BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Dalam kegiatan kegiatan mikrobiolo mikrobiologi, gi, seringkali seringkali praktikan praktikan harus mengkarakteri mengkarakterisasi sasi
suatu biakan murni bakteri hasil isolasi. Karakterisasi merupakan suatu komponen penting dalam mengidentifikasi biakan murni bakteri. Karakterisasi meliputi penentuan morfologi sel, morfologi koloni, sifat-sifat pengecatan, patogenitas, dan fisiologi. Karakterisasi dengan menggunakan pengecatan/pewarnaan dilakukan karena ukuran ukuran bakter bakterii yang yang sangat sangat kecil kecil dan sukar sukar diamat diamati. i. Selain Selain itu, itu, pewarn pewarnaan aan juga juga diguna digunakan kan untuk untuk membed membedakan akan bakter bakterii satu satu dengan dengan yang yang lain, lain, maupun maupun dengan dengan lingkungannya. Karakt Karakteris erisasi asi juga juga dilaku dilakukan kan untuk untuk mengid mengident entifi ifikasi kasi suatu suatu biakan biakan murni, murni, apakah bakteri tersebut patogen, bagaimana bentuknya, dan bahkan pergerakannya. Karakte Karakterisa risasi si juga juga diguna digunakan kan untuk untuk identi identifik fikasi. asi. Mikrob Mikrobiol iologi ogiss telah telah melaku melakukan kan berbagai inoasi untuk mengungkap dunia mikro yang melingkupi manusia !"ngelhaup !"ngelhaupt, t, #$%&'. #$%&'. Mempelajari Mempelajari mikroorg mikroorganisme anisme termasuk termasuk mengidentif mengidentifikasi ikasi dan mengkarakterisasi membantu manusia untuk memahami bagaimana mikroorganisme bertahan hidup, dan memungkinkan manusia untuk menanggulangi kerugian yang ditim ditimbu bulka lkan n serta serta mema memanfa nfaat atka kan n mikr mikroo oorg rgan anism ismee yang yang juml jumlah ahny nyaa berli berlimp mpah ah !Dismarsch ( )aier, #$%*'. Karakt Karakteris erisasi asi memban membantu tu manusi manusiaa dalam dalam memaham memahamii beberap beberapaa fenome fenomena na biologi, bagaimana bakteri bereolusi bere olusi dan tetap bertahan bert ahan sejak +,# milyar tahun yang lalu, bagaimana mereka mengembangkan sistem pertahanan dan penyerangan, juga memahami memahami bagaimana bagaimana suatu makhluk uniseluler uniseluler mampu memaksimalkan memaksimalkan sumber sumber daya di lingkungannya dengan kemampuan yang terbatas !abr, #$%%'. #$%%'. Karakterisasi juga merupakan kunci identifikasi yang menuntun mikrobiologis untuk menemukan jalan keluar bagi beberapa penyakit yang belum disembuhkan. Mikr Mikrob obio iolo logi giss
teru teruss
beke bekerja rja untu untuk k
mena menang nggu gulan langi gi keg kegia iatan tan-k -keg egiat iatan an
yang yang
ditimbulkan bakteri meskipun setelah dikendalikan. ada tahun %01$, 2$3 bakteri dengan dengan susuna susunan n staphyl staphylo o resisten resisten terhada terhadap p penici penicilin lin,, dan pada pada tahun tahun #$$#, #$$#, 1$3 bakteri staphylo resisten terhadap methicilin. 4eberapa bakteri bahkan memberikan hasil asil
yang ang
mem membing bingun ungk gkan an
ketik etikaa
diber iberii
pewar ewarn naan aan, Mycobacterium
dan
Corynebacterium Corynebacterium misalnya, ketika diberi pewarnaan 5ram, kedua bakteri ini akan memberikan memberikan pola ariabel ariabel 5ram !Gram-variable ! Gram-variable mix up' up' yang merupakan campuran
warna merah muda dan ungu pada sel yang diamati. 6da beberapa bakteri yang tingkat tingkat sensitiitasny sensitiitasnyaa menurun menurun ketika terjadi pembelahan pembelahan sel, memberikan memberikan hasil 5ram positif meskipun dalam keadaan normal adalah 5ram negatif !Smith ( 7ussey, 7ussey, #$$&'. #$$&'. Karakte Karakterisa risasi si member memberikan ikan inform informasi asi bagaim bagaimana ana proses proses identi identifik fikasi asi secara secara akurat, akurat, mengingat mengingat karkaterisasi menggunakan menggunakan beberapa uji. Dari uji yang sederhana hingga hingga komple kompleks, ks, dengan dengan prosed prosedur ur dan bahan bahan yang yang berbed berbeda-be a-beda da !Song !Song ( 8eff, 8eff, #$$&'. Dari karakterisasi pula, dapat diketahui bahwa beberapa jenis bakteri sangat sensitif terhadap nutrisi yang diinginkan ! picky eater '. '. 4akteri yang menyebabkan lepra misalnya, hanya dapat tumbuh pada media yang telah diinjak atau diberi bau kaki, atau bahkan beberapa bakteri yang harus diberi suatu pengayaan pengayaan nutrisi nutrisi seperti agar darah !4ere9ow, #$%&', B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah 4erdasarkan latar belakang yang dibuat, maka rumusan masalah adalah : %. 4agaim 4agaimana ana prosedur prosedur pewarnaa pewarnaan n sederh sederhana ana,, pewarn pewarnaan aan negatif, negatif, dan pewarn pewarnaan aan
#. +. *. &.
gram; 4agaim 4agaimana ana prosedu prosedurr uji uji katal katalase ase;; 4agaimana 4agaimana cara membedakan membedakan bakteri katalase katalase positif positif dan katalase katalase negatif negatif;; 4agaim 4agaimana ana prose prosedur dur uji uji motilit motilitas as bakter bakteri; i; 4agaimana 4agaimana motilitas motilitas bakteri bakteri diamati diamati oleh keempat keempat praktikan praktikan;;
C. Tujuan uan 4erdasakan rumusan masalah yang diperoleh, maka tujuannya adalah : %. Memaha Memahami mi prosed prosedur ur pewarn pewarnaan aan sederhana sederhana,, pewarn pewarnaan aan negatif negatif dan pewarna pewarnaan an
#. +. *. &.
gram. Memaha Memahami mi prose prosedur dur uji uji katala katalase se bakter bakteri. i. Membedakan Membedakan bakteri bakteri katalase katalase positif positif dan katalase katalase negatif. negatif. Memaha Memahami mi prose prosedur dur uji uji motili motilitas tas bakt bakteri eri Menga Mengama mati ti motil motilit itas as bakt bakteri eri
D. Manfaat 4erdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh yaitu : %. Maha Mahasis siswa wa mamp mampu u mela melaku kuka kan n tekn teknik ik pewa pewarn rnaa aan n sederh sederhan anaa dan dan meng menget etah ahui ui
bentuk sel bakteri. #. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu melaku melakukan kan teknik teknik pewarna pewarnaan an 5ram dan mengetah mengetahui ui dasar kimiawi pewarnaan 5ram.
+. Mahasiswa mampu membedakan # kelompok bakteri 5ram positif dan 5ram negatif. *. Mahasiswa mampu melakukan uji katalase. &. Mahasiswa mampu melakukan uji motilitas dan mengetahui motilitas mikroba.
BAB II TINJAUAN PUTA!A
".#
Pe$arnaan Bakter%
4akteri yang ada di alam memiliki berbagai bentuk, basil !tongkat' meliputi basil tunggal, diplobasil, dan triplobasil< coccus meliputi monococcus, diplococcus, stafilococcus, dan streptococcus< dan spirilum terbagi menjadi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung !Dwidjoseputro, %002'. Menurut 7adiutomo %00$, salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan yang bertujuan untuk mempermudah pengamatan bentuk sel bakteri, memperluas ukuran ja9ad, mengamati struktur dalam dan luar sel bakteri, dan melihat reaksi ja9ad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik atau kimia ja9ad dapat diketahui. emberian warna bakteri sangat ditentukan oleh umur biakan, umur biakan yang baik adalah #* jam. Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat goresan bakteri di atas kaca objek dan difiksasi. umlah bakteri yang terdapat pada goresan haruslah cukup banyak sehingga dapat terlihat bentuk dan koloni sewaktu diamati. Sutedjo %00% berpendapat bahwa kesalahan yang sering kali dibuat adalah menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat terutama bila suspensi tersebut berasal adari bukan media padat. Sebaliknya pada suatu suspensi bakteri bila terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan sewaktu mencari bakteri pada preparatnya. =iksasi dapat dilakukan dengan cara melewatkan preparat diatas api atau merendamnya dengan methanol . =iksasi bertujuan untuk: %. Mengamati bakteri oleh karena sel bakteri lebih jelas terlihat setelah diwarnai #. Melekatkan bakteri pada glass objek, +. Mematikan bakteri ada pewarnaan sederhana hanya digunakan satu macam 9at warna untuk meningkatkan kontras antara mikroorganisme dan sekelilingnya. 8a9imnya, prosedur pewarnaan ini menggunakan 9at warna basa seperti seperti crystal violet, methylene blue, carbol fuchsin basa, safranin atau hijau malakit. Kadang kala digunakan 9at warna negatif untuk pewarnaan sederhana !8ay, %00*'. 8ay %00* juga berpendapat bahwa penggunaan teknik pewarnaan sederhana ini lebih mudah dan cepat, karena sel-sel biakan tersebut akan terwarnai secara merata dan dapat dilihat secara langsung morfologi bakterinya. 6kan tetapi pada beberapa organisme, terutama bilamana 9at pewarna itu biru metilen, beberapa granula di dalam sel tampak terwarnai lebih gelap ketimbang bagian-bagian sel yang lain.
Salah satu metode pewarnaan yang dapat membedakan jenis bakteri berdasarkan gram adalah pewarnaan gram. ewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi terutama dalam hal pencirian dan identifikasi bakteri !8ay, %00*'. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif berdasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. >eaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Metode ini memberikan hasil yang baik jika digunakan biakan yang berumur #*-*2 jam. 4ila digunakan biakan tua, terdapat kemungkinan penyimpanan hasil pewarnaan gram. ada biakan tua, banyak sel mengalami kerusakan pada dinding-dinding selnya. Kerusakan pada dinding sel ini menyebabkan 9at warna dapat keluar sewaktu dicuci dengan larutan alkohol. ?ni berarti bahwa bakteri gram positif dengan dinding sel yang rusak tidak lagi dapat mempertahankan crystal violet sehingga terlihat sebagai bakteri gram negatif !8ay, %00*'. roses pewarnaan diferensial !pewarnaan gram' memerlukan * jenis reagen. >eagen pertama disebut warna dasar, berupa pewarna basa, jadi pewarna ini akan mewarnai sediaan yang telah dibuat dengan jelas. >eagen kedua disebut bahan pencuci warna !decolorizing agent '. @ercuci tidaknya warna dasar tergantung pada komposisi dinding sel, bila komponen dinding sel kuat mengikat warna, maka warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen dinding sel tidak kuat menelan warna dasar, maka warna akan tercuci. >eagen terakhir adalah warna pembanding, bila warna tidak tercuci maka warna pembanding akan terlihat, yang terlihat pada hasil akhir tetap warna dasar. Sel bakteri gram negatif akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama, sedangkan bakteri gram positif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek !=itria, #$$0'. erbedaan relatif sifat bakteri gram positif maupun gram negatif dapat dilihat pada tabel berikut.
Ta&el #. erbedaan >elatif Sifat 4akteri 5ram ositif dan 5ram Aegatif
%fat
Komposisi dinding sel Ketahanan terhadap penisilin enghambatan oleh pewarna basa !BK' Kebutuhan nutrisi Ketahanaa terhadap perlakuan fisik Sumber: =itria !#$$0'
Bakter% gram '() Kandungan lipid rendah !%-*3' 8ebih sensitif
Bakter% gram negat%f'*)
8ebih dihambat
Kurang dihambat
Kebanyakan spesies relatif kompleks
>elatif sederhana
8ebih tahan
Kurang tahan
BAB III MET+DE PENELITIAN
Kandungan lipid tinggi 8ebih tahan
,.# PE-ARNAAN EDERHANA A. Alat an Bahan %. 8ampu spirtus #. arum inokulasi !ose' +. Staining tray ( nampan untuk pewarnaan' *. Mikroskop &. ipet 1. Kaca benda C. 4iakan bakteri umur #* jam dalam medium agar miring. 2. Methylene blue 0. Crystal violet %$. Carbol fuchsin B. Cara !erja %. 6mbillah kaca benda dan bersihkan dengan alkohol sampai bersih dan tidak ada lemak yang melekat pada kaca benda tersebut. #. @etesi kaca benda tersebut dengan setetes auades steril. +. 8alu dengan teknik aseptis !bekerja di dekat lampu spirtus' ambillah satu biakan bakteri umur #* jam dan suspensikan dalam auades steril pada gelas benda. *. Kering anginkan dan setelah kering lakukan fiksasi !melewatkan bagian bawah kaca benda di atas api lampu spirtus'. 8angkah %-* biasa disebut dengan pembuatan sediaan mikroskopik, langkah ini biasa dilakukan pada saat melakukan pewarnaan. &. Setelah dingin, tuangi preparat dengan methylen blue % atau # tetes !larutan 9at warna harus menutupi seluruh permukaan sediaan'. 4iarkan selama %-# menit. 1. Euci dengan air mengalir menggunakan pipet, air dialirkan tidak boleh terkena preparat langsung. C. reparat dikeringanginkan. 2. 6mati preparat di bawah mikroskop perbesaran kuat. 5ambar dan tuliskan hasil pengamatan ,." PE-ARNAAN NE/ATI0 A. Alat an Bahan
%. #. +. *. &.
Mikroskop Kaca benda 8ampu spirtus ipet arum inokulasi !ose'
1. 4iakan bakteri C. 8arutan %$ gram nigrosin dalam %$$ m8 auades 2. 6lkohol 0.
B. C. Cara !erja %. 6mbillah dua buah kaca benda, bersihkan dengan alkohol hingga bersih dan bebas lemak. #. 6mbillah biakan bakteri dengan ose secara aseptik dan letakkan di atas kaca benda dekat ujung kanan kaca benda.
+. @eteskan satu tetes nigrosin/ tinta bak di atas biakan bakteri, kemudian suspensikan. *. 8etakkan kaca benda yang satunya dengan sudut *&F terhadap kaca yang ada suspensi 9at warna dan biakan sehingga cairan menyebar pada ujung kaca benda tersebut. Doronglah kaca benda kedua menuju ke ujung kiri kaca benda yang satunya sehingga diperoleh lapisan yang tipis sekali. &. reparat dikeringanginkan. 1. 6mati preparat di bawah mikroskop perbesaran kuat. 5ambar dan tuliskan hasil pengamatan. D. ,., PE-ARNAAN /RAM A. Alat an Bahan %. #. +. *. &. 1.
8ampu spirtus Gse 4otol untuk 9at warna Kaca benda Mikroskop 4iakan bakteri umur #* jam pada medium agar miring.
C. Crystal violet 2. Grams iodine 0. !thyl alcohol "#$ %$. Safranin %%.
B. Cara !erja %. 6mbillah kaca benda dan bersihkan denganalkohol sampai bersih dan tidak ada lemak yang melekat pada kaca benda tersebut. #. Dengan menggunakan teknik aseptik, buatlah preparat mikroskopis dari bakteri tersebut dengan cara meneteskan % tetes auades di atas kaca benda dan suspensikan biakan bakteri dengan ose pada tetesan auades tersebut. Eampur dan ratakan dengan gerakan memutar menggunakan ose. +. 8akukan fiksasi !melewatkan bagian bawah kaca benda di atas api lampu spirtus' *. Kemudian tetesi preparat mikroskopis tersebut dengan larutan crystal violet dan biarkan selama % menit. &. Euci dengan air mengalir. 1. @etesi preparat tersebut dengan Grams iodine Mordant dan biarkan selama % menit. C. Euci dengan air mengalir. 2. Dekolorisasi dengan ethyl alcohol 0&3. erhatian : jangan didekolorisasi secara berlebihan. @ambahkan reagen setetes demi setetes sampai crystal violet tercuci dari preparat. 0. Euci dengan air mengalir. %$. @etesi dengan pewarna penutup biarkan selama % menit. %%. Euci dengan air mengalir. %#. Keringanginkan. %+. 6mati preparat di bawah mikroskop kemudian gambar dan tuliskan hasil pengamatan. E. ,.1 UJI !ATALAE A. Alat an Bahan %. Kaca benda #. 8ampu spirtus +. ipet tetes *. Mikroskop &. 7#G# +3 1. 4iakan bakteri dalam agar miring B. Cara !erja %. 6mbillah kaca benda dan bersihkan dengan alkohol sampai bersih dan tidak ada lemak yang melekat pada kaca benda tersebut. #. 6mbil biakan dari agar miring dan letakkan di tengahkca benda kemudian
tetesi dengan 7#G# +3. 6matilah dengan mikroskop perbesaran lemah, pehatikan terbentuknya gelembung G#. +. @erbentuknya gelembung gas G # menunjukkna bahwa bakteri tersebut mampu menghasilkan en9im katalase !katalase H' dan sebaliknya. D. ,.2 UJI M+TILITA A. Alat an Bahan %. Mikroskop #. Kaca benda !cekung' +. Kaca penutup
*. ipet steril !dropping pipete% &. 4iakan bakteri 1. 6uades steril B. Cara !erja %. 6mbillah kaca benda cekung dan kaca penutup, bersihkan dengan alkohol sampai bersih dan tidak ada lemak yang melekat pada kaca benda tersebut. #. 4uatlah preparat basah tetes gantung dengan cara meneteskan setetes air pada gelas penutup !sangat sedikit' dan tambahkan bakteri yang akan diamati pada tetesan tersebut dengan needle !juga sangat sedikit' dan usahakan tetesan masih sangat kecil !tidak melebar'. +. 8etakkan gelas penutup tersebut di atas gelas benda cekung dengan posisi cairan ada di bawah !hati- hati cairan harus dalam keadaan menggantung'. *. ergerakkan mikroba dapat diamati di bawah mikroskop, bedakan dengan aliran air.
0.
E. BAB I3 HAIL DAN PEMBAHAAN
/. A.
Has%l
7.
4erdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut: I. HINTA D-I MARTI!A
. 5ambar
K. Keterangan M. Mikroorganisme : 4akteri A. 4entuk sel : Eoccus G. Susunan sel : Stafilococcus . Iarna sel : 4iru
8. >. Mikroorganisme : 4akteri S. 4entuk sel : Eoccus @. >angkaian sel : Stafilococcus . Iarna sel : @ransparan
J.
I. Mikroorganisme : 4akteri ). 4entuk sel : Eoccus L. >angkaian sel : Stafilococcus . Iarna sel : Merah Muda 66.
5ram !H'/!-' : Aegatif !-'
6E.
Mikroorganisme : 4akteri
6D.
ji katalase : Katalase ositif
B. 64.
!H'
6".
6=.Mikroorganisme : 4akteri 65.
ji motilitas : Aon Motil
67. 6. 5ambar
AI. INDAH NUR 0AU4IAH 6K.
Keterangan
68.
6M.
Mikroorganisme : 4akteri
6A.
4entuk sel : Eoccus
6G.
Susunan sel : Stafilococcus
6.Iarna sel : 4iru
6J.
6>.
Mikroorganisme : 4akteri
6S.
4entuk sel : Eoccus
6@.>angkaian sel : Stafilococcus 6.
Iarna sel : @ransparan
6I.
Mikroorganisme : 4akteri
6).
4entuk sel : Eoccus
6L.>angkaian sel : Stafilococcus
6B.
6.
Iarna sel : Merah
46.
5ram !H'/!-' : Aegatif !-'
44.
4E.
Mikroorganisme : 4akteri
4D.
ji katalase : Katalase ositif
!H'
4".
4=.Mikroorganisme : 4akteri 45.
ji motilitas : Motil
47. 4. 5ambar 48.
BI. +!TA PRIMA D5ANTI 4K. Keterangan 4M. Mikroorganisme : 4akteri
4A.
4entuk sel : Eoccus
4G.
Susunan sel : Stafilococcus
4.Iarna sel : 4iru
4J.
4>.
Mikroorganisme : 4akteri
4S.4entuk sel : Eoccus 4@.>angkaian sel : Stafilococcus 4B.
E4.
4. 4I.
Iarna sel : @ransparan Mikroorganisme : 4akteri
4).
4entuk sel : Eoccus
4L.
>angkaian sel : Stafilococcus
4.
Iarna sel : Merah
E6.
5ram !H'/!-' : Aegatif !-'
EE.
Mikroorganisme : 4akteri
ED.
ji katalase : Katalase ositif
!H'
E=.Mikroorganisme : 4akteri E5.
ji motilitas : Aon Motil
E". E7. CI. BELLA EPTIANA
E. 5ambar
EK.
Keterangan
EM.
Mikroorganisme : 4akteri
EA.
4entuk sel : Eoccus
EG.
Susunan sel : Monococcus
E.Iarna sel : 4iru
E8. EJ.
E>.
Mikroorganisme : 4akteri
ES.4entuk sel : Eoccus E@.>angkaian sel : Monococcus E.
Iarna sel : @ransparan
EI.
Mikroorganisme : 4akteri
E).
4entuk sel : Eoccus
EL.
>angkaian sel : Monococcus
E.
Iarna sel : Merah Muda
D6.
5ram !H'/!-' : Aegatif !-'
DE.
Mikroorganisme : 4akteri
DD.
ji katalase : Katalase ositif
EB.
!H'
D4.
D=.Mikroorganisme : 4akteri D5.
ji motilitas : Aon Motil
D". D7. D?. D. DK. D8. DM. DA. B. Pem&ahasan
DG. Dalam pewarnaan sederhana, bakteri di dalam agar miring yang diletakkan di kaca benda ditetesi dengan auades dan kemudian di fiksasi. Setelah dingin, preparat tersebut ditetesi dengan satu tetes methylen blue, kemudian dibiarkan selama %- # menit. reparat kemudian dicuci dengan air mengalir menggunakan pipet, dan setelah itu dikeringanginkan. Setelah kering, preparat diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran
kuat.
7asil
yang
didapatkan
dalam
pewarnaan
sederhana
adalah
mikroorganisme yang berupa bakteri . 4erdasarkan hasil pengamatan keempat praktikan diperoleh bentuk sel coccus. Susunan sel yang diperoleh berdasarkan pewarnaan sederhana beragam. Shinta Dwi Martika, ?ndah Aur =au9iah, dan Gkta risma adalah stafilococcus, sedangkan susunan sel bakteri hasil pengamatan 4ella Septiana adalah Monococcus. erbedaan bentuk sel terjadi karena koloni diambil berasal dari biakan yang bermacam-macam, sehingga susunan sel bakteri juga beragam. Dalam pewarnaan sederhana didapatkan bakteri yang berwarna biru, hal itu disebabkan pewarna yang digunakan adalah methylen blue yang memiliki larutan berwarna biru. D. Dalam pewarnaan negatif, bakteri yang diletakkan di kaca benda dan ditetesi nigrosin ditipiskan menggunakan kaca benda yang lain. Setelah itu, preparat dikeringanginkan dan kemudian diamati di bawah mikroskop. 7asil yang didapatkan dalam pewarnaan negatif adalah latar belakang yang berwarna gelap dan objek pengamatan yang berupa bakteri yang berwarna transparan. 7al itu dikarenakan pewarnaan negatif bertujuan untuk mewarnai latar belakang menggunakan nigrosin. Sedangkan bakteri tidak ikut terwarnai, melainkan tetap transparan. 4erdasarkan hasil pewarnaan sederhana dapat diketahui bahwa bentuk sel bakteri dari keempat praktikan
adalah coccus. Iarna dari bakteri tersebut adalah transparan karena bakteri tidak terwarnai, yang terwarnai adalah latar belakang atau kaca bendanya. >angkaian sel yang dimiliki bakteri dari hasil pengamatan Shinta Dwi Martika, ?ndah Aur =au9iah, dan Gkta risma adalah stafilococcus, sedangkan 4ella Septiana adalah monococcus. >angkaian sel berbeda karena koloni yang diambil berasal dari biakan yang berbeda, sehingga rangkaian sel yang dominan juga berbeda. DJ. Dalam pewarnaan gram bakteri, hasil yang didapatkan adalah bakteri yang memiliki bentuk sel coccus dengan rangkaian sel stafilococcus dan monococcus. Iarna sel yang dimiliki bakteri setelah pewarnaan gram adalah merahmuda hingga merah. 7al tersebut menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk bakteri gram negatif. 4erdasarkan literatur, pewarnaan negatif bertujuan untuk mengetahui kelompok bakteri. 6pabila setelah pewarnaan gram bakteri memiliki warna sel biru, hal itu menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk bakteri gram positif. Sedangkan, apabila setelah pewarnaan gram bakteri memiliki warna sel merah muda, hal itu menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk ke dalam bakteri gram negatif. D>. Dalam uji katalase, bakteri yang terdapat di dalam media agar miring diletakkan di kaca benda kemudian ditetesi dengan 7 #G# +3. Setelah itu diamati di bawah mikroskop. 4erdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop oleh keempat praktikan,
terbentuk gelembung gas G # yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut
termasuk ke dalam bakteri yang mampu menghasilkan en9im katalase !katalase H'. 4akteri katalase positif merupakan bakteri yang mampu menghasilkan en9im katalase yang berfungsi untuk memecah 7 #G# !hidrogen peroksida' yang bersifat racun bagi bakteri tersebut. Dalam pemecahan hidrogen peroksida oleh bakteri menggunakan en9im katalase akan dihasilkan hidrogen dan oksigen. DS. Dalam uji motilitas, bakteri yang terdapat di dalam media agar miring diletakkan di kaca penutup kemudian ditetesi dengan setetes auades. Kaca benda tersebut kemudian diletakkan di atas gelas benda cekung dengan catatan posisi cairan harus dalam keadaan menggantung. reparat kemudian diamati di bawah mikroskop. 4erdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop oleh Shinta Dwi Martika, Gkta risma, dan 4ella Septiana tidak terlihat pergerakkan bakteri, hal tersebut menunjukkan bahwa bakteri yang diamati bersifat nonmotil. 7asil pengamatan ?ndah Aur =au9iah, bakteri yang diamati bersifat motil karena menunjukkan pergerakan aktif. erbedaan motilitas tersebut terjadi karena koloni yang diambil juga berasal dari biakan yang berbeda, sehingga karakteristik bakteri juga berbeda. D@.
D. DB. DI. D). DL. D. "6. "4. "E. "D. E0.
EE. BAB 3 !EIMPULAN DAN ARAN E/.
A. !es%m6ulan
"7.
4erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: %. rosedur pewarnaan sederhana yakni pembersihan ob&ect glass dengan alcohol C$3, ditambah auades dan biakan bakteri. roses fiksasi, pewarnaan dengan methylene blue dibiarkan selama % menit, pencucian dengan auades dan dikeringanginkan lalu pengamatan karakteristik di bawah mikroskop. rosedur pewarnaan negatif yaitu dengan cara meletakkan biakan bakteri pada ujung kanan dari kaca benda, kemudian meneteskan setetes tinta bak dan digoreskan dengan menggunakan kaca benda yang lain sampai didapatkan pewarna tinta bak yang tipis diamati dibawah . rosedur pewarnaan gram yang dilakukan yakni pembersihan ob&ect glass dengan alcohol C$3 ditetesi auades dicampur biakan dengan cara memutar, proses fiksasi, pewarnaan dengan crystal violet selama % menit, pencucian dengan auades dan dikeringanginkan, pewarnaan dengan lugol selama % menit, pencucian dengan auades dan dikeringanginkan, proses dekolorisasi dengan ethyl alkohol 0&3, dicuci dengan air dan dikeringanginkan diwarnai dengan safranin dicuci dan dikeringanginkan lalu pengamatan karakteristik di bawah mikroskop #. rosedur uji katalase yaitu mengambil biakan bakteri dengan menggunakan jarum ose secara aseptis ke kaca benda yang telah dibersihkan sebelumnya dengan alkohol C$3, kemudian meneteskan setetes larutan 7 #G# +3 pada bakteri dan diamati terbentuknya gelembung G# pada bakteri tersebut. +. erbedaan antara bakteri katalase postitf dan bakteri katalase negatif dapat dilihat dari terbentuk atau tidak terbentuknya gelembung gas G #. *. rosedur uji motilitas adalah dengan membuat preparat tetes bergantung, yaitu meneteskan sedikit auades pada kaca penutup dan sedikit biakan bakteri
dengan menggunakan jarum spuid dan meletakkan pada kaca benda cekung secara perlahan dan dibalik secara perlahan agar tidak bergeser. Diamati peregerakan bakteri. &. ji motilitas yang dihasilkan dari praktikan adalah non-motil , kecuali pada biakan bakteri ?ndah Aur =au9iah yang merupakan bakteri motil' EI. DA0TAR PUTA!A EJ. "K. "8. "M.
4ere9ow, 6. 4. 6 >eolution in 4asic Microbiology;. eal Clear Science. Bol !1'. Dwidjoseputro, D. %00*. )asar-dasar Mikrobiologi. akarta: Djambatan. "ngelhaupt, "rika. LouNre Surrounded by 4acteria @hat 6re Iaiting =or Lou to Die. *ational Geographic. Bol !%#' %&
"A.
=itria, 4ayu. #$$0. +earnaan Gram (Gram +ositif dan Gram *egatif% !online'. Diakses melalui
"G.
http://biobakteri.wordpress.com/#$$0/$1/$C/C-pewarnaan-gram-
gram-positif-dan-gram-negatif diakses pada #2 Maret #$%1 7adioetomo, >atna Siri. %00$. Mikrobiologi )asar dalam +raktek .eknik dan +rosedur )asar /aboratorium. akarta: 5ramedia
".
abr, =erris. 5erm Iarriors. Scientific 0merican. "J.
8ay, 4. I. %00*. 0nalisis Mikrobiologi di /aboratorium. akarta: @. >ajawali
ersada ">.
Smith, 6., 7ussey, M. 6. 5ram Stain rotocol. 0merican Society 1or Microbiology. Bol !#':
2+C-2*&
"S.Sutedjo, M. %00%. Mikrobiologi .anah. akarta: @. >ineka Eipta. ET. EU. E3. E-. E7. E5. E4. 0A. 0B. 0C. 0D. 0E. 00. 0/. 0H. 0I. 0J. 0!. LAMPIRAN =8.
5ambar
=M.
=A.
=G.
=.
5ambar %. 7asil ewarnaan Sederhana
=J.
=>.5ambar #. 7asil ewarnaan Aegatif
=S.
=@.
=.
5ambar +. 7asil ewarnaan 5ram !5ram Aegatif' =B.
=I.
=). =L.
5ambar *. 7asil ji Katalase
=.
56.
54.
5ambar &. 7asil ji Motilitas
GC.