LAPORAN KEGIATAN PONEK
RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA
TAHUN2014
DAFTAR ISI
BAB I
A. LatarBelakang
B. Tujuan
BAB II
A. Kegiatan Pokok
B. Jadwal Kegiatan
C. Strategi
D. Kegiatan
E. Evaluasi
BAB III
A. Hasil Capaian
B. Jumlah Kunjungan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
C. Kunjungan KB Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSU Puri
Raharja Tahun 2014
D. Kunjungan Terbanyak poliklinik Kebidanan Dan Kandungan RSU
Puri Raharja
E. Jumlah Kunjungan Pasien Di Poliklinik Anak RSU Puri Raharja
F. Kunjungan Terbanyak Ke Polildinik Anak
G. Data Rujukan Poliklinik Anak RSU Puri Raharja
H. Data Rujukan Ruang Bersalin RSU Puri Raharja
I. Jumlah Kunjungan Imunisasi Di Poliklinik Anak
J. Data Rujukan Polildinik Kebidanan Dan Kandungan RSU Puri
Raharja
K. Data Perawatan Metode Kangguru RSU Puri Raharja
L. Rekap Penggunaan Asi Ekslusif
M. Rekap Bayi Rawat Gabung
N. Jumlah Kunjungan Klinik Laktasi RSU Puri Raharja
BAB IV
A. Analisa dan Evaluasi
B. Kesimpulan
C. Rencana Tindak Lanjut Ponek
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan khususnya di
dalam bidang Maternal dan Perinatal, Ponek merupakan salah satu
pelayanan RSU Puri Raharja yang selalu mengupayakan pelayanan
berkualitas dengan mengacu pada Visi pelayanan Maternal dan Perinatal
yaitu memberikan pelayanan yang unggul dan bermutu sehingga mampu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB)sehingga sesuai dengan target MDGs 2015.
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tinggi yaitu AKI 228/100.000
kelahiran hidup (KH)dan AKB 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007), keadaan
tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang sebenarnya dapat
dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat
untuk ibu dan bayi
Di Indonesia penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan
ekiamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Penyebab kematian utama
adalah perdarahan yang sebagian besar disebabkan oleh retensio
plasenta.HaI mi menunjukkan adanya manajemen persalinan kala III yang
kurang adekuat. Sedangkan kematian ibu akibat infeksi merupakan
indikator kurang baiknya upaya pencegahan dan manajemen infeksi.
kematian ibu yang disebabkan karena komplikasi aborsi adalah akibat dan
kehamilanyang tidak dikehendaki. (KTD) Program menurunkan angka kematian
ibu dan bayi (maternal neonatal)dan meningkatkan pelayanan thu dan Bayi
yang mempunyai masalah komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan
sangat diperlukan.Sehubungan hal tersebut perlu diperoleh dukungan
faktor ketrampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di Rumah Sakit. Pada Konferensi
Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa -. Bangsa pada tahun 2000 disepakati
bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran
dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu:
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga
dan AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dan 25/1000 kelahiran
hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dan AKI
pada tahun 1990 dan 307 menjadi 125/100.000 kelahiran
hidup,Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun
tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang
inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang
didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi
berbagai kendala yang timbul selama ini.Kematian bayi baru
lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan
Lahir Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%) daninfeksi (sekitar
10%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketenlambatan
pengambilan keputusan, merujuk dan penanganan yg
berkualitas..Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan (25%),infeksi (15%), pre-eklampsia / eklampsia
(15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi
mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi hams dilakukan dalam
sistem terpadu di tingkat nasional dan regional. Pelayanan
obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu.
Menurut data GRSSIB RSU Puri Raharja th 2013 masih adanya kematian
ibu karena sepsis sebanyak 2 orang (0,1%) dan kematian neonatus 24 Orang
(1,25%) ,upaya RS untuk menurunkan AKI dan AKB adalah mengoptimalkan
Rumah Sakit PONEK yang sudah ada di RSU Puri Raharja .
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Regional merupakan upaya
penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam
bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di
Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di
tingkat Puskesmas.PONEK merupakan bagian dan sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan dalam Maternal dan Neonatal, yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci
keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga yang sesuai kompetensi,
prasarana,sarana dan manajemen yang handal.Untuk mencapai kompetensi
dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada pasien Program peningkatan mutu Ponek dilakukan
dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap
kualitas pelayanan unit penyelenggara pelayanan PONEK monitoring dan
evaluasi terhadap kelemahan / kekurangan evaluasi, juga perlu adanya
evaluasi kerja staf dan sudah dilakukan oleh masing - masing kepala
ruangan serta melibatkan komite keperawatan untuk meningkatkan kualitas
SDM di semua unit PONEK sehingga tujuan dan Program bisa tercapai.untuk
laporan PONEK RSU Puri Raharja yang akan dilaporkan dan bulan Januari
sld Mei 2014
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Neonatal yang bermutu dalam upaya
penurunan AKI dan AKB di RSU Puri Raharja
2. Tujuan Khusus
a. Adanya Kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen yang
handal dalam pelayanan PONEK
b. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit dengan sarana dan prasarana
serta tenaga yang terampil berkompetensi sesuai standar PONEK.
c. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar PONEK
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara manajemen dengan
pengelola dan penanggung jawab program PONEK RSU Puri Raharja
sehingga dapat tercapai keberhasilan PONEK dengan maksimal
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN PONEK
RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA
BULAN JANUARI —MEI TAHUN 2014
A. Kegiatan Pokok
Seperti telah di atas, kegiatan pemantauan indikator PONEK
Triwulan I dan II tahun 2014 yang dilaporkan adalah periode bulan
Januari sampai Mei 2014
B. Jadwal Kegiatan
1. Menetapkan Kebijakan pembentukan tim PONEK RSU Puri Raharja dengan
surat Direktur RSU Puri Raharja Nomor 249 tahun 2013
2. Menetapkan Program PONEK tahun 2013
3. Merencanakan pelayanan PONEK tahun 2013 sesuai standar nasional
4. Melaksanakan kegiatan PONEK sesuai standar nasional
5. Melaksanakan rapat tim PONEK sesuai jadwal
6. Melaksanakan pelatihan PONEK di dalam dan di luar rumah sakit
7. Melaksanakan MONEV kegiatan serta sumber daya pelaksana PONEK
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan PONEK setiap han ,bulan dan
tahun
C. STRATEGI
1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM)
2. Meningkatkan mutu pelayanan oleh tenaga professional dan
berkompetensi dalam bidangnya
3. Mengutamakan kenyamamanan dan keselamatan pasien sesuai dengan visi
dan misi RSU Puri Raharja
4. Pemberdayaan masing-masing unit PONEK terkait untuk memaksimalkan
pelayanan PONEK sesuai standar
D. KEGIATAN
Pengendalian mutu di dalam unit Ponek berupa program peningkatan
mutu sebagaimana yang ditetapkan, senantiasa dilaksanakan dalam bentuk
monitoring dan evaluasi berkesinambungan. Monitoring yang dilakukan pada
indikator kilnik yang sesuai dengan Standar Prosedur operasional
pelaksanaan pada masing-masing pelayanan Ponek Monitoring dan evaluasi
terhadap kualitas unit penyelenggara pelayanan Ponek dan bulan Januari -
Mei 2014 mencakup:
1. Rata-rata dirawat seorang pasien dalam bentuk data LOS masingmasing
ruangan rawatinapp unit Ponek
2. Rata-rata kunjungan poliklinik yang terkait dalam Ponek (Poliklinik
Anak dan Kebidanan)
3. Data kematian Ibu
4. Data kematian Bayi
5. Jumlah persalinan.keseluruhan dalam kurun waktu tsb
6. Jumlah operasi SC
7. Jumlah persalinan.Normal
8. Jumlah BBLR
9. Jumlah ASI Ekslusif
10. Jumlah PMK
11. Jumlah IMD
Monitoring dan evaluasi terhadap kekurangan / kelemahan pelayanan unit
Ponek berbentuk:
1. Pemantauan jumlah infeksi luka operasi.
2. Pemantauan kejadian infeksi kulit oleh karena pemakaian jarum infus
3. Monitoring dan evaluasi terhadap kecelakaan berbentuk
pemantauanlpelaporan K3RS dan selama Januari s/d Mei 2014
Pencegahan dan program peningkatan mutu pelayanan Ponek RSU Puri Raharja
mencakup:
1. Penapisan data Kehamilan Resti.
2. Jumlah imunisasi Dasar Neonatus.
3. Meningkatkan kewaspadaan universal, salah satunya dengan
mengefektifkan penggunaan larutan chlorine 0,5% sebagai
desinfektan.,pemakaian APD yang benar,dan cuci tangan dengan benar
sesuai WHO 6 langkah cuci tangan
4. Monitoring dan evaluasi pemakaian alat-alat yang terkait dengan
pelayanan Ponek dilakukan sekali dalam triwulan dan bila ada
kerusakan segera dilaporkan untuk perbaikan.
5. Melaksanakan monitoring kemampuan petugas tentang penggunaan
partograf WHO.
6 Memantau kegiatan perawatan infeksi luka operasi pada operasi
obstetrik.
7. Berkoordinasi dengan Bidang Keperawatan untuk menilai penerapan
standar asuhan keperawatan di unit Ponek
8. Berkoordinasi dengan Komite Keperawatan untuk menilai keterampilan
petugas (perawat/bidan) dalam memberikan asuhan keperawatan serta
menilai prosedur pelaksaan keperawatan yang dikerjakan oleh petugas.
9. Menyusun laporan dan evaluasi
Sebagai evaluasi terhadap prestasi kerja staf dilakukan setahun
sekali dalam bentuk hasil penilaian DP3. Untuk unit Ponek nilai DP3
masing-masing staf dan untuk tahun 2014 berubah menjadi penilaian
kerja stafberdasarkan uraian tugas masing masmg tenaga sesuai job
disk nya
F. EVALUASI
Hasil Evaluasi program peningkatan mutu unit Ponek 24 jam tahun Januari-
Mei 2014 yaitu:
1. Rata-rata lama dirawat seorang pasien masing-masing ruangan:
a. Ruang Dara: 2-3 han
b. Ruang Perina : 2-5 han
2. Kejadian infeksi luka operasi: 5 orang th 2014 yaitu ibu post SC
oleh karena pasien ada riwayat infeksi KPD> 24 jam 3 Orang, gawat
janin 1 Orang dan Kala II lama 1 orang semua terpantau di pliklinik
Kandungan saat control dan sudah dilakukan penatalaksanaan
3. Jumlah kejadian infeksi kulit karena pemakaian jarum infus : tidak
ada.dari Januari s/d Mei 2014
4. Kejadian kecelakaan kerja : tidak ada.
5. Evaluasi prestasi keija staf berupa penilaian DP3 (daftar penilaian
pelaksanaan pekeijaan) tenaga/staf Ponek dengan kriteria hash
ratarata baik dan tahun 2014 akan diganti dengan SKP
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN PONEK
RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA TAHUN 2014
A. HASIL CAPAIAN :
INDIKASI SECTIO CAESARIA (SC)
RSU PURI RAHARJA
JANUARI – MEI 2014
"NO "KASUS "JAN "
"1 "Januari "235 "
"2 "Februari "249 "
"3 "Maret "338 "
"4 "April "383 "
"5 "Mei "352 "
" "TOTAL "1557 "
B. KUNJUNGAN KB POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSU PURI RAHARJA TAHUN
2014
"NO "ALAT KB "JAN "
"1 "Januari "582 "
"2 "Februari "832 "
"3 "Maret "640 "
"4 "April "660 "
"5 "Mei "507 "
" "JUMLAH "3221 "
C. KUNJUNGAN TERBANYAK KE POLIKLINIK ANAK
JANUARI – MEI 2014
"NO "KODE "DIAGNOSIS "JAN "
"1 "Januari "137 "37 "
"2 "Februari "112 "30 "
"3 "Maret "143 "35 "
"4 "April "137 "32 "
"5 "Mei "165 "25 "
" "JUMLAH "694 "159 "
D. DATA RUJUKAN RUANG BERSALIN RSU PURI RAHARJA
JANUARI – MEI 2014
"NO "BULAN "ASAL RUJUKAN "DIRUJUK KE"
" " " "RSUP "
" " "PUSKESMAS "BPM "SPOG "
" " "BCG "POLIO "
"1 "Januari "42 "27 "
"2 "Februari "42 "46 "
"3 "Maret "51 "23 "
"4 "April "91 "29 "
"5 "Mei "29 "17 "
" "JUMLAH "255 "142 "
E. DATA PERAWATAN METODE KANGGURU RSU PURI RAHARJA
JANUARI – MEI 2014
"NO "BULAN "JUMLAH "
"1 "JANUARI "14 "
"2 "FEBRUARI "10 "
"3 "MARET "13 "
"4 "APRIL "11 "
"5 "MEI "17 "
" "JUMLAH "65 "
F. REKAPITULASI PENGGUNAAN ASI EKSKLUSIF DI RSU PURI RAHARJA
JANUARI – MEI 2014
"NO "BULAN "JUMLAH PASIEN "
"1 "JANUARI "54 "
"2 "FEBRUARI "52 "
"3 "MARET "59 "
"4 "APRIL "62 "
"5 "MEI "64 "
" "JUMLAH "291 "
G. REKAPITULASI BAYI RAWAT GABUNG
JANUARI – MEI 2014
"NO "BULAN "TOTAL "PARSIAL "
"1 "JANUARI "54 "7 "
"2 "FEBRUARI "52 "7 "
"3 "MARET "59 "8 "
"4 "APRIL "62 "10 "
"5 "MEI "64 "7 "
" "JUMLAH "291 "39 "
TOTAL : 330
H. JUMLAH KUNJUNGAN KLINIK LAKTASI DI RSU PURI RAHARJA
JANUARI – MEI 2014
"NO "BULAN "JUMLAH PASIEN "
"1 "JANUARI "8 "
"2 "FEBRUARI "6 "
"3 "MARET "19 "
"4 "APRIL "5 "
"5 "MEI "6 "
" "JUMLAH "44 "
BAB IV
A. ANALISA DAN EVALUASI
1. Pelayanan Ante Natal Care
Pelayanan Ante Natal Care dengan jumlah kunjungan poliklinik sebanyak
1557 orang. Dari jumlah tersebut mencakup didalamnya kehamilan resiko
tinggi sebanyak 312 orang. Pelayanan pencegahan berupa imunisasi TTI
sebanyak 35 orang, dan TT2 sebanyak 29 orang dan TT Booster sebanyak
20 Orang. PMTCT sudah berjalan tetapi belum maksimal karena masih
hanyak ibu hamil yang tidak mau di test darah untuk PMTCT, dari kurun
waktu Januari — Mei 2014 dan 34 orang ibu hamil yang di test 7 orang
dengan HIV( +) dan yang sudah dilakukan SC sebanyak 4 orang ibu hamil
yg H1V (+).
2. Pelayanan Persalinan
Pelayanan persalinan mencakup:
a. Jumlah persalinan spontan sebanyak 390 orang
b. Jumlah persalinan seksio saesaria sebanyak 195 orang (33,3%) dari
total persalinan, sudah menurun dibandingkan sebelumnya 37,1%
Sehingga jumlah persalinan di RSU Puri Raharja tahun 2014 dan Januari
—Mei 2014 adalah 585 orang. Dan data mi sangat penting sebagai bahan
pertimbangan RSU Puri Raharja agar selalu berbenah diri untuk tetap
meningkatkan pelayanan di unit Perinatal baik secara kualitas maupun
kuantitas.
3. Jumlah Kelahiran
Yang dimaksud jumlah kelahiran adalah jumlah kelahiran hidup. Jumlah
kelahiran hidup pada tahun 2014 adalah 585 orang. Dari jumlah
kelahiran mi terdapat kelahiran dengan BBLR sebanyak 65 orang.
4. Kematian Ibu
Sementara tidak ada kematian ibu selama Januari —Mel 2014
5. Kematian Perinatal
Tahun 2014 dan Januari – Mei 2014 terdapat 6 orang bayi yang
meninggal dari 585 bayi yang lahir. Sebagian besar kematian perinatal
oleh karena BBLR, sepsis dan aspiksia berat . Kematian tersebut leblh
banyak terjadi pada umur bayi kurang dan 7 han. Dengan melihat data
diatas diharapkan petugas Ponek perlu meningkatkan kemampuan dalam
penatalaksanaan merawat bayi dengan kasus BBLR ,sepsis dan aspiksia
berat serta perlu juga adanya disiplin dan berbagai pihak baik itu
petugas, ibu dan bayi untuk pencegahan infeksi.
6. Perpanjangan Han rawat Ibu Melahirkan
Angka perpanjangan waktu rawat map ibu melahirkan adalah salah satu
indikator untuk menilai kualitas pelayanan di unit PONEK Sebagian
besar perpanjangan hari rawat inap ibu sudah sesuai kasus dan tidak
ada yg melebihi han rawat tanpa indikasi yang tidak jelas
7. Perpanjangan dengan Seksio Saesaria
Persalinan dengan seksio saesaria berjumlah 195 Orang 33,3 % dan
keseluruhan persalinan yang berjumlah 585 orang. Indikasi persalinan
seksio saesaria.
Jumlah persalinan dengan seksio saesaria tiap tahun cenderung menurun
tetapi target dibawah 20% belum tercapai oleh karena RSU Puri Raharja
merupakan rumah sakit rujukan yang paing dekat dengan kota dan lebih
banyak dipilih oleh masyarakat untuk melakukan persalinan
8. Pelayanan Nifas
Cakupan pelayanan nifas unit Ponek RSU Puri Raharja adalah pelayanan
setelah dua jam post partum sampai pasien pulang.sejumlah banyaknya
persalinan dan Pelayanan rawat gabung sebesar 330 orang. Rata-rata
lama perawatan nifas normal 2 hari dari rata-rata perawatan nifas
post seksio saesaria adalah 2-3 hari.
9. Tindakan Anastesi
Tindakan anastesi yang diberikan pada pasien pasien di unit Ponek
seperti pada pasien dengan persalianan seksio saesania. Dengan
rneningkatnya jumlah persalinan seksio saesaria maka meningkat pula
angka anastesi yang dilakukan.
10. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan di unit Ponek rutin dilakukan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Rata – rata penyuluhan kelompok
diberikan I minggu 2 kali setiap selasa dan kamis. Penyuluhan
perorangan dilakukan setiap hari sesuai dengan kasus yang dihadapi
dan sesuai kebutuhan pasien. Diharapkan dengan penyuluhan ini dapat
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan keluarga.
Dengan demikian petugas maupun keluarga bekeija sama untuk
bertanggungjawab terhadap peningkatan kesehatan pada umumnya.
B. KESIMPULAN
1. Jumlah persalinan di RSU Puri Raharja mengalami penurunan karena
Jampersal dihapuskan dan masyarakat tidak mempunyai KTP Bali, tidak
bisa memakai JKBM, serta belum semua terdaftar sebagai peserta JKN
karena program baru sejak Januari 2014
2. Jumlah persalinan dengan seksio sesania cenderung menurun karena
pengelolaan persalinan sudah sesuai SPO dan ada pengaruh dengan
Jampersal yang dihapuskan dan Januari 2014. RSU Puri Raharja
merupakan rumah sakit rujukan yg berada sangat strategis ditengah
Kota Denpasar, juga didukung oleh banyaknya masyarakat yang memilih
RSU Puri Raharja untuk tempat bersalin tetapi belum sesuai target
<20% dan IRI 3. Angka kematian perinatal disebabkan karena BBLR
dengan BB<2000 gram disebabkan karena sepsis, yang kedua aspiksia
berat, serta kelainan congenital jadi Angka kematian sebesar 1,02%
4. Kejadian luka infeksi luka operasi ada sebanyak 5 orang di
poliklinik kandungan oleh karena saat operasi dengan indikasi KPD 3
orang, Kala II lama 1 orang, dan gawatjanin 1 orang.
C. RENCANA TINDAK LANJUT PONEK
Hasil analisis evaluasi Program yang telah dilaksanakan kemudian
direncanakan Rencana Tindak Lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan
Ponek tahun berikutnya yaitu:
1. Dokter yg bertugas di IGD dan 10 orang yang ada hanya 1 orang yang
memiliki sertifikat PONEK outdor, bidan dan perawat IGD tidak semua
mendapat pelatihan PONEK baik di dalam maupun luar rumah sakit,
rencana tahun 2015 -2016 diharapkan semua petugas IGD baik dokter
maupun bidan dan perawat mendapat pelatihan PONEK terutama yg
bethubungan dengan emergency maternal dan Neonatal, dan tahun 2014
awal sudah dilakukan secara bertahap.
2. Meningkatkan mum pelayanan dan kompetensi petugas untuk mengurangi
AKI dan AKB yg masih cukup tinggi serta menambah sarana dan prasarana
terutarna yg berhubungan dengan alat —alat emergensi Maternal
Neonatal seperti cpap, incubator ,bed side monitor, dan alat-alat
Resusitasi Maternal dan Neonatal lainnya, sehingga tahun berikutnya
kematian ibu dan bayi dapat diturunkan
3. Meningkatkan jumlah fasilitator PONEK yang mendapatkan pelatihan
untuk semua dokter umum yg jaga 24 jam di IGD , SPOG ,SPA serta bidan
dan perawat yg bekerja di masing —masing unit PONEK
4. Membuat rencana strategi dan rencana keia dan anggaran secara
terperinci untuk DIKLAT,perbaikan fasilitas dan penyediaan sarana dan
prasarana PONEK sesual standar nasional
5. Mengadakan pertemuan /rapat koordinasi untuk bidan-bidan dan yang
terkait derigan PONED dan PONEK sekota Denpasar bekerja sama dengan
Dinkes Kesehatan tingkat I dan kota Denpasar untuk mendapatkan
penyegaran tentang deteksi RESTI maternal neonatal secara berkala
sehingga rujukan berjenjang dapat berjalan sesuai dengan baik untuk
pencegahan AKI dan AKB
6. Membuat jadwal dokter ,bidan ,perawat ,petugas lab, sopir yang
sesuai SPO sehingga pelayanan menjadi maksimal, menangani Standar
Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-daruratan
obstetrik dan neonatal.dan ada dokter SPOG dan SPA yang on site di
rumah sakit umum Puri Raharja. Kebijakan tidak ada uang muka bagi
pasien kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal.
7. Mengadakan In house training secara berkala untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilan yg terkini untuk petugas di semua unit
PONEK RSU Puri Raharja .
8. Menyiapkan ambulance yang lengkap dengan peralatan dan obat-obatan
serta petugas yang terlatih mendapat sertifikat pelatihan imtuk
merujuk pasien yang memerlukan tindakan ke RS lebih tinggi
9. Meningkatkan PMTCT RS sehingga untuk ibu yang HIV+ dapat dicegah
penularannya path bayi dan kualitas hidup ibu dapat ditingkatkan dan
ada kebijakan dan pemerintali untuk melakukan PMTCT sehingga semua
bumil terdeteksi dan menambah pengadaan APD untuk penanganan pasien
dengan HIV
10. Melaksanakan MONEV PONEK secara rutin sehingga dapat mencapai hasil
yang maksimal sesua target
11. Dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter
penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan
perawat, Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam tersedia pelayanan
penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat
penunjang yang selalu siap tersedia.