LAPORAN “SENSOR SUHU”
Dosen Pengampu : Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
Dodi Setiawan Putra Fadillah Ahmad
RSA1C3160 RSA1C316002
Latifah
RSA1C3160
Purnama Ramadani
RSA1C3160
Ria Agustina H
RSA1C3160
PRORAM STUDIPENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................... .......................................................................... ............................................. ................................. .......... ii I.
Tujuan .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ ...................... 1
II.
Dasar Teori ......................................... ............................................................... ............................................. ..................................... .............. 1
III.
Alat dan Bahan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................. ....... 9
IV.
Prosedur Pembuatan .......................................... ................................................................ .......................................... .................... 12
V.
Prosedur Kalibrasi Alat................................................. Alat........................................................................ ............................... ........ 12
VI.
Hasil ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 14
VII. Pembahasan ............................................ .................................................................. ............................................ ............................... ......... 16 VIII. Kesimpulan .................................. ........................................................ ............................................ .......................................... .................... 19 IX.
Referensi .......................................... ................................................................ ............................................ ...................................... ................ 20
ii
I.
Tujuan
1. Memahami
penggunaan
jembatan
Wheatstone
dalam
membuat
rangkaian sensor suhu berbasis NTC. 2. Memahami cara mengkalibrasi rangkaian sensor suhu berbasis NTC. 3. Mengetahui jangkauan ukur pada sensor suhu berbasis NTC.
II.
Dasar Teori Sensor suhu adalah komponen elektronika baik aktif maupun pasif yang
dapat merespon perubahan temperature atau suhu disekitar komponen tersebut dan menghasilkan perubahan elektrik sesuai dengan perubahan suhu atau temperature yang direspon komponen tersebut. Sensor suhu banyak digunakan dalam kehidupan kita, sebagai contoh alat yang menggunakan sensor suhu adalah termometer digital. Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah Sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital. Digital. Metode Pembuatan Sensor Suhu 1)
Menggunakan Bahan Logam Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika
panasnya bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun logam. Logam dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam elektron yang bergerak bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah. 2)
Menggunakan Bahan Semi Konduktor Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar
suhu, nilai hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang
1
semakin tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan dapat bergerak dengan bebas. Seiring dengan kenaikan suhu, semakin banyak elektron dari semikonduktor tersebut yang bergerak bebas, sehingga nilai hambatan tersebut berkurang. Untuk mendapatkan sinyal listrik yang baik dengan sedikit kegaduhan, dapat digunakan jembatan Wheatstone dan rangkaian Lock in Amplifier.
Jembatan Wheatstone
Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur hambatan yang belum diketahui. Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai-nilai komponen seperti resistor R, induktansi L dan Kapasitor C dan parameter lainnya yang diturunkan secara langsung dari nilai-nilai komponen seperti frekuensi, sudut fasa dan suhu. Karena rangkaian jembatan hanya membandingkan nilai komponen yang tidak diketahui dengan komponen yang besarnya diketahui secara tepat, tentu saja ketelitian hasil pengukurannya akan sangat tinggi sekali. s ekali. Pengukuran dengan rangkaian jembatan je mbatan adalah dengan cara perbandingan, yaitu yang didasarkan pada penunjukan nol dari kesetimbangan rangkaian jembatan. Oleh karena itu ketelitian pengukuran ini adalah langsung sesuai dengan ketelitian komponen yang tersedia pada rangkaian jembatan, bukan bergantung pada detektor nolnya sendiri.
Pada
rangkaian
jembatan
wheatstone
pada Rn Rn diganti
dengan
Galvanometer (G). Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur hambatan yang belum diketahui. Jembatan Wheatstone juga bisa digunakan untuk mengoreksi kesalahan yang dapat terjadi dalam pengukuran hambatan menggunakan hukum Ohm. Ohm. Adapun susunan rangkaian jembatan Wheatstone ditunjukan seperti gambar berikut ini.
2
Dalam hal ini jembatan disebut setimbang jika beda potensial pada galvanometer sama dengan 0 volt atau dengan kata lain tidak ada arus yang terdeteksi galvanometer.
Jembatan wheatstone dipakai secara luas pada pengukuran presisi tahanan dari sekitar sekitar 1Ω sampai rangkuman mega ohm rendah. Sumber kesalahan utama terletak
pada kesalahan batas dari ketiga ketiga tahanan yang diketahui. Kesalahan-
kesalahan lain bisa mencakup : a.
Sensitivitas detektor nol yang tidak cukup.
b.
Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan arus melalui tahanan-tahanan tersebut. Efek pemanasan (I 2R) dari arus-arus lengan jembatan dapat mengubah tahanan yang diukur. Kenaikan temperatur bukan hanya mempengaruhi tahanan selama pengukuran yang sebenarnya, tetapi arus yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan yang permanen bagi nilai tahanan. Hal ini tidak boleh terjadi, karena pengukuran-penguuran pengukuran-penguuran selanjutnya akan menjadi salah. Karena itu disipasi daya dalam lengan-lengan jembatan harus dihitung sebelumnya sehingga arus dapat dibatasi pada nilai yang aman.
c.
Ggl termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer dapat juga mengakibatkan masalah sewaktu mengukur tahanan-tahanan rendah. Untuk mencegah ggl termal, kadang-kadang galvanometer yang lebih sensitiv dilengkapi dengan sistem kumparan tembaga dari sistem suspensi tembaga yakni untuk mencegah pemilikan logam-logam yang tidak sama yang saling kontak satu sama lain dan untuk mencegah terjadinya ggl termal.
3
d.
Kesalahan-kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak-kontak luar memegang peranan dala pengukuran nilai-nilai tahanan yang sangat rendah. Cabang pengatur dan cabang ratio dibuat dengan memperhatikan beberapa
ketentuan-ketentuan yang perlu. Pertama-tama untuk keduanya tahanan-tahan kontak daripada penghubung-penghubung, bila dipergunakan untuk merubahrubah tahanan akan menyebabkan harga tahanan yang tidak stabil. Kedua, jumlah tahanan yang akan dipergunakan hendaknya seminimal mungkin.
Sensor Suhu Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu
besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Suhu adalah salah satu gejala alam yang diukur dalam sebuah sistemkontrol. Derajat atau tingkat kepanasan sesuatu atau obyek yang diukur. Sehingga Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk
pendeteksian
pada
saat
melakukan
pengukuran
atau
pengendalian. Sensor suhu adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Pada percobaan ini kita menggunakan sensor suhu yang menggunakan termistor atau yang menggunakan resistor NTC atau PTC. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
4
Jenis Jenis Sensor Suhu
NTC (Negative Temperature Coeficient ) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. NTC, termistor yang mempunyai koefisien negatif yang tinggi, termistor jenis ini dibuat dari oksida logam yang terdapat dar golongan transisi, seperti Zr O 2 - Y2P3 NiAI 2O3 Mg (Al, Cr, Fe). oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa ion lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping. dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang yang diberikan. PTC (Positive Temperature Coeficient) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya. PTC merupakan resistor dengan koefisien positif. dalam hal ini, termistor PTC berbeda dengan temistor NTC, antara lain: Koefisien temperature dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negative, harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC. Termistor
Termistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang tinggi.dimana komponen ini dapat mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur. Dengan demikian dapat memudahkan kita untuk dijadikan sebagai mengubah energi panas menjadi energi listrik.termistor dibedakan dalam 3 jenis,yaitu termistor yang mempunyai koefisien negatif, yang disebut NTC (Negative temperature Coefisient), temistor yang mempunyai koefisien positif, yang disebut PTC (positive Temperature Coefisient) dan termistor yang mempunyai tahanan kritis, yaitu CTR ( Critical Temperature Resistance).
5
Termometer Standar
Termometer
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
mengukur
suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Ada bermacam-macam termometer menurut cara kerjanya yaitu termometer raksa, termokopel, termometer inframerah, termometer galileo, termistor, termometer bimetal mekanik, sensor suhu bandgap silikon, merkuri termo dan termometer alkohol. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih. Prinsip kerja termometer yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu termometer air raksa. Ada beberapa keuntungan dan kerugiannya menggunakan termometer ini yaitu : Keuntungan
Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
6
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-40 derajat Celcius s/d 350 derajat Celcius)
Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat dan tepat. Kerugian
Raksa mahal
Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu di kutub utara dan kutub selatan)
Raksa termasuk zat berbahaya (sering digunakan “air keras”) sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah.
Elemen pemanas (solder)
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada elektronika pada rangkaian r angkaian yang terdapat pada papan pa pan pcb. Solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan. Solder merupakan salah-satu perkakas yang utama bagi teknisi, solder berguna untuk memanaskan logam dan melelehkan timah solder. Penyolderan merupakan proses penyambungan dua logam dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder, secara umum solder dapat dikelompokkan
7
menjadi 2 macam, yaitu (1) solder dengan pemanas gas (2) solder Listrik. Tetapi disini hanya akan dibahas solder listrik saja, sedangkan solder dengan pemanas gas tidak. Solder listrik (selanjutnya disebut solder saja) terdiri atas 3 komponen utama, yaitu (1) Elemen pemanas, (2) Besi solder, dan (3) Gagang. Elemen pemanas pada solder merupakan komponen yang menentukan tingginya suhu dari solder, tingginya suhu pada elemen pemanas bergantung pada besarnya daya da ya elemen ele men pemanas tersebut yang diukur dalam satuan watt, semakin besar watt-nya maka semain tinggi suhu yang dihasilkan. dihasilkan. Secara umum dibawah ini adalah tahapan penyolderan yang baik dan benar :
Menunggu hingga suhu solder mencapai panas yang cukup.
Membersihkan seluruh permukaan logam yang akan disolder dari kotoran atau karat
Memberi flux / pasta solder pada logam yang akan disolder dan pada ujung tip (ujung kepala besi solder)
Melapisi ujung tip (ujung kepala besi solder) dengan timah, proses ini dikenal dengan istilah Tinning
Menunggu sesaat ujung tip pada logam yang disolder, hingga logam menjadi panas, lalu memberikan timah solder pada logam tersebut secukupnya, kemudian membiarkan ujung tip tetap menempel pada logam yang disolder hingga timah mencair dan menempel pada seluruh lapisan logam lalu melepaskan solder, dan membiarkan timah mendingin secara alami. Selama proses pendinginan timah, jangan menggerakkan logam / sambungan, karena akan menyebabkan hasil penyolderan tidak sempurna, tanda bahwa hasil penyolderan tersebut baik adalah timah menempel sempurna pada logam dan berkilau. Pada praktikum kali ini, solder didekatkan pada sensor suhu LM35, tetapi tidak menempel pada sensor suhu.
8
PCB (P r oj ect C i r cuit B oar d)
Bread board atau project board adalah susunan kartu (papan) tipis yang terbuat dari fiberglass atau plastik dengan banyak lubang kecil, dan digunakan dengan menghubungkan sejumlah chip dan komponen elektronika lainnya. Cara penggunaan papan ini sangatlah sederhana dan praktis. Dengan menggunakan papan rangkaian ini, kita dapat dengan mudah memasang, merubah, dan memperbaiki suatu rangkaian yang dianggap belum sempurna atau mengalami salah hubung, sehingga kesalahan fatal tidak terjadi.
III.
Alat dan Bahan
1.
Solder1 set
2.
Gunting
1 buah
9
3.
Lem 1 buah
4. NTC (Negative Temperature Coeficient)1 buah Coeficient)1 buah ( 4 Ω)
5.
Resistor (Tahanan) 2 buah (1k Ω dan 47Ω) 47Ω)
6.
Potensiometer 1 buah 10 KΩ
7.
VU Meter 1 buah
10
8.
Baterai 2 buah,beserta dudukannya
9.
Papan PCB 1 buah
10. Kabel Tunggal secukupnya
11. Termometer 1 buah
12. Saklar 1 buah
13. Air secukupnya
11
IV.
Prosedur Pembuatan
1. Persiapkan alat – alat – alat alat dan bahan seperti : resistor 150 ohm (R1) dan 270 Ohm (R4), Potensio (10 kΩ), NTC (4 ohm), PCB, Kabel, Saklar, 2 buah baterai, 1 buah dudukan baterai, termometer, gelas ukur, air, pemanas air. 2. Rangkailah resistor, NTC, Potensio, VU meter, Baterai, Saklar. Dimana NTC dan Potensi berseberangan. Untuk
NTC satu rangkaian seri
dengan R1, dan Potensio satu rangkaian dengan R4, sedangkan VU meter di rangkai antara R1(resistor) dan R4 (resistor) untuk kutub selatan dan di sambungkan antara Potensio dan R2 untuk kutub utara. Untuk Baterai di rangkai antara NTC dan R1 untuk kabel merah dan kabel hitam di rangkai ke sakelar dan dari sakelar ke rangkaian antara Potensio dan R4. 3. Rangkaian di atas di rancang sesuai dengan Jembatan Wheatstone 4. Cobalah terlebih dahulu rangkaian tersebut dengan cara memasukan NTC ke dalam air yang di panaskan untuk memastikan bahwa alat tersebut berjalan dengan lancar. Dan aturlah potensio sesuai dengan hambatan dan arus yang masuk. 5. Selanjutnya, Kalibrasilah alat tersebut. persiapkan kerangka alat tersebut
V.
Prosedur Kalibrasi Alat
Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya ,termometer dapat dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan
(melaluikonstanta (melaluikonstanta
kalibrasi), kalibrasi),
sehingga
termometer
tersebut
menunjukan temperatur yang sebenarnya dalamcelcius dalam celcius pada titik-titik tertentu diskala.
12
1.
Tekan tombol on pada saklar
2.
Putarlah potensio hingga pada titik nol
3. Nyalakan pemanas air 4.
Masukkan Termometer kedalam air untuk mengukur suhu air,catatlah suhu awal air tersebut.
5.
Setelah itu masukkan NTC kedalam air
6.
Catatlah perubahan suhu yang ada di termometer dan angka yang ditunjukkan pada VU meter hingga titik maksimal
7.
Buatlah perhitungan setiap pertambahan derajat yang di tunjukkan pada termometer , VU meter dan buatlah perbandingan antara suhu di termometer dan VU meter, catatlah data tersebut.
8.
Buatlah skala yang ada di VU meter berdasarkan data yang di analisis setiap per derajat celcius.
9.
Alat telah terkalibrasi.
13
VI.
Hasil
a.
Gambar Alat
14
b.
Data Kalibrasi
NO
Percobaan Ke
Skala di VU 1
Rata-rata
1
0
28°C
2 28°C
2
10
36°C
34°C
35°C
35°C
3
20
50°C
45°C
47°C
47,3°C
4
30
57°C
50°C
55°C
54°C
5
40
70°C
70°C
73°C
71°C
6
50
95°C
90°C
92°C
92,3°C
c.
3 28°C
28°C
Grafik
100 90 80 70 60
Suhu percobaan 1
50
Suhu percobaan 2
40
Suhu percobaan 3
30 20 10 0 0
10
20
30
40
15
50
VII.
Pembahasan
Kali ini kami membuat alat yaitu Sensor Suhu yang berbasis NTC. NTC atau (negative temperatur coefisient) memiliki karakteristik yang berkebalikan dengan sensor PTC dimana pada saat suhu lingkungannya naik maka nilai resistansi yang ada pada NTC akan menurun mendekati nilai nol. Hambatan yang ada pada NTC akan turun sesuai dengan dengan naiknya temperatur dan sebaliknya. Pada NTC maupun PTC dapat dapat berfungsi sebagai sensor yang memanfaatkan perubahan dari nilai tahanannya. Dalam pembuatan sensor suhu kita harus mempelajari dulu tentang jembatan wheatstone dan komponen-komponen komponen-komponen listrik dan peralatan listrik. Dan untuk penggunaan sensor suhu kita harus mengaklibrasi alat terlebih dahulu,cara pengkalibrasian alat dengan memasukan termometer dan sensor suhu ke dalam water heater yang berisi air mineral biasa. pada skala termometer akan menunjukan suhun ruangan,yaitu 28 derajat.puutar skrup pada sensor suhu hingga tepat di angkaka nol. Suhu tersebut adalah Suhu standar kalibrasi. Untuk pembuatan alat sensor suhu pertama kali yang kami lakukan membuat rangkaian pada PCB,tapi rangkaian yang di buat bukan nrangkaian permanaen terlebih dahulu. Kita letakkan resistor,potensiometer di PCB. Lalu hubungkan kabel potensiometer potensiometer positif ke resistor 47 Ohm dan kabel Vu meter positif dihubungkan ke ke resistor 47 ohm. Lalu kabel negatif Potensiometer dihubungkan ke resistor 1k Ohm dan kabel Vu meter negatif di hubungkan ke resistor 1k ohm .lau hubungkan hubungkan resistor 1k dan 47 ohm ke NTC, NTC, Kabel batrai positif di hubungkan ke potensiometer,lalu kabel batrai negatif dihubungkan ke saklar dan juga kabel potensiometera positif. Setelah selesai di rangkai kita coba membakar NTC apabila apabila Vu meter mau bergerak barulah kita buat rangkaian rangkaian kita menjadi permanen,dengan cara menyolder.setelah itu barulah kita kalibrasi.
16
Kami melakukan kalibrasi pada alat sensor suhu seban yak 3x. Kami mendapati hasil kalibrasi untu yaitu : 1. Percobaan pertama : - Thermometer menunjukkan suhu 28oC dan pada VU meter 0. - Thermometer menunjukkan suhu 36oC dan pada VU meter 10. - Thermometer menunjukkan suhu 50oC dan pada VU meter 20. - Thermometer menunjukkan suhu 57oC dan pada VU meter 30. - Thermometer menunjukkan suhu 70oC dan pada VU meter 40. - Thermometer menunjukkan suhu 95oC dan pada VU meter 50. 2. Percobaan Kedua: - Thermometer menunjukkan suhu 28oC dan pada VU meter 0. - Thermometer menunjukkan suhu 34oC dan pada VU meter 10. - Thermometer menunjukkan suhu 45oC dan pada VU meter 20. - Thermometer menunjukkan suhu 50oC dan pada VU meter 30. - Thermometer menunjukkan suhu 70oC dan pada VU meter 40. - Thermometer menunjukkan suhu 90oC dan pada VU meter 50. 3. Percobaan Ketiga: - Thermometer menunjukkan suhu 28oC dan pada VU meter 0. - Thermometer menunjukkan suhu 35oC dan pada VU meter 10. - Thermometer menunjukkan suhu 47oC dan pada VU meter 20. - Thermometer menunjukkan suhu 50oC dan pada VU meter 30. - Thermometer menunjukkan suhu 73oC dan pada VU meter 40.
17
- Thermometer menunjukkan suhu 92oC dan pada VU meter 50. Nilai rata-rata yang kami dapatkan pada percobaan 1,2,dan 3 - Untuk skala 0 pada VU meter adalah 28oC - Untuk skala 10 pada VU meter adalah 35oC 35oC - Untuk skala 20 pada VU meter adalah 47,3oC 47,3oC - Untuk skala 30 pada VU meter adalah 54oC 54oC - Untuk skala 40 pada VU meter adalah 71oC 71oC - Untuk skala 50 pada pada VU meter adalah 92,3oC
18
VIII. Kesimpulan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas
menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya.Alat sensor suhusederhanadapatmembuktikanhubunganrangkaianseridanparalel.Sensor
suhu
menerapkan prinsip jembatan weheatstone yang merupakan jembatan yang dapat menentukanhambatandenganprinsipmenyeimbangkanke menentukanhambatandenganprinsipmeny eimbangkanke duakomponendalamsuatu sirkuit.Dalam prinsip jembatan wheatstone jika nilai R1 R4 sama dengan nilai R2 R3 maka nilai R5 yang berada dalam rangkaian diabaikan. Satu rangkaian dihubungkan denngan galvanometer .Skala pada VU meter dapat bergerak jika suhu berubah-ubah.
19
IX.
Referensi
Anonim. 2017. Pengertian Sensor Suhu dan jenisnya. http://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-suhu-jenis-jenis-sensorsuhu/ diakses pada 10 Maret 2017 pukul 15.00 Anonim. 2014. Sensor Suhu. http://zonaelektro.net/sensor-suhu/. Suhu. http://zonaelektro.net/sensor-suhu/. Diakses Diakses pada 10 Maret 2017 pukul 15.30. Cooper,William David. 1974. Instrumentasi 1974. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta: Erlangga. Sapiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 1994 . Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik . Jakarta: PT Pradnya Paramita. Hayt, Wiliam. 1998. Rangkaian 1998. Rangkaian Listrik. Jakarta: Listrik. Jakarta: Erlangga. Lister. 1998. Mesin 1998. Mesin dan Pengkajian Listrik.Jakarta: Listrik.Jakarta: Erlangga. Morris, Alan S. 2001. Measurement And Instrumentation Principles Principle s. Butterworth Heinemann.Isbn Heinemann.Isbn 0-7506-5081-8 Parmono Imas Fatoni. 2009. 2009 . Uji Kelayakan Melalui Karakterisasi Sensor LM35 dengan perbandingan Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler atmega 8535l. Universitas 8535l. Universitas Negeri Jakarta
20