Data Base Spasial Lanjut “
Database Spasial Untuk Penentuan Lokasi Tambak Ikan Air Tawar
”
Dosen Pengampu : Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.Sc
Oleh : Helik Susilo Made Ditha Ary Sanjaya Imasti Dhani Pratiwi
16/404655/PTK/11072 16/404655/PTK/11072 Mhs. Fast Track 2015 Mhs. Fast Track 2016
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Mini Project Database Spasial Untuk Penentuan Lokasi Tambak Ikan Air Tawar
“
I.
”
LatarBelakang Kebutuhan pasar nasional maupun Internasional akan komoditas hasil
perikanan
sangat
tinggi,
hal
tersebut
seiring
dengan
meningkatnya
kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya kesehatan. Salah satu komoditas yang menjadi unggulan adalah ikan air tawar. Indonesia sendiri sebagai salah satu eksportir hasil perikanan telah mengekspor komoditas hasil perikanan ke berbagai Negara di belahan dunia. Negara tujuan ekspor terbesar adalah jepang, menyusul hongkong, singapura, taiwan, belanda, perancis, itali, USA, turki, emirat arap, dan afrika selatan. Berdasarkan
data
dari National
Oceanic
and
Atmospheric
Administration Administration (NOAA), kebutuhan pasar akan komoditas ikan air tawar di Amerika Serikat cukup besar.
Serapan pasar ikan mencapai 230.644 ton
dengan nilai mencapai 1.114 juta USD. Dari total serapan pasar komoditas nila di Amerika tersebut, Indonesia hanya mampu berkontribusi sebesar 5% atau sekitar 11.608 ton dengan nilai 76.325 juta USD. Sementara negara china mampu mendominasi dan berkontribusi hampir 75% pasar nila di Amerika. Lihat diagram 1.
2|Page
Oleh karena kebutuhan pasar akan ikan tawar sangat besar dan pasokan yang kurang, maka harus dilakukan pengembangan peternakan ikan tawar guna meningkatkan produktifitas dan ekspor ikan air tawar. Salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam pengembangan peternakan ikan tawar adalah mencari lokasi alternatif yang berpotensi untuk dilakukan pembukaan peternakan baru. Pencarian lokasi alternatif untuk peternakan ikan air tawar dapat dilakukan dengan analisis spasial.
II.
Alat dan Bahan
III.1. Alat dan Bahan III.1.1. Peralatan yang digunakan dalam perkerjaan project ini sebagi berikut, 1. Hardware: a) Laptop 2. Software : b) Postgres SQL 9.2 berekstensi PostGIS 2.0 c) QGIS 2.14.2
III.1.2. Bahan yang digunakan dalam pembuatan project ini adalah sebagai berikut, A. Data Geospasial Data Geospasial yang digunakan dalam pekerjaan project ini ialah data Geospasial daerah Padang Panjang. Data geospasial tersebut berupa data berfekstensi (*shp) dengan sistem peta sebagai berikut: Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
: Universal Traverse Mercator (UTM)
Sistem Koordinat
: UTM, Zone 47 S
Adapun layer dari data tersebut adalah sebagai berikut, a. Layer admisitrasi kelurahan b. Layer penggunaan lahan (landuse) c. Layer jenis tanah 3|Page
d. Layer jalan e. Layer sungai f. Layer pabrik Penampakan layer-layer tersebut dapat dilihat sebagai berikut, 1. Geometri Luasan terdiri atas : a. Daerah administrasi Kelurahan (id_kel,nama_kel,nama_lurah,luas,penduduk, geometry)
Tabel atribut
4|Page
Mata data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
: Peta administrasi kelurahan Kab.Padang Panjang
b. Landuse (id_lahan, lahan, luas_ha, pengelola, geometry)
Tabel atribut
5|Page
Meta data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
c.
: Peta landuse Kab.Padang Panjang
Jenis Tanah (id_jenis,jenis,tekstur,luas_ha,geometry)
Tabel atribut
6|Page
Meta data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
: Peta jenis tanah Kab.Padang Panjang
2. Geometri Garis a. Jalan (id_jalan,nama_jalan,kelas,jalur,geometry)
Tabel atribut
7|Page
Meta data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
: Peta jalan Kab.Padang Panjang
b. Sungai (id_sungai, nama_sgn, kelas_sgn, pjg_sgn, geometry)
Tabel atribut
8|Page
Meta data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
3.
: Peta sungai Kab.Padang Panjang
Geometri Point a. Pabrik (id_pbk,nama_pbk,pemilik,alamat_pbk,jenis_pbk)
Tabel atribut
9|Page
Mata data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
: Peta persebaran pabrik Kab.Padang Panjang
b. Pasar (id_pasar,nama_pasar,pemilik,alamat,jenis_pasar,geometry)
Tabel atribut
10 | P a g e
Meta data Datum
: World Geodetic System 1984
Sistem Proyeksi
:
Sistem Koordinat
: UTM,
Sumber Data
: Dinas Tata Ruang Kab.Padang
Universal Traverse Mercator (UTM) Zone 47 S ( EPSG
32747)
Panjang tahun 2012 Deskribsi
: Peta persebaran pasar Kab.Padang Panjang
4.
Data Raster Data raster digunakan untuk mengetahui tingkatan slope di wilayah Padang Panjang. Data awal yang digunakanadalahcitra SRTM
11 | P a g e
III.
Kaus Query
IV.1. Kasus I Sebelum menentukan lokasi kawasan tambak air tawar, diperlukan studi untuk mengetahui kawasan yang termasuk dalam kawasan tercemar. Maka harus diketahui kelurahan mana yang memiliki wilayah tercemar paling luas dan jenis penggunaan lahan beserta luasan lahan yang terdampak pencemaran . Kriteria : 1. Berada di radius 150 m dari sungai kelas ‘4’ . 2. Berada di radius 500 m pabrik non-pengolahan ikan. 3. Berada pada radius 100 m dari pasar.
Sungai Pabrik Pasar
Buffer kelas 4 150 m Buffer non pengolahan 500m Buffer 100 m
union
tercemar sungai
Daerah tercemar
Tercemar pabrik Tercemar pasar intersect
Kelurahan
Kelurahan
select
tercemar Kelurahan
Landuse Intersection
Luas dan jenis landuse
tercemar terluas
tercemar dalam kelurahan x
12 | P a g e
Menentukan wilayah tercemar kriteria 1-3
CREATE VIEW wil_cemar AS
St_Union(ST_Union(ST_Buffer(s.geom, 150), ST_buffer(p.geom, 500)), ST_Buffer(ps.geom, 100)) a_geom FROM sungai s, pabrik p, pasar ps <> 'Pabrik pengolahan ikan' WHERE jenis_pbk AND kelas_sgn ='4' GROUP BY a_geom SELECT
Membuat tabel kelurahan, wilayah tercemar, dan luas wilayah tercemar.
kelurahan_cemar AS SELECT KELURAHAN, ST_Intersection(k.geom, ST_Union(wil_cemar.a_geom)) wil_cmr, ST_Area(ST_Intersection(k.geom, st_union(wil_cemar.a_geom)))/1000 luas_ha FROM kelurahan k, wil_cemar GROUP BY k.geom, k.kelurahan CREATE VIEW
13 | P a g e
Memilih kelurahan dengan luas wilayah tercemar yang paling besar.
SELECT kelurahan,
luas_ha FROM kelurahan_cemar kc WHERE luas_ha > ALL (SELECT kd.luas_ha FROM kelurahan_cemar kd kd.kelurahan <>kc.kelurahan)
WHERE
lahan, st_area(st_intersection(l.geom, kc.wil_cmr))/10000 luas_Ha FROM kelurahan_cemar kc, landuse l WHERE kc.luas_ha > ALL (select kd.luas_ha from kelurahan_cemar kd where kd.kelurahan <>kc.kelurahan) AND st_intersects(l.geom,kc.wil_cmr) GROUP BY lahan, l.geom, kc.wil_cmr SELECT
14 | P a g e
IV.2. Kasus 2 Pembangunan tambak ikan air tawar akan didirikan dengan prasarat kriteria lokasi sebagai berikut: 1. Berjarak minimal 150 dari sungai yang memiliki tingkat pencemaran tertinggi (kelas 5). 2. Berjarak minimal 100 meter dari jalan arteri sekunder. 3. Berada di penggunaan lahan tegalan. 4. Berada di jenis tanah dengan tekstur 'agak halus'. 5. Berada pada kelerengan 0-4% (value 1.0, pada data raster).
15 | P a g e
Sungai Jalan Landuse
Buffer kelas 4 150 m Buffer non pengolahan 500m Buffer 100 m
Sungai_tcm
union
Lokasi tcm Jalan (no) tegalan
Area tegalan union
sebagian tercemarr
intersect
Lahan sesuai select
Jenis_tanah Raster(slope)
different
Agak halus Area tambak
select
Slope value 1.0
tanpa slope intersect
Area tambak
1. Membuat tabel dengan cara create view area_pilihan sesuai kriteria 14. CREATE VIEW area_pilihan
As
SELECT
ST_AsText(ST_Difference(ST_Union(St_Intersection(l.geom, jt.geom)), st_union(st_union(St_Buffer(s.geom, 150)), St_Union(st_buffer(j.geom, 100))))) geoms FROM sungai s, jalan j, landuse l, jenis_tanah jt WHERE kelas_sgn = '4' AND kelas = 'Jalan Arteri Sekunder' AND lahan = 'TEGALAN' AND tekstur ='agak halus'
2. Membuat tabel dengan cara create view rasterx sesuai kriteria 5.
CREATE VIEW rasterx AS SELECT val,
ST_Astext(ST_Union(geom)) AS geomwkt FROM (SELECT (ST_DumpAsPolygons(rast)).* FROM dt_raster) as foo WHERE val = 1.0 GROUP BY foo.val
16 | P a g e
3. Menemukan area yang bertampalan pada langkah 1 dan 2.
ST_Intersection(geoms, geomwkt) FROM area_pilihan, rasterx SELECT
Hasil lokasi terbaik tambak ikan air tawar yang sesuai dengan criteria yang ditentukan.
17 | P a g e
IV.3. Kasus 3 Dengan adanya tambak ikan air tawar maka di perlukan pemasaran yang baik. Oleh karena itu untuk memasarkan ikan air tawar diperlukan titiktik pemasaran yang berpotensi dijadikan pusat penjualan ikan air tawar. 1. Berada pada daerah pemukiman. 2. Berada di pinggir jalan (buffer 100 m) 3. Tidak jauh dari lokasi tambak (buffer 100 m, 250 m, 500 m) 4. Berada di luar radius pasar 250 m
sungai pasar jalan Landuse Pabrik
Buffer selain
Sungai_200
kelas 4 Buffer tradisional
union
sungai_pasar
Buffer_pasar union
Buffer 100 arteri
Buffer_jalan
primer select
Pemukiman
Sungai_pasar_jalan intersect
Pabrik_sungai_jalan_landuse
Buffer 200
Buffer_200
different
Area pemasaran
SELECT
st_astext(ST_Difference(ST_Intersection(l.geom, ST_Union(st_union(ST_Buffer(ps.geom, 250), ST_Buffer(s.geom, 50)), ST_Buffer(j.geom, 100))), ST_Buffer(p.geom, 200))) FROM sungai
s, jalan , pasar ps, landuse l, pabrik p
WHERE kelas_sgn AND j.kelas
<> '4'
= 'Jalan Arteri Primer'
AND ps.jenis_psr AND lahan
= 'Tradisional'
= 'PERMUKIMAN'
18 | P a g e
19 | P a g e
IV.4. Kasus 4 Dengan dibangunnya tambak ikan air tawar, maka perlu didirikan sebuah resto ikan air tawar yang berkonsep alam untuk menarik pelanggan dan kegiatan pariwisata di lokasi tersebut. 1. Berada pada pinggir sungai yang tidak tercemar. 2. Berada pada kelerengan yang curam. 3. Berada pada area penggunaan lahan perkebunan. 4. Berada pada daerah yang terjangkau akses jalan. 5. Berada pada area yang jauh dari pabrik.
Sungai Jalan
Buffer selain kelas 4 50 m Buffer arteri primer 100m
Sungai_buffer
union
Sungai_jalan Jalan_buffer intersect
Jenis_tanah
select
berbatu
Area untuk
intersect
resto Lahan sesuai
select
landuse
perkebunan
Raster(slope)
Slope value 3.0
intersect
Area restoran
Buffer 500m
Pabrik
Pabrik Buffer
tanpa slope different
Area restoran
20 | P a g e
CREATE VIEW resto AS SELECT
ST_Astext(st_intersection(ST_Union(ST_Union(ST_Buf fer(s.geom, 50)), ST_Union(ST_Buffer(j.geom, 100))),ST_Difference(l.geom, ST_Union(ST_Buffer(p.geom, 500))))) FROM pabrik
p, landuse l, sungai s, jalan j
WHERE lahan
= 'PERKEBUNAN'
AND kelas_sgn AND j.kelas
<> '4'
= 'Jalan Arteri Primer'
GROUP BY l.geom
CREATE VIEW raster AS SELECT
foo.val, ST_Astext(ST_Union(geom)) AS
geomwkt FROM
(SELECT (ST_DumpAsPolygons(rast)).*
FROM dt_raster) WHERE val
as foo
= 3.0
GROUP BY foo.val
21 | P a g e
SELECT ST_Intersection(rastery.geomwkt, resto.geomr) FROM rastery, resto WHERE st_overlaps(rastery.geomwkt, resto.geomr)
22 | P a g e
IV.5. Kasus 5 Kasus : Pabrik Kerupuk Joyoboyo memiliki agen penjualan hasil olahan hamper diseluruh pasar di Padang Panjang, kecuali pasar Kebonpala, Duri dan Solok. Tentukan jalur yang harus ditempuh oleh truk pengantar menuju lokasi pasar yang terdapat agen penjual dan berapakah biaya yang harus dibayarkan? Menentukan rute: select seq, id1 as node, id2 as edge, cost, jalan.geom from (select * from pgr_dijkstra('SELECT gid::integer as id, source::integer as source, target::integer as target, st_length(jalan.geom)::double precision as cost FROM jalan', (SELECT target from jalan, pabrik where id_pbk =304 order by st_distance(jalan.geom,pabrik.geom)asc limit 1), 23 | P a g e
(SELECT source from jalan, pasar where id_pasar=703 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1) ,false, false) as rute1 union all select * from pgr_dijkstra('SELECT gid::integer as id, source::integer as source, target::integer as target, st_length(jalan.geom)::double precision as cost FROM jalan', (SELECT source from jalan, pasar where id_pasar =703 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1), (SELECT source from jalan, pasar where id_pasar=708 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1) ,false, false) as rute2 union all select * from pgr_dijkstra('SELECT gid::integer as id, source::integer as source, target::integer as target, st_length(jalan.geom)::double precision as cost FROM jalan', (SELECT source from jalan, pasar where id_pasar =708 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1), (SELECT source from jalan, pasar where id_pasar=704 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1) ,false, false) as rute3 union all select * from pgr_dijkstra('SELECT gid::integer as id, source::integer as source, target::integer as target, st_length(jalan.geom)::double precision as cost FROM jalan', (SELECT source from jalan, pasar where id_pasar =704 order by st_distance(jalan.geom,pasar.geom)asc limit 1), (SELECT source from jalan, pabrik where id_pbk=304 order by st_distance(jalan.geom,pabrik.geom)asc limit 1) ,false, false) as rute4) as pengantar inner JOIN jalan ON pengantar.id2 = jalan.gid
24 | P a g e
Nentuin ganti rugi : select rute.*, st_length(geom) * 30000 as Rupiah from rute
25 | P a g e
IV.
Evaluasi Pembuatan Project Lama waktu yang diperlukanuntuk menyelesaikan final project ini
adalah sebagai berikut. a.
Persiapan data
: 2 hari
b.
Pembuatan basis data
: 1 hari
c.
Pembuatan perencanaan kasus
d.
Pembuatan query spasial : 3 hari
e.
Total waktu pengerjaan tugas
: 1 hari
: 7 hari
Komentar yang diberikan selama pengerjaan tugas akhir ini adalah untuk melatih mahasiswa untuk membuat kasus basis data spasial yang relevan dengan permasalahan yang mungkin terjadi di masyarakat secara real dan dapat menyelesaikan permasalahan kasus tersebut melalui query spasial. Jangka waktu pengerjaan dapat ditambah agar mahasiswa diberikan waktu yang lebih panjang lagi, karena kendala saat mengerjakan dengan adanya data raster bergantung pada kemampuan laptop.
26 | P a g e
V.
Kesimpulan Kesimpulan dari kegiatan final project basis data ini adalah sebagai
berikut: 1. Manajemen basis data spasial seperti penyimpanan dan updating dapat dilakukan melalui postGIS berdasarkan data dari data dengan format shapefile (*.shp). 2. Untuk memudahkan penyelesaian query spasial dapat dilakukan dengan pembuatan diagram alir.
27 | P a g e