Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Saat Saat ini ini peme pemeri rint ntah ah Indo Indone nesi sia a mela melaku kuka kan n akse aksele lera rasi si penc pencap apai aian an Prog Progra ram m Penang Penanggula gulangan ngan TB dengan dengan melakuka melakukan n ekspans ekspansii strategi strategi DOTS pada pada semua semua SARANA SARANA PELAYA PELAYANAN NAN KESEHA KESEHATAN TAN - PUSKES PUSKESMAS MAS yang ada dan melibatk melibatkan an semua semua sektor sektor terkai terkaitt dalam dalam suatu suatu bentu bentuk k kemit kemitraa raan n berup berupa a gerak gerakan an terpa terpadu du penang penanggula gulanga ngan n TB nasiona nasionall (GERDUNA (GERDUNAS S TB). Salah Salah satu kompone komponen n strategi strategi DOTS adalah: ”Pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO)”. Pendamp Pendampinga ingan n aktif aktif kepada kepada pasien pasien selama selama pengob pengobatan atan TB membutu membutuhkan hkan waktu waktu yang lama sesuai dengan aturan pengobatan yang memenuhi standar, terkadang merupakan salah satu faktor penghambat yang memungkinkan terjadinya ketidak patuhan pasien pasien dalam menelan obat. obat. Disamping itu, masih adanya adanya stigma tentang TB, serta serta terbata terbatasnya snya informas informasii pelayan pelayanan an dan pengob pengobatan atan TB di masyara masyarakat kat mempengaruhi motivasi pasien untuk sembuh. Untuk Untuk pena penang nggu gulan langa gan n masala masalah h terse tersebu butt peran peran masya masyarak rakat at sebag sebagai ai Kade Kader r Kesehatan dan petugas di Sarana Pelayanan Kesehatan terdepan sangatlah penting untuk mendampingi PMO, pasien, dan keluarganya. Aktifnya Kader Kesehatan dan petug petugas as dala dalam m pend pendamp amping ingan an di masyar masyarak akat at diha diharap rapkan kan akan akan mening meningka katka tkan n penemuan dan kesembuhan kasus TB di wilayahnya, menurunkan angka pasien yang yang mangk mangkir ir dan dan putus putus berob berobat at (drop (drop-ou -outt ), serta serta memba membant ntu u mengh menghila ilang ngkan kan persepsi dan sikap masyarakat yang menghambat program penanggulangan TB. Salah satu contoh wadah bagi Kader Kesehatan untuk berkiprah dalam program penang penanggula gulanga ngan n TB adalah adalah Poskesd Poskesdes es yang yang yang merupakan merupakan bagian bagian dari Desa Siaga Siaga.. Untuk Untuk dapa dapatt melak melaksa sana nakan kan tugas tugasnya nya deng dengan an baik baik dan dan bena benar, r, Kade Kader r Keseha Kesehatan tan harus dibekali dibekali dengan dengan pengetah pengetahuan uan dan keterampila keterampilan n mengena mengenai: i: informasi dasar TB, peran Kader Kesehatan, Pos Kesehatan Desa (PosKesDes), komunikasi, komunikasi, pemahaman pemahaman tentang PMO, panduan pelaksanaan pelaksanaan peran sebagai kader dalam kegiatan penanggulangan TB, serta pemantauan dan pencatatan. Pengetahuan Pengetahuan dan keterampilan keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan Kader Kese Keseha hata tan n untu untuk k prog progra ram m pena penang nggu gula lang ngan an TB. TB. Seba Sebaga gaii pand pandua uan n dala dalam m menyelen menyelengga ggaraka rakan n pelatiha pelatihan, n, maka disusun disusun kurikulu kurikulum m Pelatiha Pelatihan n untuk untuk Kader Kader Kesehatan.
B.
Filosofi pe pelatihan Pelat Pelatih ihan an Kade Kaderr Kese Keseha hatan tan disel diselen engga ggarak rakan an deng dengan an mempe memperha rhatik tikan an prins prinsip ip pembelajaran orang dewasa (andragogi ( andragogi ), ), yaitu:
[
1. Kade Kaderr Keseh Kesehat atan an dipe diperla rlakuk kukan an seba sebaga gaii orang orang dewa dewasa sa yang yang telah telah memil memiliki iki pengetahuan dan atau pengalaman tentang TB. 2. Proses pembelajaran pembelajaran harus bersifat bersifat dua arah, fasilitator tidak bersikap bersikap menggurui, tetapi tetapi mendoro mendorong ng peran peran serta semua peserta peserta pelatih pelatihan an dalam dalam setiap setiap proses proses pembelajaran.
1
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
3. Proses pembelajaran pembelajaran menggunaka menggunakan n metode belajar sambil sambil berbuat berbuat atau atau learning learning by doing doing yaitu peserta diberi kesempatan kesempatan untuk untuk mempraktikkan mempraktikkan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, agar memudahkan memahami, mengingat dan menerapkannya pada pelaksanaan tugasnya.
2
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PERAN, FUNGSI, dan KOMPETENSI A.
Peran Peran Kader Kesehatan untuk program Penanggulangan TB meliputi : 1. Memb Member erik ikan an masyarakat
peny penyul uluh uhan an
tent tentan ang g
TB
dan dan
pena penang nggu gula lan ngann gannya ya
kepa kepada da
2. Membantu Membantu menemu menemukan kan Suspe Suspek k TB dan dan pasien pasien TB di wilay wilayahn ahnya ya 3. Membantu Membantu Puskes Puskesmas mas atau sarana sarana kesehata kesehatan n lainnya lainnya dalam membimbin membimbing g dan membe memberik rikan an motiv motivasi asi kepa kepada da PMO PMO untuk untuk selal selalu u melak melakuka ukan n peng pengaw awas asan an menelan obat 4. Menja Menjadi di koordi koordina nator tor PMO 5. Menj Menjad adii seor seoran ang g PMO PMO
B.
Kemampuan Dasar (Ko (Kompetensi) Peserta memiliki kemampuan/kompetensi: 1. Komunik Komunikasi asi efektif efektif sesuai sesuai budaya budaya lokal lokal 2. Membina hubungan hubungan sosial sosial yang yang baik baik dengan dengan masyarakat sekitarnya. sekitarnya. 3. Memot Memotiva ivasi si Pas Pasien ien TB dan dan PMO PMO 4. Mema Memant ntau au peng pengob obat atan an 5. Pencata Pencatatan tan dan pelapora pelaporan n TB sederhan sederhana a
3
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum : Setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat melaksanakan peran sebagai Kader Kesehatan aktif dan terampil.
B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat: 1. Memahami informasi dasar TB. 2. Mempraktikkan keterampilan komunikasi yang efektif kepada pasien, keluarga pasien, masyarakat dan petugas. 3. Mempraktikkan pelaksanaan kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes. 4. Mempraktikkan Peran Pengawas Menelan Obat. 5. Mempraktikkan pemantauan pengobatan TB. 6. Melaksanakan pencatatan pelaporan TB sederhana
4
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PESERTA, PELATIH dan PENYELENGGARA A.
Peserta Peserta pelatihan adalah: 1. Kader Kesehatan, dengan kriteria: a. Telah menjadi Kader Kesehatan yang melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan di masyarakat (kelompok-kelompok masyarakat), dikenal dan diterima oleh PMO. b. Kader Kesehatan yang diketahui dan terdaftar sebagai Kader Kesehatan di PUSKESMAS pada wilayahnya. c. Bersedia mengikuti pelatihan pelaksanaan tugasnya.
dan
menerapkan hasil
pelatihan
pada
2. Calon Kader Kesehatan, dengan kriteria: a. b.
Minimal bisa membaca, menulis dan berhitung (Calistung). Bersedia mengikuti pelatihan dan menerapkan hasil pelatihan pada pelaksanaan tugasnya.
Jumlah peserta maksimal dua puluh lima (25) orang agar proses pembelajaran berlangsung efektif
Pelatih -
B.
Pak Budi tolong dilengkapi yaa poin ini belum jelas
1.
Pelatih/fasilitator memiliki kemampuan kediklatan, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan widyaiswara dasar atau AKTA mengajar atau Training of Trainer (TOT) atau pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK).
2.
Pendidikan pelatih/fasilitator minimal setara dengan kriteria pendidikan peserta, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan atau menguasai materi yang diajarkan.
Penyelenggara -
C.
Tolong dilengkapi
1.
Institusi yang berwenang dalam melaksanakan pelatihan atau unit fungsional diklat kesehatan.
2.
Mempunyai Master of Training/MOT atau seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran, yang menguasai materi pelatihan.
3.
Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah mengikuti Training Officer Course/TOC.
5
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
STRUKTUR PROGRAM Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusunlah materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel struktur program berikut:
No
MATERI
WAKTU T
P
PL
1
1
1
1
1
1
1. Kader Kesehatan
1
2
1
2. Penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
1
2
1
3. Komunikasi
1
2
1
4. Peran Kader Kesehatan
1
2
1
5. Pengawas Menelan Obat
1
1
1
6. Pemantauan dan Pencatatan
1
1
1
6
10
6
JMH
Materi dasar
A.
Informasi Dasar Strategi DOTS dan TB Sub total Materi Inti
B.
Sub Total Materi Penunjang C
Bina Suasana
2
Rencana Tindak Lanjut
1 Sub Total Total
3 7
14
7
28
Catatan: -
1 JPL
= 45 menit
-
T
= (Teori/Tatap muka), penyampaian pembelajaran melalui tatap muka seperti: curah pendapat (CP), ceramah tanya jawab (CTJ).
-
P
= (Penugasan/Praktik), yaitu penugasan/praktik di dalam kelas sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan seperti: diskusi kelompok (disko), bermaian peran (role play), latihan-latihan.
-
PL
= (Praktik Lapangan), y aitu kegiatan p embelajaran yang d ilaksanakan di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
6
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN Pembukaan Bina Suasana Metode: games, diskusi
WAWASAN
KETERAMPILAN
Informasi Dasar Starategi DOTS dan TB
1. Kader TB 2. Komunikasi
METODE:
3. Pos Kesehatan Desa
Curah
•
4. Panduan pelaksanaan peran Kader TB
pendapat • •
5. Pengawas Menelan Obat
Ceramah Tanya jawab
6. Pemantauan dan Pencatatan METODE: • • • • • •
Curah pendapat Bermain peran presentasi Ceramah tanya jawab Penugasan Diskusi kelompok
PKL
RTL
Evaluasi
Penutupan
7
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
A. Proses pembelajaran
Dari gambaran di atas dapat disampaikan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1.
Pendinamisasian dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar. Proses ini dapat dilakukan oleh fasilitator menggunakan metode Bina Suasana dan Membangun Komitmen Belajar. Metode yang dipilih dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia.
2.
Penyiapan peserta sebagai Kader Kesehatan Penanggulangan TB baik sebagai perorangan maupun tim, dengan membuka wawasan tentang peran Kader Kesehatan dalam Penanggulangan TB, sebagai landasan dalam melaksanaan kegiatan penanggulangan TB di wilayah kerjanya. Pembahasan materi inti di kelas
3.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Proses secara umum sebagai berikut: •
•
•
•
•
Fasilitator mengkondisikan peserta agar proses pembelajaran.
siap mengikuti
Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap materi Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengetahuan dan atau pengalaman peserta sesuai dengan materi yang dibahas, penjelasan singkat mengenai seluruh materi serta penugasan/latihan untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan/ atau peserta latih dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.
B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:
1.
Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan. 2.
Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan pembelajaran.
3.
Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah.
8
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah: 1. Ceramah singkat, dan tanya jawab. 2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang diberikan. 3. Penugasan berupa: diskusi kelompok, presentasi, role play dan studi kasus. 4. Permainan
C. Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut: 1. Pembukaan a. Lakukan pembukaan acara pelatihan dengan mengucapkan salam sesuai dengan situasi dan kondisi setempat “assalamu’alaikum atau shalom atau salam sejahtera, selamat datang”. Kemudian jelaskan latar belakang pelaksanaan pelatihan kepada peserta. b. Jelaskan secara singkat tentang tujuan, agenda dan target pelatihan. c. Berikan kesempatan kepada penanggung jawab atau penyelenggara untuk memberikan sambutan. d. Berikan lembar pre-test untuk diisi (20 menit) (Kurikulum Pelatihan hal. 14- 18)
2. Bina Suasana Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain:
a. Penjelasan fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar. b. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif. c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekuatiran dan komitmen masingmasing peserta selama pelatihan. Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya. Kegiatan 1. Gambaran Diri dan Pemetaan Harapan a. Mintalah pada peserta untuk menuliskan nama panggilan dalam kertas metaplan dan ditempelkan di kening peserta agar mudah di baca oleh peserta lain. b. Mintalah seluruh peserta untuk berdiri dan memperkenalkan dirinya secara singkat.
9
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
c. Selanjutnya peserta diberikan dua lembar metaplan dengan warna yang berbeda, misalnya : merah dan kuning. d. Mintalah peserta untuk menuliskan pada dua lembar metaplan tentang harapan setelah mengikuti pelatihan. Misalnya: merah untuk HARAPAN dan kuning untuk KEKUATIRAN. e. Setelah selesai menuliskan harapan dan kekuatiran, mintalah seluruh peserta untuk menempelkan pada kertas plano atau flipchart yang telah di sediakan. f.
Mintalah kepada salah seorang peserta untuk membacakan mengelompok-kan berdasarkan tema-tema besar yang mungkin.
dan
g. Selanjutnya jelaskan hasilnya kepada seluruh peserta.
Kegiatan 2. Menetapkan Tata Tertib a. Jelaskan kepada peserta tentang pentingnya menyusun aturan main atau tata tertib untuk memperlancar proses pelatihan. b. Mintalah peserta untuk menuliskan dalam kertas metaplan; “ Aktivitas atau kegiatan apa saja yang dianggap tidak boleh dilakukan oleh peserta dan fasilitator selama mengikuti proses pelatihan ?”. Satu pendapat ditulis pada satu lembar kertas metaplan. c. Setelah selesai, semua peserta diminta untuk menempelkan pada kertas plano atau flipchart yang sudah disediakan. d. Mintalah salah seorang peserta untuk memandu dalam menetapkan aturan main, dengan membacakan dan mengelompokkan hasilnya. Kemudian mintalah masukan dan persetujuan kepada peserta serta menempelkan di dinding dan dipajang selama proses pelatihan berlangsung.
Kegiatan 3. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta a. Lakukan penjelasan singkat tentang materi yang akan disampaikan. Kemudian tawarkan kepada peserta untuk menjelaskan pengetahuan atau pengalaman tentang topik yang akan dibahas. Berikan kepada peserta lain untuk bercerita tentang pengalaman dalam menjalankan tugas sebagai kader. b. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dan mengajukan pendapat tentang tema-tema pokok dalam pelatihan.
3. Pemberian Wawasan Setelah Bina Suasana, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, sebagai berikut : Sesi 1. Informasi Dasar Strategi DOTS dan TB a. Mengajak peserta melakukan curah pendapat tentang pemahaman mereka saat ini mengenai strategi DOTS dan TB. Yang meliputi:
10
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB •
strategi DOTS
•
pengertian TB
•
gejala TB
•
penularan TB
•
cara menentukan pasien TB
•
pengelompokkan pasien TB
•
pengobatan dan efek samping
•
pencegahan penularan
•
perawatan paska pengobatan agar tidak terjangkit atau kambuh lagi.
Minta masing-masing peserta untuk menyebutkan dan fasilitator menuliskan pada kertas flipchart. Berikan pujian kepada peserta. b. Fasilitator memberikan penjelasan dengan menyampaikan ceramah singkat tentang Informasi dasar strategi DOTS dan TB sesuai dengan yang ada pada Modul pelatihan hal 3-9. Beri dorongan kepada peserta untuk bertanya. Cobalah meminta peserta lain untuk menjawab sebelum dijawab oleh fasilitator. c. Fasilitator menjajaki pemahaman peserta dengan melakukan permainan puzzle: a. Setiap peserta diberi selembar kertas yang sudah diberi tulisan meliputi topik yang dibahas pada butir 1 (bahan permainan pada lampiran hal.12-14). b. Di papan tulis atau flipchart fasilitator menuliskan judul-judul tersebut, kemudian minta peserta untuk menempelkan kertas yang dimilikinya pada tempat/judul yang sesuai. c. Fasilitator mengajak peserta bersama-sama untuk melihat apakah kertaskertas yang ditempelkan semua sesuai dengan judulnya, bahas bersama hasil permainan dan beri pujian kepada peserta. d. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 29) (Kurikulum pelatihan hal.19) e. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
4. Pemberian keterampilan Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode tanya jawab, studi kasus, diskusi kelompok, role play dan tehnik melatih tentang.
11
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Sesi 2. Kader Kesehatan 1. Mengajak peserta melakukan curah pendapat tentang pemahaman mereka saat ini mengenai Kader Kesehatan dalam kegiatan penanggulangan TB meliputi: •
Pengertian
•
Persyaratan
•
Siapa saja yang bisa jadi Kader Kesehatan
•
Peran Kader.
Minta masing-masing peserta untuk menyebutkan dan fasilitator menuliskan pada kertas flipchart atau papan tulis. Berikan pujian kepada peserta. 2. Fasilitator memberikan penjelasan dengan menyampaikan ceramah singkat tentang Kader Kesehatan dalam kegiatan penanggulangan TB sesuai dengan materi yang ada pada Modul pelatihan hal. 10-11. Beri dorongan kepada peserta untuk bertanya. Cobalah meminta pesera lain untuk menjawab sebelum dijawab oleh fasilitator. 3. Untuk memantapkan pemahaman peserta, fasilitator memberi penugasan kelompok untuk membahas kasus: a. Peserta dibagi dalam kelompok @ 5 orang b. Setiap kelompok diberi 1 kasus untuk dibahas (Modul pelatihan hal. 34-35)(Kurikulum pelatihan hal.25-26) c. Hasil penugasan kelompok ditulis di kertas flipchart. d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergiliran. Peserta dari kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan/komentar. Pada akhir presentasi fasilitator memberi penjelasan yang diperlukan dan beri pujian. 4. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 30) (Kurikulum pelatihan hal.20) 5. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
Sesi 3. Penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 1. Menanyakan kepada peserta apakah di wilayah mereka telah ada Poskesdes. Jika telah memiliki Poskesdes tanyakan tentang fungsi, kegiatankegiatan, siapa-siapa saja yang terlibat, pelayanan yang tersedia dan siapa saja yang memanfaatkan Poskesdes. Jika tidak memiliki Poskesdes tanyakan dimana biasanya pelayanan kesehatan diberikan. 2. Setelah selesai, fasilitator menjelaskan tentang materi Poskesdes pada Modul pelatihan hal.12-18 3. Selanjutnya minta peserta memberikan tanggapan, beri kesempatan bertanya dan fasilitator menjelaskan kembali .
12
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
4. Setelah semua memahami, minta peserta membentuk kelompok yang beranggotakan 5 – 7 orang. 5. Minta setiap kelompok membuat langkah-langkah kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes sesuai dengan kondisi wilayahnya. 6. Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. 7. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 31) (Kurikulum pelatihan hal.21) 8. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
Sesi 4. Komunikasi 1. Ajak peserta untuk bermain Pesan Berantai dengan cara: a. Fasilitator membagi membentuk barisan.
peserta
menjadi
dua
kelompok
kemudian
b. Seorang peserta sebagai penerima pesan tertulis dari fasilitator. c. Seorang peserta lain bertugas mencatat waktu yang digunakan kelompoknya untuk menyelesaikan permainan. d. Penerima pesan membaca pesan tidak lebih dari 30 detik. Kurikulum pelatihan hal.27 e. Pesan dibisikkan kepada peserta yang berdiri dibelakangnya f.
Peserta yang sudah menyampaikan pesan dilarang untuk berkomunikasi dengan peserta yang belum menerima pesan.
g. Hal yang sama dilakukan oleh teman yang dibelakangnya sampai pada orang terakhir. h. Penerima pesan terakhir menyampaikan pesan dengan suara yang lantang. i.
Penerima pesan pertama membacakan isi pesan awal kepada kelompok.
j.
Permainan dilakukan dua kali dengan pesan yang berbeda.
k. Setiap kelompok mendiskusikan makna permainan sesuai panduan (Modul pelatihan hal. 36)(Kurikulum pelatihan hal.28) Selanjutnya minta mereka untuk mempresentasikan hasilnya dan beri kesempatan kelompok lain untuk memberikan masukan. 2. Setelah selesai, fasilitator menjelaskan tentang materi Komunikasi, sesuai yang terdapat dalam Modul pelatihan hal.19-21 1. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 32) (Kurikulum pelatihan hal.22)
13
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
3. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
Sesi 5. Peran Kader Kesehatan 1. Mengajak peserta melakukan curah pendapat tentang pemahaman mereka saat ini mengenai peran seorang Kader Kesehatan dalam Program penangulangan TB serta pengalaman mereka dalam memberikan penyuluhan. 2. Fasilitator memberikan penjelasan dengan menyampaikan ceramah singkat mengenai peran Kader mengacu pada Modul pelatihan hal.22-24. Beri dorongan kepada peserta untuk bertanya. Beri kesempatan pada peserta lain untuk menjawab sebelum dijelaskan oleh fasilitator. 3. Untuk memantapkan pemahaman peserta, fasilitator memberi penugasan kelompok melakukan simulasi dengan berbagai metode. Langkahlangkahnya sebagai berikut: a. Peserta dibagi dalam kelompok @ 5 orang. Setiap kelompok diberi 1 kasus dan peran yang akan dilakukan. Gunakan lembar kasus. (Modul pelatihan hal. 37-38)(Kurikulum pelatihan hal.29-30) b. Tiap kelompok kemudian diminta untuk menentukan siapa yang akan menjadi kader, pembantu kader dan pengamat. c.
Peserta lain akan bertindak sebagai pengamat dan atau sasaran.
d. Tiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk persiapan dan 10 menit untuk melakukan simulasi perannya, sesuai penugasan pada lembar kasus yang diterima masing-masing kelompok. e. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Diakhir simulasi, orang yang dipilih oleh kelompoknya menjadi pengamat, diminta untuk memberikan masukan dari hasil pengamatannya. Hasil pengamatan yang harus di sampaikan adalah : •
•
•
•
Bagaimana persiapan kelompok, apakah sudah sesuai atau masih kurang? Bagaimana kesesuaian waktu yang digunakan? Apakah ada bahasa tubuh (gerakan, penampilan, dll) yang harus diperbaiki oleh pemeran? Apa hal positif yang dilihat dari pemeran?
f. Setelah semua kelompok melakukan simulasi, fasilitator memberi penjelasan yang diperlukan dan memberi pujian. 2. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 33) (Kurikulum pelatihan hal.23)
14
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
4. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya) Sesi 6. Pengawas Menelan Obat (PMO) 3. Mengajak peserta melakukan curah pendapat tentang pemahaman mereka saat ini mengenai PMO yang meliputi: •
Pengertian
•
Kriteria untuk menjadi PMO
•
Siapa saja yang dapat jadi PMO
•
Tugas PMO.
Minta masing-masing peserta untuk menyebutkan dan fasilitator menuliskan pada kertas flipchart. Berikan pujian kepada peserta. 4. Fasilitator memberikan penjelasan dengan menyampaikan ceramah singkat tentang PMO yang ada pada Modul pelatihan hal.25-26. Beri kesempatan pada peserta lain untuk menjawab sebelum dijelaskan oleh fasilitator. 5. Untuk memantapkan pemahaman peserta, fasilitator memberi penugasan kelompok untuk membahas kasus: a. Peserta dibagi dalam kelompok @ 5 orang b. Setiap kelompok diberi 1 kasus untuk dibahas Gunakan lembar kasus. (Modul pelatihan hal. 39)(Kurikulum pelatihan hal.31) c. Hasil penugasan kelompok ditulis di kertas flipchart. d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan. Pada akhir presentasi fasilitator memberi penjelasan dan memberikan pujian. 6. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan evaluasi akhir sesi, kemudian membahasnya bersama-sama. (Modul pelatihan hal. 34) (Kurikulum pelatihan hal.24) 7. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
Sesi 7. Pemantauan dan Pencatatan 1. Mengajak peserta melakukan curah pendapat tentang pemahaman mereka mengenai pemantauan dan pencatatan TB. Pentingnya membuat pencatatan pelaporan oleh Kader Kesehatan? Minta masing-masing peserta untuk menyebutkan dan fasilitator menuliskan pada kertas flipchart. Berikan pujian kepada peserta. 2. Fasilitator memberikan penjelasan dengan menyampaikan ceramah singkat tentang Pemantauan Pengobatan dan Pencatatan ada pada Modul pelatihan hal.27 . Beri kesempatan pada peserta lain untuk menjawab sebelum dijelaskan oleh fasilitator.
15
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
3. Untuk meningkatkan keterampilan, peserta ditugaskan untuk mengisi kartu kontrol PMO dan lembar catatan kegiatan Kader. Peserta diminta mengerjakan tugas secara perorangan. 4. Setiap peserta kegiatan kader.
diberi
1 lembar kartu kontrol PMO dan lembar catatan
a. Satu atau dua orang peserta diminta mempresentasikan hasilnya. b. Peserta lain diminta memberi komentar. c. Pada akhir presentasi, fasilitator memberi penjelasan yang diperlukan dan memberi pujian. 5. Pada akhir sesi fasilitator merangkum dengan menampilkan pesan kunci tentang materi yang baru dipelajari. Kemudian menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih. (pesan kunci disiapkan sebelumnya)
5. Evaluasi Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara mengkaji proses pembelajaran yang sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan proses umpan balik dari pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik di kelas.
6. Penutupan Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
16
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
GARIS BESAR POKOK PEMBELAJARAN Materi Dasar 1
: Informasi dasar strategi DOTS dan TB
Waktu
: 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta diharapkan dapat memahami informasi dasar strategi DOTS dan TB Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu:
1. 2. 3. 4.
Strategi DOTS Pengertian TB 1. Menjelaskan tentang strategi DOTS Gejala TB 2. Menjelaskan pengertian TB Penularan dan risiko 3. Menjelaskan gejala TB penularanTB 4. Menjelaskan penularan dan risiko penularan 5. Cara menentukan pasien TB TB 5. Menyebutkan cara menentukan pasien TB 6. Pengelompokkan pasien 6. Menyebutkan beberapa kelompok/tipe TB pasien TB 7. Menjelaskan pentingnya pengobatan TB 7. Pengobatan TB 8. Pencegahan penularan secara lengkap dan teratur TB 8. Menyebutkan gejala efek samping ringan 9. Perawatan paska dan tindakan yang harus dilakukan PMO pengobatan tuntas 9. Menyebutkan gejala efek samping berat dan 10. Pencatatan dan tindakan yang harus dilakukan PMO Pelaporan 10. Menjelaskan pencegahan penularan TB
Metode
Alat Bantu
Referensi
1. LCD dan komputer 1 1. Buku 1. Curah pendapat Pedoman 2. Kertas Flipchart2 2. Permainan Nasional sebanyak 10 3. Ceramah Penanggul lembar dan tanya 3. Kertas tulis ukuran angan jawab Tuberkulo 15x20 cm (lebih 4. PKL sis. bagus gunakan kertas manila berwarna) 5. Spidol warna 4 bh (biru dan hit am masing-masing 2 bh) 6. Formulir Kunjungan Lapangan
1
Apabila tidak memiliki LCD dan komputer sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi, maka topik sesi cukup ditulis pada kertas flipchart, dengan hanya menggunakan kata-kata kunci dari tiap topik pada sesi. Pastikan jangan lebih dari 2 topik ditulis dalam satu lembar kertas flipchart. Alternatif alat bantu ini, berlaku untuk semua proses sesi pada manual ini. 2 Kertas putih berukuran koran
1
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Materi Materi Inti Inti 1
: Kader Kader Keseha Kesehatan tan
Waktu
: 4 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta diharapkan dapat mempraktikkan peran Kader Kesehatan dalam penanggulangan TB
Tujuan Tujuan Pemb Pembela elajar jaran an Khusu Khusus s
Pokok Pokok Bahas Bahasan/ an/ Sub Sub Pokok Pokok Bahasan
Setelah Setelah mempelajari mempelajari materi ini, 1. Pengertian peserta mampu: Kesehatan 1. Menj Menje elask laskan an Kader
Kader 1. Cura Curah h pen penda dapa patt
pen pengert gertia ian n 2. Kriteria Kriteria Kader Kader Kesehatan Kesehatan
2. Menyebutkan Menyebutkan kriteria kriteria Kader
3. Siapa Saja y an ang Bisa Menjadi Kader Kesehatan
3. Menyebutkan Menyebutkan siapa siapa saja yang 4. Peran Kader Kesehatan Kesehatan dapat jadi Kader 4. Mempraktikka Mempraktikkan n peran kader
Metode
Alat Bantu
Referensi
1. LCD dan komputer
2. Ceramah dan 2. OHP tanya jawab 3. Kert Kertas as flip flipch char artt 4 3. Penu Penuga gasa san n lembar kelompok/memb 4. Kertas tulis ukuran ukuran ahas kasus 15 x 20 cm 4. PKL (seba (sebaik ikny nya a kerta kertas s manila berwarna)
5. Spidol 6. Lembar kasus 7. Formulir Formulir Kunjungan Kunjungan Lapangan
2
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Materi Inti 2
: Penanggulang Penanggulangan an TB di Pos Pos Kesehat Kesehatan an Desa Desa (Poskes (Poskesdes) des)
Waktu
: 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL: 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta mempraktikkan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Tuju Tujuan an Pem Pembe bela laja jara ran n Khus Khusus us
Setela Setelah h mempel mempelaja ajari ri peserta mampu:
Poko Pokok k Baha Bahasa san/ n/ Sub Sub Pok Pokok ok Bahasan
materi materi ini, ini, 1. Tujuan Tujuan umum dan tujuan tujuan khusus penyelenggaraan penanggulangan TB di 2. Menjelaskan tujuan Poskesdes penyel penyeleng enggar garaan aan dan ruang ruang lingkup penanggulanagn TB di 2. Ruang Lingkup Lingkup Kegiatan Kegiatan Poskesdes 3. Fungsi Fungsi Poskesdes Poskesdes dalam 3. Menjelaskan fungsi dan Penanggulangan TB pengaorgan pengaorganisasia isasian n poskesdes poskesdes 4. Pengorgani Pengorganisasian sasian dalam penanggulangan TB 5. Penyelengg Penyelenggaraan araan 4. Mengetahui proses Penanggulangan TB di penyelenggaraan Poskesdes penanggulangan TB di Poskesdes 5. Mempraktikkan penanggulangan Poskesdes
Metode
1. Curah pendapat pendapat
Alat Bantu
Referensi
1. LCD dan komputer
2. Ceramah Ceramah dan tanya 2. OHP jawab 3. Kerta Kertas s flip flipch char artt 3. PKL lembar
8
4. Spidol 5. Formulir Kunjungan Lapangan
kegiatan TB di
3
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Mate Materi ri Inti Inti 3
: Komu Komunik nikas asii
Waktu
: 4 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL =1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta dapat mempraktikkan keterampilan komunikasi interaktif. interaktif.
4
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian komunikasi. 2. Menyebutkan komponen komunikasi 3. Menjelaskan tujuan komunikasi antar pribadi dengan pasien, PMO, masyarakat dan petugas kesehatan 4. Menjelaskan komunikasi yang menghambat 5. Mempraktikkan komunikasi efektif
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian Komunikasi
1. Curah pendapat
2. Komponen Komunikasi
untuk 2. Bermain Peran (Simulasi)
3. Komunikasi interpersonal Kader Kesehatan a. Pengertian
3. Presentasi
b. Tujuan i. Komunikasi dengan Pasien
iii. Komunikasi dengan Masyarakat dengan
4. Diskusi Kelompok 5. PKL
ii. Komunikasi dengan PMO
iv. Komunikasi Kesehatan
Metode
Petugas
4. Gaya Komunikasi Yang Menghambat 5. Cara Komunikasi Efektif
Alat Bantu
Referensi
1. LCD dan komputer
1. Modul Pelatihan Pengawas 3. Kertas flipchart 6 Menelan lembar Obat, Depkes 4. Petunjuk bermain RI. 2009 peran 2. OHP
5. Kertas tulis ukuran 15 x 25 cm (sebaiknya kertas manila berwarna)
1. Lembar evaluasi, lembar permainan dan kerja kelompok 2. Formulir Kunjungan Lapangan
2. Kumpulan Materi Pelatihan Koordinator PMO, CARE International Indonesia. 2008 3. The Skilled Facilitator: Practical Wisdom for Developing Effective group. 1994
6. Syarat Komunikasi Berjalan Efektif
Materi Inti 4 : Peran Kader Kesehatan Waktu
: 4 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 1 Jpl)
5
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta diharapkan dapat melaksanakan peran sebagai Kader Kesehatan.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari peserta mampu:
materi
ini,
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Pelaksanaan TB
Penyuluhan
1. Menjelaskan pelaks anaan 2. Pelaksanaan Kunjungan kegiatan penyuluhan, kunjungan Rumah rumah, pendampingan pasien 3. Membantu Puskesmas dan atau sarana kesehatan 2. Menjelaskan perannya untuk lainnya dalam membimbing membantu Puskesmas atau dan memberikan motivasi sarana kesehatan lainnya dan kepada PMO untuk selalu memotivasi PMO melakukan pengawasan menelan obat 3. Mempraktikkan cara melaksanakan penyuluhan 4. Mempraktikkan cara melakukan kunjungan rumah
Metode
Alat Bantu
Referensi
1. Curah pendapat. 2. Ceramah tanya jawab 3. Penugasan kelompok/ simulasi 4. Presentase kelompok 5. PKL
1. LCD dan komputer 1. The Skilled Facilitator: dan 2. OHP Practical Wisdom 3. Kertas flipchart 10 for Developing lembar Effective group. 1994 4. Kertas tulis ukuran 15 x 20 cm 2. Modul Pelatihan ( sebaiknya kertas “Train the Trainer” manila berwarna). CARE International 5. Spidol. Indonesia. 2007 6. Lembar Tugas 7. Formulir Kunjungan Lapangan
5. Mempraktikkan perannya untuk membatu puskesmas atau sarana kesehatan lainnya dan memotivasi PMO
6
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Materi Inti 5 : Pengawas Menelan Obat (PMO) Wakt u
: 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Peserta diharapkan dapat Mempraktikkan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO).
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari peserta mampu:
materi
ini, 1. Pengertian PMO 2. Kriteria PMO
1. Menjelaskan pengertian PMO 2. Menyebutkan kriteria PMO 3. Menyebutkan siapa dapat jadi PMO
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
saja
4. Mengisi Kartu Kontrol PMO 5. Mempraktikkan tugas PMO
3. Siapa Saja yang Bisa Menjadi PMO yang 4. Uraian Tugas PMO
Metode
Alat Bantu
Referensi
1. Curah pendapat 2. Ceramah tanya jawab 3. Diskusi kelompok 4. PKL
1. LCD dan komputer 1. Modul Pelatihan Pengawas dan 2. OHP Menelan Obat, 3. Kertas flipchart 4 Depkes RI 2009 lembar 4. Kertas tulis ukuran 15x25 cm (kertas manila berwarna) 5. Spidol 4 buah 6. Lembar kasus dan lembar evaluasi 3. Formulir Kunjungan Lapangan
7
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Materi Inti 6
: Pemantauan dan Pencatatan
Waktu
: 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta dapat melakukan pencatatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan informasi yang baik dan bisa digunakan untuk pemantauan oleh petugas Kesehatan PUSKESMAS.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari peserta mampu:
materi ini,
1. Mengetahui informasi yang harus dicatat
penting
2. Melakukan pencacatan kegiatan dengan baik
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Pemantauan dan Pencatatan 2. Petunjuk pengisian lembar catatan kegiatan kader
Metode
Alat Bantu
1. Pengajaran
1. LCD dan komputer
2. Tanya Jawab
2. Pena
3. Penugasan kelompok
3. Spidol 4 buah
4. Simulasi 5. PKL
4. Flipchart 4 lembar
Referensi
1. Modul Pelatihan Pengawas Menelan Obat, Depkes RI 2009
5. Lembar Catatan 1. Kumpulan Kegiatan Kader Materi 4. Formulir Kunjungan Pelatihan Lapangan Koordinator PMO, CARE International Indonesia. 2008
8
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan yaitu:
A.
Evaluasi Hasil Belajar Peserta Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui: 1.
Penjajagan awal melalui pre test.
2.
Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (Evaluasi Sesi)
Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran khusus.
B.
Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi: 1. Penguasaan materi 2. Penggunaan metode 3. Hubungan interpersonal dengan peserta 4. Motivasi
C.
Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi: 1. Manfaat pelatihan bagi peserta 2. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan 3. Pelayanan sekretariat terhadap peserta 4. Pelayanan konsumsi 5. Tempat Pelatihan
10
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PIAGAM Setelah mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan piagam pelatihan bagi Kader untuk Program Penanggulangan TB.
11
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PENUTUP
Kurikulum ini merupakan acuan minimal yang harus dipenuhi dalam melakukan pelatihan TOT bagi tenaga pelatih yang akan menjadi fasilitator/ pelatih pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrasi Kesehatan, kemungkinan penambahan materi sesuai kebutuhan daerah dapat dilakukan.
12
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 1: Contoh Jadwal Tentatif Pelatihan Kader TB NO
WAKTU
ACARA/KEGIATAN
PEMBICARA/ FASILITATOR
HARI PERTAMA 1
08.00 – 08.15
Pembukaan
2 3 4 5 6 7 8 9 10
08.15 – 08.45 08.45 – 09.15 09.15 – 10.30 10.30 – 10.45 10. 45 – 11.00 11.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13.00 – 14.00 14.00 – 14.15
11
14.15 – 15.30
12
15.30 – 15.45
13
15.45 – 16.30
Bina Suasanan dan Tata Tertib Pre test materi Pelatihan Sesi 1. Informasi Dasar Strategi DOTS dan TB Evaluasi akhir sesi 1 Istirahat Sesi 2. Kader Kesehatan ISHOMA Sesi 2. Kader Kesehatan Evaluasi akhir sesi 2 Sesi 3. Penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa Istirahat Sesi 3. Penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa Evaluasi akhir sesi 3 Evaluasi Pelatihan Hari Pertama
14 16.30 – 16.45 15 16.45 – 17.00 HARI KEDUA 1
08.00 – 08.15
2 08.15 – 10.15 3 10.15 – 10.30 4 10.30 – 10.45 5 10.45 – 12.00 6 12.00 – 13.00 7 13.00 – 13.45 8 13.45 – 14.00 9 14.00 – 15.15 10 15.15 – 16.00 11 16.00 – 16.15 13 16.15 – 16.30 HARI KETIGA 1
08.00 – 08.15
2 3 4 5
08.15 - 09.30 09.30 – 09.45 09.45 – 15.15 15.15 – 15.45
Pembukaan – Peserta menyampaikan apa yang di pelajari pada hari pertama Sesi 4. Komunikasi Evaluasi akhir sesi 4 Istirahat Sesi 5. Peran Kader Kesehatan ISHOMA Sesi 5. Peran Kader Kesehatan Evaluasi akhir sesi 5 Sesi 6. PMO Evaluasi akhir sesi 6 Istirahat Evaluasi Pelatihan Hari Kedua Pembukaan – Peserta menyampaikan apa yang di pelajari pada hari kedua Sesi 7. Pemantauan dan Pencatatan Evaluasi skhir sesi 7 PKL Evaluasi Pelatihan Hari Ketiga dan Penutup
Ketua Penyelenggara Fasilitator Panitia Fasilitator Fasilitator Panitia Fasilitator Panitia Fasilitator Fasilitator Fasilitator Panitia Fasilitator Fasilitator Panitia Fasilitator Fasilitator Fasilitator Panitia Fasilitator Panitia Fasilitator Fasilitator Panitia Fasilitator Panitia Panitia Fasilitator Fasilitator Fasilitator Panitia/Fasilitator Panitia
13
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 2: Pre Tes Pelatihan Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Gejala utama TB adalah : a. b. c. d. e.
Batuk bercampur darah Sesak nafas dan nyeri dada Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih Badan kurus dan tidak nafsu makan Demam meriang berkepanjangan
2. TB menular melalui : a. b. c. d. e.
Makanan dan minuman Darah pasien TB Air ludah pasien TB Percikan dahak Tinggal bersama pasien TB
3. Bagaimana kita mengetahui orang dewasa menderita TB : a. b. c. d. e.
Melalui pemeriksaan Rontgen Melalui pemeriksaan dahak Melalui pemeriksaan darah Melalui kondisi fisiknya Melalui pemeriksaan air ludah
4. Pasien yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih kemudian dinyatakan sakit TB dimasukkan dalam kelompok pasien : a. b. c. d. e.
Pasien pengobatan setelah putus berobat Pasien gagal Pasien kambuh Pasien pindahan Lain-lain
5. Berapa lama tahap awal pengobatan pada pasien TB? a. b. c. d. e.
1 bulan 2 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan
6. Apakah yang tidak termasuk kriteria menjadi Kader TB ? a. b. c. d. e.
Disetujui hanya oleh petugas Sukarela Memiliki hubungan baik dengan masyarakat Bisa baca dan tulis Dipercaya oleh pasien, PMO dan petugas kesehatan
14
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
7. Yang bukan menjadi tugas Kader TB a. Menggantikan peran PMO dan pasien untuk mengambil obat pasien di PUSKESMAS b. Menemukan suspek c. Memastikan PMO mengisi buku kontrol pengobatan pasien TB d. Memotivasi pasien dan PMO e. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat 8.
Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang tinggal serumah? a. TB bukan penyakit keturunan b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur sampai tuntas c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih d. a,b,c benar e. a,b,c salah
9.
Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa ulang dahak ? a. b. c. d. e.
10.
Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien Memastikan pasien mengambil obat Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu a dan c benar a dan b benar
Apa saja komponen komunikasi ? a. Komunikator, komunikan b. Pesan c. Media d. Semuanya benar e. A dan B benar
11.
Apa tujuan penguasaan komunikasi interpersonal bagi seorang kader? a. Bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien b. Bisa melakukan komunikasi yang baik dengan PMO c. Bisa membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat d. Semuanya benar e. Hanya B yang benar
12.
Manakah yang tidak termasuk dalam cara komunikasi efektif ? a. Menggunakan bahasa sederhana b. Memperhatikan reaksi sasaran penerima menghentikan reaksi yang tidak disenangi
pesan
dan
langsung
15
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
c. Mendengarkan dengan penuh perhatian setiap apa yang diungkapkan sasaran penerima pesan dan memberikan tanggapan d. Menunjukan sikap memahami perasaan sasaran penerima pesan e. Berbicara dengan menghadapkan seluruh tubuh kepada sasaran penerima pesan dan menatap matanya saat berbicara 13.
Apa saja syarat komunikasi berjalan efektif? a. Pengirim pesan terampil berkomunikasi dan memahami budaya penerima pesan b. Media yang digunakan harus fokus c. Suasana tenang dan aman d. A,b.c benar e. A, dan c benar
14.
Apa saja yang bisa menghambat komunikasi efektif? a. Menganalisa b. Membandingkan keberhasilan suatu pasien dengan pasien lainnya c. Meminta secara perlahan pada pasien untuk melakukan sesuatu saat itu juga, ketika pasien tidak mau meminum obat d. a dan c benar e. a dan b benar
15.
Manakah hal-hal di bawah ini yang bukan merupakan hal penting yang harus diingat dalam memotivasi pasien : a. b. c. d.
Pesan yang disampaikan harus jelas dan mudah dimengerti Memberikan kesempatan adanya tanya jawab Bersikap ramah, tidak menekan, tidak mengancam Tidak perlu menggunakan alat bantu karena anda harus sudah mengerti semua hal e. Tidak memarahi pasien yang sedang bermasalah 16.
Dimana sajakah penyuluhan dapat dilakukan ? a. b. c. d. e.
17.
Manakah yang bukan target atau kelompok sasaran penyuluhan? a. b. c. d. e.
18.
Kelompok Pemuda Kumpulan Arisan Kegiatan kelompok Keagamaan Pertemuan Bulanan Desa Semuanya benar
Balita Anak sekolah dasar Pasien Keluarga Pasien Tokoh Adat
Hal-hal apakah yang harus dilakukan dalam penyuluhan ?
16
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
a. b. c. d. e.
Bersikap ramah, tidak menekan, tidak mengancam atau memarahi pasien Memberikan kesempatan tanya jawab setelah selesai memberikan pesan Pesan yang disampaikan harus disesuaikan dengan kebutuhan A dan B benar Hanya c yang benar
17
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
19.
Apakah yang tidak termasuk kriteria menjadi PMO ? a. b. c. d. e.
20.
Siapa saja yang bisa jadi PMO? a. b. c. d. e.
21.
Anak SD Istri/Suami Orang buta huruf Kerabat yang tinggal jauh Sesama pasien
Yang bukan menjadi tugas PMO: a. b. c. d. e.
22.
Disetujui hanya oleh petugas Sukarela Tinggal dekat pasien Bisa baca dan tulis Dipercaya oleh pasien
Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien TB secara benar Menemukan dan mengenali gejala efek samping obat TB (OAT) Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan Memotivasi pasien Mengirimkan dahak pasien ke Sarana Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS
-
Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang tinggal serumah? a. TB bukan penyakit keturunan b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur sampai tuntas c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih d. a,b,c benar e. a,b,c salah
23.
Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa ulang dahak? a. b. c. d. e.
Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien Memastikan pasien mengambil obat Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu a dan c benar a dan b benar
18
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
KUNCI JAWABAN PRE TEST
1. C 2. D 3. B 4. A 5. B 6. A 7. A 8. D 9. E 10. D 11. D 12. B 13. D 14. E 15. D 16. E 17. A 18. D 19. A 20. B 21. E 22. D 23. E
19
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 3: Lembar Evaluasi Sesi Lembar Evaluasi Sesi 1: Informasi Dasar Strategi DOTS dan TB Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sejak tahun berapakah, program pemberantasan Tuberkolosis Paru, telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse therapy), yang di rekomendasikan oleh WHO: a. 1997 b. 1996 c. 1995 d. 2000 e. 2004 2. Gejala a. b. c. d. e.
utama TB adalah : Batuk bercampur darah Sesak nafas dan nyeri dada Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih Badan kurus dan tidak nafsu makan Demam meriang berkepanjangan
3. TB menular melalui : a. Makanan dan minuman b. Darah pasien TB c. Air ludah pasien TB d. Percikan dahak e. Tinggal bersama pasien TB 4. Bagaimana kita mengetahui orang dewasa menderita TB : a. Melalui pemeriksaan Rontgen b. Melalui pemeriksaan dahak c. Melalui pemeriksaan darah d. Melalui kondisi fisiknya e. Melalui pemeriksaan air ludah 5. Pasien yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih kemudian dinyatakan sakit TB dimasukkan dalam kelompok pasien : a. Pasien pengobatan setelah putus berobat b. Pasien gagal c. Pasien kambuh d. Pasien pindahan e. Lain-lain 6. Berapa lama tahap awal pengobatan pada pasien TB? a. 1 bulan b. 2 bulan c. 4 bulan d. 5 bulan e. 6 bulan
20
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Lembar Evaluasi Sesi 2: Kader Kesehatan
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban 1. Apakah yang tidak termasuk kriteria menjadi Kader TB ? a. b. c. d. e.
Disetujui hanya oleh petugas Sukarela Memiliki hubungan baik dengan masyarakat Bisa baca dan tulis Dipercaya oleh pasien, PMO dan petugas kesehatan
2. Siapa saja yang bisa jadi Kader TB ? a. b. c. d. e.
Anak SD Kader Posyandu Orang buta huruf Kerabat yang tinggal jauh Sesama pasien
3. Yang bukan menjadi tugas Kader TB a. Menggantikan peran PMO dan pasien untuk mengambil obat pasien di PUSKESMAS b. Menemukan suspek c. Memastikan PMO mengisi buku kontrol pengobatan pasien TB d. Memotivasi pasien dan PMO e. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat 4. Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang tinggal serumah? a. TB bukan penyakit keturunan b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur sampai tuntas c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih d. a,b,c benar e. a,b,c salah 5. Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa ulang dahak ? a. b. c. d. e.
Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien Memastikan pasien mengambil obat Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu a dan c benar a dan b benar
21
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Lembar Evaluasi Sesi 3: Penanggulangan TB di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban 1. Yang tidak termasuk dalam tujuan penanggulangan TB di Poskesdes adalah: a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TB b. Meningkatkan keterlibatan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, LSM dan dunia usaha dalam penanggulangan TB
c. Menurunkan angka kejadian diare di desa d. Meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menanggulangi penyakit TB
e. Menurunkan angka putus berobat 2. Ruang lingkup kegiatan penanggulangan TB di poskesdes adalah:
a. Melakukan kegiatan bersih desa b. Penjaringan suspek yaitu merujuk anggota masyarakat yang diduga TB ke Puskesmas c. Pengambilan obat untuk pasien TB d. Membantu pengawasan pengobatan pasien TB
e. b dan d benar 3. Tim penanggulangan TB di Poskesdes terdiri dari:
a. Tokoh masyarakat (kades/tokoh agama,dll) dan PKK b. Kader kesehatan masyarakat dan Pasien dan Mantan pasien TB c. Petugas kesehatan (bidan desa/petugas lab/perawat) d. Masyarakat dan LSM sebagai penggerak, pendukung dana pelaksanaan Penanggulangan TB di Poskesdes.
e. Semua benar 4. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pemetaan desa adalah:
a. b. c. d. e.
Desa dengan kasus TB tinggi Jumlah sarana pendidikan yang ada di desa Desa dengan jumlah kasus gizi buruk yang tinggi Sarana kebersihan yang tidak memadai Semua salah
5. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di Poskesdes adalah? a. Promosi TB b. Penemuan dan pengobatan pasien TB c. Pengawas Menelan Obat (PMO)
d. Semua benar e. Semua salah 22
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Lembar Evaluasi Sesi 4: Komunikasi
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! Diberi kunci jawaban 1. Apa saja komponen komunikasi ? a. Komunikator, komunikan b. Pesan c. Media d. Semuanya benar e. A dan B benar
2. Apa tujuan penguasaan komunikasi interpersonal bagi seorang kader ? a. Bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien b. Bisa melakukan komunikasi yang baik dengan PMO c. Bisa membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat d. Semuanya benar e. Hanya B yang benar
3. Manakah yang tidak termasuk dalam cara komunikasi efektif ? a. Menggunakan bahasa sederhana b. Memperhatikan reaksi sasaran penerima pesan dan langsung menghentikan reaksi yang tidak disenangi c. Mendengarkan dengan penuh perhatian setiap apa yang diungkapkan sasaran penerima pesan dan memberikan tanggapan d. Menunjukan sikap memahami perasaan sasaran penerima pesan e. Berbicara dengan menghadapkan seluruh tubuh kepada sasaran penerima pesan dan menatap matanya saat berbicara
4. Apa saja syarat komunikasi berjalan efektif? a. Pengirim pesan terampil berkomunikasi dan memahami budaya penerima pesan b. Media yang digunakan harus fokus c. Suasana tenang dan aman d. A,b.c benar e. A, dan c benar
5. Apa saja yang bisa menghambat komunikasi efektif ?
23
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
a. Menganalisa b. Membandingkan keberhasilan suatu pasien dengan pasien lainnya c. Meminta secara perlahan pada pasien untuk melakukan sesuatu saat itu juga, ketika pasien tidak mau meminum obat d. A, dan c benar e. A dan b benar
24
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Lembar Evaluasi Sesi 5: Peran Kader Kesehatan
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! 1. 2 bentuk penyuluhan, adalah: a. b. c. d. e.
Penyuluhan perorangan Penyuluhan perorangan dan penyuluhan kelompok Penyuluhan kelompok Penyuluhan posyandu Semua salah
2. Persiapan penyuluhan:
a. b. c. d. e.
Waktu penyuluhan Tempat penyuluhan Sasaran penyuluhan Materi penyuluhan Semua benar
3. Dimana sajakah penyuluhan dapat dilakukan? a. b. c. d. e.
Kelompok Pemuda Kumpulan Arisan Kegiatan kelompok Keagamaan Pertemuan Bulanan Desa Semuanya benar
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu akan melaksanakan kunjungan rumah: a. Pilihlah waktu yang tepat untuk melaksanakan kunjungan rumah. b. Menegur pasien yang lupa menelan obat c. Bersikap ramah, tidak menekan, tidak mengancam atau memarahi pasien yang sedang bermasalah d. a dan b benar e. a dan c benar 5. Hal yang tidak boleh dilakukan oleh kader TB untuk membimbing dan memotivasi PMO adalah: a. Mengajarkan kepada PMO cara mengisi kartu kontrol PMO b. Mengingatkan jadwal pengambilan obat dan periksa ulang dahak c. Mengingatkan PMO untuk terus mendapingi pasien menelan obat secara teratur d. Memarahi PMO jika lalai menjalankan tugasnya e. Menjelaskan kepada PMO tentang efek samping Obat TB dan penanganannya
25
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Lembar Evaluasi Sesi 6: Pengawas Menelan Obat
Lingkari salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Apakah yang tidak termasuk kriteria menjadi PMO ? a. b. c. d. e.
Disetujui hanya oleh petugas Sukarela Tinggal dekat pasien Bisa baca dan tulis Dipercaya oleh pasien
2. Siapa saja yang bisa jadi PMO ? a. b. c. d. e.
Anak SD Istri/Suami Orang buta huruf Kerabat yang tinggal jauh Sesama pasien
3. Yang bukan menjadi tugas PMO a. b. c. d. e.
Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien TB secara benar Menemukan dan mengenali gejala efek samping obat TB (OAT) Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan Memotivasi pasien Mengirimkan dahak pasien ke Sarana Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS
4. Pesan apa yang diberikan saat penyuluhan tentang TB kepada keluarga dan orang yang tinggal serumah? a. TB bukan penyakit keturunan b. TB dapat disembuhkan dengan menelan obat TB secara lengkap dan teratur sampai tuntas c. Gejala TB adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih d. a,b,c benar e. a,b,c salah 5. Bagaimana langkah –langkah untuk mengingatkan pasien mengambil obat dan periksa ulang dahak ? a. b. c. d. e.
Melihat jadwal pengambilan obat pada kartu identitas pasien Memastikan pasien mengambil obat Mengingatkan pasien untuk periksa dahak setiap minggu a dan c benar a dan b benar
26
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 4: Studi Kasus
STUDI KASUS – KADER KESEHATAN PENANGGULANGAN TB
Kasus 1 Bu Dini (23 tahun) adalah seorang pegawai swasta yang sedang menjalani pengobatan TB. Bu Dini tinggal sendiri di rumah kontrakannya. Ia diberitahukan oleh dokter untuk menjalani pengobatan selama 6 bulan. Ia telah menelan Obat Anti TB (OAT) selama 7 hari. Sejak menelan OAT pada hari ke-4, Bu Dini mulai merasa pusing dan agak mual. Petugas Kesehatan menugaskan Bu Rahayu (Kader Kesehatan) untuk mendampingi Bu Dini sebagai PMO. Sebagai Kader yang menjalankan peran sebagai PMO, apa yang akan anda lakukan? Kasus 2 Pak Samsudin, sudah mengalami batuk lebih dari 6 bulan. Tubuhnya kurus. Setelah periksa ke Sarana Pelayanan Kesehatan - PUSKESMAS ia dinyatakan sakit TB BTA (+) dan harus menjalani pengobatan selama 6 bulan. Setelah minum OAT 6 hari, pak Samsudin masih batuk. Pak Samsudin merasa bosan minum OAT tiap hari dan ia ragu kalau bisa disembuhkan. Maka pak Samsudin tidak mau menelan OAT lagi dan pergi ke dukun di desa seberang, karena ia curiga kalau penyakitnya disebabkan karena santet. Pak Samsudin tinggal dengan anak bungsunya Sukaji yang masih bersekolah dan duduk di kelas 2 SMA. Sebagai Kader Kesehatan yang tinggal di wilayah Pak Samsudin, apa yang akan anda lakukan ? Kasus 3 Indah, 22 tahun, seorang mahasiswi di Akademi Pariwisata. Ia sedang menjalani pengobatan TB BTA (+). Indah sudah menyelesaikan tahap awal pengobatan dan hasil pemeriksaan dahak ulang pada akhir tahap awal dinyatakan negatif. Saat ini Indah sedang mengikuti magang di sebuah hotel yang letaknya jauh dari rumah. Karena kesibukannya, Indah tidak sempat minum OAT teratur, kadang ia minum pagi, kadang malam dan beberapa kali lupa menelan OAT. Teman kostnya Ira, 22 tahun selaku PMO juga mulai sulit menemui Indah karena Indah selalu berangkat magang pagi hari sekali dan baru pulang rumah larut malam. Selaku Kader yang berada di wilayah tempat tinggal Indah, Apa yang anda lakukan ? Kasus 4 Aini, 16 tahun, nak pak RT, dinyatakan sakit TB. Aini bersedia menjalani pengobatan TB dengan didampingi PMO. Bu Julis, tetangga sebelah rumah Aini yang akan menjadi PMO Aini. Di rumah Aini, tinggal pula 4 orang kerabat dekat, yaitu paman, bibi dan kedua anaknya yang juga masih kuliah. Ayah Aini berminat untuk mengetahui lebih dalam tentang TB, maka ia meminta Bu Julis bersedia memberikan penyuluhan tentang TB pada keluarga dan keempat kerabatnya yang tinggal serumah. Bu Julis mencari informasi dari Kader yang berada di wilayah tempat tinggalnya, untuk membantu mendampinginya dalam memberikan penjelasan kepada keluarga Aini. Sebagai Kader
27
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Kesehatan, informasi apa saja yang harus anda persiapkan dan bagaiman pendampingan yang harus anda lakukan kepada Bu Julis selaku PMO nantinya ?
Kasus 5 Rahmat 25 thn, seorang penjual bunga hias. Setelah mengalami batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan melakukan pemeriksaan dahak dan ronsen, dinyatakan sakit TB BTA (++) dan harus menjalani pengobatan selama 8 bulan. Rini, 22 thn istri pak Rahmat akan menjadi PMO untuk suaminya. Rini sendiri masih sementara kuliah, sehingga terkadang mempercayakan saja jadwal minum obat kepada suaminya sendiri. Di rumah mereka tinggal juga anak mereka yang masih berumur 2 thn dan ibu Rini yang berusia 67 thn. Pengobatan suaminya sudah berjalan selama 3 minggu, dan rini merasa tidak perlu memeriksakan dirinya, anak dan ibunya ke Sarana Pelayanan Kesehatan – PUSKESMAS. Sebagai seorang Kader Kesehatan yang tinggal di wilayah pasien dan keluarga tersebut, apa yang harus anda lakukan ?
Kasus 6 Eka adalah anak berumur 5 thn, selama 2 bulan sering batuk-batuk dan berat badannya turun secara drastis, walaupun ia makan dengan makanan yang bergizi. Bu Atik, ibu Eka merasa itu hanyalah batuk biasa karena pergantian cuaca dan berat badan anaknya turun karena bertambah tinggi. Bu Atik, hanya menggunakan obat gosok tradisional yang dirajik oleh dukun kampung untuk mengatasi batuk-batuk anaknya. Sebagai seorang Kader Kesehatan yang tinggal di dekat rumah Bu Atik, apa yang harus anda lakukan ?
Kasus 7 Pak Ainun, 47 thn adalah pasien TB yang harus melakukan pengobatan selama 8 bulan. Ketika pengobatan sudah berjalan 5 bulan, pak Ainun merasa sudah kuat dan mulai melakukan kembali aktifitas berjualan sayur dan buah di pasar. Karena sering berangkat dari rumah selepas subuh dan bekerja sampai larut malam, Pak Ainun sering lupa melanjuntukan meminum OAT. Bu Ratih (43 thn) adalah istri Pak Ainun yang sekaligus adalah PMO-nya. Ibu Ratih, merasa suaminya telah kuat kembali dan bisa melakukan aktifitas seperti dahulu, maka ia tidak menganjurkan Pak Ainun untuk meneruskan meminum obatnya. Bu Ratih juga merasa bahwa yang paling merasakan adalah suaminya, sehingga melanjuntukan meminum obat sampai tuntas tidak diperlukan lagi. Sudah 1 minggu pak Ainun tidak lagi meminum OAT. Sebagai seorang Kader Kesehatan yang tinggal di wilayah tempat tinggal Pak Ainun, apa yang harus anda lakukan?
Kasus 8 Lidya, 23 thn adalah Kader Kesehatan. Pak Anthon, 40 thn adalah pasien TB yang sementara masih dalam pengobatan dan baru pindah ke wilayah tempat tinggal Lidya. Istri pak Anthon (Bu Umi, 35 thn) adalah PMO yang mendampingi pak Anthon selama masa pengobatannya di tempatnya yang dulu. Bu Umi, baru akan bisa pindah menyusul suaminya 1 bulan lagi. Sebagai seorang Kader Kesehatan, pak RT
28
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
menyampaikan informasi menyangkut keberadaan pak Anthon kepada Lidya. Sebagai Kader Kesehatan, apa yang harus Lidya lakukan?
29
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LEMBAR PERMAINAN KELOMPOK – MATERI KOMUNIKASI Pesan 1 Ibu Ratih lari tertatih-tatih meniti tepi jalan sempit karena di nanti Titi di tepi titian bambu desa Rintih.
Pesan 2 Pak Aman adalah petugas keamanan yang ramah, dan selalu ditemani Rahman anaknya ketika bertugas menjaga keamanan kampung.
Pesan 3 Kita jangan berandai-andai jika musibah menimpa orang lain, dan mengandaikan seandainya kita yang menjalaninya.
Pesan 4 Dini adalah Kader Kesehatan anak Bu Tini, yang punya keinginan mendirikan pos penanganan dini penanggulangan TB di desa RINI.
Pesan 5 Mematuhi aturan pengobatan sesuai aturan yang ditentukan dengan tepat, menentukan keberhasilan penyembuhan dalam pengobatan.
Pesan 6 Beti membeli batu di toko bata, jalan ke toko bata berbatu-batu. Bata tak ada, Beti jadi bete.
Pesan 7 Samsudin putra Balaraja tampan alam, putra tuanku paduka Balaraja pakai minyak harum alam para raja-raja Balaraja.
Pesan 8 Ular melingkar di atas pagar duri, melilit berputar-putar mengejar mangsa nyasar yang berputar-putar menyelamatkan diri dari pagar duri.
30
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LEMBAR KERJA KELOMPOK MATERI KOMUNIKASI
Tugas: Diskusikan bersama!
1. Apakah terjadi penyimpangan (perbedaan) pesan dalam komunikasi tersebut? 2. Faktor apa yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan pesan tersebut? 3. Apa yang harus di perbaiki atau menjadi perhatian bagi peserta untuk memastikan pesan yang di sampaikan tidak menyimpang? 4. Apakah faktor individu mempengaruhi proses penerimaan dan penyampaian pesan kepada orang lain? 5. Ketrampilan apa yang dibutuhkan seseorang untuk bisa menyampaikan pesan dengan benar?
31
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
STUDI KASUS – PERAN KADER KESEHATAN
Kasus 1 – Merencanakan Penyuluhan Bu Susi
: Pasien yang baru dinyatakan terkena TB
Bu Heni
: Tetangga Bu Susi yang ditunjuk sebagai PMO
Bu Susi (35) merasa sangat terpukul ketika dokter menyatakan bahwa ia terkena TB BTA (+). Walaupun dokter telah memberi penjelasan bahwa TB bisa disembuhkan, ia tetap tampak khawatir dengan penyakitnya itu. Ia terlihat murung dan tidak bergairah. Bu Heni (40) adalah tetangga yang ditunjuk oleh dokter untuk mendampingi Bu Susi. Bu Heni khawatir jika Bu Susi patah semangat dan tidak mau menjalani pengobatan hingga tuntas, karena melihat keluarga bu Susi dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya. Dimana sudah hampir sebulan ibu-ibu desa tersebut, tidak lagi mengajak Ibu Susi mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian dan arisan PKK. Mainkan peran sebagai Bu Heni dan coba cari tahu apa yang menjadi kegelisahan masyarakat, sehingga mengucilkan keluarga Bu Susi. Dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan presentase, bagaimana anda menggali informasi dari masyarakat dan meyakinkan mereka untuk turut menciptakan suasana yang mendukung penyembuhan Bu Susi, agar beliau bisa berobat hingga tuntas dan tidak merasa dikucilkan.
Tugas: 1. Buatlah rencana persiapan penyuluhan! 2. Lakukanlah praktek penyuluhan sesuai dengan masalah diatas!
Kasus 2 – Pendampingan Pasien Pak Darman
: Paman dari Adi yang ditunjuk sebagai PMO
Adi
: Petugas kebersihan di sebuah hotel yang dinyatakan terkena TB BTA (+)
Pak Darman (56) adalah Paman Adi (25) yang ditunjuk sebagai PMO. Ia diminta sebagai PMO karena rumahnya berdampingan dengan kontrakan Adi yang tinggal sendirian. Sebagai paman yang dekat dengan Adi, Pak Darman mengetahui bahwa Adi sangat sulit untuk patuh meminum obatnya. Tugasnya yang berat dan seringkali membuatnya pulang malam, membuat Adi kadang lupa untuk meminum obatnya ataupun mengingat jadwal pengobatannya. Adi juga termasuk orang yang tertutup dan tidak banyak bicara.
32
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
Pak Darman meminta kesediaan anda selaku kader untuk mendampinginya meyakinkan dan memotivasi Adi meminum obat secara teratur dan mematuhi jadwal pengobatannya? Pilihlah cara yang akan anda gunakan yang efektif untuk membuat Adi sadar dan termotivasi untuk berobat tuntas.
Tugas: 1. Lakukanlah praktek penyuluhan sesuai dengan masalah diatas!
Kasus 3 – Kunjungan Rumah dan Penyuluhan Nina
: Mahasiswa tingkat akhir yang bertugas sebagai PMO bagi Ibunya
Ibu Danuwirya : Pasien TB Irman
: Anak lelaki ibu Danuwirya
Ratna
: Istri Irman
Nina (23) adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas negeri di Jakarta. Ia menjadi PMO bagi Ibu Danuwirya (60), ibunya sendiri. Saat ini dirumah mereka juga tinggal kakak Nina, Irman dan istrinya Ratna. Irman (29) dan Ratna (27) sudah memiliki anak, Anisa (6). Sejak mereka mengetahui bahwa Ibu Danuwirya terkena TB, mereka bersikap menjaga jarak karena khawatir tertular. Nina ingin agar kakak-kakaknya tidak perlu merasa khawatir terhadap sakit yang diderita ibunya. Nina memintakan kesediaan anda untuk meyakinkan keluarganya agar memperbaiki perilaku untuk lebih menunjang pengobatan ibunya. Pilihlah metode yang akan anda lakukan dalam melakukan penyuluhan pada keluarga Nina, agar mereka paham apa itu TB dan bagaimana mendukung ibunya untuk bisa sembuh.
Tugas: 1. Buatlah rencana persiapan penyuluhan! 2. Lakukanlah praktek penyuluhan sesuai dengan masalah diatas!
33
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
STUDI KASUS - PMO
Kasus 1 Bu Rahayu (27 tahun) sedang menjalani pengobatan TB. Ia telah menelan OAT selama 7 hari. Sejak menelan OAT pada hari ke-4, bu Rahayu mulai merasa pusing dan agak mual. Bu Rahayu mengeluhkan hal tersebut pada PMO. Sebagai PMO, apa yang akan anda lakukan? Kasus 2 Pak Kartono, sudah mengalami batuk lebih dari 6 bulan. Tubuhnya kurus. Setelah periksa ke Sarana Pelayanan Kesehatan - PUSKESMAS ia dinyatakan sakit TB BTA (+) dan harus menjalani pengobata selama 6 bulan. Setelah minum OAT 6 hari, pak Kartono masih batuk. Pak Kartono merasa bosan minum OAT tiap hari dan ia ragu kalau bisa disembuhkan. Maka pak Kartono tidak mau menelan OAT lagi dan pergi ke dukun di desa seberang karena ia curiga kalau penyakitnya disebabkan karena santet. Sebagai PMO, apa yang anda lakukan ? Kasus 3 Ita, 20 tahun, seorang mahasiswi di Akademi Pariwisata. Ia sedang menjalani pengobatan TB BTA (+). Ita sudah menyelesaikan tahap awal pengobatan dan hasil pemeriksaan dahak ulang pada akhir tahap awal dinyatakan negatif. Saat ini Ita sedang mengikuti magang di sebuah hotel yang letaknya jauh dari rumah. Karena kesibukannya, Ita tidak sempat minum OAT teratur, kadang ia minum pagi, kadang malam dan beberapa kali lupa menelan OAT. PMO juga mulai sulit menemui Ita karena Ita berangkat magang pagi hari sekali dan baru pulang rumah larut malam. Apa yang harus dilakukan PMO nya? Kasus 4 Aini, 16 tahun, nak pak RT, dinyatakan sakit TB. Aini bersedia menjalani pengobatan TB dengan didampingi PMO. Bu Hadi, tetangga sebelah rumah Aini yang akan menjadi PMO Aini. Di rumah Aini, tinggal pula 4 orang kerabat dekat, yaitu paman, bibi dan kedua anaknya yang juga masih kuliah. Ayah Aini berminat untuk mengetahui lebih dalam tentang TB, maka ia meminta Bu Hadi bersedia memberikan penyuluhan tentang TB pada keluarga dan keempat kerabatnya yang tinggal serumah. Sebagai PMO, informasi apa saja yang harus dipersiapkan Bu Hadi untuk disampaikan pada keluarga Aini?
Kasus 5 Bapak Andi akan mengunjungi pasien TB yang sedang diawasinya,yaitu Bapak Imam, 30 tahun, yang sudah menyelesaikan menelan OAT sampai bulan ke lima. Apa saja yang harus ditanyakan oleh Bapak Andi kepada Bapak Imam saat bertemu? Dan informasi apa saja yang harus disampaikan oleh Bapak Andi kepada Bapak Imam?
34
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 5: Daftar Periksa Sebelum Memulai Pelatihan
Gunakan daftar periksa ini dengan cara memberikan tanda apabila sudah tersedia dengan baik. Kolom catatan dipergunakan jika ada sesuatu hal yang masih membutuhkan tindakan lebih lanjut.
No
PERIHAL
1 2 3 4 5 6 7
Undangan untuk peserta Modul Pelatihan Fotocopy lembar kerja untuk peserta Bahan Pre dan Post Test Tempat Sound sistem (pengeras suara) LCD proyektor/OHP (jika ada)
8
Peralatan tulis peserta (pena, note book, map) sudah tersedia lengkap, sesuai jumlah peserta
9
Peralatan untuk pelatihan (guting, lakban/isolasi, dll)
10
Kertas untuk metaplan 3 warna x 50 lembar. Ukuran 10 x 20 cm
11
Kertas plano/flipchart 3 lembar x 10 kali penggunaan = 30 lembar
12 13 14 15
ADA
KETERANGAN
Spidol white board berbagai warna dalam jumlah cukup? (+/- 20) Narasumber Lembar evaluasi pelatihan Formulir Kunjungan Lapangan
35
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 6. Evaluasi Pelatihan Kuisioner ini dipergunakan untuk memberikan masukan untuk perbaikan berkelanjutan, mohon diisi dengan benar. Berikanlah nilai untuk masing-masing topik ini dengan menggunakan skor dibawah ini: Nilai : 1 = Buruk ; 2 = Kurang ; 3 = Cukup ; 4 = Bagus ; 5 = Memuaskan NO
TOPIK
1
Metode
2
Fasilitator/pelatih
3
Penguasaan Materi
4
Motivasi Fasilitator
5
Manfaat Pelatihan
6
Hubungan Peserta dengan Panitia
7
Ketersedian perlengkapan pelatihan
8
Tempat Pelatihan
9
Makanan
NILAI
KOMENTAR/SARAN
Catatan : *Formulir diisi setiap hari oleh peserta *Formulir dapat diperbanyak
36
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 7. KARTU KONTROL PMO
DepartemenKesehatan RepublikIndonesia
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT
Tanggal Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
TAHAP AWAL PENGO BATAN
TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN
Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB
10
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
LAMPIRAN 8. FORMAT PELAPORAN KEGIATAN KADER
(Sampul) Keterangan : 1). Puskesmas
: Ditanda-tangani oleh Pembina Desa atau Pemegang Program TB Puskesmas.
2). Pemerintah Daerah : Ditanda-tangani oleh ketua RT / RW / Kelurahan / Kecamatan. 3). Lain–lain
: Ditanda-tangani oleh orang atau organisasi lain (seperti: Pasien TB, Organisasi Keagamaan, PKK, Kelompok Pemuda, sekolah, dll).
*) Bila KADER TB mengadakan acara penyuluhan, harap menuliskan Jumlah Peserta (Daftar Hadir). Nama
: ______________________________________________
Alamat
: ______________________________________________
No.Tlp
: ______________________________________________
Kelurahan : ______________________________________________ Kecamatan: ______________________________________________ Puskesmas : ______________________________________ ________
11
Kurikulum Pelatihan Kader PROGRAM PENANGGULANGAN TB
12
KEGIATAN-KEGIATAN KADER KESEHATAN
No.
Tanggal
Kegiatan
Tanda-tangan dan Nama Jelas Puskesmas
Pemda
Lain-lain
Diketahui oleh,
( Pemegang Prog.TB Puskesmas)
LAMPIRAN 9. Form TB 02
( Koordinator Orga
LAMPIRAN 10. Bahan Permainan Puzzle Informasi Dasar Strategi DOTS dan TB
STRATEGI DOTS PENGERTIAN TB Komitmen politis dari pengambil keputusan, termasuk dukungan dana. Pemeriksaan TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Pengobatan dengan panduan Obat Anti Tuberkolosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kesinambungan jangka pendek mutu terjamin.
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Bukan disebabkan oleh guna guna atau kutukan. Juga bukan penyakit keturunan
PENULARAN TB Sumber penularan adalah pasien yang dahaknya mengandung kuman TB Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak.
OAT dengan Penularan
terjadi melalui percikan dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab
PENGELOMPOKAN
GEJALA TB
Batuk terus menerus dan PASIEN TB berdahak selama 2 minggu atau lebih Pasien Baru Batuk bercampur darah
Pasien Kambuh (Relaps )
Sesak nafas dan nyeri dada
Pasien Pengobatan Setelah Putus Berobat (Default )
Badan lemah
Pasien Gagal (Failure ) Berat badan turun
Pasien Pindahan (Transfer In )
Nafsu makan berkurang Demam meriang berkepanjangan
Rasa kurang (lemas)
enak
badan
Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan
Lain-lain:
MENENTUKAN PASIEN TB
PENGOBATAN TB
SPS
6 - 8 bulan
SKORING
Kategori 1
(jika diperlukan)
RONTGEN
Kategori 2
DITENTUKAN OLEH DOKTER BERDASARKAN
Kategori Anak
GEJALA TB
Keterangan: 1. Fotokopy bahan permainan ini dan gunting. 2. Bagian yang merupakan judul, misalnya; strategi DOTS, Pengertian TB dll. Adalah bagian yang ditempel pada dinding atau kertas flipchat 3. Bagian yang merupakan komponen dari judul, adalah bagian yang akan dibagikan kepada peserta untuk dipasangkan dengan bagian yang ditempel di dinding atau kertas flipchart.
EFEKSAMPING
PENCEGAHAN PENULARAN
Warna kemerahan pada Minumlah OAT secara air seni (urin) lengkap dan teratur Tidak ada nafsu makan, sampai sembuh mual, sakit perut Pasien TB harus Nyeri sendi menutup mulutnya pada waktu bersin dan batuk Kesemutan sampai dengan rasa terbakar di Tidak membuang dahak kaki di sembarang tempat Gatal dan kemerahan kulit Menjalankan Perilaku Tuli Gangguan keseimbangan/limbung
Hidup Bersih dan Sehat
LAMPIRAN 11. Formulir Kunjungan Lapangan
Pendahuluan Oknenden Tujuan Mengumpulkan informasi tentang kegiatan-kegiatan penanggulangan TB di Poskesdes atau sarana pelayanan kesehatan. Tujuan Khusus Mendapatkan informasi tentang: 1. PMO, meliputi: siapa yang menjadi PMO, tugasnya, tips keberhasilan sebagai PMO, kendala yang dihadapi sebagai PMO. 2. Ketersediaan obat, pangambilan, pemberian. 3. Kader, meliputi: peran, jumlah kader laki-laki dan perempuan. 4. Data pasien: jumlah pasien, pasien mangkir, pasien putus berobat, pasien yang sembuh. 5. Data kegiatan-kegiatan penyuluhan: penyuluhan perorangan, penyuluhan kelompok dan kunjungan rumah. Proses Kunjungan Lapangan 1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan informasi yang akan dikumpulkan 2. Masing-masing kelompok diberikan formulir 3. Setiap kelompok mengisi bagian informasi Penyuluhan)
yang ditugaskan (PMO, Obat, Kader, Pasien,
4. Masing masing kelompok ditugaskan untuk mewawancarai, mengamati dan mencatat temuan. 5. Diskusikan hasil temuan dan buat presentasi hasil temuan Waktu : 6 JPL Lokasi: Poskesdes……
LAMPIRAN 12. Contoh Permainan/Energizer
Mengapa menggunakan Energizer? Fasilitator menggunakan permainan untuk berbagai alasan yang berbeda-beda, termasuk membantu peserta saling mengenal satu dengan yang lain atau untuk level-level antusias, mendorong membangun tim atau membantu peserta berpikir tentang isu khusus. Permainan yang bertujuan membuat saling mengenal satu dengan yang lain dan untuk santai disebut “ICE BREAK atau MEMECAH KEBEKUAN”. Ketika peserta terlihat mulai mengantuk atau kelelahan, energizers dapat digunakan untuk membantu peserta bergerak maju dan memberikan semangat atau mengembalikan perhatian mereka. Permainan yang lain dapat digunakan untuk membantu peserta berpikir tentang isu-isu dan dapat membantu mereka melihat permasalahan lebih mudah, ketika mereka bekerja bersama. Permainan dapat juga membantu peserta untuk berpikir kreatif dan luas.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan Energisers
Berusahalah sering menggunakan “energizers” selama pelatihan, workshop, pertemuan, ketika peserta terlihat mengantuk atau kelelahan atau untuk menciptakan “jeda” dari kegiatan yang diikuti. Berusahalan untuk memilih permainan yang sesuai dengan konteks lokal, contohnya: pikirkan secara hati-hati menyangkut permainan yang melibatkan sentuhan pada bagian tubuh tertentu. Berusahalah untuk memilih permaianan dimana semua orang dapat berpartisipasi dan sensitif akan kebutuhan dan iklim/lingkungan dari kelompok peserta. Contohnya, Apabila peserta ada yang cacat atau buta huruf, maka jangan memilih permainan yang tidak bisa diikuti oleh mereka. Berusahalah untuk memastikan keselamatan dari peserta, terutama permainan yang melibatkan peserta untuk berlari. Contohnya, usahakan untuk memastikan ruangan cukup luas dan lantai bersih dan tidak licin. Berusahalah untuk TIDAK selalu menggunakan permainan kompetitif tetapi juga menyertakan permainan yang bertujuan untuk mendorong dan memberikan membangun tim. Berusahalah untuk menghindari permainan untuk energizer terlalu panjang. Jagalah tetap pendek dan bisa menggerakan untuk ke iatan an direncanakan berikutn a.
Howdy Howdy Peserta berdiri dalam lingkaran. Satu orang berjalan diluar lingkaran dan menepuk pundak seseorang. Orang tersebut kemudian berjalan berlawanan arah dengan orang yang pertama yang menepuk pundaknya. Mereka berjalan sampai bertemu dan memberikan salam (bisa bersalaman atau bentuk lainnya, sesuai kesepakatan). Mereka berdua, kemudian berlomba untuk menempati tempat yang kosong pada lingkaran tadi, dengan cara berlari berlawanan arah dari posisi berdirinya. Siapa yang tidak bisa berdiri dalam lingkaran, akan berjalan diluar lingkaran dan melakukan hal yang sama seperti dilakukan tadi. Permainan dilanjuntukan dengan intensitas bergerak yang lebih cepat, sampai semua orang bisa mendapat giliran untuk berputar di luar lingkaran. Juggling ball game Semua orang berdiri dalam lingkaran kecil. (Jika pesertanya banyak > 10 orang, maka ada baiknya di buat 2 lingkaran). Fasilitator memulai dengan melemparkan sebuah bola kepada seseorang yang ada di lingkaran, menyebutkan namanya pada saat melempar bola ke orang tersebut. Orang yang menerima bola tersebut, melemparkan bola ke orang lain sambil menyebutkan nama orang yang akan menerima bolanya. (Setiap orang harus mengingat pola, “dari siapa dia menerima bola dan kepada siapa bola tersebut diberikan”). Setelah semua orang telah mendapat kesempatan menerima bola, maka permainan diulang dengan ritme yang lebih cepat, menggunakan tambahan 2 bola atau lebih. Dimana pola “dari siapa bola diterima dan kepada siapa bola dilemparkan”, harus sama persis seperti pola yang pertama Nama dan Gelar Peserta berpikir menyangkut kata sifat yang menggambarkan apa yang mereka rasakan saat ini atau bagaimana mereka saat ini. Kata sifat tersebut dimulai dengan menyebutkan nama, seperti contoh : “Saya Ria dan Saya Gembira”. Sambil menyebutkan kata sifat tersebut, peserta sambil membuat gerakan yang menggambarkan kata tersebut. Tiga kebenaran dan Kebohongan Semua peserta menulis namanya, disertai 4 informasi tentang diri-nya pada kertas yang besar. Contoh : “Indah suka menyanyi, menggemari bola, mempunyai 3 pacar dan mencintai pekerjaan yang rumit” . Peserta kemudian mengedarkan kertas. Secara berpasangan saling menunjukan kertasnya masing-masing, dan berusaha untuk menebak mana dari informasi tersebut yang bohong atau tidak benar. Kontak Mata Peserta berdiri dalam lingkaran. Setiap orang melakukan kontak mata dengan orang lain berdiri berseberangan dengannya. Kemudian saling bergerak untuk bertukar tempat, pada saat melakukan kontak mata. Pasangan yang lain bisa melakukan hal yang sama dalam waktu yang bersamaan, dan kelompok harus memastikan semua orang dalam lingkaran bertukar tempat. Bisa
dimulai dengan tanpa bicara, dan ketika bertemu ditengah bisa memberikan salam atau kode yang lain Mencocokkan Kartu Fasilitator memilih beberapa frase yang umumnya diketahui, dan menulis setengah katanya pada satu lembar kertas/kartu dan sebagiannya lagi pada kertas/kartu yang lain. Contohnya: ‘ Selamat ‘ pada selembar kertas dan ‘ Ulang Tahun” pada lembaran yang lain. (Jumlah lembaran yang harus di cocokan harus sesuai dengan jumlah peserta). Masing-masing peserta memiliki satu kartu yang ditempelkan di dahi masing-masing. Peserta kemudian bergerak untuk mencari tahu pasangan dari kata yang dimilikinya. Untuk menemukan bisa bertanya, namun orang yang ditanyai hanya bisa menjawab “Ya atau Tidak”. Apa Yang Umumnya Kita Miliki. Fasilitator berdiri di tengah dan meminta peserta membagi dirinya dalam dua baris (sebelah kiri dan kanannya). Fasilitator kemudian menyebutkan karakteristik orang dalam kelompok, seperti ; ’memiliki anak’. Semua peserta yang memiliki anak, harus bergerak maju satu langkah ke depan. Kemudian fasilitator menyebutkan lagi karakteristis yang lain seperti ‘menyukai bola’, dan peserta yang menyukai bola akan bergerak membuat lingkaran pada tempat yang di tunjuk oleh fasilitator. Dan seterusnya. Siapa pemimpinnya? Peserta duduk dalam lingkaran. Mintalah satu orang secara sukarela untuk meninggalkan ruangan. Setelah orang tersebut pergi, peserta yang di dalam ruangan memilih seorang pemimpin. Pemimpin harus membuat beberapa gerakan, seperti “tepuk tangan, menghentakkan kaki, menggaruk kepala, dll”, yang akan diikuti oleh semua peserta. Orang yang diluar, kemudian dipersilahkan masuk, berdiri di tengah lingkaran dan berusaha untuk menebak siapa yang memimpin gerakan. Semua peserta harus melindungi pemimpin, dengan berusaha untuk tidak melihat kearahnya. Pemimpin harus merubah gerakan dalam interval waktu tertentu, dan berusaha untuk tidak terlihat oleh yang menebak. Apabila penebak bisa menemukan pemimpin, maka dia dapat bergabung dalam lingkaran, dan pemimpin harus meninggalkan ruangan, dan peserta kembali memilih pemimpin barunya. Dan melakukan permainan seperti sebelumnya. Binatang apakah itu? Mintalah peserta untuk berpasangan dan membentuk lingkaran. Letakan kursi berbentuk lingkaran sehingga semua orang, kecuali sepasang (dua orang) tidak memiliki kursi. Tiap pasang secara rahasia memilih satu nama binatang untuk mereka. Partisipan yang tidak memiliki kursi adalah “Gajah”. Mereka akan berjalan mengelilingi lingkaran dan menyebutkan nama binatang-binatang. Setiap kali nama binatang yang disebuntukan benar, sesuai dengan yang dipilih oleh pasangan yang duduk dalam lingkaran, pasangan tersebut harus berdiri dan berjalan di belakang “Gajah”. Hal ini dilanjuntukan, sampai tidak ada lagi yang tersisa, dan Pasangan Gajah tersebut, akan
menyebut “Singa” dan semua pasangan harus berusaha duduk di kursi yang tersedia. Pasangan yang tidak memperoleh kursi, akan menjadi Gajah, dan permainan dilanjutkan kembali. Matahari bersinar ... Peserta berdiri atau duduk membentuk lingkaran dengan satu orang berdiri di tengah lingkaran. Orang yang berada di dalam lingkaran mengatakan dengan lantang “ matahari bersinar pada …..” dan menyebutkan sebuah warna atau karakteristik baju yang dimiliki oleh peserta saat itu. Contohnya : ‘Matahari bersinar pada semua yang memakai baju berwarna biru” atau ‘Matahari bersinar pada semua yang memakai kaos kaki’ atau ‘ Matahari bersinar pada semua yang berambut ikal” . Semua peserta yang memiliki atribut yang disebut harus berganti tempat satu dengan lainnya. Orang yang ditengah lingkaran, akan berusaha menempati kursi atau tempat yang ada pada lingkaran tersebut, dimana orang-orang tersebut bergerak untuk pindah tempat, sehingga orang yang pindah tempat dan tidak bisa memperoleh tempat akan berdiri di tengah lingkaran. Orang baru tersebut akan melakukan hal yang sama seperti permainan putaran pertama, dengan menyebutkan “ Matahari bersinar pada semua yang ……..” dan seterusnya. COCONUT Fasilitator memperlihatkan kepada peserta, bagaimana mengeja C-O-C-O-N-U-T dengan menggunakan pergerakan tangan dan seluruh anggota tubuh. Semua peserta akan mencoba secara bersama-sama. Ritme bisa dimulai pelan, dan kemudian dibuat semakin cepat. Anggota Keluarga Siapkan kartu-kartu dengan nama kelompok keluarga. Anda dapat menggunakan tipe profesi yang berbeda-beda, seperti ; Ibu Petani, Bpk Petani, Adik Petani, Kakak Petani. Atau anda dapat memberikan nama-nama binatang dan buah-buahan. Tiap kelompok keluarga harus memiliki empat atau lima anggota dalamnya. Tiap peserta diberikan satu kartu dan mintalah mereka untuk berjalan mengitari ruangan. Jelaskan, ketika anda menyebutkan “Reuni Keluarga”, maka semua orang harus berusaha secepat mungkin untuk bergabung dengan ‘kelompok keluarganya’. MENULIS DENGAN TUBUH Mintalah peserta untuk menulis nama mereka di udara dengan menggunakan bagian tubuh. Mereka bisa memilih untuk menggunakan, tumit, kaki, siku, dll. Tiap peserta tidak boleh memilih bagian tubuh yang sudah digunakan oleh peserta yang lain. NAMA DI UDARA Mintalah peserta untuk menulis nama mereka di udara, dimulai dengan menggunakan tangan kanan, kemudian menggunakan tangan kiri. Setelah itu mintalah mereka untuk menuliskan nama mereka dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan.
Menari atau Berjoget di atas Kertas Fasilitator menyiapakan kertas berukuran Koran. Peserta diminta berpasangan. (Sebaiknya berpasangan sejenis ; laki dan laki atau perempuan dan perempuan). Setiap pasangan diberikan selembar Koran. Peserta akan berdansa atau berjoget atau menari (sesuai yang disepakati bersama), setiap kali mendengar fasilitator
bertepuk tangan atau memutar music. Ketika music
atau tepukan tangan dihentikan, setiap pasangan harus diam dan tetap berdiri di atas lembaran Koran masing-masing. Selanjutnya ketika fasilitator bertepuk tangan atau memutar music kembali, setiap pasangan harus membagi lembaran Koran mereka menjadi dua, dan kemudian kembali berdiri diatasnya sambil berdansa, bergoyang atau menari. Permainan dilanjuntukan hingga kertas semakin kecil, dan pasangan yang ketika music atau tepukan tangan selesai berada di luar kertasnya, dianggap kalah. Permainan dilanjutkan sampai menemukan pemenangannya. Siapa Saya ? Tulislah dilembaran kertas berukuran 4 x 7 cm dan tempelkan di belakang punggung peserta. Pastikan peserta tersebut tidak melihatnya. Nama yang ditulis adalah nama orang terkenal di dunia atau di Indonesia (yang masih hidup atau sudah meninggal) yang dipastikan semua orang tahu atau pasti mengenalnya. Mintalah peserta untuk berjalan mengelilingi ruangan, dan saling bertanya satu dengan yang lain menyangkut identitas nama yang ditulis dipunggung mereka. Pertanyaan hanya boleh dijawab dengan “Ya atau Tidak”. Contoh pertanyaan : apakah dia perempuan? Apakah dia laki-laki? Apakah dia seorang artis? Apakah dia sudah meninggal? Dll.
Permainan selesai, setelah semua orang bisa menemukan siapa nama tokoh tenar yang
ditulis di punggungnya. Prrr” and “Pukutu” Mintalah peserta untuk membayang 2 jenis burung. Yang satu disebut ‘prrr” dan yang lainnya di sebut ‘perkutut’. Jika fasilitator menyebut ‘prrr’, maka semua peserta harus berdiri dengan ujung jarinya (berjingkrak) sambil membuka kakinya ke kanan dan menutup, seperti burung mengepakkan sayapnya. Jika fasilitator menyebutkan ‘perkutut’, maka semua peserta akan menghentikan gerakannya, dan tetap mempertahankan posisi diam. Air Pasang dan Air Surut Buatlah garis yang diumpamakan sebagai garis pantai. Mintalah peserta untuk berdiri dibelakang garis tersebut. Ketika fasilitator meneriakan “Air Surut”, maka semua orang harus melompat melewati garis. Ketika fasilitator meneriakan “Air Pasang”, semua orang kembali meloncat ke belakang garis (tempatnya semula). Jika fasilitator meneriakan “Pasang Surut”, maka peserta yang bergerak akan keluar dari permainan.
Saya Berlibur Semua orang duduk membentuk lingkaran besar. Fasilitator mulai dengan mengatakan “saya berlibur dan berjabat tangan”, dan fasilitator ‘berjabat tangan dengan orang yang duduk disebelah kanannya”. Kemudian orang tersebut akan melanjuntukan dengan; “saya berlibur, dan berjabat tangan dan menepuk pundak”, kemudian menjabat tangan dan member tepukan di pundak pada peserta disebelah kanannya. Tiap orang akan mengulang dan melakukan apa yang dikatakan oleh orang disebelah kirinya dengan menambahkan satu kata dari list yang didengarnya. Lakukan terus sehingga semua orang mendapat kesempatan. Raja Telah Mati Orang pertama menyampaikan kepada tetangganya (disebelah kanan dan kirinya) bahwa, “Raja telah mati”. Tetangganya akan bertanya, “Bagaimana ia mati?” dan orang pertama akan menjawab “Ia mati dalam keadaan seperti ini, dan orang tersebut membuat gerakan atau suatu pose yang harus diikuti oleh semua peserta”. Orang kedua mengulang pernyataan dan orang ke-tiga bertanya, “Bagaimana ia mati?”, orang kedua akan menambahkan satu pose yang lain dari yang dilakukan orang pertama, dan diikuti oleh semua peserta. Permainan ini dilakukan hingga terlalu banyak gerakan yang harus dilakukan dan sulit untuk diingat. Siapa yang anda suka? Mintalah peserta untuk membawa kursinya dan duduk membentuk lingkaran. Mintalah peserta untuk berhitung secara bergiliran dari satu, dua, tiga, dan seterusnyanya sampai pada orang terakhir. Fasilitator berdiri di tengah. Fasilitator akan memulai permaianan dengan menanyakan pada seseorang: “Siapa yang anda suka”? Jika orang tersebut menjawab: “Saya suka dia”…maka semua orang akan berdiri dan bergerak mencari tempat duduk yang lain .Akan selalu ada satu orang yang tidak memiliki kursi dan akan berdiri di tengah lingkaran. Orang ditengah lingkaran tersebut Orang yang tidak memiliki kursi, akan berdiri di tengah dan mulai bertanya kembali kepada orang lain : Siapa yang anda suka?” Jika orang tersebut menjawab : “ Saya suka dia”… maka permaianan akan seperti sebelumnya. Namun jika orang tersebut menjawab : “saya tidak suka dia?”, maka orang ditengah lingkaran akan bertanya kembali ; “Siapa yang anda mau?” orang tersebut harus menyebutkan dua atau empat atau enam angka (nomor), dan orang yang memiliki nomor tersebut harus berdiri dan
saling bertukar tempat. Dimana orang-orang tersebut
harus bergerak bertukar tempat secara menyilang (yang berada di sisi kanan lingkaran harus bergerak ke sisi kiri lingkaran, dan sebaliknya. Orang yang tidak mendapat tempat duduk akan berdiri di tengah lingkaran dan memulai permainan. Pasangan Menutup Mata Halangan atau hambatan di buat dan di letakan di lantai agar semua bisa melihatnya. Peserta di bagi berpasangan. Satu orang ditutup matanya dengan sapu tangan besar, sehingga tidak bisa melihat. Pasangannya akan bertindak sebagai pemandu. Akan membawa pasangannya yang ditutup matanya untuk berkeliling ruangan dan melewati halangan atau tantangan-tantangan yang
di berikan. Untuk membimbing pasangannya, pemandu harus memegang tangan sebelah kiri temannya dan berjalan berjajar. Pemamndu harus bisa memandu temannya untuk melewati tantangan sampai selesai. Bola dibawah dagu Buatlah bola dari gumpalan kertas yang tersedia. Peserta dibagi dalam kelompok kecil 8 atau 10 orang dan membuat satu baris memanjang. Bola akan diberikan kepada temannya dengan cara melewatkan dibwah dagunya. Peserta berikutnya akan mengambil dan melakukan hal yang sama ke teman berikutnya. Sampai bola tersebut diterima oleh orang terakhir di barisannya. Jika bola jatuh dan belum mencapai orang terakhir, maka bola tersebut harus diberikan kembali kepada orang pertama untuk memulainya kembali. Untuk membuat suasana riang, tentukan batas waktu, sehingga peserta akan berlomba untuk keluar sebagai pemenang. Dokter Katakan Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa mereka harus mengikuti perintah atau instruksi ketika fasilitator memulai instruksi dengan menyebutkan; “Dokter katakan….. jika fasilitator tidak memulai suatu intstruksi dengan kata “Dokter katakan,… maka peserta tidak boleh mengikuti instruksi itu !Fasilitator memulai permainan dengan mengatakan, “Dokter katakan, tepuk tangan anda”, sambil bertepuk tangan. Dan peserta mengikuti. Fasiitator mempercepat ritme aksinya dengan selalu diawali dengan kata, “Dokter kata-kan…”. Setelah beberapa saat fasilitator menghilangkan kata “Dokter kata-kan…” peserta yang melakukan perintah akan dikeluarkan dari permainan. Permainan dilanjuntukan sampai dirasakan cukup oleh peserta dan fasilitator, telah cukup memberikan penyegaran atau kesegaran. Garis Terpanjang Permainan ini membutuhkan ruangan yang cukup luas atau mungkin di luar ruangan kecil yang terdiri dari 8 atau 10 orang. Jelaskan bahwa tugas mereka adalah untuk membuat sebuah garis panjang dengan menggunakan tangan satu kali. Gunakan anggota tubuh peserta dan benda lainnya yang dimiliki saat itu oleh tiap peserta bahkan mungkin yang ada di dalam kantongnya. Peserta tidak diperkenankan mengambil barang lain dari dalam ruangan atau disekitar halaman dimana permainan dilakukan. Berikan tanda kapan permainan akan dimulai dan tentukan waktu untuk melakukan tugas tersebut. Contohnya: Tiap kelompok diberikan waktu 2 menit untuk membentuk garis sepanjang mungkin yang bisa dilakukan oleh mereka. Orkestra Bagi kelompok menjadi dua bagian dan mintalah mereka satu kelompok menepuk tangan dan kelompok lainnya menepuk lutut atau paha. Fasilitator bertindak sebagai pemimpin dari orchestra, control volume dengan mengangkat dan menurunkan sikutnya. Permainan bisa dilanjutkan dengan meminta peserta secara suka rela memimpin.
Teriakan Sepakbola Peserta mengandaikan sedang menonton pertandingan bola. Fasilitator membagi kelompok dalam beberapa bagian, seperti : Kick , Dribble, Pass, Header. Fasilitator memimpin permaianan, setiap kali satu kelompok ditunjuk mereka harus meneriakkan bagian mereka seperti : Kick , Dribble, Pass, Header . Ketika fasilitator mengangkat tangannya, maka semua harus berteriak Gol!!! Menyalurkan energi Peserta berdiri atau duduk dalam lingkaran, genggam tangan temannya dan berkonsentrasi. Fasilitator mengirimkan “tekanan dua kali” secara lembut ke tangan orang disamping kiri atau kanannya secara bersamaan. Kemudian orang yang menerimanya akan mengirimkan tekanan yang sama ke teman disebelahnya. Perhatikan apa yang terjadi ketika tekanan dikirim bertemu di tengah. Fizz buzz Ajaklah peserta membuat lingkaran. Kemudian mintalah mereka untuk kita akan bermain menghitung, sebanyak yang bisa dicapai. Caranya setiap angka yang bisa dibagi dengan “tiga’ akan disebuth “fizz” (tidak menyebutkan angka). Dan setiap angka yang bisa dibagi dengan lima disebut “buzz” (tidak disebuntukan angkanya). Dan semua angka yang bisa dibagi dengan tiga dan lima akan disebut “fizz buzz”. Lakukan permainan, lihatlah seberapa besar angka yang bisa dicapai oleh kelompok! Berhitung Mintalah peserta untuk membuat lingkaran besar. Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan perhitungan secara bersama dari 1 s/d 50. Aturan mainnya adalah : Tidak boleh menyebutkan angka “tujuh (7)” atau semua angka yang merupakan kelipatan “tujuh (7). akan menanyakan kepada seseorang : Siapa yang anda suka?” Jika orang tersebut menjawab : “ Saya suka dia”… maka semua peserta, kembali harus berdiri dan berusaha memperoleh kursi untuk duduk. Namun tiap orang yang mendapat hitungan “tujuh atau kelipatannya” cukup bertepuk tangan. Pada saat seseorang bertepuk tangan, orang disebelahnya kemudian memulai dengan menyebutkan angka selanjutnya. Jika peserta yang memperoleh angka “tujuh atau kelipatan tujuh” menyebutkan angka (dan bukan bertepuk tangan), maka orang tersebut akan keluar dari lingkaran, dan orang yang disebelahnya akan memulai perhitungan ulang dari angka satu (1). Duduk diatas lutut Peserta diminta berdiri dalam kelompok kecil secara rapat, dimana bahu saling bersentuhan. Kemudian mintalah untuk hadap ke kiri, sehingga posisi bahu kanan mereka. Mintalah peserta untuk meletakan tangan mereka diatas pundak teman di depannya, kemudian secara perlahan berusaha untuk duduk, sehingga nantinya tiap-tiap orang belakang-nya.
akan duduk di atas lutut teman di
Orkestra Tanpa Instrumen Jelaskan kepada peserta bahwa mereka akan membuat orchestra tanpa instrument atau alat music. Orkestra akan menggunakan suara yang dapat dikeluarkan atau dihasilkan dari tubuh kita seperti : tangan, kaki, suara dari mulut, bersiul, dan lain-lain, namun tidak menggunakan kata. Tiap orang harus memilih satu suara. Beri waktu untuk masing-masing orang memilih. Jika sudah, fasilitator bisa memulai mengarahkan peserta untuk memulai orkestranya. Bisa diawali dengan fasilitator membagi bagian suara yang akan mulai lebih dulu, kemudian disusul yang lain, dan seterusnyanya. Kelompok akan terkesima dengan hasil orkestra yang bisa diciptakan oelah mereka tanpa alat music. Saya Menyukai anda sebab... Ajaklah seluruh peserta untuk duduk di dalam lingkaran dan mintalah masing-masing peserta untuk mengatakan “Apa yang mereka sukai dari temannya yang duduk disebelah kirinya”. Sebelum mulai, berilah waktu untuk perserta untuk memikirkan dulu jawaban mereka.