Laboratoium konstruksi sipil KATA PENGANTAR
[Type text]
Page 1
Laboratoium konstruksi sipil DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………… Daftar Isi ……………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN …………..………………………………………... 1.1 Latar belakang ………..…………………………………………... 1.2 Maksud dan tujuan ……………...…………………….. 1.3 Ruang lingkup praktikum …………………………………………….. 1.4 Sistematika laporan …………………………………….. BAB II PENGENALAN PRAKTEK KERJA PLUMBING …................... 2.1 Pengertian …............................................................................... 2.2 Dimention and properties sambungan pipa ………………..…… 2.3 Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduks pipa dan Perlengkapan lainnya …………………………………………….. BAB III MEMOTONG PIPA SECARA MANUAL …………………….…….... 3.1 Jadwal pelaksaanaan …………………………………………….. 3.2 Tujuan ……………………………..……………………………… 3.3 Dasar teori……………………..……………………………………… 3.4 Peralatan dan bahan …................................................................... 3.5 Keslamatan kerja ……………………………………………………... 3.6 Langkah kerja ……………………………………………………... BAB IV MENGULIR PIPA SECARA MANUAL ………………………………. 4.1 Jadwal pelaksaanaan ……………….…………………………….. 4.2 Tujuan …………………………...………………………………… 4.3 Dasar teori……………………...……………………………………… 4.4 Peralatan dan bahan …......................................................... Keslamatan kerja ………………………………………..……………... 5.6 Langkah kerja ……………………………………..………………... BAB V RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA TERBUKA ……….. 5.1 Jadwal pelaksaanaan ……………………………..…………………….. 5.2 Tujuan …………… ………………………………………………… 5.3 Dasar teori……………………………………………………………… 5.4 Peralatan dan bahan …...................................................................... 5.5 Keslamatan kerja ………………………………………..……………... 5.6 Langkah kerja ……………………………………..………………... BAB VI RANGKAIAN SEDERHANA PIPA TERTUUP ………………………... 5.1 Jadwal pelaksaanaan ……………………………..…………………….. 5.2 Tujuan …………… ………………………………………………… 5.3 Dasar teori……………………………………………………………… 5.4 Peralatan dan bahan …..................................................................... 5.5 Keslamatan kerja ………………………………………..……………... 5.6 Langkah kerja ……………………………………..………………... BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………… 7.1 Kesimpulan ………………………………………………………. 7.1 Saran ………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….
[Type text]
Page 2
1 2 3 3
5.5
Laboratoium konstruksi sipil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berkembangnya zaman dan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penduduk semakin berkembang, kebutuhan akan air bersihpun meningkat. Sedangkan ketersediaan air terbatas. Air bersih berasal dari mata air yang biasanya bersumber dari daerah ketinggian seperti bukit, gunung dan lain sebagainya. Untuk mendatangkan air bersih tersebut, maka dilakukan pengalirannya sampai kerumah-rumah penduduk dengan menggunakan pipa galvanis maupun plastic. 1.2 Maksud danTujuan Dalam praktek kerja plumbing yang berlangsung pada semester IV, diharapkan kepada mahasiswa mampu, menguasai dan terampil dalam kerja plumbing dengan menggunakan sney tak langsung . Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja siap pakai dan mampu menjadi pengawas lapangan yang handal dan professional, paling tidak untuk diri sendiri. 1.3 Ruang lingkup Adapun ruang lingkup praktek kerja plumbing yang berlangsung selama semester IV ini adalah : 1. Pengenalan praktek kerja plumbing 2. Latihan memotong, memgikir dan mengulir pipa dengan sney tak langsung 3. Membuat rangkaian pipa sederhana dengan menggunakan sney tak langsung 1.4 SistematikaLaporan Untuk Mempermudah dalam pemahaman tentang hasil pratikum yang dilaksanakan, maka penulis menyusun laporan ini secara sistematika, sebagai berikut : 1. Judul 2. Jadwal 3. Tujuan 4. DasarTeori 5. Perlengkapan dan bahan 6. Keselamatan kerja 7. Langkah kerja / Prosedur pelaksanaan. Dari susunan materi diatas, penulis mengharapkan agar laporan ini lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca atau penulis sendiri sebagai pedoman dalam praktek dilapangan nantinya.
BAB II PENGENALAN PRAKTEK KERJA PLUMBING 2.1 Pengertian [Type text]
Page 3
Laboratoium konstruksi sipil Plumbing adalah suatu pekerjaan pemipaan pipa mulai dari meteran air sampai ketempat-tempat yang membutuhkan penyaluran air ( dalam bangunan) . Pipa merupakan sarana untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah. Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang dibutuhkan panjang sedangkan panjang pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan pipa. Dalam pemasangan pipa sering dijumpai pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi pipa, Oleh karena itu kita terlebih dahulu harus tahu bagaimana penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya. Berikut ini adalah alat – alat penyambung, pembelokan, pereduksi pipa yang ada. Pekerjaan Plumbing Bidang pekerjaan plumbing yaitu : a) Pemasangan pemipaan Pipa air minum Pipa air kotor Pipa gas b) Pemasangan hidran Syarat – syarat yang perlu diperhatikan adalah : Ekonomis Instalasinya kuat dan tahan lama Mudah dalam pemasangan Mudah dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan Faktor – factor yang harus diperhatikan dalam pemipaan adalah : Ukuran standar yang tersedia Karakteristik dari jenis pipa Daya tahan dan umur pipa Faktor ekonomis dan pemasangan Faktor – factor yang mempengaruhi penguliran dalam pipa adalah : Diameter Bila dia meternya besar maka debitnya besar Panjang Pipa Semakin panjang pipa, gesekannya semakin panjang Keadaan dan Kondisi Pipa Karatan yang terjadi pada pipa dapat menghambat aliran dari pipa Perubahan arah aliran Mutu Sambungan Mutu sambungan akan mempengaruhi aliran dimana banyak terjadi bocoran, jadi pada daerah ini harus dibaluti dengan TBA Pemasangan Stop Kran Fungsi stop kran adalah untuk menghentikan aliran air sementara Pembesaran atau pengecilan saluran Macam – macam instalasi perpipaan adalah : Instalasi Luar Suatu jaringan perpipaan yang berada diluar jalur jangkauan meteran Instalasi Dalam Jaringan perpipaan yang berada dalam jangkauan meteran Syarat – syarat pipa secara umum : [Type text]
Page 4
Laboratoium konstruksi sipil
Mampu mengeluarkan debit air yang dibutuhkan Kuat dan tahan lama
Bahan – bahan dari pipa induk adalah 1. Besi tuang 2. Besi Baja 3. Besi lapis beton 4. Besi plastic 5. Beton dan asbes semen 2.2 Dimention and properties sambungan pipa Ukuran ( Inch ) 1 ” 2 3 ” 4 1” 1 1 4 1 1 ” 2 2”
L ( mm ) 35
F ( mm ) 13
40
14
45 50
15 16
55
19
60
20
Ukuran ( Inchi ) 1 ” 2 3 ” 4 1” 1 1 ” 4 1 1 ” 2 2”
L ( mm ) 35
F ( mm ) 13
40
14
45 50
15 16
55
19
60
20
Ukuran ( Inchi )
L ( mm )
F ( mm )
[Type text]
Page 5
Laboratoium konstruksi sipil 1 ” 2 3 ” 4 1” 1 1 ” 4 1 1 ” 2 2” UKURAN A ( INCHI ) ( mm ) 3 29 ” x 4 1 ” 2 3 32 1” x ” 4 1 x 1” 34 1 34 1 ” x 4 1 ” 2 3 38 X ” 4 X 1” 40 1 35 1 ” x 2 1 ” 2 3 38 X ” 4 X 1” 41 1 45 X1 ” 4 1 38 2” x ” 2 3 41 X ” 4 X 1” 44 1 48 X1 ” 4 1 52 X1 ” 2 UKURAN ( INCHI )
[Type text]
27
16
32
19
38 46
23 29
48
30
57
37
B ( mm ) 29
C ( mm ) 30
F1 ( mm ) 16
F2 ( mm ) 16
F3 ( mm ) 19
32
33
17
17
22
34 34
35 38
19 17
19 17
22 27
38
40
21
21
27
40 35
42 42
23 17
23 17
27 31
38
43
20
20
30
41 45
45 48
23 27
23 27
30 31
38
48
18
18
37
41
49
21
21
36
44 48
51 54
24 28
24 28
36 37
52
55
32
32
37
A ( mm )
F ( mm )p
Page 6
Laboratoium konstruksi sipil 1 ” 2 3 ” 4 1” 1 1 ” 4 1 1 ” 2 2”
27
16
32
19
38 46
23 29
48
30
57
37
UKURAN ( INCHI ) 1 ” 2 3 ” 4 1” 1 1 ” 4 1 1 ” 2 2”
A ( mm ) 26
F ( mm )p 15
29
16
32 36
17 19
37
19
42
22
2.3 Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduksi pipa dan perlengkapan lainnya A. Peralatan 1. Gergaji besi Digunakan untuk memotong bahan / benda kerja. Ada 2 jenis gergaji yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji tangan umumnya digunakan untuk memotong bahan / pekerjaan kecil, misalnya memotong pipa GIP, pipa PVC, memotong besi sikudan lain – lainnya. 2. Kunci Pipa Digunakan untuk memegang atau menjepit pipa, benda kerja yang bulat atau tak beraturan. Kapasitas yang dapat dijepit adalah diameter 2” – 6 “. 3. Kikir Alatiniterbuatdarikerjabajamurni, memilikipermukaan yang bermacam – macammulaidari yang halushingga yang kasar.Bergunauntukmeratakandanmenghaluskansuatubidang, membuat rata danmengikirantarabidang yang satudenganbidanglainnya, membuat rata dansejajar, membuatbidang – bidangberbentukdanlainnya. 4. Kuas Digunakanuntukmembersihkansisa – sisaserpihan yang melekatpadabendaujisetelahpenguliran. 5. Siku – siku Alatiniterbuatdaribaja, padapermukaansisinyaterteragaris( ukuran ) dalam cm daninchi. Bergunauntukmengukurlebar, panjangdantebal.Alatinikurangefektifdalampengukuran yang melebihiukuranpanjangsiku – siku. 6. Meteran [Type text]
Page 7
Laboratoium konstruksi sipil Terbuatdari plat besi tipis, padapermukaanterteraukuran – ukurandalamsatuan cm daninchi. Meteransangatbergunadalampengukuranpanjang. 7. Ragum Ragumadalahsuatualatjepituntukmenjepitbenda yang akandigergaji, dikikir, dipahat, ditap, di sneydan lain – lainnya. Denganmemutartangkairagum, mukamulutragum( rahang ) akanmenjepitataumembukaataumelepasbendakerja yang sedangdikerjakan. Ragumbanyakdigunakandibengkeldanbiasanyadipasangdiatasbangkukerjaataupadatiangkhusus. 8. Penyanggadanpenjepitpipa Penyanggadanpenjepitpipadengantripat yang dapatdilipat, sangatpraktissebagaialatpenjepitpipa, khususnyauntukdigunakan di lapangan.Kapasitasadalahdiameter ½ “ – 2 “. 9. Pipe Cutter Pemotongpipa( pipe cutter ) digunakanuntukmemotongpipagalvanis ( GIP ) ataupipabesihitam. Untukpipamemotongnyalebihdari 2 “ dipergunakangergajibesi. Pemotongpipainitidakdipergunakanuntukmemotongpipa PVC, karenaakanmelenturbiladipotong / ditekan. 10. Burring reamer Burring reamer adalahsuatualat yang digunakanuntukmembersihkanberamataumemperlebarlubanghasilpemotongandenganpemotongpi paataugergajibesi. 11. Sneylangsung Karenadalampengoperasiannyatidakperluharusmengaturmatapisauuliruntukmendapatkanukuran yang dikehendakitetapisekalimengulir, langsungdihasilkanuliran yang sebenarnya. 12. Sneytaklangsung Sneyjenisinimempunyai 2 – 5 matapisauulir yang harusdiaturterlebihdahulusebelumdioperasikan.Dalampengoperasiannya, snayblokharusdiatur minimal 2 kali sebelumdiperolehukuran yang sebenarnya. Kapasitassnaydengan 2 1 3 1 matapisauuliradalahuntukmengulirpipadiameter ” , ” , 1” dan . 2 4 4 Sedangkansnaydengan 3 atau 4 matapisauulirmempunyaikapasitasuntukmengulirpipadiameter 1”, 1 1 1 “,1 ” dan 2”. 4 2 13. Treading Machine Cara kerjanyaadalahsamadengansneyblokyaitudenganmengaturmatapisauulirbeberapa kali sebelummendapatkanukuransebenarnya. Mesinulirinidilengkapidenganpemotongpipa, 1 pembersihbram( burring reamer ) danpelumas. Kapasitasmesinuliradalah “ sampai 4”. 2 B. Bahan 1. Meteran air Digunakanuntukmengetahuijumlah air yang melewatinya. 2. Socket Digunakanuntukpenyambunganpipa yang memiliki diameter yang sama. 3. Reducing socket. Digunakanuntukmenyambungpipadaripipaberdiameter yang lebihbesarkepipa yang berdiameter yang lebihkecilatausebaliknya. 4. Elbow Digunakanuntukmembelokkanpipa 5. Stop kran Digunakanuntukmemutuskandanmengalirkan air 6. Tee Digunakanuntukmenjadikan 2 arahpipadengan diameter yang sama. 7. Reducing tee [Type text]
Page 8
Laboratoium konstruksi sipil Digunakanuntukmenjadikan 2 arahpipadengan diameter yang berbeda. 8. Kran Digunakanuntukmemutusdanmengalirkan air, biasanyaterdapatpadaujungsaluranpipa. 9. Barelnipel Digunakanuntukpenyambungan memilikiulirpadabagiandalampipaataualatpenyambungpipalainya. 10. Barel union Digunakanuntukpenyambungpipa memilikirangkaiantertutupsehinggapertemuanatausambunganpipasalingmengunci.
[Type text]
Page 9
yang yang
Laboratoium konstruksi sipil BAB III LATIHAN MEMOTONG PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 3.1
3.2
3.3
Jadwalpelaksanaan Hari / tanggal : Waktu : 08.00 WIB – Selesai Tempat : LaboratoriumJurusanTeknikSipilPoliteknikNegeri Manado Tujuan a. TujuanUmum Melatihdiriuntukmemotongpipasecaramekanikmaupun manual. b. Khusus 1. Menguasaipemotonganpipadenganbaikdanbenar. 2. Mengetahuidanmenguasaipenggunaanalatdenganbaikdanbenarsesuaidengan baikdanbenarsesuaidenganfungsinya. 3. Melatihketerampilandalambidang plumbing 4. Menjalankansertamembuatsesuaidengangambarkerja. Dasarteori Dalampenyaluran air denganmenggunakanpipagalvanisseringkali di jumpai Penyambungpipa,pembelokanpipa,pembengkokanpipadan lain sebagainya. Memotongpipaadalahmembelahpipamenjadibagian-bagian yang akanmenunjang Job-job selanjutnya.
Pemotongpipadapat di lakukandengancara : Mekanik, yaitudenganmenggunakanalat pipe cutter Manual, yaitudenganmenggunakanalatgergajibesi Cara gabunganyaitudenganmenggunakanalat pipe cuterdandangergajibesi. 3.4 Peralatandanbahan a.Alat 1. Penyangga dan penjepit pipa 2. Gergaji Besi 3. Pipe Cutter 4. Kikir 5. Burring reamer 6. Meteran b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter 1/2" 3.5
Keselamatankerja 1. Menggunakanpakaianlengkapuntukpraktekbengkel. 2. Pahamiterlebihdahuluapa yang akan di kerjakan. 3. Pahamicarapenggunaandanfungsidariperalatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrassipadasaatmelaksanakanpraktek. 5. Bersihkanperalatandanruangkerjasetelahselesaipraktek. [Type text]
Page 10
Laboratoium konstruksi sipil 3.6
Langkahkerja Persiapkanalat-alatdanbahan yang di butuhkandalampraktek. Kemudianlakukanpemotonganpipayaitudenganduacara :
1) Pemotongansecara manual a) Langkahawaladalahmenjepitpipa yang akan Di potongpadaragumdenganposisi yang benar. b) Kuncipipasehinggapipabenar-benartidakbergeser Apabila di lakukanpemotongan. c) Setelahpipa di jepitpadaragum, lalupotonglahpipa Yang berdiameter 1/2" dengangergajibesi. 3.7
Gambarkerja
Pipa diameter 1/2’’
Pipasebelumdilakuakanpemotongan
Manual Pipasetelahdilakukanpemotongan
[Type text]
Mekanik
Page 11
Laboratoium konstruksi sipil BAB IV LATIHAN MENGULIR PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL 4.1 Jadwal Pelaksanaan Hari/ Tanggal : Waktu : Tempat : 4.2 Tujuan a. Tujuan umum Melatih diri untuk mengulir pipa secara mekanik maupun manual. b. Tujuan Khusus 1. Menguasai penguliran pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing 4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 4.3 Dasar teori Penguliran dilakukn dengan : 1. Sney Langsung Keuntungan dari pada sney langsung ini adalah penguliran dapat dilakukan dengan satu kali setiap pekerjaan penguuliran. Kerugiannya adalah penguliran yang terjadi tidak terlalu bulat untuk pipa ½”, ¾ , dan 1”. 2. Sney Tak Langsung Keuntungannya adalah uliran yang dibuat akan sesuai dengan sambungan yang direncanakan. Kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang agak lama karena penguliran harus dilakukan secara bertahap dan dengan proses yang berulang. 3. Treading Machine Cara kerjanya sama dengan sney tak langsung yaitu dengan mengatur mata pisau ulir beberapa kali sebelum mendapatkan ukuran sebenarnya.Mesin ulir ini di lengkapi dengan pemotong pipa, pembersih bram (boring reamer) dan pelumas. Kapasitas mesin ulir adalah ½” sampai 4”. Mengulir adalah tindakan yang dilakukan untuk menyambung pipa dengan alat sambung. Dalam penyambungan pipa kita lakukan dengan member ulir pada pipa tersebut lalu sebagai penyambungnya digunakan alat penyambung (socket,elbow,dll) sehingga pipa tersebut menyambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran sedikitpun. Dalam proses penguliran, ulir yang harus dilakukan harus tegak lurus dan rapi, jika tidak maka ulir tersebut tidak akan bisa menghubungkan pipa yang satu dengan pipa yang lainnya. Untuk memudahkan dalam mengulir maka pada saat mengulir kita harus menggunakan oli agar tidak keras pada saat mengulirnya, sehingga hasil uliran yang dibuat rapi. 4.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Ragum 2. Kuas 3. Sney Tak Langsung 4. Treading Mechine 5. siku b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter ½ [Type text]
Page 12
Laboratoium konstruksi sipil 2. Oli can 4.5 Keselamatan Kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang di butuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 4.6 Langkah kerja Persiapkan alat dan bahan yang di butuhkan dalam praktek. Kemudian Lakukan pemotongan pipa yaitu dengan dua cara : 1) Penguliran Secara Manual a) Langkah awal adalah Menjepit pipa yang akandi potong pada ragum dengan posisi yang benar. b) Ulirlah salah satu ujung pipa tersebut dengan sney tak langsung dengan panjang ulir 2 cm. Penguliran dilakukan minimal dua kali. c) Pada uliran pertama setelan sney kurang dari ukuran diameter pipa yang sebenarnya dan untuk penguliran berikutnya barulah setelan mata ulir sama dengan besar diameter pipa yang sebenarnya. 2) Penguliran Secara Mekanik a) Masukkan ujung pipa yang lain ke dalam mesin ulir kemudian kunci. b) Sebelum menghidupkan mesin ulir lakukan penyetelan mata ulir terlebih dahulu. Lakukan secara berulang.
[Type text]
Page 13
Laboratoium konstruksi sipil BAB V RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA TERBUKA 5.1 Jadwal Pelaksanaan Hari / Tanggal : Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat: Laboratorium Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado 5.2 Tujuan a. Tujuan Umum Melatih diri untuk merangkai pipa dengan menggunakan sambungan - sambungan yang ada. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya. 3. Mengetahui prosedur pelaksanaan jaringan instalasi toilet dengan baik dan benar. 5.3 Dasar Teori Dalam instalasi pipa, banyak di jumpai penyambungan, pembelokkan, percabangan, dan mereduksi pipa. Dari awal rangkaian biasanya pipa yang berdiameter besarlah yang dipasang, semakin keujung diameter yang digunakan semakin kecil. Perancangan instalasi pipa diusahakan menghindari pembelokan, percabangan, mereduksi pembengkokan, karena dapat menyebabkan air akan kehilangan tekanan. Setiap ulir pipa harus dibalut dengan TBA, dengan TBA dapat menutupi pori - pori ulir yang dapat mengalirkan air sehingga pipa mengalami kebocoran dan kehilangan tekanan air. 5.4 Peralatan dan Bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kunci pipa 3. Pipe cutter 4. Kuas 5. Meteran 6. Burring reamer b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter ½’’, ¾’’, dan 1’’ 2. Oli 3. Socket 4. Elbow 5. Barel nipel 6. Meteran 7. Stop kran 8. Kran 5.5 Keselamatan Kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan di kerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 5.6 Langkah Kerja 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek. 2. Potonglah pipa - pipa sesuai dengan dimensi gambar kerja. 3. Jika dalam rangkaian terdapat penyambungan ataupun mereduksi, maka perhatikan pengaruh pertambahan dimensinya, oleh karena itu pengukuran dimensi pipa diukur sedemikian rupa sehingga setelah dirangkai dimensi yang diperoleh dari center to center pas dengan gambar kerja. [Type text]
Page 14
Laboratoium konstruksi sipil 4. Setelah dipotong maka lakukan pembersihan bram / serpihan bagian dalam pipa hasil dari pemotongan dengan menggunakan burring reamer. 5. Lakukan penguliran dengan mesin ulir sesuai dengan diameter pipa yang digunakan. 6. Setelah penguliran selesai dilakukan coba pasangkan dengan sambungannya, apabila telah pas maka perangkaian pipa - pipa dapat dilanjutkan. 7. Sebelum merangkainya pastikan setiap ulir telah diberi TBA seperlunya. 8. Pastikan semua sambungan pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor. 9. Setelah selesai lakukan penyambungan pipa berikutnya sesuai dengan gambar kerja. 10. Jika semua sudah terangkai maka lakukan pentesan langsung dengan air.
[Type text]
Page 15
Laboratoium konstruksi sipil BAB VI RANGKA SEDERHANA PASANGAN PIPA TERTUTUP 6.1 Jadwal Pelaksanaan Hari / Tangggal : Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Laboratorium Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado 6.2 Tujuan 1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai fungsinya. 3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing. 4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 6.3 Dasar teori Penguliran pipa dengan menggunakan sney membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Oleh karena itu untuk kelancaran dan keringanan kerja serta mempersingkat waktu kerja maka ditemukanlah sebuah mesin ulir yang disebut treading machine. Dengan menggunakan treading machine kita dapat langsung memotong, memboring maupun mengulir secara langsung tanpa membuka pipa dari jepitan ragum. Selain itu treading machine juga mempersingkat waktu kerja, tenaga dan hasil penguliran lebih bersih dibandingkan dengan sney langsung maupun tidak langsung. 6.4 Peralatan dan Bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kuas 3. Meteran 4. Kunci pipa b. Bahan 1. Pipa galvanis diameter ¾ 2. Oli 3. Socket reduksing 4. Elbow 5. Barel union 6. Stop kran 7. Kran 8. Meteran air 6.5 keselamatn kerja 1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. 3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan. 4. Konsentrasi pada saat melaksakan praktek. 5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 6.6 Langkah kerja 1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Periksalan stelan penguliran treading machine apakah sesuia dengan diameter pipa yang akan kita ulir. 3. Masukkanah pipa kedalam treading machine lalu jepit erat dengan penjepit yang telah tersedia pada treading machine. 4. Lakukan pemboringan dengan burring reamer yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading machine searah jarum jam. [Type text]
Page 16
Laboratoium konstruksi sipil 5. Setelah pemburingan selesai maka lakukan penguliran dengan sney yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading searah jarum jam. Panjang penguliran tergantung diameter pipa yang di sney. 6. Setelah penguliran selesai maka matikan treading machine lalu bersihkan mata sney dan hasil penguliran dari bram/serpihan penguliran dan lepaskaanlah jepitnya. 7. Uurlah panjang pipa yang dibutuhkan sesuai gambar kerja sehingga bila diukur dari center to center pas dengan gambar kerja walau dalam rangkaian terssebut. 8. Untuk mengurangi kesalahan deminsi pipa yang dissebabkan oleh penggunaan socket, elbow ataupun socket reduksi. 9. Untuk penguliran berikutnya sama caranya dengan yang diatas. 10. Setelah penguliran semua pipa telah selesai, lanjutkan dengan pemberian TBA dan pemasangan rangkaian dengan menggunakan kunci pipa. 11. Pastikan semua pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor.
[Type text]
Page 17
Laboratoium konstruksi sipil BAB IX PENUTUP 9.1 Saran 1. Bersikaplah disiplin dan bertanggung jawab dan mematuhi segala peraturan yang sudah di terapkan selama masih menyangkut dalam praktikum. 2. Bekerja sama dengan partner kerja maupun dengan instruktur. 3. Instruktur hendaknya lebih memperhatikan pekerjaan mahasiswa tidak hanya dari segi praktik namun juga hasil pekerjaan. 4. Selalu lakukan pengecekan waktu melakukan praktik dan juga cek kembali waktu setelah selesai melakukan praktik. 5. Keselamatan kerja harus lebih di perhatikan terutama bagi mahasiswa, karena kebanyakan mahasisiwa kurang mengindahkanya. 6. Seharusnya job yang akan di tugaskan tidak hanya di kerjakan oleh mahasiswa yang laki-laki tetapi juga oleh wanita agar skill setiap mahasiswa sama. 7. Mahasiswa seharusnya menyesuaikan antara teori dengan pratik, tidak hanya mementikan cepat selesainya suatu job.
9.2 Kesimpulan 1. Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami dan menguasai segala sesuatu yang berhubungan debgan plumbing. 2. Mahasiswa tidak hanya dapat mempergunakan peralatan mesin tetapi juga dapat menguasai peralatan manual. 3. Dalam praktik dituntut keterampilan dan konsentrasi penuh untuk meningkatkan dalam kesungguhan kerja. 4. Mahasiswa sudah dapat bagaimana jalan keluar apabila menghadapi kesulitan yang terjadi. 5. Setelah melakukan pratik ini mahasiswa sudah mampu untuk terjun langsung kelapangan dengan penuh keterampilan yang dianggap sudah memadai.
[Type text]
Page 18