan dermato#it, pitriasis rubra piliasri ($2$) dan penyakit keganasan.
).) Pato*isiologi
"actor danya rea!si autoimun
danya penya!it !ulit
Obat: antiepilepsi, antibiotic, simetidine, dapson dll. 3
CTCL: Cutaneus T Cell Lymphoma/ Sezary Syndrome
'ermatit is atopi! (n%e!si streptococcus b haemolyticus, )soriasis
ea!si tubuh terhadap a#en dalam tubuh (#* )elebaran pembuluh darah !apiler di seluruh eritem liran darah !e !ulit ehilan#an panas /e&aporasi
danya in%e!si &irus
danya rea!si
'ermatit is
)enin#!atan danya !ondisi p !ulit y# parah a!ibat rea!si autoimun *ritroderm den#an
ea!si )en#eluaran histamine oleh reseptor 01 atal2 seluruh
danya +: resi!o in%e!s
+!: erusa!an
etida!mampuan men#absorbsi ecepatan mitosis !ulit
+: -yeri
+: an##uan citra )ada
Transit sel melalui epidermis men5adi lebih e idermal turn ehilan#an /ronto!nya s!uama y# tebal
ehilan#an panas
lopesi
)en#atu ran suhu Ter5adinya penipisan 5ar. !ulit
hiperter
)enin#!ata n la5u metabolis ehilan#an cairan +: !e!uran#an
men##i +en##a ehilan#an protein, e!ur 77 n##u ).+ Mani*estasi "linis s mino, s an#a 8i!a terus metabo nu!leat 6 as.amino n +: aktu etida!seimban#an lisme ke seluruh tubuh dalam 1ula-mula timbul bercak eritema yang meluas 3-78 Tubuh +!: nutrisi !uran# dari tubuh %am. 0eskuamasi yang di#us dimulai dari daerah lipatan, kemudian menyeluruh. 0apat %uga !ehilan#an !ebutuhan tubuh
mengenai membrane mukosa, terutama yang disebabkan oleh obat. 4ila kulit kepala sudah terkena dapat ter%adi alopesia, perubahan kuku, dan kuku dapat terlepas. 0apat ter%adi lim#adenopati dan hepatomegali. Skuama timbul setelah -9 hari, sering mulai di daerah lipatan. Skuamanya besar pada keadaan akut, dan kecil pada keadaan kronis. :arnanya bervariasi dari putih sampai kuning. Kulit merah terang, panas, kering dan kalau diraba tebal. $asien mengeluh kedinginan. $engendalian regulasi suhu tubuh men%adi hilang, sehingga sebagai kompenasasi terhadap kehilangan panas tubuh, seku%ur tubuh pasien menggigil untuk menimbulkan panas metabolic.
$
0ahulu eritroderma dibagi men%adi primer dan sekunder. $endapat sekarang semua eritroderma ada penyebabanya, %adi eritroderma selalu sekunder. Eritroderma akibat alergi obat secara sistemik diperlukan anamnesis yang teliti untuk mencari obat penyebabnya. ;mumnya alergi timbul akut dalam aktu 3! hari. $ada mulanya kulit hanya eritema sa%a, setelah penyembuhan barulah timbul skuama. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit seringkali pada psoriasis dan dermatitis seboroik bayi. $soriosis dapat men%adi eritroderma karena dua hal yaitu karena penyakitnya sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat. $soriasis yang men%adi eritroderma tanda khasnya akan menghilang. $ada eritroderma et causa psoriasi, merupakan aritroderma yang disebabakan oleh penyakit psoriasis atau pengobatannya yaitu kortikosteroid sistemik, steroid topical, komplikasi #ototerapi, stres emosional yang berat, penyakit terdahulu misalnya in#eksi. 0ermatitis seboroik pada bayi (penyakit leiner) ter%adi pada usis penderita berkisar 7! minggu. Kelainan berupa skuama berminyak dan kekuningan di kepala. Eritema pada seluruh tubuh disertai skuama yang kasar. $tiriasis rubra piliaris yang berlangsung selama beberapa minggu dapat pula men%adi eritroderma. 1ula-mula terdapat skuama moderat pada kulit kepala diikuti perluasan ke dahi dan telinga, pada saat ini akan menyerupai gambaran dermatitis seboroik. Kemudian timbul hyperkeratosis palmoplantaris yang %elas. 4erangsur-angsur men%adi papul #olikularis di sekeliling tangan dan menyambar ke kulit berambut. $em#igus #oliaseus bermula dengan vesikel atau bula berukuran kecil, berdinding kendur yang kemudian pecah men%adi erosi dan eksudati#. Yang khas adalah eritema menyeluruh yang disertai banyak skuama kasar, sedangkan bula kendur hanya sedikit. $enderita mengeluh gatal dan badan men%adi bau busuk. 0ermatitis atopi dimulai dengan eritema, papul-papul, vesikel sampai erosi dan likeni#ikasi. $enderita tampak gelisah, gatal dan sakit berat. $ermulaan timbulnya
liken planus dapat mendadak atau berlahan-lahan, dapat
langsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan mungkin kambuh lagi. Kadang-kadang 9
men%adi kronik. $apul dengan diameter -7 mm, keunguan, puncak mengkilat, polygonal, papula mungkin ter%adi pada bekas garukan (#enomena koebner). 4ila dilihat dari kaca pembesar , papul mempunya pola garis-garis putih (hickhams striae).
ermasuk dalam golongan ini adalah sindrom seary. Sin,ome Se-ay(
$enyakit ini termasuk lim#oma. $enyebabnya belum diketahui, diduga berhubungan dengan in#eksi virus ?><@-@ dan dimasukkan ke dalam A>A< (Cutaneus T-Cell Lympoma). Sindrome ini ditandai dengan eritema berarna merah membara yang universal diserati skuama dan rasa sangat gatal. Selain itu terdapat in#iltrate pada kulit dan edema. $ada sepertiga hingga setengah pada pasien didapati splenomegali, li#adenopati super#icial, alopesia, hyperpigmentasi, hyperkeratosis et plantaris, serta kuku yang distro#ik. ). Pemeiksaan Penun/ang 3. $emeriksaan Klinis -Keadaan umum penderita (terutama bila penderita tua atau balita) perlu diperhatikan
apakah ada tanda-tanda dehidrasi, mengigil dan sebgainya. -pemeriksaan tanda-tanda vital pasien -
globulin, ketidakseimbangan
elektrolit, protein
#ase akut meningkat,
leukositosis, maupun anemia ringan. Selain itu pemeriksaan laboratorium yang %uga dapat dilakukan anatara lain pemeriksaan 4B plasma (bila ada kecurigaan de#icit
cairan tubuh), pemeriksaan elektrolit (bila ada kelainan dalam pernapasan), pemeriksaan hapusan darah untuk meningkirkan kemungkinan adanya leukemia, pemeriksaan KC? %ika ada scabies. D. ?istopatologi $ada kebanyakan pasien dengan eritroderma histopatologi dapat membantu mengidenti#ikasi penyebab eritroderma pada samapai dengan /!" kasus, biopsy kulit dapat menun%ukkan gambaran yang bervariasi, tergantung berat dan durasi proses in#lamasi. $ada tahap akut , spongiosis dan parakeratosis menon%ol, ter%adi edema. $ada stadium kronis, akantosis dan perpan%angan rete ridge lebih dominan. Eritroderma akibat lim#oma, yang in#iltrsi bisa men%adi semakin plemor#ik, dan mungkin akhirnya memperoleh #itur diagnostic speci#ic, seperti bandlike lim#od in#iltrate di dermis-dermis, dengan sel cerebri#orm mononuclear atipikal dan pautriers microabscesses. $ada pasien dengan sindrom Seary ditemukan lim#osit atipik yang disebut dengan sel seary. 4iopsi pada kulit %uga member kelainan yang agak khas, yakni terdapat in#iltrate pada dermis bagian atas dan terdapatnya sel Seary. 0isebut seary syndrome bila %umlah sel yang beredar 3!!!mmD atau melebihi 3! " sel yang beredar. ).0 Penatalaksanaan 1mum 3. $erbaiki cairan tubuh . Eliminasi #actor-#aktor pencetus anatara lain o 0iet pantang ikan laut o ?indari sinar matahari o 1andi tanpa sabun dengan sabun $? netral. D. >erapi medis $ada eritroderma golongan (akibat alergi obat), obat tersangka sebagai kausanya
segera dihentikan. ;mumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. $ada golongan , yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, dosis prednisolon 7 F3! mg. $enyebuhan ter%adi cepat umumnya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. $ada golongan akibat penyakit kulit %uga diberikan kortikosteroid. 0osis mula prednisone 7F 3! mg sampai 3/ mg per hari. Bika setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan. Setelah tampak perbaikan , dosis diurunkan perlahanlahan. Bika eritroderma ter%adi akibat pengobatan dengan terkena psoriasis, maka obat tersebuy harus dihentikan. Eritroderma
;
karena psoriasis dapat pula diobati denga
asetretin.
(long term), yakni %ika
melebihi 3 bulan lebih baik digunakan metilprednisoslon daripada perdnison dengan dosis ekuivalen karena e#eknya lebih sedikit. $engobatan penyakit opical 4ila masih menggigil penderita tidak boleh mandi dulu o Setiap pagi seluruh tubuh diolesi oleum cocos o ;ntuk kulit yang terlalu kering dapat digunakan krim hidrokortison 3 " o . ).2 "omplikasi Komplikasi sistemik eritroderma meliputi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan termoregulator, in#eksi, syok kardiogenik, sindrom gaat napas, dekompensasi pada penyakit hati kronis, dan ginekomastia. Aairan dan elektrolit hilang melalui kapiler-kapiler yang bocor akibat ter%adi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. ?ilangnya protein pada pasien eritroderma ter%adi melalui pembentukan skuama yang lebih dari normal dimana pada pembentukan skuama meningkat hingga !-D!". ?ilangnya protein yang signi#ican menyebabkan negative nitrogen balance (keseimbangan nitrogen negative) yang dapat menimbulkan edema dan hipoalbuminemia. $ada lesi akan mudah terbentuk kolonialisasi bakteri yang akan menimbulkan reaksi in#lamasi, pecah-pecah, dan ekskoriasi pada kulit. $asien eritroderma akibat A>A<
<
atau ?@-*0S sebagai penyakit yang mendasari akan lebih rentan ter%adi sepsis oleh bakteri sta#ilokokus. ).3 Pognosis
$rognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang mendasarinya. Kasus karena penyebab obat dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan dan diberi terapi yang sesuai. $enyembuhan golongan ini tercepat dari golongan lain. $ada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan kortikosteroid hanya mengurangi ge%alanya, pasien akan mengalami ketergantungan kortikosteroid Eritroderma disebabkan oleh dermatosa dapat diatasi dengan pengobatan, tetapi mungkin akan timbul kekambuhan. Kasus idiopatik adalah kasus yang tidak terduga. 0apat bertahan dalam aktu yang lama, seringkali disertai dengan kondisi yang lemah. Sindrom seary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan meninggal setelah / tahun, sedangkan pasien anita setelah 3! tahun. kem>n disebabkan oleh in#eksi atau penyakit yang berkembang men%adi mikosis #ungoides.
II AS14AN "EPERA5ATAN
+.) Pengka/ian Fokus
$engka%ian keperaatan yang berkelan%utan dilaksanakan untuk mendeteksi in#eksi. Kulit yang mengalami disrupsi , eritamatosus serta basah amat rentan terhadap in#eksi dan dapat men%adi tempat kolonisasi mikroorganisme pathogen yang akan memperberat in#lamasi antibiotik , yang diresepkan dokter %ika terdapat in#eksi , dipilih berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas.
I. Bio,ata
Benis Kelamin+ 4iasanya laki G laki -D kali lebih banyak dari perempuan. II. Ri6ayat "esehatan 2iayat penyakit dahulu ( 2$1 ) •
=
1eluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat ter%adi pada klien planus , psoriasis , pitiasis rubra pilaris , pem#igus #oliaseus , dermatitis. Seboroik dan dermatosiss atopik , lim#oblastoma. 2iayat $enyakit Sekarang • 1engigil panas , lemah , toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit. III.Pola Fungsi 7o,on $ola &utrisi dan metabolisme >er%adinya kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negative mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pasien ( dehidrasi ). •
$ola persepsi dan konsep diri Konsep diri *danya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan lembaran at tanduk yang besr G besar seperti keras sela#on , pembentukan skuama sehingga mengganggu harga diri.
I8. Pemeiksaan *isik
a. K; + lemah b. >>@ + suhu naik atau turun. c. Kepala 4ila kulit kepala sudah terkena dapat ter%adi alopesia. d. 1ulut 0apat %uga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat. e. *bdomen *danya lim#adenopati dan hepatomegali. #. Ekstremitas $erubahan kuku dan kuku dapat lepas.
g. Kulit Kulit periorbital mengalami in#lamasi dan edema sehingga ter%adi ekstropion pada keadaan kronis dapat ter%adi gangguan pigmentasi. *danya eritema , pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama.
1>
( 1arali ?arahap , !!! + 8 G + 2usepno ?asan , !!/ + D , 4runner H Suddarth , !! + 3858 ).
+.+ Diagnosa "epea6atan 3. Kekurangan volume cairan b.d peningkatan metabolism tubuh . Iangguan integritas kulit b.d Iangguan sensasi+ pruritus D. Ketidakseimbangan nutrisi+ kurang dari kebutuhan tubuh b.d Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient. 7. ?ipotermia b.d kehilangan panas berlebih. /. 2esiko in#eksi dengan #actor resiko $ertahanan tubuh primer yang tidak adekuat+ lesi pada kulit. 9. &yeri akut b.d agen cedera biologis+ munculnya lesi. 5. Iangguan Aitra >ubuh b.d $enyakit + munculnya alopesia. +. Ren9ana Asuhan "epea6atan. No
3
D:.
Tu/uan ,an
Inte!ensi
"ep.
"iteia hasil
%NI#&
Kekuran
%NO#& Setelah dilakukan
gan
tindakan
volume
keperaatan selama
cairan
3F7 %am diharapkan
b.d
klien dapat
peningka
menunukkan status
tan
hidarasi yang
metaolis
adekuat dengan
me
indikator+
tubuh.
indikator >urgor kulit (J detik) Kelembapan
Rasional
?ypovolemia
3. ndikator keade6uatan
management+ 3. Cbservasi tandatanda membrane
vital, mukosa,
turgor kulit . Cbservasi input dan output dan :< D. 4erikan cairan
per
oral dan @ sesuai indikasi score 7. 1onitor 7 D
mengkonsumsi cairan sama sekali mengakibatkan dehidrasi atau mengganti cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada
hasil
laboratorium. /. 1emonitor adanya 11
status hidrasi. . Klien tidak
keseimbangan elektrolit atau balance cairan
membrane
tanda-tanda
mucus ntake cairan
dehidrasi+ 7
adekuat Cutput cairan
7
D. 1enggantikan kehilangan cairan dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit 7. 1emberikan
seimbang 4atasan
in#ormasi status
karakteristik+
hidrasi klien /. *danya kehilangan
-suhu normal=D9,/D5,/ !A
cairan berlebih dapat menimbulkan dehidrasi yang berbahaya dan mengakibatkan syok
Kerusak Setelah dilakukan
Skin
an
treatment
tindakan 3F7 %am
care+
topical
3. 1engetahui perkembangan
integritas kerusakan integritas
3. Cbservasi
kulit b.d
kulit dapat
ganggua
berkurang.
kulit setiap hari .
pasien. . 1enghindari
n
Klien menun%ukkan
pada pasien minimal
tekanan yang
sensasi+
in#eksi berat
pruritus
(infection
%am sekali. D.
severity)berkurang
topical sesuai dengan
dengan indikator+ indikator Suhu tubuh
score 7
indikasi
tempat
(D9,/-D5,/ !
berkurang (ringan)
D
+antibiotic,
oil, dan anti in#lamasi. 7. Bagalah kebersihan
normal
A) &yeri
keadaan
tidur,
dan
linen. n#ection protection+ /. Auci tangan sebelum dan sesudah tindakan. 9. 4atasi pengun%ung
12
integritas kulit
terlalu lama yang dapat menimbulkan luka lecetdekubitus terutama pada ton%olan tulang. D. 1emberikan peraatan yang kulit dengan memberikan antibiotic untuk membunuh kuman, antiin#lamasi untuk
$us atau
meringankan nyeri,
D
cairan pada
dan obat oil untuk
luka (-)
men%aga D D
kelembaban kulit yang kering dan
) 4au (-) 4atasan
berskuama. 7. 1enghindari
7
karakteristik+
adanya in#eksi
-skuamasisik
nosokomial yang
berkurang
dapat memperparah keadaan. /. 1en%aga diri dan
-luka dekubitus (-)
pasien dari in#eksi lebih lan%ut. 9. ;ntuk mengurangi paparan kepada pasien yang dapat memperberat D
Ketidaks
-Setelah dilakukan
eimbang
tindakan
an
keperaatan DF7
nutrisi+
%am
kurang
ketidakseimbangan
ahli
dari
nutrisi+ kurang dari
menentukan
%umlah
kebutuha
kebutuhan dapat
kalori
nutrisi
n tubuh
teratasi.
yang
b.d
-Klien
pasien.
Ketidak
menun%ukkan
D. *n%urkan
mampua
Status nutris dg
untuk
meningkatkan
n
indikator+
intake
e,
mengabs
indikator ntake
Nutition Management
3. Ka%i
adanya
alergi
makanan
vitamin
13
pemeberian yang
. Kolaborasi
score 7
in#eksi. 3. ;ntuk memastikan
dengan
gii
dan
untuk
dibutuhkan
pasien
A,
protein, asam
makanan
sesuai
untuk
pasien. . $erhitungan kebutuhan sesuai
kalori
keadaan
dan
kondisi pasien sangat penting
untuk
menentukan
intake
yang harus diberikan. D. ;ntuk memenuhi kebutuhan
unsure-
unsur penting dalam
orpsi
nutrient
#olat,ink,dan lainnya
tubuh
nutrisi
(vitamin,
sesuai indikasi.
metabolisme
7. 4erikan
protein,
makanan
1ineral,ka
yang terpilih (sudah
rbohidrat)
dikonsultasikan
adekuat ntake
dengan ahli gii) 7
makanan ntake
7
/. 4erikan tentang
3. Ka%i
perhitungan
yang tepat membantu
in#ormasi kebutuhan
penyembuhan pasien. /. $engetahuan tentang nutrisis sangat penting untuk
memandirikan
kemampuan
>4 normal
pasien
pasien. untuk 9. *gar nutrisi
(D9-7! Kg) ?b dan
mendapatkan
nutrisi
yang dibutuhkan
memungkinkan 1onitor kulit kering
dan pigmentasi yang
dan
-Keadaan
perubahan
pigmentasi . 1onitor kekeringan,
karakteristik+
rambut
umum
kusam,
dan
mudah patah
baik
3!. 1onitor
-laboratorium+
gii
pasien. 8. *danya kulit kering
8.
75") 4atasan
tubuh
5. ;kur 44 pasien %ika
35,5)H (?ct=7!-
ke
perkembangan
Nutition Monitoing
(?b=37,D-
masuk
dapat
pasien. 5. 1engetahui
hematokrit normal
reaksi
dalam tubuh baik. 7. 1akanan yang sesuai dengan
nutrisi
minuman 44 sesuai
sehingga
kadar
•
*lbumin=(D,/-
albumin, total protein, ?b, dan kadar ?ct
•
/,/) 1A@=
•
D)#l 1A?=(5-
•
D3)pg penyebaran
(8!-
abnormal menun%ukkan gangguan
rambut
kusam,
dan
mudah patah yang abnormal menun%ukkan
adanya
gangguan
dalam
nutrisi tubuh. 3!. 1emastikan
nutrisi
seimbang.
1$
dalam
nutrisi tubuh. . *danya kekeringan,
dalam
rambut merata.
adanya
kondisi
•
kulit
kering
dan •
•
kasar
berkurang mukosa bibir tidak kering Status gii membaik
PSORISIS 81$7ARIS
•
0e#inisi+ 19
1erupakan penyakit kulit yang bersi#at kronis dan residiti# yang ditandai dengan macula yang eritematus, bentuknya dapat bulat atau lon%ong yang tertutup skuama •
tebal, transparan atau putih keabu-abuan. Etiologi $enyebab penyakit ini masih belum diketahui secara pasti, namun terdapat D aspek yang sangat berperan, antara lain 3. $redisposisi genetic *danya kecenderungan timbulnya psoriasis vulgaris
dipengaruhi oleh #actor
genetic. 0ikatakan baha penurunannya secara autosomal dominan dengan Lincomplete pnetranceM . aktor presispitasi ->rauma -n#eksi+ terutama dengan streptococcus b haemolyticus -Stres emosisonal + menimbulkan eksaserbasi -$erubahan iklim menyebabkan penyakit lebih akti#. D. $erubahan struktur biokimia >er%adi pemendekan turn over epidermis yang normalnya berlangsung antara 8•
D! hari pada psoriasis vulgaris hanya berlangsung antara D-7 hari. 1ani#estasi Klinis 3. Keluhan penderita biasanya sedikit gatal dan panas disamping keluhan kosmetik. .
•
$emeriksaan 0iagnostik -$emeriksaan klinis 1
3. Karsvlek phenomena (phenomena bercak lilin) yaitu bila skuama psoriasis dikerok akan terlihat arna keruli seperti kerokan lilin. . *ustpit sign+ bila cara mengerok tadi diteruskan akan terlihat titik-titik perdarahan oleh karena terkena papilla dermis pada u%ung-u%ung yang meman%ang. D. Koebner $henomena+ 4ila pada kulit yang masih normal terkena traumagarukan maka akan timbul lesi baru yang bersi#at sama dengan lesi yang telah ada. Si#at seperti ini %uga ditemukan pada likhen planus, lichen nitidus, veruka plana dan eksematoid dermatitis. -?istopatologi dalam hal ini pemeriksaan $* adalah spesi#ik dan menentukan kepastian diagnosis psoriasis+ 3. . D. 7. /. 9. 5.
*kantosis dengan disertai peman%angan dari rete ridges $eman%angan dan pembesaran papilla dermis. ?iperkeratosis dan parakeratosis $enipisan sampai hilangnya stratum granulosum $eningkatan mitosis pada stratum basalis. Edema dermis disertai in#iltrasi lim#osit dan monosit 1ikro abses dari munro yang merupakan kumpulan kecil dari sel-sel neutro#il pada stratum korneum.
•
$enatalaksanaan ;mum 3. 0alam penatalaksanaan psoriasis perlu diperhatikan mengenai -luasnya lesi kulit -lokalisasi lesi kulit. -;mur penderita -*da tidaknya kontraindikasi terhadap obat yang akan diberikan . $engobatan konsul belum dapat diberikan sehingga pengobatan ditun%uk untuk+ -1enghilangkan #actor-#aktor yang dianggap sebagai pencetus timbulnya psoriasis antara lain+ stres diberikan sedative, #okal in#eksi dapat berupa tonsillitis, carries, investasi parasit harus dibrantas. -1enekanmenghilangkan lesi psoriasis yang telah ada meliputi+ a. $engobatan topical 4iasanya digunakan salepcream yang mengandung steroid atau tar (salep
) ;ntuk lesi yang luas digunakan methotreFate (1>N) dengan dosis sebagai berikut Aara 3+ Sehari kali tablet selama 5 hari, kemudian istirahat 3 minggu untuk observasi <>, 2> dan darah rutin. 4ila hasil laboratorium tetap baik 1>N dapat diberikan lagi dengan dosis dan aturan yang sama sampai ter%adi perbaikan klinis (lesi tidak akti# lagi), yang kemudian dosis 1>N dapat diturunkan secara tapering o## sampai tercapai dosis maintenance. Aara + 1ethoraFate tablet dierikan -D kali selang 3 %am, istirahat 3 minggu. Setelah itu diberikan dengan dosis yang dikurangi 3 tablet setiap minggu sampai tidak minum lagi. Seaktu tidak minum 1>N, maka penderita minum tablet asam #olic acid sehari D kali 3 tablet. Seaktu minum 1>N, tidak dibolehkan minum #olic acid.
D) $engobatan Kombinasi+ a. $soralen sistemik dengan penyinaran ltraviolet ($;@*) pada lesi kulit dalam beberapa hal bisa dipakai sebagai pengobatan alternative. b. Kombinasi obat topical dan sistemik.
1<
DAFTAR P1STA"A
*gusni, ndropo et all.(!!/). Pedoman Diagnosis dan Terapi BA!"#$ %lmu penya&it 'ulit dan 'elamin+ Eritroderma.Surabaya+ 2umah Sakit ;mum 0okter Soetomo Suraba ya. 0%uanda,*dhi. (!!5).lmu $enyakit Kulit dan Kelamin+ 0ermatosis Eritroskuamosa. Edisi Kelima.Bakarata+ akultas Kedokteran ;niversitas ndonesia. ?arahap, 1arali.(!!!). %lmu Penya&it 'ulit .Bakarta+ ?ipokrates 1ans%oer , *rie# .(!!!). 'apita "ele&ta 'edo&teran . Bakarta + EIA 1ahbob, &ordadia bt 1ohammad. (!3D). (ritroderma. 0partemen lmu Kesehatan Kulit dan Kelamin akultas Kedokteran ;niversitas Srii%aya 2S;$ 0r 1ohammad ?oesin $alembang. ttp!!*+./0.1-referat-eritroderma2pdf2html2com (diakses tanggal april !3D). 1ccloskey, Boanne et all. (!!8). 3ursing %ntervention Classification 43%C)2 ;S*+ 1osby 1oorhead, Sue. (!!8). 3ursing 5utcome Classification 435C).;S*.1osby .
1=
2>