Pembiasan Cahaya Tujuan: 1. Menentukan indeks bias medium (kaca) 2. Menentukan sudut kritis (ik) 3. Menentukan pergeseran sinar (t)
Dasar Teori: HUKUM SNELLIUS TENTANG PEMBIASAN 1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. 2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskanmendekati garis normal. 3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat akan dibiaskanmenjauhi garis normal. Perumusan matematis hukum Snellius adalah
atau
atau
Lambang θ1,θ2 merujuk pada sudut datang dan sudut bias, v1 dan v2 pada kecepatan cahayasinar cahaya sinar datang datang dan sinar sinar bias. bias. Lambang n1 merujuk pada indeks bias medium yang dilalui sinar datang, sedangkan
n2
adalah indeks bias medium yang
dilalui sinar sinar bias. bias. Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan.
Alat dan Bahan: –
Pointer
–
Kertas
–
Balok Kaca
–
Busur
–
Pensil
d = 6 cm
No .
i
r
Sin i
Sin r
n
T teoritis
1.
30
23
0,5
0,39
o
o
1,28 2
0,789 cm
50
38
0,76
o
0,61 5
1,23 6
1,583 cm
1,25 cm
o
60
45 o
0,86 6
0,70 7
1,22 4
2,189 cm
2 cm
o
65
50
1,19 2
2,411 cm
2,4 cm
o
0,90 6
0,76
o
75
90
0,96 5
1,634 cm
1,2 cm
o
0,96 5
1
o
2. 3. 4. 5.
T eksperime n 0,9 cm
Pertanyaan: 1. Tentukan indeks bias dengan rumus snell n2n1=sinisinr? 2. Berapa sudut kritis(ik) kaca? 3. Tentukan t teoritis dengan t=dcos rxsin(i-r) bandingkan dengan t eksperimen, sama? 1. n1=0,50,39 = 1,282 2. 90o 3. t=60,920x0,121 =0,789 cm Ternyata t eksperimen tidak sama dengan t teoritis
Kesimpulan Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa seperti yang kita ketahui, bahwa salah satu sifat cahaya adalah merambat lurus. Namun ketika cahaya mengalami pembiasan, maka cahaya tersebut akan terlihat seolah - olah membelok akibat menembus medium balok kaca. Sesuai hukum snell, cahaya yang merambat melalui medium yang lebih kecil akan dibiaskan ke medium yang lebih besar dan begitu pula sebaliknya.