THINKING KULIAH 11 Ayu Riana Sari, M.Si, Psi
Thinking Thinking merupakan pengaturan kognitif atau manipulasi terhadap informasi yang datangnya baik dari lingkungan maupun dari simbol-simbol yang tersimpan di long-term memory (Morgan & King, 1986). The mental process of manipulating information mentally by forming concepts, solving problems, making decisions, and reflecting critically or creatively (King,2011)
Concept
.
Struktur Konsep 1.
Model klasik Semua contoh dari suatu konsep berbagi properti atau ciri yang terdefinisikan.
2.
Model prototipe Penentuan suatu benda termasuk ke dalam suatu konsep melalui perbandingan dgn item yg paling mirip dalam kategori.
Hirarki Konsep Menurut Eleanor Rosch , terdapat 3 level konsep berdasarkan jumlah anggota:
1. Superordinate concept 2. Basic concept 3. Subordinate concepts
• Superordinate Concept
- Tingkat abstrak dimana anggota dari suatu kategori berbagi beberapa ciri yg sama. • Basic Concept
- Tingkat konsep yg paling luas, dimana objek berbagi atribut / ciri sama yg mudah dibedakan dalam suatu konsep. - Suatu tingkatan dimana orang dpt dengan mudah mengkategorikan sesuatu.
• Subordinate Concept
- Tingkat kategorisasi di bawah tingkat basic dimana atribut / ciri spesifik dimiliki oleh anggota dari suatu kategori.
Kendaraan
Mobil, kapal, pesawat
Mobil balap, mpv, van Kapal layar, kapal motor, kayak Pesawat jet, pesawat terbang
Konsep Natural = Basic • Konsep yg mudah dipelajari dibandingkan konsep yg lain
lebih natural. • Memiliki tingkat yg sedang berkaitan dengan jumlah
anggota yg masuk ke dalam suatu konsep.
Basic concept mudah dipelajari, karena : Menurut Eleanor Rosch (1973) : • Berbagi banyak atribut • Anggotanya berbagi bentuk yg sama • Anggotanya berbagi gerakan yg sama • Mudah diberi nama
PROBLEM SOLVING Yaitu upaya untuk mencari cara yg tepat dalam mencapai tujuan saat tujuan tsb tidak tersedia (Santrock, 2005).
Yaitu proses kognitif dimana informasi digunakan untuk mencapai tujuan yg dihalangi oleh beberapa rintangan (Lahey, 2007)
Langkah Pemecahan Masalah 1. 2. 3.
4.
Cari dan tentukan masalah Kembangkan strategi pemecahan masalah yg baik Evaluasi solusi Berpikir ulang dan mendefinisikan kembali masalah serta solusi
Strategi pemecahan masalah a.
Subgoaling - Membagi permasalahan ke dalam beberapa bagian. - Melibatkan penetapan tujuan antara atau masalah yg menempatkan kita pada posisi yg mempermudah untuk mencapai tujuan akhir.
b.
Algoritma - Suatu aturan atau strategi yg apabila diterapkan scr tepat, pasti akan dapat memecahkan suatu masalah.
c.
Heuristik - Strategi yg memberikan suatu solusi namun belum tentu dapat memberikan jawaban suatu permasalahan.
Hambatan pemecahan masalah 1. Fiksasi (fixation) Menggunakan strategi sebelumnya dan gagal untuk melihat masalah dari cara pandang yg baru a. Fiksasi fungsional (functional fixated) Terfiksasi pada fungsi benda ttt b. Mental set Terfiksasi pada cara pemecahan masalah ttt yg berhasil di masa lampau 2. Evaluasi solusi yg tidak tepat 3. Motivasi 4. Emosi
Perbedaan pakar dan pemula Santrock (2005) :
Knowledge base
Domain memory Strategies
Deliberate practice
CRITICAL THINKING Yaitu berpikir scr reflektif dan produktif serta dengan mengevaluasi data (Santrock, 2005) 2 karakteristik orang yg berpikir kritis : a. Mindfulness Terus menciptakan ide baru, terbuka pada informasi baru, menyadari ada lebih dari satu sudut pandang. b.
Open-Mindedness - Terbuka pada adanya kemungkinan sudut pandang lain dalam melihat sesuatu. - “Knowing what it is you don’t know”
Critical Thinking • The ability to question the assumptions, evaluate and
integrate evidence, relate the evidence to a theory or an opinion, • Consider alternative interpretations, • And reach conclusions that can be defended as reasonable or plausible.
REASONING Yaitu aktifitas mental yg mengubah informasi untuk mencapai suatu kesimpulan (Santrock, 2005)
Yaitu proses dimana sso menghasilkan dan mengevaluasi pendapat/argumen dan keyakinan (Anderson, 1985; Holyoak &Spellman, 1993)
Penalaran induktif -
Yaitu penalaran dari yg bersifat khusus ke yg bersifat lebih umum.
-
Yaitu Observasi spesifik ke proposisi yg lebih umum.
-
Berpegang pada probabilitas shg tidak sepenuhnya benar.
Inductive Thinking
Penalaran deduktif - Yaitu penalaran dari yg bersifat umum ke yg bersifat khusus. - Yaitu penalaran logis dgn menarik kesimpulan dari
sejumlah asumsi atau premis (dasar pemikiran). - Contoh : Silogisme (2 premis yg mengarah pada
kesimpulan logis)
Deductive Thinking
DECISION MAKING • Melibatkan proses mengevaluasi pilihan dan
membuat keputusan diantara pilihan tersebut. • Model proses informasi :
a. Utility Nilai kegunaan dari hasil tiap-tiap pilihan. b. Probability Kemungkinan untuk mendapatkan hasil.
Hal-hal yg mempengaruhi pengambilan keputusan : 1. Confirmation bias Kecenderungan untuk mencari dan menggunakan informasi yg mendukung pendapat kita. • Paying attention to information that confirms
one’s own belief. Examples: • Homosexuality is genetic. • Smoking is not harmful. (Regardless of the research)
2. Belief perseverance Kecenderungan untuk berpegang pada keyakinan ketika dihadapkan pada data yg berseberangan. • Clinging to one’s initial conception after the basis
on which they were formed has been discredited. Confirmation bias contributes to belief perseverance. Examples: You continue smoking even though research shows it is definitely connected to lung cancer.
3. Overconfidence bias Kecenderungan untuk lebih memiliki kepercayaan diri pada penilaian dan keputusan daripada berdasarkan probabilitas dan pengalaman masa lalu. • The tendency to overestimate one’s ability to
predict the future. Examples: • I knew you were going to have a divorce.
4. Hindsight bias Kecenderungan untuk melaporkan secara salah setelah sebelumnya scr akurat memprediksikan suatu kejadian.
5. Availability heuristic Prediksi ttg kemungkinan suatu kejadian berdasarkan kemudahan untuk mengingat atau membayangkan kejadian yg serupa. Exaggerating the Improbable Estimating the likelihood of events based on their availability in memory. We assume such events are common. Example: • If it happened in the past, then it will happen now. • I had an accident on the freeway, then I can’t drive on the freeway.
6. Representativeness heuristic Kesalahan pengambilan keputusan berdasarkan seberapa mirip sesuatu dengan prototipe dibandingkan dengan relevansinya dgn situasi terkait.
A rule of thumb for judging the likelihood of things in terms of how well they seem to represent, or match particular prototypes. Examples: • Believing that someone is famous or important because of how well he is dressed.
DAFTAR PUSTAKA • Feldman, Robert S. Essentials of Understanding
Psychology. Sixth Edition. McGraw-Hill. New York (2005) • Wittig, Arno F. Introduction to Psychology. Second
Edition. Schaum’s Outlines.McGraw-Hill. (2001).