Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga
1. Lata Latarr bel belak akan ang g mas masal alah ah
Di negara yang maju dan berkembang banyak penduduk yang memiliki pola hidup dan gaya hidup yang kurang baik. Semakin meningkatnya daya konsumsi masyarakat, semakin banyak dari mereka yang memakan makanan yang kurang bergizi, jarang bergerak (olahraga), dan mengkonsums mengkonsumsii fastfood . Salah satu penyakit yang berhubungan dengan akibat pola hidup dan gaya hidup yang tidak sehat adalah hipertensi. Hingga saat ini hipertensi masih tetap menjadi permasalahn selain diabetes dan penyakit jantung karena beberapa hal, antara lain terjadi peningkatnya prevalensi hipertensi, dan masih banyaknya pasien yang mengidap hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum menapai target, bahkan ada penderita yang tidak tahu jika memiliki tekanan darah yang tinggi. Hal ini dapat dapat membuat bersamaan dengan penyakit penyerta dan komplikasi yang lebih lanjut dapat meningkatkan meningkatkan morbiditas morbiditas dan mortalitas mortalitas.. !enis hipertensi paling banyak adalah hipertensi primer sebesar "#$ dari semua angka kejadian hipertensi. Sedangkan hipertensi yang lain lain adalah adalah hipert hipertens ensii sekund sekunder er yang yang disert disertai ai adanya adanya penyakit penyakit sistem sistemik. ik. Data Data epidem epidemiol iologi ogi menunjukkan bah%a dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga bertambah, dimana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia & ' tahun. Selain itu laju pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak menunjukkan kemajuan lagi dan pengendalian tekanan darah ini hanya menapai * $ dari seluruh pasien hipertensi. +leh karena itu perlunya pendekatan dokter keluarga untuk memastikan, mendiagnosis dini, menga%asi para pasien dan keluarganya untuk terapainya tujuan kesehatan. rinsip pokok dari dokter keluarga adalah untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kedokteran menyeluruh. -aka dari itu perlu diketahui berbagai latar belakang pasien yang menjadi tanggungannya. ntuk dapat me%ujudkan pelayanan kesehatan seperti itu diperlukan adanya kunjungan rumah (home visit) serta melakukan pelayanan kesehatan standar. ntuk dapat memajukan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat, perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien. emantauan terhadap penyakit pasien tidak hanya sekadar mendapatkan pengobatan di 1
puskesmas, namun lingkungan pasien turut diikutsertakan dalam usaha meningkatkan kesehatan pasien. Home visit atau kunjungan dilakukan dengan tujuan untuk melihat lingkungan rumah pasien dan sekaligus mengedukasi dan memberi penyuluhan yang terkait dengan penyakit pasien. /. 0ujuan 0ujuan umumnya adalah untuk meningkatkan tara mutu pelayanan kesehatan masyarakat sedangkan tujuan khusus ialah mengetahui dan memahami seara mendalam penyakit hipertensi dan penyebabnya serta dapat menerapkan prinsip2prinsip pelayanan kedokteran seara komprehensi dan menyeluruh serta adanya peran akti dari pasien dan keluarga. . -anaat -enghasilkan inormasi atau pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan kedokteran dengan pendekatan keluarga pada pasien hipertensi. 3agi mahasis%a ialah lebih memahami seara dalam mengenai penyakit hipertensi bukan saja dari penyebabnya tetapi dapat dari aktor2aktor resiko serta menerapkan prinsip pelayanan kedokteran keluarga seara holistik saat melakukan observasi dan %a%anara pada pasien. *. embahasan penyakit hipertensi *.1 Deinisi Hipertensi dideinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 1*# mmHg dan tekanan diastolik diatas "# mmHg. ada populasi lansia, hipertensi dideinisikan sebagai tekanan sistolik 1'# mmHg dan tekanan diastolik "# mmHg. sia lanjut memba%a konsekuensi meningkatnya morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit kardiovaskular. 0ekanan darah sistolik meningkat sesuai dengan peningkatan usia, akan tetapi tekanan darah diastolik meningkat seiring dengan 0DS sehingga usia tahun, yang kemudian menurun oleh karena terjadinya proses kekakuan arteri akibat aterosklerosis.1 Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah seara terus menerus sehingga melebihi batas normal. 0ekanan darah normal adalah 11#4"# mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perier dan ardia output./ Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dideenisikan sebagai hipertensi esensial. 3eberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan 2
hipertensi sekunder yang diketahui sebabnya. Hipertensi sistolik terisolasi (HS0) dideinisikan sebagai tekanan darah sistolik 51*#mmHg dengan tekanan darah diastolik 6"#mmHg. 7eadaan ini diakibatkan oleh kehilangan elastisitas arteri karena proses menua. 7ekakuan aorta akan meningkatkan tekanan darah sistolik dan pengurangan volume aorta,yang pada akhirnya menurunkantekanan darah diastolik. Semakin besar perbedaan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastoli atau tekanan nadi (pulse pressure), semakin besar resiko komplikasi kardiovaskular. 0ekanan nadi yang meningkat pada usia lanjut dengan hipertensi sistolik terisolasi berkaitan dengan besarnya kerusakan yang terjadi pada organ target8jantung,otak dan ginjal. ada lansia, tekanan darah sistolik lebih berkaitan dengan prognosis komplikasi 7ardiovaskular dibandingtekanan darah diastolik.1
*./
7lasiikasi dan etiologi Hipertensi dibagi menjadi hipertensi essensial4primer ialah hipertensi yang penyebabnya
masih belum dapat diketahui. Disebut juga hipertensi idiopatik. Sekitar "#$ penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. +leh karena itu, penelitian dan pengobatan lebih banyak ditujukan bagi penderita hipertensi essensial ini. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal merupakan hipertensi yang menjadi penyebabnya dapat diketahui, sering disebut hipertensi renal karena kelainan ginjal menjadi penyebab tersering. enyebab hipertensi sekunder ini antara lain kelainan pada pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, atau penyekit kelenjar adrenal. 0erdapat pada sekitar $ kasus. enyebab spesiiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom 9ushing, eokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain2 lain. -enurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (!:9 ;) klasiikasi tekanan darah pada orang de%asa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi deraat ! , dan deraat !!",* (lihat table 1).
7lasiikasi tekanan darah
0ekanan
:ormal rahipertensi Hipertensi derajat 1
(mmHg) 61/# 1/#21" 1*#21"
darah
sistolik 0ekanan
darah
diastoli
(mmHg) 6<# <#2<" "#2"" 3
Hipertensi derajat / &1'# 0abel 1= 7lasiikasi tekanan darah untuk de%asa & 1< tahun *.
&1##
>namnesis Hal2hal yang perlu atau dapat ditanyakan dalam anamnesis antara lain identitas paien seperti nama,
alamat, usia, pekerjaan. 0anyakan keluhan utama pasien, alasan utama pasien datang ke rumah sakit atau puskesmas misalnya badan sering lemas2lemas, pusing, beberapa kali terjatuh. 7emudian ri%ayat penyakit sekarangnya= tanyakan ator2aktor yang mempengaruhi pusingnya atau lemasnya, misalnya lemasnya atau pusingnya sehabis aktiitas atau keadaan istirahat juga sama. 7emudian ri%ayat penyakit dahulu, apakah pasien pernah didiagnosis hipertensi atau diabetes, dan penyakit yang lain seperti penyakit pada paru2paru, ginjal maupun jantung, baik yang berhubungan dengan penyakit pasien sekarang maupun yang tidak berhubungan. ?i%ayat penyakit keluarga pasien, apakah dikeluarga pasien pernah memiliki keluhan yang sama dengan pasien atau adakan penyakit lain yang pernah diderita oleh kelurga pasien misalnya hipertensi, D-, penyakit darah, dsb. ?i%ayat sos2eko pasien seperti pola makan, pola hidup, pola jajan, merokok, minum minuman yang berakohol, keadaan atau situasi rumah pasien tersebut,
penhasilan dari pekerjaan pasien. *.*
emeriksaan isik emeriksaan isik bertujuan menegakkan diagnosis hipertensi, mengidentiikasi tanda
penyakit sistemik yang dapat menyebabkan hipertensi dan kerusakan target organ, diantaranya tanda vital ( tekanan darah, rekuensi nadi, suhu, ?? ), tinggi dan berat badan, pemeriksaan thora@ dan pemeriksaan isik abdominal, serta pemeriksaan neurologis jika pasien memiliki D-. Sebelum dilakukan pemeriksaan tekanan darah maka pasien dianjurkan untuk beristirahat dan duduk tenang setidaknya menit serta menghindari aktivitas isik, konsumsi kaein dan rokok setidaknya # menit sebelumnya.*
*.
emeriksaan penunjang emeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan
menentukan adanya kerusakan organ dan ator risiko lainnya atau menari penyebab hipertensi. 3iasanya pemeriksaan darah rutin, gula darah, asam urat, proil lipid, kolestrol HDL dan LDL ureum dan kreatinin serum, elektrolit serum, urinalisis, dan A7B 1/ sadapan. Sebagai tambahan untuk mendeteksi kerusakan target organ atau membuktikan keurigaan hipertensi sekunder adalah = rontgen thora@, A7B, ekokardiograi, unduskopi, rasio albumin kreatinin urin, 90 san ranial atau -?C.* 4
*.'
Diagnosis banding Diagnosis banding untuk hipertensi esensial atau primer bisa berupa hipertensi
renovaskular, hipertensi pada penyakit ginjal, hipertensi pada penyakit jantung, hipertensi ortostatik, dan vertigo.
*.;
aktor resiko dan gejala klinis
+besitas merupakan iri khas penderita hipertensi. Ealaupun belum diketahui seara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bah%a daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi daripada penderita hipertensi dengan berat badan normal. Stres diduga melalui aktivasi sara simpatis (sara yang bekerja pada saat kita beraktivitas). eningkatan aktivitas sara simpatis mengakibatkan meningkatnya tekanan darah seara intermitten (tidak menentu). aktor 7eturunan juga mempengaruhi apabila ri%ayat hipertensi didapat pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi essensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar monozigot (satu sel telur) apabila salah satunya adalah penderita hipertensi. !enis 7elamin pada pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada %anita. Hipertensi berdasarkan gender ini dapat pula dipengaruhi oleh aktor psikologis. ada %anita seringkali dipiu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran. Dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juiga semakin besar. >supan garam juga mempengaruhi melalui peningkatan volume plasma (airan tubuh) dan tekanan darah yang akan diikuti oleh peningkatan eksresi kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik (sistem pendarahan) yang normal. ada hipertensi essensial mekanisme inilah yang terganggu. Baya hidup yang kurang sehat %alaupun tidak terlalu jelas hubungannya dengan hipertensi namun kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol dan kurang olahraga dapat pula mempegaruhi peningkatan tekanan darah. >dapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa= using, -udah marah,0elinga berdengung, Sukar tidur, Sesak naas, ?asa berat di tengkuk, -udah lelah, -ata berkunang2kunang, -imisan (jarang dilaporkan).*, *.<
atogenesis 5
0ekanan darah ditentukan oleh dua aktor utama, yaitu 9urah jantung merupakan hasil kali antara rekuensi denyut jantung dengan isi sekunup, sedangkan isi sekunup ditentukan oleh aliran balik vena dan kekuatan kontraksi miokard. ?esistensi vasular ditentukan oleh tonus otot polos pembuluh darah, elastisitas dinding pembuluh darah dan viskositas darah. Semua parameter di atas dipengaruhi oleh beberapa aktor antara lain sistem sara simpatis dan parasimpatis., sistem rennin2angiotensin2aldosteron (S?>>) dan aktor lokal berupa bahan2 bahan vasoakti yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh darah. Sistem sara simpatis bersiat presif yaitu enderung meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan rekuensi denyut jantung, memperkuat kontraktilitas miokard, dan meningkatkan resistensi pembuluh darah. Sistem sara parasimpatis bersiat depresif , yaitu menurunkan tekanan darah dengan menurunkan rekuensi denyut jantung. S?>> juga bersiat presi berdasarkan eek vasokonstriksi angiotensin CC dan perangsangan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrium di ginjal sehingga meningkatkan volume darah. Selain itu terdapat sinergisme antara sistem simpatis dan S?>> yang saling memperkuat eek masing2masing. Sel endotel pembuluh darah memproduksi berbagai bahan vasoakti yang sebagiannya bersiat vaso#onstri#tor seperti
endotelin,
trom$o#san, %& dan angiotensin !! lo#al, dan se$agian lagi $ersifat vasodilator seperti endothelium'derived rela(ing factor )ang di#enal dengan nitric o(ide *N+ dan prostasi#lin *P-.&" Selain itu
jantung, terutama atrium kanan memproduksi hormone yang disebut
atriopeptin (atrial natriureti peptide, >:) yang bersiat diureti, natriuretik, dan vasodilator yang enderung menurunkan tekanan darah. -ekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebab khusus, melainkan sebagai akibat interaksi dinamis antara fa#tor geneti#, ling#ungan dan fa#tor lainn)a. 0ekanan darah dirumuskan sebagai perkalian antara urah jantung dan atau tekanan perier yang akan meningkatkan tekanan darah. ?etensi sodium, turunnya iltrasi ginjal, meningkatnya rangsangan sara simpatis, meningkatnya aktiitas renin angiotensin alosteron, perubahan membran sel, hiperinsulinemia, disungsi endotel merupakan beberapa aktor yang terlibat dalam mekanisme hipertensi./, -ekanisme patoisiologi hipertensi salah satunya dipengaruhi oleh sistem renin angiotensin aldosteron, dimana hampir semua golongan obat anti hipertensi bekerja dengan mempengaruhi sistem tersebut. ?enin angiotensin aldosteron adalah sistem endogen komplek yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah arteri. >ktivasi dan regulasi sistem renin angiotensin aldosterouran 0ekanan Darah diatur terutama oleh ginjal. Sistem renin angiotensi aldosteron mengatur keseimbangan airan, natrium 6
dan kalium. Sistem ini seara signiikan berpengaruh pada aliran pembuluh darah dan aktivasi sistem sara simpatik serta homeostatik regulasi tekanan darah./, *." enatalaksanaan *.".1 :onmedika mentosa -enurunkan berat badan sampai batas ideal, mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar kolestrol darah tinggi, mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari /, gram natrium atau ' gram natrium klorida setiap harinya ( disertai dengan asupan kalsium, magnesium, dan kalium yang ukup), mengurangi kebiasaan buruk seperti alohol,merokok, asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan, olahraga, penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktiitasnya selama tekanan darah terkendali., *."./
-edikamentosa ntuk hipertensi dapat diberikan salah satu dari obat ini yaitu Hidrokloritazid (H90)
1/,2/ mg perhari dosis tunggal pada pagi hari. ?eserpin #,1 F #,/mg perhari sebagai dosis tunggal. ropanolol dimulai dari 1# mg / kali sehari dapat dinaikan /# mg /@ sehari ( 7C = pada penderita asma ). 9aptopril = 1/, F / mg , /2@ sehari ( 7C = pada kehamilan dan asma ). :iedipin = mulai dari mg @ sehari bisa dinaikan 1# mg @ sehari. >tau alur penanganan pasien hipertensi (lihat gambar 1).
Bambar 1= enanganan pasien Hipertensi
7
*.1# 7omplikasi ada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung, dan otak. ada mata berupa pendarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Bagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat disamping kelainan koroner dan miokard. ada otak sering terjadi pendarahan yang disebabkan oleh peahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian. 7elainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara (transient ishaemi attak). Bagal ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti pada hipertensi maligna.
Laporan 7asus
.1 Data dan identitas pasien serta keluarga pasien • • • • • • •
:ama asien= -ariam 0anggal lahir= lahir tahun 1"*" ('' thn) !enis kelamin= perempuan >lamat = jln. Bili Sampeng inggir 7ali ?0 14?E kebon jeruk !akarta barat :o telepon= #<;</'*;" ekerjaan= ibu rumah tangga, sampingan= mengamen, dulu= berdagang endidikan terakhir= SD kelas ' tidak tamat
:ama 7eluarga dan anggota serumah yang bukan keluarga :ama dan jenis kelamin
0anggal lahir (usia)
pekerjaan
pendidikan
1. >irani
/#an
1 SD
/. ?ahman . Hartaman *. ?endy
*# thn #an thn
Cbu rumah tangga pemulung satpam 2
. ?ohiah '. ?osada
3erdagan g sayur
3elum sekolah
Hubung Status an perka%i keluarga nan
Domisili serumah atau tidak
anak
menikah
serumah
7eadaan kesehata n penyakit bila ada 2
anak menantu uu
2 menikah 2
serumah serumah serumah
2 2 2
0idak serumah 0idak
2 2 8
;. -esaro <. Gusni ". :ina
serumah 0idak serumah 0idak serumah 0idak serumah
2
2 2
•
0ingkat ekonomi = rendah, oleh karena penghasilan tidak tetap Status imunisasi dasar pasien= pasien tidak ingat Status imunisasi keluarga= tidak pernah diimunisasi semenjak ada saudara pasien
•
meninggal karena imunisasi Status gizi keluarga= kurang, oleh karena pasien kadang makan kadang tidak dan tak
• •
•
jarang pasien mengatakan bah%a makan nasi dan keap atau garam !aminan pemeliharaan kesehatan= (pribadi, 3!S, asuransi dll)
./ >namnesis • • • • •
7eluhan utama pasien= suka lemas2lemas 7eluhan tambahan= sering jatuh dan nyeri pinggang serta kaki ?i%ayat penyakit sekarang= Hipertensi yang terkontrol ?i%ayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan keadaan penyakit sekarang= tidak ada erilaku pasien yang berhubungan dengan penyakitnya sekarang= asien senang makan makanan yang asin2asin, kurang gerak, dan pernah merokok se%aktu muda (3>3 atau
•
setelah makan pete) erilaku keluarga yang berhubungan dengan penyakit pasien sekarang= pasien mengatakan tidak ada, hanya anaknya suka memasak makanan yang asin2asin dulu saat
•
pasien belum terdiagnosis hipertensi ?i%ayat penyakit dahulu yang tidak berhubungan dengan penyakit sekarang= asien
•
pernah mengalami muntaber sekitar umur #an. ?i%ayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit pasien sekarang= pasien
•
tidak mengingat penyakit apa dahulu yang pernah diderita keluarganya atau orangtuanya ?i%ayat penyakit keluarga yang tidak berhubungan dengan penyakit sekarang= asien juga tidak ingat
. erilaku sosial pasien dan keluarga ( tulis nama, sudah berapa lama dan berapa banyak atau berapa kali dalam sehari atau seminggu atau sebulan) 9
•
-erokok= Suami ibu -ariam (3pk udin) = dari usia belasan hingga meninggal, menurut pasien hanya saat 3>3 dan setelah makan pete. Cbu -ariam= saat usia belasan dan berhenti saat suaminya meninggal, hanya saat 3>3
• • •
dan setelah makan pete. -inum yang mengandung alohol= tidak pernah ola jajan ( yang mempengaruhi penyakit dalam keluarga)= !arang jajan ola makan (yang mempengaruhi penyakit dalam keluarga)= suka makan yang asin2asin sebelum terdiagnosis hipertensi, karena sekarang ekonimi tidak tetap jadi pasien kadang
•
makan kadang tidak (tidak teratur). ola penyimpanan atau memasak makanan= pola penyimpanan di %adah tanpa tutup ola minuman sehari hari= minum air dari dispenser dengan air isi ulang seharga ?p.
•
###, sehari minum sekitar '2; gelas. +lahraga (yang mempengaruhi penyakit dalam keluarga)= tidak pernah, hanya berjalan
•
kaki jika ingin berpergian 7ebersihan hygiene= (mandi, ui tangan , kuku, sandal, keramas, sikat gigi , ganti
•
baju..dll)= pasien mandi /@sehari sama dengan keluarganya, kuku terlihat ukup bersih, pasien memakai sandal jika diluar rumah, keramas / hari sekali dengan menggunakan •
shampoo sahet, sikat gigi setiap hari, pasien dapat memakai baju yang sama hingga /@. ?ekreasi= pasien hanya setahun sekali pergi lebaran ke !a%a untuk bertemu anaknya yang seorang pedagang jika ada biaya, jika tidak pasien hanya dirumah dan menari pekerjaan
•
sampingan Cbadah= kadang sholat (seorang muslimah) ola membersihkan rumah4 lingkungan= disapu dan dipel setiap hari oleh anak
•
perempuan pasien (>irani) ola pengobatan (tradisional, puskesmas dll)= pasien rutin ke puskesmas untuk
•
mengontrol tekanan darah setiap seminggu sekali ola hubungan soial= jarang berkumpul dengan tetangga karena pasien takut
•
• •
membiarakan orang lain takutnya jadi masalah. ola aktiitas kemasyarakatan= tidak ada ola kunjungan ke posyandu= tidak pernah
.* 7eadaan psikologis pasien dan keluarga yang mempengaruhi atau dipengaruhi penyakit dalam keluarga
10
asien menjadi sedikit takut untuk makan yang asin2asin, namun karena pasien berpikir bah%a penyakit yang dialaminya oleh karena dikontrakan lama pasien dan tetangganya sering membiarakan orang lain. !adi sekarang pasien tidak mau bergaul dengan tetangga sekitar. asien juga menyadari bah%a berat badanya juga membuatnya merasa kurang nyaman pada saat bergerak, hal ini membuat pasien menjadi sedikit kesal. . >dat istiadat4 soial budaya yang mempengaruhi Cbu -ariam ialah orang beta%i namun beliau tidak terlalu mengikuti adat2adat lagi dikarenakan ekonomi dan sakit yang dideritanya.
.' 7eadaan rumah yang mempengaruhi penyakit dalam keluarga atau dapat menimbulkan penyakit di kemudian hari. •
7ebersihan rumah= kurang, karena beberapa barang masih bertumpuk di atas tempat tidur, ada he%an peliharaan berupa kelini yang dipelihara oleh uu beliau di dalam
• •
• • • • •
• • • •
rumah, rumah kelihatan berdebu. Ietor penyakit= nyamuk, lalat dan tikus yang sering ada di sekitar tempat tinggal beliau. 7eadaan udara4 polusi dalam rumah= agak pengap karena ventilasi berupa jendela uma 1 yang digunakan. Luas rumah4bangunan= kontrakan 1 pintu (
11
•
erbandingan Ientilasi kamar (udara, sinar matahari dll)= tidak ada kamar dan ventilasi
•
kamar 7eadaan dapur dan kebersihan= pasien tidak memiliki dapur khusus, hanya kompor
•
minyak tanah yang diletakkan didekat kamar mandi. 0empat penyimpanan makanan (teremar debu, kotoran, vetor dll)= pasien meletakkan makanan di %adah yang tidak tertutup, tidak terlihat teremar kotoran atau debu seara
• •
kasat mata serta tidak terlihat adanya lalat yang menggerubungi makanan 0empat penyimpanan alat makan= di rak piring khusus 0empat ui tangan (air mengalir, sabun dan lap tangan bersih dll)= pasien dan keluarga menggunakan air yang ditampung diambil melalui selang yang lansung terhubung dengan
•
kran air dan ada bak penampungnya. 7eadaan kamar mandi ( kebersihan, sabun, air, bak,dll)= air yang ditampung ukup jernih di berbagai %adah dan tidak ditutupi dengan penutup, alasannya beliau dan keluarga memakai air tersebut habis pada hari dimana pasien dan keluarga menampung air setiap
•
•
harinya. 0ipe kakus dan system pembuangan= kakus menggunakan kakus jongkok, dan pembuangan berupa septik tank 7eadaan %= dalam rumah agak sempit dan sedikit gelap, namun tingkat kebersihan sedang. ntuk % luar atau umum kurang layak dan kurang bersih, % tersebut khusus
• •
• • • •
untuk 3>3 saja. Sumber air sehari hari= untuk air sehari hari menggunak an air pam 0empat penyimpanan air= di luar kontrakan ada sebuah bak penampung besar yang tidak ditutup.. Sumber air minum= air isi ulang yang dibeli oleh pasien 7ebersihan tempat penyimpanan air minum= di galon di letakkan di dispenser 0empat sampah di dalam rumah (tertutup atau terbuka , vetor, bau dll)= tidak ada Sumber enahayaan dalam rumah (jenis dan keadaan pe nahayaan)= lampu neon dan
•
ahaya matahati yang masuk tapi hanya sedikit System pembuangan air limbah= dengan pipa dan saluran air (selokan) 7ebersihan sekitar rumah= kurang bersih oleh karena banyak bungkus shampoo di
•
selokan sekitar rumah kontrakan tersebut, sampah berserakan sekitar % umum tersebut. 0empat sampah di luar rumah= ada berupa plasti, pasien tinggal di sekitar tempat
•
•
penampungan sampah sementara. 7eadaan udara4 polusi luar rumah= berbau pegap dan sedikit panas
12
•
7eadaan pekarangan (tanaman, keb ersihan, tanah dll)= pekarangan kontrakan pasien ada saluran pembuagan limbah berupa selokan.
.;status upaya penegahan penyakit dalam keluarga yang dilakukan oleh keluarga :ama 1. -ariam
/. >irani
romoti 2
2
reventi menggunakan
7urati -inum obat
rehabilitati -ulai
air isi ulang
(9aptopril,
mengurangi
untuk minum
vit.31/,
mknan yang
>nalgesik) dari
mengandung
puskesmas 2
banyak garam 2
2 2 2
2 2 2
!arang masak atau membeli makan yang asin2asin setelah
. ?ahman *. Hartaman . ?endy
2 2 2
ibunya terdiagnosis hipertensi, menggunakan air isi ulang untuk minum
.< emeriksaan kesehatan pasien dan keluarga oleh mahasis%a • • • •
• • •
7eadaan umum= baik 0anda vital= 0D 1#4<#, ?? /#@4menit, : '#@4menit, suhu '.;K9 Status gizi= kurang 03= 1# m, 33= < kg emeriksaan isik= ek adanya krepitasi (ada sedikit), pemeriksaan thora@ dan abdomen ditolak emeriksaan hygiene= 9ukup baik pada saat itu Hasil pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan= tidak ada Diagnosis pasien= Hipertensi primer terkontrol (a%al 0D sekitar /##42, turun menjadi 1#4<#)
13
Diagnosis banding= hipertensi renovaskular, hipertensi pada penyakit ginjal, hipertensi •
pada penyakit jantung, hipertensi ortostatik, dan vertigo. Diagnosis keluarga= belum ada, tapi ada resiko un tuk hipertensi dan D-
." sulan pemeriksaan penunjang untuk pasien dan keluarga mulai tingkat pelayanan primer (pemeriksaan di puskesmas) hingga rujukan •
?esume masalah kesehatan pasien dan keluarga serta aktor risikonya asien ialah seorang ibu (:y.-ariam) berumur '* tahun dengan keluhan badan lemas2lemas dan sering jatuh seiring dengan keluhan tersebut. 7eluhan lain ialah pasien mengalami pusing yang sangat saat jatuh dan nyeri pada pinggang dan kaki. asien tinggal di pemukiman padat penduduk yang kebersihannya kurang diperhatikan. asien mempunyai kebiasaan merokok dan berhenti setelah suaminya meninggal belasan tahun yang lau karena hipertensi dan D-, selain itu pasien juga memiliki pola makan yang suka makan makanan yang tingga garam. asien juga mengatakan bah%a anggota keluarganya yang lain tidak ada mengalami keluhan yang sama seperti dia. asien didiagnosis hipertensi di sebuang puskesmas di tanjung duren selatan dengan tekanan darah sekitar /##4.mmHg asien telah ontrol di puskesmas sebanyak @ dan berhasil terkontrol (ino yang kami dapat di puskesmas), dan saat kami ukur
tekanan darah
sekitar 1#4<# mmHg. emeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah rutin, denyut nadi, suhu, dan pernapasan, pemriksaan isik krepitasi , pemeriksaan thora@ dan abdomen untuk memeriksa organ2oragan terkait tidak dilakukan karena pasien menolak. emeriksaan penunjang yang akan nanti dilakukan ialah test darah rutin, pemeriksaan gula darah, kolesterol total serum, kolesterol HDL dan LDL. 0idak diketahui seara pasti masalah kesehatan keluarga apa yang dialami oleh keluarga pasien oleh karena menurut pasien keluarganya semua saat ini sehat2sehat saja, tidak ada keluhan. :amun ator resiko keturunan ada oleh karena pasien mengalami hipertensi yang bisa menurun ke anaknya, dan suami pasien yang telah meninggal bapak udin memiliki ri%ayat D- dan hipertensi. ?esiko terkena D3D juga ada oleh karen tempat penampungan ait yang tidak ditutup, serta lingkungan yang terlalu padat dan ventilasi serta penahayaan yang kurang baik dapat menyebarkan penyakit menular jika •
salah seorang tetangganya ada yang menderita penyakit tersebut. rognosis penyakit pasien dan keluarga 14
rognosisnya baik dilihat dari kondisi pasien sudah dengan hipertensi terkontrol namun gaya hidup dan pola hidup pasien yang masih kurang baik dapat meningkatkan kembali tekanan darahnya. .1# erkiraan akan timbulnya keadaan penyakit ditinjau dari perilaku dan lingkungan= !ika pasien tetap tidak menurunkan berat badan dan jarang olahraga serta pola makan yang kuran sehat maka tekanan darah pasien bias naik kembali. !ika penampungan air tidak ditutup beresiko untuk tempat jentik2jentik nyamuk yang dapat menjadi sumber D3D di musim penghujan. Ientilasi yang seharusnya / hanya di ungsikan 1 jadi ruangan terasa pengap dan panas, serta penerangan juga kurang dengan hanya mengandalkan 1 lampu saja, sinar matahari yang masuk sedikit, lingkungan sekitar terlalu padat, jika ada penyakit menular seperti 039 jadi mudah untuk tertular .11 Strategi intervensi mahasis%a ke pasien dan keluarga= •
sikobiologi= memberitahu pada pasien untuk jangan terlalu stress karena dapat membuat
•
penurunan daya tahan tubuh yang dapat membuat pasien menjadi ban yak sakitnya. Soial= mendekatkan pasien dengan tetangga sekitar dan anak pasien yang laki2laki, serta
•
mengatur %aktu untuk kebersamaan keluarga. Baya hidup dan perilaku= mengatur pola makan pasien karena pasien kelebihan berat badan, menoba menghindarkan pasien untuk makan yang asin2asin, menjad%alkan
•
pasien untuk berolahraga ringan setiap harinya untuk penurunan berat badan. Lingkungan rumah dan sekitar rumah=.memberikan inormasi tentang perilaku hidup sehat dan bersih salah satunya mengenai tempat penampungan air yang baik dan ara
•
agar terhindar D3D untuk musim penghujan nanti elayanan kesehatan= pasien harus rutin untuk kontrol dipuskesmas setiap minggunya, tetap di ek 00Inya, dan ek lab juga penting seperti kolestrol, gula darah dan asam urat. ntuk keluarga pasien, kami arankan untuk hek2up di puskesmas untuk memastikan keluarga pasien ada atau tidak memiliki penyakit hipertensi atau D-.
.1/ Saran upaya penegahan penyakit pasien dan keluarga oleh mahasis%a :ama 1. -ariam
romoti -enghimbau
reventi 9ek lab darah
7urati -inum obat
rehabilitati 2
15
/. >irani . ?ahman *. Hartaman . ?endy
pasien untuk
rutin, gula
yang diberikan
menjalankan pola
darah, kolestrol
puskesmas
hidup sehat
total, HDL,
seara teratur
LDL, asam urat 9hek2up untuk mengetahui ada hipertensi
2 2 2 2
2 2 2 2
sebelum komplikasi lebih lanjut
.1 Lampiran = oto oto perilaku atau lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit atau yang nantinya akan mempengaruhi keadaan kesehatan keluarga
oto 1= ruangan dalam dan barang2barang bu -ariam
16
oto /= 7asur bu -ariam yang penuh dengan barang dan tidak di alasi sprei
oto = oto bu -ariam dan saya
oto *= 7amar mandi bu -ariam
17
oto = 7akus umum '
7esimpulan Hipertensi merupakan penyakit multiaktorial karena banyaknya aktor resiko yang bisa
menyebabkan terjadinya hipertensi. ada usia lanjut,prevalensi gagal jantung dan strok tinggi, yang kedua tinggi ialah hipertensi. +leh karena itu,pengobatan hipertensi yang optimal penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskular. erilaku hidup bersih dan sehat serta diet yang seimbang membantu menegah penyakit dari memburuk. Dan dengan pendekatan dokter komunitas ini kami sebagai seorang mahasis%a kedokteran dapat belajar lebih dalam mengenai pendekatan dokter keluarga, berkomunikasi langsung bukan hanya tentang atau dengan pasien tetapi juga dengan keluarga yang terlibat. Dokter keluarga lebih okus dalam meningkatkan kesehatan isik dan mental dan eisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, maupun kondisi psikologis masing2 masing individu. endidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan peralatan untuk diagnosa dini, penegahan penyakit dan pengembangan aspek soial, yang akan mendukung agar setiap %arga menpunyai standar kehidupan yang kuat dalam menjaga kesehatannya merupakantanggung ja%ab dokter keluarga.
18