I. ANA ANATOMI OMI DAN DAN FIS FISIO IOLO LOGI GI
secara anatomis anatomis knee joint dibentuk dibentuk oleh tibia tibia bagian proximal,"f proximal,"femur emur bagian distal dan patella. knee knee joint terdiri dari dari tiga bagian persendian medial dan lateral antara condylefemur condylefemur dan tibia serta persendian persendian intermediate intermediate antara patela patela dan femur. femur femur distal distal terdiri terdiri dari dari medialc medialcond ondyl ylee dan lateral lateral condy condyle, le, femora femoraltro ltrochl chlear ear groove groove dan intercondylar notcth. Ligamen tersebut melewati anterior, medial dan distal sendi dari femur femur ke tibia. tibia. ligame ligamen n berput berputar ar atas atas diri diri memben membentuk tuk spiral spiral sediki sedikitt luar luar (latera (lateral), l), melewa melewati ti bawah bawah ligame ligamentu ntum m trans trans erse erse menisca meniscall di ujung ujung tibial tibialisny isnya. a. beberap beberapaa fasikula mungkin menyatu dengan perlekatan anterior dengan meniskus lateral. ikatan tibialis lebih lebar dan lebih kuat dari perlekatan femoralis.
A. Ligame Ligament ntum um Intra Intra Capsul Capsular ar
Ligamentum Ligamentum cruciata adalah dua ligamentum ligamentum intra capsular yang sangat kuat, saling menyil menyilang ang didala didalam m rongga rongga sendi. sendi. Ligame Ligamentu ntum m ini terdir terdirii dari dari dua bagian bagian yaitu yaitu posterior dan anterior sesuai dengan
perlekatannya pada tibiae. Ligamentum ini
penting karena merupakan pengikat utama antara femur dan tibiae. !. nteri nterior or #ruciate #ruciate Ligamen Ligamentt #L istilah istilah cruciat cruciatee berasal berasal dari dari kata kata crux crux yang yang artiny artinyaa (menyi (menyilang lang)) dan crucial (sangat penting). #ruciate ligament saling bersilangan satu sama yang yang lain. $enyerupai huruf %. #L #L adalah stabeli&er untuk knee joint pada pada aktivitas pivot. #L mula mula berkembang pada minggu ke !' usia usia gestasi, berukuran sebesar jari kita
dan panjangnya ratarata * mm dan lebar ratarata !+mm, dan dapat menahan tekanan seberat ++ pon sekitar --kg. Ligamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan berjalan kearah atas, kebelakang dan lateral untuk melekat pada
bagian posterior
permukaan medial condylus lateralis femoris. Ligamentum ini akan mengendur bila lutut ditekuk dan akan menegang bila lutut diluruskan sempurna. /ni tidak hanya mencegah anterior translasi dari tibia pada femur tetapi juga memungkinkan untuk helicoid biasa tindakan lutut, sehingga mencegah kemungkinan untuk patologi meniscal. /ni terdiri dari dua bundel, sebuah bundel anteromedial, yang ketat di fleksi, dan bundel posterolateral, yang lebih cembung dan ketat dalam ekstensi. 0uplai vaskuler #L berasal dari arteri geniculate middle, serta dari difusi melalui sheath sinovial nya . persarafan dari #L terdiri dari mechanoreceptors berasal dari saraf tibialis dan memberikan kontribusi untuk proprioseptifnya, serabut rasa nyeri dalam #L yang hampir tidak ada, ini menjelaskan mengapa ada rasa sakit yang minimal setelah ruptur #L akut sebelum pengembangan hemarthrosis yang menyakitkan. -. 1osterior #ruciate Ligament Ligamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris posterior dan berjalan kearah atas, depan dan medial, untuk dilekatkan pada bagian anterior permukaan lateral condylus medialis femoris. 0eratserat anterior akan mengendur bila lutut sedang ekstensi, namun akan menjadi tegang bila sendi lutut dalam keadaan fleksi. 0eratserat posterior akan menjadi tegang dalam keadaan ekstensi. Ligamentum cruciatum posterior berfungsi untuk mencegah femur ke anterior terhadap tibiae. 2ila sendi lutut dalam keadaan fleksi, ligamentum cruciatum posterior akan mencegah tibiae tertarik ke posterior.
B. Ligamentum Extracapsular
!. Ligamentum 1atellae $elekat (diatas) pada tepi bawah patella dan pada bagian bawah melekat pada tuberositas tibiae. Ligamentum patellae ini sebenarnya merupakan lanjutan dari bagian pusat tendon bersama m.3uadriceps femoris. 4ipisahkan dari membran synovial sendi oleh bantalan lemak intra patella dan dipisahkan dari tibia oleh sebuah bursa yang kecil.
-. Ligamentum #ollaterale 5ibulare Ligamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada condylus lateralis dan dibagian bawah melekat pada capitulum fibulae. Ligamentum ini dipisahkan dari capsul sendi melalui jaringan lemak dan tendon m. popliteus. 4an juga dipisahkan dari meniscus lateralis melalui bursa m. 1oplitei. . Ligamentum #ollaterale 6ibiae Ligamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat dibagian atas pada condylus medialis femoris dan pada bagian bawah melekat pada margo infraglenoidalis tibiae. Ligamentum ini menembus dinding capsul sendi dan sebagian melekat pada meniscus medialis. '. Ligamentum 1opliteum 7bli3uum $erupakan ligamentum yang kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi lutut, letaknya membentang secara obli3ue ke medial dan bawah. . Ligamentum 6ransversum 8enu Ligamentum ini terletak membentang paling depan pada dua meniscus, terdiri dari jaringan
connective,
kadangkadang
ligamentum
ini
tertinggal
dalam
perkembangannya, sehingga sering tidak dijumpai pada sebagian orang.
C. Cartilago Semilunaris Meniscus!
#artilago semilunaris adalah lamella fibrocartilago berbentuk #, yang pada potongan melintang berbentuk segitiga. 5ungsi meniscus ini adalah memperdalam fascies articularis condylus tibialis untuk menerima condylus femoris yang cekung.
D. Capsula Articularis
#apsula articularis terletak pada permukaan posterior dari tendon m. 3uadriceps femoris dan didepan menutupi patella menuju permukan anterior dari femur diatas tubrositas sendi. 9emudian capsula ini berlanjut sebagai loose membran yang dipisahkan oleh jaringan lemak yang tebal dari ligamentum patellae dan dari bagian tengah dari retinacula patellae menuju bagian atas tepi dari dua meniscus dan ke bawah melekat pada ligamentum cruciatum anterior.
0elanjutnya capsula
articularis ini menutupi kedua ligamentun cruciatum pada sendi lutut sebagai suatu lembaran dan melintasi tepi posterior ligamentum cruciatum posterior. 4ari tepi medial dan lateral dari fascies articularis membentuk dua tonjolan , lipatan synovial, plica alares yang terkumpul pada bagian bawah. 9esemuanya hal ini membentuk
suatu synovial villi. 1lica synovialis patellaris, membentang pada bagian belakang yang mengarah pada bidang sagital menuju cavum sendi dan melekat pada bagian paling bawah dari tepi fossa intercondyloidea femoris. 1lica ini merupakan lipatan sagital yang lebar pada synovial membran. Lipatan ini membagi cavum sendi menjadi dua bagian, berhubungan dengan dua pasang condylus femoris dan tibiae. Lipatan capsul sendi pada bagian samping berjalan dekat pinggir tulang rawan. 0ehingga regio epicondylus tetap bebas.
9apsul sendi kemudian menutupi permukaan
cartilago, dan bagian permukaan anterior dari femur tidak ditutupi oleh cartilago. 1ada tibia capsul sendi ini melekat mengelilingi margo infraglenoidalis, sedikit bagian bawah dari permukaan cartilago, selanjutnya berjalan kebawah tepi dari masing masing meniscus.
Persyarafan Sendi Lutut 1ersarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang cabang dari nervus yang mensarafi otototot di sekitar sendi dan berfungsi untuk mengatur pergerakan pada sendi lutut. 0ehingga sendi lutut disarafi oleh : !. ;. femoralis -. ;. 7bturatorius . ;. 1eroneus communis '. ;. 6ibialis Suflai Darah 0uplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah disekitar sendi ini. 4imana sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis, cabangcabang genicular arteri popliteal dan cabang descending arteri circumflexia femoralis dan cabang ascending arteri tibialis anterior. liran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri untuk kemudian akan memasuki vena femoralis.
Sistem Limfe system limfe pada sendi lutut terutama terdapat pada perbatasan fascia subcutaneous. 9emudian selanjutnya akan bergabung dengan lymph node sub inguinal superficialis. 0ebagian lagi aliran limfe ini akan memasuki lymph node popliteal, dimana aliran limfe berjalan sepanjang vena femoralis menuju deep inguinal lymph node.
II. "ONSE# DASA$ A. #engertian #edera #L (anterior cruciate ligament) atau #L rupture adalah robekan di salah
satu ligamen lutut yang menghubungkan tulang kaki atas dengan tulang kaki bagian bawah. #L menjaga kestabilan lutut. B. Etiologi 4iperkirakan bahwa <+ persen dari cedera acl terjadi melalui mekanisme non
kontak sementara + persen adalah hasil dari kontak langsung dengan pemain lain atau object. $ekanisme cedera sering dikaitkan dengan perlambatan diikuti dengan pemotongan, berputar atau =side stepping manuver= , pendaratan canggung atau >out of control play=. ?atuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga adalah kemungkinan penyebab lainnya. 0eperti bagian tubuh lain, #L menjadi lemah dengan usia. ?adi robekan terjadi lebih mudah pada orang tua dari usia '+ tahun. C. Mani%estasi "linis !. 1asien selalu merasa atau mendengar bunyi >pop= di lutut pada saat cedera yang
sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari melompat (biasanya kombinasi hiperekstensi ). 9etidakstabilan mendadak di lutut (Lutut terasa goyah) hal ini bisa terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke sisi lutut. -. ;yeri di bagian luar dan belakang lutut. . Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera (1embengkakan yang terjadi tibatiba biasanya merupakan tanda cedera lutut serius). D. "lasi%i&asi 6ingkat keparahan cedera ligamen dinilai sebagai : !. 8@4A ! : 4engan nyeri ringan dan bengkak tetapi tidak ada perpanjangan
permanen atau kerusakan pada ligamen. -. 8@4A // : Ligamentum tertarik keluar (seperti gulagula) dan diperpanjang. da rasa sakit umumnya lebih dan bengkak dan sering memar. Ligament biasanya akan sembuh tanpa operasi. Ligament akan memiliki beberapa kelemahan (yaitu membuka) dibandingkan dengan normal tetapi sendi akan sembuh dan biasanya dapat berfungsi normal dengan sedikit ketidakstabilan. . 8@4A /// : Ligamentum tertarik jauh sehingga robek menjadi dua. 0ering kali ada rasa sakit yang relatife sedikit. ;amun, sendi sangat tidak stabil, dan menahan seringkali sangat sulit bahkan dengan tongkat sekalipun. Lutut akan terlepas atau
buckle=. 0ering memar disekitar lutut, operasi seringkali diperlukan untuk perbaikan. E. #ato%isiologi #L seperti semua ligament lain, terdiri dari tipe ! kolagen. Bltrastruktur
ligament adalah sangat mirip dengan tendon, tetapi serat didalam ligament lebih berfariasi dan memiliki isi elastin yang lebih tinggi. Ligamen menerima suplai darah dari lokasi insersinya. vaskularisasi dalam ligament adalah seragam, dan ligament masingmasing berisi mechanoreceptors dan ujung saraf bebas yang diduga membantu dalam menstabilkan sendi. vulsi ligamen pada umumnya terjadi diantara lapisan fibrocartilage tidak bermineral dan yang bermineral. @upture #L yang paling umum, adalah ruptur midsubstan. ?enis ruptur ini terjadi terutama sewaktu ligamentum ditranseksi oleh kondilus femoral lateral yang berputar. #L menerima suplai darah kaya, terutama dari arteri geniculate medial, sewaktu #L pecah, haemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat. F. #enatala&sanaan 1enanganan untuk #L yang robek tergantung pada keperluan
pasien.
#ontohnya atlet yang muda akan terlibat dalam aktifitas olahraga dan perlu dioperasi supaya fungsi dapat kembali. 2agi individu yang lebih tua, dengan aktifitas yang lebih sederhana biasanya tidak perlu dioperasi dan kembali ke kehidupan yang sederhana. ;amun sering, setelah cedera !- hari, pasien dapat berjalan seperti biasa. 9eadaan ini bukan berarti #L sudah sembuh. 1ada perkembangannya pasien akan merasakan bahwa lututnya tidak stabil, gampang >goyang= dan sering timbul nyeri. 0ebagian besar cedera #L memerlukan tindakkan operasi rthroscopy agar pasien dapat pulih seperti sedia kala dengan insisi yang kecil. 7perasi artroskopi kurang invasive. 9elebihan dari artroskopi adalah kurang invasive, kurang nyeri, masa rawat inap lebih pendek dan penyembuhan lebih cepat. G. "ompli&asi 9omplikasi kegagalan karena luka kambuh, risiko infeksi luka, operasi menyebabkan
radang sendi, otot melemah dan kekurangan daya gerakan . III. AS'(AN "E#E$A)ATAN A. #eng&a*ian 1engakjian merupakan langkah awal dasar dari proseskeperawatan. 6ujuan utama dari
pengkajian ini adalah untuk mendapatkan data secara lengakap dan akurat karena dari data tersebut akan ditentukan masalah keperawatan yang dihadapi klien.
!. 1engkajian umum : a. /dentitas klien : nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, tanggal pengkajian, diagnosa medis, rencana terapi b. /dentitas penanggung jawab : nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat c. lasan masuk rumah sakit -. 4ata riwayat kesehatan a. @iwayat kesehatan dahulu b. @iwayat kesehatan sekarang 1erlu diketahui: !) Lamanya sakit Lamanya klien menderita sakit kronik C akut -) 5actor pencetus pakah yang menyebabkan timbulnya nyeri, sters, posisi, aktifitas tertentu c. @iwayat kesehatan keluarga @iwayat ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular atau kronis. . 1emeriksaan fisik a. 9eadaan umum b. 66D c. 6ingkat kesadaran d. @ambut dan hygiene kepala. e. $ata 1emeriksaan mata meliputi konjungtiva, sclera mata, keadaan pupil f. 8igi dan mulut $eliputi kelengkapan gigi, keadaan gusi, mukosa bibir, warna lidah, peradangan pada tonsil. g. Leher h. 4ada C thorak i. #ardiovaskuler 2iasanya akan terjadi perubahan tekanan darah klien dan gangguan irama jantung j. 1encernaanCbdomen da luka, memar, keluhan (mual, muntah, diare) dan bising usus k. 8enitalia 9ebersihan dan keluhan lainnya l. Akstremitas 1embengkakan, fraktur, kemerahan, dan lainlain. m. ktifitas seharihari n. 4ata social ekonomi $enyangkut hubungan pasien dengan lingkungan social dan hubungan dengan keluarga o. 4ata psikologis 9esadaran emosional pasien p. 4ata spiritual
4ata
diketahui,
apakah
pasienCkeluarga
punya
kepercayaan
yang
bertentangan dengan kesehatan. B. Diagnosa "epera+atan !. ;yeri b.d agen injury -. @esiko tinggi trauma b.d ketidak mampuan mengerakkan tungkai bawah dan
ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat . @esiko infeksi b.d prosedur invasif '. 8angguan mobilitas fisik berhubungan dengan: gangguan metabolisme sel, kehilangan integritas struktur tulang . nsietas b.d rencana pembedahan, kondisi fisik, perubahan peran keluarga, kondisi status sosioekonomi.
C. Inter,ensi &epera+atan No
!
Diagnosa
$encana &epera+atan Tu*uan -an "( Inter,ensi
;yeri b.d agen 0etelah dilakukan tindakan keperawatan selama x-' jam injury diharapkan pasien tidak mengalami nyeri dengan kriteria hasil: !. $ampu mengontrol nyeri -. $elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri . $ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
!. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. -. 7bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. . 2antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan. '. #ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri speerti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. . 9aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan. . jarkan tentang teknik nonfarmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat atau dingin. <. 2erikan analgetik untuk mengurangi nyeri. *. 6ingkatkan istirahat E. 2erikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur !+. $onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali -
@esiko
tinggi
tungkai
bawah
0etelah dilakukan tindakan trauma b.d keperawatan selama x-' jam klien tidak mengalami trauma ketidakmampuan dengan criteria hasil: mengerakkan !. 1asien bebas dari trauma fisik
dan ketidaktahuan cara
mobilisasi
yang adekuat.
@esiko infeksi 0etelah dilakukan b.d prosedur tindakan keperawatan selama invasif x-' jam pasien tidak mengalami infeksi dengan criteria hasil : !. 9lien bebas dari tanda dan gejala infeksi. -. $enunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi. . ?umlah leukosit dalam batas normal.
!. 0ediakan lingkungan yang aman untuk pasien. -. /dentifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit teradahulu pasien . $enghindarkan lingkungan yang berbahaya. '. $emasang side rail tempat tidur. . $enyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih. . $enempatkan saklar lampu yang mudah dijangkau pasien. <. $embatasi pengunjung. *. #ontrol lingkungan dari kebisingan. E. 2erikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tau pengunjung adnaya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit !. 1ertahankan teknik aseptic -. 2atasi pengunjung bila perlu . #uci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawata '. 8unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung . 8anti letak /D perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum . 8unakan kateter intermitten untuk menurunkan infeksi kandung kemih
'. $enunjukkan perilaku hidup sehat 0tatus imun, gastrointestinal, 8enitourinaria
dalam
batas
normal
'
8angguan
0etelah dilakukan tindakan mobilitas fisik keperawatan selama x-' jam gangguan mobilitas fisik berhubungan teratasi dengan criteria hasil: dengan: !. 9lien meningkat dalam aktivitas fisik gangguan -. $engerti tujuan dan metabolisme sel, peningkatan mobilitas kehilangan . $emverbalisasikan perasaan dalam integritas meningkatkan kekuatan struktur tulang dan kemampuan berpindah '. $emperagakan penggunaan alat bantu untuk mobilisasi
nsietas b.d 0etelah dilakukan asuhan rencana selama x-' jam kecemasan pembedahan, klien teratasi dengan criteria
<. 6ingkatkan intake nutrisi *. 2erikan terapi antibiotic E. $onitor tanda gejala infeksi sistemik dan local !+. 1ertahankan teknik isolasi !!. /nspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase. !-. 4orong masukan cairan !. 4orong istirahat !'. jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi !. 9aji suhu badan pada pasien neutropenia setiap ' jam. !. $onitoring vital sign sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan -. 9onsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan . 2antu klien untuk menggunakan tongkat dan cegah terhadap cedera '. jarkan pasien atau tenaga kesehatan tentang teknik ambulasi . 9aji kemampuan pasien dalam mobilisasi . Latih pasien dalam pememnuhan kebutuhan 4Ls secara mandiri sesuai kemampuan <. 4ampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan 4Ls ps. *. 2erikan alat bantu jika klien memerlukan E. jarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan !. 8unakan pendekatan yang menenangkan -. ;yatakan dengan jelas harapan
kondisi fisik, hasil: perubahan peran !. 9lien mampu keluarga, kondisi mengidentifikasi dan status mengungkapkan gejala sosioekonomi. cemas -. Dital sign dalam batas normal . 1ostur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
terhadap perilaku pasien . ?elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur '. 6emani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut . 2erikan informasi factual mengenai diagnosis, tindakan prognosis . Libatkan keluarga untuk mendampingi klien <. /nstruksikan pada pasien untuk menggunakan teknik relaksasi *. 4engarkan dengan penuh perhatian E. /dentifikasi tingkat kecemasan !+. 2antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
Da%tar pusta&a
nderson, !EEE, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia,?akarta, A8# nderson 0ilvia 1rince. (!EE). Patofisiologi onse! lini" Proses#!roses Penya"it . 1enerbit 2uku 9edokteran. A8#, ?akarta. 4orland, !EE'. kamus kedokteran. ?akarta. A8# hinchliff, sue. !EEE. kamus keperawatan. Adisi !<. ?akarta A8#. $utta3in, . -+!!. Bu"u sa"u gangguan mus$ulos"eletal . A8#. jakarta
LA#O$AN #ENDA('L'AN ACL $'#T'$E $'#T'$E ANTE$IO$ C$'CIATE LIGAMENT! DI $'ANG BEDA( $S#AD GATOT SOEB$OTO /A"A$TA #'SAT
Disusun Ole0 1 Siti (a2uni 1 3435673586
#rogram Stu-i #ro%esi Ners Fa&ultas lmu9ilmu "ese0atan 'ni,ersitas #em:angunan Nasional ;753?