Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro 2012Deskripsi lengkap
Laporan Praktikum Biologi Klasifikasi
laporan serangga
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro 2012
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN ANALISIS ASPEK BIOLOGI (PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI) IKAN TAGIH ( Hemibagrus Hemibagrus Nemurus Nemurus)) DAN IKAN BETUTU (Oxyeleotris Marmorata)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum mata kuliah Biologi Perikanan semester genap
Disusun oleh: Angga Nugaha
!"#$$#$"##%%
R&Na'a Di H&
!"#$$#$"#$#"
Rah*an Ai+ ,& ,&
!"#$$#$"#$-.
Kelas: Pei/anan B 0 Kelo*1o/ %
UNI2ERSITAS PAD3AD3ARAN ,AKULT ,AKULTAS AS PERIKANAN DAN ILMU IL MU KELAUTA KELAU TAN N PROGRAM STUDI PERIKANAN 3ATINANGOR !#$4
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
ANA!"S"S
ASP#$
B"%!%&"
'P#(T)*B)+AN 'P#(T)*B)+AN
DAN
(#P(%D)$S", "$AN TA&"+ ' Hemibagrus Nemurus, Nemurus, DAN "$AN "$AN B#T)T) B#T)T) (Oxyeleotris marmorata ). $ami juga tidak lupa untuk menguapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuli kuliah ah Biol Biolog ogii Peri Perika kana nan/ n/ serta serta jajara jajarann nny ya yang selal selalu u memb membim imbi bing ng dan dan mengajari mengajari kami dalam melaksanakan melaksanakan mata kuliah dan dalam menyusun menyusun makalah ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan makalah ini. $ami menyadari sepenuhnya bah0a dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan/ maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapk harapkan an untuk untuk dapat dapat memper memperbai baikin kinya. ya. $ami $ami mohon mohon maaf maaf apabil apabilaa terdapat terdapat kesalahan pada penyusunan maupun kesalahan lainnya. Atas Atas perhat perhatian ian dari dari semua semua pihak pihak yang yang memban membantu tu penuli penulisan san ini kami kami uapka uapkan n terimak terimakasih asih.. Semoga Semoga !apora !aporan n ini dapat dapat diperg diperguna unakan kan sebaga sebagaima imana na mestinya.
1atinangor/ April 2345
Penyusun
DA,TAR ISI Ba5
Hala*an
2
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
ANA!"S"S
ASP#$
B"%!%&"
'P#(T)*B)+AN 'P#(T)*B)+AN
DAN
(#P(%D)$S", "$AN TA&"+ ' Hemibagrus Nemurus, Nemurus, DAN "$AN "$AN B#T)T) B#T)T) (Oxyeleotris marmorata ). $ami juga tidak lupa untuk menguapkan banyak terimakasih kepada Dosen mata kuli kuliah ah Biol Biolog ogii Peri Perika kana nan/ n/ serta serta jajara jajarann nny ya yang selal selalu u memb membim imbi bing ng dan dan mengajari mengajari kami dalam melaksanakan melaksanakan mata kuliah dan dalam menyusun menyusun makalah ini. Serta semua pihak yang membantu kami dalam hal penyusunan makalah ini. $ami menyadari sepenuhnya bah0a dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan/ maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapk harapkan an untuk untuk dapat dapat memper memperbai baikin kinya. ya. $ami $ami mohon mohon maaf maaf apabil apabilaa terdapat terdapat kesalahan pada penyusunan maupun kesalahan lainnya. Atas Atas perhat perhatian ian dari dari semua semua pihak pihak yang yang memban membantu tu penuli penulisan san ini kami kami uapka uapkan n terimak terimakasih asih.. Semoga Semoga !apora !aporan n ini dapat dapat diperg diperguna unakan kan sebaga sebagaima imana na mestinya.
1atinangor/ April 2345
Penyusun
DA,TAR ISI Ba5
Hala*an
2
3
DA,TAR TABEL............................................ ................................................................... .............................................. ......................... DA,TAR GAMBAR .............................................. ..................................................................... ........................................ ................. .................................................................... ...................................... ............... DA,TAR LAMPIRAN............................................. BAB I PENDAHULUAN 4.4 !atar Belakang........................................ Belakang............................................................... ................................. .......... 4.2 *aksud dan Tujuan Tujuan Praktikum....................................... Praktikum................................................ ......... BAB II II TIN3AUAN PU PUSTAKA 2.4 $lasifikasi "kan $omet........................................................... $omet............................................................. .. 2.2 "kan $omet.......................................... $omet................................................................. ..................................... .............. 2.7 (asio Panjang dan Berat Bera t "kan................................................... "kan................................................... 2.8 "ndeks $ematangan &onad........................................ &onad....................................................... ............... 2.5 Tingkat Tingkat $ematangan &onad................................... &onad..................................................... .................. 2.;
i6 6 6i 4 7 8 5 5 9 : = 43 44 44 44 44 42 42 42 47 47 48 45 29 29 73 74 72 77
4
DA,TAR TABEL No*o
3u'ul
4 2
Data $elompok Pertumbuhan dan (asio $elamin $elompok............ Data (eproduksi $elompok................................................................. Data
Hala*a n
.. Data Angkatan untuk *enentukan (egresi Pertumbuhan................ Tabel Data Angkatan (eproduksi..................................................... Perhitungan $eloompok )ntuk *enentukan (egresi
Biologi Perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan yaitu sejak indi6idu ikan tersebut menetas kemudian makan/ tumbuh/ bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian seara alami atau oleh karna fator lain. Biologi Perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika mendalami pengetahuan Dinamika Populasi ikan/ pengembangan spesies ikan dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan alaminya serta salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmu perikanan tangkap lainnya seperti *etode Penangkapan "kan/ Penanganan "kan serta ilmu lainnya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan perikanan adalah dengan melakukan penelitian tentang pertumbuhan/ reproduksi dan food and feeding habits dimana penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam bidang biologi perikanan. $arena kematangan gonad sangat berhubungan dengan pemijahan. Tak terkeuali dengan fekunditas yang juga memegang peranan penting dalam penentuan kelangsungan populasi dan dinamika
kehidupan.
+ubungan
panjang
berat
akan
bermanfaat
dalam
menentukan nilai faktor kondisi dan sifat pertumbuhan ikan.
$&! Ma/su' 'an Tu7uan Pa/6i/u*
Seperti telah dikemukakan pada latar belakang dan identifikasi masalah/ tujuan praktikum ini adalah untuk> 4. *engetahui bagaimana hubungan panjang dan berat tubuh ikan betutu. 2. *engetahui Tingkat $ematangan &onad 'T$&, ikan betutu. 7. *engetahui dan menghitung "ndeks $ematangan &onad '"$&, ikan betutu. 8. *engetahui fekunditas ikan betutu. 5. *engetahui jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan makan pada ikan betutu.
8
BAB II TIN3AUAN PUSTAKA
!&$
I/an Be6u6u
"kan betutu mempunyai kemiripan dengan ikan gabus '10 > kutuk,/ baik bentuk maupun sifatnya. %leh karena itu/ sementara ahli menduga bah0a ikan betutu masuk dalam golongan &oboidae 'satu famili dengan ikan gabus,. Namun/ A?elrod memasukkan ikan betutu ke dalam golonganPerormorphoidei. Adapun sistematika selengkapnya menurut A?elrod '4=54, adalah sebagai berikut > Phylum @lassis %rdo
> @hordata > %steihthyes > Peromorphodei > eleotridae > %?yeleotris > Oxyeleotris marmorata
&ambar 4. "kan Betutu "kan betutu berasal dari @hina dan masuk ke "ndonesia pada tahun 4=29. "kan ini disukai sebagai ikan konsumsi karena memiliki kandungan protein dan ekonomi yang tinggi menyebabkan ikan betutu diintroduksi. "kan betutu yang
9
dikenal juga dengan sebutan ikan malas atau sleeper fish banyak terdapat di perairan umum air ta0ar dan estuari di 1a0a/ Sumatera/ dan $alimantan. "kan ini hidup di perairan dangkal dan berlumpur seperti muara sungai/ 0aduk/ atau situ yang berarus tenang. "kan betutu senang berlindung di ba0ah tumbuhan air. 'Astuty et al. 2333, !&$&$
Mo+ologi I/an Be6u6u
"kan betutu memiliki iri-iri yaitu tubuhnya memanjang bagian depan silindris dan bagian belakang pipih. Tubuh ikan betutu ber0ana keoklatan sampai gelap dengan berak hitam menyebar 0arna badan kekuning-kuningan dengan berak-berak hitam keabu-abuan seperti di batik. *empunyai dua sirip punggung yang terpisah/ sirip perut sepasang/ bentuk membulat dan terletak berdekatan. *empunyai sepasang sirip dada yang bentuknya membulat serta sebuah sirip ekor dengan ujung membulat. Tubuh ikan jantan umumnya lebih gelap dari ikan betina/ panjang maksimum 53 m dan dapat menapai berat 9 kgekor '!ubis 2333,. !&$&"
Si/lus Hi'u1 I/an Be6u6u
Betutu bukan ikan musiman. "kan ini bisa bertelur sepanjang tahun/ sehingga pemijahan bisa kapan saja/ tidak tergantung musim/ baik musim hujan maupun musim kemarau. Selang 0aktu pemijahan ke pemijahan berikutnya beralangsung selama ; bulan. $ematangan gonadnya dipengaruhi oleh suhu/ dan makanan. Pada suhu tinggi dan makanan ukup/ kematangan gonad bisa lebih epat dan kualitas telur bisa lebih baik. Betutu berkembang biak dengan bertelur/ bukan beranak seperti sebelumnya banyak dikatakan orang. Pemijahan terjadi di dasar perairan/ yaitu dalam sarang yang berupa lorong-lorong batu/ akar kayu/ atau benda-benda lainnya. +al itu dilakukan karena ikan betutu sangat suka memijah dalam kegelapan/ dan tidak mau terganggu ikan-ikan lainnya. $etenangan merupakan syarat mutlak bagi ikan betutu selama pemijahan. $alau gaduh/ pemijahan bias terganggu/ 'Sumantadinata 4=:4,. *ulanya jantan menari sarang. Setelah menemukan/ jantan mengajak pasangannya ke dalam sarang itu. 1antan akan selalu berada di samping betina
10
sambil sekali-kali melekatkan tubuhnya ke induk betina. Betina diam/ tetapi sekali membalas dengan melekatkan tubuhnya ke induk jantan. Sampai akhirnya/ betina mengeluarkan telur. Pada saat yang sama jantan mengeluarkan sperma. Pembuahan telur terjadi di luar tubuh/ dan telur yang sudah dibuahi adhesif bersifat/ yaitu menempel pada permukaan benda-benda yang ada di dasar perairan. Seekor induk betina yang beratnya 753 gram dapat mengeluarkan telur antara 5.333 9.533 butir. Penetasan telur tidak bisa berlangsung epat seperti ikan mas. Pada suhu 28 % @/ telur menetas dalam 0aktu 9 hari. Pada suhu 2;/5 % @/ telur menetas dalam 0aktu 5 hari. Dalam kondisi lingkungan yang optimal/ daya tetas telur dapat menapai 93 persen (eproduksi pada ikan dikontrol oleh kelenjar pituitari yaitu kelenjar hipotalamus/ hipofisis gonad/ hal tersebut dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari lingkungan yaitu temperatur/ ahaya/ uaa yang diterima oleh reseptor dan kemudian diteruskan ke sistem syaraf kemudian hipotalamus melepaskan hormon gonad yang merangsang kelenjar hipofisa serta mengontrol perkembangan dan kematangan gonad dalam pemijahan. %6arium terdapat dalam he0an betina yang ditambatkan oleh mesentrium khusus pada dinding tubuh 'meso6arium,. %6arium selain sebagai gonad/ juga sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Testis terdapat pada he0an jantan. !etak testis pada 6ertebrata rendah tersimpan dalam rongga perut dengan ditambatkan ke dinding tubuh oleh mesentrium khusus 'mesorhium,. Testis pada 6ertebrata tingkat tinggi terletak diluar rongga perut/ tersimpan dalam bangunan khusus yang disebut skrotum. Testis selain sebagai gonad juga sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon testosterone/ 'Sumantadinata 4=:4,. (eproduksi pada ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan melalui pengaturan fungsi kelenjar endokrin sebagai penghasil hormon reproduksi untuk perkembangan gonad/ gametogenesis dan siklus reproduksi '
Pe6u*5uhan I/an Be6u6u
11
Dalam istilah sederhana/ pertumbuhan dapat
dirumuskan
sebagai
pertambahan panjang atau berat dalam suatu 0aktu/ sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. Akan tetapi bila dilihat lebih lanjut/ sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam indi6idu ialah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel seara mitosis. +al ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino 'protein, berasal dari makanan. Seperti telah diketahui bahan berasal dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar/ pergerakan/ produksi organ seksual/ pera0atan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan bahan tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh. Apabila terdapat bahan berle bih dari keperluan tersebut di atas akan dibuat sel baru sebagai penambah unit atau pengganti sel dari bagian tubuh. Seara keseluruhan hasilnya itu merupakan perubahan ukuran '#ffendie/ 4==9,. "kan betutu memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. )ntuk menapai ukuran konsumsi/ ikan betutu membutuhkan 0aktu sekitar 28 - 73 bulan. %leh karena itu/ pembudidayaan ikan betutu disarankan dibagi 7 tahap/ yaitu pembenihan sampai ukuran fingerling/ kemudian dijual ke pengusaha pendederan sampai ukuran :3 - 423 g. Selanjutnya/ benih ikan tersebut dijual ke pengusaha pembesaran. Pengusaha pembesaran akan memelihara dan membesarkan benih ikan ukuran 433 g sampai ukuran konsumsi 'C 833 g ke atas,. !amanya pertumbuhan ikan betutu sebenamya sama dengan ikan gurami/ yakni untuk menapai ukuran konsumsi memakan 0aktu minimal 4: - 28 bulan.
!&!&$
Hu5ungan Pan7ang Bea6
Studi mengenai rasio kelamin dan hubungan panjang berat merupakan dasar biologi populasi yang berkaitan dengan kelimpahan. (asio kelamin merupakan perbandingan jumlah ikan jantan dengan jumlah ikan betina dalam suatu populasi dengan perbandingan 4>4 yaitu 53 jantan dan 53 betina merupakan kondisi ideal untuk mempertahankan populasi. Perbandingan rasio kelamin dipengaruhi oleh pola distribusi yang disebabkan oleh ketersediaan
12
makanan/ kepadatan populasi/ dan keseimbangan rantai makanan '(ahman et al./ 2347,. Analisis panjang dan berat bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan. +ubungan antara panjang total ikan dengan berat dapat digunakan persamaan
eksponensial
'#ffendi/
4==9,.
dan
%luajo
'2335,
menambahkan pengukuran panjang dan berat berhubungan dengan data umur dapat memberikan informasi tentang komposisi stok/ umur matang gonad/ mortalitas/ siklus hidup pertumbuhan dan produksi.
!&"
Ting/a6 Ke*a6angan Gona' (TKG)
&onad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. "kan pada umumnya mempunyai sepasang gonad dan jenis kelamin umumnya terpisah 'Sukiya/ 2335,. Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian para peneliti reproduksi dimana peninjauan perkembangan tadi dilakukan dari berbagai aspek termasuk proses-proses yang terjadi di dalam gonad baik terhadap indi6idu maupun populasi. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Dalam indi6idu telur terdapat proses yang dinamakan 6itellogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur pada tiap indi6idu-indi6idu telur. +al ini menyebabkan perubahan-perubahan pada gonad. )mumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 43-25 dari berat tubuh dan pada ikan jantan sebesar 5-43. Dalam biologi perikanan/ penatatan perubahan atau tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak. Dari pengetahuan tahap kematangan gonad ini juga akan didapat keterangan bilamana ikan itu akan memijah/ baru memijah/ atau sudah selesai memijah. *engetahui ukuran ikan untuk pertama kali gonadnya menjadi masak/ ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya '#ffendie/ 4==9,.
13
Pengamatan kematangan gonad ini dilakukan dengan dua ara/ pertama ara histologi dilakukan di laboratorium dan kedua ara morfologi dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan ara morfologi ialah bentuk/ ukuran panjang dan berat/ 0arna dan perkembangan isi gonad yang dapatb dilihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak diperhatikan dari pada ikan jantan karena perkembangan diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat dari pada sperma yang terdapat di dalam testes '#ffendi/ 4==9,. $este6en 'Bagenal dan Braum/4=;: dalam #ffendie/ 4==9, membagi tingkat kematangan gonad dalam beberapa tahap yaitu> ".
Daa: organ seksual sangat keil berdekatan diba0ah tulang punggung/
transparan/ tidak ber0arna sampai abu-abu/ telur tidak terlihat dengan mata biasa. "".
Daa 5e/e*5ang: testis dan o6arium jernih/ abu-abu merah/ panjangnya
setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga ba0ah/ telur satu persatu dapat dilihat dengan kaa pembesar. """.
Pe/e*5angan I: testis dan o6arium bentuk bulat telur/ 0arna kemerah-merahan
dengan pembuluh kapiler/ mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian ba0ah/ telur dapat terlihat seperti serbuk putih. "E.
Pe/e*5angan II: testis 0arna putih kemerahan/ tidak ada sperma kalau perut
ditekan/ o6arium 0arna oranye kemerahan/ telur dapat dibedakan/ bentuk bulat telur/ o6arium mengisi dua per tiga ruang ba0ah. E.
Bun6ing: organ seksual mengisi ruang ba0ah/ testis putih/ keluar sperma apabila
ditekan di bagian perut/ telur bulat/ beberapa jernih dan masak. E".
Mi7ah: telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut/ kebanyakan telur
ber0arna jernih dengan beberapa berbentuk bulat telur tinggal di dalam o6arium. E"". Mi7ah0Salin: gonad belum kosong sama sekali/ tidak ada telur yang bulat telur.
14
E""". Salin: testis dan o6arium kosong dan ber0arna merah/ beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali. "F.
Pulih Salin: testis dan o6arium jernih/ abu-abu sampai merah.
!&-
In'e/s Ke*a6angan Gona' (IKG)
Perubahan-perubahan
berat
o6arium
dapat
terjadi
selama
tahap
perkembangan telur. Berat o6arium akan semakin bertambah dengan semakin lanjutnya perkembangan telur hingga menapai maksimum saat akan mengalami pemijahan. *enurut #ffendie '4==9, perubahan-perubahan kondisi o6arium 'sehubungan dengan pertambahan berat, dapat dinyatakan dalam suatu indeks kematangan atau Gonado Somatic Index. Gang menunjukkan berat gonad dibagi berat tubuh dikali 433. Bg Bt ?433
"$& H
$eterangan > "$& H "ndeks $ematangan &onad Bg H Berat &onad dalam gram Bt H Berat tubuh dalam gram Selain gonad yang ditimbang beratnya/ hati pada ikan pun ditimbang. +al ini dilakukan karena pada hati terjadi proses 6itelogenesis 'pembentukan kunint telur,. Perhitungan +S" pada hati menggunakan rumus '#ffendie/ 4==9, >
HSI
=
$eterangan> +S" H "ndeks $ematangan &onad Bh H Berat +ati 'gram, Bt H Berat Tubuh 'gram,
Bh × 100 Bt
15
*enurut #ffendie '4==9, bah0a "ndeks $ematangan &onad '"$&, akan semakin meningkat nilainya dan akan menapai batas maksimum pada saat akan terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai "$& lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Bergantung pada maam dan pola pemijahannya/ maka akan didapatkan nilai indeks yang sangat ber6ariasi pada setiap saat. !&.
Ke5iasaan Ma/an I/an Be6u6u
$ebiasaan makan ' food habits, pada ikan adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan/ sedangkan kebiasaan ara makan ' feeding habits, adalah 0aktu/ tempat dan ara makanan itu didapatkan ikan 'Nur/ 4==9 dalam #ffendi 2332,. $ebiasaan makan dan ara makan ikan seara alami bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup
$ebiasaan makan ikan
dipengaruhi antara lain oleh ukuran tubuh ikan/ bentuk organ penernaan/ umur/ lingkungan hidup ikan/ dan penyebaran organisme pakan. Tingkat kesukaan makanan menakup jenis/ kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan. )mumnya makanan pertama semua ikan pada fase ju6enil adalah plankton '#ffendie 4==9,. "kan betutu sangat menyukai jenis pakan hidup 'arni6ora, dan dapat memburu mangsanya 'predator, jika keadaan memaksanya. Dalam menari pakan/ ikan betutu tidak peduli terhadap buruannya. 1enisnya sendiri yang masih keil/ bahkan anaknya sendiri akan dilahap jika dalam keadaan lapar 'kanibal,. *akanan ikan betutu terdiri atas ikan-ikan keil/ udang liar ta0ar/ remis/ aing dan organisme lain yang lebih keil yang dapat dimangsa. "kan betutu juga tidak menolakjika diberi pakan yang terdiri atas ikan mati atau bangkai he0an lain. Namunjika masih adajenis pakan hidup dalamjumlah banyak/ ikan betutu akan memilih pakan yang hidup tersebut. "kan betutu yang belum sangat lapar tidak akan keluar untuk memburu mangsanya. 1ika mangsa tersebut sudah didahului oleh ikan lain. *akanan utama lar6a ikan betutu adalah plankton seperti rotifera/ sufosutoria/ dan mikro-plankton lain. Setelah berumur beberapa hari dan sudah lebih besar/ anak-anak ikan betutu akan berganti jenis pakan/ yaitu berupa Iooplankton yang lebih besar seperti *oina.sp./ Dapnia. Sp./ dan Bosmina Sp.
16
Pada saat ia lebih besar lagi '7 - 9 m,/ anak-anak ikan betutu akan *emangsa ArtemiaSp./ lar6a @hironomit/ aing sutera 'Tubife?,/ dan lain-lain. (upanya/ dalam hal pakan/ ikan betutu menyesuaikan diri dengan lebar bukaan mulutnya. Pada 0aktu sudah menapai ukuran fingerling 'di atas = m,/ ikan betutu sudah mulai memangsa anak-anak ikan yang lebih keil ataupun aahan isi perut ikan.
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM "&$ 8a/6u 'an Te*1a6
Praktikum analisis biologi ikan mas ini dilakukan pada Selasa/ 48 April 2345/ pukul 43.33 W"B sampai selesai di !aboratorium AJuakultur
"&! Ala6 'an Bahan "&!&$
Ala69Ala6 Pa/6i/u*
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut> 4. Nampan untuk meletakkan ikan sampel. 2. Penggaris untuk mengukur ketelitiannya adalah 73 m. 7. 1arumpinset untuk meneliti bagian yang keil. 8. &untingpisau untuk membedah ikan. 5. Timbangan untuk menimbang berat ikan. ;. @a0an Petri untuk menyimpan sampel 9. Sonde untuk mematikan ikan dengan menusuk bagian kepala. :. *ikroskop untuk mengamati telur ikan dan organisme yang terdapat dalam isi usus maupun perairan.
11
=. &elas )kur untuk membantu dalam pengukuran fekunditas dengan ara 6olumetrik. 43. +and @ounter untuk membantu menghitung jumlah telur ikan. 44. Cover glass untuk mempermudah pengamatan gonad dan isi usus pada mikroskop. 42. Object Glass sebagai tempat meletakkan preparat yang akan diamati di mikroskop.
"&!&!
Bahan95ahan :
Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah "kan Betutu dan air.
11
19
"&"
Pose'u Pa/6i/u*
"&"&$
Hu5ungan Pan7ang Bea6
Prosedur kerja pada praktikum hubungan panjang berat adalah sebagai berikut> 4.
*enyiapkan "kan Betutu sebagai sampel.
2.
*elakukan pengukuran panjang 'T! dan S!, dan berat dengan menggunakan mistar dan timbangan kemudian menatatnya.
7.
@atat dalam tabel pengamatan
8.
!akukan perhitungan pola pertumbuhan berdasarkan teknik !agler '4=;4,
5.
Terjemahkan nilai b kedalam pola pertumbuhan
"&"&!
Ting/a6 Ke*a6angan Gona'
Prosedur kerja pada praktikum Tingkat $ematangan &onad adalah sebagai berikut > 4.
*engambil ikan/ mematikan ikan dengan menggunakan penusuk pada bagian depan kepala ikan
2.
*embedah ikan dengan menggunakan gunting dimulai dari bagian urogenital melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut dapat terlihat.
7.
*engambil gonad yang ada yang di dalam perut/ hingga terpisah dari organ lain.
8.
*engamati gonad tersebut
5.
*enatat pada tabel pengamatan.
"&"&"
In'e/s Ke*a6angan Gona'
Prosedur kerja pada praktikum "ndeks $ematangan &onad adalah sebagai berikut 4.
*enimbang berat gonad dan hati dengan menggunakan timbangan setelah gonad dianalisa tingkat kematangannya.
2.
*enentukan indeks kematangan gonad ikan tersebut dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
20
7.
"&"&-
*enatat dalam tabel pengamatan.
,e/un'i6as
Prosedur kerja pada praktikum mengenai fekunditas adalah sebagai berikut> 4.
*engambil gonad dari o6arium ikan betina
2.
*engambil air sebanyak 433 ml dengan menggunakan gelas ukur
7.
*emasukkan seluruh gonad dan mengukur 6olumenya
8.
*engambil sampel telur pada 7 bagian/ yaitu bagian anterior/ tengah/ dan ujung dekat urogenital
5.
*emasukkan masing-masing sampel ke dalam air sebanyak 433 ml dan ukur perubahan 6olumenya
;.
*enghitung jumlah dari ketiga sampel telur tadi/ setelah itu masukkan kedalam rumus diatas
9.
"&"&4
*enatat pada tabel pengamatan
S6u'i Ke5iasaan Ma/anan
Prosedur kerja pada praktikum studi kebiasaan makanan adalah sebagai berikut > 4.
*engambil usus/ urut usus hingga keluar isi dari usus
2.
*engamati di ba0ah mikroskop
7.
*enatat pada tabel pengamatan
*elakukan perhitungan data yang telah didapatkan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan.