KURIKULUM PELATIHAN EXAMINATOR RISKESDAS GIGI DAN MULUT
PPSDM LITBANGKES PB-PDGI AFDOKGI IPKESGIMI
2017
TIM PENYUSUN :
Dr. Sri Susilawati, drg.,M.Kes drg. Rina Putri Noer Fadilah, M.KM drg. Grace Monica,M.KM Prof. drg. Anton Raharjo,, M.KM, Ph.D drg. Melisa Adiatman Adiatman Ph.D Iwan Dewanto, drg, Ph.D Prof Tri Erri Astoeti, drg.,M.Kes Prof Armasastra, drg.,Ph.D Dharmawan, drg.,M.Kes Taufan, drg.,M.kes
Tim Litbangkes Drg. Agus Suprapto, M.Kes Drg. Lely Drg. Tince Jovina, M.Epid
Tim PPSDM Drg. Rika Drg. Hetty Drg. Indra
KATA PENGANTAR
Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 2015-2019 (KMK No. 9 Tahun 2015) sebagai dasar hukum untuk mencapai target Indonesia Bebas Karies 2030. Guna melakukan evaluasi
pencapaian
program
kesehatan
gigi
dan
mulut
serta
mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin akan menjadi penghambat Rencana Aksi Nasional syang telah dilaksanakan, maka perlu dilakukan suatu Riset Kesehatan Gigi dan Mulut di tingkat nasional yang terintegrasi dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Riset Kesehatan Dasar 2018 merupakan saat yang tepat untuk mendapatkan data kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia dan faktor risiko yang memengaruhinya. Data kesehatan gigi dan mulut diperoleh dari hasil pemeriksaan rongga mulut anggota rumah tangga (ART) pada blok sensus (BS) terpilih yang mewakili daerah rural dan urban, pemeriksaan akan berjalan bersamaan dengan pemeriksaan biomedis. Hasil pemeriksaan akan mencerminkan angka nasional yang dapat digunakan sebagai indikator besaran masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang memiliki penyakit karies gigi, penyakit periodontal, penyakit gigi akibat paparan lingkungan (fluorosis, erosi gigi), penyakit pada mukosa rongga mulut, penggunaan gigi tiruan, dan kebutuhan perawatan segera. Pemeriksaan gigi dan mulut dilakukan oleh examinator yang merupakan tim dokter gigi yang telah dikalibrasi dalam suatu pelatihan examinator Riskesdas-Gigi dan Mulut. Pelatih examinator adalah Pelatih Nasional Riskedas-Gigi dan Mulut yang dihasilkan dari suatu kegiatan Pelatihan Pelatih Nasional. Oleh karena itu diperlukan Kurikulum yang akan digunakan dalam Pelatihan Examinator Riskesdas- Gigi dan Mulut.
Kurikulum pelatihan Examinator Riskesdas-Gigi dan Mulut berisi 12 materi yang terdiri dari materi dasar, inti dan penunjang. Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelatihan examinator, acuan bagi para narasumber dalam memberikan materi dan acuan dalam melakukan proses evaluasi kegiatan pelatihan.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan World Health Assembly 60.17 tahun 2007 dan pendekatan riset WHOSTEPSwise, maka survai dasar kesehatan gigi dan mulut harus terintegrasi kedalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
1,2)
Riskesdas
merupakan survei berkala untuk memantau indikator kesehatan masyarakat. Hasil Riskesdas 2007,2010 dan 2013 telah dimanfaatkan untuk perumusan kebijakan kesehatan di tingkat Pusat, Provinsi dasn Kabupaten/Kota. Riskesdas 2007 dan 2013 menghasilkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) untuk menilai disparitas pembangunan kesehatan tingkat kabupaten/kota. Perubahan IPKM merupakan salah satu ukuran keberhasilan pembangunan kesehatan. 3) Riskesdas 2018 akan diselenggarakan dengan tujuan untuk : (1) menilai perubahan IPKM hasil pembangunan kesehatan tingkat kabupaten/kota; (2) menilai perubahan indikator risiko terhadap derajat kesehatan tingkat Nasional, Provinsi dan kabupaten kota serta ; (3) menilai perubahan indikator terkait derajat kesehatan tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3) Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah indikator program kesehatan yang perlu dinilai. Namun, terbatasnya data status kesehatan gigi dan mulut dan kebutuhan perawatan merupakan suatu permasalahan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia. Data dan informasi status kesehatan gigi dan mulut pada berbagai kelompok umur sangat diperlukan guna mendukung
kebijakan
dan program kesehatan gigi dan mulut. 4) Data status kesehatan gigi dan mulut pada berbagai kelompok umur yang saat ini dimiliki adalah data status kesehatan gigi dan mulut berdasarkan Riskesdas 2013. Data status kesehatan gigi dan mulut terbaru didapat dari hasil penelitian IPKESGIMI-PB PBGI, namun data tersebut hanya untuk kelompok umur 5-6 dan 12 tahun. Berdasarkan hasil penelitian IPKESGIMI-PB PDGI tahun 2015-2016, diperoleh informasi bahwa data status kesehatan gigi dan mulut pada kelompok umur 12 tahun sebagai indikator kesehatan gigi dan mulut nasional menunjukkan Indeks DMF-T sebesar 1,5. Hanya 42.3% (N=707) dari anak usia 12 tahun yang bebas dari karies gigi permanen dan terdapat 254 anak ( 15.2%)
yang memiliki DMFT> 3. Adapun target Indonesia Bebas Karies 2020 yang telah ditetapkan Kemenkes (2015) adalah indeks DMF-T pada anak umur 12 tahun adalah kurang dari 1. Indeks DMF-T pada anak umur 12 tahun berdasarkan Riskesdas 2013 adalah sebesar 1,02 5) Berdasarkan The Sixtieth World Health Assembly (WHA 60.17) tahun 2007 tentang Oral Health : Action Plan for Promotion and Integrated Disease Prevention, Sidang WHA ke-60 meminta kepada negara-negara anggota untuk mengintegrasikan sistem informasi kesehatan gigi dan mulut kedalam surveilans kesehatan serta memperkuat upaya-upaya pengembangan riset kesehatan gigi dan mulut.
1)
Survei
dasar
kesehatan
gigi
dan
mulut
adalah
survai
untuk
mengumpulkan data dan informasi dasar tentang masalah, kelainan atau penyakit yang ditemukan pada gigi dan mulut. Survei dasar kesehatan gigi dan mulut merupakan survai untuk mengumpulkan data dan informasi dasar tentang kelainan atau penyakit yang ditemukan pada gigi dan mulut melalui suatu pemeriksaan klinis dan pengisian angket.
6)
Survey dasar kesehatan gigi dan mulut dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang status kesehatan gigi dan mulut dan kebutuhan perawatan pada masyarakat sehingga dapat memonitor perubahan pada tingkat dan pola penyebaran penyakit. Selain itu, survey dasar kesehatan gigi dan mulut dapat digunakan
untuk menilai ketepatan dan keefektifan pelayanan yang
tersedia dan untuk merencanakan atau memodifikasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan untuk merancang suatu program pelatihan yang dibutuhkan. 6) Data kesehatan gigi dan mulut sangat diperlukan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit gigi dan mulut pada saat ini dan memperkirakan kebutuhan
masyarakat
umumnya
pada
masa
mendatang
serta
untuk
penyusunan program kesehatan gigi dan mulut secara nasional maupun regional agar pelayanan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut terlaksana lebih efektif dan efisien. Data kebutuhan perawatan sangat bernilai di tingkat regional maupun nasional karena data tersebut merupakan dasar untuk memperkirakan biaya dari program kesehatan gigi dan mulut sehingga permintaan terhadap kebutuhan perawatan dapat disediakan. 4)
Pengukuran status kesehatan gigi-mulut pertama kali dikeluarkan WHO pada tahun 1971 dengan menggunakan acuan WHO Basic Oral Health Survei Method atau Survei Dasar Kesehatan Gigi-Mulut WHO yang kemudian direvisi pada tahun 1977, 1987, 1997, dan 2004. Pada tahun 2001, WHO mengeluarkan the STEPwise approach to surveillance (STEPS) untuk melakukan survailans kesehatan.4) Sistem
survailans
dengan
pendekatan
STEPS
merupakan
survailans yang memasukkan komponen faktor risikoPendekatan STEPS terdiri atas 3 steps atau langkah.
2)
Steps 1 : mengumpulkan informasi yang diperoleh
melalui kuesioner. Kuesioner meliputi status sosial ekonomi, data mengenai konsumsi rokok dan alkohol, konsumsiizi dan aktivitas fisik . Steps 2 : pengukuran status fisik sederhana seperti tekanan darah, tinggi dan berat badan. Steps 3 : pengukuran biomedis misalnya pengukuran kadar gula Hasil survey dasar kesehatan gigi dan mulut akan menghasilkan luaran berupa data dan informasi yang lengkap tentang status kesehatan gigi dan mulut. Hasil survey pada akhirnya dapat digunakan oleh banyak pihak sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program kesehatan gigi dan mulut masyarakat. 4) Survei dasar kesehatan gigi-mulut memberikan estimasi tentang status kesehatan gigi dan mulut penduduk sekarang dan kebutuhan masa depan untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut. Survei ini menghasilkan data awal yang dapat diandalkan untuk kepentingan pembangunan nasional atau program regional kesehatan gigi-mulut serta perencanaan perawatan gigi-mulut individu dan masyarakat.
4)
Metode survei dasar kesehatan gigi dan mulut mengacu kepada metodologi Riskesdas dengan menggunakan
Blok Sensus sebagai dasar
pemilihan sampel. Pelaksanaan pengumpulan data pada sampel diintegrasikan ke dalam pemeriksaan biomedis Riskesdas. Setiap anggota tim yang bekerja sebagai pengumpul data survei harus mampu melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada sampel secara konsisten. Apabila dalam survei dasar kesehatan gigi melibatkan banyak anggota tim sebagai pemeriksa, maka setiap pengumpul data perlu distandarisasi melalui suatu kegiatan pelatihan, dikalibrasi satu sama lain serta dikalibrasi oleh seorang “gold standard”. 4)
Sebelum melakukan pengumpulan data survei, tim pengumpul data gigi dan mulut (tim examinator) mengikuti pelatihan kalibrasi guna memastikan pengumpul data dapat memeriksa secara konsisten, baik untuk keseragaman interpretasi, pemahaman, kriteria dari penyakit dan kondisi yang akan diobservasi serta dicatat . Walaupun para pemeriksa dapat berbeda dalam memberikan penilaian status kesehatan gigi dan mulut inidividu, mereka harus mendekati satu sama lainnya dalam menilai status suatu kelompok masyarakat. Bilamana suatu survei epidemiologi dilaksanakan oleh suatu team, penting sekali agar para pemeriksa dilatih agar dapat melakukan penilaian secara konsisten. Beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian dari satu pemeriksa dengan pemeriksa lainnya
adalah
faktor
fisik
dan
psikologis
seperti
keletihan,
perbedaan
ketertarikan dalam penelitian, sulit mengambil keputusan serta variasi dalam penglihatan dan perabaan. Faktor tersebut dapat mempengaruhi penilaian dari waktu ke waktu sampai pada tingkat yang berbeda-beda.
4)
Para examinator akan dilatih dalam suatu pelatihan oleh Pelatih Nasional yang telah mengikuti TOT. Pelatihan examinator adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh PPSDM (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan) bagi calon examinator dalam kegiatan Riskesdas Gilut 2018. Dalam kegiatan pelatihan tersebut, diperlukan suatu Kurikulum Pelatihan Examinator.
Kurikulum
ini
diharapkan
penyelenggaraan pelatihan examinator,
dapat
menjadi
acuan
dalam
acuan bagi para narasumber dalam
memberikan materi dan acuan dalam melakukan proses evaluasi kegiatan pelatihan.
B. Filosofi Pelatihan Pelatihan examinator Riskedas Gigi dan Mulut mengacu pada filosofi pelatihan sebagai berikut:
1. Prinsip andragogi, antara lain selama pelatihan peserta berhak untuk: a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai Riskesdas-Gigi dan Mulut b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada didalam konteks pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh peserta. 2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk: a. Mendapatkan paket bahan belajar yaitu yaitu buku acuan dan panduan peserta pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan pelatihan bagi examinator Riskesdas-Gigi dan Mulut b. Mendapatkan pelatih/fasilitator profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan dalam pelatihan c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). d. Belajar dengan menggunakan modal pengetahuan yang sudah dimiliki individu tentang Riskesdas-Gigi dan Mulut e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka. f.
Melakukan evaluasi (terhadap pelatih/fasilitator dan penyelenggara) dan dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam melakukan pelatihan bagi examinator Nasional Riskesdas-Gigi dan Mulut
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk: a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan. b. Memperoleh
sertifikat
setelah
dinyatakan
berhasil
mendapatkan
kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan. 4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk: a. Berkesempatan menerapkan hasil pembelajaran materi pelatihan pada simulasi pengumpulan data serta mengambil manfaat dari praktek tersebut. b. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun kelompok. c. Melakukan pengulangan atau perbaikan yang dirasa perlu.
BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. PERAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta berperan sebagai examinator dalam Riskesdas-Gigi dan Mulut.
B. FUNGSI Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi melakukan tata kelola pemeriksaan gigi dan mulut yang terintegrasi pada kegiatan pemeriksaan biomedis Riskesdas Tahun 2018.
C. KOMPETENSI Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam: 1. Menjelaskan metodologi dan sampling riset kesehatan gigi dan mulut 2. Menjelaskan struktur organisasi survey dan pengaturan SDM 3. Melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut 4. Melakukan kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut 5. Menjelaskan pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi 6. Menjelaskan pengorganisasian lapangan Riskesda gigi dan mulut 7. Melakukan manajemen data dan rencana aplikasi dental record 8. Melakukan simulasi pemeriksaan gigi
BAB III TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum: Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melakukan peran dan fungsi sebagai examinator dalam Riskesdas-Gigi dan Mulut
B. Tujuan Khusus: Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu : 1. Menjelaskan metodologi dan sampling riset kesehatan gigi dan mulut 2. Menjelaskan struktur organisasi survey dan pengaturan SDM 3. Melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut 4. Melakukan kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut 5. Menjelaskan pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi 6. Menjelaskan pengorganisasian lapangan Riskesda gigi dan mulut 7. Melakukan manajemen data dan rencana aplikasi dental record 8. Melakukan simulasi pemeriksaan gigi
BAB IV STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi pelatihan yang akan diberikan secara rinci seperti pada tabel dibawah ini: Waktu NO
MATERI
T
P
PL
Jumlah
A.
Materi Kebijakan
1
Konsep Dasar Riskesdas 2018
2
0
0
2
Sub Total A
2
0
0
2
B.
Materi Inti
1
Metodologi dan Sampling Riset Kesehatan Gigi dan Mulut Struktur organisasi survei dan pengaturan SDM Dasar-dasar pemeriksaan klinis gigi dan mulut
2
0
0
2
1
0
0
1
1
4
0
5
Kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut berdasarkan 2 metode Pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi
1
2
0
3
1
2
0
3
1
1
0
2
2 3 4 5 6 7 8
Pengorganisasian lapangan Riskesdas Gigi dan Mulut Manajemen data dan rencana aplikasi dental record Simulasi Pemeriksaan Gigi
1
4
0
5
1
6
0
7
Sub Total B
9
19
0
28
C.
Materi Penunjang:
1.
Building Learning Commitment
2
0
0
2
Sub Total Total
2 13
0 19
0 0
2 32
Keterangan: T = Penyampaian Teori P = Penugasan PL/OL = Praktik Lapangan atau Observasi Lapangan 1 JPL = 45 menit
BAB V GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Nomor Materi
: :
Konsep Dasar Riskesdas 2018
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
2JPL (T =2, P = 0, PL = 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami konsep dasar Riset Kesehatan Dasar
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan : 1. Pengertian Riskesdas. 2. Tujuan Riskesdas 3. Prinsip Riskesdas 4. Kerangka konsep Riskesdas 5. Topik indikator Riskesdas 6. Beban kerja tim pengumpul data dan beban responden 7. Integrasi Riskesdas-Susenas 8. Sampel Riskesdas 9. Integrasi pemeriksaan gigi dengan pemeriksaan Biomedis dalam Riskesdas 10. Peran stakeholder kesehatan gigi dan mulut dalam Riskesdas
Materi Dasar 1
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengertian Riskesdas Tujuan Riskesdas Prinsip Riskeadas Kerangka konsep Riskesdas Topik Indikator Riskesdas Beban Kerja tim pengumpul data dan beban responden 7. Integrasi Riskesdas-Susenas 8. Sampel Riskesdas 9. Integrasi pemeriksaan gigi dengan pemeriksaan Biomedis dalam Riskesdas 10. Peran stakeholder kesehatan gigi dan mulut dalam Riskesdas
Alat Bantudan Media
Metode
Ceramah Tanya Jawab (CTJ) Curah pendapat
Tayangan power point Notebook LCD projector
Referensi
Buku Pedoman Riskesdas 2018 Kemenkes. 2017. Pedoman Riskesdas 2018 WHO. Manual WHO Oral Health Surveys-Basic Methods. 2013 Susilawati, Sri; Fadilah Rina.P.N; Monica, Grace; Rahardjo, Anton, et.al. 2017. Buku Saku Survey
11. Urgensi data kesehatan gigi mulut untuk menentukan kebijakan nasional dan untuk perbandingan dengan dunia internasional
11. Urgensi data kesehatan gigi mulut untuk menentukan kebijakan nasional dan untuk perbandingan dengan dunia internasional
Kesehatan Gigi dan Mulut Berstandar WHO dan Aplikasinya dalam Survey Kesehatan Nasional. Jakarta : PB.PDGI PB PDGI. Pedoman Pemeriksaan Klinis Gigi dan Mulut Riskesdas 2018. Susilawati, Sri; Monica, Grace; Fadilah Rina.P.N; Bramantoro, T, et.al. 2017. Modul Pelatihan Kalibrasi Berstandar WHO. Universitas Padjadjaran
Nomor Materi
: :
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan : 1. Tata cara pemilihan sampel Riskesdas 2018
2. Tata cara pengumpulan data Riskesdas 2018
Materi Inti 1
Metodologi dan Sampling Riset Kesehatan Gigi dan Mulut 2 JPL (T:2; P:0; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan metodologi pemeriksaan gigi dan mulut dalam Riskesdas 2018 Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
1. Tata cara pemilihan sampel Riskesdas 2018 : a. Jumlah sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga b. Desain Sampel c. Prosedur penarikan sampel d. Pemutakhiran Rumah Tangga e. Daftar Sampel Blok Sensus terpilih f. Peta Blok Sensus g. Daftar Sampel Rumah Tangga terpilih 2. Tata cara pengumpulan data Riskesdas 2018 a. Tata cara pemeriksaan gigi
Alat Bantudan Media
Metode
CTJ Curah pendapat
Tayangan powerpoint Notebook LCD Flipchart Whiteboard Spidol
dan sampling
Referensi
Buku pedoman Riskesdas 2018
dan mulut b. Etika dalam pengumpulan data c. Masalah di lokasi penelitian d. Pengendalian kualitas data e. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengumpul data
Nomor Materi
: :
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan : 1. Struktur organisasi survei 2. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab dalam pengaturan Sumber Daya Manusia
Materi Inti 2
Struktur organisasi survei dan pengaturan SDM 1 JPL (T:1 ; P:0; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan struktur organisasi survei dan pengaturan SDM Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
1. Struktur organisasi survei 2. Tugas dan tanggung jawab dalam pengaturan SDM
Alat Bantudan Media
Metode
Ceramah tanya jawab Curah pendapat
Tayangan powerpoint Notebook LCD Projector screen Flipchart Whiteboard Spidol
Referensi
Buku pedoman Riskesdas, 2018 WHO. Manual WHO Oral Health Surveys-Basic Methods. 2013 Susilawati, Sri; Fadilah Rina.P.N; Monica, Grace; Rahardjo, Anton, et.al. 2017. Buku Saku Survey Kesehatan Gigi dan Mulut Berstandar WHO dan Aplikasinya dalam Survey Kesehatan Nasional. Jakarta : PB.PDGI
PB PDGI. Pedoman Pemeriksaan Klinis Gigi dan Mulut Riskesdas 2018. Susilawati, Sri; Monica, Grace; Fadilah Rina.P.N; Bramantoro, T, et.al. 2017. Modul Pelatihan Kalibrasi Berstandar WHO. Universitas Padjadjaran
Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: Materi Inti 3 : Dasar-dasar Pemeriksaan Klinis Gigi dan Mulut : 5 JPL (T:1; P:4; PL: 0) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut.
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Alat Bantudan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu : 1. Menjelaskan definisi operasional pemeriksaan klinis gigi dan mulut 2. Melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut 3. Melakukan pengisian formulir pemeriksaan gigi dan mulut
1. Definisi operasional pemeriksaan klinis gigi dan mulut 2. Dasar pemeriksaan klinis gigi dan mulut 3. Struktur formulir pemeriksaan gigi dan mulut
CTJ Curah pendapat Simulasi
Tayangan powerpoint Notebook Video LCD Whiteboard Spidol Flipchart Lembar Form pemeriksaan Panduan simulasi
Pedoman Pemeriksaan Gigi Mulut Riskesdas 2018 WHO Oral Health Surveys-Basic Methods, 2013
Nomor Materi
: :
Kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut berdasarkan 2 metode
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
3 JPL (T:1; P:2; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan klinis gigi dan mulut
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Materi Inti 4
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Alat Bantudan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan : 1. Pemeriksaan klinis gigi dan mulut berdasarkan metode slide 2. Pemeriksaan klinis gigi dan mulut berdasarkan metode phantum gigi
1. Pemeriksaan klinis gigi dan mulut dengan metode slide 2. Pemeriksaan klinis gigi dan mulut dengan metode phantum gigi
CTJ Curah Pendapat Studi kasus (slide) Praktek Pemeriksaan Phantum gigi
Tayangan powerpoint Notebook LCD Whiteboard Spidol Flipchart Kertas(lembar jawaban) Phantum gigi Dental Probe WHO CPI Panduan studi kasus Panduan praktek
WHO. Manual WHO Oral Health Surveys-Basic Methods. 2013 Susilawati, Sri; Fadilah Rina.P.N; Monica, Grace; Rahardjo, Anton, et.al. 2017. Buku Saku Survey Kesehatan Gigi dan Mulut Berstandar WHO dan Aplikasinya dalam Survey Kesehatan
Nasional. Jakarta : PB.PDGI PB PDGI. Pedoman Pemeriksaan Klinis Gigi dan Mulut Riskesdas 2018. Susilawati, Sri; Monica, Grace; Fadilah Rina.P.N; Bramantoro, T, et.al. 2017. Modul Pelatihan Kalibrasi Berstandar WHO. Universitas Padjadjaran
Nomor Materi
: :
Materi Inti 5
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi 3 JPL (T:1; P:2; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu biomedik dan gigi
menjelaskan pengorganisasan lapangan
Alat Bantu dan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan : 1. Pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi 2. Koordinasi dan komunikasi alur pemeriksaan gigi dan mulut dengan pemeriksaan biomedis
1. Pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi 2. Koordinasi dan komunikasi alur pemeriksaan gigi dan mulut dengan pemeriksaan biomedis
CTJ Curah pendapat Tayangan video simulasi
Tayangan powerpoint Notebook Video simulasi LCD White board Flipchart Spidol
Buku Pedoman Riskesdas 2018 Buku Pedoman Pemeriksaan Gigi dan Mulut Riskesdas 2018
Nomor Materi
: :
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Materi Inti 6
Pengorganisasian lapangan Riskesdas Gilut 2 JPL (T:1; P:1; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan pengorganisasan lapangan Riskesdas Gigi dan Mulut Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Alat Bantudan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan : 1. Alur pemeriksaan gigi dan mulut 2. Tugas dan tanggung jawab di setiap tahapan alur 3. Koordinasi dan komunikasi pemeriksaan gigi dan mulut dengan pemeriksaan biomedis
1. Alur Pemeriksaan Gigi dan mulut 2. Tugas dan tanggung jawab di setiap tahapan alur 3. Koordinasi dan komunikasi alur pemeriksaan gigi dan mulut dengan pemeriksaan Biomedis
CTJ Curah pendapat Tayangan Video simulasi
Tayangan powerpoint Notebook Video simulasi LCD White board Flipchart Spidol Layar Transparan
Buku Pedoman Riskesdas 2018 Buku Pedoman Pemeriksaan Gigi dan Mulut Riskesdas 2018
Nomor Materi
: :
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Materi Inti 7
Manajemen data dan rencana aplikasi dental record5 JPL (T:1; P:4; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan manajemen data dan rencana apliaksi dental record Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Alat Bantudan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan : 1. Manajemen data hasil pemeriksaan gigi dan muliut
1. Manajemen data hasil pemeriksaan gigi dan mulut : a. Manajemen input b. Pengolahan data c. Analisis data d. Penulisan laporan
CTJ Curah pendapat Pemutaran video simulasi Praktek
2. Dental record yang terintegrasi dengan Litbangkes
2. Dental record yang terintegrasi dengan Litbangkes
Tayangan powerpoint Notebook CD Video simulasi LCD Whiteboard Spidol Flipchart Panduan praktek
Buku Pedoman Riskesdas 2018
Nomor Materi
: :
Simulasi Pemeriksaan Gigi
Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: :
7 JPL (T:1; P:6 ; PL:0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan simulasi pemeriksaan gigi dan mulut
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Materi Inti 8
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Alat Bantudan Media
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu: 1. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut 2. Melakukan pengisian formulir pemeriksaan gigi dan mulut
1. Pemeriksaan gigi dan mulut
CTJ Curah pendapat Pemutaran video simulasi Praktek pemeriksaan gigi dan mulut pada pasien standard Praktek pengisian formulir
2. Pengisian formukir gigi dan mulut
Tayangan powerpoint Notebook LCD Whiteboard Spidol Flipchart Panduan simulasi CD Video Panduan praktek Panduan pengisian formulir Formulir pemeriksaan kosong
Buku Pedoman Riskesdas 2018 Buku Pedoman Pemeriksaan Gigi dan Mulut Riskesdas 2018 Buku Pedoman Pemeriksaan Gigi dan Mulut Riskesdas 2018
Kemenkes. Pedoman Pemeriksaan Biomedis Riskesdas 2018. WHO. Manual WHO Oral Health Surveys-Basic
Pasien standard Dental probe Kaca mulut Head lamp Handscoen Masker Stiker riskesdas
Methods. 2013 Susilawati, Sri; Fadilah Rina.P.N; Monica, Grace; Rahardjo, Anton, et.al. 2017. Buku Saku Survey Kesehatan Gigi dan Mulut Berstandar WHO dan Aplikasinya dalam Survey Kesehatan Nasional. Jakarta : PB.PDGI PB PDGI. Pedoman Pemeriksaan Klinis Gigi dan Mulut Riskesdas 2018. Susilawati, Sri; Monica, Grace; Fadilah Rina.P.N; Bramantoro, T, et.al. 2017. Modul Pelatihan
Kalibrasi Berstandar WHO. Universitas Padjadjaran
Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: : : :
Materi Penunjang 1
B uilding Learning Commitment 2 JPL (T: 2; P: 0; PL: 0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan peranan stakeholder kesehatan gigi dan mulut dalam Riskesdas Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Media dan Alat Bantu
Metode
Referensi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu : 1. Mengenal sesama warga pembelajar pada proses pelatihan
1. Perkenalan
2. Menyiapkan diri untuk bersama secara aktif suasana yang kondusif
2. Pencairan (ice breaking )
Permainan
Modul Bahan tayang Komputer/ laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Sound system Meta plan Jadwal dan alur Pelatihan Norma/tata tertib standar pelatihan Panduan
belajar dalam
3. Merumuskan harapan- harapan yang ingin dicapai bersama baik dalam proses pembelajaran maupun hasil yang ingin dicapai di akhir pelatihan
3. Harapan-harapan dalam proses pembelajaran dan hasil yang ingin dicapai
4. Merumuskan kesepakatan norma kelas yang harus dianut oleh seluruh warga pembelajar selama pelatihan berlangsung
4. Norma kelas pembelajaran
dalam
Buku Panduan Dinamika Kelompok (LAN 2010 dan Pusdiklat Aparatur) Depkes RI,Pusdiklat Kesehatan, 2004, Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta. Munir, Baderal, 2001, Dinamika Kelompok, Penerapannya Dalam
permainan 5. Merumuskan kesepakatan bersama tentang kontrol kolektif dalam pelaksanaan norma kelas
5. Kontrol kolektif dalam pelaksanaan norma kelas
6. Membentuk organisasi kelas
6. Organisasi kelas
Laboratorium Ilmu Perilaku, Jakarta
BAB VI DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN
Proses dan metode yang dirancang dalam pelatihan ini merupakan kesatuan yang utuh. Berikut ini adalah alur proses pembelajaran yang dimulai dari pembukaan sampai dengan penutupan pelatihan :
Pembukaan
Pre Test / Pengarahan Program/ S afety Bri efing
B uilding Learning C ommitment (BLC) Wawasan: Materi dasar Konsep Dasar Riskesdas 2018
E V A L U A S I
Metode: CTJ, Curah Pendapat,
Pembekalan Kemampuan:
Metodologi dan Sampling Riskesdas Gigi dan Mulut 2. Struktur organisasi survei dan pengaturan SDM 3. Dasar-dasar pemeriksaan klinis gigi dan mulut 4. Kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut berdasarkan 2 metode 1.
5. 6. 7. 8.
Pengorganisasian lapangan biomedis dan gigi Pengorganisasian Riskesdas Gigi dan Mulut
Manajemen data Simulasi Pemeriksaan Gigi
Metode: Ceramah,Tanya jawab Curah Pendapat
Simulasi (video) Studi kasus (slide) Pemeriksaan Phantum gigi Video simulasi Simulasi dengan pasien standar
Post Test dan Evaluasi Penyelenggaraan Penutupan
Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut: 1.
Pembukaan Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan dan penjelasan program pelatihan. b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan dan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan manajemen kesehatan bagi pengelola poskestren di pondok pesantren. c. Pembukan kegiatan pelatihan secara resmi oleh pejabat yang berwenang. d. Penyematan tanda peserta secara simbolis. e. Pembacaan doa pembukaan agar pelatihan berlangsung dengan baik dan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.
2.
Pelaksanaan Pre Test Pelaksanaan pre tes dilaksanakan setelah pembukan yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal peserta terhadap materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran.
3.
B uilding Learning C ommitment (BLC) Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses belajar mengajar selanjutnya dan menciptakan komitmen terhadap normanorma kelas yang disepakati bersama oleh seluruh peserta serta membentuk struktur kelas sebagai penghubung antara peserta, pengendali diklat, dan panitia penyelenggara. Kegiatannya antara lain: a. Penjelasan oleh pelatih tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar. b. Perkenalan antara peserta dan para pelatih dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif. c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masingmasing peserta selama pelatihan. d. Kesepakatan antara para pelatih, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi
selama
pelatihan
berlangsung,
meliputi:
pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4.
Pengisian wawasan Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu Konsep Dasar Riskesdas Tahun 2018.
5.
Pemberian peningkatan pengetahuan dan keterampilan Pemberian materi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan ini mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta berupa materi-materi sebagai berikut yaitu : a. Metodologi dan sampling riset kesehatan gigi dan mulut b. Struktur organisasi survey dan pengaturan SDM c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis gigi dan mulut d. Kalibrasi pemeriksaan klinis gigi dan mulut e. Pengorganisasian lapangan biomedik dan gigi f.
Pengorganisasian lapangan Riskesda gigi dan mulut
g. Manajemen data dan rencana aplikasi dental record h. Simulasi pemeriksaan gigi
6.
Pelaksanaan Post-Test Post-tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap materi selama pelatihan. Selain posttest, dilakukan evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasanpenugasan yang dilakukan oleh peserta.
7.
Evaluasi a. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap fasilitator. b. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. c. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat fasilitator telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir evaluasi terhadap fasilitator. d. Proses umpan balik juga dilakukan dari pelatih ke peserta berdasarkan penjajagan awal melalui pretest, pemetaan kemampuan dan kapasitas
peserta, penilaian penampilan peserta, baik di kelas maupun pada waktu penugasan.
8.
Evaluasi penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
9.
Penutupan Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
BAB. VII PESERTA, PELATIH/FASILITATOR/NARASUMBER
A. PESERTA 1. Kriteria Peserta Peserta
Pelatihan
Enumerator
adalah
dokter
Gigi
yang
telah
ditetapkan/ditunjuk oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia bersama dengan Litbangkes Kementerian Kesehatan
2. Jumlah Peserta Jumlah peserta dalam satu angkatan sebanyak 30 orang dalam 1 kelas.
B. PELATIH / FASILITATOR / NARASUMBER
K ri teria pelatih/fasi litator/ins truktur 1. Sudah mengikuti TOT Riskesdas Gigi dan Mulut 2. Sudah mengikuti Uji coba Lapangan dalam Riskesdas, 2017 3. Dokter Gigi/Pengajar dari IPDG yang menguasai substansi dan kegiatan berdasarkanWHO Oral Health Surveys-Basic Methods, 2013. 4. Memahami kurikulum pelatihan Enumerator Riskesdas – Kesehatan Gigi dan Mulut
BAB. VIII PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. PENYELENGGARA Pelatihan ini dapat dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)/ Bapelkes UPT Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Badan Litbangkes, PB-PDGI, AFDOKGI, IPKESGIMI
B. TEMPAT PENYELENGGARAAN Pelatihan diselenggarakan ditempat yang layak untuk pelatihan sesuai dengan standar pelatihan yang berlaku di seluruh wilayah kesatuan Republik Indonesia.
BAB. IX EVALUASI
Untuk menilai keberhasilan pelatihan, evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi : 1. Evaluasi terhadap peserta melalui : a. Penjajagan awal melalui pre-test b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-test) c. Evaluasi
kompetensi
yaitu
penilaian
terhadap
kemampuan
yang telah
didapat peserta melalui penugasan-penugasan dan praktik lapang.
2. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator/narasumber Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan
baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi: a. Penguasaan materi b. Ketepatan waktu memulai dan mengakhiri pembelajaran c. Sistematika penyajian materi d. Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta f. Penggunaan bahasa dan volume suara g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta h. Pencapaian Tujuan Pembelajaran (TPU/TPK) i. Kesempatan tanya jawab j. Kemampuan menyajikan k. Kerapihan berpakaian l. Kerjasama antar Tim Pengajar
3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi : a. Tujuan pelatihan b. Relevansi program pelatihan dengan tugas c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta g. Pelayanan akomodasi dan lainnya h. Pelayanan konsumsi i. Pelayanan komunikasi dan informasi.