D-1
LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS
Utilitas berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan penunjang yang mendukung kelancaran pada sistem produksi di pabrik. Unit-unit yang ada di utilitas terdiri dari : 1. Unit penyediaan dan pengolahan air ( Water System) System) 2.
Unit pembangkit steam pembangkit steam ( (Steam Steam Generation System) System)
3. Unit penyedia udara instrument ( ( Instrument Instrument Air System) System) 4.
Unit pembangkit dan pendistribusian listrik ( Power Plant and Power Distribution System) System)
A. Unit Penyedia Air dan Steam 1. Perhitungan Kebutuhan Air
a. Total kebutuhan air pendingin. Dengan rincian seperti pada tabel berikut: Tabel D.1 D.1 Kebutuhan Air Pendingin Pendingin No. Kebutuhan
1
Reaktor - 201 (RE-201)
2
Cooler - 301 (CO-301) Jumlah Kebutuhan Over Over des desi gn 10% Recovery 90% 90%
10% Make-up
Jumlah
19.519,0599 10.323,7399 29.842,7998 32.827,0798 29.544,3718 3.282,7080
Satuan
kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam
D-2
b. Total kebutuhan untuk umpan boiler. Tabel D.2. Kebutuhan air umpan boiler No.
Kebutuhan
1
Heater (HE-101)
2
Heater (HE-102)
Jumlah Satuan
246,7153 38,1180
Jumlah Kebutuhan Over Over des desi gn 10%
284,8333 313,3166
Recovery 90%
256,3500
Make-up 10%
31,3317
kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam
c. Kebutuhan air umum ( general uses) uses) Kebutuhan umum meliputi kebutuhan air karyawan kantor, perumahan dan sanitasi, kebersihan dan pertamanan, laboratorium dan pemadam kebakaran. Tabel D.3. Kebutuhan air untuk general untuk general uses No
1
Kebutuhan
Jumlah
Satuan
2.0100
m3/hari
Air untuk karyawan & kantor = 15 L/orang/hari Jadi untuk 134 orang diperlukan air sejumlah
2
Air Untuk Laboratorium
3
Air untuk Bengkel
4
Air Untuk Kebersihan dan Pertamanan
1.5000 0.5000 5.0000
0,3760
m3/jam
373,1020
kg/jam
= General uses + uses + make up Boiler + make up Cooling Water
= 3,7162 m 3/jam
m3/hari m3/hari
Total kebutuhan air dengan treatment
= 3.687,1417 kg/jam
m3/hari
9,0100
Total kebutuhan air bersih
= (373,1020 + 31,3317 + 3.282,7080) kg/jam
m3/hari
D-3
Kebutuhan air dipenuhi dengan sumber dari air sungai Santan dengan debit air 7200 m3/jam.
2. Spesifikasi Peralatan Utilitas a.
Bak Sedimentasi (BS-01)
Fungsi : mengendapkan kotoran dan lumpur yang terdapat pada ai r sungai. Jenis : Bak rektangular Jumlah air sungai = = = =
3.687,1416 kg/jam 3,7162 m 3/jam 981,7143 gal/jam 131,2361 ft 3/jam
Waktu tinggal 1 – 1 – 3 3 jam Diambil waktu tinggal 1,5 jam, sehingga dengan Over design 10 design 10 % maka Maka volume bak
= 1,1 x 1,5 jam x 32,8131 m 3/jam = 6,1317 m 3 = 216,5396 ft 3
Luas permukaan bak (A)
= Qc/OR
(http://water.me.vccs.edu/)
Keterangan: A
= Luas permukaan bak (ft+)
Qc
= Laju Alir (gal/jam)
OR
= Overflowrate, 500-1.000 gal/jam.ft 2
Diambil overflowrate = 500 gal/jam.ft 2
Dipilih bak beton dengan ukuran sebagai berikut : Asumsi:
kedalaman bak (t)
= 7 ft = 2,1336 m
Panjang/lebar (p/l)
= 3 : 1 – 5 5 : 1
Diambil p/l
=4:1
Luas bak (A) =
Qc QR
=
981,7143 gal/jam 500 500 gal/jam.ft 2
= 1,9634 ft 2
D-4
v 4d
l
=
l
216,5396 ft 3 = 4 7 ft = 2,7809 ft = 0,8476 m
p
= 4xl = 4 x 2,7809 ft = 11,1237 ft = 3,3905 m Asumsi turbidity
= 850 ppm
x ( suspended solid )
= 42 %
Drain
(Powell, 1954) (Powell, 1954, gambar 4)
= 42 % × 850 ppm = 357 ppm
Drain
= 3,57 × 10-4 lb/gallon air = 4,2771 × 10 -5 kg/kg air × 3.687,1416 kg/jam = 0,1577 kg/jam
Air sungai sisa = 3.687,1416 kg/jam – 0,1577 kg/jam = 3.686,9839 kg/jam = 3,7160 m 3/jam Tabel D.4. Spesifikasi Bak sedimentasi (BS – 101) Alat
Bak Sedimentasi
Kode
BS – 101
Fungsi
Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 3,7162 m 3/jam dengan waktu tinggal 1,5 jam
Bentuk
Bak rektangular
Dimensi
Panjang
= 3,3905 m
Lebar
= 0.8476 m
Kedalaman
= 2,1336 m
Jumlah
1
Buah
D-5
b.
Bak Penggumpal (BP – 101)
Fungsi : Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak penampung awal dengan menambahkan alum Al 2(SO4)3, soda kaustik, dan klorin. Jenis
: Silinder tegak yang dilengkapi pengaduk. = 3,7160 m3/jam = 3.687,1416 kg/jam
Jumlah air sungai Over design 10 %.
Waktu tinggal dalam bak 20 – 60 menit
(Powell, 1954)
Diambil waktu tinggal 60 menit. = 1,1 × 3,7160 m 3/jam × 1 jam
Volume bak
= 4,0876 m 3 Dimensi bak silinder tegak dengan H/D = 1 V
= ¼ π D2 H
4,0876 m 3 Sehingga
= 0,7850 D 3
H=D
= 1,7333 m = 5,6865 ft Jumlah alum yang diijeksikan sebanyak 0,06 % dari air umpan. Kebutuhan alum
= 0,06 % × 3,7160 m 3/jam
= 0,0022 m 3/jam. Jumlah soda kaustik yang diijeksikan sebanyak 0,05 % dari air umpan. Kebutuhan soda abu = 0,05 % × 3,7160 m 3/jam = 0,0019 m 3/jam. Jumlah klorin yang diijeksikan sebanyak 1,2 % dari air umpan. Kebutuhan klorin
= 1,2 % × 3,7160 m 3/jam = 0,0446 m 3/jam
Diameter impeller (Di) = 1/3 D
Tinggi cairan (Z1)
= 0,5778 m = 1.8955 ft 4V = D 2 = =
4 3,7160 m 3 /jam 3,14 (1,7333 m) 2 1,5757 m
D-6
= 5,1696 ft = Z1 × sg
WELH
= 1,5757 × 1,0020 = 1,5789 m = 5,1799 ft Putaran pengaduk (N) =
600 0,3048 WELH Di 2 Di
Putaran pengaduk (N) =
600 0,3048 1,8955 ft
5,1799 ft 2 1,8955 ft
= 35,9165 rpm = 0.5986 rps Viskositas campuran = 0,0413 kg/m s. Berdasarkan viskositas campuran < 10 kg/m s maka dipilih jenis impeller yaitu marine propeller .
N Di 2
NRe
=
=
35,9165 0,5778 2 992,1825 0,0413
= 288.023,4019
Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1993 hal 155 dengan menghubungkan N Re dan pengaduk jenis marine propeller 3 blade (4), didapatkan Bilangan Power (N p) sebesar 0,8. Sehingga power (P o) =
Np x p x N³ x D5 550 32,17 = 0,0147 hp
Efisiensi
= 80 %
Power motor = 0,0184 hp Power motor standar yang digunakan 0,5 hp
D-7
Tabel D.5. Spesifikasi Bak penggumpal (BP – 101) Alat
Bak Penggumpal
Kode
BP – 101
Fungsi
Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak penampung awal dengan menambahkan alum Al2(SO4)3 , klorin dan soda abu Na 2CO3.
Bentuk
Silinder vertikal
Kapasitas
4,0876 m 3
Dimensi
Diameter
= 1,7333 m
Tinggi
= 1,7333 m
Pengaduk
Marine propeller Diamater pengaduk = 0,5778 m Power
Jumlah
1 buah
= 0,5 hp
D-8
c.
Tangki Alum (TP-101)
Fungsi
: Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 26 % volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal. = 30 oC
Kondisi Operasi : Temperatur Tekanan Tipe
= 1 atm
: Tangki silinder vertikal yang dilengkapi pengaduk
Konsentrasi alum yang diijeksikan
= 0,06 % dari air umpan
ke dalam bak penggumpal Konsentrasi alum di tangki penyimpanan = 26 % Kebutuhan alum
= 0,06% × 3.687,1416 kg/jam = 2,2123 kg/jam 2,2123 kg/jam = 26%
Suplai alum ke bak penggumpal
ρ alum
= 8,5088 kg/jam = 1,307 kg/m 3
Laju alir alum
=
8,5088 kg/jam 1,307 kg/m 3
= 0,0065 m 3/jam 1.
Menghitung Volume Tangki
Valum
= Jumlah alum x Waktu tinggal = 0,0065 m 3/jam x 24 jam
= 0,1562 m 3 Safety factor = 20 % Volume tangki
(Peter and Timmerhaus, 1991, Hal:37)
= 1,2 x V alum = 1,2 x 0,1562 m 3 = 0,1875 m 3
2.
Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki
Rasio
yang dipilih = 1 sehingga :
Vtangki
=1/4 x π x D 2 x H = 1/4 x π x D 3
Vtangki
= 0,7821 D 3, sehingga
D
= 0,6204 m
= 2,0356 ft
D-9
H
= 0,6204 m
= 2,0356 ft
Nilai standar (Brownell and Young, App. E, Item 1, Hal. 346) : D
= 4,5 ft
= 1,3716 m
= 54 in
H
= 4,5 ft
= 1,3716 m
= 54 in
Maka, Volume tangki
3.
= 71,5331 ft 3 = 2,0257 m3
Menghitung Tekanan Desain
H liquid
= (V liquid / V tangki) x H tangki = (0,1562 m 3 / 2.,0257 m 3) x 1,3716 m = 0,1058 m = 0.3471 ft = 4,1651 in
Pabs
= Poperasi + Phidrostatis
P operasi
= 14,7 psi
Dimana ρ
= 1,307 kg/m 3 = 81,5933 lb/ft 3
Dimana, Phidrostatis :
H L g/ g c 144
P hidrostatis
=
Maka, Pabs
= 0,1967 psi = 14,8967 psi
(Pers. 3.17, Brownell, 1959)
Tekanan desain 5-10 % diatas tekanan absolut (Coulson, 1988, Hal:637). Tekanan desain yang dipilih 10 % diata snya. Tekanan desain pada ring ke-1 (paling bawah) : Pdesain 4.
= 1,1 x 14,8967 psi = 16,3863 psi
Menentukan Tebal Plate
ts =
(Brownell and Young, 1959, Hal. 254)
Keterangan : F = 12,650 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1
D-10
untuk T = -20 – 650 oF E = 0,8 (Jenis sambungan las : single-butt weld ) C = 0,125 (Coulson, Vol 6, Hal. 217) Maka, ts =
16,3863 psi kg/jam 54/2 in 0,125 (12,650 0,8) (0,6 16,3863 psi)
ts = 0,1688 in Diambil tebal plate standar = 0,1875 in 5. Desain Atap OD
b = tingi dish
icr B
A O
A
f s
ID
t
a
r
C
Gambar D.1. Torrispherical Dishead Head Tabel 5.7, Brownel & Young, Hal : 91, untuk nilai OD
= 54,3750 in = 1,3811 m :
icr
= 3,25 in
r
= 54 in
Menentukan tebal head th =
(Brownell & Young, 1959, Hal. 138)
Keterangan : th
= tebal head , in
r
= radius crown, in
W
= faktor intensifikasi stress
W
= = 1,769
D-11
Maka, th
=
16,3863 3,25 1,769 0,125 (2 12,650 0,8) (0,2 16,3863 )
= 0,2024 in Digunakan ukuran tebal head standar = 0,25 in
Menentukan tinggi head Dari Tabel 5.6, Brownel & Young, Hal. 88, untuk nilai t h = 0,25 in : sf
= 1,5 – 2
Dipilih : sf
= 2 in
Menentukan BC
BC = r + icr = 57,2500 in Menentukan AB AB = (ID/2) – icr = 23,75 in
Menentukan b b
=
= 1,9087 in Menentukan OA OA
= th + b + sf = 0,25 + 1,9087 + 2 = 4,1587 in = 0,1056 m
Menentukan tinggi total Ht
= Hs + H head
Ht
= 1,3716 m + 0,1056 m = 1,4772 m
6. Menentukan Daya Motor Pengaduk
Daya motor yang digunakan
=
Daya motor yang dibutuhkan Efisiensi motor
Menghitung diameter pengaduk (D I)
Diameter impeler (Di)
= 1/3 x Dtangki
D-12
= 1/3 × 1,3716 m = 0,4572 m = 1,5000 ft
Menghitung putaran pengaduk (N)
Putaran pengadukan dicari dengan persamaan : Putaran pengaduk (N) =
600 0,3048 WELH 2 Di Di
Dimana : Tinggi cairan (Z1)
= 0,6204 m = 2,0356 ft = Z1 × sg
WELH
= 0,6204 × 1,3070 = 0,8109 m = 2,6605 ft Jumlah pengaduk, n
= = 0,5912 ~ 1 buah
Sehingga diperoleh : Putaran pengaduk (N) =
600 0,3048 1,5000 ft
2,6605 ft 2 1,5000 ft
= 36,5464 rpm = 0,6091 rps
Menentukan power n umber (Np)
N p ditentukan dari Figure 3.4-4, Geankoplis, berdasarkan bilangan Reynold dan tipe pengaduk. Viskositas campuran = 0,054 kg/m.menit Berdasarkan viskositas campuran < 10 kg/m-s maka dipilih jenis impeler yaitu marine propeller .
N Di 2
NRe
=
=
36,5464 rpm (0,4572 m) 2 1,307 kg/m 3 0,054 kg/m.menit
= 184.905,3396
D-13
Dari gambar 477 Brown, 1950 hal 507 diperoleh Np = 0,8
Menentukan daya motor yang dibutuhkan
Daya yang dibutuhkan =
Np x p x N³ x D5 550 32,17
= 0,0063 hP
Menentukan daya motor yang digunakan
Efisiensi
= 80 %
Power motor
=
0,0063 hP 0,8
= 0,0079 hP Digunakan daya motor = 0,5 hP
Tabel D.6. Spesifikasi Tangki Alum (TP – 101)
Alat
Tangki Alum
Kode
TP – 101
Fungsi
Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 55% volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk
Silinder vertikal
Kapasitas
0,1875 m3
Dimensi
Diameter
= 0,6204 m
Tinggi
= 0,6204 m
Pengaduk
Marine propeller Diamater pengaduk Power = 0,5 hp
Jumlah
1 buah
= 0,4572 m
D-14
5. Tangki Klorin (TP – 102)
Fungsi
: Menyiapkan dan menyimpan larutan klorin konsentrasi 30 % volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Kondisi Operasi : Temperatur : 30 oC Tekanan Tipe
: 1 atm
: Tangki silinder vertikal
Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki Alum (TP – 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.7.Spesifikasi Tangki Klorin (TP – 102) Alat
Tangki Larutan Klorin
Kode
TP – 102
Fungsi
Menampung larutan klorin sebagai injeksi ke bak penggumpal selama 1 hari
Bentuk
Silinder vertikal
Kapasitas
1,2214 m 3
Dimensi
Diameter
= 1,1588 m
Tinggi
= 1,1588 m
Pengaduk
Marine propeller Diamater pengaduk Power = 2,5 hp
Jumlah
1 buah
= 0,8128 m
D-15
6. Tangki Soda Kaustik (TP-103)
Fungsi
: Menyiapkan dan menyimpan larutan soda abu konsentrasi 40 % volume selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal dan regeneran anion exchanger.
Kondisi Operasi : Temperatur : 30 oC Tekanan Tipe
: 1 atm
: Tangki silinder vertikal
Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki Alum (TP – 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.8. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (TP – 103) Alat
Tangki Soda Kaustik
Kode
TP – 103
Fungsi
Menyiapkan dan menyimpan larutan soda abu konsentrasi 40% volum selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal dan sebagai regeneran anion exchanger.
Bentuk
Silinder vertical yang dilengkapi pengaduk
Kapasitas
0.3799 m 3
Dimensi
Diameter
= 0,7851 m
Tinggi
= 0,7851 m
Pengaduk
Marine propeller Diamater pengaduk Power = 0,1083 hp
Jumlah
1
Buah
= 0,5588 m
D-16
D.
Clarifier (CL – 101)
Fungsi : Mengendapkan gumpalan kotoran dari bak penggumpal Jenis
: Bak berbentuk kerucut terpancung dengan waktu tinggal 60 menit
= 3,7160 m3/jam = 3.686,9839 kg/jam Over design 10 % dengan waktu tinggal 1 jam Jumlah air sungai
Volume clarifier
= 1,1 × 3,7160 m 3/jam × 1 jam
Digunakan h
= 4,0876 m 3 = 10 ft = 3,0480 m
Digunakan D2
= 0,61 D1
D2 / D1
= (y / y + h)
0,61
= (y / y + 3,0480 )
y
= 4,7674 m
Volume clarifier
= ¼ π D12 (y + h)/3 – ¼ π D22 (y + h)/3
4.0876 m 3
= ¼ π D12 2,6052 – ¼ π 0,61D 12 2,6052
Diperoleh:
D1
= 5,4315 m
D2
= 3,3132 m
Jadi dimensi clarifier : Tinggi
= 3,0480 m
Diameter atas
= 5,4315 m
Diameter bawah
= 3,3132 m
Sludge discharge
= turbidity + alum + soda abu
Asumsi: Turbidity
= 850 ppm
Alum
= 30 ppm
Soda abu
= 30 ppm
Total Sludge
= 850 + 30 ppm + 30 ppm = 4,2771. 10 -5 kg sludge/kg air × 3.686,9839 kg/jam
Massa air sisa
= 0,1688 kg = (3.686,9839 – 0.1688) kg = 3.686,8151 kg/jam = 3,7159 m 3/jam
D-17
D1 h D2 y
Gambar D.2 Clarifier
Tabel D.9. Spesifikasi Clarifier (CL – 101) Alat
Clarifier
Kode
CL – 101
Fungsi
Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Bentuk
Bak berbentuk kerucut terpancung
Kapasitas
4.0876 m 3
Dimensi
Tinggi
= 3,0480 m
Diameter atas
= 5,4315 m
Diameter bawah
= 3,3132 m
Jumlah
1
Buah
D-18
Sand F il ter (SF – 101)
E.
Fungsi
: Menyaring kotoran yang masih terdapat dalam air
Tipe
: Silinder vertikal silinder tegak dengan tutup atas dan bawah torispherical dan dengan media penyaring pasir
Kondisi operasi : Tekanan
= 70 kPa
(Perry's Handbook, 1997)
Temperatur = 30 oC
1. Menentukan luas dan dimensi filter
Kapasitas tangki
= total air masuk filter
Laju filtrasi
= 3,7159 m 3/jam = 3.686,8151 kg/jam = 16,3605 gpm = 2 – 4 gpm/ft2
Dipilih
= 4 gpm/ft2
Luas penampang, A : A
=
16,3605 gpm 4 gpm/ft 2
= 4.0901 ft 2 Diameter tangki : A
=
D
= =
Datandar
= 2,2826 ft = 27,3914 in = 84,000 in = 7 ft = 2,1336 m
Jari jari : r
=½D = ½ .7 ft = 3,5 ft
(Banchero, 1988)
D-19
Media filter terdiri atas: Antrachite Fine sand Coarse sand Activated carbon
Diameter efektif = 0,4-0,45 mm Diambil
( Powell, 1954)
= 0,45 mm = 0,0015 ft
Porositas
= 0,6
Spherisitas
= 0,75
Tinggi tumpukan media filter
= 2 - 4 ft
Diambil
= 2 ft
( Powell, 1954)
= 0,6096 m Tinggi tumpukan kerikil ( gravel ) = 8 - 20 in Diambil
= 10 in = 0,254 m
Ruang kosong
= ½ tinggi bed = ½ .0,6096 = 0,3048 m
Tinggi shell
= Tinggi media filter + ruang kosong = 0,9144 m
2.
= 36,0004 in
Menghitung Tebal dinding
Tekanan desain : Poperasi
= 14,696 psi
Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen : g g c 1 e2μ K Z /R
R ρB
T
2 μ K
PB
=
(Mc. Cabe and Smith, 1985)
Dimana: PB
= tekanan vertikal pada dasar tangki (psi)
D-20
ρB
= densitas material, lb/ft³ = 106,0338 lb/ft³
μ
= koefisien friksi : 0,35 - 0,55. dipilih, μ = 0,4
K
= rasio tekanan, 0.3 - 0,6. dipilih, K = 0,5
ZT
= tinggi total bahan dalam tangki, 2 ft
R
= jari-jari tangki 3,5 ft = 106,0338 lb/ft 2
Diperoleh PB
=
0,7363 lb/in 2
Tekanan lateral yg dialami dinding tangki PL
= K.PB = 0,5 x 0,7363 = 0,3682 lb/in 2
Tekanan total (PT) = 14,696 + 0,7363 + 0,3682 = 15,8005 lb/in 2
P total
Tekanan desain 5 -10 % di atas tekanan kerja normal/absolut Tekanan desain yang dipilih 10% diatasnya. Pdesain
= 1,1 x 15,8005 = 17,3806 psi
Tebal shell, ts : ts =
(Pers. 13.1 B & Y, 1959)
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA 283 f
= 12650 psi
E
= 0,85
c
= 0,125 in
ri
= 20,000 in
ts
=
17,3806 42 0,125 (12.650 0,85) (0,6 17,3806 )
= 0,1930 Diperoleh ts = 0,1930 in dan diambil ts standar = 1/4 in
D-21
3.
Menentukan Head dan Bottom OD
b = tinngi dish
icr B
A O
A
f s
ID
t
a
r
C
Gambar. D.3.Torispherical flanged and dished head Menentukan nilai stress intensification untuk torispherical dished head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young, 1959): w
=
(B & Y,1959.hal.258)
OD
= ID + 2.ts = 42 + 2.(0,25) = 42,5 in
dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD 42 in dan t s 0,1875 in diperoleh : r c
= 48 in
icr
= 3 in
sehingga: w
= = 1,7500 in
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young, 1959,hal. 258): th
=
th
=
17,3806 psi x 42 in x 1,7500 (2 x 12.650 psi x 0,85) (0,2 x 17,3806 psi)
= 0,1929 in (digunakan plat standar ¼ in)
0,125 in
D-22
Untuk th = 1/4 in, Dari Tabel 5.8 (Brownell and Young, 1959) diperoleh: sf
= 1,5 – 2,25 in
Digunakan: sf
= 2 in
Keterangan: th
= Tebal head (in)
P
= Tekanan desain (psi)
r c
= Radius knuckle, in
icr
= Inside corner Radius ( in)
w
= stress-intensitication factor
E
= Effisiensi pengelasan
C
= Faktor korosi (in)
4. Menentukan tinggi head, OA
inggi dish: b
= = 25,5501 in
Tinggi Head (OA): OA
= th + b + sf = 0,25 + 25,5501 + 2 = 27,8001 in = 0,7061 m
5. Menghitung volume total filter
Volume tanpa bagian sf : V
= 0,000049 D 3 = 0,000049 (42) 3 = 0,0168 ft 3
Volume pada sf:
D-23
Vsf
D 2 sf = 4 422 2 = 4 = 11.077,92 in 3 =
6,4108 ft3
Volume head : Vhead
= 0,0168 + 6,4108 = 6,4276 ft 3 = 0,1820 m 3
Volume shell, Vs : Hs
= 36,0004 in = 0,9144 m
Vs
D 2 Hs = 4 (2,1336 m) 2 0,9144 m = 4 = 3,2677 m 3
Volume total filter : Vtotal
= Vs + Vhead = 3,2677 + (2 x 0,1820) = 3,6318 m 3
6. Backwashing
Internal back washing
= 8 jam
Kecepatan backwash
= 15 gpm/ft2 (15-30 gpm/ft2, Powell, 1954)
A
= 38,4680 ft 2
Kecepatan backwash
= 15 gpm/ft2 x 38,4680 ft 2 = 576,9750 gpm
(8-24 jam, Powell, 1954)
D-24
Air untuk backwash
= 0,5 -5%
(Powell, 1954)
= 4 % air yang disaring Air untuk backwash
Waktu backwash
Air tertinggal
= 4 % x 3,7159 m 3/jam x 8 jam = 1,1891 m 3 = 314.1208 gallon 314.1208 gal = 576,9750 gpm = 0.5444 menit = 0,0091 jam = 0,015% x air masuk = (0,015/100) x 3.7159 m 3/jam
Massa air out
= 0.00056 m 3/jam = 0,5530 kg/jam = massa air masuk – massa air tertinggal = 3,7159 m 3/jam – 0,00056 m 3/jam = 3,7153 m 3/jam = 3.686,2620 kg/jam
Tabel D.10. Spesifikasi Sand Filter (SF – 101) Alat
Sand F il ter
Kode
SF – 101
Fungsi
Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical den media penyaring pasir dan kerikil.
Kapasitas
3,6318 m 3
Dimensi
Diameter
= 2,1336 m
Tinggi
= 0,9144 m
Tebal shell (ts)
= 0,25 in
Tebal head
= 0,25 in
Tekanan Desain
17,3806 psi
Waktu backwash
0,5444 menit
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah
2 Buah
D-25
F.
Tangki Air Filter (TP-104)
Fungsi
: Menampung kebutuhan air total sebanyak 3.7153 m3/jam : 30 oC
Kondisi Operasi : Temperatur Tekanan Tipe Tangki
: 1 atm
: silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head ) berbentuk kerucut (conical )
Dengan perhitungan yang sama seperti TP – 101, TP-102, dan TP-103 maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.11. Spesifikasi Tangki Air Filter (TP – 104) Alat
Tangki Air Filter
Kode
TP – 104
Fungsi
Menampung air keluaran sand filter sebanyak 3,7153 m 3/jam
Kapasitas
177,9265 m 3
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Dimensi
Diameter shell (D)
= 6,0961 m
Tinggi shell (Hs)
= 6,4771 m
Tebal shell (ts)
= 0,6250 in
Tinggi head
= 0,3810 m
Tebal lantai
= 0,1875 in, bentuk plate
Tekanan Desain
18,5412 psi
Tebal head
0,3750 in
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah
1
Buah
D-26
G. Tangki Penyimpanan Air Domestik (TP – 105)
Fungsi
: Tempat penyimpanan bahan baku air untuk keperluan umum dan sanitasi : 30oC
Kondisi Operasi : Temperatur Tekanan Tipe Tangki
: 1 atm
: silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head ) berbentuk kerucut (conical ).
Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki air filter (TP -104) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut:
Tabel D.12. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Domestik (TP – 105) Alat
Tangki Penyimpanan Air Domestik
Kode
TP – 105
Fungsi
Tempat
penyimpanan
bahan
baku
air
untuk
keperluan umum dan sanitasi pada suhu 30 oC dan pada tekanan atmosferik selama 1 shift (8 jam) Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Kapasitas
360,2880 m 3
Dimensi
Diameter shell (D)
= 1,9812 m
Tinggi shell (Hs)
= 2,0292 m
Tebal shell (ts)
= 0,2500 in
Tinggi head
= 0.0480 m
Tebal lantai
= 0,1875 in, bentuk plate
Jumlah course
=1
Tutup atas
Bentuk conical
Tekanan Desain
18,4422 psi
Tebal head
0,3125 in
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah
1 Buah
D-27
H . H ot Basin (HB – 01)
Fungsi
: Menampung air yang akan didinginkan di cooling water .
Tipe
: Bak beton berbentuk rektangular
Jumlah air masuk
= = = = Waktu tinggal 1 – 8 jam
32.827,0798 kg/jam 33,0857 m 3/jam 8740,3246 gal/jam 1.168,4115 ft 3/jam (http://water.me.vccs.edu/)
Diambil waktu tinggal 1 jam, sehingga dengan Over design 20 % maka Maka volume bak
= 1,2 x 1 jam x 33,0857 m 3/jam = 39,7029 m 3 = 471,0679 ft 3
Luas permukaan bak (A) = Qc/OR
(http://water.me.vccs.edu/)
Keterangan: A
= Luas permukaan bak (ft 2)
Qc
= Laju Alir (gal/jam)
OR
= Overflowrate, 500-1000 gal/jam.ft2
Diambil overflowrate = 500 gal/jam.ft 2 Dipilih bak beton dengan ukuran sebagai berikut :
Asumsi: kedalaman bak (t)
= 8 ft = 2,4384 m
Panjang/lebar
(p/l)
= 3 : 1 – 5 : 1 (Raju, 1995, hal 129)
Diambil p/l
=4:1
Luas bak (A)
= = = 17,4806 ft 2 l
=
l
=
D-28
p
= 3,8368 ft = 1,1695 m = 4xl = 4 x 3,8368 ft = 15,3471 ft = 4,6779 m
Tabel D.13. Hot Basin (HB – 101) Alat
H ot Basin
Kode
HB – 101
Fungsi
Menampung air proses yang akan didinginkan di cooling water .
Bentuk
Bak rektangular
Kapasitas
39,7029 m 3
Dimensi
Panjang
= 4,6779 m
Lebar
= 1,1695 m
Kedalaman
= 2,4384 m
Jumlah
1 Buah
D-29
I.
Tangki Inhibitor Natrium Posfat (Na 3PO4) (TP-106)
Fungsi
: Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke cooling tower
Tipe tangki
: Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (f lat bottom) dan head berbentuk torrispherical
Kondisi operasi
: Tekanan Temperatur
= 101,1500 kPa = 1 atm = 30 oC
= 86 oF
Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Alum (TP-101), diperoleh spesifikasi Tangki Inhibitor (TP-106) sebagai berikut :
Tabel D.14. Spesifikasi Tangki Inhibitor (TP-106) Alat
Tangki Inhibitor
Kode
TP-106
Fungsi
Bentuk Dimensi
Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke cooling tower Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torrispherical Diameter shell (D)
4,8769 m
Tinggi shell (Hs)
4,8769 m
Tebal shell (ts)
0,3750 in
Tipe head
Torrispherical Dished Head
Tebal head
0,4375 in
Tekanan Desain
16.8199 psi
Jumlah
1 buah
D-30
J.
Tangki Dispersant (TP-107)
Fungsi
: Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke cooling tower
Tipe tangki
: Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar ( flat bottom) dan atap berbentuk torrispherical
Kondisi Operasi : Tekanan Temperatur
: 101,1500 kPa = 1 atm : 30 oC = 86 oF
Dengan perhitungan yang sama seperti pada Tangki Alum (TP – 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut:
Tabel D.15. Spesifikasi Tangki Dispersant (TP-107) Alat
Tangki dispersant
Kode
TP-107
Fungsi
Bentuk Dimensi
Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke cooling tower Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torrispherical Diameter shell (D)
3,6576 m
Tinggi shell (Hs)
3,6576 m
Tebal shell (ts)
0,3125 in
Tinggi head
0,2448 m
Tipe head
Torrispherical Dished Head
Tebal head
0,3750 in
D-31
K.
Cooli ng Tower (CT – 101)
Fungsi
: Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh peralatan
proses dengan menggunakan media pendingin
udara dan mengolah dari temperatur 45 oC menjadi 30 o C Tipe
: Inducted Draft Cooling Tower
Sistem
: kontak langsung dengan udara didalam cooling tower (fan)
Ukuran cooling tower merupakan fungsi dari: a.
Batasan pendingin (temperatur air panas minus temperatur air dingin).
b.
Pendekatan temperatur wet bulb (temperatur air dingin minus temperatur basah).
c.
Kuantitas air yang didinginkan
d.
Temperatur wet bulb
e.
Tinggi menara
1)
Jumlah air yang harus didinginkan (W) = Jumlah air pendingin
= 32.827,0798 kg/jam = 33,0857 m3/jam = 145,6721 gpm 2) Digunakan udara sebagai pendingin dengan relative humidity 80 % Suhu air masuk, T 1
= 45 oC
= 113 oF
Suhu air keluar, T2
= 30 oC
= 86 oF
Suhu dry bulb udara Tdb
= 30 oC
= 86 oF
Suhu wet bulb udara, Twb = 22 oC Temperature approach
= T2 – Twb = 8 oC
Cooling range
= 71,6 oF
= 46,4 oF
= T1 – T2 = 15 oC
Konsentrasi air, Cw
= 2 gal/min ft2 (Fig. 12.14, Perry's Handbook, 1997)
Luas menara
= Q/Cw
D-32
= = 72,8360 ft 2 = 6,7669 m 2 Dimensi, P/L = 2 Sehingga diperoleh: Lebar menara, L = 6,0347 ft = 1,8394 m Panjang menara, P = 12,0695 ft = 3,6788 m Dimensi Basin : Holding time
= 0,5 jam
Volume
= jumlah air x holding time = 16,5429 m 3
Tinggi
= = = 2,4447 m = 8,0205 ft
3) Menghitung daya motor penggerak Fan Cooling Tower Fan Hp = 0,031 hp/ft 2
(Fig. 12.15, Perry's Handbook, 1997)
Tenaga yang dibutuhkan
= luas cooling tower × 0,031 hp/ft 2
Efisiensi fan
= 72,8360 ft 2 × 0,031 hp/ft 2 = 2,2579 hp = 75%
Fan power
= = 3,0106 hp
Efisiensi motor dipilih 85 %. Tenaga motor
= = 3,5418 hp
D-33
Berdasarkan Perry's Handbook, 1997, jika temperature approach 8 – 11 oC maka tinggi menara 4,6 – 6,1 m. Diambil tinggi menara 6,1 m.
4) Kebutuhan zat aditif Dispersant
Inhibitor
= 0,05% x 33,0857 m 3/jam = 0,0165 m 3/jam = 0,01% x 33,0857 m 3/jam = 0,0033 m 3/jam
5) Menghitung make-up water Wc
= aliran air sirkulasi masuk cooling tower = 33,0857 m3/jam Water evaporation (We) = 0,00085 Wc (T1-T2)
(Pers. 12.10, Perry's, 1997)
= 0,00085 × 33,0857 m 3/jam x (113 – 86) = 0,7593 m 3/jam
Water drift loss (Wd) = 0,002 x Wc = 0,002 × 33,0857 m 3/jam = 0,0662 m 3/jam
Water blowdown (Wb) S = rasio klorida dalam air sirkulasi terhadap air make up 3 - 5 Dipilih S
= 5,0
Water blowdown (Wb)
= We/ 2 (S-1) = 0,7593/(2 x 4 ) m3/jam = 0,0949 m 3/jam
Wm
= We + Wd + Wb = (0.7593 + 0.0662 + 0.0949) m 3/jam = 0.9204 m 3/jam
D-34
Tabel D.16. Spesifikasi Cooling Tower (CT – 101) Alat
Cooli ng Tower
Kode
CT – 101
Fungsi
Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh peralatan proses dengan menggunakan media pendingin udara dan mengolah dari temperatur 45oC menjadi 30o C
Tipe
Inducted Draft Cooling Tower
Kapasitas
33,0857 m 3
Dimensi
Menara: Panjang
= 3,6788 m
Lebar
= 1,8394 m
Tinggi
= 6,1000 m
Tenaga motor
3,5418 hp
Bahan konstruksi
Beton
Jumlah
1 Buah
D-35
L.
Cold Basin (CB – 101)
Fungsi
: Menampung air keluaran dari cooling tower dan make up water dari tangki air filter.
Jenis
: Bak beton berbentuk rektangular
Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Hot Basin (HB-101), diperoleh spesifikasi Cold Basin (CB – 101) sebagai berikut : Tabel D.17. Cold Basin (CB – 101) Alat
Cold Basin
Kode
CB – 101
Fungsi
Menampung air keluaran dari cooling tower dan make up water dari tangki air filter .
Bentuk
Bak rektangular
Kapasitas
43,6732 m 3
Dimensi
Panjang
= 4,9062 m
Lebar
=
Kedalaman
= 2,4384 m
Jumlah
1 Buah
1,2265 m
D-36
M . Tangki Air Kondensat (TP-108)
Fungsi
: Tempat penyimpanan air kondensat
Tipe Tangki
: Silinder vertikal dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head ) berbentuk kerucut (conical ).
Dengan perhitungan yang sama seperti pada tangki air filter ( TP-104) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.18. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Kondensat (TP – 108) Alat
Tangki Penyimpanan air kondensat
Kode
TP-108
Fungsi
Menampung air kondensat
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical
Dimensi
Tutup atas Tekanan Desain Bahan konstruksi
Diameter shell (D)
= 6,0960 m
Tinggi shell (Hs)
= 6,5548 m
Tebal shell (ts)
= 0,5000 in
Tinggi atap
= 0,4588 m
Tebal head
= 0,1875 in
Bentuk conical 16,5366 psi Carbon Steel SA-283 Grade C
D-37
N. Tangki asam sulfat (TP-109)
Fungsi
: Menyiapkan dan menyimpan larutan asam sulfat konsentrasi 4% volume selama 7 hari ( 21 regenerasi) sebagai regeneran resin penukar kation dan sebagai injeksi ke kation exchange.
Kondisi Operasi : Temperatur = 30oC Tekanan Tipe
= 1 atm
: Tangki silinder vertikal dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head ) berbentuk torispherical
Dengan perhitungan yang sama dengan tangki dispersant (TP-107) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut:
Tabel D.19. Spesifikasi Tangki Penampungan Larutan Asam Sulfat (TP – 109) Alat
Tangki Larutan Asam Sulfat (TP-109)
Kode
TP-109
Fungsi
Menyiapkan dan menyimpan larutan asam sulfat konsentrasi 98% volum selama 7 hari ( 21 regenerasi) sebagai regeneran resin penukar kation.
Bentuk
Silinder vertikal
Kapasitas
0,2222 m 3
Dimensi
Diameter
= 2,5000 m
Tinggi shell
= 2,5000 m
Tebal shell
= 0,1875 in
Tebal head
= 0,0833 ft
Tekanan desain
16,1770 psi
Jumlah
1 Buah
D-38
O. Cation Ex changer (CE-101)
Fungsi : Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Tipe
: Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion
1. Menghitung dimensi tangki
Kapasitas produk yang akan diolah untuk air proses dan air waste heat boiler = 0,3474 m 3/jam = 1,5294 gpm = 344,6483 kg/jam Siklus regenerasi = 8 jam = 480 menit Total kation inlet
= 62 ppm = (1 grain/gallon = 17,1 ppm)
Total kation outlet = 0 ppm Kation hilang
= 100,00%
Kation exchanger = Asam sulfat
Kondisi operasi : Temperatur = 30 oC
(Tabel, 16-6, Perry's Handbook, 7th ed, 1997)
PH
(Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997)
= 6-8
Kapasitas resin
= 0,75 eq/L = 16,35 kgrain CaCO 3/ft3 resin = 16,3500 kg/m 3
Maksimum flow = 8 gpm/ft2 Densitas resin, ρ = 0,95 kg/L = 59,3066 lb/ft 3
Jumlah mineral yang dihilangkan : = kation hilang x jml.air x total kation inlet x siklus regenerasi = 2,6617 kgrain CaCO 3 Kebutuhan volume resin = Luas permukaan resin = Tinggi bed resin
2,6617 = 0,1628 ft3 = 0,0046 m 3 16,35
1,5294 8 =
= 0,1912 ft 2 = 0,0178 m 2
0,0046 0,0178
= 0,2596 m = 0,8515 ft
D-39
Diameter tangki, D
=
4 0,0178 ft 2 3,14
= 0,4935 ft = 0,1504 m = 75 % × tinggi bed resin (untuk ekspansi saat
Ruang kosong
regenerasi) Ruang kosong = 0,6387 ft Lapisan pasir = 50 % × tinggi bed resin = 0,4258 ft Graver dirancang dari anitrofit dengan tebal/tinggi 12-14 in (Powell, 1954) Dipilih tinggi
= 12 in
= 0,3048 m = 1,0000 ft
Tinggi bed total
= (0,2596 + 0,1298 + 0,3048) m = 0,6941 m = (0,1947 + 0,6941) m
Tinggi tangki total
= 0,8888 m = 2,9160 ft
2.
Menghitung Tekanan Desain
Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen:
PB =
g g c 1 e2μ K Z /R
R ρ B
Dimana:
T
(Mc. Cabe and Smith, 1985)
2 μ K
PB
= tekanan vertikal pada dasar tangki (psi)
ρB
= densitas material, lb/ft³ = 59,3066 lb/ft³
μ
= koefisien friksi, 0,35 - 0,55 dipilih, μ = 0,4
K
= rasio tekanan, 0.3 -0.6 dipilih, K
ZT
= 0,5
= tinggi total bahan dalam tangki, = 2,2773 ft
R
= jari-jari tangki = 1/2 D,
e
= 0.2467 ft = 2,7183
D-40
Diperoleh PB = 35,6725 lb/ft 2 = 0,2477 psi Tekanan lateral yg dialami dinding tangki (PL)
= K × PB
Poperasi
= 0,1239 psi = (0,2477 + 0,1239) psi = 0,3716 psi = 14,7000 psi
Pdesign
= 1,1 x (Poperasi + PT)
Tekanan total (PT)
= 1,1 x (14,7000 + 0,3716) = 16,5787 psi 3. Menghitung Tebal dinding
ts =
(Brownell & Young, 1959, hal 254)
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-283 Grade C f
= 12650 psi
(Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538)
E
= 80%
(Brownell and Young, 1959, tabel 13.2)
c
= 0,125 in
ri Pdesain
t s
= 17,0000 in = 16,5787 psi
16,5787 17,0000 0,125 (12,650 x 0,8) (0,6 x16,5787 )
Tebal shell = 0.1529 in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in
4. Menentukan Head
Dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD = 32,0000 in dan ts = 0,1875 in diperoleh : r c
= 30 in
icr
= 2 in
W
=
th
=
= 1,7182 in
= 0,1672 in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in Untuk tebal dinding head = 3/16 in,
D-41
Untuk th = 3/16 in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young hal. 93, maka sf = 1 ½ – 2 ¼ in, dan direkomendasikan sf = 2 in.
Depth of di sh (b)
b = (Brownell and Young,1959.hal.87) b 6,3568 in
Tinggi Head (OA)
OA
= th + b + sf
(Brownell and Young,1959.hal.87)
= (0,1875 + 6,3568 + 2) in = 8,5443 in
5. Regenerasi resin
Kebutuhan regenerant
(Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Regenerant yang digunakan adalah asam sulfat konsentrasi 4% vol. Kapasitas regenerant = 6,875 lb regenerant /ft³ resin Kebutuhan teoritis
= Kapasitas regenerant × Kebutuhan volume resin = 6,875 lb regenerant /ft³ resin × 0,1628 ft 3
Kebutuhan teknis
= 1,1192 lb regenerant = 110% × kebutuhan teoritis = 1,2311 lb = 0.5584 kg
Waktu regenerasi
Densitas regenerant
= 1.021,6000 kg/m 3 = 8,5257 lb/gallon
Flowrate regenerasi
= 5 gpm/ft²
Waktu pencucian
= 10 menit
Flowrate air pencuci
= 5 gpm/ft²
(Powell, 1954)
(Powell, 1954)
D-42
Volume regeneran
= kebutuhan teknis / densitas regeneran = 0,5584 kg regeneran/1021,6 kg/m 3 = 0,00055 m 3 = 0,1444 galon
Waktu regenerasi
=
Volume regeneran flowrate luas re sin
= 0,1511 menit Waktu pembilasan
= 5 menit
Total waktu
= 15,1511 menit
Tabel D.20. Spesifikasi Cation Exchanger Alat
Cation Ex changer
Kode
CE – 01
Fungsi
Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical .
Dimensi
Diameter shell (D)
= 0.8636 m
Tinggi shell (Hs)
= 1.3229 m
Tebal shell (ts)
= 0.1875 in
Tebal head (th)
= 0.1875 in
Tekanan Desain
16.5787 psi
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah
2
Buah
D-43
P.
Anion Exchanger (AE-101)
Fungsi : Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Tipe
1.
: Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion
Menghitung dimensi tangki
Kapasitas produk yang akan diolah untuk air proses dan air waste heat boiler = 0,3474 m3/jam = 1,5294 gpm = 344,6483 kg/jam Siklus regenerasi = 8 jam Total anion inlet
= 62 ppm = (1 grain/gallon = 17,1 ppm)
Total anion outlet
= 0 ppm
Anion hilang
= 100,00 %
Anion exchanger = basa lemah (weakly basic) aminopolisterena (PK 9) Kondisi operasi : Temperatur
= 30 oC (Tabel, 16-6, Perry's Handbook, 7th ed, 1997)
PH
= 0 – 7
Kapasitas resin
(Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) = 1,2 eq/L = 26,16 kgrain CaCO 3/ft3 resin
Maksimum flow
= 7 gpm/ft2
densitas resin, ρ
= 0,67 kg/L = 41,8267 lb/ft 3
Jumlah mineral yang dihilangkan : = 100% x 0,0036 kg/gal x 1,5294 gpm x 480 menit = 2.6617 kgrain CaCO 3 Kebutuhan volume resin = Luas permukaan resin = Tinggi bed resin
=
Diameter tangki, D =
Ruang kosong
2,6617 26,16
1,5294 7 0.0029
0.0203
= 0,1017 ft3
= 0,0029 m 3
= 0,2185 ft2 = 0,0203 m 2 = 0,1419 m
4 0,0203 m 2 3,14
= 0,1608 m = 0,5276 ft = 75 % × tinggi bed (untuk ekspansi saat regenerasi)
D-44
= 0,1065 ft Lapisan pasir
= 50 % × tinggi bed = 0,0710 ft
Graver dirancang dari anitrofit dengan tebal/tinggi 12-14 in (Powell, 1954) Dipilih tinggi
= 12 in = 0,3048 m = 1,0000 ft
Tinggi bed total
= 1,6985 ft = 0,5177 m
Tinggi tangki total
= 2,0478 ft = 0,6242 m
2.
Menghitung Tekanan Desain
Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen:
PB =
g g c 1 e2μ K Z /R
R ρ B
(Mc. Cabe and Smith, 1985)
T
Dimana:
2 μ K
PB
= tekanan vertikal pada dasar tangki (psi)
ρB
= densitas material, lb/ft³ = 59,3066 lb/ft³
μ
= koefisien friksi, 0,35 - 0,55 dipilih, μ
K
= rasio tekanan, 0.3 -0.6 dipilih, K
ZT
= 0,4
= 0,5
= tinggi total bahan dalam tangki, ft
R = jari-jari tangki 1/2 D = 0,2638 ft Diperoleh PB = 36,1339 lb/ft 2 = 0,2509 psi Tekanan lateral yg dialami dinding tangki (PL)
= K × PB
Tekanan total (PT)
= 0,1255 psi = (0,2509 + 0,1255) psi
Poperasi
= 0.3764 psi = 14,7000 psi
Pdesign
= 1,1 x (Poperasi + PT) = 1,1 x (14,7000 + 0.3764) = 16,5840 psi
D-45
3.
Menghitung Tebal dinding
P .r i
t
f . 0 ,6 .P
c
(Brownell & Young, 1959, hal 254)
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-283 Grade C f
= 12.650 psi (Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538)
E
= 80%
c
= 0,125 in
ri
= 7,8125 in
Pdesain
t s
(Brownell and Young, 1959, tabel 13.2)
= 17,0847 psi
16,5840 7,8125 0,125 (12,650 x 0,8) (0,6 x16,5840 )
Tebal shell = 0,1378 in Digunakan tebal shell standar 0,1875 in 4.
Menentukan Head
Dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD= 12 in dan t s = 0,1875 in diperoleh : r c
= 15 in
icr
= 1 in
w t h
1 4
r c
. 3
icr
P .r c .w
2 f 0,2 P
= 1,7182 in
c
= 0,1461 in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in Untuk tebal dinding head = 3/16 in, Untuk th = 3/16 in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young hal. 93, maka sf = 1 ½ – 2 ¼ in, dan direkomendasikan sf = 2 in.
Depth of di sh (b)
b rc
rc icr 2 ID 2 icr
2
(Brownell and Young,1959.hal.87)
D-46
b = 2,7693 in
Tinggi H ead (OA)
OA
= th + b + sf
(Brownell and Young,1959.hal.87) Young,1959.hal.87)
= (0,1875 + 2,7693 + 2) in = 4,9568 in 5. Regenerasi Regenerasi resin
Kebutuhan regenerant
(Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Regenerant yang yang digunakan adalah NaOH konsentrasi 70 % vol. Kapasitas regenerant = 4,375 lb regenerant /ft³ /ft³ resin Kebutuhan teoritis
= Kapasitas regenerant × × Kebutuhan volume resin
Kebutuhan teknis
= 4,375 lb regenerant /ft³ /ft³ resin × 0,1017 ft 3 = 0,4451 lb regenerant = 110% × kebutuhan teoritis = 0,4897 lb regenerant = 0.2221 kg regeneran
Waktu regenerasi
Densitas regenerant Densitas regenerant
= 8,7162 lb/gallon
Flowrate regenerasi
= 5 gpm/ft²
Waktu pencucian
= 10 menit
Flowrate air pencuci
= 5 gpm/ft²
Vol Regeneran
= kebutuhan teknis / densitas regeneran
(Powell, 1954)
(Powell, 1954)
= 0,2221 kg regeneran/1044,4311 regeneran/1044,4311 kg/m 3 = 0,000212655 m 3 = 0,0562 gallon
Waktu regenerasi
=
Vol .regeneran flowrate luas re sin
=
0,0562 gal ga l ga l / min 5 gal min ft 2 0,2185 ft 2
= 0,0514 menit
D-47
Waktu pembilasan
= 5 menit
Total waktu
= 15,0514 menit
Tabel D.21. Spesifikasi Anion Spesifikasi Anion Exchanger ( AE – AE – 101) 101) Alat
Ani on E xchange xchangerr
Kode
AE – AE – 101 101
Fungsi
Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan
head berbentuk
torisperical . Dimensi
Diameter shell Diameter shell (D)
= 0,3969 m
Tinggi shell Tinggi shell
= 0,8760 m
Tebal shell Tebal shell (t (ts)
= 0,1875 in
Tekanan Desain
16,5840 psi
Tebal head
0,1875 in
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C AISI tipe 316
Jumlah
1 buah
D-48
Q. Tangki Hidrazin (TP-110)
Fungsi alat
: Tempat menyiapkan dan menampung larutan hidrazin selama 7 hari untuk diinjeksikan ke deaerator
Tipe tangki
: Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar ( flat flat bottom) bottom) dan atap (head (head ) berbentuk torrispherical
Kondisi operasi
: Tekanan Temperatur
= 101,1500 kPa = 1 atm = 30 oC = 86 oF
Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Dispersant (TP107), diperoleh spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-113) sebagai berikut :
Tabel D.22. Spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-13) Alat
Tangki Hidrazin
Kode
TP-410
Fungsi
Menyiapkan dan menyimpan hidrazin untuk diinjeksikan ke deaerator
Bentuk
Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar ( flat bottom) bottom) dan head berbentuk berbentuk torrispherical
Kapasitas
0.0692 m 3
Dimensi
Diameter shell Diameter shell (D)
1,5240 m
Tinggi shell Tinggi shell (Hs)
1,5240 m
Tebal shell Tebal shell (t (ts)
0,1875 in
Tebal head (t (th)
0.1875 in
Tinggi head
0,1069 m
Tekanan Desain
15.4919
Psi
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C AISI tipe 316
Jumlah
1 buah
D-49
R.
Deaerator (DA – 101)
Fungsi
: menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O2 dan CO2, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine (O2 scavanger ) serta senyawaan fosfat.
Jenis
: tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger .
Kondisi operasi : Tekanan
= 1 atm
Temperatur = 30 oC
1.
Menghitung kapasitas tangki
Air yang mengalami aerasi = 0,3474 m 3/jam Waktu tinggal : 15 menit = 0,25 jam
Safety factor = 20%
(Peter and Timmerhaus,1991,hal. 37)
Vair
= 0,3474 m 3/jam x 0,25 jam
Vtangki
= 0,0868 m 3 = 1,2 × 0.0868 m 3/jam = 0,1042 m 3/jam
2.
Menentukan dimensi tangki
Volume tutup atas Torispherical Flanged and Dished Head Vd
= 0,1039
Vtangki
= ¼ π D2 H + 0,1039 D 3 + 0,1039 D 3
Vtangki
= 4,1348 D 3
Diambil H/D
=5
D = 0,2932 m = 0,9619 ft = 11,5428 in Diameter standar :
3.
D=
3,0000 ft
= 36,0000 in
= 0,9144 m
Hs =
15,0000 ft
= 180,0000 in
= 4,5721 m
Menghitung Tekanan Desain
Tekanan desain dihitung dengan : Pabs
= Poperasi + Phidrostatis
D-50
= 14,7 psi +
Pabs
= 14,7 psi +
(h 1) 144
61,9399 lb/ft 3 15 - 1 144
= 20,7219 psi
Tekanan desain 5 -10 % di atas tekanan kerja normal/absolut (Coulson, 1988 hal. 637). Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Pdesain
= 1,1 × Pabs = 1,1 × 20,7219 psi = 22,7941 psi
4.
Menentukan Tebal Shell
Untuk menentukan tebal shell , persamaan yang digunakan adalah : ts =
P .d c 2.( f . E 0,6 P )
Dimana :
(Brownell & Young,1959.hal.256)
ts
= Tebal shell , in
P
= Tekanan dalam tangki, psi
f
= Allowable stress, psi
d
= Diameter shell , in
E
= Efisiensi pengelasan
c
= Faktor korosi, in
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-283 Grade C f = 12650 psi
(Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538)
E = 80%
(Brownell and Young, 1959, tabel 13.2)
C = 0,125 in ri = 18 in ts =
22,7941 18 ((12650 0,8) - ( 0,6 22,7941))
= 0,1656 in Dipakai ts standar 3/16 in = 0,1875 in OD
= ID + (2 x ts)
+ 0,125 in
D-51
= 36 in + (2 x 0,1875 in) = 36,3750 in Diambil OD standar = 38 in
5.
Menentukan Tebal head
OD
= 38 in
rc
= 36 in
irc
= 2,3750 in
t h
0,885. P .r c
f . 0.1 P
c
= 0,1943 in Dipakai th standar 1/4 in
Tabel D.23. Spesifikasi Deaerator (DA – 01) Alat
Deaerator
Kode
DA – 01
Fungsi
Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O2 dan CO2, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine (O2 scavanger ) serta senyawaan fosfat.
Bentuk
Tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger .
Kapasitas
0.0868 m 3
Dimensi
Diameter shell (D)
= 0,9144 m
Tinggi shell (Hs)
= 4,5721 m
Tebal shell (ts)
= 0,1875 in
Tekanan Desain
22,7941 psi
Tebal head
0,25 in
Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah
1
Buah
D-52
2.
Pompa Utilitas
a.
Pompa Utilitas 1 (PU-01)
Fungsi : memompa air sungai sebanyak 3.687,1417 kg/jam ke bak sedimentasi (BS-01). Jenis
: Centrifugal pump
Alasan Pemilihan :
Dapat digunakan range kapasitas yang besar dan tekanan tinggi
Konstruksi sederhana sehingga harganya relatif lebih murah
Kecepatan putarannya stabil
Tidak memerlukan area yang luas
Friction loss yang perlu diperhitungkan antara lain :
Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa
Friksi pada pipa lurus
Friksi pada elbow
Friksi pada valve
Asumsi :
Sifat-sifat fisis cairan dianggap tetap
Fluida incompressible
Menghitung Debit Cairan
Diketahui : Laju alir massa, G
= 3.687,1417 kg/jam (1,0242 kg/s)
Densitas, ρ
= 992,1825 kg/m 3 = 61,9379 lb/ft 3
Viskositas, µ
= 0,0008 pa.s = 0,8285 cp
Over desain
= 10 %
G
= 1,1 x 3.687,1417 kg/jam = 4.055,8559 kg/jam = 1,1266 kg/s
Debit, Q :
D-53
Q
=
G ρ
=
3.687,1417 992,1825
= 3,7162 m 3/jam = 0,001 m 3/s = 15,8924 gpm
Dari Fig. 7.14 a & b Walas dan Tabel 10.17 coulson untuk kapasitas 15,8924 gpm digunakan pompa centrifugal tipe single- suction.
D-54
Menghitung Diameter Pipa
Dop
= 282 x G 0,52 x ρ-0,37
(Pers. 5.14 Coulson,1983)
= 282 x (1,1266) 0,52 x (992,1825) -0,37 = 23,3577 mm = 0,9196 in
Keterangan : Dopt
= Diameter pipa optimum (mm)
G
= Laju alir massa (kg/s)
= Densitas larutan (kg/m3)
Dari Tabel.11. Kern, 1950 diperoleh : NPS
= 3 in
SCH
= 40
ID
= 3,0680 in (0,0779 m)
OD
= 3,5000 in
A
= 7,3889 in 2
Menentukan Bilangan Reynold (N Re)
Bilangan reynold (N Re) dapat dihitung dengan persamaan : NRe
=
ρ x ID x v μ
(Geankoplis, 1983, pers.4.5-5)
D-55
Keterangan : NRe
= Bilangan Reynold
= Densitas larutan (kg/m3)
ID
= Diameter dalam pipa (m)
v
= Kecepatan aliran (m/s)
= Viskositas larutan (kg/m.s)
Kecepatan aliran, v : v
=
=
4Q D 2 4 x 0,00100 3,14 x (0,0779 ) 2
= 0,21 m/s
Bilangan reynold, N Re : NRe
=
992,1825 x 0,0779 x 0,21 0,0008
= 20.288,8919
Menghitung Panjang Equivalent
Tabel. D.24. Panjang equivalent dari Tabel. 2.10-1 Geankoplis, 1983 Komponen
Jumlah
Le, ft
Le, m
Total, m
Pipa lurus
1
6414
500,0000
500,0000
Standard elbow 90o
3
35
2,7275
8,1824
Globe valve
1
475
37,0155
37,0155
Gate valve fully open
2
9
0,7013
1,4027
Total
546,6006
Menghitung F ri ction loss
Friction loss dihitung dengan persamaan 2.10-18 Geankoplis, 1983 : Σ F
v12 v 22 v12 = 4f K ex K c K f ID 2 2 2 2 ΔL v 2
D-56
Jika kecepatan v, v1, v2 sama, maka (Geankoplis, 1983. pers.2.10-19) : 2
ΔL v = 4f K ex K c K f ID 2
Σ F
a. Friksi karena kontraksi dari sungai ke pipa. 2
A 2 V 2 = 0,55 1 A1 2 α
hc
(Geankoplis, 1983. pers.2.10-16)
V2 = K c 2α Keterangan : hc = friction loss V = kecepatan pada bagian downstream
= faktor koreksi, aliran turbulen =1
A2 = luas penampang yang lebih kecil A1 = luas penampang yang lebih besar A2/A1 = 0 Kc = 0,55 hc
V2 = K c 2α = 0,55
0,21 2 2 1
= 0,0121 J/kg
b. Friksi pada pipa lurus Diketahui : NRe
= 20.288,8919 = 0,000046 m untuk pipa comercial steel (Gambar 2.10-3 Geankoplis, 1983)
ID
= 3,0680 in (0,0779 m)
/ID
= 0,0006
f
= 0,0045
∆L
= 500 m
(Gambar.2.10-3, Geankoplis,1983)
D-57
Sehingga friksi pada pipa lurus : = 4 f
F f
ΔL V 2
(Geankoplis, 1983. pers.2.10-6)
ID 2
= 4 0,0045
500 0,0779
0,212 2
= 2,5475 J/kg
c. Friksi pada sambungan (elbow) Diketahui : Jumlah elbow
=3
K f
= 0,75
(tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983)
h f
V2 = K f 2
(Geankoplis, 1983. pers.2.10-17)
0,212 = 3 0,75 2 = 0,0496 J/kg
d. Friksi karena pipa tee Jumlah tee = 0 K f = 1
V 2 h f = K f 2 = 0,0000 J/kg
e. Friksi karena ekspansi 2
K ex
A = 1 1 A2
A2
= luas penampang yang lebih kecil
A1
= luas penampang yang lebih besar
A2/A1
=0
K ex
=1
D-58
(0,21) 2 V 2 = K ex = 1 2 (2 1)
he
= 0,0221 J/kg
f.
Friksi pada valve Globe valve wide = 1 = K f = 9,5
(Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983)
Gate valve wide
(Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983)
h f =
= 2 = K f = 0,17
V2 2
K f
(Geankoplis, 1983. pers.2.10-17)
0,212 = (1 x 9,5 + 2 x 0,17) x 2 = 0,217 J/kg Total friksi : ΣF
= hC + Ff + hf , tee + hf , elbow + h e + hf , valve = 0,0121 + 2,5475 + 0,0000+ 0,0496 + 0,0221+ 0,217 = 2,8483 J/kg
Menghitung tenaga pompa yang digunakan
Persamaan neraca energi yang dijelaskan melalui persamaan Bernaulli (pers. 2.7-28 Geankoplis, 1983) : -Ws
=
V22 V12 2α
g Z 2 Z1
p 2 p1 ρ
F
Diketahui : Z1
= -2 m (asal pemompaan dari sungai)
Z2
= 5 m (tujuan pemompaan)
P1
= 1 atm (101.325 N/m 2) , untuk fluida ditempat terbuka (Alfa Laval Pump Handbook, 2001)
P2
= 1 atm (101.325 N/m 2), untuk tangki terbuka (Alfa Laval Pump Handbook, 2001)
v1
= v2
= 0,21 m/s
ρ
= 992,1825 kg/m 3
=1
D-59
g
= 9,806 m/s 2
ΣF
= 2,8483 J/kg
Sehingga :
-Ws
2 2 = 0,21 0,21 9,806 5 (2) 101.325 101.325 2,8483 2 1 992,1825
= 71,4483 J/kg Dari Gambar 10.62, Coulson,1983, hal 380 untuk Q = 3,7162 m 3/jam, maka efisiensi pompa ( ) = 68 %.
Wp
=
=
Ws η
(Geankoplis, 1983. pers.3.3-1)
71,4483 0,68
= 105,071 J/kg
Maka dapat diketahui besar daya yang digunakan pompa : Power = G x Wp = 1,1266 x 105,071 = 118,373 J/s = 0,1184 kW = 0,1587 hp
(Geankoplis, 1983. pers.3.3-2)
D-60
Jadi digunakan pompa dengan daya 7,5 hp.
Menghitung NSPH
Untuk mengatasi kavitasi, NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang dibutuhkan, NPSH A > NPSHR , sehingga perlu dihitung NPSHA sebagai berikut :
NPSH (Net Positive Suction Head) available : NPSHa = Pa ± hs – hfs - Pvp
(Alfa Laval Pump Handbook, 2001:32)
Dimana Pa (absolute pressure) = P sistem Specific gravity
= 14,6960 psi =
61,9379 lb/ft 3 62,5 lb/ft 3
= 0,9910 hs (static suction head) = z1
= -2 m = -6,5617 ft
Pvd (vapour pressure)
= 0, 6185 psi = 1,4288 ft
hfs (pressure loss due to friction) = f
= 0,0045
L
= 446,6006 m = 1465,2205 ft
v
= 6,9004 ft/s
SG = 0,9910 ID = 3,0680 in Maka : hfs = 8,3460 psi = 19,4543 ft NPSHa = 19,7862 ft = 6,0308 m
NPSHR ( Net Positive Suction Head ) Required : Dari gambar 7.2 b Walas : N
= 3.500
S
= 7.900 ( single suction)
Q
= 15,8924 gal/menit
D-61
N Q0,5 NPSHR = S
4/3
(pers. 7.15 Walas, 1988)
= 2,1349 ft = 0,651 m
NPSHA > NPSHR , pompa aman dari kavitasi
Keterangan : NPSHR = Net Positive suction head required (ft) NPSHA= Net Positive suction head available (ft) Tabel D. 25. Spesifikasi Pompa (PU – 101) Alat
Pompa
Fungsi
Mengalirkan air dari sungai ke Bak Sedimentasi (BS-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
7,5 hp
NPSHA
6,0308 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
Dengan melakukan perhitungan yang sama seperti pada perhitungan pompa-101, maka diperoleh hasil perhitungan untuk pompa-102 hingga pompa-123 sebagai berikut :
D-62
b. Pompa Utilitas 2 (PU-102)
Tabel. D.26. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 102) Alat Fungsi
Pompa Memompa air keluaran BS-101 ke bak penggumpal (BP-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
1,5 hp
NPSHA
8,1658 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
c. Pompa Utilitas 3 (PU-103)
Tabel. D.27. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 103) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa alum dari tangki penyimpanan alum (TP-101) ke BP-101.
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,0238 gpm
Efisiensi Pompa
35%
Dimensi
NPS
= 0,1250 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
6,4564 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-63
d. Pompa Utilitas 4 (PU-104)
Tabel. D.28. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 104) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa klorin dari tangki penyimpanan klorin (TP-102) ke BP-01.
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,1554 gpm
Efisiensi Pompa
35%
Dimensi
NPS
= 0,125 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
8,4516 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
e. Pompa Utilitas 5 (PU-105)
Tabel. D.29. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 105) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa NaOH dari TP-103 ke BP-01 dan anion exchanger (AE – 101).
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,007gpm
Efisiensi Pompa
35 %
Dimensi
NPS
= 0,125 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
8,8759 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-64
f.
Pompa Utilitas 6 (PU-106)
Tabel. D.30. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 106) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air keluaran BP-101 ke clarifier (CF101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
1,5 hp
NPSHA
7,6658 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
g. Pompa Utilitas 7 (PU-107)
Tabel. D.31. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 107)
Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air keluaran CF-101 ke sand filter (SF-01)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
6,0854 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-65
h. Pompa Utilitas 8 (PU-108)
Tabel. D.32. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 108)
i.
Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air keluaran SF-01 ke tangki air filter (TP-104)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
2 hp
NPSHA
8,5964 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
Pompa Utilitas 9 (PU-109)
Tabel. D.33. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 109) Alat Fungsi
Pompa Memompa air make-up steam, make-up air pendingin dan air hydrant ke CE-101, CT-101 dan hidrant
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
15,8924 gpm
Efisiensi Pompa
68%
Dimensi
NPS
= 3 in
Sch
= 40 in
Power motor
1,5 hp
NPSHA
9,2811 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-66
j.
Pompa Utilitas 10 (PU-110)
Tabel. D.34. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 110) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air keluaran dari TP-105 menuju area (domestik)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,0238 gpm
Efisiensi Pompa
40%
Dimensi
NPS
= 0,375 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
6,0950 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
k. Pompa Utilitas 11 (PU-111)
Tabel. D.35. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 111) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air pendingin yang telah digunakan ke Hot Basin ( HB-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
145,6721 gpm
Efisiensi Pompa
80 %
Dimensi
NPS
= 3,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
50 hp
NPSHA
9,9720 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-67
l.
Pompa Utilitas 12 (PU-112)
Tabel. D.36. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 112) Alat
Pompa
Fungsi
Mengalirkan air dari HB-101 ke cooling tower (CT-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
145,6721 gpm
Efisiensi Pompa
80 %
Dimensi
NPS
= 3,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
20 hp
NPSHA
9,9720 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
m. Pompa Utilitas 13 (PU-113)
Tabel. D.37. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 13) Alat
Pompa
Fungsi
Mengalirkan Na3PO4 dari TP-106 ke CT-101
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,231 gpm
Efisiensi Pompa
35 %
Dimensi
NPS
= 0,3750 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
8,1881 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-68
n. Pompa Utilitas 14 (PU-114)
Tabel. D.38. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 114) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa dispersan dari TP-107 ke CT-101
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,061 gpm
Efisiensi Pompa
35 %
Dimensi
NPS
= 0,25 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
9,4865 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
o. Pompa Utilitas 15 (PU-115)
Tabel. D.39. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 115) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air dingin dari CT-101 ke cold basin (CB-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
145,6721 gpm
Efisiensi Pompa
70 %
Dimensi
NPS
= 3,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
20 hp
NPSHA
9,9720 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-69
p. Pompa Utilitas 16 (PU-116)
Tabel. D.40. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 116) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air dingin dari CB-01 ke unit-unit yang membutuhkan air pendingin
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
133,4271 gpm
Efisiensi Pompa
70 %
Dimensi
NPS
= 3,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
20 hp
NPSHA
9,9720 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
q. Pompa Utilitas 17 (PU-117)
Tabel. D.41. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 117) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air kondensat ke TP-108
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
1,0526 gpm
Efisiensi Pompa
55 %
Dimensi
NPS
= 1,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
1,5 hp
NPSHA
5,2608 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-70
r. Pompa Utilitas 18 (PU-118)
Tabel. D.42. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 118) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa air kondensat yang telah digunakan dari TP-108 ke cation exchanger (CE-101)
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
1,0526 gpm
Efisiensi Pompa
55 %
Dimensi
NPS
= 1,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
9,0635 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
s. Pompa Utilitas 19 (PU-119)
Tabel. D.43. Spesifikasi pompa utilitas (PU – 119) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa asam sulfat dari TP-109 ke CE-101
Jenis
Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas
0,0002 gpm
Efisiensi Pompa
35 %
Dimensi
NPS
= 0,125 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
5,2164 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-71
t. Pompa Utilitas 20 (PU-120)
Tabel. D.44. Spesifikasi pompa utilitas (PU – (PU – 120) 120) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa keluaran dari CE-101 ke anion exchanger (AE-101) (AE-101)
Jenis
Centrifugal pump, pump , single suction, suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Grade C
Kapasitas
1,5294 gpm
Efisiensi Pompa
60 %
Dimensi
NPS
= 1,5 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
9,9720 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
u. Pompa Utilitas 21 (PU-121)
Tabel. D.45. Spesifikasi pompa utilitas (PU – (PU – 121) 121) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa keluaran dari AE-101 ke deaerator 101 (DA-101)
Jenis
Centrifugal pump, pump , single suction, suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Grade C
Kapasitas
1,5294 gpm
Efisiensi Pompa
60 %
Dimensi
NPS
= 2 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
9,4525 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-72
v. Pompa Utilitas 22 (PU-122)
Tabel. D.46. Spesifikasi pompa utilitas (PU – (PU – 122) 122) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa hidrazin dari TP-110 ke DA-101
Jenis
Centrifugal pump, pump , single suction, suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Grade C
Kapasitas
1,5294 gpm
Efisiensi Pompa
35 %
Dimensi
NPS
= 0,25 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
8,7001 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
w. Pompa Utilitas 23 (PU-123)
Tabel. D.47. Spesifikasi pompa utilitas (PU – (PU – 123) 123) Alat
Pompa
Fungsi
Memompa keluaran DA-101 ke TP-111
Jenis
Centrifugal pump, pump , single suction, suction, single stage
Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Grade C
Kapasitas
1,2736 gpm
Efisiensi Pompa
60 %
Dimensi
NPS
= 2 in
Sch
= 40 in
Power motor
0,5 hp
NPSHA
9,5372 m
Jumlah
2 buah (1 cadangan )
D-73
B. Unit Penyedia Steam a. Boiler (B - 410)
Fungsi alat
: Untuk membangkitkan steam membangkitkan steam
Tipe
: fire tube boiler
Tekanan
: 469,6 kPa
Temperatur
: 149,5 oC
Jenis steam
: Saturated Steam (Uap Steam (Uap Jenuh)
(Tabel. 4.8, Ulrich, 1984:109)
Steam berfungsi sebagai media pemanas pada : Heater (HE-101)
246,71528 kg/jam
Heater (HE-102)
38,118 kg/jam
Jumlah kebutuhan steam
= 284,8333 kg/jam = 627,9492 lb/jam
Kebutuhan steam untuk keseluruhan proses : Over design
= 10 %
Jumlah steam
= 1,1 x 284,8333 kg /jam = 313,3166 kg/jam
Dipergunakan bahan bakar fuel bakar fuel oil no. 6 Densitas = 970,3 kg/m 3
(Tabel . 6-3, Ulrich, 1984:332)
Kebutuhan bahan bakar sebagai berikut :
m f
m s (h h f ) eb x F
(Severn, Edisi kelima, hal. 142)
Keterangan : mf
= Massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam.
ms
= Massa uap yang dihasilkan, lb/jam.
H
= Entalpi dari uap air Btu/lb.
hf
= Entalpi dari liquid, Btu/lb. liquid, Btu/lb.
Pada 149,5 oC hv
= 2.744,8 kJ/kg = 1.190,4571 Btu/lb
D-74
hl
= 630 kJ/kg
= 309,2007 Btu/lb
(App.D, Coulson, 1983)
λs
= (hv-hl)
= 2.114,800 kJ/kg = 881,2564 Btu/lb
e b
= Effisiensi boiler = 80%
(Tabel. 4.8, Urich, 1984:109)
F
= Nilai kalor bahan bakar
(Tab. 6-3, Ulrich, 1984:332)
= 42 GJ/m3 = 43.298,9691 kJ/kg = 18.615,2281 btu/lb.
mf
=
627,9492 x(1.190,4571 309,2007 ) 0,8 x18.615,228 1
= 37,1594 lb/jam = 16,8554 kg/jam = 0,0722 m³/jam = 17,3764 liter/jam.
Hp boiler :
hp
m f (h h f )
(Severn, Edisi kelima, hal. 142)
970,3 x 34,5
= 1,0648 hp ~ 2 hp
Kapasitas boiler :
Q
m s (h h f )
(Severn, Edisi kelima, hal. 139)
1000
= 553,3843 Btu/jam = 583,8513 kJ/jam
ρair , 30oC = 992,1825 kg/m 3 Heating surface : 1 hp boiler = 10 ft 2 heating surface total
= 10 x hp boiler = 10,648 ft 2 = 0,9892 m 2
D-75
Tabel. D.48. Spesifikasi Boiler (BO-101) Alat
Boiler
Kode
BO-101
Fungsi
Menghasilkan steam untuk keperluan proses
Tipe
Fire tube boiler
H eating sur face
10,648 ft 2
Kapasitas
553,3843 Btu/jam
Power
2 hp
D-76
C. Unit Penyediaan Udara I nstrument 1. Compressor (CP-01)
Fungsi : Mengalirkan udara dari lingkungan ke area proses untuk kebutuhan instrumentasi. Tipe
: Centrifugal Compressor
Kebutuhan Udara Tekan
Dalam pabrik Asetat Anhidrid, udara tekan dibutuhkan untuk menggerakkan instrumen – instrumen kontrol. Udara tekan yang diperlukan didistribusi pada tekanan 15 – 20 psig serta dalam kondisi kering dan bersih. (Kern, hal.768). Dalam pabrik Asetat Anhidrid terdapat sekitar 54 alat kontrol yang memerlukan udara tekan untuk menggerakkannya, sehingga kebutuhan udara tekan pada pabrik ini diperkirakan mencapai 90,720 m 3/jam. Mekanisme atau proses untuk membuat udara tekan dapat diuraikan berikut ini : Udara lingkungan ditekan dengan menggunakan kompresor (CP – 01) yang dilengkapi dengan filter (penyaring) udara hingga mencapai tekanan 20 psig, kemudian dilewatkan dalam tumpukan silika gel sehingga diperoleh udara kering. Selanjutnya udara kering tersebut dialirkan pada alat kontrol yang memerlukannya.
Udara pneumatik
= 28 L/min
Jumlah alat kontrol
= 54 buah
Kebutuhan udara
= 28 × 54 = 1512 L/min (90,7200 m 3/jam)
Overdesign
= 20%
Total udara pneumatik
= 108,864 m 3/jam
Kecepatan Molar Udara
Diketahui :
(Considin, 1993)
D-77
V
= 108,8640 m 3/jam
P
= 1 atm
T
= 30 oC (303,15 K)
R
= 8,314 kJ/kgmol.K
n
= =
PV RT
1 108,8640 82,057.103 303,15
= 4,367 kmol/jam = 126,7830 kg/jam
Menentukan temperatur keluaran kompressor, T 2
Dari Fig. 3.6 (coulson, 1983, hal 75), diperoleh efisiensi ( η) η
= 76 %
T1
= 30 oC (303,15 K)
P1
= 1 atm (1,01325 bar)
P2
= 2,36 atm (2,39217 bar)
Temperatur keluar kompressor: T2
P = T1 2 P1
m
(Coulson, 1983 hal 79)
Untuk kompresi: m
=
γ
=
1
(Coulson, 1983 hal 79)
Ep
Cp Cv
,
= 1,4 (udara) Sehingga: m
=
1,4 1 1,4 0,76
= 0,3760
D-78
T2
2,36 = 303,15 1
0, 3760
= 418,6490 K = 145,4990 oC Koreksi temperatur keluar kompressor: Diketahui data udara (Chemcad 5.2.0) : Tc
= -40,7000 oC = 232,4500 K
Tr mean =
=
T1 T2 2Tc 303,1500 90418,64 2 232,4500
= 1,5530
Pc
= 37,2460 atm = 37,7400 bar
Pr mean =
=
P1 P2 2Pc 1,013 2,391 2 37,74
= 0,0451
Kapasitas panas udara (Chemcad 5.2.0) : Tmean
= =
T1 T2 2
303,15 418,6490 2
= 360,8990 K 2
C
o P
(3.012 / T ) (1.484 / T ) = 28.958 9.390 7.580 sinh( 3.012 / T ) cosh(1.484 / T ) = 29.125,243 J/kmol.K = 29,125 kJ/kmol.K
2
D-79
Untuk Tr =1,5530 dan P r = 0,0451 Dari Fig. 3.2 (coulson, 1983 hal 63 ) maka: Cp - CoP
= 0,3000 kj/kmol.K
Sehingga : Cp
= 0,3000 + 29,1252 = 29,4252 kj/kmol.K
Dari Fig.3.8. (Coulson, 1983 hal 76) : Untuk Tr 1,603 dan P r 0,045 maka : Z
=1
Dari Fig.3.9. (Coulson, 1983 hal 77) : Untuk Tr 1,6032 dan P r 0,0451 maka : x
= 0,2
Dari Fig.3.10. (Coulson, 1983 hal 78) : Untuk Tr 1,603 dan P r 0,045 maka : y
=1
m
=
z R 1 x Cp Ep
=
1 8,314 1 0,2000 29,4252 0,76
(Coulson, 1983 hal 79)
= 0,4280
T2
2,3600 = 303,15 1,0000
0 , 4280
= 437,8940 K = 164,7440 oC Power compr essor
-W
n 1 z R T1 n P2 n = 1 M n 1 P1
1 Y - m(1 X)
(Coulson, 1983 hal 73)
D-80
n
=
n
= 2,0570
-W
=
(Coulson, 1983 hal 79)
2, 0570 1 1 8,314 303,15 2,0570 2,36 2,0570 1 0,043 2,0570 1 1
= -62982,2170 kJ/kmol W
= 62982,2170 kJ/kmol
Actual work required : Waktual = 62982,2170 kJ/kmol / 76 % = 82871,3380 kJ/kmol
Power yang dibutuhkan : P
= Waktual x n = 82871,3380 kJ/kmol x 0,043 kmol/Jam = 3579,4890 kJ/jam = 0,9440 kJ/s = 0,9440 kW = 1,3333 hp = 1,5 hp
Tabel D.49. Spesifikasi Compressor (CP-01) Alat Kode
Compressor CP – 01
Jenis Kapasitas Power
Centrifugal compressor 126,7830 kg/jam udara 1,5 hp
Bahan Konstruksi Jumlah
Cast iron 1 buah
D-81
D. Unit Penyediaan Listrik 1. Kebutuhan listrik a. Listrik Untuk Penerangan
Dari Chemical Engineer’s Handbook, 3 rd ed , direkomendasikan untuk perhitungan penerangan digunakan satuan lumen. Dengan menetapkan jenis lampu yang digunakan, maka dapat dihitung jumlah listrik yang harus disediakan untuk penerangan. Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan : L =
aF UD
Keterangan : L
: lumen per outlet
a
: luas area, ft2
F
: food candle yang diperlukan ( tabel 13, perry 3 th )
U
: Koefisien utilitas ( tabel 16, perry 3th)
D
: Effisiensi lampu (tabel 16, perry 3th)
Kebutuhan penerangan area dalam bangunan Tabel D.50. Kebutuhan penerangan untuk area dalam bangunan Luas
Area Bangunan
(m2)
(ft2)
F
Pos Keamanan Kantor GSG Mushola Klinik Kantin Control Room Laboratorium Gudang Bengkel
100 2000 1000 500 300 1000 500 500 1000 1000
1076.3910 21527.8200 10763.9100 5381.9550 3229.1730 10763.9100 5381.9550 5381.9550 10763.9100 10763.9100
20 20 10 10 20 10 35 35 35 5
Total
7900
85034,889
U
D
0.8000 0.8000 0.8000 0.8000 0.8000 0.51 0.8000 0.6 0.8000 0.6 0.8000 0.52 0.8000 0.53 0.8000 0.5 0.58 0.51 0.55 0.55
Lumen
53819.5500 927923.2759 263821.3235 122317.1591 146780.5909 263821.3235 392434.2188 392434.2188 905617.4279 126932.9009 3595901,989
D-82
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt, dimana 1 buah instant starting daylight 40 Watt mempunyai 1960 lumen.
Jumlah listrik area dalam bangunan = 3.595.901,9890 Lumen Sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan :
3.595.901, 9890 1960
= 1834,6439 buah = 1835 buah
Daya
= 40 Watt × 1835 = 73400 Watt (73,4 kW)
Kebutuhan penerangan area luar bangunan Tabel D.51. Kebutuhan penerangan untuk area luar bangunan Area Non Bangunan
Proses Utilitas Area Pengembangan Jalan dan taman Areal Parkir
Luas (m2)
(ft2)
F
U
10000 107.639,1000 10 0.59 5000 53.819,5500 10 0.59 5000 53.819,5500 0 0 1500 16.145,8650 5 0.53 500
5.381,9550
22000
236.806,02
D
Lumen
0.8000 2.280.489,4068 0.8000 1.140.244,7034 0.8000 0,0000 0.8000 190.399,3514
10 0.49 0.8000
137.294,7704 3.748.428,2320
Untuk semua area di luar bangunan direncanakan menggunakan lampu mercury 250 watt, dimana 1 buah instant starting daylight 250 Watt mempunyai 10000 lumen. Jumlah listrik area di luar bangunan sebesar 3.748.428,2320 Lumen Jumlah lampu yang dibutuhkan =
3.748.428, 2320 10.000
= 374,8428 buah = 375 buah Daya = 250 Watt × 375
D-83
= 93,750 Watt (93,75 kW)
Kebutuhan listrik lainnya
Kebutuhan listrik lainnya (barang elektronik kantor : AC, komputer dll) diperkirakan sebesar 20.000 Watt Total kebutuhan penerangan = Kebutuhan area bangunan + Kebutuhan area luar bangunan + Kebutuhan listrik lain = 73,4 kW + 93,75 kW + 20 = 187,15 kW
b.
Kebutuhan listrik untuk proses
Tabel D.52. Kebutuhan listrik untuk alat proses Daya No
Nama Alat
Jumlah
Hp
watt
1 2 3 4 5 6
PP-101 PP-102 PP-103 PP-104 CP-101 BL-201
2 2 2 2 2 2
7,5000 7,5000 7,5000 7,5000 2,5000 0,5000
5592,7500 5592,7500 5592,7500 5592,7500 1864,2500 2,9500
Total
32,5000 24235,2500
D-84
c.
Kebutuhan listrik untuk utilitas
Tabel D.53. Kebutuhan listrik untuk alat utilitas Daya No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Alat Unit Air & Steam : Boiler Compressor Fan CT-01 Motor BP-01 Motor tangki soda kaustik Motor tanki alum Motor tanki korin Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Pompa 6 Pompa 7 Pompa 8 Pompa 9 Pompa 10 Pompa 11 Pompa 12 Pompa 13 Pompa 14
Pompa 15 Pompa 16 Pompa 17 Pompa 18 Pompa 19 Pompa 20 Pompa 21 Pompa 22 Pompa 23 Total
Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53
Hp
watt
30,0000 1,5000 30,0000 0,5000 0,5000 0,5000 2,5000 7,5000 1,5000 0,5000 0,5000 0,5000 1,5000 0,5000 2,0000 1,5000 0,5000 50,0000 20,0000 0,5000 0,5000 20,0000 20,0000 1,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000
22371,0000 1118,5500 22371,0000 372,8500 372,8500 372,8500 1864,2500 5592,7500 1118,5500 372,8500 372,8500 372,8500 1118,5500 372,8500 1491,4000 1118,5500 372,8500 37285,0000 14914,0000 372,8500 372,8500 14914,0000 14914,0000 1118,5500 372,8500 372,8500 372,8500 372,8500 372,8500 372,8500
197,5000
147275,7500
D-85
Total Kebutuhan Listrik Pabrik
= Kebutuhan penerangan + Kebutuhan proses + Kebutuhan utilitas = 187,1500 kW + 24,2352 kW + 147,2758 kW = 378,6610 kW
Over Design : 20% Total listrik
= 1,2 x 378,6610 kW = 454,3932 kW = 0,4544 MW
Jadi total kebutuhan listrik pabrik ± 0,4544 MW
2. Penyediaan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan generator yaitu: Jenis bahan bakar = solar Heating value (f)
= 38,000 GJ/m3 = 18.774,9415 Btu/lb
Efisiensi ()
= 80 %
ρ solar
= 870 kg/m3 = 54,3123 lb/ft 3
Kapasitas generator : Qgenerator =
= 0,5680 MW = 567,9915 kW = 1.938.102,4701 Btu/jam
Kebutuhan bahan bakar generator : Kebutuhan solar
= =
Qgenerator η f ρ
(Tabel 6.3, Ulrich,1984:332)
D-86
=2,3758 ft 3/jam = 67,2755 liter/jam
3. Tangki Bahan Bakar
Fungsi : Menampung bahan bakar solar untuk kebutuhan generator pada tekanan 1 atm Jenis
: Tangki silinder tegak (vertical ) dengan plat datar ( flat bottom) dan atap kerucut (conical head ).
a. Menghitung Kapasitas Tangki
Kebutuhan air proses
= 67,2755 liter/jam = 0,0673 m 3/jam
Waktu tinggal
= 10 hari
= 240 jam.
Banyaknya bahan baku air yang harus disimpan: Vsolar
= 0,0673 m 3 × 240 jam = 16,1461 m 3 = 570,1741 ft 3
Safety factor
= 20%
Vtangki
= 1,2 × Vsolar
(Peter and Timmerhaus,1991,hal. 37)
= 1,2 × 16,1461 m 3 = 19,3753 m 3 = 684,2089 ft 3 b. Menentukan Dimensi Tangki
Dengan melakukan langkah perhitungan yang sama dengan perhitungan pada Tangki Utilitas Unit Air dan Steam, maka diperoleh hasil perhitungan untuk Tangki Bahan Bakar adalah sebagai berikut :
Vtangki
= Vshell + Vtutup = ¼ π D2 H + 0,000049 D 3 + ¼ π D2 sf
Atangki
= Ashell + Atutup = (¼ π D2 + π D H) + 0,842 D 2
D-87
Keterangan : D
= diameter tangki, in
sf
= straight flange, in (dipilih sf = 2 in)
Menentukan rasio H s/D :
Berdasarkan Tabel 4-27 Ulrich 1984, dimana :
Hs <2 D
(Ulrich, 1984)
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada tabel berikut. Sehingga Hs
=
Vtangki =
1.5D 1/4 x π x D 2 x Hs
19,3753 = 1/4 x π x D 2 x 1,5 D D3
= 16,4128 m 3
D
= 2,5413 m
Maka : D = 2,5413 m = 8,3376 ft = 100,0512 in Hs = 3,8120 m = 12,5064 ft = 150,0768 in Diambil standar : D = 102in = 2,5908 m = 8,5000 ft Hs = 156 in = 3,9624 m = 13,0000 ft
Maka,Volume tangki = 20,8890 m 3 Dan diperoleh data (Brownell and Young, App. E, Item 2, Hal. 347) : Number of courses = 2 Shell plate thickeness = 0,1875 in Lebar plate standar = 6 ft
D-88
c. Menghitung Tekanan Desain
Pabs = Poperasi + Phidrostatis H liquid = (V liquid / V tangki ) x H tangki = (16,1461 m3 / 20,8890 m 3) x 3,9624 m = 3,0627 m = 10,0482 ft = 120,5785 in
Dimana ρ = 54,3122 kg/m 3 = 3,3906 lb/ft 3
Dimana, Phidrostatis :
P hidrostatis =
H L g g c 144
(Pers. 3.17, Brownell, 1959)
= 3,7899 psi P operasi = 14,7 psi
Maka, Pabs = 18,4899 psi Tekanan desain 5-10 % diatas absolut (Coulson, 1988, Hal:637). Tekanan desain yang dipilih 5 % diatasnya. Tekanan desain pada ring ke-1 (paling bawah) : Pdesain
= 1,05 x 18,4899 psi = 20,3388 psi
Tabel D.54. Hasil perhitungan P design pada berbagai ketinggian cairan : Course
1 2
H liquid (ft)
10,0482 4,0482
P hidrostatis (psi)
P absolute (psi)
P desain (psi)
3,7899 1,5269
18,4899 16,2269
20,3388 17,8495
D-89
d.
Menentukan Tebal Plate
t s
P d .di
2( f . E 0,6 P d )
C
Keterangan : F = 12.650 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1 untuk T = -20 - 650 o
F)
E = 0,8 (Jenis sambungan las : single-butt weld ) C = 0,125 (Coulson, Vol 6, Hal. 217) Maka, ts = 0,2276 in Diambil tebal plate standar = 0,2500 in
Tabel D.55. Hasil perhitungan tebal shell pada berbagai course Course
Ts (in)
1 2 e.
0,2276 0,2150
ts standar (in)
0,2500 0,2500
Menentukan Panjang Plate
Untuk menghitung panjang shell , persamaan yang digunakan adalah : L=
π. Do - ( weld length)
12.n Keterangan : L
= panjang plate, in
Do = diameter luar shell , in n
= jumlah plate
Weld length = Banyak plate pada sekeliling plate x Banyak sambungan pengelasan vertikal= n x Butt welding Panjang shell untuk course 1 : Do = Di + (2 x t s) = 102,5 in n = 2 buah Butt welded = 0,1563 (Brownell and Young, Hal. 254)
D-90
Maka, L = 13,4039 ft Dari Brownell and Young Hal. 84 diketahui untuk panjang plate adalah 8 – 50 ft. Maka panjang plate (L) perancangan adalah memenuhi.
f.
Desain Atap
Perhitungan sudut elemen conis Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large diameter yang menggunakan pengelasan lap joint , minimal desain lap yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut elemen konis dihitung dengan persamaan :
min sin
(Pers. 4.6, Brownell and Young, 1959)
D
430t
Keterangan : θ = sudut elemen konis dengan horizontal D = diameter tangki, ft t = tebal cone (head ), in Digunakan tebal konis (t) = 0,25 in Maka, min sin θ = 0,0791 θ = 4,5351o
Pemeriksaan compressive stress yang diizinkan
1,5 x10 6
f allowable =
t 1 yield point r 3
Keterangan : f allowable = compressive stress yang diizinkan, psi t
= tebal konis, in
r
= jari-jari lekukan (curvature), in
Dimana, r
=
6 D sin
= 645 ft
D-91
= 7740 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37) Maka, f allowable = 48,4496 Dimana f allowable < (Yield point /3) = 48,4496 < 10.000 Maka, tebal plate = 0,2500 in dapat digunakan.
Perhitungan tinggi atap
h
o
90
D 2
D = diameter tangki,ft r = jari-jari, in r
90
6D sin
sudut elemen konis dengan horizontal
Gambar D.6. Jari-jari lekukan untuk atap konis
Tinggi atap dapat dihitung dengan korelasi sudut pada gambar : tan θ =
H 1 D 2
Dimana, tan θ = 0,0793 Maka, H = 0,3371 ft = 0,1027
Menghitung tinggi total tangki penyimpanan air H tangki
= H shell + H roff = 13 ft + 0,3371 ft = 13,3371 ft = 4,0652 m