Laporan Diskusi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENGANALISIS WAWASAN TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Kelompok 6
Nikko Antanius (202013026)
Budi Wahyu Kurniawan (152014702)
Nhimas Ajeng P. A. (132014064)
Fatma Kurnia S. (132014069)
Irwan Bayu P (292014227)
Narasumber : DESI YULIANA BARBALINA ROSA KAFIAR
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berpikir, dan meningkatkan kemampuan. Adapun dampak negatif dari globalisasi adalah : 1) keresahan hidup dikalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stres, kecemasan dan frustasi; 2) adanya kecenderungan pelanggaran disiplin, kolusi, dan korupsi, makin sulit diterapkannya ukuran baik-jahat dan benar-salah secara lugas; 3) adanya ambisi kelompok yang dapat menimbulkan konflik, tidak saja konflik psikis tapi juga konflik fisik; 4) pelarian ddari masalah melalui jalan pintas, yang bersifat sementara dan adiktif seperti penggunaan obat-obat terlarang.
Untuk menagkal dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu. Manusia Indonesia yang bermutu yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara profesional, secara dinamis dan kreatif. Hal ini sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional.
Tujuan
Untuk mengetahui Pengertian BK
Mengetahui tujuan, fungsi, prinsip, bidang, prosedur dan teknik dari bimbingan dan konseling
Peran guru dalam BK dan merencanakan BK belajar
Manfaat
Makalah ini bermanfaat dan bisa dibaca bagi pembaca :
Guru
Calon guru
BAB II
PEMBAHASAN
Ringkasan Materi
Bimbingan adalah mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar untuk mencapai perkembangan optimal.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Tujuan BK Untuk membentuk hubungan yang bersifat membatu mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih poduktif dan memuaskan.
BK memiliki fungsi yaitu: 1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). 2) Fungsi Preventif, melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. 3) Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama. 4) Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan yang berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah. 5) Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. 6) Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. 7) Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. 8) Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). 9) Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. 10) Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Bidang Bimbingan Konseling
Bidang Pelayanan Pribadi
Layanan bimbingan diberikan kepada siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri. Di bidang ini juga membahas masalah-masalah pribadi. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiriserta sehat jasmani dan rohani.
Bidang Pelayanan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
Bidang Pelayanan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bidang Pelayanan Karir
Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir.
Konseling merupakan layanan terpenting dalam pogam bimbingan layanan ini memfasilitasi siswa untuk mempeoleh bantuan pibadi secaa langsung, baik secaa face to face maupun media.
Prinsip BK
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Prosedur dan Teknik BK
Cara atau metode yang dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau kelompok orang agar menyadari dan mengembangakn potensi dirinya serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan cara interaksi atau tatap muka.
Bimbingan Kelompok (Group Guidance)
Tehnik ini dipergunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.
Individual Guidance Counseling (Bimbingan Konseling Individu)
Bimbingan konseling individu yaitu bimbingan konseling yang memungkinkan klien mendapat layanan langsung tatap muka dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang sifatnya pribadi yang dideritanya.
Dalam konseling ini hendaknya konselor bersikap penuh simpati dan empati. Simpati artinya menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh klien. Dan empati artinya berusaha menempatkan diri dalam situasi diri klien dengan segala masalah-masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini klien akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada konselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan konseling.
Peran Guru BK Dalam Proses Belajar
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu unsur terpadu dalam keseluruhan program pendididikan di lingkungan sekolah. Dengan demikian bimbingan dan konseling itu merupakan salah satu tugas yang sebaiknya dilakukan oleh setiap pendidik (guru) yang bertugas di sekolah. Walaupun demikian, di antara para guru banyak yang tidak menyadari bahwa bimbingan dan konseling bagian dari tugasnya sebagai pendidik. Pada dasarnya peran kepembibingan guru dalam proses belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi yang terpadu dalam keseluruhan kompetensi pribadinya. Pribadi guru dalam hal ini mencakup pandangan hidupnya, filsafat hidupnya, kekuatan pribadinya, pandangannya tetang pembelajaran, termasuk pandangan dan keperduliannya tentang masalah bimbingan.
Bimbingan dan konseling merupakan kompetensi penyesuaian interaksioanal yang harus dimiliki guru untuk menyesuaikan diri dengan karakterisrik siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Perilaku dan perlakuan guru terhadap siswa merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan pembelajaran dan oleh karena itu guru harus dapat menerapkan fungsi bimbingan di dalamnya. Peran kepembibingan guru dalam proses belajar dan pembelajaran menurut Satori dkk (2007) dapat diaplikasikan pada layanan bimbingan di sekolah yang dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu: bimbingan belajar, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan karier.
Metode/ Cara Pembahasan
Dalam membahas materi mengenai Bimbingan Konseling kelompok kami menggunakan metode/ cara dengan saling tanya jawab.
Hasil Pembahasan
Peran guru BK yaitu membantu dalm proses belajar siswa. Dalam kenyataannya biasanya ada guru BK yang tidak memiliki jam masuk kelas. Bagaimana peran guru BK tersebut?
Jawab: Dalam membantu proses mengajar guru BK yang tidak memiliki jam mengajar bisa memanggil siswa secara individu atau kelompok siswa yang memiliki masalah dalam proses belajarnya untuk konseling di ruang konseling.
Apa pentingnya BK dalam kemajuan pendidikan di Indonesia?
Jawab : Pentingnya BK dalam kemajuan pendidikan di Indonesia itu untuk mencegah siswa-siswi supaya tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
Adakah faktor penghambat dalam pelaksanaan BK? Jika ada apa saja?
Jawab : Dalam pelaksanaan BK saat ini ada berbagai hambatan yaitu:
Kurangnya jumlah guru BK
Tunjangan hidup untuk guru BK masih kurang mencukupi
Penyebaran guru BK masih belum merata di setiap daerah
Dalam proses konseling masih ada siswa yang belum mau bersifat terbuka.
Bagaimana menurut anda tentang kualitas guru BK di Indonesia?
Jawab : Menurut narasumber guru BK di Indonesia sudah berkualitas karena,
Menurut narasumber guru BK di Indonesia sudah profesional
Pengetahuan guru BK sudah banyak
Guru BK di senangi siswa untuk tempat curhat.
Bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas guru BK?
Jawab : Untuk meningkatkan kualitas guru BK:
Calon guru BK harus dibekali pengetahuan tentang BK
Untuk guru BK bisa mengikuti seminar-seminar untuk menambah pengetahuan
Guru BK dibekali ketrampilan mengoperasikan komputer.
Dibekali Bahasa Inggris.
Harus banyak praktek