LAPORAN KKN SISDAMAS TAHUN 2017 KELOMPOK 27
AKTUALISASI PERAN DAN DAYA OPTIMAL MASYARAKAT DESA RANCAEKEK KULON Editor Dra. Hj. Yuliani, M.Pd Penulis Pramesti Melyna Mustofa
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Kelompok 27 KKN SISDAMAS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung
Strategi, Kolaborasi, Beraksi!
Kelompok 27 KKN SISDAMAS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung
Strategi, Kolaborasi, Beraksi!
Buku ini adalah laporan hasil kegiatan KKN SISDAMAS UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2017 di Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung
Tim Penyusun Editor
: Dra. Hj. Yuliani, M.Pd
Penulis
: Pramesti Melyna Mustofa
Layout
:
Design Cover : Yudhisfia Arfian Kontributor
: Yudhisfia Arfian, Wildan Zikbal, Moch.Fajri Nazilman, Tati Rismayanti
Noor
Lubis,
Novia
Listiani,
Dede
Siti
Maemunah, Annisa Najmah, Neng Yeni Pitria, Irfan Fardian, Abdurrahman
Diterbitkan oleh: Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung Bekerjasama dengan: Kelompok 27 KKN SISDAMAS 2017 Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) oleh Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang berjudul AKTUALISASI PERAN DAN DAYA OPTIMAL MASYARAKAT DESA RANCAEKEK KULON telah
diperiksa dan disahkan pada tanggal 15 September 2017.
Dosen Pembimbing Lapangan
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd
Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag
NIP. 196707221998022004 196707221998022004
NIP. 197210302001121002 197210302001121002
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah
limpahkan
kepada
nabi
Muhammad
SAW,
kepada
keluarganya, para sahabat dan kita semua sebagai pengikutnya sampai akhir zaman. Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata yang berjudul AKTUALISASI
PERAN
DAN
DAYA
OPTIMAL
MASYARAKAT DESA RANCAEKEK KULON ini tidak terlepas
dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya baik dalam segi tekhnis maupun teoritis dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata ini. Selain itu penyusun juga mengucapkan terimakasih khususnya kepada : 1. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 2.
Dr. Munir, MA, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
3.
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd, Dosen Pemimbing Kuliah Kerja Nyata Desa Rancaekek Kulon.
4.
Asep
King,
Kepala
ii
Desa
Rancaekek
Kulon.
5.
Aparatur Desa yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan Program KKN 2017 di Desa Rancaekek Kulon.
6.
Orang tua yang telah membantu baik dalam segi moral maupun material.
7.
Seluruh Mahasiswa KKN Desa Rancaekek Kulon yang telah berjuang bersama-sama untuk mengabdi dan memberdayakan memberdayakan masyarakat di Desa Rancaekek Kulon.
8.
Teman seperjuangan Kelompok 27 KKN Desa Rancaekek Kulon.
9.
Pihak - pihak lain yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata ini.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi laporan ini atau karya-karya mendatang lainnnya. Penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini bermanfaat bagi para pembaca. pembaca. Wassalamu’alaikum Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ i KATA PENGANTAR ........................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................... iii DAFTAR TABEL .............................................................................. iv DAFTAR GAMBAR.......................................................................... v RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................. vi PROLOG ............................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1 A. Dasar Pemikiran ........................................................................ 1 B. Kondisi Umum Desa ................................................................. 3 C. Permasalahan ............................................................................ 4 D. Fokus Program .......................................................................... 5 E. Sasaran dan Target .................................................................... 6 F. Jadwal Pelaksanaan Program .................................................... 6 G. Pendanaan ................................................................................. 8 BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS ................. 11 A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat .......................................... 11 B. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas ...................................... 16 BAB III KONDISI WILAYAH DESA .............................................. 49 A. Sejarah Singkat Desa ................................................................ 49 B. Letak Geografis Desa ................................................................ 50
iii
C. Kondisi Geografi Desa .............................................................. 50 D. Monografi Desa......................................................................... 51 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 51 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ....................... 52 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ........................... 53 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....... 53 E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa .................. 54 F. Sarana dan Prasarana ................................................................ 54 BAB IV HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT .................. 56 A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................. 56 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ........... 61 C. Faktor Pendukung dan Penghambat.......................................... 84 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................. 92 A. Kesimpulan ............................................................................... 92 B. Rekomendasi .......................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 101 BIODATA TIM PENYUSUN ........................................................ 102 LAMPIRAN .................................................................................... 107
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program ............................................... 6 Tabel 2. Pendanaan Program .............................................................. 8 Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Dusun I ................................................... 40 Tabel 4. Kondisi Perubahana Desa ..................................................... 41 Tabel 5. Permasalahan Utama ............................................................ 46 Tabel 6. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................. 47 Tabel 7. Kondisi Geografis Desa........................................................ 50 Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin..................... 51 Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Utama ...52 Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .............................. 53 Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan ......................................................................... 53 Tabel 12. Lembaga Pemerintahan dan Sosial Desa............................ 54 Tabel 13. Sarana dan Prasarana .......................................................... 54 Tabel 14. Data Desa Lainnya ............................................................. 54 Tabel 15. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan KKN..... 84 Tabel 16. Hasil dan Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat ... 94
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Desa Rancaekek Kulon ............................................. 5
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dusun I desa Rancaekek Kulon adalah salah satu wilayah Dusun di desa Rancaekek Kulon. Desa Rancaekek Kulon sendiri merupakan salah satu dari tiga dusun yang ada di desa Rancaekek Kulon, kecamatan Rancaekek, kabupaten Bandung. Di wilayah ini terdapat beberapa permasalahan baik sosial, ekonomi dan budaya. Permasalahan yang ada di Dususn I ini secara umum sama sebagiamana permasalahan yang ada di dusun lain di desa Rancaekek
Kulon.
KKN
SISDAMAS,
merupakan
program
yang
memfasilitasi mahasiswa UIN SGD Bandung dalam belajar dan mengabdi di masyarakat. Program ini didasarkan pada konsep Tridarma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagaimaana namanya, KKN SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat), dalam KKN SISDAMAS, mahasiswa dituntut menjadi fasilitator dalam program kemasyarakatan yang melibatkan masyarakat sebagai subjek utama untuk menyelesaikan permasalahan, yang ada di masyarakat itu sendiri. Program kemasyarakatan yang dilaksanakan merupakan program yang berdasarkan program kerja dari desa, namun dalam pelaksanaannya, belum terlaksana atau belum maksimal. Disini peran mahasiswa dituntut untuk ikut memecahkan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program. Adapun peran mahasiswa sebagai fasilitator tersebut, dapat diartikan sebagai subjek yang dapat terlibat baik dalam perancangan konsep sampai pada pelaksanaan. Pencapaian yang diharapkan setelah terlaksananya program adalah terlaksananya program yang dapat memecahkan atau setidaknya meminimalisasi dampak buruk dari permsalahan yanga ada di masyarakat Dusun
I
desa
Rancaekek
vi
Kulon.
PROLOG
Kuliah kerja nyata (KKN) sistem pemberdayaan masyarakat (Sisdamas) merupakan pola Gunung
Djati
Bandung
yang dikembangkan oleh UIN Sunan sebagai
bentuk
pengabdian
terhadap
masyarakat. Pola ini diawali oleh sosialisasi ke berbagai daerah untuk menjalin kerjasama yang kemudian direalisasi oleh masyarakat setempat. KKN Sisdamas meliputi 4 siklus yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak tertentu pemerintah setempat dan jajarannya, para mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan
ke 4 siklus tersebut
meliputi sosialisasi awal dan rembug warga, refleksi sosial, pemetaan social, pengorganisasian masyarakat, perencanaan partisipatip, sinergi program, pelaksanaan program dan monitoring serta evaluasi. KKN Sisdamas 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung dilaksanakan di 4 kabupaten satu diantaranya adalah Kabupaten Bandung dan Desa Rancaekek Kulon merupakan salah satu desa terpilih di kabupaten tersebut sebagai tempat belajar mahasiswa di lapangan. Rancaekek Kulon tergolong desa yang dinamis yang dijadikan tempat bermukim penduduk, masyarakat yang ramah dan santun serta keseluruhan penduduk beragama Islam dan sebagian Bergama Non Islam. Bandung, 5 September 2017
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd NIP. 196707221998022004
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan KKN Mahasiswa) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih jauh, KKN merupakan bagian dari pembelajaran IPTEKS yang telah dipelajari oleh para mahasiswa selama perkuliahan di kampus. Oleh karena itu, KKN harus berorientasi pada visi UIN Bandung, yaitu “Menjadi universitas yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di Asean tahun 2025”. Sedangkan misi UIN adalah: 1. Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan Asean dalam rangka memperkuat pembangunan nasional. 2. Menyelenggarakan proses perkuliahan, penelitian, dan kajian ilmiah dengan bingkai akhlak karimah berbasis wahyu memandu ilmu
untuk
mengembangkan
masyarakat
menuju
tatanan
masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan. 3. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan jiwa enterpreneurship di kalangan civita akademika. Sejalan dengan visi dan misi di atas, pelaksanaan KKN dimasudkan agar mahasiswa belajar membantu dan mendampingi 1| Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon
Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon |2
masyarakat, termasuk mengamalkan kelimuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran di kampus sesuai dengan program studi (Prodi) masing-masing. Diharapkan, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah dan berkelanjutan dapat diselesaikan. KKN Tahun 2017 ini bernama KKN berbasis pemberdayaan masyarakat (KKN Sisdamas) dengan pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa Prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal (soswal) dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian dilakukan evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. DI lokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, seperti keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan, misalnya, masalah tersebut dapat berupa Melek Aksara Al-Quran (MAQ), sedangkan yang terkait dengan masalah sosial-kemasyarakatan dapat berupa Ketahanan Keluarga, Pranata Sosial, dan sebagainya. Adapun yang berhubungan dengan masalah pembangunan secara umum dapat berupa disperitas pencapaian Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) atau Human Development Index (HDI), yang indikatornya meliputi Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, dan Indeks Daya Beli. Untuk membantu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD Bandung melalui LP2M menyelenggarakan KKN (berbasis pemberdayaan masyarakat)
di mana peran mahasiswa di
dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator yang bernama masyarakat melakukan perubahan.
Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon |3
B. Kondisi Umum Desa
Desa Rancaekek Kulon merupakan desa yang terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Adapun data mengenai desa Rancaekek kulon adalah sebagai berikut : Nama Resmi
: Rancaekek Kulon
Kecamatan
: Rancaekek
Kabupaten/Kota
: Kabupaten Bandung
Provinsi
: Jawa Barat
Negara
: Indonesia
Jenis Lembaga
: Pemerintahan
Kepala Desa
: Asep King Susanto (Sementara)
Luas
: 324,50 Ha/3,245 2
1. VISI
Senggigi Berseri Bersih, Relegius, Sejahtera, Rapi, dan Indah Terwujudnya masyarakat Desa Senggigi yang Bersih, Relegius, Sejahtera, Rapi dan Indah melalui Akselerasi Pembangunan yang berbasis Keagamaan, Budaya Hukum dan Berwawasan Lingkungan dengan
berorentasi
pada
peningkatan
Kinerja
Aparatur
dan
Pemberdayaan Masyarakat.
2. MISI Misi dan Program Desa Senggigi
Dan untuk melaksanakan visi Desa Senggigi dilaksanakan misi dan program sebagai berikut: 1) Pembangunan Jangka Panjang a) Melanjutkan pembangunan desa yang belum terlaksana.
Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon |4
b) Meningkatkan kerjasama antara pemerintah desa dengan lembaga desa yang ada. c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga.
2) Pembangunan Jangka Pendek a) Mengembangkan dan Menjaga serta melestarikan ada istiadat desa terutama yang telah mengakar di desa senggigi. b) Meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan kepada warga masyarakat c) Meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga desa dengan perbaikan prasarana dan sarana ekonomi. d) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan guna peningkatan sumber daya manusia Desa Senggigi.
3. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Rancaekek Kulon
Kepala Desa: Asep King Susanto Sekretaris Desa: Taufik K Hermana Kepala Urusan Pemerintahan: Syaefuloh,S.Hut Kepala Urusan Pembangunan: Wowon Kepala Urusan Kesra: Dadang Suherman Kepala Urusan Keuangan: Erpan Santosa Kepala Urusan Trantib: Momo Darmo Kepala Urusan Umum: Harry Ruswan
Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon |5
4. Peta Desa Rancaekek Kulon
Gambar 1
C. Permasalahan
Permasalahan yang sedang terjadi di desa Rancaekek Kulon terdiri dari bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Di bidang lingkungan persoalan yang terjadi adalah tidak terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah dan kurangnya tempat sampah umum di lingkungan beberapa Rukun Warga (RW). Problematika di bidang sosial
yaitu
kelompok
masyarakat
yang
kurang
harmonis
dan kurangnya koordinasi antar Rukun Tetangga (RT) di beberapa Rukun Warga (RW). Di bidang ekonomi permasalahan yang terjadi adalah sulitnya menentukan kriteria masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan untuk bidang moral adalah kepekaan sosial masyarakat
Aktualisasi Peran dan Daya Optimal Masyarakat Desa Rancaekek Kulon |6
yang masih minim, tetapi toleransi antar masyarakat sudah terjalin dengan baik.
D. Fokus Program
Di antara ketiga permasalahan yang telah dipaparkan di atas, kelompok 27 desa Rancaekek Kulon mencoba untuk fokus terhadap keempat bidang tersebut, namun karena di desa Rancaekek Kulon memiliki problematika utama di bidang lingkungan terutama sampah maka peserta KKN mencoba untuk membantu sebagai fasilitator dalam mengatasi permasalahan sampah. Langkah utama yang dilakukan di antaranya adalah koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan dengan salah satu masyarakat yang diberi kepercayaan untuk mengelola sampah sehingga peserta KKN dapat mensosialisasikan solusi yang telah berjalan dalam mengatasi permasalahan sampah kepada masyarakat.
E. Sasaran dan Target a. Sasaran Kegiatan
Sasaran yang dituju adalah masyarakat, pemuda-pemudi, dan anakanak
dengan
program
kegiatan
yang
dilakukan
berbasis
pemberdayaan masyarakat. b. Target Kegiatan
Terciptanya masyarakat yang peka terhadap kegiatan dan lingkungan sosial
Meningkatnya daya masyarakat dalam membangun desa
Terwujudnya masyarakat harmonis
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
|7
F. Jadwal Pelaksanaan Program Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program No. 1.
Kegiatan
Vertical Garden
Lokasi
SDN 07 Rancaekek
Organic (VGO) 2.
Parenting
Waktu Pelaksanaan
Rabu, 30 Agustus 2017
Paud An- Nadliyah
Selasa, 29 Agustus 2017
3.
Pembelajaran Bahasa
Yayasan DTA Al-
Senin s.d Rabu
Arab Praktis dengan
Hiba (Al-Hidayah)
21, 23, 28, 30 Agustus
Melalui Nada/
2017
Nyanyian 4.
Bimbingan belajar
MDA AL-Hibah
pada anak SD/MDA
Kamis, 31 Agustus 2017
guna meningkatkan potensi anak-anak dalam mengaji dan calistung 5.
Penyuluhan dan
Kediaman RW 4 dan
Jumat,
Penilaian Administrasi
tiap-tiap RT di RW 4
18 Agustus 2017
SMK CLHA 49
Kamis,
RW 6.
Mengenalkan UIN Sunan Gunung Djati
31 Agustus 2017
Bandung Program Studi Pendidikan Fisika dan Beasiswa S1 7.
Jarimatika Ceria
SDN 02 Rancaekek
Senin dan Rabu,
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Kulon
Masyarakat
|8
21 dan 23 Agustus 2017
8.
Belajar Asyik
SDN 02 Rancaekek
Senin,
Matematika di Desa
Kulon
21 Agustus 2017
Rancaekek Kulon
SDN 07 Rancaekek Kulon
9.
10.
11.
12.
Pembelajaran Fisika
SDN 07 Rancaekek
Senin,
Suhu dan Kalor di
Kulon
21 Agustus 2017
Kelas VI Sekolah
Jumat
Dasar
25 Agustus 2017
Penyuluhan Makanan
Aula Desa
Selasa,
Sehat dan Bergizi
Rancaekek Kulon
22 Agustus 2017
Edukasi Imunisasi MR (Mesleas Rubella)
SDN 07 Rancaekek
Selasa, 8 Agustus
Kulon
2017
Optimalisasi
PAUD An-Nadliyah
Senin, 28 Agustus
Psikomotorik
2017
(Motorik Kasar dan Halus) pada Anak Usia Dini (AUD) 13.
Bimbingan Belajar
Posko KKN
Kondisional (Antara
SMP
SISDAMAS
siang atau sore hari)
Kelompok 27 Bimbingan Belajar SD
14.
Posko KKN
Kondisional (Antara
SISDAMAS
siang atau sore hari)
Kelompok 27 .
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
|9
G. Pendanaan Tabel 2. Pendanaan Program No. 1.
Kegiatan
Lokasi
Sumber Biaya
Vertical Garden
SDN 07 Rancaekek
Anggaran dari
Organic (VGO)
Kulon
mahasiswa yang terkait program tersebut
2.
Parenting
Paud An- Nadliyah
Anggaran dari mahasiswa yang terkait program tersebut
3.
Pembelajaran Bahasa
Yayasan DTA Al-
Arab Praktis dengan
Hiba (Al-Hidayah)
Tanpa Biaya
Melalui Nada/ Nyanyian 4.
Bimbingan belajar pada
MDA AL-Hibah
Tanpa Biaya
Penyuluhan dan
Kediaman RW 4
Tanpa Biaya
Penilaian Administrasi
dan tiap-tiap RT di
RW
RW 4
Mengenalkan UIN
SMK CLHA 49
anak SD/MDA guna meningkatkan potensi anak-anak dalam mengaji dan calistung 5.
6.
Sunan Gunung Djati Bandung Program Studi Pendidikan Fisika dan
Tanpa Biaya
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 10
Beasiswa S1 7.
Jarimatika Ceria
SDN 02 Rancaekek
Tanpa Biaya
Kulon 8.
Belajar Asyik
SDN 02 Rancaekek
Matematika di Desa
Kulon
Rancaekek Kulon
SDN 07 Rancaekek
Tanpa Biaya
Kulon 9.
Pembelajaran Fisika
SDN 07 Rancaekek
Suhu dan Kalor di Kelas
Kulon
Tanpa Biaya
VI Sekolah Dasar 10.
Penyuluhan Makanan
Aula Desa
Anggaran dari
Sehat dan Bergizi
Rancaekek Kulon
beberapa mahasiswa yang terkait program tersebut (Program Studi Sosiologi, Ilmu Hukum, dan Pendidikan Kimia)
11.
Edukasi Imunisasi MR
SDN 07 Rancaekek
Anggaran dari
(Mesleas Rubella)
Kulon
mahasiswa yang terkait program tersebut
12.
13.
Optimalisasi
PAUD An-Nadliyah
Anggaran dari
Psikomotorik (Motorik
mahasiswa yang
Kasar dan Halus) pada
terkait program
Anak Usia Dini (AUD)
tersebut
Bimbingan Belajar SMP
Posko KKN SISDAMAS
Tanpa Biaya
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 11
Kelompok 27 14.
Bimbingan Belajar SD
Posko KKN SISDAMAS Kelompok 27
Tanpa Biaya
BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS
A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat adalah kegiatan yang memadukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di suatu daerah tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa untuk turut melakukan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis, dan berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan. KKN
Sisdamas merupakan kegiatan akademik dengan basis
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan supervisi dosen pembimbing lapangan. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain pemberdayaan
masyarakat
merupakan
upaya
mengembangkan
masyarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut mencapai/memperoleh kehidupan yang lebih baik. Dalam program pemberdayaan ini, individu, kelompok, maupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keingin mereka. Gagasan ini bermakna bahwa pemberdayaann sebagai upaya mendorong masyarakat menentukan sendiri apa yang hartus dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mengatasi masalah yang sedang 12 | A k t u a l i s a s i P e r a n d a n D a y a O p t i m a l M a s y a r a k a t Desa Rancaekek Kulon
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 13
dihadapi sehingga masyarakat mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh didalam menentukan hari depannya. Pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan akhir dari darma pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, KKN Mahasiswa dengan basis pemberdayan masyarakat (SISDAMAS) meripakan upaya untuk melatih para mahasiswa bersama masyarakat menyusun agenda perubahan yang disusun dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen selaku pembimbing lapangan. Perlu diakui, capaian hasil hasil pemberdayaann dalam kegiatan KKN bisa jadi menjawab kebutuhan masyarakat tentang problema kehidupan
sosial,
ekonomi,
agama,
pendidikan,teknologi,
dan
sebagainya, baik terbentuk suatu program jangka pendek, seperti kegiatan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa KKN maupun program janga menengah dan panjang yang hasilnya baru bisa dinikmati setelah mahasiswa pulang dari lokasi KKN. Walaupun
demikian,
KKN
Sisdamas
mendorong
mahasiswa
merancang suatu rencana aksi pemberdayaan dimana masyarakat bukan sebagai objek tapi subjek dari pemberdayaan itu sendiri. Keberhasilann program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman persalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melalukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya. Sebagai fasilitator mahasiswa peserta KKN akan membangun kesadaran kritis masyarakat inin menjadi penting karena selama ini seringkali dalam berbagain program, masyarakat ditempatkan sebagai objek pembangunan. Dan masyarakat acap kali tidak diajak untuk
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 14
melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahu serta menyadari masalah yang sebenarnya karena masalah dirumuskan oleh ‘orang luar’. Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak ‘orang luar’ atau karena
tergiur
dengan
‘iming-iming’
bantuan
uang,
bukan
melaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka. Jika
dilihat
dari
proses
operasionalisasinya,
maka
ide
pemberdayaan memiliki dua kecenderungan, antara lain: Pertama, kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya
membanguna asset
materaial guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melaui organisasi; dan Kedua, kecenderungan sekunder yaitu kecenderungan yang
menekankan
pada
proses
memberikan
stimulasi,
mendorong/memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik
ekstrem)
seolah
bersebrangan,
namun
seringkali
untuk
mewujudkan kecenderungan; primer harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu. Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi
yaitu;
Pertama,
menciptakan
suasana
atau
iklim
yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memilikin potensi yang dapat dikembangkan artinya,
tidak ada
masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena jika demikian akan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 15
sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran akan
potensi
yang
dimilikinya
serta
berupaya
untuk
mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.
Demikian
pula
pembaharuan
institusi-institusi
sosial
dan
pengintegrasiannya ke ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan partisipati
rakyat
dalam
proses
pengambilan
keputusan
yang
menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat amat erat kaitanya dengan pemantapan, pembudayaan, pengamalan demokrasi. Ketiga, memberdayan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangaberdayaan dalam mengahadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dana pemihakan kepada yang lemah
amat
mendasar
sifatnya
dalam
konsep
pemberdayaan
masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengkerdilkan yang yeng kecil dan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 16
melunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat sebagai upaya mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Perberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin bergantung pada berbagai program pemberian (charity). Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain). Dengan
demikian
tujuan
akhirnya
masyarakat,
memapukan,
dan
membangun
memajukan
diri
ke
arah
kehidupan
dalah
yang
memandirikan
kemampuan
untuk
lebih
secara
baik
berkesinambungan. Guna
mewujudkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat
dalam kegiatan KKN ini, diperlukan berbagai langkah atau metode pemberdayaan. Siklus pemberdayaan masyarakat merupakan tahapan yang penting dilalui oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL), yaitu: 1. Transect (penelusuran wilayah) atau observasi partisipatif 2. Soswal & RW (sosialisasi awal rembug warga) 3. Refso (Refleksi Sosial) 4. Pesos (Pemetaan Sosial) 5. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) 6. Cantif (Perencanaan Partisipatif) 7. Sipro (Sinergi Program) 8. Pepro (Pelaksanaan Program) 9. Monev (Monitoring Evaluasi)
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 17
B. Pelaksanaan KKN Sisdamas 1. Pembukaan/Pelepasan Peserta KKN
Pembukaan/ pelepasan mahasiswa KKN dilakukan oleh rektor secara simbolik. Pelepasan dilakukan menjelang peserta KKN berangkat ke lokasi.
2. Serah Terima Peserta di Kecamatan/Kabupaten
Serah terima peserta KKN di kecamatan rancaekek kulon dilakukan sesuai dengan susunan acara yang telah dibuat dan dipandu oleh Master Of Ceremony (MC) perwakilan dari kelompok 26. Adapun susunan acara sebagai berikut d. Pembukaan dengan mengucapkan Basmallah e. Pembacaan ayat suci Al-Quran dan Solawat f. Sambutan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan penyerahan peserta KKN g. Sambutan dari Kepala Desa dan penerimaan peserta KKN h. Sambutan dari Sekretaris LPMD i. Pembacaan Doa
3. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas
KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak kedatangan ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut, peserta KKN dan DPL memastikan bahwa tahapan KKN Sisdamas dapat dilaksanakan menggunakan alokasi waktu yang tersedia. Secara terjadwal tahapan KKN sisdamas terdiri atas :
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
1)
Daya
Optimal
Masyarakat
| 18
Soswal, RW, dan Refso (Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial) dilaksanakan pada minggu I, kegiatan tersebut dihadiri oleh DPL;
2)
Pesos (Pemetaan Sosial) dilaksanakan pada Minggu II dan dihadiri oleh DPL;
3)
Orgamas
(Pengorganisasian
Masyarakat)
dilaksanakan
oleh
peserta pada Minggu II; 4)
Cantif (Perencanaan Partisipatif) dilaksanakan pada akhir minggu II dan atau pada awal minggu III yang dihadiri oleh DPL;
5)
Sipro (Sinergi Program) dilaksanakan oleh peserta KKN pada Minggu III;
6)
Pepro (Pelaksanaan Program) dilaksanakan pada minggu III dengan dihadiri oleh DPL;
7)
Monev (Monitoring Evaluasi) dilaksanakan pada minggu ke IV sekalian melaksanakan penutupan KKN dengan dihadiri oleh DPL; Sekalipun jadwal tahapan KKN Sisdamas telah ditentukan
waktunya, namun dalam pelaksanaannya sangat fleksibel dengan memperhatikan kondisi dan kesiapan warga di lokasi KKN. Guna keperluan pemahaman KKN Sisdamas, berikut dijelaskan secara singkat siklus KKN Sisdamas yang mesti dilakukan oleh peserta KKN.
Siklus 1. Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial
Rembug
Warga
dilaksanakan
setelah
penerimaan mahasiswa KKN. Waktu: 3 Agustus 2017 s.d 5 Agustus 2017
proses
penyerahan
dan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 19
a. Tujuan Kegiatan
a) Terjalin hubungan yang baik antara peserta KKN dengan masyarakat rancaekek kulon b) Teridentifikasinya kelompok-kelompok masyarakat c) Mengetahui klasifikasi masyarakat d) Mengetahui berbagai masalah yang ada di masyarakat e) Membangun kesadaran atas pakar permasalahan yang ada di masyarakat f) Menginventarisir harapan-harapan masyarakat dan pemerintah
b. Proses Target 1
1) Mulailah diskusi dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan mengundang masyarakat, yaitu untuk belajar bersama mengenai penghidupan masyarakat, perubahan yang terjadi, kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. 2) Sampaikan bahwa fasilitator (kami) adalah orang luar yang tidak banyak tahu mengenai kondisi penghidupan masyarakat, karenanya hadirin diminta untuk aktif memberikan informasi/ pengetahuannya mengenai masyarakat di sini. 3) Buatlah suasana menjadi cair dengan berbagai cara (bina suasana) dan sampaikan bahwa semua peserta berkedudukan setara, semua mempunyai hak yang sama untuk menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 20
Target 2 s.d 4
1) Masuklah ke pertanyaan kunci yaitu mengenai: a) Kelompok-kelompok
masyarakat
seperti
siapa
tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dalam bidang apa, komunitas masyarakat seperti komunitas petani, seni, atau kelompok-kelompok lain yang ada di masyarakat; b) Klasifikasi Tanyakan:
masyarakat “bila
dibagi
masyarakat
berdasar dibagi
kesejahterannya. menurut
tingkat
kesejahterannya ada berapa kelompok/ katergorikah?” Di sini sangat umum bahwa masyarakat tidak mau membagi/ resisten dengan alasan: …mereka semua sama saja, mereka semua miskin, mereka tidak berbeda- beda, dsb..” Upayakan dengan cara lain sehingga kategori kesejahteraan didapatkan dan mereka menjelaskan sendiri. c) Tuliskan
nama
atau
istilah
lokal
masing-masing
kelompok/tingkat kesejahteraan pada kertas metaplan dan tempelkan di stick cloth. d) Bagi peserta diskusi menjadi beberapa kelompok sesuai banyaknya kelompok/ tingkat kesejahteraan tersebut. Setiap kelompok mewakili satu tingkat kesejahteraan. e) Pisahkan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Jelaskan bahwa masing-masing kelompok mewakili setiap kelompok
kesejahteraan
dan
mintalah
masing-masing
kelompok menggambar ciri-ciri dari kelompok yang diwakili, (misal kelompok miskin menggambar mengenai ciri-ciri yang terlihat dari orang miskin), pada selembar kertas. f) Dengan menggunakan gambar tersebut, minta masing-masing kelompok menjelaskan ciri-ciri setiap kategori, dilakukan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 21
secara bergiliran. Minta peserta menuliskan ciri-ciri tersebut pada kertas metaplan dan tempatkan di bawah gambar masingmasing kelompok. g) Langkah ini dilanjutkan terus hingga sekurangnya 6 atau 7 ciri muncul komparatif untuk setiap kategori (ciri yang muncul harus komparatif untuk setiap kategori). Jika hanya aset material yang dicontohkan oleh peserta, gali lagi mengenai aspek lain seperti aspek kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. h) Dalami setiap ciri-ciri tingkat kesejahteraan yang disebutkan, jika kepemilikan sawah muncul sebagai ciri semua tingkatan kesejahteraan, apa yang membedakan kepemilikan swah tersebut? Juga untuk ciri-ciri lainnya. i) Jika kriteria tingkat kesejahteraan sudah disepakati, mintalah peserta diskusi untuk memperkirakan proporsi dari setiap tingkatan kesejahteraan. j) Kemudian tanyakan kepada kelompok diskusi apakah ada perbedaan presentase dengan keadaan lima tahun yang lalu. Catat
perubahan
presentase
dari
masing-masing
tingkat
kesejahteraan/ ekonomi. k) Diskusikan perubahan yang terjadi, pancing dengan pertanyaan kondisi mana yang lebih baik, bentuk perubahan yang terjadi, apa penyebabnya dan kelompok kesejahteraan mana yang terpengaruh. l) Sebelum menutup diskusi, tanyakan di mana lingkungan kelompok miskin berada, apakah tersebar di desa atau berada di suatu wilayah tertentu m) Mintalah
agar
dengan
sukarela
salah
seorang
menjelaskan hasil diskusi kepada peserta lainnya.
peserta
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 22
Target 5 s.d 6
a) Jelaskan kepada peserta diskusi bahwa akan membahas sebabakibat berbagai masalah yang ada di masyarakat (tulis kata dalam bahasa lokal yang mengacu pada golongan tertentu (misalnya miskin, premanisme, sampah, rentenir, dll) yang digunakan pada “Klasifikasi Masalah” dalam satu kartu ide dan letakkan di tengah kertas plano ukuran besar) b) Diskusikan mengenai pengalaman mereka tentang masalah tersebut dan tanyakan “apa yang menyebabkan masalah tersebut terjadi di masyarakat ini?” c) Tuliskan jawaban pada metaplan dan letakkan di bagian kiri kartu “masalah”, diskusikan lagi untuk mencari sebab-sebab yang lain dan tanyakan “apa yang menyebabkanhal tersebut?” atau “mengapa hal itu terjadi?”. Kembangkan masing-masing masing -masing penyebab sampai 3-4 penyebab secara berturut-turut atau sampai peserta diskusi sulit untuk menjawab. menjawab. d) Tanyakan
kepada
peserta
apakah
ada
sesuatu
penyebab
menyebabkan menyebabkan timbulnya masalah yang lain? e) Tanyakan apa akibat-akibat masalah, dan letakkan di sebelah kanan tulisan “masalah”. Lanjutkan dengan pertanyaan apa yang terjadii kemudian dari masing-masing akibat, dan telusuri serta diskusikan secara mendalam. f) Setelah diagram seleai, minta peserta untuk memeriksa diagram secara seksama dan lakukan analisis bersama untuk mengenali permasalahan yang yang paling utama bagi bagi masyarakat terdampak. terdampak.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 23
g) Selanjutnya minta peserta untuk menandai permasalahan tersebut dan memilih masalah yang akan dibahas dalam diskusi prioritas masalah dan alternatif pemecahannya. pemecahannya. h) Catat dan simpan permasalahan yang dipilih oleh peserta untuk didiskusikan pada aktivitas Prioritas Masalah. i) Pastikan peserta pertemuan ada unsur pemerintahnya, kemudian minta peserta untuk menuliskan harapan-harapan pada kertas metaplan sebanyak 4 kali terdiri dari harapan masyarakat kepada masyarakat, masyarakat kepada pemerintah, pemerintah kepada pemerintah, dan pemerintah pemerintah kepada masyarakat. masyarakat. j) Rekapitulasi sesuai kategori harapan pemerintah dan masyarakat pada tabel yang difasilitasi difasilitasi oleh fasilitator.
Siklus 2: Pemetaan Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat a.
Tujuan
Mengidentifikasi Mengidentifikasi : 1. Garis besar kondisi geografis desa (batas desa, sungai, laut, rawa,bukit/gunung, rawa,bukit/gunung, jalan, dsb); 2. Akses masyarakat (rumah tangga) kepada sumber daya alam yang ada di desa (hutan, kebun, sawah, laut, danau, mata air, dll); 3. Akses masyarakat (rumah tangga) kepada pelayanan dasar/sarana umu yang ada di desa (sarana air bersih, puskesmas, listrik, jamban, sekolah, kantor kantor desa, dll); 4. Rumah – Rumah – rumah rumah di desa studi menurut tingkat kesejahteraannya, berdasarkan berdasarkan hasil kegiatan “Klasifikasi Kesejahteraan”, Kesejahteraan”, dan khususnya lokasi rumah orang miskin dan tingkat kerentanan (crisis);
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 24
5. Bangunan – bangunan/infrastruktur yang mempunyai makna strategis di desa; 6. Rumah tokoh – tokoh yang mempunyai arti penting bagi masyarakat desa; 7. Tokoh – tokoh yang mempunyai hubungan yang dekat dengan masyarakat; 8. Potensi Sumber Daya (alam, manusia, ekonomi) terutama dalam penggunaan penggunaan dan pemanfaatan teknologi; teknologi; 9. Potensi kerentanan wilayah (kekeringan, kebakaran, bencana alam); 10. Kebutuhan dan masalah yang ada di lingkungan sekitar desa pada bidang keagamaan, keagamaan, sosial, ekonomi, ekonomi, dan lingkungan. lingkungan. b.
Peserta
1. Terdiri dari tim kajian pemetaan sosial sebanayak 5 – 10 orang, tergantung besar dan kondisi desa; 2. Peserta adalah perwakilan dari kelompok masyarakat (laki – laki/perempuan,
miskin/kaya)
di
desa
tersebut
terutama
perwakilan dari masing – masing wilayah (RT/RW/dusun) yang ada di desa dan memahami kondisi desa dan berbagai sumber daya dan fasilitas yang ada. c.
Waktu
1 d.
Jpl (100 menit)
Acuan
Bahan bacaan : paradigma dan siklus KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dokumen Musyawarah Perencanaan Pembangunan tahun sebelumnya.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
e.
Daya
Optimal
Masyarakat
| 25
Perlengkapan
Kertas, plano, LCD, metaplan, spidol, selotip kertas, dan jepitan besar. Papan tulis dengan perlengkapannya, Kamera, Recorder, Laptop. (perlengkapan ini sifatnya kondisional, tergnating kesediaan di lokasi KKN). f.
Informasi minimum yang diharapkan
1. Lokasi keuarga kaya, menengah, miskin berdasarkan kriterIa yang disetujui dalam Klasifikasi Kesejahteraan dan kaitannya denga akses terhadap sarana umum atau sumber daya alam yang ada di desa. 2. Kondisi dan posisi geografis desa; batas desa, luas desa, topografi, penggunaan lahan dl. 3. Berbagai sarana penting yang ada didesa; 4. Berbagai sumber daya alam dan buatan yang menjadi mata pencaharian masyarakat. 5. Lokasi rumah – rumah keluarga miskin; 6. Lihat list dalam legenda peta. g.
Proses
1. Siapkan tempat yang cukup luas, mudah diakses oleh kelompok masyarakat yang akan membuat peta, cukup penerangan dan terlindung dari cuaca buruk (angin/hujan). 2. Bagi peran dan tugastim fasilitator (peserta KKN) ada beberapa orang yang menjadi pemandu, asisten,petugas, dokumentasi proses, petugas penyedia perlengkapan dan sebagainya. 3. Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan yaitu “Membuat peta gambaran kondisi sarana, prasarana, dan perumahan sumber daya yang ada di desa, posisi rumah – rumah orang kaya, sedang, dan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 26
miskin” dan langkah – langkah dalam membuat peta desa yang akan dilakukan bersama masyarakat. 4. Diskusikan dengan peserta untuk menyepakati apa saja yang akan tertera dalam peta sosial dan peta sumber daya dan minta peserta untuk membuat legenda peta terlebih dahulu. Berikan warna – warni dan simbol – simbol berbeda untuk menunjukkan perbedaan, misalnya : rumah orang kaya, miskin, sedang, masing – masing diberi warna yang berbeda. Rumah kepala desa, kepala dusun, atau tokoh desa juga diberi tanda/warna yang berbeda, masjid, madrasah, sekolah, dengan simbol yang disepakati. 5. Siapkan kertas ukuran besar (beberapa lembar flipchart yang digabungkan). Usahakan peta dibuat dalam ukuran yang cukup besar
sehingga mudah
dilihat
dan
dapat
leluasa
untuk
memberikan informasi di dalamnya. Sesuaikan juga dengan luas desa dan banyaknya rumah yang ada di desa. 6. Agar lebih mudah dapat dibuat peta tematik yaitu dengan membuat peta yang sama beberapa gambar peta namun antara peta yang satu dengan yang lain dibedakan dengan tema bahasan dan simbolnya dengan sesuai bidang masing – masing. Misalnya, peta 1 bidang keagamaan isinya symbol masjid,madrasah, rumah ustadz di lokasi mana saja. Peta 2 bidang sosial berisi symbol – symbol tentang masalah dan potensi sosial seperti posisi warga miskin, anak gizi buruk, pengangguran, dokter desa, puskesmas, dan seterusnya. 7. Mengacu pada symbol pada legenda, mintalah peserta FGD untuk memulai dengan batas – batas desa terlebih dahulu, kemudian jalan – jalan desa, sungai, dan sarana sarana penting
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 27
untuk memudahkan orientasi, tentukan juga arah mata angina pada peta. 8. Mintalah kepada peserta untuk membagi tugas dalam pembuatan peta sesuai dengan wilayah yang mereka kenal berdasarkan legenda yang sudah disepakati. 9. Untuk mengidentifikasi rumah penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraannya, gambarkan rumah – rumah penduduk dusun secara keseluruhan lalu kemudian tandai dengan warna ataupun simbol yang berbeda yang disesuaikan dengan klasifikasi yang telah disepakatidari Klasifikasi Kesejahteraan. 10. Mita masyarakat untuk menandai rumah – rumah apparat desa dan BPD serta institusi formal lain yang ada di desa. 11. Beri tanda khusus pada sumber daya (alam dan buatan) yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk, beri tanda pada sumber daya yang tidak bisa diakses oleh penduduk. 12. Hubungkan dengan tali ke sumber daya yang masing – masing rumah tangga menggantungkan pencahariannya (jika ada pola berdasarkan wilayah). 13. Tanyakan mengenai sarana umum pada setiap RW, bagaimana akses mereka. Tanyakan juga apakah ada perbedaan akses yang dimiliki oleh kelompok masyarakat yang berbeda tingkat kesejahteraannya, apakah ada kelompok masyarakat tertentu yang sulit untuk mengakses sarana – sarana umum tersebut. 14. Gambarkan/beri tanda untuk hal – hal berikut : a) Jaringan listrik di desa: catat daerah yang tidak dapat diakses listrik; b) Beri tanda sarana atau prasarana yang dibangun oleh program bantuan, misal: jalan, jembatan, dll.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 28
15. Catat semua informasi tentang akses dan sarana umum sumber daya alam, termasuk kepemilikan lahan yang disampaikan peserta pada saat pemetaan. 16. Salin peta yang sudah lengkap ke kertas lain yang berukuran A4 karena peta asli akan ditinggalkan di desa 17. Buat rekapitulasi hasil pemetaan dengan tabel secara tematik 18. Selesaikan pemetaan hingga tuntas dan pastikan bahwa proses pemetaan ada persetujuan pertemuan lanjutan 19. Bentuk dan atau sepakati satu organisasi yang bertanggungjawab untuk menindaklanjut pemetaan sosial seperti LDM desa atau karangtaruna, remaja masjid dll. Dan tutup pertemuan dengan hamdalah. 20. Organisasi masyarakat sebagai penggerak masyarakat bertugas untuk melanjutkan pemetaan sosial dengan melakukan analisis kecenderungan dengan langkah – langkah sebagai berikut : a) Sebelum memulai FGD jelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan diskusi, yaitu belajar bersama mengenai kecenderungan – kecenderungan yang terjadi dalam penghidupan masyarakat dengan membandingkan keadaan 10 tahun yang lalu dengan 5 tahun yang lalu, dan keadaan saat ini dengan melihat factor – factor
yang
mempengaruhi
penghidupan
sehari
– hari
masyarakat, terutama yang menyebabkan kemiskinan atau permasalahan
yang
dirasakan
oleh
masyarakat. Ingatkan
kelompok dengan hasil klasifikasi kesejahteraan masyarakat dan adanya perubahan proporsi masing
–
masing kelompok
kesejahteraan. b) Buatlah format tabel lima kolom pada flipchart atau sticky clothes. Jika menggunakan sticky clothes penulisan setiap
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 29
informasi yang berbeda dapat menggunakan metaplan dengan warna berbeda untuk setiap kolomnya. c) Diskusikan mengenai apa saja yang mengalami perubahan dalam kurun waktu tersebut, terutama yang berkaitan dengan kualitas hidup masyarakat bsik yang bermakna positif maupun negative terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
Mulai
dengan
isu
permasalahan yang muncul pada saat disukusi klasifikasi kesejahteraan, tanyakan apakah ada perubahan lain yang belum tercantum. Tuliskan semua informasi dari kolom pertama pada format tabel yang tersedia. d) Untuk setiap faktor yang mengalami perubahan, diskusikan mengenai kecenderungan perubahan yang terjadi pada kurun waktu tersebut. e) Tanyakan kelompok dengan tingkat kesejahteraan mana yang paling terkena dampak dengan adanya perubahan – perubahan tersebut. Bagaimana dengan dampak yang dirasakan oleh kelompok miskin. f) Diskusikan juga kecenderungan perubahan faktor – faktor tersebut lima tahun ke depan. g) Lakukan probing untuk pendalaman dan pengkayaan informasi.
Siklus 3 : Perencanaan Partisipatif Dan Sinergi Program a.
Tujuan
1) Menyusun hasil pemetaan sosial menjadi dokumen perencanaan partisipatif bersama masyarakat denagn prinsip kesetaraan, demokratis dan keadilan.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 30
2) Mengidentifikasi dan menentukan prioritas permasalahan utama yang dirasakan oleh masyarakat. 3) Menggali potensi dan sumber daya di masyarakat yang di masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah. 4) Menggali alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan oleh masyarakat, sekaligus melihat kemungkinan adanya intervensi pemecahan masalah. 5) Membangun
sinergi
program
berdasarkan
konsep
good
governance untuk membiayai program-program yang telah disepakati. 6) Menentukan tim pelaksana program sebagai penanggung jawab dari setiap program yang telah disepakati. b.
Peserta
1) Pembahasan
diinisiasi
oleh
organisasi
masyarakat
yang
bertanggung jawab hasil rekomendasi pemetaan sosial, dan mengundang perwakilan setiap warga miskin, tokoh, dan pemerintah desa. 2) Peserta adalah perwakilan dari kelompok masyarakat (Laki-laki/ perempuan/ miskin/ kaya) di desa tersebut, terutama perwakilan masing-masing wilayah (RT/ RW/ dusun/ kampong) yang da di desa, memahami kondisi desa, berbagai sumber daya dan fasilitas umum yang ada. c.
Waktu
2 jpl (90 menit) d.
Acuan
Bahan Bacaan : Paradigma dan Siklus KKN Sisdamas UIN Sunan
Gunung
Djati
Bandung,
Dokumen
Perencanaan Pembangunan tahun sebelumnya.
Musyawarah
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
e.
Daya
Optimal
Masyarakat
| 31
Perlengkapan
Kertas Plano, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan dengan perlengkapannya, perlengkapannya, Kamera, Recorder dan dan Laptop. (Perlengkapan ini sifatnya kondisional, tergantung ketersediaan di lokasi KKN). f.
1)
Proses
Fasilitator
dari
peserta
KKN
mengingatkan
orgamas
mengundang calon peserta pertemuan warga untuk melakukan perencanaan partisipatif. 2)
Orgamas mengundang warga dan stakeholder desa untuk hadir pada acara pertemuan warga untuk membahas perencanaan partisipatif dan sinergi sinergi program.
3)
Ketua atau sekretaris orgamas membuka acara pertemuan warga dan menyampaikan tujuan pertemuan tersebut.
4)
Orgamas bersama tim fasilitator memnadu acara dengan membahas pokok permaslahan hasil pemetaan sosial.
5)
Lakukan proses tabulasi hasil pemetaan dengan model tabel dokumen perencanaan partisipatif nsebagai berikut.
6)
Lakukan diskusi Sebab Akibat Masalah Masyarakat, tanyakan apakah masalah tersebut dialami oleh mayoritas masyarakat? Sejak kapan dirasakan masalah tersebut? Dampak apa yang dirasakan, baik langsung maupun tidak langsung?.
7)
Keluarkan matriks prioritas masalah yang sudah disiapkan dalam flipchart atau jika ada LCD ditampilkan melalui layar LCD Proyektor, kemudian tempelkan/tuliskan pokok-pokok masalah tersebut di kolom pokok masalah. Tanyakan apakah ada pokok maslah lain yang dirasakan oleh masyarakat yang perlu dimasukkan ke dalam matriks tersebut.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
8)
Daya
Optimal
Masyarakat
| 32
Minta peserta diskusi untuk memberikan penilaian setiap pokok masalah untuk menentukan prioritas dari pemecahan masalah. Jelaskan sistem penilaian dengan menggunakan skor 1-5, skor 5 mempunyai arti sangat penting/dampaknhya sangat besar, sedangkan angka 1 artinya tidak terlalu penting/dampaknya tidak terlalu besar.
9)
Peserta diskusi diminta memberikan penilaian antara 1-5 untuk setiap kolom berikut: A) Berdampak menimbulkan masalah lain, B) Masalah harsu segera diselesaikan, C) Dirasakan banyak orang, dan D) Potensi atau sumber daya yang ada. Diskusikan juga mengenai potensi atau seumber daya yang ada di masyarakat yang kira-kira dapat mengatasi masalah yang ada (kolom D).
10)
Jumlahkan total skor yang diberikan untuk mendapatkan nilai akhirnya. Berikan penialian pada semua permasalahan yang ada. Semakin besar total nialinya berarti prioritasnya semakin tinggi. Sehingga akan didapat ranking prioritas permasalahan.
11) Tanyakan pada peserta apakah mereka sepakat denmgan ranking tersebut. 12) Lajutkan
dengan
matriks
alternatif
pemecahan
masalah.
Tempelkan pokok masalah pada kolom paling kiri sesuai dengan urutan prioritas. 13) Tuliskan juga setiap potensi/sumber daya yang ada sesuai dengan masalahnya yang telah dibahas seelumnya. 14) Minta peserta untuk mendiskusikan alternatif pemecahan masalah tersebut, mulailah dengan alternatif pemecahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri tanpa bantuan dari luar, tanyakan seperti apa bentuk konkritnya dan kemungkinan untuk
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 33
dilaksanakan. Diskusikan lagi apakah masih memerlukan bantuan dari luar untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan seperti apa bentuk pemecahannya. Lanjutkan untuk setiap permasalahan berikutnya. berikutnya. Catatan: Mungkin tidak semua kolom alternatif pemecahan masalah dapat diisi, bisa saja permasalahan cukup diatasi oleh masyarakat sendiri, atau sebaliknya masalah hanya dapat diselesaikan hanya dapat diselesaikan hanya dengan bantuan dari luar. 15)
Diskusikan hasil akhir.
Siklus 4 : Pelaksanaan Program dan monitoring evaluasi a.
Tujuan
1) Melaksanakan program hasil prioritas perencanaan partisipatif. 2) Membentuk kelompok kerja/panitia dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. 3) Memobilisasi peran masyarakat dalam melaksanakan program. 4) Membangun
kesadaran
masyarakat
dalam
partisipasi
pelaksanaan kegiatan kegiatan hingga monitoring monitoring dan evaluasi. 5) Terbentuknya opini masyarakat tentang pelaksanaan program. b.
Waktu
1 Jpl (100 menit) c.
Acuan
Bahan Bacaan : Paradigma dan Siklus KKN Sisdamas UIN Sunan
Gunung
Djati
Bandung,
Dokumen
Perencanaan Perencanaan Pembangunan tahun sebelumnya.
Musyawarah
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
d.
Daya
Optimal
Masyarakat
| 34
Proses
1) Orgamas memfasilitasi warga untuk membentuk pelaksana program (dapat berbentuk kelompok kerja/ panitia) sesuai dokumen perencanaan partisipatif hasil prioritas. 2) Pembentukan
pelaksana
program
melibatkan
semua
komponen/unsur representasi masyarakat. 3) Pembentukan pelaksana program disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program. 4) Proses pembentukan dan pelaksanaan mengacu kepada nilai-nilai luhur kemanusiaan yaitu gotong-royong, jujur, peduli, tanggung jawab, transparansi dan akuntabilitas. 5) Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, baik secara lisan dan tulisan. Secara lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui pengumuman pengeras suara milik masyarakat seperti masjid atau mushola oleh pokja/panitia. 6) Sosialisasi dilakukan dapat melalui surat, leaflet atau spanduk, papan proyek dll. 7) Pokja dapat membuat jadwal relawan yang akan turut mengikuti kegiatan pelaksanaan program. 8) Setiap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program harus tercatat pada pembukuan pokja untuk dikapitalisasi dan bahan laporan. 9) Peserta KKN dan DPL seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama pada pelaksanaan program serta berusaha mendokumentasikan perilaku masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung. 10) Setelah selesai pelaksanaan program, pokja/ panitia melaporkan hasil pekerjaannya kepada orgamas.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 35
11) Organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk melakukan Monev. 12) Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengecek kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam proposal. 13) Hasil temuan monev direkomendasikan untuk bahan tindak lanjut pada program tahun berikutnya. 14) Orgamas
menerbitkan
Berita
Acara
hasil
Monev
yang
menerangkan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan.
D. Pengabdian kepada Masyarakat
Selain belajar bersama dengan masyarakat mengenai arti penting pemberdayaan melalui siklus KKN Sisdamas, mahasiswa secara individu (atau bersama-sama dengan yang satu prodi) dengan supervisi DPL juga melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan basis keilmuan prodi masing-masing peserta. Secara teknis, pelaksanaan PkM ini dilakukan sebagi berikut: 1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di lokasi KKN. 2. Merumuskan metode PkM yang akan dilakukan. 3. Mendeskripsikan kondisi masyarakat sasaran. 4. Pelaksanaan PkM (termasuk menguraikan hasil
yang dicapai
setelah PkM dilakukan). 5. Menyimpulkan hasil PkM dan merumuskan rekomendasi/tindak lanjut (Lihat penjelasannya di Bab IV dan lampiran tentang laporan individu). PkM yang akan dilaporkan menjdai laporan individu dlaam kegiatan KKN adalah pkM yang dilakuakn mahasiswa sesuai dengan keahlian prodi masing-masing. Sedangkan kegiatan pengabdian secara
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 36
umum tetap perlu dilakuakn namun tidak perlu dilaporkan, misalnya bagi mahasiswa pada prodi hukum ekonomi mengajarkan iqra, BTQ (baca tulis al-Quran) dsb. Kegiatan seperti ini tetap perlu dilakukan namun tidak harus dilaporkan sebagai kegiatan PkM dengan basis keilmuan prodi.
E. Pamitan dan Penutupan KKN
Setelah beberapa tahapan pelaksanaan KKN Sisdamas dilakukan oleh peserta KKN dan DPL, maka tahap berikutnya adalah tahap pemulangan peserta KKN dari lokasi KKN. Pastikan bahwa seluruh tahapan KKN Sisdamas sudah dilakukan dan produk dari kegiatan tersebut ada yang bisa dirasakan langsung pada saat peserta KKN dan DPL dilokasi KKN maupun ada program jangka panjang. Tahap ini ditandai dengan ceremonial kegiatan penutupan KKN dan bisa juga digabung dengan kegiatan tahap Monev (dalam tahap pelaksanaan KKN Sisdamas) sebagaimana diuraikan di atas.
Tahapan Pelaksanaan KKN di Desa Rancaekek Kulon Siklus 1. Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial a. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan yang dilaksanakan adalah acara sosialisasi awal, rembug warga, dan refleksi sosial.
b. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada : Hari
: Selasa
Tanggal : 02 Agustus 2017
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Waktu
Daya
Optimal
Masyarakat
| 37
: 09.00 s.d selesai
Tempat : Aula desa rancaekek kulon
c. Proses Target 1
Proses
rembug
warga
diawali
dengan
perkenalan
serta
menjelaskan maksud dan tujuan mengundang masyarakat, yaitu untuk belajar bersama mengenai penghidupan masyarakat, perubahan yang terjadi, kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut peserta KKN kecamatan rancaekek kulon dengan baik. Suasana kegiatan rembug desa berjalan dengan lancar.
Target 2 s.d 4
Pemerintah desa memperkenalkan tokoh-tokoh penting yang ada di desa rancaekek kulon seperti tokoh agama, tokoh pemuda, komunitas, serta kelompok lain yang ada di masyarakat. Saat rembug warga diketahui bahwa toleransi keagamaan antar masyarakat sangat tinggi dan menghargai adanya perbedaan pandangan. Mayoritas masyarakat rancaekek kulon menganut Agama Islam. Adanya tokoh pemuda seperti Karang Taruna dan Relawan Siaga Bencana (Relagana). Sedangkan komunitas seni terdapat kesenian khas desa yaitu Badawang yang ada sejak tahun 1962. Badawang itu sendiri merupakan seni pertunjukkan yang hampir serupa dengan wayang di mana penciptanya adalah Rumsadi dan Rahmat. Kesenian lain yang ada di desa rancaekek kulon seperti tembang di mana memiliki ciri tersendiri yang biasanya tembang lain membawakan sebuah lagu
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 38
daerah, tetapi tidak dengan tembang yang ada di desa ini karena lagu yang dibawakan merupakan solawat. Klasifikasi masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan sosial menurut pemutakhiran data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2016 di desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Berdasarkan data terdapat 234 Kepala Keluarga dengan rincian perubahan data sebagai berikut:
1. Lanjut Usia Terlantar (LUT)
= 43 orang
2. Lanjut Usia Produktif
= 40 orang
3. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) = 123 orang 4. Orang Dengan Kecacatan
= 8 orang
5. Anak Terlantar (AT)
= 44 orang
6. Gelandangan & Pengemis (Gepeng )
= 2 orang
7. Anak dengan Kecacatan
= 2 orang
8. Balita Terlantar
= 4 orang
9. Pemulung
= 5 orang
Target 5-6
Indikator kesejahteraan sosial dapat dilihat dari kondisi rumah, keberadaan MCK dan pendapatan masyarakat. Kondisi rumah masyarakat merupakan rumah non permanen dengan alas rumah berupa tanah, sanitasi lingkungan berupa MCK masih minim, serta pendapatan masyarakat dapat dikatakan tergolong rendah. Upaya untuk mengatasi kesejahteraan sosial masyarakat salah satunya telah dilakukan dengan cara pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, akan tetapi pembangunan tersebut belum menyeluruh. Perbaikan-
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 39
perbaikan telah dilakukan namun tidak signifikan.
Sehingga
kesejahteraan sosial masyarakat masih belum teratasi. Tidak hanya kendala dalam infrastruktur tetapi permasalahan sampah juga masih belum teratasi. Tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di beberapa lingkungan Rukun Warga.
Siklus 2. Pemetaan sosial dan pengorganisasian masyarakat Waktu: 6 Agustus 2017 s.d 11 Agustus 2017
Sebagaimana
diketahui
bahwa
kawasan
Rancaekek
ini
merupakan kawasan yang dahulunya merupakan Danau Bandung Purba. Yang dimana pada masa sekarang ini telah berubah menjadi wilayah daratan yang menjadi kawasan dengan ketinggian terendah di Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi). Ketinggian kawasan kecamatan Rancaekek rata-rata 668 m dpl. Desa Rancaekek Kulon ini berbatasan dengan Desa Rancekek Wetan di sebelah utara, Desa Rancaekek Wetan di sebelah timur, Desa Tegal Sumedang di sebelah sebelah selatan. Dan Kecamatan Cileunyi di sebelah barat. Desa Rancaekek Kulon terdiri dari 13 Rukun Warga dan 62 Rukun Tetangga dan dibagi menjadi dalam tiga dusun, yaitu: Dusun I (RW 01, RW 02, RW 03, RW 12); Dusun II (RW 04, RW 05, RW 06, RW 07, RW 11); Dusun III (RW 08, RW 09, RW 10, RW 13). Nama-nama kampung yang ada di desa rancaekek kulon di antaranya Kp. Pintuaer, Kp.Babakanloa, Kp.Rancaekek Kulon, Kp.Pojok, Kp.Babakantetelar, Kp.Bojongmalati, Kp.Tanggulan, Kp.Rancasepat, Kp.Bobodolan, Kp.Babakan Dacun, Kp.Babakanrawa. Lembagalembaga Desa Rancaekek Kulon yaitu Pemerintahan Desa Rancaekek
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 40
Kulon, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Karang Taruna, PKK, Posyandu Pembantu. Adapun sumber daya alam yang terdapat di desa Rancaekek Kulon antara lain adalah kebun, sawah, kolam, sungai. Akses terhadap sumber daya alam yang ada di desa sudah terjangkau. Mayoritas masyarakat yang mempunyai kendaraan pribadi seperti roda dua dapat mengakses dengan mudah sumber daya alam yang ada. Namun, sumber daya alam yang ada di desa rancaekek kulon tidak begitu luas terutama lahan pertanian berdasarkan data statistik tahun 2016 kecamatan rancaekek luas areal padi sawah di desa rancaaekek kulon adalah 325,09 Hektar dan luas areal padi ladang adalah 0 hektar. Lokasi pelayanan dasar atau sarana umum di desa seperti puskesmas, sekolah, kantor desa strategis dapat dijangkau oleh masyarakat. Begitu juga dengan listrik sudah memadai sehingga tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan akses listrik. Namun, dusun III untuk menjangkau sarana umum yang ada di desa cukup jauh. Sedangkan kondisi air bersih menjadi salah satu masalah di desa ini sebab kurangnya air bersih membuat masyarakat sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Keadaan rumah-rumah masyarakat rata-rata layak untuk ditempati. Bangunan permanen yang beralaskan lantai. Akan tetapi yang telah disebutkan di atas bahwa terdapat beberapa rumah yang kondisinya non permanen dengan beralaskan tanah. Sehingga terdapat kesulitan dalam menentukan klasifikasi kesejahteraan masyarakat
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 41
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Pemetaan Dusun I No.
Kebutuhan/Masalah
Volume
Frekuensi
Satuan
Lokasi
1.
Masjid
-
2
Unit
RW 01
2.
Mushola
1
2
Unit
RW 01
3.
Taman Kanak-kanak
1
Unit
RW 01
1
Unit
RW 01
Ket
(TK) 4.
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
5.
Posyandu
1
Unit
RW 01
6.
Sekolah Menengah
1
Unit
RW 01
1
Unit
RW 01
Pertama (SMP) 7.
Poskamling
8.
Masjid
-
2
Unit
RW 02
9.
Mushola
-
1
Unit
RW 02
10.
PAUD & Madrasah
-
1
Unit
RW 02
11.
Sekolah Dasar
-
1
Unit
RW 02
12.
Masjid
-
2
Unit
RW 03
13.
Posyandu
-
1
Unit
RW 03
14.
PAUD
-
1
Unit
RW 03
15.
Madrasah
-
1
Unit
RW 03
16.
Taman Kanak-kanak
-
1
Unit
RW 03
17.
Lapangan/ Lahan
-
1
RW 03
Kosong 18.
Masjid
2
2
Unit
RW 12
19.
PAUD/ TPA
-
1
Unit
RW 12
20.
Lapang Voli
-
1
RW 12
Renovasi
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 42
21.
Lapang Tenis Meja
-
1
RW 12
22.
Masjid
-
2
Unit
RW 12
23.
Madrasah
-
1
Unit
RW 12
24.
PAUD
-
1
Unit
RW12
Tabel 4. Kondisi Perubahan Desa No.
1.
Keadaan 10 tahun
Keadaan 5 tahun
yang lalu
yang lalu
Keadaan Sekarang
Pengelolaan Sampah
Terdapat lokasi tempat
Tempat pembuangan
Pihak
pembuangan
sampah (TPS) mulai
merupakan
sampah
swasta
(TPS) yang digunakan penuh oleh sampah.
lahan
secara
keadaan.
umum
oleh
masyarakat
Desa
Rancaekek
Kulon
secara
Tumpukan
pemilik megeluhkan
sampai pada jumlah pihak melebihi
umum, TP
khususnya Dusun I.
sampah
kapasitas
karena
tidak
adanya pengelolaan.
yang
Kemudian pemerintah
diminta
untuk
menanggulangi permasalahan tersebut
sampah sehingga
didiskusikan
bahwa
keputusan pihak RW di dusun 1 meliputi RW 1, RW 2, RW 3, RW 4, dan
RW
membakar
12
untuk seluruh
sampah di lokasi TPS. Kini setelah sampah di
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 43
lokasi habis, lokasi TPS ditutup lahan
oleh dan
lokasi
pemilik dijadikan
perumahan.
Sehingga, tidak terdapat lagi TPS di wilayah Dusun 1. 2.
Kondisi Wilayah
Pada kondisi 10 tahun
Terjadi
lalu di Desa Rancaekek
wilayah
terdapat 11 RW, dan
Rancaekek
sebagian besar wilayah
terbagi
menjadi
Desa Rancaekek kulon
Dusun.
Dusun
merupakan
pemekaran di
wilayah meliputi;
persawahan.
Kondisi wilayah dusun I
desa
dan dusun II sekarang
Kulon,
sepenuhnya merupakan
RW
3
wilayah
perumahan
I penduduk, tanpa lokasi 01,
lahan
pertanian.
RW 02, RW 03, RW
Sedangkan
04,
sebagian
dan
RW
12.
Dusun II meliputi;
dusun
III
besar
wilayahnya
adalah
RW 05, RW 06, RW pesawahan. 07,
RW
11.
Sedangkan Dusun III meliputi;
RW
08,
RW 09, RW 10, RW 13. 3.
Profesi atau Mata Pencaharian Masyarakat
Pada kondisi 10 tahun
Kondisi 5 tahun lalu
Jenis
profesi
di
lalu petani merupakan profesi petani banyak masyarakat
masih
salah satu profesi yang
seperti
dilakukan masyarakat beragam
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
dijadikan
Daya
sebagai Dusun
sumber
mata 70%
Optimal
Masyarakat
| 44
III
karena
karyawan pabrik, Buruh
wilayahnya
Harian Lepas, Pegawai
pencaharian
persawahan.
Negri
masyarakat Rancaekek
Sedangkan Dusun II,
hingga berwirausaha.
karena
dan
sebagian
wilayah
nya profesi
merupakan
Dusun
masyarakat
mulai
persawahan. Selain itu seperti
III
beragam karyawan
jumlah
masyrakat pabrik, Buruh Harian
berprofesi
karyawan Lepas,
pabrik karena di daerah Negri Sipil Rancaekek
banyak
berdiri industri tekstil. Pada kurun waktu ini terjadi pula alih fungsi lahan pertnian menjadi perumahan,
sehingga
luas
pertanian
lahan
menjadi
berkurang.
Mayoritas masyarakat merupakan karyawan, sebagian
merupakan
petani
dan
wirausahawan,
dan
sedikit
diantaranya
yang memiliki prosfesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Pegawai (PNS),
hingga berwirausaha.
Sipil
(PNS),
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
4.
Daya
Optimal
Masyarakat
| 45
Organisasi Pemberdayaan Masyarakat
a. Karang Taruna Pengurus Taruna
Karang terdiri
Kegiatan Peringatan
dari Hari Besar Nasional
pemuda setempat yang sempat menjabat
perperiode
dan
mengalami beberapa
regenerasi
tahunnya
Setiap
Taruna)
Terhenti
kembali
terbentuk.
selang
Anggota
selama
tahun
kegiatan
adanya
regenerasi
kepenguran
(Peringatan Taruna
Karta
(Karang
yang
terakhir karena tidak pemuda
kepengurusan.
PHBN
Kepengurusan
masih
(Karta).
tingkat
Karta
terdiri
dari
dan
setempat
Karang
dari
pemudi
baik
yang
bersekolah SMA
di serta
Hari Bersar Nasional) Sehingga acara rutin
Mahasiswa di tingkat
rutin
Perguruan Tinggi. Di
dilakasanakan.
PHBN
tidak
Acara PHBN biasanya
terlaksana
terdiri
beberapa
tahun-tahun
kegiatan seperti, acara
sebelumnya.
atas
lomba
17-san,
seperti
Akbar,
Bakti pemuda
desa
sederet
Kulon
sumpah saja
Resepsi (acara puncak
rutin
dilaksanan
17
tanggal 28 Oktober di
berupa
kembali
diselenggrakan. Dengan
Budaya, hingga acara pemuda
Agustus
kegiatan
Para
Tabligh hanya memperingati Karnaval kegiatan
ini
PHBN
sosial, Operasi Bersih Rancaekek (Opsih),
tahun
agenda
seperti, acara lomba 17san,
Bakti
sosial,
Operasi Bersih (Opsih),
yang Tabligh
Akbar,
Karnaval
Budaya,
hingga
Resepsi
acara
pentas/kreasi seni) dan tiap tahunnya.
(acara
memperingati sumpah
Agustus
pemuda setiap tanggal
pentasan/kreasi
28 Oktober yang diisi
Hingga
kegiatan
Sumpah
upacara
acara
puncak
17 berupa seni).
peringatan Pemuda
di
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
| 46
Sumpah Pemuda serta kegiatan
Masyarakat
tanggal 28 Oktober.
kepemudaan
lainnya. b. PKK Pengurus PKK terdiri
Pada kurun waktu 5
Pengurus dan cakupan
dari
tahun
target
ibu-ibu
yang
berasal
dari
masing- terjadi
masing
RW
Karena, pengurus
yang
lalu
PKK
di
lalu jumlah pengurus
terjadi
masih banyak karena
Hal itu dikarenakan
terjadi adanya
pemekaran wilayah.
setiap
pemisahan program kerja menjadi
pada kondisi 10 tahun setiap dusun karena
belum
sasaran
terpisah
berdasarkan
masing-masing
pemekaran. pengurus PKK wilayah
pemekaran
RW
masing-masing.
Misalnya
saja
dalam
wilayah di sejumlah pelaksanaan posyandu, RW.
dilaksanakan
secara
terpisah yang berlokasi di kediaman atau
ketua
lokasi
RW
Posyandu
masing-masing.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 47
Siklus 3. Perencanaan partisipatif dan sinergi program Waktu: 13 Agustus 2017 s.d 15 Agustus 2017
Tabel 5. Permasalahan Utama Desa Pokok Masal ah
Kriteria Penilaian A
B
Menimbulk Perlu
Juml
Rangki ng
C
D
ah
Dirasak
Ada
Skor
an masalah
seger
an
potensi/sum
lain
a
banyak
ber daya di
diata
orang
masyarakat
si
a.
4
4
5
4
17
4
b.
5
5
5
4
19
5
c.
3
4
3
3
13
3
d.
3
4
1
3
11
2
e.
3
3
2
2
10
1
Keterangan Kriteria Skor: Nilai 1 : sangat sedikit, tidak terlalu berpengaruh Nilai 2 : agak banyak tapi kurang dari setengah Nilai 3 : separuh atau setengah Nilai 4 : agak banyak, lebih dari setengah Nilai 5 : hampir seluruhnya, banyak sekali
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 48
Keterangan Pokok Masalah :
a. Kurangnya tempat sampah umum di lingkungan beberapa RW b. Tidak terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai c. Kelompok masyarakat yang kurang harmonis d. Kurangnya koordinasi antar Rukun Tetangga di beberapa Rukun Warga e. Kesulitan dalam menentukan kriteria masyarakat yang kurang mampu
Tabel 6. Alternatif Pemecahan Masalah Pokok
Potensi
ALTERNATIF PEMECAHAN
Masalah
Pemecahan
MASALAH
(berdasarkan
Masalah
urutan
Dapat dipecahkan sendiri
Pemecahan
oleh masyarakat
masalah
prioritas
Dilakukan
Dukungan
sepenuhnya
masalah)
masyarakat
dari luar
memerlukan bantuan dari
sendiri
luar
b.
∎
a.
∎
∎
c.
∎
∎
∎
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 49
Siklus 4. Pelaksanaan program dan monitoring evaluasi Waktu: 16 Agustus 2017 s.d 31 Agustus 2017
Tujuan 1. Melaksanakan program hasil prioritas perencanaan partisipatif 2. Membentuk kelompok kerja/panitia dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat 3. Memobilisasi peran masyarakat dalam melaksanakan program 4. Membangun kesadaran masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan kegiatan hingga monitoring dan evaluasi 5. Terbentuknya opini masyarakat tentang pelaksanaan program
BAB III KONDISI WILAYAH DESA
A. Sejarah Singkat Desa
Desa Rancaekek Kulon adalah salah satu desa di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, dengan kondisi geografis Wilayahnya adalah dataran. Berada pada Plateu Bandung yang merupakan bekas area genangan Danau Bandung Purba, dari sisa-sisa danau tersebut menjadi " ranca" (RAWA) Sisa-sisa genangan masih dijumpai hingga dekade 70-an. Pada Awalnya Desa Rancaekekkulon termasuk pada wilayah Desa Rancaekek, dan Pada Tahun 1982 Desa Rancaekek dimekarkan Menjadi Dua Desa yaitu Desa Rancaekek Wetan dan Rancaekek Kulon, yang sebelum nya Desa Rancaekek telah dimekarkan adalah Desa Sukamanah. Pada Tahun 1982 Kepala Desa dijabat oleh Sdr Kosasih. Kepemimpinan Desa Rancaekek Kulon : 1. Udin Syamsudin Periode 1986-1994 2. Enang Sodikin Periode 1994-2002 3. Sudiman Periode 2002-2007 4. Enang Sodikin Periode 2007-2013 5. Denny Wan Ikman Perode 2013-2017 ( Meninggal Dunia) 6. Asep King Susanto (Pejabat Sementara)
50 | A k t u a l i s a s i P e r a n d a n D a y a O p t i m a l M a s y a r a k a t Desa Rancaekek Kulon
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 51
B. Letak Geografis Desa
Batas-batas : Utara
: Desa Rancaekek Wetan dan Cileunyi wetan
Timur
: Desa Rancaekek wetan
Selatan
: Desa Sukamanah
Barat
: Desa Cileunyi Wetan dan Regal Sumedang
Luas Wilayah Desa Penglatan : 324,505 Ha Desa Rancaekek Kulon berada pada posisi 107,751 BT; 6,961 LS dengan ketinggian kurang lebih 668 M diatas permukaan laut. C. Kondisi Geografis Desa Tabel 7. Kondisi Geografis Desa
Nama Desa
Rancaekek Kulon
Tahapan Pembentukan Dasar Hukum Pembentukan Nomor Kode Wilayah Nomor Kode Pos Kecamatan
Rancaekek
Kabupaten/Kota
Bogor
Provinsi
Jawa Barat
DATA UMUM
1. Tipologi Desa 2. Tingkat Perkembangan Desa 3. Luas Wilayah
324,505 Ha
4. Batas Wilayah Sebelah Utara
Desa Rancaekek Wetan
Sebelah Selatan
Desa Sukamanah
Sebelah Barat
Kecamatan Cileunyi/Desa Tegal Sumedang
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 52
Sebelah Timur
Desa Rancaekek Wetan
Luas Wilayah Desa /Kelurahan a. Luas Wilayah
324.500 Hektar
b. Persentase Terhadap Luas Kecamatan
7.5%
Luas Lahan Sawah a. Luas Lahan Sawah
201.50 Hektar
b. Luas Lahan Non Sawah
9 Hektar
1. Ladang, Tambak, Kebun, Hutan Rakyat, Peternakan, dsb 2. Industri, Perumahan, Pertokoan, dsb
9 Hektar 114 Hektar
c. Lahan Berpengairan Teknis
0.00
d. Lahan Berpengairan Non Teknis
201.50
e. Lahan Tidak Berpengairan
0.00
Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan) a. jarak dari pisat pemerintahan Kecamatan b. jarak dari pusat pemerintahan Kota
1 Km 0.20 Jam -
c. jarak dari ibu kota kabupaten
45 Km 2 Jam
d. jarak dari ibu kota provinsi
23 Km 1,5 Jam
D. Monografi Desa Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Jumlah
%
%
%
6.854
51
6.696
49
13.550
100
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 53
Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Utama Jumlah No.
Kelompok
%
1.
PNS
60
1
2.
TNI/POLRI
39
1
3.
Buruh Tanaman Bahan Makanan
390
8
4.
Buruh Perkebunan
0
0
5.
Buruh Peternakan
21
0
6.
Buruh Perikanan
15
0
7.
Buruh Kehutanan
1
0
8.
Buruh Tani
1.211
24
9.
Pertambangan dan Penggalian
15
0
10.
Industri Pengolahan
1.658
32
11.
Bangunan/ Konstruksi
254
5
12.
Pedagang (Besar/ Eceran)
927
18
13.
Hotel dan Restoran
25
0
14.
Angkutan
415
8
15.
Komunikasi (Wartel, Warnet, dsb)
31
1
16.
Jasa Lainnya (Sebagian besar
82
2
5144
100
Industri Pengolahan) Total
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 54
Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Jumlah No.
Kelompok
1.
%
Islam
13.519
100
2.
Katolik
0
3.
Kristen
31
4.
Hindu
0
5.
Buddha
0
6.
Kepercayaan
0
0
Terhadap Tuhan YME lainnya Total
13.550
100
Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Yang Ditamatkan Jumlah No.
Kelompok
%
1.
Tidak/ Belum Punya Ijazah
1.715
12
2.
SD/Setara
4.129
29
3.
SMP/ Sederajat
4.300
31
4.
SMA/Sederajat
3.770
27
5.
Perguruan Tinggi
73
1
13.987
100
Total
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 55
E. Tabel 12. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa Lembaga Pemerintah dan Sosial Desa
Jumlah
Jumlah Perangkat desa
16 Orang
a. Kepala desa
1 Orang
b. Sekretaris Desa
1 Orang
c. Kasi
5 Orang
d. Kaur
2 Orang
e. Bendahara
1 Orang
f. Staff
3 Orang
g. Kepala Dusun
3 Orang
Badan Permusyawaratan Desa
11 Orang
a.Ketua
1 Orang
b.Wakil Ketua
1 Orang
c. sekretaris
1 Orang
d.Anggota
9 Orang
F. Tabel 13. Sarana dan Prasarana Sarana Sosial/Budaya 1. Sekolah Dasar a. Jumlah Sekolah b. Jumlah Murid c. Jumlah Guru/Pengajar 2. Sekolah Menengah Pertama a. Jumlah Sekolah b. Jumlah Murid c. Jumlah Guru/Pengajar 3. Sekolah Menengah Atas a. Jumlah Sekolah b. Jumlah Murid c. Jumlah Guru/Pengajar 4. Sekolah Menengah Kejuruan a. Jumlah Sekolah b. Jumlah Murid c. Jumlah Guru/Pengajar Sarana Kesehatan 1. Rumah Sakit
Jumlah
4 1593 79 1 382 10 1 542 14 1 542 10 0
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
2. Rumah Sakit Bersalin 3. Poliklinik 4. Posyandu 5. Apotek 6. Toko Obat 7. Puskesmas 8. Puskesmas Pembantu 9. Tempat Praktik Dokter 10. Tempat Praktik Bidan 11. Puskesdes 12. Polindes Sarana Keagamaan a. Masjid b. Surau/Langgar c. Gereja d. Wihara e. Gereja Katolik f. Pura
Daya
Optimal
Masyarakat
| 56
0 0 13 0 2 0 1 0 1 0 0 11 48 0 0 0 0
Tabel 14. Data Desa Lainnya Jumlah Penduduk
13.442 Orang
1. Laki-Laki
6.877 Orang
2. Perempuan
6.565 Orang
3. Usia 0-14
4.025
4. Usia 15-65
9.01
5. Usia 65 ke atas
524
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 1. Tuna Netra
3
2. Tuna Runggu
2
3. Tuna Daksa
4
4. Tuna Laras
1
5. Cacat Ganda
2
6. Tuna Wicara
1
7. Tuna Runggu-Tuna Wicara
0
8. Tuna Grahita
2
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah dijelaskan dengan menggunakan analisa SWOT. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). Berikut adalah rincian mengenai analisis SWOT yang dilakukan oleh kelompok KKN 27 terhadap Dusun I Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek. Desa Rancaekek Kulon terdiri dari 13 RW yang terbagi menjadi tiga dusun. Dusun I yang terdiri dari RW 1, 2, 3, 4, dan 12, kemudian Dusun II terdiri dari RW 5, 6, 7, dan 8, sedangkan Dusun III terdiri dari RW 9, 10, 11 dan 13. Dalam pelaksanaan KKN SISDAMAS di desa Rancaekek Kulon yang dilaksanakan oleh kelompok 25, 26, dan 27 dilakukan analisis potensi setiap dusun. Kelompok 25 menganalisis Dusun III, Kelompok 26 menganalisis Dusun II, dan Kelompok 27 menganalisis Dusun I. Dimana setiap dusun memiliki kondisi dan karakter yang berbeda, sehingga potensi yang dimiliki pun berbeda-beda. Namun disamping itu, terdapat beberapa kondisi yang bersifat menyeluruh di setiap dusun di desa Rancaekek
Kulon
57 | A k t u a l i s a s i P e r a n d a n D a y a O p t i m a l M a s y a r a k a t Desa Rancaekek Kulon
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 58
Desa Rancaekek Kulon memiliki keunggulan tersendiri sebagai salah satu desa di kecamatan Rancaekek. Setiap pontensi sumber daya yang dimiliki menjadi produk keunggulan tersendiri bagi desa. Beberapa pontensi desa Rancaekek Kulon diantaranya bidang kesenian,
pertanian
dan
penanggulangan
sampah.
Salah
satu
keunggulan dalam bidang kesenian adalah kesenian badawang. Dusun 1 memiliki kesenian khas yang menjadi keunggulan desa tersebut, yakni kesenian Badawang. Badawang ini sejenis ondel-ondel tapi berupa pawayangan yang biasa ditampilkan saat ada acara peringatan atau pesta rakyat. Badawang merupakan khas desa rancaekek Kulon karena di wilayah lain tidak ada dan berasal dari seniman badawang yang tinggal di RW 3. Namun dewasa ini, kesenian badawang menjadi budaya dari desa Rancaekek kulon, yang juga diikuti oleh RW lain. Kesenian badawang adalah patung orang-orangan besar atau makhluk raksasa yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain kostum dan dilengkapi topeng atau ukiran wajah dan kepala. Di dalam kerangka orang-orangan ini terdapat rongga yang dapat dimasuki orang yang membawanya ke pawai dan menggerakannya menari-nari. Badawang merupakan tradisi masyarakat Sunda di Jawa Barat yang mirip dengan kesenian ondel-ondel (Jakarta) dan barong (Bali). Yang membedakan nya adalah karakter badawang diambil dari tokoh pewayangan seperti, cepot, gareng, petruk, semar, pandawa lima, dan kurawa. Mengenai keberlangsungan kesenian di Dusun I, mayoritas masyarakat dari setiap generasi memiliki minat yang cukup tinggi, meskipun tidak seluruhnya. Terutama kesenian Badawang yang
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 59
merupakan kesenian khas dari Dusun I, setiap diadakannya kegiatan PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional) Badawang selalu diikut sertakan dalam kegiatan. Potensi yang ada di Dusun I tidak hanya sebatas pada bidang kesenian, dalam bidang
agama,
terdapat
majelis-majelis
pengajian yang menjadi tempat menimba ilmu maupun sebagai penyelenggara kegiatan keagamaan. Majelis-majelis keagaamaan tersebut beragam, mulai dari kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak, sampai pada organisasi keagamaan yang diselenggarakan oleh remaja. Dusun I juga memiliki madrasah penyelenggara pendidikan agama di luar sekolah yang terletak di RW 03. Majelis-majelis tersebut tentunya memberikan kesempatan untuk ikut terlibat dalam pemberdayaan agar kegiatan lebih maksimal. Dalam bidang pendidikan, di Dusun I terdapat beberapa lembaga pendidikan, baik umum maupun lembaga pendidikan penunjang. Pendidikan umum yang ada di Dusun I adalah SD (Sekolah Dasar) Negeri II Rancaekek sedangkaan pendidikan penunjangnya adalah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Dimana semua lembaga pendidikan ini
dengan
terbuka memberikan kesempatan pada
mahasiswa KKN SISDMAS untuk ikut terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan yang ada di Dusun I yang paling utamanya adalah pengelolaan sampah. Permasalahan pertama ini berkaitan kembali dengan tidak adanya lokasi TPS di Dusun I, setelah ditutupnya lokasi TPS di RW 03. Solusi sementara ini pembuangan sampah sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat, sehingga sementara tidak ada pengelolaan, masyarakat hanya membakar sampah di rumah masingmasing dan sebagian membuangnya di tempat pembuangan sampah
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 60
Pasar Wahana. Namun diakibatkan kondisi ini juga tak sedikit masyarakat Dusun I yang membuang saqmpah di jalur pengairan (drainase), terutama di sekitar RW yang dilalui sungai. Selain itu di Dusun I juga terjadi permasalahan mengenai ketidak jelasan dalam menentukan kriteria keluarga tidak mampu. Sebenarnya ini masalah yang juga terjadi secara umum di Desa Rancaekek Kulon, dan ini mengakibatkan masalah lain, yakni mengenai tidak pastinya target sasaran pemberian bantuan untuk warga kurang mampu, seperti halnya pembagian beras raskin. Permasalahan sosial juga terjadi karena kurang koordinasi antar pengurus Karang Taruna dari setiap RW. Kurangnya koordinasi ini terkait juga tidak adanya organisasi Karang Taruna Desa yang seharusnya dapat menjadi wadah aspirasi generasi muda di Desa Rancaekek Kulon yang merupakan perwakilan dari setiap RW. Selanjutnya dalam hal pendidikan agama, rasio antara majelis pendidikan agama anak dengan jumlah anak di Dusun I masih belum seimbang. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil observasi lapangan, masih banyak yang belum memiliki tempat mengaji rutin. Sehingga sumber pembelajaran agama mayoritas anak hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah yang tentu dengan alokasi waktu terbatas. Di samping itu, dari aspek pendidikan terdapat potensi yang dapat di kembangkan, misalnya dengan adanya sekolah dasar dan pesantren diharapkan dapat memberikan pembelajaran terhadap pendidikan anak dan sifat keagamaannya. Di Dusun 1 ini terdapat Sekolah Dasar Negeri 2 Rancaekek Kulon yang dapat dikatakan merupakan sekolah yang baik untuk anak-anak karena tenaga pengajar nya merupakan sarjana-sarjana yang telah mendedikasikan dirinya
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 61
untuk mengajar. Selain itu ada pesantren Babul Khoir yang jika dioptimalkan tempat nya untuk pengajaran keagamaan Terdapat ancaman yang terjadi jika tidak mengoptimalkan aspek pendidikan dan keagamaan. Seperti karakter anak menjadi keras dan melalaikan kewajiban ibadah nya karena kurang nya pendidikan dan buruknya pembentukan akhlak. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut Dusun 2 Desa Rancaekek Kulon merupakan lokasi dimana
kantor Desa Rancaekek Kulon terletak. Sama seperti di dusun yang lain, Dusun II ini memiliki keunggulan yaitu ada di bidang pengelolaan sampah. Terdapat salah satu warga yang mempunyai kapasitas dan kemampuan dalam mengelola sampah. Beliau dibantu dengan rekanrekannya mengubah sampah rumah tangga menjadi suatu pupuk. Namun, proses pemasaran pupuk yang masih dikatakan belum terealisasikan dengan efektif dan efisien. Sehingga pemasaran produk ini yang nantinya diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi. Dusun 3 desa Rancaekek Kulon merupakan wilayah pangan,
karena terdapat banyak persawahan yang dapat memberikan hasil pertanian yang begitu melimpah. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa rata-rata di dusun 3 mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani. Dengan demikian salah satu keunggulan di dusun 3 adalah sektor pertanian.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 62
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan kepada Masyarakat
Bentuk kegiatan atau program unggulan yang telah dilaksanakan oleh kelompok KKN 27 Desa Rancaekek Kulon adalah
RUMAH
STIMULASI. Rumah Stimulasi merupakan program yang berisi
kombinasi gagasan-gagasan dari setiap individu sesuai dengan jurusan masing-masing yang ada di kelompok 27. Adapun Visi dan Misinya adalah sebagai berikut. a. Visi
Menstimulasi masyarakat supaya mengembangkan potensi yang dimiliki. b. Misi
1) Mengoptimalkan pengajaran anak usia dini oleh orang tua 2) Meningkatkan antusiasme siswa-siswi terhadap dunia bahasa dan sastra 3) Menciptakan siswa-siswi yang produktif dalam pertanian melaui Vertical Garden Organic (VGO) 4) Membangun
pemerintah
desa
yang
tertib
terhadap
administrasi desa. 5) Membangun minat siswa-siswa dalam memahami aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. 6) Menciptakan
kesadaran
masyarakat
terhadap
makanan
bergizi. 7) Membudayakan pengajaran sejarah yang asik melalui gerakan literasi. 8) Menumbuhkan
semangat
mengapresiasi ilmu fisika.
siswa-siswi
dalam
rangka
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 63
Parameter keberhasilan adalah terlaksananya seluruh program rumah stimulasi, serta feedback yang diperoleh dari masing-masing target sasaran adalah feedback yang baik dan mampu memberikan semangat dalam melanjutkan secara kontinu program-program tersebut. Berikut rangkaian program yang ada di RUMAH STIMULASI.
1. Vertical Garden Organic (VGO)
Nama Kegiatan
: Vertical Garden Organic
Waktu Kegiatan
: Rabu, 30 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: SDN 07 Rancaekek
Sasaran Kegiatan
: Siswa-siswi kelas 6
Tujuan Kegiatan
: Untuk meningkatkan ketahanan pangan, hasil pertanian organik, dan kreativitas anak terhadap pertanian
Deskripsi Kegiatan
:Pembuatan media tanam dari botol air mineral bekas
menjadi
vertical
garden,
lalu
pengadukan tanah, arang sekam dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1. Mulai menanam sayuran di media yang telah dibuat. Melakukan
pengarahan
cara
memelihara
tanaman Indikator Keberhasilan
: Siswa-siswi mengetahui pentingnya pertanian organik dan mengetahui guna barang bekas dari hasil kreativitas.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 64
2. Bimbingan Belajar Ada Anak SD Dan MDA Guna Meningkatkan Potensi Anak-Anak Dalam Mengaji Dan Calistung
Nama Kegiatan
: Bimbingan belajar ada anak SD dan MDA guna meningkatkan
potensi
anak-anak
dalam
mengaji dan calistung Waktu Kegiatan
: Kamis, 31 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: MDA Al-Hibah
Sasaran Kegiatan
: Siwa dan siswa SD/MDA
Tujuan Kegiatan
: Secara umum membantu siswa-siswa agar mendapatkan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga setiap murid data belajar
secara
efisien
sesuai
dengan
kemampuannya yang dimiliki oleh siswa: a. Meningkatkan potensi anak dalam proses belajar, b. Membantu anak-anak dalam psikologis dimasa perkembangan, c. Menyalurkan minat dan bakat anak yang terpendam dalam dirinya, d. Mengembangkan suasana yang kondusif, e. Memahami lingkungan pendidikan. Deskripsi Kegiatan
: Bimbingan belajar ini merupakan suatu proses bimbingan
kepada
anak-anak
guna
meningkatkan daya tarik anak untuk lebih giat lagi dalam proses belajar.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
3.
Daya
Optimal
Masyarakat
| 65
Penyuluhan dan Penilaian Administrasi RW
Nama Kegiatan
: Penyuluhan dan Penilaian Administrasi RW
Waktu Kegiatan
: Jumat, 18 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: Kediaman RW. 04 dan kediaman tiap-tiap RT
Sasaran Kegiatan
: Ketua RW. 04 dan seluruh ketua RT di RW. 04
Deskripsi Kegiatan
: Penyuluhan dan penilaian dilakukan ketika saya menjadi tim penilai untuk RT terbaik. Kegiatan ini menggunakan metode door to door
(pintu
ke
pintu),
sehingga
saya
mendatangani setiap RT yang ada untuk melakukan penyuluhan dan penilaian. Tujuan Kegiatan
: Untuk memberikan pemahaman kepada tiap RT dan RW. 04 mengenai administrasi yang baik dan untuk menertibkan administrasi RW.
Indikator Keberhasilan
: Kepahaman ketua RW. 04 beserta RT-RT nya mengenai administrasi yang baik sesuai dengan aturan Bupati Bandung No. 56 Tahun 2010 .
4.
Pembelajaran Bahasa Arab Praktis dengan Melalui Nada/Nyanyian
Nama Kegiatan
: Pembelajaran Bahasa Arab Praktis dengan Melalui Nada/Nyanyian
Waktu Kegiatan
: Senin dan Rabu 21, 23, 28, 30 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: Yayasan DTA Al – Hiba (Al – Hidayah Babakan Loa, Rancaekek Kulon)
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Sasaran Kegiatan
Daya
Optimal
Masyarakat
| 66
: Kelas 4 Yayasan DTA Al – Hiba (Al – Hidayah Babakan Loa, Rancaekek Kulon)
Tujuan Kegiatan
: Memberikan inspirasi kepada para guru agar mempermudah KBM dan juga memberikan kemudahan bagi para santriwan – santriwati dalam
mempelajari
Bahasa
Arab
dengan
metode bernyanyi. Deskripsi kegiatan
:
Kegiatan belajar mengajar di DTA Al – Hiba dimulai pada pukul empat sore hingga setengah enam menjelang adzan maghrib. Sebelum belajar para santri melakukan doa bersama lalu dilanjutkan dengan mengaji iqra’ bagi yang masih menggunakannya sedangkan ada juga sebagian yang sudah menempyuh jenjang alqur’an. Pad a awal pembelajaran Bahasa arab, tenaga pengajar (mahasiswa) memberikan beberapa kosa kata benda yang memang lazim digunakan di sekolah dan juga sering dapat dilihat oleh para santri. Metode pemberian kosa kata itu dengan menggunakan alunan nada. Lalu ada juga pengenalan anggota tubuh dalam Bahasa arab dengan nyanyian. Metode ini memang telah banyak digunakan oleh para guru dari sejak dahulu, khususnya para guru yang mengajar Bahasa arab. Karena mengajar Bahasa arab dengan menggunakan metode
bernyanyi
itu
menyenangkan
dan
akan
memberikan
kemudahan. Tidak hanya bagi para santri yang menjadi mudah menghafal banyak kosakata dengan bernyanyi, tetapi juga para guru akan lebih mudah untuk mendapatkan atensi dan ambisi belajar para santri. Karena itu, metode ini sangatlah baik dan cocok dalam mempelajari kosa kata baru Bahasa arab.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 67
1. Mengenalkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Program 5. Studi Pendidikan Fisika dan Beasiswa S1 kepada peserta didik SMK CLHA 49 di Rancaekek Kulon
Nama Kegiatan
: Sosialisasi UIN SGD Bandung beserta Beasiswa S1 di dalamnya
Waktu Kegiatan
: Kamis, 31 Agustus 2017, 09.00-10.30 WIB
Tempat Kegiatan
: SMK CLHA 49, Kelas XI dan XII
Sasaran Kegiatan
: Peserta Didik SMK CLHA 49, Kelas XI dan XII
Tujuan Kegiatan a.Melalui
:
kegiatan
presentasi
mengenai
pergurauan
tinggi
(khususnya Prgram Studi Pendidikan Fisika UIN SGD Bandung). Menambah minat Peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. b.Melalui kegiatan sosialisasi peserta didik mengetahui proses seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri terutama UIN SGD Bandung (khususnya Prgram Studi Pendidikan Fisika UIN SGD Bandung). c.Melalui kegiatan sosialisasi peserta didik mengetahui biaya, keringanan biaya, dan beasiswa kuliah di UIN SGD Bandung. d.Melalui kegiatan sosialisasi peserta didik mengenali program studi pendidikan fisika di UIN SGD Bandung dan program studi lain yang linear dengan jurusan di SMK.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Deskripsi Kegiatan
Daya
Optimal
Masyarakat
| 68
:
Perkenalan dan penjelasan mengenai tujuan dari Program Sosialisasi UIN SGD Bandung beserta Beasiswa S1 di dalamnya. Mengenalkan UIN SGD Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi negeri berbasis Agama Islam di bawah Kementrian Agama RI. Mengenalkan fakultas Program studi di UIN SGD Bandung secara umum dan khususnya program studi Pendidikan Fisika. Menjelaskan proses perkuliahan progra studi Pendidikan Fisika serta peluang profesi terkait setelah lulus. Memberikan informasi mengenai proses seleksi masuk UIN SGD Bandung
2. Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA (Terpadu) SMP
Nama Kegiatan
: Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA (Terpadu) SMP
Waktu Kegiatan
: Kondisional (Antara sore hari atau malam hari)
Tempat Kegiatan
: Posko Kelompok 27 KKN SISDAMAS 2017
Sasaran Kegiatan
: Peserta Didik SMP yang tinggal di sekitar posko.
a. Latar Belakang Kegiatan Mata pelajaran IPA merumakan mata pelajaran yang dijadikan dasar dalam cabang ilmu pengetahuan lainnya. Sehingga mata pelajaran ini merupakan salah satu yang dipelajari peerta didik sejak duduk di bangsku sekolah dasar sampai SMP, untuk kemudia pada tingkat SMA mata pelajaran ini dipecah menajdi tiga cabang ilmu yakni fisika, kimia, dan biologi. Dalam pelaksanaan KKN Sisdamas di desa Rancaekek Kulon, terdapat beberapa peserta didik yang sekolah di tingkat SMP tinggal
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 69
disekitar posko kelompok 27. Oleh karena itu penulis melakukan observasi melalui metode survey dan wawancara kepada peserta didik mengenai pembelajaran IPA. Berikut perolehan data permasalahan yang penulis rangkum : 1. Kuragnya pendampingan orang tua (orang sekitar tempat tinggal) dalam menunjang pembelajaran di luar sekolah. 2. Kurangnya pemahaman peserta didikterhadap materi IPA. 3. Kurangnya Pelaksanaan pembelajaran di rumah 4. Pemahaman
terhadap
materi
prasyarat
untuk
menunjang
pembelajaran masih lemah. 5. Waktu (durasi) pelaksanaan pembelajaran fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah, dibandingkan ketercapaian pemhaman materi yang banyak. 6. Alternatif kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA masih kurang. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melaksanakan program yang
dapat
mengatasi
dan
atau
setidaknya
meminimalisasi
permsalahan yang ada. Berikut teknis pelaksanaan program yang dirangkum setiap poin: 1. Berlangsungnya pembelajaran di luar sekolah dengan disertai bimbingan oleh mahasiswa peserta KKN Sisdamas. 2. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi IPA melalui pembelajaran. 3. Terbentukya budaya baru di kalangan peserta didik SMP dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah. 4. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi prasyarat untuk menunjang pembelajaran.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 70
5. Memberikan alternatif fasilitator pelaksanaan pembelajaran fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah. 6. Memberikan alternative kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA. Indikator Keberhasilan
: 1. Memahami materi di sekolah. 2. Menyelesaikan tugas. 3. Terbentuknya kebiasaan baru yakni pembelajaran mandiri. 4. Terbentuknya kelompok belajar.
Tujuan kegiatan pelaksanaan program dijelaskan sebagai berikut : 1. Melalui bimbingan belajar eserta didik mampu memahami materi pembelajaran di sekolah dengan baik. 2. Melalui bimbingan belajar peserta didik mampu menyelesaikan tugas dari guru di sekolah dengan baik, melalui bimbingan. 3. Melalui bimbingan belajar Peserta didik memiliki kebiasaan baru untuk melaksanakan pembelajaran mandiri di luar sekolah. 4. Dengan diadakannnya program bimbingan belajar, diharapkan setelah selai pelaksanaan KKN terbentuk kelompok belajar peserta didik di sekitar tempat tinggalnya.
3. Pembelajaran Fisika Suhu dan Kalor di Kelas VI Sekolah Dasar
Nama Kegiatan
: Pembelajaran IPA Materi Suhu dan Kalor (Fisika) di Kelas
Waktu Kegiatan
: Senin, 21 Agustus 2017 pukul 13.00-14.30 Jumat 25 Agustus 2017 pukul 13.00-14.30
Tempat Kegiatan
: Posko KKN Kelopmok 27
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Sasaran Kegiatan
Daya
Optimal
Masyarakat
| 71
: Peserta Didik SD Negeri VII Rancaekek, kelas VI B dan VI C
Tujuan Kegiatan
:
1. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan metode diskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan definisi suhu. 2. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan metode demonstrasi, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat hantaran suhu pada benda. 3. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan metode demonstrasi, peserta didik mampu menjelaskan perubahan benda akibat pengaruh suhu. 4. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan metode diskusi, peserta didik mampu mendeskripsikan aplikasi konsep suhu dalam kehidupan sehari-hari. 5. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan melaksanakan praktikum, peserta didik mampu menjelaskan proses hantaran suhu. 6. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan melaksanakan praktikum, peserta didik mampu menjelaskan pengaruh suhu terhadap perubahan benda. 7. Melalui kegiatan pembelajaran tentang suhu dengan melaksanakan praktikum, peserta didik mampu mengindentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam percobaan yang dilakukan.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 72
Indikator Keberhasilan 1 .
Memahami hubungan antara suhu, sifat hantaran, perubahan benda akibat pengaruh perubahan suhu melalui pengamatan, serta mendeskripsikan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Mendeskripsikan definisi suhu
Mengidentifikasi sifat hantaran suhu pada benda
Menjelaskan perubahan benda akibat pengaruh suhu
Mendeskripsikan aplikasi konsep suhu dalam kehidupan sehari-hari.
2 .
Melaksanakan percobaan tentang hantaran dan perubahan benda akibat pengaruh suhu, serta mengidentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam percobaan tersebut.
Menjelaskan proses hantaran suhu
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap perubahan benda
Mengindentifikasi variable bebas dan variable terikat dalam percobaan yang dilakukan.
4. Penyuluhan Makanan Sehat dan Bergizi
Nama Kegiatan
: Penyuluhan Makanan Sehat dan Bergizi
Waktu Kegiatan
: Selasa, 22 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: Aula Kantor Desa
Sasaran Kegiatan
: Masyarakat dan Karang Taruna
Tujuan Kegiatan
: Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya makan makanan yang sehat bergizi serta menyadarkan masyarakat akan bahaya mengkonsumsi zat aditif dan bagaimana cara membedakan makanan dan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 73
minuman yang mengandung zat alami dengan yang mengandung zat buatan. Deskripsi Kegiatan
: Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah atau penyampaian secara lisan di depan masyarakat. Menjelaskan nutrisi apa saja yang terkandung
dalam
makanan
bergizi,
cara
mengolahnya, dan bahaya pada kesehatan jika mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif seperti pewarna, pengawet, dan perasa secara berlebihan.
5. Menggali Sejarah Dengan Dakwah
Nama Kegiatan
: Menggali Sejarah dengan Dakwah
Waktu Kegiatan
: Jumat, 11 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: SDN 02 Rancaekek Kulon
Sasaran Kegiatan
: Siswa-siswi SDN 02 Rancaekek Kulon
Tujuan Kegiatan
: Mengingatkan akan luhurya jasa para pahlawan dan panjangnya sejarah dalam rangka pembentukan karakter anak sejak dini melalui implementasi dari nilai-nilai sejarah.
Deskripsi Kegiatan
: Kegiatan kultum yang dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Dhuha. Materi berisi nilainilai
sejarah
yang
mudah
dipahami,
direnungkan dan dapat diaplikasikan oleh siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 74
Indikator Keberhasilan
: Siswa-siswi minimal mengetahui sejarah Bangsa Indonesia dan muncul rasa cinta diawali kebanggan sebagai orang Indoensia dalam dirinya.
6.
Jarimatika Ceria
Nama Kegiatan
: Pengenalan jarimatika ceria
Waktu Kegiatan
: Senin dan Rabu, 21 dan 23 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: SDN 02 Rancaekek Kulon
Sasaran Kegiatan
: Siswa-siswi SDN 02 Rancaekek Kulon
Tujuan Kegiatan
:Dengan
adanya
diharapkan
pengenalan
siswa-siswi
jarimatika
dapat
ini
memahami
perhitungan matematika dengan mudah dan menyenangkan. Selain itu, dengan adanya jarimatika ceria ini supaya siswa-siswi lebih lebih menyukai matematika. Metode jarimatika memberikan proses visualisasi proses berhitung sehingga
membiasakan
siswa-siswi
mengembangkan otak kanan dan kiri, baik secara motorik maupun secara fungsional sehingga otak lebih bekerja lebih optimal. Deskripsi Kegiatan
: Jarimatika memanfaatkan jari-jari tangan untuk menyelesaikan perhitungan matematika dari Kali
Bagi
Tambah
Kurang
(KaBaTaku).
Namun, metode jarimatika difokuskan kepada operasi
perkalian.
Jarimatika
ceria
diperkenalkan kepada siswa-siswi kelas 6 SD.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 75
Indikator Keberhasilan
: Siswa-siswi minimal memahami materi operasi perkalian dasar dengan metode jarimatika. Siswa-siswi berminat dan tertarik ingin lebih mempelajari lagi metode jarimatika
serta
terciptanya suasana belajar yang asyik melalui jarimatika.
7.
Edukasi Imunisasi MR (Mesleas Rubella)
Nama Kegiatan
: Edukasi Imunisasi MR (Mesleas Rubella)
Waktu Kegiatan
: Selasa, 8 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: SDN 7 Rancaekek
Sasaran Kegiatan
: Orangtua dan Siswa SDN 7 rancaekek
Tujuan Kegiatan
: Memberikan pemahaman kepada siswa serta orangtua siswa mengenai Imunisasi Measles (Campak) Rubella (Campak Jerman)
dan
Pentingnya
melakukan
imunisasi MR. Indikator Keberhasilan
:
1. Orangtua dan siswa mendapat informasi mengenai imunisasi Measles Rubella. 2. Pemahaman Orangtua mengenai pentingnya imunisasi. 3. Orangtua dan Siswa tidak takut melakukan imunisasi.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Deskripsi Kegiatan
Daya
Optimal
Masyarakat
| 76
:
Kegiatan dilaksanan hari Selasa tanggal 8 Agustus 2017 yangbertempat di SDN 7 Rancaekek. Sesuai dengan program pemerintah pemberian yang dilakukan selama bulan Agustus sampai September 2017 ialah imunisasi/Vaksin Measles Rubella. Measles atau campak dan Rubella atau campak Jerman. Pemerintah mengagendakan program tersebut campak ulang Measles dan Rubella karena hal ini sangat penting mengingat dampak yang tibul dari kedua virus tersebut bisa menyabakan kecacatan bahkan kematian. Nah dalam halini kita penting mengedukasi imunisasi/ vaksin MR. Banyak dari masyarakat tidak mau melakukan imunisasi/vaksin disebabkan informasi yang dioeroleh tidak menyeluruh, selain itu hoax atau berita bohong yang beredar di masyarakat membuat masyarakat takut untuk di vaksin/ imunisasi. Dalam kegiatan yang dilakasanakan di SDN 7 Rancaekek siswa dikumpulkan di kelas masing, dan orangtua yang turut hadir mendamoingi anak hadir di ruang kelas. Setiap siswa menunggu giliran untuk di vaksin campak. Pemberian vaksin dimulai pukul 8. Selang waktu yang ada digunakan untuk edukasi kepada siswa-siswa serta orangtua. Di dalam ruangan kelas di kumpulkan siswa siswa berdasarkan tingkatan kelas. Pemberian vaksin didahulukan pada siswa-siwa kelas 1 dan 2, dilanjut kelas 3 dan 4, hingga kelas 5 dan 6. Saat memasuki kelas 1 dan 2 tidak jarang murid yang mulai histeris takut untuk di vaksin. Proses edukasi dilakukan di kelas 1,2, dan 3 melalui metode bercerita. Diawali permainan lalu bercerita. Metode bercerita menjadi salah satu cara untuk menyampaikan informasi terhadap anak, karena pada fase tersebut anak masih dalam dunia imajinasi sehingga
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 77
gambaran yang disampaikan melalui cerita mudah untuk dipahami anak-anak. Dari cerita yang disampaikan bahwa vaksin itu penting dan membuat kita sehat, penyakitpun takut untu memasuki tubuh kita karena sudah terbentuk sistem imun/ sistem kekebalan tubuh. Sedangkan pada siswa kelas 4, 5, dan 6 metode yang disampaikan melalui cerita dan sesi tanya jawab. Karena pada usia anak di kelas 4,5,dan 6 sudah mampu untuk diajak diskusi, dan rasa ingin tahu mereka pun bisa terjawab. Sedang kan edukasi terhadap orangtua dengan penyampaian informasi serta menjawab isu-isu atau mitos yang berkembang di masyarakat supaya masyararakt mendapatkan informasi yang jelas serta tidak takut melakukan campak ulang.
8. Optimalisasi Psikomotorik (Motorik Kasar dan Halus) pada Anak Usia Dini (AUD)
Nama Kegiatan
: Optimalisasi Psikomotorik (Motorik Kasar dan Halus) pada Anak Usia Dini (AUD).
Waktu Kegiatan
: Senin, 28 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: PAUD An-Nadliyah
Sasaran Kegiatan
: Guru dan Orangtua/Wali murid PAUD An Nadliyah.
Tujuan Kegiatan
:Guru dan Orangtua/Wali dapat mengoptimalkan kemampuan psikomotorik anak melalui permainan sederhana.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 78
Indikator Keberhasilan 1. Guru
: dan
Orangtua/Wali
memahami
perkembangan
psikomotorik Anak Usia Dini (AUD) 2. Guru dan Orangtua/Wali mampu mengembangan psikomotorik Anak Usia Dini (AUD) di rumah dan sekolah melalui permainan sederhana
Deskripsi Kegiatan : Anak Usia Dini adalah masa-masa emas atau golden age pada masa perkembangan anak. Pada masa tersebut masa paling berharga untuk mengoptimalkan kemampuan psikomotorik anak. Psikomotorik anak meliputi motorik kasar dan motorik halus. Optimalisasi Kemampuan motorik anak akan mempermudah persiapan anak pada masa pra belajar, melatih kemandirian serta damapat menumbuh rasa percaya diri. Motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan otot-otot kecil pada tubuh. Sedangkan motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang melibatkan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang menggunakan otot-otot besar seperti berlari, menendang, melompat dan sebagainya. Pengembangan motorik pada anak memperkenalkan
dan
melatih
anak
psikomotoriknya berkembang. Selain
sehingga itu
dapat
kemampuan meningkatkan
kemampuan mengelola, mengotrol gerak tubuh serta kreatifitas anak. Metode latihan optimaisasi mototik kasar dan halus melalui permainan. Pertama anak diberikan kertas lipat kemudian anak di perintahkan membuat kapal, lalu meminta menerbangkan kapal tersebut. Setelah kal itu terbang anak di perintahkan berlari mengabil
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 79
pesawat yang terbang tadi. Dalam kegiatan tersebut kedua aspek motorik kasar dan halus dilibatkan.
9. Pemberian Vitamin A dan Edukasi Imunisasi Campak Rubella
Nama Kegiatan
: Pemberian Vitamin A dan Edukasi Imunisasi Campak Rubella
Waktu Kegiatan
: Sabtu, 12 Agustus 2017
Tempat Kegiatan
: Posyandu Rw 03
Sasaran Kegiatan
: Masyarakat RW 03
Tujuan Kegiatan
: 1. Memberi pemahaman pentingnya imunisasi serta dampak yang timbul tidak diimunisasi. 2. Menjawab
isu-isu
yang
beredar
di
masyarakat mengenai imunisasi. Indikator Keberhasilan
: 1. Masyarakat paham pentingnya imunisasi. 2. Masyarakat
tidak
takut
isu-isu
negatif
melakukan
imunisasi. 3. Terjawabnya
mengenai
imunisasi Deskripsi Kegiatan
: Setelah kegiatan penimbanngan dan pemberian vitamin A, orangtua dan wali dikumpulkan di teras
samping
disampaikan
Posyandu.
bahwa
program
Kemudian imunisasi
camapak ulang MR ini merupakan salah satu program
pemerintah,
serta
pentingnya
melakukan imunisasi. Setelah penyampaian informasi dilanjut sesi tanya jawab. Masyarakat antusias beberapa pertanyaan disampaikan, dan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 80
hal yang banyak yang ditanyaka masyarakat adalah
mitos-mitos
yang
berkembang
di
masyarakat tentang vaksin palsu, haram dan sebagainya.
Kemudian
kami
dan
bidan
setempat menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.
10. Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA (Terpadu) SD
Nama Kegiatan
: Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA (Terpadu) SD
Waktu Kegiatan
: Kondisional (Antara siang atau sore hari)
Tempat Kegiatan
: Posko Kelompok 27 KKN SISDAMAS 2017
Sasaran Kegiatan
: Peserta Didik SD yang tinggal di sekitar Posko
Sasaran Kegiatan
: Peserta Didik SMP yang tinggal di sekitar posko
Latar Belakang Kegiatan
:
Mata pelajaran IPA merumakan mata pelajaran yang dijadikan dasar dalam cabang ilmu pengetahuan lainnya. Sehingga mata pelajaran ini merupakan salah satu yang dipelajari peserta didik sejak duduk di bangsku sekolah dasar (SD) sampai SMP, untuk kemudia pada tingkat SMA mata pelajaran ini dipecah menajdi tiga cabang ilmu yakni fisika, kimia, dan biologi. Dalam pelaksanaan kkn sisdamas di desa Rancaekek Kulon, terdapat beberapa peserta didik yang sekolah di tingkat SMP tinggal disekitar posko kelompok 27. Oleh karena itu penulis melakukan
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 81
observasi melalui metode survey dan wawancara kepada peserta didik mengenai pembelajaran IPA. Berikut perolehan data permasalahan yang penulis rangkum : 1. Kurangnya pendampingan orang tua (orang sekitar tempat tinggal) dalam menunjang pembelajaran di luar sekolah. 2. Kurangnya pemahaman peserta didikterhadap materi IPA. 3. Kurangnya Pelaksanaan pembelajaran di rumah 4. Pemahaman
terhadap
materi
prasyarat
untuk
menunjang
pembelajaran masih lemah. 5. Waktu (durasi) pelaksanaan pembelajaran fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah, dibandingkan ketercapaian pemhaman materi yang banyak. 6. Alternatif kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA masih kurang.
Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melaksanakan program yang
dapat
mengatasi
dan
atau
setidaknya
meminimalisasi
permsalahan yang ada. Berikut teknis pelaksanaan program yang dirangkum setiap poin: 1. Berlangsungnya pembelajaran di luar sekolah dengan disertai bimbingan oleh mahasiswa peserta KKN Sisdamas. 2. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi IPA melalui pembelajaran. 3. Terbentukya budaya baru di kalangan peserta didik SD dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah. 4. Meningkatnya
pemahaman
peserta
didik
prasyarat untuk menunjang pembelajaran.
terhadap
materi
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
5. Memberikan alternatif
Daya
Optimal
Masyarakat
| 82
fasilitator pelaksanaan pembelajaran
fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah. 6. Memberikan alternative kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA. Indikator Keberhasilan
:
1. Memahami materi di sekolah. 2. Menyelesaikan tugas. 3. Terbentuknya kebiasaan baru yakni pembelajaran mandiri. 4. Terbentuknya kelompok belajar. Tujuan Kegiatan
:
1. Melalui bimbingan belajar eserta didik mampu memahami materi pembelajaran di sekolah dengan baik. 2. Melalui bimbingan belajar peserta didik mampu menyelesaikan tugas dari guru di sekolah dengan baik, melalui bimbingan. 3. Melalui bimbingan belajar Peserta didik memiliki kebiasaan baru untuk melaksanakan pembelajaran mandiri di luar sekolah. 4. Dengan diadakannnya program bimbingan belajar, diharapkan setelah selai pelaksanaan KKN terbentuk kelompok belajar peserta didik di sekitar tempat tinggalnya. 5. 11. Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA (Terpadu) SMP Nama Kegiatan : Bimbingan Belajar Mata Pelajaran IPA
(Terpadu) SMP
Waktu Kegiatan
: Kondisional (Antara sore atau malam hari)
Tempat Kegiatan
: Posko Kelompok 27 KKN Sisdamas 2017
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Latar Belakang
Daya
Optimal
Masyarakat
| 83
:
Kegiatan Mata pelajaran IPA merumakan mata pelajaran yang dijadikan dasar dalam cabang ilmu pengetahuan lainnya. Sehingga mata pelajaran ini merupakan salah satu yang dipelajari peerta didik sejak duduk di bangsku sekolah dasar sampai SMP, untuk kemudia pada tingkat SMA mata pelajaran ini dipecah menajdi tiga cabang ilmu yakni fisika, kimia, dan biologi. Dalam pelaksanaan kkn sisdamas di desa Rancaekek Kulon, terdapat beberapa peserta didik yang sekolah di tingkat SMP tinggal disekitar posko kelompok 27. Oleh karena itu penulis melakukan observasi melalui metode survey dan wawancara kepada peserta didik mengenai pembelajaran IPA. Berikut perolehan data permasalahan yang penulis rangkum : 1. Kuragnya pendampingan orang tua (orang sekitar tempat tinggal) dalam menunjang pembelajaran di luar sekolah. 2. Kurangnya pemahaman peserta didikterhadap materi IPA. 3. Kurangnya Pelaksanaan pembelajaran di rumah 4. Pemahaman
terhadap
materi
prasyarat
untuk
menunjang
pembelajaran masih lemah. 5. Waktu (durasi) pelaksanaan pembelajaran fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah, dibandingkan ketercapaian pemhaman materi yang banyak. 6. Alternatif kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA masih kurang.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 84
Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melaksanakan program yang
dapat
mengatasi
dan
atau
setidaknya
meminimalisasi
permsalahan yang ada. Berikut teknis pelaksanaan program yang dirangkum setiap poin: 1. Berlangsungnya pembelajaran di luar sekolah dengan disertai bimbingan oleh mahasiswa peserta KKN Sisdamas. 2. Meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi IPA melalui pembelajaran. 3. Terbentukya budaya baru di kalangan peserta didik SMP dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah. 4. Meningkatnya
pemahaman
peserta
didik
terhadap
materi
prasyarat untuk menunjang pembelajaran. 5. Memberikan alternatif
fasilitator pelaksanaan pembelajaran
fisika/IPA, yang masih kurang di sekolah. 6. Memberikan alternative kegiatan di luar sekolah yang menunjang pembelajaran IPA. Indikator Keberhasilan
:
1. Memahami materi di sekolah. 2. Menyelesaikan tugas. 3. Terbentuknya kebiasaan baru yakni pembelajaran mandiri. 4. Terbentuknya kelompok belajar.
Tujuan Kegiatan
:
1. Melalui bimbingan belajar eserta didik mampu memahami materi pembelajaran di sekolah dengan baik. 2. Melalui bimbingan belajar peserta didik mampu menyelesaikan tugas dari guru di sekolah dengan baik, melalui bimbingan.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 85
3. Melalui bimbingan belajar Peserta didik memiliki kebiasaan baru untuk melaksanakan pembelajaran mandiri di luar sekolah. 4. Dengan diadakannnya program bimbingan belajar, diharapkan setelah selai pelaksanaan KKN terbentuk kelompok belajar peserta didik di sekitar tempat tinggalnya.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Tabel 15. Faktor Pendukung dan Penghambat Alternatif Penyelesaian
No
Nama
Faktor
Faktor
..
Program
Pendukung
Penghambat
Masalah Oleh Mahasiswa KKN SISDAMAS
1. Adanya lokasi
TPS
adanya
1. Mahasiswa KKN
lokasi
TPS
SISDAMAS UIN
(Tempat
sementara
Pembuangan
setiap
Sampah)
Sehingga
di
beberapa 1.
1. Tidak
Pengelolaan
lokasi
Sampah
SGD
Bandung
RW.
2017
dapat
berpartisipasi
banyak
dari
dalam
kegiatan
masyarakat
sosialisasi kepada
Desa
yang
masyarakat
Rancaekek
beranggapan
juga
Kulon.
bahwa
perencanaan
Lokasi yang
di
di
TPS dapat
digunakan berada
di
lokasi
dan dalam
pembuangan
program
strategis
teralu
bersama
tokoh-
jauh.
Oleh karena itu
tokoh
pembuangan
terkait
masyarakat termasuk
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 86
wilayah
sampah
Dusun I (RW
dilakukan
01), Dusun II
masyarakat
RW.
(RW
sendiri
tujuan
dan
07), Dusun
III (RW 13).
pengurus oleh
secara
Taruna
Karang di
setiap Dengan
beragam. Selain
memaksimalkan
itu
penggunaan lahan
masih
banyak
lokasi TPS.
masyarakat yang
belum
mengetahui lokasi
TPS
disetiap Dusun. 2. Adanya
2. Kurang
2. Mahasiswa
KKN
inisiatif dari
kesadaran
SISDAMAS
masyarakat
beberapa
SGD
Bandung
untuk
kelompok
2017
dapat
mengelola
masyarakat
berpartisipasi
LSM
dalam
dalam
(Lembaga
membuang
sosialisasi
Suadaya
sampah. Banyak
pelaksanaan
Masyarakat)
diantaranya
program
yang
yang
pengelolaan
berkonsentra
membuang
si
sampah
dalam
masih
UIN
kegiatan
sampah
LSM
ke
Melati
mekar
sungai
kepada
tokoh
proram
aliran
pengelolaan
ataupun
sampah.
drainase
maupun
lainnya.
masyarakatnya,
LSM
yang
jalur
masyarakat
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
berlokasi
Daya
Optimal
Masyarakat
| 87
Beberapa
termasuk
kepada
RW 07 ini
diantaranya juga
pengurus
Karang
bernama
lebih
Taruna
LSM Melati
langsung
Mekar.
membakar
Dimana,
sampah
LSM
dihalaman
tersebut
rumah,
sudah
di
lama
memilih
di
setiap
3. Kesulitan dalam 3. Mahasiswa
KKN
RW.
dibandingkan
berdiri,
dengan
namun
membuang
kegiatan
wilayah
pengelolaan
dengan
sampah
jarak TPS yang
mulai
jauh.
ke TPS,
alasan
digalakan sekitar enam bulan belakangan ini. 3. Adanya program
menentukan
kerja operasi
jobdesc
(job
SGD
Bandung
bersih
description) dan
2017
dapat
beberapa
juga pihak yang
berpartisipasi
Karang
akan
dalam
Taruna yang
di
RW belum
SISDAMAS
terlibat
UIN
sosialisai
dalam
dan
pelaksanaan
perencanaan
juga
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 88
berjalan
program
di
maksimal.M
setiap RW. Hal
pelaksanaan
aka dari itu
ini
program
berkaitan
juga
dengan
konsep
pengelolaan
sulitnya
sampah
yang
di
menentukan
pelopori oleh LSM
waktu
Melati Mekar.
pelaksanaan sosialisasi
ke
tokoh RW dan Karang Taruna dari
masing-
masing
RW.
Sehingga penentuan konsep
dan
teknis pelaksanaan program menjadi terhambat. 1. Keterbukaan 1. Kesulitan dalam 1. Mencari alternatif
2.
Pelaksanaan
pihak
menyesuaikan
jadwal yang sesuai.
pembelajaran
sekolah, baik
jadwal
Dengan
IPA (Fisika)
dari
pelajaran IPA di
pelaksanaan
di
Sekolah
kelas
pembelajaran
maupun
waktu Kegiatan
setiap kelas pada
Mahasiswa
hari yang berbeda.
Dasar
Sekolah
Guru
Kepala
Wali
mata
dengan
cara
di
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
dalam
Daya
Optimal
Masyarakat
| 89
pelaksanaan.
memberikan kesempatan bagi Mahasiswa Peserta KKN SISDAMAS untuk melaksanaka n program. 2. Antusiasme
2. Tidak
2. Membawa
alat
peserta didik
tersedianya
penunjang
yang
ruang
praktikum,
untuk
laboratorium
melaksanakan
melaksanaka
beserta alat dan
praktikum di kelas.
n praktikum
juga
pada
berupa
pembelajara.
proyektor untuk
Sehingga
menunjang
membuat
pembelajaran
peserta didik
dan
lebih mudah
praktikum.
tinggi
untuk
fasilitas
kegiatan
memahami materi pembelajaran . 3. Tidak
pernah 3. Membuat
LKPD
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 90
dilaksanakan
serta
praktikum
memaksimalkan
dalam
penggunaan media
semua
pembelajaran,
yang ada (seperti
sehingga peserta
papan tulis) dalam
didik
pelaksanaan
memerlikan
pembelajaran.
bimbingan yang lebih
dalam
pelaksanaanya . Membuat
lembar
petunjuk praktikum,
dan
memberikan demonstrasi sebgai alternatif bimbingan praktikum
selain
bimbingan
lisan
dan
petunjuk
praktikum. Sosialisasi
3.
1. Keterbukaan 1. Adanya
1. Melakukan
Program
pihak
pandangan
pendekatan dengan
Studi
sekolah, baik
umum
cara
Pendidikan
dari
peserta
didik
Fisika
Sekolah
SMK
hanya
Universitas
maupun
disiapkan untuk
Kepala
bahwa
berkomunikasi secara kepada
informal peserta
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Islam Sunan
Guru
Gunung Djati
dalam
Bandung
memberikan
di
Wali
Daya
Optimal
Masyarakat
| 91
langsung
didik.
bekerja.
SMK CLHA
kesempatan
49
bagi Mahasiswa Peserta KKN SISDAMAS untuk melaksanaka n program.
2. Belum
2. Kurangnya
2. Memberikan
pernah
motivasi belajar
motivasi
adanya
dan melanjutkan
dan berkomunikasi
sosialisasi
pendidikan pada
secara
mengenai
mayoritas
dalam pelaksanaan
program
peserta
studi,
tata
didik.
Data
ini dari
belajar
dua
arah
sosialisasi. Juga
menunjukan
cara masuk.
diperoleh
dokumentasi
Dan program
wawancara
kegiatan
beasiswa S1
dengan Kepala
perkuliahan,
di UIN SGD
Sekolah.
sebagai
bahan
Bandung
pertimbangan dan
kepada
gambaran
peserta didik
peserta didik.
SMK CLHA 49.
kepada
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 92
3. Tidak
adanya 3. Melaksanakan
ruang yang
kelas
kegiatan sosialisasi
memadai
di ruang Mushola
untuk
sekolah,
menampung
memiliki kapasitas
peserta
yang
dari
didik
kelas
XI
dan XII.
yang
memadai
untuk menampung peserta didik dari kelas XI dan XII. Merancang media menggunakan personal komputer untuk
menunjang
kegiatan sosialisasi. . Begitupun dengan
tidak
adanya fasilitas proyektor untuk menunjang kegiatan sosialisasi.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kami sadar bahwa serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung kelompok 27 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaeekek Kabupaten Bandung belum dapat berkontribusi secara optimal kepada masyarakat karena adanya keterbatasan internal maupun eksternal yang belum dapat kami atasi. Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai kegiatan KKN, maka ada beberapa hal yang dijadikan kesimpulan dari laporan ini, antara lain : Masalah yang dijelaskan di atas, menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun kekuatan yang ada di Desa Rancaekek Kulon khususnya Dusun I yaitu dibidang kesenian yakni kesenian Badawang yang berasal dari seniman RW 03 yang kemudian berkembang menjadi salah satu kesenian khas daerah Rancaekek Kulon. Kesenian Badawang sendiri merupakan ikon khas seni Desa, tahun ini kesenian Badwang terpilih untuk mengikuti Karnaval
kemerdekaan
Peringatan
Hari
Besar
Nasional
yang
dilaksanakan di Kota Bandung. Bidang keagamaan di Dusun I terdapat majelis-majelis yang diisi beragam kegiatan keagamaan seperti pengajian ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, hingga anak-anak di mana majelis ini merupakan potensi dalam memberdayakan masyarakat. Dalam bidang pendidikan di Dusun I terdapat lembaga-lembaga pendidikan penunjang baik umum, maupun pendidikan agama. 93 | A k t u a l i s a s i P e r a n d a n D a y a O p t i m a l M a s y a r a k a t Desa Rancaekek Kulon
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 94
Lembaga pendidikan umum seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD(Sekolah Dasar), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Sedangkan lembaga pendidikan keagamaan seperti TPA (Taman Pendidikan Al-Quran), TKQ (Taman Kanak-Kanak Al-Quran), dan DTA. Kelemahan Dusun I kurangnya kesadaran masyarakat menyikapi permasalahan sampah dan tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang bedampak pada kualitas sistem drainase yang ada. Di mana masalah pada drainase ini akan menimbulkan permasalahan lainnya, yakni permaslahan banjir dan kualitas lingkungan baik dari segi sumber daya air maupun lahan produktif. Selain permasalahan lingkungan, permasalahan sosial seperti kurangnya koordinasi antar pranata masyarakat. Pranata masyarakat yang dimaksud adalah
tokoh terkait baik dari pemuda maupun
perangkat pemerintahan, termasuk masyarakat itu sendiri di beberapa wilayah RW di mana permsalahan tersebut mempengaruhi kualitas pelaksanaan program kerja pemerintahan. Peran Kami sebagai mahasiswa dalam melaksanakan program kerja KKN SISDAMAS yakni berupaya untuk mengatasi masalah sosial tersebut. Upaya yang kami lakukan tidak serta merta seluruhnya menghasilkan penyelesaian penuh dari setiap permasalahan. Akan tetapi terdapat pula upaya yang dilakukan sebagai bentuk usaha meminimalisasi dampak buruk yang diakibatkan oleh permasalahan. Seluruh program kerja yang kami laksanakan, berupa program kerja yang disusun agar dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat sebagai seubjek utama pelaksana. Adapun peran mahasiswa dalam program kerja adalah sebagai fasilitator yang terlibat baik dalam perancangan konsep maupun pelaksanaan. Bentuk keterlibatan kami
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 95
selaku fasilitator ditentukan berdasarkan kebutuhan, menyesuaikan program yang dilaksanakan. Program pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan adalah sebagai berikut : Tabel 13. Hasil dan Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah/ No.
Program
perangkat desa yang
Hasil dan Evaluasi
terlibat
1.
Pengelolaan Sampah
1. LSM Melati Mekar 2. Pengurus Karang Taruna
1. Terlaksananya kegiatan pengelolaan sampah di sejulah RW. Dari lima RW
3. RT, RW, dan PKK
yang berada di Dusun
4. Masyarakat
I RW 01, RW 03, RW 04 dan 12 telah sepakat dalam keterlibatan program pengelolaan sampah desa. Sedangkan RW 02 memutuskan untuk melaksanakan pengelolaan sampah secara mandiri. 2. Mengenai lokasi TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) terdapat di beberapa
lokasi.
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 96
Lokasi
TPS
utama
terletak di RW 07 Bojong
Malati,
sedangkan lokasi
untuk
TPS
lainnya
terletak di RW 01. Oleh
karena
itu,
lokasi TPS berjarak jauh
dari
beberapa
rumah
warga,
sehingga
menjadi
salah satu kesulitan dalam
realisasi
program. 3. Pelaksanaan pengelolaan
sampah
yang
dilaksanakan
berupa
pengelolaan
menghasilkan produk. Dimana produk yang dihasilkan
berupa
pupuk
dibuat
yang
dari sampah organik, dan kerajinan tangan untuk
sampah
anorganik. 2.
Posyandu
1. Bidan 2. PKK
1. Terlaksana
dengan
baik di setiap RW,
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 97
3. Masyarakat
baik
secara teknnis
maupun dalam waktu pelaksanaan. 2. Pada saat pemberian vitamin
A
beberapa
terdapat
yang tidak
hadir sehingga pihak posyandu mendatangi langsung ke rumahrumah 3. Pada
saat
kegiatan
imunisasi MR hanya dihadiri
beberapa
warga padahal durasi waktunya hanya 30 menit
tetapi
masih
banyak warga yang enggan
meluangkan
waktu. 3.
PHBN (Peringatan
1. Pengurus Karang Taruna
1. Keterlaksanaan PHBN di setiap RW
Hari Besar
2. RW
terlaksana
sesuai
Nasional)
3. RT
dengan waktun yang
4. Masyarakat
telah direncanakan. 2. Partisipasi masyarakat
dari
mamsing-masing RW cenderung aktif dalam
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 98
keikutsertaan PHBN. 3. Menganai
jenis
kegiatan dari setiap RW
berbeda-bedav
dan
sepenuhnya
ditentukan
oleh
pengurus
Karang
Taruna. 4.
Imunisasi MS
1. Masyarakat 6.
(Measles dan
2. Puskesmas
Rubella)
1. Keterlaksanaan program
berjalan
dengan lancar, baik secara teknis maupun waktu pelaksanaan. 2. Pengetahuan masyarakat mengenai dampak dan manfaat vaksin belum merata. Banyak
persepsi
masyarakat masih
salah
yang dalam
memandang vaksin. 5.
Majelis Ta’lim
1. Pengurus DKM
1. Secara
umum
2. Tokoh Agama
keterlaksanaan
3. Masyarakat
majelis
ta’lim
di
setiap RW terlaksana secara dengan
rutin,
sesuai jadwal
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 99
masing-masing. 2. Keterlibatan masyarakat
dalam
ajelis
ta’lim
cenderung
rendah.
Hal ini dapat ditinjau dari banyaknya yang hadir dalam
majelis
ta’lim tersebut. 3. Kurangnya tenaga pengajar mengaji. Hal ini dapat dilihat dari rasio anatara jumlah masyarakat, dengan jumlag tokoh agama. 6.
Operasi Kebersihan (OPSIH)
1. Pengurus Karang Taruna 2. Masyarakat
1. Pelaksanaan kegiatan OPSIH masih belum merata.
Dimana
pelaksananaan dari
seluruh
opsih RW
sepenuhnya diserahkan pengurus
peda Karang
Taruna. Hanya saja, keterlaksanaannya hanya
di
RW saja.
ebberapa
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 100
2. Kesadaran masyarakat masih
yang rendah,
mengenai pembuangan sampah. Masih
banyak
masyarakat
yang
cenderung membuang sampah pada tempat yang
tidak
seharusnya. 3. Program pelaksanaan pengelolaan ini
sampah
kedepannya
ditargetkan
akan
bekerja sama dengan program pengelolaan sampah desa. 4. Di
beberapa
penentuan pelaksanaan belum matang.
RW teknis yang
Aktualisasi Peran dan Desa Rancaekek Kulon
Daya
Optimal
Masyarakat
| 101
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil uraian yang telah dijelaskan, diharapkan dengan adanya laporan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan dijadikan sebagai bahan evaluasi supaya dapat meningkatkan semangat dalam membangun desa Rancaekek Kulon. Kemajuan suatu desa tidak hanya bertumpu pada satu titik pemerintah desa melainkan kerja sama yang baik dari seluruh lapisan masyarakat yang
terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] KSK Rancaekek. Kecamatan Rancaekek Dalam Angka. 2016. Badan Pusat Statistik: Kabupaten Bandung [2] Hermana, Taufik K . Badawang Tumaritis Rancaekek Mendapat Sambutan Hangat Warga Bandung . http://www.rancaekekkulon.desa.id/first/artikel/128.Diakses pada 10 September 2017 [3] Hermana, Taufik K. Sejarah Desa. http://www.rancaekekkulon.desa.id/first/artikel/99.Diakses pada 09 September 2017 [4] Hermana, Taufik K. Visi dan Misi. http://www.rancaekekkulon.desa.id/first/artikel/99.Diakses pada 09 September 2017 [5] Hermana, Taufik K. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Rancaekek Kulon. http://www.rancaekekkulon.desa.id/first/artikel/92.Diakses pada 09 September 2017 [6] Hermana, Taufik K. Profil Wilayah Desa. http://www.rancaekekkulon.desa.id/first/artikel/98.Diakses pada 09 September 2017 [7] Wikipedia. Badawang . https://id.wikipedia.org/wiki/Badawang. Diakses pada 09 September 2017 [8] Disparbud Jabar. Badawang . http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest det.php?id=319&lang=id
BIODATA TIM PENYUSUN
Abdurrahman lahir di Indramayu,
14 Februari 1993. Riwayat pendidikan SDN Sukasari 2 MTSN 7 Indramayu MAN 1 Indramayu Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Annisa Najmah Fardianti lahir di
Bandung, 13 Agustus 1996. Riwayat Pendidikan TK Al-Muttaqin SD Cikadut SMPN 49 Bandung MAN 2 Bandung Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Cyntia Putri Kurniawan lahir di
Bekasi, 8 Agustus 1996 Riwayat Pendidikan TK Islam Alkautsar SDIT Alkautsar SMPN 4 Cikarang Utara SMAN 1 Cikarang Pusat Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dede Siti Maemunah lahir di
Karawang, 18 Juli 1996 Riwayat Pendidikan SDN Majalaya 2 Karawang SMPN 1 Majalaya Karawang SMA AL-Ma’soem Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi
Irfan Fardian lahir di Bandung, 16
Juni 1995 Riwayat Pendidikan TK Riyadul Jannah MI At-Taqwa MTs. Darul Arqam MA. Darul Arqam Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Sejarah Pendidikan Islam Fakultas Adab dan Humaniora
Moch. Fajri Nazilman lahir di
Subang, 15 November 1992 Riwayat Pendidikan SDN Kasomalang IV MTs. Darussalam Subang MA Salman Cirebon Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora
Neng Yeni Pitria lahir di Garut, 18
Februari 1996 Riwayat Pendidikan SDN Ayudia Bandung SMPN 32 Bandung SMA Pasundan 7 Bandung Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Novia Listiani lahir di Bandung, 22
November 1995 Riwayat Pendidikan SDN Sukapura 1 MTs. Al-Kitab Misbah MAN 2 Bandung Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pramesti Melyna Mustofa lahir di
Purworejo, 26 Oktober 1996 Riwayat Pendidikan TK Islam Ar-Rahman SDN Mampir SMPN 1 Cileungsi SMAN 1 Jonggol Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Tati Rismayanti Noor Lubis lahir
di Subang, 20 September 1995 Riwayat Pendidikan SDN Dangdeur 2 SMPN 4 Subang SMAN 1 Subang Saat ini sedang melanjutkan studi di UIN SGD Bandung pada jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi