LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Pra/0i/u& /e ,udu ,udull Pra/ Pra/0i 0i/u /u& & ariTan22al Lo/asi Pra/0i/u& Kelas
: : : : :
+ li&a$ Anal Analis isis is Da0a Da0a Ras0 Ras0er er #1 Mei #"1+ Ka&3us Un4a Mendalo Te/ni/ Per0a&5an2an
Disusun oleh : 1. Ardinal #. A%laha Pri&a S'arsa !. )i*ar Fau*i
F1D11!""#$ F1D11!"1($ F1D11!"!+$
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAM)ANGAN ,URUSAN TEKNIK FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNI-ERSITAS ,AM)I SEMESTER GAN,IL #"1(#"1+
1. DASAR TE TEORI
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistempenginderaan jauh. Pada data raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengankata lain resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya dari permukaan bumi yang diakili oleh setiap pixel pada citra. !emakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. "eterbatasn utama dari data raster adalah besarnya ukuran file, semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) . #da tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. $itik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi toer radio. %aris bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah &egara pada peta dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc'line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang beraal dan berakhir pada titik yang sama), titik' point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua baris). !etiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu lokasi. Peta ektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. asing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vector relative lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. !edangkan data ras ter biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. kelebihan dan kekurangan data raster dan vektor *. Data +aster "elebihan Data +aster a. emiliki struktur data yang sederhana b. udah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis sederhana c. $eknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks sehingga pengguna dapat membuat sendiri program aplikasi yang mengunakan citra raster. d. ompatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil scanning data spasial. e. verlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah dilakukan f. emiliki kemampuan-kemampuan permodelan dan analisis spasial tingkat lanjut g. etode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah h. %ambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk vektornya i. Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah, sederhana dan murah. j. /arga system perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah.
"ekurangan Data +aster a. !ecara umum memerlukan ruang atau tempat menyimpan (disk) yang besar dalam computer, banyak terjadi redudacy data baik untuk setiap layer-nya maupun secara keseluruhan. b. Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebiih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian. c. !ebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja sehingga sulit digabungkan dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer. d. $ampilan atau representasi dan akurasi posisi sangat bergantung pada ukuran pikselnya (resolusi spasial). e. !ering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis batas suatu objek, sangat bergantung pada resolusi spasial dan toleransi yang diberikan. f. $ransformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan g. !angat sulit untuk merepresentasikan hubungan topologi (juga netork). h. etode untuk mendapatkan format data vector melalui proses yang lama, cukup melelahkan dan relative mahal. 0. Data ektor "elebihan Data ektor a. emerlukan ruang atau tempat menyimpan yang lebih sedikit di computer. b. !atu layer dapat dikaitkan dengan atau mengunakan atribut sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan. c. Dengan banyak atribut yang banyak dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya. d. /ubungan topologi dan netork dapat dilakukan dengan mudah. e. emiliki resolusi spasial yang tinggi. f. +epresentasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan manusia. g. emiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas sehingga sangat baik untuk pembuatan peta-peta administrasi dan persil tanah milik. h. $ransformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan. "ekurangan Data ektor a. emiliki struktur data yang kompleks. b. Datanya tidak mudah untuk dimanipulasi. c. Pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan aplikasinya. /ali ini disebabkan oleh struktur data vector yang lebih kompleks dan prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan kemampuan tinggi karena lebih sulit. Pengguna harus membeli system perangkat lunaknya karena teknologinya masih mahal. Prosedurnyapun terkadang lebih sulit. d. "arena proses keseluruhan untuk mendapatkannya lebih lama, peta vector seringkali mengalami out of date atau kadaluarsa. e. emerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih mahal. f. verlay beberapa layers vector secara simultan memerlukan aktu yang relative lama.
#. 6AKTU TEMPAT
Praktikum dilakukan pada "amis, tanggal 0* ei 01*2 ' 3ab. 3ingkungan dan %eokimia 44, 5akultas !ains dan $eknologi 6niversitas 7ambi. !. PROSEDUR KER,A
8erikut adalah langkah-langkah dalam melakukan analisis data raster a. "ontur "lik model builder yang terdapat pada menu bar • Drop don 9xtrak by ask yang terdapat pada !patial #nalyst $ools : 9xtraction • - 9xtract by ask ke model builder 4nput raster !+$;2<;*=.tif • 4nput raster or feature mask data Polygon;merangin (shapefile pemotong) • utput file !+$;merangin • 3akukan transpormasi koordinat data raster dengan klik Project +aster pada #rc • $oolbox asukkan >ona kabupaten merangin (6$;>one;?@!) • $utup semua jendela dan panggil data !+$;merangin (ne file yang baru • selesai dibuat) "lik ontour pada #rc$oolbox • 4nput !+$;merangin;6$ • utput "ontur;merangin • b. !lope ' "emiringan "lik model builder yang terdapat pada menu bar • Dropdon !lope yang terdapat pada #rc$oolbox klik !patial #nalyst $ools • !uface : !lope 4nput data raster !+$;merangin;6$ • utput raster !lope;merangin (nama baru) • utput easurement P9+9&$ +49 • Dilakukan +eclassify untuk mengklasifikasikan data • Diklasifikasi sesuai keinginan • c. #spect "lik model builder yang terdapat pada menu bar • Drop don #spect yang terdapat pada !patial #nalyst $ools - !uface - #spect ke • model builder 4nput raster !+$;merangin;6$ • utput #sfect;merangin.tif • d. /illshade "lik model builder yang terdapat pada menu bar • Drop don /illshade yang terdapat pada !patial #nalyst $ools-!uface-/illshade • ke model builder 4nput raster;merangin;6$ • utput /illshide;merangin.tif • Dirubah arna tampilan sesuai keinginan •
e. !moothing (penghalusan) Dibuka peta kontur yang sudah dibuat dan dipastikan berada dalam koordinat 6$ #mbil menu arc toolbox Pilih cartography tools , klik generali>ation dan ambi menu smooth line asukan data kontur kita di menu input ,output tempat penyimpan file Diisi smooth tolerance sesuai keinginan kita "lik ok dan akan terlihat garis kontur dan akan lebih halus
f.
ajority 8uka peta hillshade yang telah dibuat dalam koordinat 6$ Pilih menu special analyst- generali>ation-klik pada menu majority filter Pada input masukan hillshade dan klik ok Dibuka model builder ,kemudian di drag majority filter dan kemodel builder opy sebanyak keinginan kita untuk melakukan majority Disambungkan setiap majority menggunakan toolbar connector $erakhir di data majority , ganti output features tempat penyimpanan "lik run dan data hillshade majority yang tersimpan •
(. PEM)AASAN
Peta yang dilakukan analisis pada praktikum analisis data raster ini adalah peta administrasi daerah kabupaten erangin Propinsi 7ambi. !edangkan data aal yang digunakan adalah data D9 !+$ ilayah propinsi jambi yang bisa didapatkan dengan cara mendonload di internet secara gratis.
%ambar * Dem !+$;2<;*=.tif Dalam melakukan praktikum menganalisis data raster ini praktikan (yang melakukan praktikum) banya k menggunakan menu odel 8uilder yang terdapat pada menu bar karena jika menggunakan langsung menu-menu yang terdapat pada #rc$oolbox perangkat (komputer) yang digunakan oleh praktikan sering mengalami 9rror, hal ini mungkin karena perangkat yang digunakan kurang support atau aplikasi yang diinstal tidak sepenuhnya ada lisensi (kesalahan teknis).
%ambar 0 menggunakan odel 8uider untuk melakukan ajority;5ilter
#gar hasil nya lebih baik, praktikan mengulangi ayority;filter sebanyak 21 kali, untuk melakukan 21 kali ayority;filter bisa dilakukan sekaligus dengan menggunakan odel 8uilder dengan cara menghubung-hubungkan model-model yang dibuat sebanyak 21 buah. 3angkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data raster dari peta ilayah kabupaten merangin ini ialah dengan menganalisis kontur, slope'kemiringan, #spect, dan hillshade. 6ntuk analisis kontur sendiri dilakukan bertahap yaitu memulai dari nilai kontur terendah yaitu 21, kemudian *11, terakhir *21.
%ambar = data kontur 21, *11, dan *21 !etelah selesai dengan kontur, selanjtnya adalah menganalisis slope'kemiringan, asfect, dan terakhir hillshide
%ambar ? slope'kemiringan daerah merangin
%ambar A #spect ilayah merangin 6ntuk /ill!hide tidak dapat dilakukan karena terkendala dengan perangkat (laptop) yang digunakan kurang !upport untuk menggunakan aplikasi #rcap. !elain pada hillshide, kami juga mengalami masalah dalam melakukan analisis lainnya seperti pada saat melakukan analisis kontur, slope, dan lain-lain, hal ini lagi-lagi disebabkan karena perangkat (laptop) yang digunakan kurang memadai untuk mendapatkan hasil analisis yang optimal. 6ntuk melengkapi kekurangan kami dalam melakukan praktikun analisis data raster ini, kami bekerja sama dengan kelompok teman yang lain yang menggunakan perangkat yang sedikit lebih baik dari pada perangkat yang kami gunakan. #gar tampilan hasil analisis yang telah dilakukan terlihat lebih rapih, kami melakukan !mooth yang bertujuan agar garis-garis yang ada pada peta lebih sedikit rapih. Proses smooth ini bisa berakibat kurang baik karena proses ini bisa saja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jaab untuk memanipulasi data dalam arti kata mengarang hasil yang tidak sesuai dengan yang seharusnya ditemukan dilapangan. #kan tetapi untuk kerapihan data yang akan ditampilkan !mooth memang sangat dibutuhkan.
%ambar < melakukan !mooth dengan menggunakan odel 8uilder
!elain smoooth juga dilakukan ajority 5ilter untuk merapihkan hasil analisis data raster yang dilakukan. ajority filter ini bertujuan agar data-data minoritas atau data yang dikelilingi oleh data dominan mengikuti data yang dominan, misalnya yang kami lakukan pada data !+$;merangin;6$ yang didalamnya terdapat perbedaan arna antara putih dan hitam dimana ada sedikit sekali arna putih yang dikelilingi oleh banyak arna hitam yang sangat dominan, disinilah letak peran dari ayority 5ilter untuk membuat data yang dalam hal ini adalah arna yang minor mengikuti arna mayoritas yang mengelilinginya.
+. KESIMPULAN Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)'sel sehingga • terbentuk suatu ruang yang teratur. • •
•
•
•
•
#spect fungsi analisis ini adalah mencari arah kemiringan lereng atau secara umum. %aris kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum'bidang acuan tertentu. Dalam mengolah data spasial, data kontur sering sekali digunakan karena dengan data kontur kita dapat mengetahui informasi ketinggian suatu daerah atau ilayah dan juga dapat membayangkan bentuk fisik suatu ilayah (berdasarkan ketinggian). engetahui analisis dara raster (peta) sangat diperlukan bagi orang-orang yang pekerjaannya bersinggungan langsung dengan lapangan. "ontur penting untuk mengetahui beda tinggi antara satu tempat dengan tempat lainnya yang koordinatnya diketahui Dengan menganalisis kontur atau kemiringan seorang engineer pertambangan ataupun geologi dapat mereka atau memperhitungkan metoda apa yang selanjutnya akan dilakukannya untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya
7. SARAN
6ntuk melakukan analisis dara raster ataupun analisis lainnya dengan aplikasi #rcap sangat disarankan agar menggunakan perangkat (komputer) yang benar-benar !upport untuk aplikasi tersebut, karena apabila menggunakan kumputer yang kurang support atau menggunakan aplikasi yang tidak lisensi (bajakan) akan mengakibatkan hasil analisis yang kurang baik dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA •
•
•
• • • • • • • •
$he 6niversity of algary. %unaan, $. 011<. Pendekatan 9kosistem 8entang 3ahan !ebagai Dasar Pembangunan 6niversity Press. A*@ halaman. 9l-!heimy, &. *BBB. Digital $errain odel. Department of %eomatics 9ngineering. Cilayah 8erbasis 3ingkungan Di Daerah 4stimea ogyakarta. akalah. 5akultas %eografi 6%. ogyakarta. http''danangsusetyo.blogspot.com'01*0'1A'anlisis-data-raster-pada-arcgis.html https''apnindonesia.files.ordpress.com'01*1'*0'10-modul-pengenalan-gis.pdf https''brelligema.ordpress.com'01*0'1?'12'data-raster.html https''gisindonesiablog.ordpress.com'01*0'*1'02'#rc%is' http''eprints.uny.ac.id'*1BB' http''sudomo-gis.com'$ulisan'data-raster;fix.pdf http''gis-indonesia.blogspot.com'01**'1A'petakoreksi.html http''catatanEasran.blogspot.com'01**'*0'cara-koreksi-di-arcmap-arcgis-ho.html