1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Latar Be Belakan lakang g
Pertum Pertumbuha buhan n penduduk penduduk yang sangat pesat, pesat, berdamp berdampak ak pada salah satu kebutuhan pokok makhuk hidup dibumi ini yaitu ketersedian air yang bersih. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualit Kualitas as air dapat dapat ditinja ditinjau u dari segi fisika, fisika, kimia, kimia, biologi biologi dan radioaktif radioaktif..
Air
merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan. Sudah cukup sulit mendaptkan air bersih. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. Kualitas air ditentukan oleh keadaan sekit sekitar ar.. Pence Pencema mara ran n air air melal melalal alui ui sunga sungaii juga juga sangat sangat penti penting ng di kehid kehidupa upan n manusia manusia.. Sungai Sungai merupak merupakan an tempat tempat yang dengan dengan mudah mudah untuk untuk pembuan pembuangan gan sampah baik padat maupun cair dari limbah rumah tangga, perternakan atapun keguatan yang lain. Pembuangan sampah di sungai mengakibatkan sungai yang menjadi tercemar. Sampah yang ada di sungai tidak selama akan terurai akan menyebabkan berbagai macam dampak buruk untuk sungai. Kondisi air sungai yang sudah sudah tercema tercemarr mengakib mengakibatka atkan n kualiat kualiatss air disekita disekitarr sungai. sungai. Sumber Sumber air sekitar sungai tercemar menyebabkan menurunnya kesehatan dan kebersihan Pada kehid kehidupa upan n sehar sehari-h i-hari ari manus manusia ia memb membutu utuhka hkan n air air yang yang bersih bersih tuk tuk minum minum,, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang digunakan harus tidak berarna, tidak berbau dan tidak beracun. !idak hanya mempengaruhi sumber sekitar sungai pada sungai yang tercemar juga mempeng mempengaruh aruhii kehidupa kehidupan n di sungai sungai seperti seperti terngang terngangguny gunyaa perkemb perkembangi angiaka akan n ekosistem air. mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai tersebut karena sungai menyediakan cukup nutrisi yang dibutuhkan oleh hean dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. "engukur "engukur merupak merupakan an kegiata kegiatan n untuk untuk memband membandingk ingkan an sesuatu sesuatu dengan dengan sesuatu lainnya yang digunakan sebagai standar acuan dengan menggunakan alat ukur, ukur, maka hal-hal yang perlu diperhatikan diperhatikan dalam menggunakan menggunakan alat ukur adalah batas ukur dan bataskerja alat, yaitu nilai minimum dan nilai maksimum yang
1
#ni$ersitas Sriijaya
%
dapat diukur dengan alat itu. Sebelum menggunakanalat-alat, kita harus membaca dahulu batas kerja alat itu& ketelitian alat 'akurasi alat ukur(, yaitu nilai terkecil yang dapat diukur dengan teliti oleh alat tersebut& kesalahan titik nol zero ' error (, yaitu penunjukan skala aal ketika alat belum digunakan, kesalahan kalibrasi alat, yaitu kesalahan teknik pada pembuatan skala dari alat itu sendiri, kesalahan penglihatan 'paralaks(, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh cara mengamatiyang kurang tepat. )isa saja karena kedudukan mata pengamat tidak tepat. #ntuk menghindarinya, maka kedudukan mata pengamat harus tegak lurus pada tanda yang dibaca.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui alat ukur !*S 'Total Dissolved Solid ( + ' Electrical Conductivity( meter dan pH meter.
BAB 2
%
#ni$ersitas Sriijaya
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Total Dissolved Solid (TDS)
Salah satu faktor penting dalam menentukan kelayakan air untuk dikonsumsi adalah kandungan total dissol$ed solid '!*S( dalam air ataupun liquid . !*S adalah jumlah material yang terlarut di dalam air. "aterial ini dapat berupa karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, senyaa koloid dan lain-lain. !*S dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum, karena meakili jumlah ion di dalam air. /ilai baku mutu air terhadap parameter uji !*S yang diperbolehkan menurut standar nasional adalah 1000 mg2. #ntuk mengetahui nilai !*S dapat digunakan berbagai teknik pengukuran. "etode yang dapat digunakan untuk mengukur !*S dalam air adalah gra$imetri dan kondukti$itas listrik. 3ra$imetri merupakan metode pengukuran !*S yang paling akurat dibandingkan metode yang lainnya. "etode gra$imetri dilakukan dengan cara memanaskan sampel sampai cairan sampel diuapkan hingga tersisa residu yang kemudian ditimbang secara langsung dengan menggunakan neraca digital. *engan demikian didapatkan hasil !*S dari sampel tersebut 'ndang, %014(. Kondukti$itas 2istrik adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Kondukti$itas 2istrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Konduktansi '3( merupakan kebalikan dari resistansi '5(. Setiap bahan mempunyai sifat tertentu yang diungkapkan sebagai hambatan jenis '6(, dengan satuan ohm meter 'ndang, %014(. Total Dissolved Solid atau 7at padat yang terlarut yaitu semua mineral, garam, logam, serta kation-anion yang terlarut dalam air. !ermasuk semua yang terlarut diluar molekul air murni 'H%8(. !otal padatan terlarut ini merupakan bahan- bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas sering ukuran pori 0,94. Padatan ini terdiri dari senyaa-senyaa anorganik dan organic yang terlarut dalam air, mineral, dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya !*S adalah bahan anorganik seperti air buangan yang mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut dalam air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industry pencucian 'ahyani, %01:(.
#ni$ersitas Sriijaya
9
2.2. EC ( Electrical Conductivity)
/ilai daya hantar listrik atau dengan istilah lain Electrical Conductivity dan dapat disingkat menjadi , adalah ukuran total konsentrasi atau ukuran kepekatan yang terdapat pada suatu larutan nutrisi. Semakin besar konsentrasi larutan nutrisi, maka nilai akan semakin besar. /ilai diukur dengan satuan desi siemens per meter 'dSm(. /ilai dapat dikon$ersi ke satuan ;Scm 'micro siemens per centimeter ( dari satuan dSm dengan nilai terukur dikalikan dengan nilai 10. #mumnya penggunaan satuan desi siemens per meter 'dSm( biasa digunakan pada literatur ilmiah 'Prathisthaya, %019(. *emineralisasi adalah suatu proses penghilangan garam-garam mineral yang ada didalam air seperti kalsium 'a( dan magnesium '"g(, sehingga air yang dihasilkan mempunyai kemurnian yang tinggi. Pada dasarnya proses ini seperti apa yang dilakukan didalam pelunakan air secara pertukaran ion. )ahan penukar ion yang digunakan terdiri dari penukar kation dan penukar anion. Penukar kation dikenal orang dengan sebutan 5esin asam karena penukar ionnya adalah ion hydrogen 'H<(, sedangkan penukar anion dikenal dengan sebutan 5esin basa karena penukar ionnya adalah ion hidroksida '8H-(. 5esin asam secara umum ditulis dengan simbol H%5 dan 5esin basa dengan simbul 5'8H(%. Kedua macam resin ini dapat ditempatkan secara terpisah pada dua buah bejana ataupun dalam satu buah bejana 'Prathisthaya, %019(. Proses demineralisasi ada empat tahapan yaitu= '1( !ahap operasi, umumnya air baku mengalir dari atas ke baah 'downflow( atau sebuah unit tipikal demineralisasi dengan dua dengan dua media 'two-bed demineralizer (. '%( !ahap cuci 'backwash(, jika kemampuan resin berkurang banyak atau habis maka tahap pencucian perlu dilaksanakan. Air bersih dialirkan dari baah ke atas 'upflow( agar memecah sumbatan pada resin, melepaskan padatan halus yang terperangkap di dalamnya lalu melepaskan jebakan gas di dalam resin dan pelapisan ulang resin. '( !ahap regenerasi, tujuan tahap ini adalah mengganti ion yang terjerat resin dengan ion yang semula ada di dalam media resin dan mengembalikan kapasitas tukar resin ke tingkat aal atau ke tingkat yang diinginkan. 8perasi regenerasi dilaksanakan
9
dengan mengalirkan
larutan
#ni$ersitas Sriijaya
4
regeneran dari atas resin. Ada empat tahap dalam regenerasi, yaitubackashing untuk membersihkan media resin 'tahap dua di atas(, memasukkan regeneran, slow rinse untuk mendorong regeneran ke media resin, fast rinse untuk menghilangkan sisa regeneran dari resin dan ion yang tak diinginkan ke saluran pembuangan 'disposal point! '9( !ahap bilas ' fast rinse(, air berkecepatan tinggi membilas partikulat di dalam media resin, juga ion kalsium dan magnesium ke pembuangan dan untuk menghilangkan sisa-sisa larutan regenerasi yang terperangkap di dalam resin.Pembilasan dilakukan dengan air bersih aliran ke baah.Setelah tahap ini, proses kembali ke aal '>maduddin , %01(.
2.. !H "eter
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu 7at, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai ? sementara bila nilai pH @ ? menunjukkan 7at tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH ? menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 19 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. #mumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang berkerja berdasarkan prinsip elektrolit atau kondukti$itas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi '>maduddin, %01(.
2.#. Da$ar !engukuran
*erajat Keasaman Asam dan basa adalah besarang yang sering digunakan untuk pengolahan sesuatu 7at, baik di industry maupun kehidupan sehari-hari, pada industry kimia, keasaman merupakan $ariabel yang menentukan mulai dari pengolahan bahan baku, menentukan kualitas produksi yang diharapkan sampai pengendalian limbah industri agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang pertanian, keasaman pada aktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui. #ntuk mengetahui dasar pengukuran derajat keasaman akan diuraikan
4
#ni$ersitas Sriijaya
:
dahulu pengertian derajat keasaman itu sendiri. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antaar larutan yang terdapat didalam elektroda gelas 'membran gelas( yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda 9 gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektro kimia dari ion hydrogen. #ntuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan elektroda pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan '>yasele dan *a$id, %014(.
2.%. Sen$&r
"enurut *. Sharon sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energy fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh adalah kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, 2*5 "light dependent resistance( sebagai sensor cahaya, dan lainnya. "enurut Billiam *., transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. !ransmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik 'radiasi( atau thermal 'panas(. "isalnya generator merupakan transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya '>maduddin, %01(.
BAB "ET'D'L'I
:
#ni$ersitas Sriijaya
?
.1. aktu *an Te+!at
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis pukul 1%.94 C 19.90, tanggal 01 Debruari %01E di 5uang Kelas 1%0: Dakultas Pertanian #ni$ersitas Sriijaya.
.2. Alat *an Ba,an Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pH
"eter digital tipe %011, !*S "Total Dissolve Solid ( dan "Electrical Conductivity, )ubuk penyangga "#uffer $owder dan air. .. Pr&$e*ur Kerja Adapun prosedur kerja dari pH "eter dan !*S 'Total Dissolve Solid ( +
' Electrical Conductivity( adalah sebagai berikut=
..1. Pr&$e*ur Kerja !H "eter Adapun cara kerja pH meter digital tahun %011 ini adalah sebagai berikut =
1. Sediakan larutan yang akan di ukur keasamannya. Siapkan sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak jangan pula terlalu sedikit, secukupnya saja. %. Sebelum di ukur, terlebih dahulu perhatikan kadar suhu tan yang akan di ukur dengan suhu larutan yang sudah dikalibrasi dengan bubuk penyangga atau #uffer $owder sebelumnya. Pastikan keduanya harus sama, misalnya jika suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebesar dua puluh derajat celcius,maka suhu cairan yang akan diukur juga harus sama. . )uka penutup elektroda pada alat pH dengan menggunakan air khusus, kemudian bersihkan dengan tisu sampai kering. 9. Hidupkan alat pH dengan menggeser tombol S%&TC' , lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang akan diukur, kemudian putar-putar elektroda larut menjadi homogen. 4. !unggu beberapa saat hingga muncul angka pH yang menunjukan kadar pH pada cairan tersebut. !unggu hingga angka relatif konstan. atat angka pada 2*, setelah itu matikan alat tersebut.
?
#ni$ersitas Sriijaya
E
..2. Cara Kerja TDS (Total Dissolve Solid ) *an EC ( Electro Conductivity) Adapun cara kerja !*S 'Total Dissolve Solid ( dan ' Electro
Conductivity( adalah sebagai berikut = 1. 2epaskan tutup pelindung yang terdapat pada alat tersebut. %. Hidupkan !*S + meter. . 5endam !*S + meter ke dalam air atau larutan sampai ke batas maksimum '<- % inci(. 9. !unggu sampai angka pada layar stabil. !*S + meter akan otomatis mengompensasi $ariasi suhu. Setelah pembacaan stabil '0 sampai 94 detik(, tekan
tombol '()D
untuk
menghentikan
pengukuran
atau
untuk
mengonstankan angka yang terukur sehingga angka tetap terbaca setelah !*S atau meter diangkat. 4. !ekan tombol S'&*T untuk berpindah antara pengukuran !*S atau dan satuan suhu F atau FD. :. Setelah penggunaan, keringkan !*S atau meter dari sisa larutan.
BAB #
E
#ni$ersitas Sriijaya
G
HASIL DAN PE"BAHASAN #.1. Ha$-l
Adapun tabel terbuka hasil pengukuran TDS + EC meter ialah sebagai berikut:
Percobaan > >> >>>
!*S 'ppm(Suhu 'FD( 0,0%4%G 0,0%4%G 0,0%4%G
';scm(Suhu 'F( 0,040%G 0,040%G 0,040%G
Adapun tabel terbuka hasil pengukuran p' meter ialah sebagai berikut: Percobaan > >> >>>
pH :,0 :,1? :,%9
#.2. Pe+a,a$an
Alat pH meter memiliki prinsip utama yang terletak pada sensor probe berupa elektroda kaca ' glass electrode( dengan jalan mengukur jumlah ion H8< di dalam larutan. #jung elektroda kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat 'bulb(. #ulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan Hl '0,1 moldm(. Sebuah kaat elektroda panjang berbahan perak direndam dalam larutan Hl sehingga pada permukaannya terbentuk senyaa setimbang Agl. Konstannya jumlah larutan Hl pada ni membuat elektroda Agl memiliki nilai potensial stabil. >nti sensor pH terdapat pada permukaan bulb kaca yang memiliki kemampuan bertukar kation 'H<( dengan larutan terukur. Kaca tersusun atas molekul silikon dioksida dengan ikatan logam alkali. Si8 terprotonasi membentuk membran HSi8< pada saat bulb kaca terekspos air. 2apisan gel terbentuk pada permukaan bulb sebagai tempat pertukaran ion H<. ika larutan bersifat asam, maka ion H< akan terikat ke premukaan bulb. Hal ini menimbulkan muatan positif terakumulasi pada lapisan gel. Sedangkan jika larutan bersifat basa, maka ion H< dari dinding bulb terlepas untuk bereaksi dengan larutan tersebut, sehingga menghasilkan muatan negatif pada dinding bulb! Pertukaran ion hidronium 'H<( yang terjadi antara permukaan bulb kaca
G
#ni$ersitas Sriijaya
10
dengan larutan sekitarnya inilah yang menjadi kunci pengukuran jumlah ion H8< di dalam larutan. Kesetimbangan pertukaran ion yang terjadi di antara dua fase dinding kaca bulb dengan larutan, menghasilkan beda potensial di antara keduanya sebuah sistem pH meter secara keseluruhan , selain terdapat elektroda kaca juga terdapat referensi. Kedua elektroda tersebut sama C sama terendam ke dalam media ukur yang sama. lektroda referensi digunakan untuk menciptakan rangkaian listrik pH meter. #ntuk menghasilkan pembacaan pH yang $alid, elektroda referensi harus memiliki nilai potensial stabil dan tidak terpengaruh oleh jenis fluida yang diukur. Pengukuran pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan. 8leh karena itu diperlukan sensor temperatur pada rangkaian pH meter. Pembacaan temperature tersebut menjadi input perhitungan pH yang dilakukan oleh microprocessor! /ilai kondukti$itas listrik sebuah 7at cair menjadi referensi atas jumlah ion serta konsentrasi padatan 'Total Dissolved Solid atau !*S( yang terlarut didalamnya. Konsentrasi ion didalam larutan berbanding lurut dengan daya hantar listriknya. Semakin banyak ion mineral yang terlarut, maka akan semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang digunakan sebagai prinsip kerja conducrivity meter. Sebuah sistem conducrivity meter tersusun atas dua elektroda, yang dirangkaikan dengan sumber tegangan serta sebuah ampere meter. lektrodaCelektroda tersebut diatur sehingga memiliki jarak tersebut antara keduanya. Pada saat pengukuran, kedua elektroda ini dicelupkan kedalam sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tersebut. /ilai arus listrik yang dibaca oleh ampere meter, digunakan menghitung nilai kondukti$itas listrik larutan. Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode electrical conducrivity, dimana dua buah probe dihubungkan dengan larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemrosesan sinyal diharapkan mengeluarkan output yang menunjukkan besar kondukti$itas larutan tersebut, yang jika dikalikan faktor kon$ersi akan didapatkan nilai kualitas larutan dalam !*S yaitu ppm. ika dua plat diletakkan dalam suatu larutan diberi beda pontensial listrik, maka pada plat akan mengalir arus listrik. Konduktansi larutan akan sebanding dengan konsentraasi ion-ion dalam larutan tersebut. /amun pada beberapa situasi hal ini tidak berlaku. Konduktansi dipengaruhi oleh temperatur.
10
#ni$ersitas Sriijaya
11
Konduktansi menurun dengan naiknya temperatur, namun dalam sebuah semikonduktor, konduktansi akan makin besar dengan tingginya temperatur dalam sebuah metal. Alat !*S + meter tidak lagi memerlukan kalibrasi karena alat secara otomatis langsung membaca masing-masing $ariable terukur. Alat !*S + meter mengukur dua jenis $ariabel pengukuran berupa jumlah padatan terlarut dan kondukti$itas elektrik. /ilai pH yang terukur pada percobaan menggunakan pH meter menunjukkan angka yang relatif sama yaitu berkisar dari pH :,0 sampai :,%9 sehingga mengindikasikan baha larutan yang digunakan merupakan asam lemah atau mendekati netral. Sensiti$itas dari pH meter sangat tinggi sehingga angka akan mudah berubah jika terjadi perubahan didalam larutan. Pengukuran suatu larutan menggunakan pH meter yang terindikasi sebagai larutan asam maka alat sebaiknya dikalibrasi menggunakan pH buffer powder 9,0. Adapun jika suatu larutan terindikasi sebagai larutan netral maka pH meter sebaiknya dikalibrasi menggunakan pH buffer powder :,E:. Sedangkan jika suatu larutan terindikasi sebagai larutan basa maka pH meter sebaiknya dikalibrasi menggunakan p' buffer powder G,1E. Ketiga cara diatas akan meminimalisir nilai error pada pengukuran pH meter. Sensiti$itas pada elektroda bulb sangat mempengaruhi nilai pH meter karena bagian ini merupakan sensor utama yang akan membaca $ariabel terukur. ika pH yang sebelumnya telah digunakan untuk mengukur larutan yang terindikasi asam kemudian langsung digunakan pada pengukuran larutan yang terindikasi basa, maka nilai yang terukur akan mempunyai error yang besar sehingga alat ukur selalu dijaga agar steril.
BAB % KESI"PULAN DAN SA/AN %.1. Ke$-+!ulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini dapat dituliskan dengan poin poin seperti dibaah ini=
11
#ni$ersitas Sriijaya
1%
1. Hasil pengukuran !*S dan meter menunjukkan baha alat tersebut memiliki keakuratan yang cukup baik. %. Semakin banyak ion-ion mineral yang terlarut, maka semakin besar kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik. . Hasil pengukuran pH meter menunjukkan baha larutan bersifat asam. 9. Hasil pengukuran pH meter berubah-ubah pada tiap percobaan dikarenakan memiliki sensisiti$itas yang tinggi. 4. Kalibrasi pada pH meter dilakukan untuk meminimalisir eror pada pengukuran. %.2. Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang disediakan untuk pengukuran ditambah agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Selain itu, untuk praktikan sebaiknya lebih memahami materi-materi yang akan dipraktekkan agar dapat mengikuti kegiatan praktikum dengan baik.
DA0TA/ PUSTAKA >maduddin, 3. %01. 8tomatisasi monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele. urnal Sistem &nformasi, ?'%(= 11-1G ndang, B. %014. )aporan $raktikum Elektroanalisis $engukuran .onduktivitas dan TDS . '8nline( 'http=docplayer.info04G0EE:-2aporan-praktikumelektroanalisis.html. '*iakses Pada !anggal 0: Debruari %01E(. >yasele dan *a$id. %014. >n$estigation of the relationship beteen electrical conducti$ity and total dissol$ed solids for mono-$alent, di-$alent and tri-
1%
#ni$ersitas Sriijaya
1
$alent metal compounds. urnal &nternational ournal of Engineering /esearch and /eviews, '1(= 9E.
90-
ahyani, H. %01:. Pengembangan Alat #kur !otal *issol$ed Solid '!*S( )erbasis "ikrokontroler *engan )eberapa Iariasi )entuk Sensor Kondukti$itas. urnal *isika #nand, 4'9(= 91-41. Prathisthaya, ". %019. 5ancang )angun Sistem Kendali Konsentrasi 2arutan Hidroponik )erbasis P>*. urnal Teknologi $ertanian &$#, 1'(= :-?.
LA"PI/AN
1
#ni$ersitas Sriijaya
19
Hasil percobaan pH meter :,E: #uffer $owder
pH
pH 9,0 #uffer $owder Pengukuran > dengan !*S +
Alat !*S + dicelupkan pada air Hasil percobaan !*S +
19
#ni$ersitas Sriijaya