BAB II TINJAUAN PUSTAKA
I.
Definisi
Omfalit Omfalitis is didefi didefinisi nisikan kan sebaga sebagaii infeks infeksii umbili umbilikus kus,, khusus khususny nyaa tali pusat, pada bayi baru lahir. Hal ini terutama mempengaruhi neonatus, di antaranya kombinasi dari tunggul tali pusat dan penurunan kekebalan yang ditemukan saat infeksi. Hal ini jarang dilaporkan di luar masa neonatus. Variasi pada keadaan kongenital merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi pada tali pusat. Omfalitis dapat menyebar ke vena porta dan menyebabkan berbagai macam komplikasi akut yang memerlukan intervensi medis serta bedah. Meskipun kondisi ini jarang terjadi di negara maju, maka tetap menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan di Afrika dan bagian lain di dunia, dimana perawatan kesehatan kurang tersedia. nfeksi tali pusat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap infeksi bayi baru lahir dan kematian neonatus di Afrika, terutama bagi bayi yang dilahirkan di rumah tanpa bidan yang terampil dan berada pada kondisi yang tidak higienis.
!ambar ". #roses lepasnya tali pusat $ali pusat biasanya puput satu minggu setelah lahir dan luka sembuh dalam "% hari. &ebelum luka sembuh merupakan jalan masuk untuk kuman dan infeksi yang dapat menyebabkan sepsis. #engenalan secara dini infeksi tali pusat sangat penting untuk mencegah sepsis.
II.
Epidemiologi
Omfalitis jarang terjadi di negara maju, dengan angka kejadian '.() '.*+. ntuk kejadian di negara berkembang, terjadi antara ()* dalam setiap "'' kelahiran hidup. -amun, kejadian ini bahkan lebih tinggi di masyarakat dengan aplikasi praktek di rumah yang tidak steril. umah sakit berbasis penelitian memperkirakan bahwa ()%/ bayi per "''' kelahiran akan mengembangkan kejadian omfalitis.
III.
Faktor Risiko
0aktor risiko yang dapat menyebabkan omfalitis yakni1 )
#enanganan tali pusat yang tidak pantas 2misalnya aplikasi budaya seperti pemberian oli mesin, kotoran sapi, bedak bubuk, atau minyak
sawit pada tali pusat3. ) nfeksi sekunder1 4etuban pecah dini o bu dengan infeksi o o #roses kelahiran yang tidak steril o #rematuritas1 umumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan. $ranspor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga. &etelah lahir, konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun, menyebabkan hipogamaglobulinemia berat. maturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit. 4erentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan fagositosis dan leukosit immunitas masih o o
rendah. 5ayi berat lahir rendah1 merupakan faktor resiko terjadinya infeksi. bu tidak mandi 2mencuci perineum dengan air dan sabun3 atau
mencukur sebelum proses kelahiran ) 0aktor risiko lain1 o -eonatus dengan sistem kekebalan
tubuh
yang
lemah
atau
imunodefisiensi atau yang dirawat di rumah sakit dan mengalami prosedur invasif. -eonatus bisa mengalami kekurangan g! spesifik, khususnya terhadap &treptokokus atau Haemophilus influenza. g! dan gA tidak melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam
darah tali pusat. 6engan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen terlambat, dan 78 serta faktor 5 tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida. 4ombinasi antara defisiensi imun dan penurunan antibodi total dan spesifik, bersama dengan penurunan fibronektin, o
menyebabkan
sebagian
besar
penurunan
aktivitas
opsonisasi. &indrom kekurangan leukocyte adhesion 29A63 dan mobilitas neutrofil.
I.
Etiologi
Organisme yang dapat menyebabkan omfalitis yaitu1 )
5akteri aerob1 o Staphylococcus aureus 2penyebab tersering31 ada dimana)mana dan didapat pada masa awal kehidupan hampir semua bayi, saat lahir, atau selama masa perawatan. 5iasanya Staphylococcus aereus sering dijumpai pada
kulit,
saluran
pernafasan,
dan
terkolonisasi. ntuk pencegahan terjadinya
saluran
cerna
infeksi tali pusat
sebaiknya tali pusat tetap dijaga kebersihannya, upayakan tali pusat agar tetap kering dan bersih, pada saat memandikan di minggu pertama sebaiknya jangan merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena akan menyebabkan
basahnya tali pusat
dan
memperlambat proses pengeringan tali pusat. Streptokokus grup A o o Escherichia coli o Klebsiella o Proteus ) 5akteri anaerob 2penyebab sepertiga kasus omfalitis31 o Bacteroides fragilis o Peptostreptococcus o Clostridium perfringens .
Patofisiologi
$ali pusat menyajikan substrat yang unik untuk kolonisasi bakteri, tanpa penghalang normal pertahanan kulit, dan mengalami iskemia dan degradasi sehingga tali pusat mengering dan lepas. 5iasanya, daerah tali pusat menjadi tempat kolonisasi bakteri patogen intrapartum atau segera
setelah kelahiran. 5akteri memiliki potensi untuk menyerang tali pusat, yang menyebabkan terjadinya omfalitis. &pektrum bakteriologis dalam omfalitis sedang mengalami perubahan, dimana terjadi perubahan dalam perawatan tali pusat, penggunaan antibiotik, resistensi bakteri, dan praktek)praktek lokal lainnya.
I.
Klasifikasi a. nfeksi tali pusat lokal atau terbatas :ika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau busuk,
dan di sekitar tali pusat berwarna kemerahan dan pembengkakan terbatas pada daerah kurang dari " cm di sekitar pangkal tali pusat local atau terbatas. b. nfeksi tali pusat berat atau meluas :ika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area " cm atau kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut, disebut sebagai infeksi tali pusat berat atau meluas.
!ambar (. nfeksi $ali #usat 5erat II.
!e"ala Klinik ) !ejala lokal1 o 6ischarge yang purulen dan berbau busuk dari umbilicus atau tali
pusat. o ;ritema, edema, dan nyeri tekan di daerah periumbilikal ) !ejala sistemik1 o $akikardi 2denyut jantung lebih dari "<' kali per menit3 o Hipotensi dan capillary refill menurun o $akipneu 2nafas lebih dari =' kali per menit3 $anda)tanda gagal nafas atau apneu o
o o
6istensi abdomen dengan penurunan bising usus. 4eterlibatan sistem saraf pusat1 ritabilitas 9etargi #enurunan refleks menghisap Hipotonus atau hipertonus
III. Diagnosis Banding ) !ranuloma umbilikus 2granuloma yang dapat dilihat pada umbilikus3 ) #atent vitello)intestinal duct ) #atent urachus 2pembukaan fistel dengan discharge urin3 ) -ecroti>ing enterocolitis 2distensi abdomen, muntah, 5A5 berdarah3 ) &epsis general ) :arang, anomaly appendiculo)omphalic
I#.
Diagnosis
sap mikrobiologi dari umbilikus harus dikirim untuk kultur aerob dan anaerob. 4ultur darah harus disertakan pada saat yang tepat. #ada pemeriksaan laboratorium darah, dapat ditemukan neutrofilia 2kadang) kadang neutropenia3. 6iagnostik dapat ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang berupa1 )
ontgen abdomen sangat diperlukan jika dicurigai terjadi necroti>ing enterokolitis. 6apat dijumpai gas di intraperitoneal dimana terjadi peritonitis 2disebabkan oleh bakteri penghasil gas3. Multiple fluid levels
)
dapat mengarah ke obstruksi adhesi tapi dapat pula dijumpai pada ileus. &! abdomen berguna untuk memberikan gambaran mengenai dinding abdomen jika dicurigai terjadi kista. &angat berguna untuk mendiagnosis
) ) )
#.
abses intraperitoneal, abses retroperitoneal, dan abses hepar. &! 6oppler dilakukan jika dicurigai terjadi thrombosis vena portal. 0istulogram diindikasikan jika terjadi fistula ke umbilikus. M atau 7$)scan dapat digunakan untuk menilai fistula kongenital.
Penatalaksanaan a. 0armakologi ) Antibiotik1 ampicillin, clo?acillin, fluclo?acillin, methicillin yang
)
dikombinasi dengan gentamycin. ntuk bakteri anaerob, dapat metronida>ole.
diberikan
antibiotik
berupa
) )
$erapi diberikan selama "')"/ hari. ntuk omfalitis sederhana yang tidak terjadi komplikasi, dapat
diberikan terapi antibiotik jangka pendek selama * hari. b. -onfarmakologi
#enatalaksanaan omfalitis berdasarkan klasifikasi1 a. nfeksi tali pusat lokal atau terbatas ) 5iasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang atau membersihkan tali pusat, untuk mencegah berpindahnya kuman dari )
tangan. 5ersihkan
tali pusat menggunakan larutan
antiseptik
2misalnya
klorheksidin atau iodium povidon (,%+3 dengan kain kassa yang )
bersih. Oles sekitar tali pusat dengan antiseptik 2misalnya gentian violet ',%+
)
atau iodium povidon (,%+3 @hari sampai tidak ada nanah lagi. Anjurkan bu melakukan ini kapan saja bila memungkinkan. :ika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area " cm,
obati seperti infeksi tali pusat berat atau meluas. b. nfeksi tali pusat berat atau meluas ) 9akukan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan )
sensivitasi. 6apat diberikan
pemberian antibiotik
sesuai indikasi seperti
4loksasilin oral selama lima hari jika terdapat pustule @ lepuh kulit ) )
dan selaput lendir. 7ari tanda)tanda sepsis. 9akukan perawatan umum seperti dijelaskan untuk infeksi tali pusat lokal atau terbatas.
#I.
Komplikasi
#atofisiologi komplikasi omfalitis erat kaitannya dengan anatomi umbilikus. nfeksi dapat menyebar sepanjang arteri umbilikalis, vena umbilikalis, sistem limfatik dinding abdomen, dan dengan penyebaran langsung ke daerah perbatasan. !ambar 8. #atofisiologi komplikasi dari omfalitis 4omplikasi yang dapat terjadi pada omfalitis berupa1 a. -ecroti>ing fasciitis Adalah salah satu komplikasi serius yang paling sering dilaporkan dan tercatat terjadi pada "8.%+ neonatus dengan omfalitis. 4ondisi ini dimulai dengan selulitis periumbilikalis, yang tanpa pengobatan, dengan cepat menjadi nekrosis kulit dan jaringan subkutan, dan dalam beberapa kasus, mionekrosis. &krotum adalah yang paling sering terpengaruh oleh necroti>ing fasciitis, dinding perut juga mungkin terlibat. :ika diobati dini, selulitis periumbilikalis dapat dikontrol dengan menggunakan antibiotik parentea l spectrum luas. e>im antibiotik harus selalu menyertakan sebuah antianaerob seperti metronida>ole. -ecroti>ing fasciitis harus ditangani dengan debridement cepat,
menghapus semua jaringan mati, diikuti dengan perawatan luka harian.
:ika bayi terlalu sakit untuk anastesi umum, debridement dapat dilakukan dengan menggunakan parasetamol parenteral atau per rektal. 9uka yang dihasilkan nantinya akan memerlukan penutupan sekunder 2atau pencangkokan kulit jika cacat besar3. -amun, luka skrotum dapat sembuh dengan baik tanpa penutupan sekunder atau pencangkokan kulit. !ambar /. -ecrotising fasciitis awal yang dimulai dari umbilikus b. ;visceration
;visceration intestinal merupakan komplikasi serius yang sering dilaporkan. ang biasanya mengalami eviscerasi adalah usus halus, tetapi usus besar mungkin terlibat. &ecara jarang, presentasi klinik dapat timbul lama, dan dapat menjadi gangren. ;viserasi intestinal ini harus ditutupi oleh kain kasa lembab yang bersih, dan ditempatkan dalam kantong usus 2atau dapat juga pada kantong plastik transparan3. #erawatan dilakukan untuk memastikan bahwa usus tidak terpelintir. 6i bawah anastesi umum, usus dibersihkan dan dikembalikan ke rongga peritoneal dan umbilikus diperbaiki. :ika terdapat gangren peritonitis
atau usus, sebuah
laparotomi perlu dilakukan untuk
mengeringkan dan membersihkan setiap abses rongga peritoneal.
!ambar %. ;visceral intestinal c. #eritonitis #eritonitis dapat terjadi dengan atau tanpa abses intraperitoneal. :ika tidak terdapat abses, infeksi bisa diterapi dengan penggunaan antibiotik intravena spectrum luas, dan operasi biasanya tidak diperlukan. :ika abses intraperitoneal dikonfirmasi oleh &!, atau jika tidak ada fasilitas untuk &!, maka laparotomi diperlukan. Abses apapun dikeringkan dan rongga peritoneal dibersihkan. d. Abses Abses dapat terjadi di berbagai tempat, intraabdominal.Abses
intraperitoneal
dilakukan
namun
drainase
sering dengan
laparotomi. Abses retroperitoneal dilakukan drainase dengan pendekatan ekstraperitoneal, tetapi jika terletak anterior di retroperitoneal tersebut, pendekatan intraperitoneal mungkin diperlukan. Abses hati harus benar)benar diketahui
lokasinya
dengan
ultrasonografi atau 7$)scan. Abses disedot oleh jarum dengan lubang yang lebar di bawah bimbingan pencitraan, dan rongga abses tersebut diairi dengan normal salin. Hal ini dapatdiulangi sekali lagi jika masih terdapat abses. 6alam kasus)kasus sulit, atau kekambuhan setelahaspirasi jarum, drainase terbuka mungkin diperlukan. :ika abses multipel, antibiotik
parenteral
saja
mungkin cukup,
dan
aspirasi@drainase
disediakan untuk kasus yang persisten. Abses dapat terletak di dinding perut anterior atau di lokasi dangkal lainnya. 4eadaan ini akan membutuhkan drainase.
4omplikasi lanjut yang dapat terjadi yakni1 a. $hrombosis vena porta #ortal vein thrombosis
2#V$3
adalah
komplikasi
dengan
konsekuensi serius.Meskipun komplikasi awal, konsekuensi utama dihasilkan dalam jangka panjang. 6alam satu laporan dari ('' pasien yang menjalani porto systemic shunt untuk hipertensi portal karena #V$, "%+ dari #V$ diduga merupakan hasil dari omfalitis neonatal. $rombosis dapat menghasilkan carvernoma, yang dapat menyebabkan obstruksi empedu. &ebuah shunt porto systemic mungkin diperlukan jika hipertensi portal meningkat. b. Hernia umbilikalis Hernia umbilikalis adalah masalah umum pada anak)anak di Afrika, dan beberapa adalah hasil dari melemahnya sikatriks umbilikus dari omfalitis neonatus.
#II.
Prognosis
Omfalitis uncomplicated yang diterapi dengan baik biasanya sembuh tanpa morbiditas serius. -amun, jika lambat diketahui dan pengobatan tertunda, angka kematian bisa tinggi mencapai *)"%+. Morbiditas dan mortalitas yang serius dapat terjadi akibat komplikasi seperti necroti>ing fasciitis, peritonitis, dan eviserasi. $hrombosis vena portal dapat berakibat fatal. 4ematian dapat mencapai 8<)<*+ mengikuti necroti>ing fasciitis dan mionekrosis. &elain itu, faktor)faktor risiko tertentu seperti prematuritas, kecil masa kehamilan, jenis kelamin 2laki)laki3, dan proses kelahiran yang sepsis, terkait dengan prognosis yang buruk.
#III. Pen$ega%an
nsiden omfalitis rendah di negara)negara kaya sumber daya dan untuk mereka yang lahir di rumah sakit. 6i negara)negara berkembang, dan terutama setelah melahirkan di rumah, bagaimanapun, kejadian cukup tinggi dan dipertimbangkan profilaksis untuk mencegah morbiditas dan mortalitas yang mungkin dapat terjadi.
Akses persalinan yang
tepat
membantu
mengurangi kejadian
omfalitis. 4ewaspadaan juga penting untuk mengidentifikasi komplikasi utama dan merujuk pasien awal untuk cepat dilakukan intervensi. 6alam pengaturan rumah sakit di Afrika, alkohol dan gentian violet biasanya digunakan untuk perawatan tali pusat. 6i negara lain, digunakan betadine, bacitracin dan silver sulfadia>ine direkomendasikan. &aat ini, sudah tidak digunakan pencucian tali pusat dengan bahan medis, tetapi hanya menggunakan perawatan kering tali pusat sampai tali pusat tersebut kering dan lepas dengan sendirinya. Merawat tali pusat dengan prinsip bersih dan kering. :adi, saat memandikan bayi, tali pusat juga digosok dengan air dan sabun, lalu dikeringkan dengan handuk bersih terutama daerah tali pusat yang masih berwarna putih di bagian pangkalnya 2tali pusat yang bermuara ke perut bayi3. 5agian pangkal ini bisa dibersihkan dengan cotton bud dan povidone iodin serta biarkan terbuka sehingga cepat mengering, atau dibungkus dengan kasa kering yang steril. #roses kelahiran yang steril, yang dipelopori oleh United ations Population !und 2-0#A3, telah ditemukan untuk mengurangi infeksi tali pusat. 5ayi dari ibu yang tidak menggunakan prosedur tersebut, "8 kali lebih mungkin untuk terjadi infeksi tali pusat dibandingkan bayi dari ibu yang menggunakan prosedur tersebut. 9aporan yang sama juga tercatat bahwa bayi dari ibu yang tidak mandi sebelum persalinan adalah 8,B kali lebih mungkin untuk terjadi infeksi tali pusat dibandingkan bayi dari ibu yang dimandikan sebelum persalinan. Hindari kontak langsung tali pusat dengan air kencing bayi karena air kencing tersebut adalah salah satu penyebab timbulnya infeksi pada tali pusat bayi. Menggunakan popok sekali pakai sebaiknya di bawah pusar.
BAB III ANA&ISA KASUS
5erdasarkan hasil subyektif yang diperoleh dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap bayi #utri, diperoleh diagnosis neonatus aterm lahir pervaginam vakum atas indikasi ibu ketuban pecah dini 24#63, pre eklamsia berat 2#;53 dan anemia, bayi 5597 dengan potensial infeksi, hipotermia ringan, serta gangguan nafas ringan. #ada hari ketiga pemeriksaan, ditemukan tali pusat bau. Hal tersebut menunjukkan bahwa tali pusat tersebut terinfeksi, dimana penyebab infeksi dapat disebabkan oleh air ketuban yang berwarna hijau dan berbau 2bercampur mekonium3. #ada hari pertama kelahiran, diberikan injeksi Ampicillin sebagai profilaksis untuk bayi karena air ketuban berwarna hijau. #ada hari ketiga 2ditemukan tali pusat yang bau3, diberikan Ampicillin sebagai terapi antibiotik. Ampicillin merupakan antibiotik yang mengandung sulfamicillin 2ampicillin dan sulbactam3, diindikasikan untuk infeksi saluran nafas atas dan bawah, pneumonia bacterial, $ dan pielonefritis, infeksi intraabdomen, septicemia bakterialis, kolesistitis, selulitis pelvic dan endometritis, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi, dan infeksi gonokokus. 6iberikan dengan dosis "%' mg@kg55@hari 2untuk anak)anak3, sedangkan untuk neonatus diberikan ".% C 8 gram, dapat diulang tiap =)< jam. 4ontraindikasi1 hipersensitif terhadap penisilin. ;fek samping yang dapat timbul berupa gangguan pada gastrointestinal, kemerahan pada kulit, gatal)gatal, kelainan pada darah, serta reaksi anafilaksis dan superinfeksi. $erapi lain yang diberikan untuk bayi #utri yaitu1 )
esusitasi 5egitu bayi lahir, maka dilakukan langkah awal yang terdiri dari1 o Hangatkan bayi di bawah infant "armer #osisikan kepala bayi sedikit ekstensi o sap lendir dari mulut kemudian hidung o o 4eringkan bayi sambil merangsang taktil dengan menggosok punggung atau menyentil ujung jari kaki dan mengganti kain yang basah dengan yang o
kering -ilai bayi1 usaha nafas, warna kulit, denyut jantung, tonus, dan refleks
o
#emberian ventilasi tekanan positif 2V$#3 dengan memakai balon dan sungkup, kompresi dada, epinefrin, serta pemasangan pipa ;$ bisa
)
dilakukan dengan indikasi tertentu 2lihat bagan algoritma asfiksia neonatal3. O( " lpm Atas indikasi gangguan nafas ringan 2 #o"nes Score "3 karena masih terdapat
)
retraksi dinding dada dan nafas cuping hidung njeksi Vitamin 4 ndikasi1 pencegahan dan pengobatan pada penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. ;fek samping1 hiperbilirubinemia jika overdosis, reaksi hipersensitif termasuk
syok anafilaktik dan kematian. 6osis1 '.%)" mg intramuskular, ")= jam setelah kelahiran. ) A&@A&5 on demand A& merupakan pilihan utama o Apabila bayi mendapat A&, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup o dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian A&, dan nilai kemampuan o
bayi menghisap paling kurang sehari sekali. Apabila tidak terdapat A&, dapat diberikan A&5 sesuai berat lahir bayi
o
25597 atau 5593. Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan V dan beratnya naik (' gram
per hari selama 8' hari berturut)turut, timbang bayi ( kali seminggu. ) :aga kehangatan 2thermoregulasi3 o !unakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator atau ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan o o
setempat sesuai petunjuk. :angan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin. kur suhu tubuh sesuai jadwal. #rognosis pada bayi #utri adalah dubia ad bonam karena infeksi yang terjadi
masih merupakan infeksi tali pusat lokal dan tidak menunjukkan tanda)tanda infeksi sistemik.
DAFTAR PUSTAKA
Ameh ;A, -madu #$. (''(. $a%or Complications of &mphalitis in eonates and 'nfant( 5rook . (''(. #ediatric Anaerobic nfections ( #iagnosis and $anagement( ;disi ketiga. Dashington 671 !eorgetown niversity !ary 07, etc. (''%. &bstetri )illiams. :akarta1 ;!7. !erdes :&. (''/. 6iagnosis and Management of 5acterial nfections in $he -eonate. Pediatri Clin orth AmE %"1 B8B)B%B. 0arrer H. "BBB. Pera"atan $aternitas. :akarta1 ;!7. Mochtar . "BB<. Sinopsis &bsetri. :akarta1 ;!7. &ankar M:, &ankar :, 7hawia 6, -angia &. (''B. Antibiotic sage n -eonates) !uidelines and 7urrent #ractices. *ournal of eonatologyE (81 =<)**. &awardekar 4#. (''/. 7hanging &pectrum of -eonatal Omphalitis( Pediatric 'nfectious #isease( efri , Mayetti, Machmud . ('"'. 4olonisasi 4uman dan 4ejadian Omfalitis pada $iga egimen #erawatan $ali #usat pada 5ayi 5aru 9ahir. Sari PediatriE ""2%31 8/")8/*.