Laporan Kunjungan Kasus Asma Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Program kunjungan kasus merupakan salah satu pelayanan kedokteran keluarga, batasan dokter keluarga menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya. Salah satu ruang lingkup pelayanan dokter keluarga menyangkut sasaran kepada siapa pelayanan dokter keluarga tersebut ditujukan. Alasan mengapa sasaran pelayanan dokter sekarang ini adalah keluarga karena keluarga merupakan suatu kelompok yang mempunyai peranan amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi, dan atau memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan. ( Azwar, 1996)
Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat sekitar 470.000 jiwa dirawat di rumah sakit karena asma dan 5.000 jiwa meninggal tiap tahunnya. ( Lawrence, 2004) Di Indonesia diperkirakan 2 sampai 5% penduduknya menderita asma. ( Heru S, 2007)
Di Tangerang, sebesar 1,85% penduduknya menderita asma. Di Puskesmas
Kecamatan Mauk penderita asma masih cukup sering ditemukan, meskipun asma tidak termasuk dalam 10 penyakit terbanyak. (Puskesmas Mauk, 2011) Banyaknya faktor pencetus serangan asma, termasuk di antaranya faktor lingkungan, menimbulkan upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
1
Laporan Kunjungan Kasus Asma Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
pada masyarakat luas, khususnya promosi kesehatan dan edukasi kesehatan pada pasien supaya lebih mengenal penyakitnya dalam upaya mengatasi serangannya dan menghindari pencetusnya p encetusnya.. Alasan dilakukannya kunjungan pasien berinisial Tn. A karena semakin seringnya timbul serangan sesak nafas terutama saat malam hari selama 1 bulan terakhir ini. Serangan sesak nafas berkurang dengan meminum obat, namun pada situasi serangan sesak nafas yang berat, Tn. A datang berobat ke puskesmas untuk di uap. Dengan demikian, penulis berusaha mencari faktorfaktor pencetus atau penyebab lain yang dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya penyakit asma.
I.2. Perumusan Masalah I.2.1. Pernyataan Masalah
Semakin bertambahnya frekuensi serangan sesak nafas terutama sejak 1 bulan terakhir. t erakhir. I.2.2. Pertanyaan Masalah
1. Apa saja yang menjadi faktor pencetus yang dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya penyakit asma? 2. Bagaimana sikap dan perilaku pasien terhadap penyakit asma yang diderita? 3. Bagaimana sikap dan perilaku keluarga dalam mendukung upaya pengobatan pasien? 4. Apakah kondisi rumah dan lingkungan di sekitar rumah pasien mempengaruhi kambuhnya penyakit asma? 5. Bagaimana cara atau alternatf jalan keluar untuk mengurangi dan memperingan frekuensi serangan asma?
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
2
Laporan Kunjungan Kasus Asma Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
I.3. Tujuan I.3.1. Tujuan Umum
Dicapainya perbaikan kesehatan agar pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. I.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya faktor pencetus yang dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya penyakit asma. 2. Diketahuinya sikap dan perilaku pasien terhadap penyakit asma yang diderita. 3. Diketahuinya sikap dan perilaku keluarga dalam mendukung upaya pengobatan pasien. 4. Diketahuinya
kondisi
rumah
dan
lingkungan
sekitar
rumah
pasien
dapat
mempengaruhi sering kambuhnya penyakit asma. 5. Diketahuinya cara akan alternatif jalan keluar untuk mengurangi dan memperingan frekuensi serangan asma.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
3
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB II DATA KLINIS
II.1. Identitas Pasien
Nama Pasien
: Tn. A
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur Pasien
: 33 tahun
Suku
: Jawa
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Buruh pabrik semen
Pekerjaan Istri Pasien
: Buruh industri
Pekerjaan Kepala Keluarga (pasien) : Buruh pabrik semen
Penghasilan Utama Keluarga
: Penghasilan pasien dan istri
Alamat
: Kampung Ciroge RT 07/ RW 02
Agama Pasien dan Keluarga
: Islam
Pendidikan Terakhir Pasien
: SMP
II.2. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 5 Juni 2012 di Balai Pengobatan Umum Puskesmas Kecamatan Mauk dan 9 Juni 2012 di rumah pasien. II.2.1. Keluhan Utama
Sesak nafas
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
4
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
II.2.2. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 1 hari yang lalu saat pasien sedang beristirahat di rumah setelah pulang bekerja, pasien mendadak sesak nafas, kurang lebih selama 10 menit, tidak bertambah berat dengan berbaring atau bekerja, tidak disertai rasa sakit pada dada yang menjalar dan disertai bunyi mengi saat bernafas. Selain itu pasien juga mengeluh batuk berdahak, dahak berwarna jernih, kental dan sulit dikeluarkan. Tidak ada darah pada dahak. Sejak 1 bulan terakhir serangan bertambah sering dan semakin memberat. Serangan bila pasien kelelahan. Pasien mengaku sejak 1 bulan terakhir bekerja lebih sering daripada biasanya. Dari yang sebelumnya hanya 3 kali / minggu menjadi sebanyak 5 kali / minggu. Hal ini diperberat dengan lingkungan dalam rumah seperti meja dan kipas angin yang berdebu serta kasur dan sprei yang digunakan pasien untuk tidur tidak pernah dibersihkan oleh karena kesibukan pasien dan istrinya. Pasien mengatakan jarang terserang sesak nafas pada saat bekerja meskipun pasien adalah seorang buruh pabrik semen. Di keluarga pasien tidak ada yang merokok. Keluarga pasien juga tidak memelihara hewan peliharaan. Pasien jarang berobat ke puskesmas kecuali sedang mengalami serangan berat. Hal ini disebabkan karena menurut pasien aktivitas sehari-harinya tidak terganggu bila hanya serangan ringan. Ayah pasien juga menderita penyakit seperti ini. Pasien mengaku sesak nafas mulai dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Jika serangan timbul, pasien biasanya berobat ke puskesmas dan minta untuk di uap. Setelah di uap, pasien merasa lebih baik. Dalam 1 tahun biasanya pasien mendapat serangan sekitar 7 kali.
Riwayat Merokok
: disangkal dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Riwayat Makan
: frekuensi 3x/hari, porsi cukup, nafsu makan pasien tidakterganggu.
Riwayat Buang Air Kecil (BAK) : lancar, frekuensi 3-5x/hari. Riwayat Buang Air Besar (BAB) : lancar, frekuensi 1x/hari.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
5
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
II.2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tekanan darah tinggi : disangkal
Kencing manis
: disangkal
Sakit jantung
: disangkal
Sakit maag
: disangkal
II.2.4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tekanan darah tinggi : disangkal
Kencing manis
: disangkal
Sakit jantung
: disangkal
Asma
: ayah pasien
Alergi
: anak pasien alergi udang
II.3. Pemeriksaan Fisik Tanggal 5 Juni 2012 (Di BPU Puskesmas Mauk)
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Status gizi
: Berat badan
Tinggi badan
: 165 cm
2
IMT : kg/ (m ) = 21,30 kg/m
: 58kg
2
Berdasarkan IMT, penderita termasuk ke dalam kategori gizi normal. IMT ≤ 18,49
Kekurangan berat badan
IMT 18,5 – 24,99
Normal
IMT 25 – 29,99
Kelebihan berat badan tingkat ringan
IMT ≥ 30
Kelebihan berat badan tingkat berat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
6
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Status generalis o
Tekanan darah
:
130/80 mmHg
o
Nadi
:
110 x/menit
o
Frekuensi nafas
:
38 x/menit
o
Suhu
:
36,5 °C
Kepala
: bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata
: bentuk normal, palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak
edema, tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat isokor diameter 3mm, reflex cahaya +/+, pergerakan bola mata normal ke segala arah.
Telinga
: bentuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada nyeri tarik,
tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada sekret dan serumen di kedua liang telinga, KGB pre-, retro-, infra- aurikuler tidak teraba membesar.
Hidung
: bentuk normal, tidak ada septum deviasi, di kedua lubang hidung
tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut
: perioral tidak sianosis, mukosa mulut tidak kering, lidah tidak kotor,
tepi tidak hiperemis, tonsil Tl/Tl tenang, faring tidak hiperemis.
Leher
: trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar KGB supra-
infra clavicula, cervical posterior dan submandibula tidak teraba membesar.
Thorax
Paru-paru : Inspeksi
: bentuk tampak normal, tampak simetris dalam diam dan pergerakan
nafas, tidak tampak retraksi intercostal. Palpasi
: stem fremitus kanan, kiri, depan dan belakang sama kuat.
Perkusi
: sonor dikedua lapang paru.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
7
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Auskultasi
: suara nafas vesikuler, tidak ada ronki, wheezing +/+.
Jantung
Inspeksi
: tidak tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi
: pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra.
Perkusi
: redup.
Batas jantung atas
: ICS II parasternal line sinistra.
Batas jantung kanan
: midsternum.
Batas jantung kiri
: ICS V midclavicular line sinistra.
Auskultasi
: bunyi jantung I dan II regular, tidak ada murmur dan gallop.
Abdomen
Inspeksi
: tampak datar.
Palpasi
: supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi
: timpani.
Auskultasi
: bising usus (+) normal.
Genitalia Externa :
tidak diperiksa.
Extremitas
superior et inferior dextra et sinistra tidak ada deformitas, tidak
:
ada edema, kedua akral hangat.
Refleks Fisiologis : +/+
Refleks Patologis : -/-
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
8
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Tanggal 9 Juni 2012 (Di rumah pasien)
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Status gizi
: Berat badan
Tinggi badan
: 165 cm
2
IMT : kg/ (m ) = 21,30 kg/m
: 58kg
2
Berdasarkan IMT, penderita termasuk ke dalam kategori gizi normal.
IMT ≤ 18,49
Kekurangan berat badan
IMT 18,5 – 24,99
Normal
IMT 25 – 29,99
Kelebihan berat badan tingkat ringan
IMT ≥ 30
Kelebihan berat badan tingkat berat
Status generalis o
Tekanan darah
:
110/70 mmHg
o
Nadi
:
80 x/menit
o
Frekuensi nafas
:
25 x/menit
o
Suhu
:
36,7 °C
Kepala
: bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tidak mudah
dicabut.
Mata
: bentuk normal, palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak
edema, tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat isokor diameter 3mm, reflex cahaya +/+, pergerakan bola mata normal ke segala arah.
Telinga
: bentuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada nyeri tarik,
tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada sekret dan serumen di kedua liang telinga, KGB pre-, retro-, infra- aurikuler tidak teraba membesar. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
9
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Hidung
: bentuk normal, tidak ada septum deviasi, di kedua lubang hidung
tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut
: perioral tidak sianosis, mukosa mulut tidak kering, lidah tidak kotor,
tepi tidak hiperemis, tonsil Tl/Tl tenang, faring tidak hiperemis.
Leher
: trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar KGB supra-
infra clavicula, cervical posterior dan submandibula tidak teraba membesar.
Thorax
Paru-paru : Inspeksi
: bentuk tampak normal, tampak simetris dalam diam dan pergerakan
nafas, tidak tampak retraksi intercostal.
Palpasi
: stem fremitus kanan, kiri, depan dan belakang sama kuat.
Perkusi
: sonor dikedua lapang paru.
Auskultasi
: suara nafas vesikuler, tidak ada ronki, wheezing +/+.
Jantung
Inspeksi
: tidak tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi
: pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra.
Perkusi
: redup.
Batas jantung atas
: ICS II parasternal line sinistra.
Batas jantung kanan
: midsternum.
Batas jantung kiri
: ICS V midclavicular line sinistra.
Auskultasi
: bunyi jantung I dan II regular, tidak ada murmur dan gallop.
Abdomen
Inspeksi
: tampak datar.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
10
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Palpasi
: supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi
: timpani.
Auskultasi
: bising usus (+) normal.
Genitalia Externa :
tidak diperiksa.
Extremitas
superior et inferior dextra et sinistra tidak ada deformitas, tidak
:
ada edema, kedua akral hangat.
RefleksFisiologis : +/+
Refleks Patologis : -/-
II.4. Pemeriksaan Penunjang
Spirometri : tidak dilakukan
II.5. Diagnosis Kerja
Asma bronkial persisten sedang
II.6. Terapi yang Telah Diberikan
Farmakologik
:
Non farmakologik
:
Salbutamol 3 x 4 mg
- Kontrol ulang 3 hari.
CTM 3 x 4 mg
- Jika serangan memberat dan timbul mendadak,
Dexamethasone 3 x 0,5 mg
OBH 3 x 15 ml
segera berobat ke balai pengobatan terdekat.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
11
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB III DATA KELUARGA DAN LINGKUNGAN
III.1. Status Sosial Anggota Keluarga Tabel III.1.1. Catatan Perorangan Kepala Keluarga dan Anggota Keluarga Jenis Daftar keluarga
Umur
Pekerjaan pokok
Keterangan
kelamin
Tn. A
L
33 tahun
Buruh pabrik semen
Pasien
Ny. L
P
30 tahun
Buruh pabrik
Istri
An. A
L
4 tahun
-
Anak
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
12
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.2. Genogram
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
13
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.3. Riwayat Imunisasi Tabel III.3. Riwayat Imunisasi
Daftar
Jenis
Umur
Keluarga
Kelamin
(tahun)
Tn. A
Laki-laki
33
Ny. L
Perempuan
30
A
Laki-laki
4
Vaksinasi Hep B
BCG
Polio
DPT
Campak
+
+
Tidak diketahui
+
+
+
III.4. Riwayat Pernikahan dan Perceraian Tabel III.4.1. Riwayat Pernikahan dan Perceraian Pernikahan yang 1
Berapa kali
Umur Umur Nama
Pernikahan ke
waktu
Cerai
Catatan
Cerai
waktu
Rujuk memiliki
hidup
mati
menikah anak ke-1
Tn. A
1
28 tahun
29 tahun
-
-
-
-
Ny. L
1
25 tahun
26 tahun
-
-
-
-
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
14
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Tabel III.5.1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Jumlah Jumlah anak yang kelahiran
Jumlah Nama
Jumlah kehamilan
Catatan Masih
Hidup
Mati
abortus
Mati Hidup
Ny. L
1
1
-
-
1
-
Anak lahir secara normal
III.6. Riwayat Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia
Belum ada anggota keluarga yang meninggal dunia
III.7. Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga selama sebulan diperoleh dari hasil pendapatan pasien dan istri sebesar Rp 1.750.000,00. Kebutuhan keluarga rata-rata dalam sebulan :
Untuk makan dan minum: Rp.
750.000,00
Untuk Listrik dan air
: Rp.
100.000,00
Untuk transportasi
: Rp.
300.000,00
Untuk kesehatan
: Rp.
100.000,00
Untuk hal-hal lain
: Rp.
250.000,00
-------------------------- + Total
: Rp 1.500.000,00
Keseimbangan penghasilan / pengeluaran
: cukup
Sisa pendapatan sebesar Rp 250.000,00 ditabung. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
15
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.8. Perilaku Kesehatan 1. Kebiasaan Makan
:
Makanan dimasak oleh istri pasien, dengan bahan yang dibeli dari pasar dan dicuci sebelum dimasak.Biasanya pasien memasak menu makan siang lebih banyak agar dapat dikonsumsi lagi pada malam hari, hal ini dikarenakan oleh kesibukan istri pasien yang juga bekerja sebagai buruh industri. Kadang-kadang pasien membeli makanan jadi dari luar.
Makan pagi
: nasi putih + lauk seadanya (telur mata sapi/tahu/tempe) + sayur
Makan siang
: nasi putih + lauk seadanya (tempe, tahu, telur/ ikan/ayam) + sayur
Makan malam
: sama seperti menu makan siang, kadang-kadang hanya nasi + mie
instan Untuk buah-buahan dan susu diminum sesekali saja. Jadi, penilaian terhadap penggunaan makanan keluarga : gizi tidak seimbang.
2. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih didapatkan dari PAM. Untuk keperluan minum, biasanya air PAM dimasak lebih dulu sampai mendidih. Penilaian air minum secara fisik: baik, kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau. Kebutuhan memasak dan mandi dan mencuci juga berasal dari air PAM.
3. Kebiasaan Kesehatan Lainnya
Kebiasaan mandi keluarga ini 2 kali sehari dengan sabun mandi batang dan 2 kali gosok gigi dengan pasta gigi. Apabila sakit, pasien dan keluarganya minum obat warung. Bila tidak sembuh baru pasien dan keluarganya berobat ke puskesmas.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
16
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.9. Lingkungan dan Kebiasaan Kesehatan Lingkungan III.9.1. Perumahan a. Status rumah
: rumah pribadi
b. Kondisi bangunan 2
Luas bangunan
: 7 m x 4 m = 28 m
Rumah terdiri dari
: 1 lantai
Jumlah ruangan
: 4 ruangan terdiri dari :
1 ruang keluarga yang biasa juga dipakai untuk tidur
1 kamar tidur
1 ruang cuci + kamar mandi + jamban
1 dapur
Dinding rumah
: terbuat dari tembok
Atap rumah
: terbuat dari genteng
Lantai
: sebagian besar terbuat dari keramik, hanya kamar mandi beralaskan semen
Jumlah orang dalam rumah
: 3 orang
Jumlah keluarga dalam rumah
: 1 keluarga
c. Alat kesejahteraan di rumah Pasien mempunyai 1 buah televisi, 1 buah kipas angin, dan 1 buah radio yang berdebu karena jarang dibersihkan. d. Lokasi rumah Lokasi rumah terletak jauh dari jalan raya. Bagian depan rumah pasien mengahadap ke sawah. Di samping kanan dan kiri rumah pasien terdapat sebuah rumah. Letak rumah pasien dengan tetangga di kanan-kirinya berdekatan namun tidak menempel.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
17
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.9.2. Ventilasi
Ventilasi rumah terdiri dari : permanen dan insidentil. Ventilasi terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan dapur.
Insidentil :
4 buah pintunya yang masing-masing berukuran :
Pintu masuk ke rumah
:1,8 m x 1 m = 1,8 m
2
Pintu ke ruang keluarga
:1,8 m x 1 m = 1,8 m
2
Pintu ke kamar pasien
:1,8 m x 1 m = 1,8 m
2
Pintu ke dapur
:1,8 m x 1 m = 1,8 m
2
2
Total 1,8 m x 4 = 7,2 m
2
1 buah jendela besar berukuran 1 m x 0,8 m = 0,8 m ²
Permanen
1 buah ventilasi di atas pintu masuk berukuran 0,5 m x 0,8 m = 0,4 m
2
Luas seluruh ventilasi : 7,2m² + 0,8m² + 0,4 m² = 8,4m² 2
8,4m Persentase = ------------ x 100% = 30 % 28 m² Menurut perhitungan, ventilasi rumah yang ideal adalah lebih dari 10 % dari luas lantai rumah, maka ventilasi rumah ini tergolong cukup.
III.9.3. Pencahayaan
Pencahayaan rumah pasien kurang baik, karena sinar matahari masuk ke dalam rumah hanya melalui kaca jendela dan pintu depan, sehingga rumah pasien kesannya gelap pada siang hari. Sedangkan pencahayaan rumah pada malam hari mengandalkan pencahayaan listrik.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
18
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.9.4. Kamar Tidur Pasien
Pasien lebih sering menggunakan ruang keluarga bersama dengan anggota keluarga lainnya sebagai tempat tidur. Di ruang keluarga terdapat 2 buah kasur, 1 buah meja, dan 1 buah kipas angin. Kamar tidur jarang digunakan oleh pasien karena menurut pasien kamar tersebut terlalu kecil apabila ditempati oleh istri dan anaknya. Kasur berisi kapuk yang dilapisi sprei yang jarang diganti dan dibersihkan. Untuk penerangan kamar tersebut menggunakan 1 buah lampu.
III.9.5. Pembuangan Tinja dan Jamban
1.
Tempat pembuangan tinja
: WC pribadi
2.
Reservoir kakus
: Tinja disalurkan ke septictank
3.
Bagian kakus
: Berupa kakus jongkok, terbuat dari porselin.
Lantai terbuat dari semen, dan dinding terbuat dari tembok (bata) yang sudah disemen.
III.9.6. Kamar Mandi
Kamar mandi ada di dalam rumah, menjadi satu dengan jamban dan dipakai hanya untuk keluarga sendiri. Berlantai semen. Terdapat 1 tempat penampungan air.
III.9.7. Dapur
Terdapat sebuah dapur berdinding tembok dengan lantai yang terbuat dari porselen. Pada bagian atap hanya ditutupi oleh genteng tanpa plavon sehingga asap dari dapur dapat keluar. Terdapat sebuah pintu ke arah kamar mandi. Dapur memiliki 1 buah kompor gas, 1 buah dispenser beras, 1 buah lemari piring, 1 buah ember untuk menampung air minum.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
19
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.9.8. Pembuangan Sampah dan Kotoran
Sampah di kumpulkan di samping rumah kemudian diangkut ke tempat lain.Air kotor dialirkan ke selokan yang bermuara di halaman depan berjarak 5 meter di depan rumahnya.
III.9.9. Halaman Rumah
Ada halaman rumah 2 m x 6 m yang digunakan sebagai teras
III.10. Denah Lokasi U
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
20
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
III.11. Denah Rumah U
Keterangan : pintu : jendela dan ventilasi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
21
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB IV RESUME DAN PERMASALAHAN
IV.1. Resume
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 33 tahun dengan keluhan mendadak sesak nafas sejak 1 hari yang lalu saat pasien sedang beristirahat di rumah setelah pulang bekerja. kurang lebih selama 10 menit, tidak bertambah berat dengan berbaring atau bekerja, tidak disertai rasa sakit pada dada yang menjalar dan disertai bunyi mengi saat bernafas. Selain itu pasien juga mengeluh batuk berdahak, dahak berwarna jernih, kental dan sulit dikeluarkan. Tidak ada darah pada dahak. Sejak 1 bulan terakhir serangan bertambah sering dan semakin memberat.Serangan sering timbul saat bila pasien kelelahan. Pasien mengaku sejak 1 bulan terakhir bekerja lebih sering daripada biasanya. Dari yang sebelumnya hanya 3 kali / minggu menjadi sebanyak 5 kali / minggu. Hal ini diperberat dengan lingkungan dalam rumah seperti meja dan kipas angin yang berdebu serta kasur dan sprei yang digunakan pasien untuk tidur tidak pernah dibersihkan oleh karena kesibukan pasien dan istrinya. Pasien mengatakan jarang terserang sesak nafas pada saat bekerja meskipun pasien adalah seorang buruh pabrik semen. Di keluarga pasien tidak ada yang merokok. Keluarga pasien juga tidak memelihara hewan peliharaan. Pasien jarang berobat ke puskesmas kecuali sedang mengalami serangan berat. Hal ini disebabkan karena menurut pasien aktivitas sehari-harinya tidak terganggu bila hanya serangan ringan. Ayah pasien juga menderita penyakit seperti ini. Pasien mengaku sesak nafas mulai dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Jika serangan timbul, pasien biasanya berobat ke puskesmas dan minta untuk di uap. Setelah di uap, pasien merasa lebih baik. Dalam 1 tahun biasanya pasien mendapat serangan sekitar 7 kali.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
22
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Riwayat Merokok
: disangkal dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Riwayat Makan
: frekuensi 3x/hari, porsi cukup, nafsu makan pasien tidak terganggu.
Riwayat Buang Air Kecil (BAK) : lancar, frekuensi 3-5x/hari. Riwayat Buang Air Besar (BAB) : lancar, frekuensi 1x/hari.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Tanggal 5 Juni 2012
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Status gizi
: Normal
Status generalis
:
o
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
o
Nadi
: 110 x/menit
o
Frekuensi nafas
: 38 x/menit
o
Suhu tubuh
: 36,5 C
0
Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, jantung, abdomen, ekstremitas serta status neurologis
tidakada kelainan.
Paru
: wheezing +/+
Tanggal 9 Juni 2012
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
Status gizi
: Normal
Status generalis
:
o
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
o
Nadi
: 80 x/menit
o
Frekuensi nafas
: 25 x/menit
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
23
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
o
0
Suhu tubuh
: 36,7 C
Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, jantung, abdomen, ekstremitas serta status neurologis
tidakada kelainan.
Paru
: wheezing +/+ berkurang
Pemeriksaan penunjang
Spirometri : tidak dilakukan
Diagnosis
Asma bronkial persisten sedang
Terapi
Farmaologik
:
Salbutamol 3 x 4 mg
CTM 3 x 4 mg
Dexamethasone 3 x 0,5 mg
OBH 3 x 15 ml
Non farmakologik
:
Kontrol ulang 3 hari.
Jika serangan memberat dan timbul mendadak, segera berobat ke balai pengobatan terdekat.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
24
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
IV.2. Permasalahan IV.2.1. Masalah Klinis IV.2.1.1. Farmakologis :
Pasien tidak berobat secara teratur ke puskesmas, hanya berobat jika sesak nafas berat dan tidak teratur minum obat. IV.2.1.2. Non Farmakologis :
Perilaku pasien yang jarang membersihkan tempat tidurnya.
Perilaku pasien yang jarang membersihkan debu-debu yang menempel pada barangbarang di rumahnya seperti meja dan kipas angin.
Perilaku pasien yang belum dapat menghindari kelelahan karena frekuensi pekerjaannya yang bertambah.
IV.2.2. Masalah Non Klinis : IV.2.2.1. Masalah Pasien :
Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit asma (pengertian, penyebab, kesembuhan, kekambuhan, pencegahan, dan pengobatan). IV.2.2.2. Masalah Keluarga :
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan penyakit asma kurang sehingga menyebabkan sering kambuhnya penyakit asma pasien.
Ayah pasien menderita asma, di mana asma merupakan penyakit keturunan. IV.2.2.3. Masalah Kesehatan Lingkungan
Rumah terlihat kotor, karena jarang dibersihkan sehingga banyak debu.
Pencahayaan alami sangat kurang sehingga suasana rumah tampak gelap.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
25
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
IV.3. KerangkaMasalah
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
26
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB V ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
V.1. Alternatif Pemecahan Masalah Klinis V.1.1. Masalah Farmakologis
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asma yang diderita oleh pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran, ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk berobat secara teratur. V.1.2. Masalah Non Farmakologis
1. Menyarankan kepada pasien untuk rajin membersihkan tempat tidurnya dan mengganti sprei minimal 2 minggu sekali. 2. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk membersihkan debu di rumah dan perabotan seperti meja / kipas angin secara rutin. 3. Menyarankan pasien agar jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja dan selalu menggunakan masker apabila bekerjamengingat pekerjaan pasien sebagai buruh di pabrik semen serta selalu membawa obat asma bila pergi bekerja.
V.2. Alternatif Pemecahan Masalah Non Klinis V.2.1. Masalah Pasien
Memberikan edukasi kepada pasien bahwa, penyakit asma tidak dapat sembuh, bersifat genetik, hanya dapat dikurangi gejalanya dengan meminum obat asma dan menjelaskan kepada pasien bahwa faktor pencetus seperti debu dan kelelahan dapat mencetuskan timbulnya serangan asma.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
27
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
V.2.2. Masalah Keluarga
1. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien bahwa penyakit asma tidak dapat sembuh, dan dapat diturunkan ke anggota keluarga, penyakit tersebut dapat dikontrol dengan mengurangi faktor pencetus (debu dan kelelahan) dan meminum obat asma. Selain itu, keluarga juga dianjurkan untuk membuat jadwal berobat rutin agar tidak mengganggu pekerjaannya. 2. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala serupa, dianjurkan untuk segera berobat ke puskesmas. V.2.3. Masalah Kesehatan Lingkungan
1. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu gunakan penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah. 2. Menyarankan agar jendela dan pintu selalu dibuka pada pagi hari agar sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
28
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan pasien di Puskesmas Mauk tanggal 5 Juni 2012 dan kunjungan rumah pada tanggal 9 Juni 2012, diketahui bahwa pasien menderita penyakit asma bronkial dengan serangan asma yang semakin sering kambuh sejak 1 bulan terakhir. Faktor pencetus yang dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya penyakit asma pada pasien ini yaitu debu dan kelelahan. Pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap penyakit ini kurang, sehingga sikap dan perilaku pasien dan keluarganya kurang mendukung upaya pengobatan. Hal ini ditunjukkan dengan sikap pasien yang tidak berobat secara teratur dan t idak mengonsumsi obat-obatan secara teratur pula. Keluarga juga tidak memberi motivasi kepada pasien untuk berobat secara teratur. Kondisi rumah dan lingkungan di sekitarnya juga mempengaruhi kekambuhan asma pasien. Ini dikarenakan kondisi rumah khususnya kamar pasien jarang dibersihkan sehingga berdebu, perabot rumah tangga seperti kipas angin dan meja juga sangat berdebu. Pasien juga jarang membersihkan dan mengganti sprei tempat tidurnya.
Alternatif jalan keluar yang dapat pasien lakukan antara lain: A. Alternatif Pemecahan Masalah Klinis
Farmakologis
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asmayang diderita oleh pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran, ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluargauntuk berobat secara teratur.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
29
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Non Farmakologis 1. Menyarankan kepada pasien untuk rajin membersihkan tempat tidurnya dan
mengganti sprei minimal 2 minggu sekali. 2. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk membersihkan debu di rumah dan perabotan seperti meja / kipas angin secara rutin. 3. Menyarankan pasien agar jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja dan selalu menggunakan masker apabila bekerjamengingat pekerjaan pasien sebagai buruh di pabrik semen serta selalu membawa obat asma bila pergi bekerja.
B. Alternatif Pemecahan Masalah Non Klinis
Masalah pasien
Memberikan edukasi kepada pasien bahwa, penyakit asma tidak dapat sembuh, bersifat genetik, hanya dapat dikurangi gejalanya dengan meminum obat asma dan menjelaskan kepada pasien bahwa faktor pencetus seperti debu dan kelelahan dapat mencetuskan timbulnya serangan asma.
Masalah Keluarga
1. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien bahwa penyakit asma tidak dapat sembuh, dan dapat diturunkan ke anggota keluarga, penyakit tersebut dapat dikontrol dengan mengurangi faktor pencetus (debu dan kelelahan) dan meminum obat asma. Selain itu, keluarga juga dianjurkan untuk membuat jadwal berobat rutin agar tidak mengganggu pekerjaannya. 2. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala serupa, dianjurkan untuk segera berobat ke puskesmas.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
30
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012
Masalah Kesehatan Lingkungan
1. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu gunakan penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah. 2. Menyarankan agar jendela dan pintu selalu dibuka pada pagi hari agar sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
VI.2. Saran
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asmayang diderita oleh pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran, ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluargauntuk berobat secara teratur. 2. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu gunakan penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah. 3. Menganjurkan pasien untuk menghindari debu dan aktivitas fisik yang terlalu berat untuk menghindari kelelahan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012
31