TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN Jl. KECUBUNG V DUREN SAWIT Telp. 021-22086997 Email :
[email protected] :
[email protected]
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi, dengan ini Kurikulum SMA Kristen Berkat Tahun Pelajaran 2017/2018 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.
Jakarta, Juli 2017 Kepala SMA Kristen Berkat,
Ketua Komite Sekolah,
...................................... ......................................
Mian Nauli SH
Mengetahui/menyetujui Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur
H. Muh.Roji NIP.196712082000031002 NIP.196712082000031002
,
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat karunia dan kasih-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan untuk selanjutnya disebut Kurikulum SMA Kristen Berkat Jakarta. Kurikulum SMA Kristen Berkat memuat sejarah singkat, Visi Sekolah, Misi Sekolah, Tujuan Sekolah, Struktur Kurikulum, Bahan Ajar, Ketuntasan Belajar dan Kalender Pendidikan. Kurikulum ini menjadi pedoman Operasional Pelaksanaan Pendidikan di SMA Kristn Berkat Jakarta pada tahun pelajaran 2017/2018. Kurikulum ini merupakan implementasi Permendiknas No. 22 23 dan 24 tahun 2006. Disusun bersama Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Nara Sumber, dan kompenen pendidikan lainya dengan memperhatikan kondisi s ekolah dan lingkungan. Hasilnya tersusun dalam bentuk Kurikulum SMA Kristen Berkat Jakarta Kelas X,XI,XII. Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Kristen Berkat, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan anlisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, Juli 2017 Kepala Sekolah,
Mian Nauli SH
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ...............................................................................................
i
Kata Pengantar .......................................................................................................
ii
Daftar Isi ................................................................................................................
iii
BAB I.
Pendahuluan a. Latar Belakang .............................................................................
1
b. Analisis SWOT SMA Kristen Berkat ..........................................
3
c. Landasan Hukum ..........................................................................
4
d. Tujuan Penyusunan Kurikulum ....................................................
6
e. Prinsip Pengembangan KTSP .......................................................
8
BAB II. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan a. Tujuan Pendidikan ........................................................................
10
b. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SMA Kristen Berkat ...............
10
c. Tujuan Pendidikan SMA Kristen Berkat........................................
11
BAB III. Struktur dan Muatan Kurikulum A. Kerangka Dasar...................................... .....................................
13
B. Struktur Kurikulum ..................................................................... 1. Kurikulum X,XI,XII 2. C. Muatan Kurikulum 1. Kurikulum .............................................................................
14
2. Muatan Lokal ........................................................................
27
3. Pengaturan Waktu belajar......................................................
28
4. Ketuntasan Belajar.................................................................
29
5. Penilaian ...............................................................................
30
6. Kenaikan kelas dan kelulusan ...............................................
34
Kurikulum SMA Kristen Berkat
7. Peminatan dan Lintas Minat...................................................
39
8. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) ............................
39
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global...............
41
10. Mekanisme Mutasi Keluar Siswa.............................................
42
BAB IV. Kalender Pendidikan .....................................................................................
43
A. Permulaan Waktu Belajar........................................................................
43
B. Waktu Belajar...........................................................................................
43
C. Libur Sekolah...........................................................................................
44
D. Rencana Kegiatan.....................................................................................
46
E. Pengembangan RPP..................................................................................
47
F. Jadwal Pelajaran........................................................................................
50
G. Daftar Nama Guru....................................................................................
51
BAB V. Penutup a. Kesimpulan ....................................................................................
Lamporan – lampiran
Kurikulum SMA Kristen Berkat
52
RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMA KRISTEN BERKAT
A. KEGIATAN REVISI DAN PELAKSANAAN ANALISIS
Pengembangan Kurikulum
SMA KRISTEN BERKAT Tahun Pelajaran 2017/2018
merupakan hasil revisi dan pengembangan dari kurikulum tahun pelajaran 2017/2018. Revisi dilaksanakan dengan cara: a. Pelaksanaan IHT dari tanggal 19 sampai dengan 20 Juni 2016 tentang pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan implementasi Kurikulum 2013. b. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaa revisi secara keseluruhan pada tanggal 21 Juni 2017 2. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada keseluruhan batang tubuh dokumen 1 dan dokumen 2 sesuai dengan pemanfaatan hasil analisis kondisi ri il dan Kurikulum 2013.
B. HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN
No.
Komponen
Kurikulum 2015-2016
Kurikulum 2016/2017
1.
Landasan
Landasan kurikulum 2013.
2.
Pengembangan Kurikulum
3.
Struktur
Landasan kurikulum 2013. Disesuaikan Analisis kondisi riil sekolah dan Karakteristik Alokasi waktu
Pengembangan dalam implementasi Kurikulum 2013 Penambahan alokasi waktu:
Kurikulum
Kelas X: -
menggunakan struktur kurikulum 2013 dengan penambahan mata pelajaran Conversation di Mata Pelajaran Wajib B.
-
Mata Pelajaran Prakarya diisi dengan keterampilan dan
Kurikulum SMA Kristen Berkat
No.
Komponen
Kurikulum 2015-2016
Kurikulum 2016/2017 Pendidikan Kewirausahaan.
4.
5.
Ketuntasan
KKM untuk setiap mata
Ketuntasan Belajar untuk semua mata
Belajar
pelajaran mencakup
pelajaran disesuaikan dengan tuntutan
untuk semua aspek.
Kurikulum 2013 dengan minimal baik
KKM untuk kelas X
untuk semua domain sikap,
adalah 75% (3)
pengetahuan, dan keterampilan.
Kenaikan Kelas
Melengkapi syarat
Kenaikan kelas disesuaikan dengan
dan Kelulusan
kenaikan kelas dan
Permendikbud Nomor 66 Tahun
kelulusan ujian sekolah
2013 tentang Standar Penilaian
dan penjurusan, dan peminatan. Kenaikan kelas bagi kelas X disesuaikan dengan Standar Penilaian.
6.
RPP
Khusus untuk kelas X,
Semua RPP disusun berdasarkan
RPP disusun
pembelajaran menggunakan
berdasarkan
pendekatan saintifik dengan
pembelajaran dengan
menyajikan pengetahuan yang faktua,
pendekatan saintifik
konseptual, dan prosedural (kelas X),
dengan materi yang
serta metakoginitif (kelas XI dan XII)
faktual, konseptual, dan
yang mencakup domain sikap,
prosedural dengan
pengetahuan, dan keterampilan
mencakup domain
dengan menerapkan penilaian
sikap, pengetahuan, dan
autentik.
keterampilan, serta menerapkan penilaian autentik Kurikulum SMA Kristen Berkat
No.
Komponen
7.
Kalender Pendidikan
Kurikulum 2015-2016 Waktu belajar
Kurikulum 2016/2017 Dengan adanya lintas minat, maka waktu belajar untuk menjadi lebih banyak
Kurikulum SMA Kristen Berkat
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk
mengemban
fungsi
tersebut
pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di SMA untuk termasuk SMA Kristen Berkat , dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada (kurikulum 2017/2018) maka SMA Kristen Berkat perlu melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
2
Memperhatikan kondisi riil SMA Kristen Berkat yang berada di lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan Kurikulum SMA Kristen Berkat tahun pelajaran 2017/2018 mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Kerangka Dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Kristen Berkat; 2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Kristen Berkat yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik; 3. Kurikulum SMA Kristen Berkat dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2016/2017, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum 2013. 4. Kalender pendidikan SMA Kristen Berkat disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2017/2018.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
menjadi acuan bagi satuan pendidikan
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Kristen Berkat dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
3
B. Analisis SWOT SMA Kristen Berkat Jakarta
Kekuatan SMA Kristen Berkat Jakarta adalah sebagai berikut:
1)
Sekolah berada di lokasi yang strategis.
2)
Jumlah Guru sebanyak 12 orang sehingga sangat memadai untuk membimbing 3 rombongan belajar.
3)
Kualifikasi guru 100 % lulusan S1.
4)
Tenaga administrasi 1 orang.
5)
Penjaga sekolah 2 orang.
6)
Tersedianya lapangan olah raga lengkap dengan fasilitas olah raga yang cukup memadai.
7)
Ruang
perpustakaan
yang
menyediakan
buku-buku
penunjang
pembelajaran yang memadai dan dilengkapi dengan internet. 8)
Lahan pertamanan di sekitar sekolah yang sejuk.
9)
Imput siswa relatif baik.
10) Tersedia lab komputer dilengkapi dengan internet.
Kelemahan SMA Kristen Berkat jakarta yang perlu mendapatkan perhatian:
1)
Luas lahan yang tidak standar.
2)
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) belum maksimal.
3)
Partisipasi komite sekolah belum maksimal, budaya sekolah belum mantap.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
4
Peluang SMA Kristen Berkat Jakarta :
1)
Perhatian Yayasan dan Pemda terhadap pembiayaan pendidikan memadai.
2)
Berada di lingkungan kompleks Pendidikan Yayasan Pendidikan Berkat (SD-SMA Kristen Berkat),
3)
Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis.
Ancaman yang dihadapi SMA Kristen Berkat Jakarta :
1)
Persaingan prestasi antar SMA di lingkungan Kec. Duren Sawit sangat ketat.
2)
Derasnya arus informatika (warnet) di sekitar lingkungan sekolah dapat mengganggu pembentukan sikap dan kebiasaan siswa.
Berdasarkan analisis kondisi sekolah di atas, SMA Kristen Berkat Jakarta menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk memberi kesempatan peserta didik: a)
Beriman Dan bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, memahami dan menghayati serta mengamalkan ajaran agama.
b)
Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta sembilan kecerdasan holistik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
c)
Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
d)
Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup sehat.
e)
Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan keseimbangan ekosistem (harmoni).
f)
Hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain, dan
g)
Membangun menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
5
C. Landasan Hukum
1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Kurikulum SMA Kristen Berkat
6
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentangStandar Penilaian 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 15. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Kristen Berkat Tahun Pelajaran 2014-2015 16. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013. 17. Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 18. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 62 tahun 2014 tentang kegiatan ektrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 19. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 63 tahun 2014 tentang kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 20. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 64 tahun 2014 tentang peminatan pada pendidikan menengah antara lain dinyatakan bahwa : Pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa peminatan pada SMA/MA terdiri atas : 1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Peminatan Bahasa dan Budaya, dan 4. Peminatan keagamaan Kurikulum SMA Kristen Berkat
7
21. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan nomor 59 tahun 2014 tentang peran guru TIK & guru KKPI dalam implementasi kurikulum 2013.
D. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Kurikulum SMA Kristen Berkat disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Kristen Berkat bertujuan untuk : 1.
Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Kristen Berkat dilaksanakan pendalaman agama Kristen.
2.
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Kristen Berkat disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler ., Pembinaan Kegiatan Kepramukaan, dan Kegiatan Keagamaan.
3.
Menghasilkan
lulusan
yang
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang Seni yang menjadi. Membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok. 4.
Mengembangkan Kurikulum
SMA Kristen Berkat secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku. 5.
Meningkatkan
toleransi
dan
kerukunan
umat
beragama,
dan
memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai Kurikulum SMA Kristen Berkat
8
dengan kompetensi Inti yang diharapkan melalui kegiatan bukti sosial dan keagamaan. 6.
Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut antara lain, TIK, karya tulis, dan simposium khusus peserta didik.
7.
Menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
8.
Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti.
9.
Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Mendorong dan membimbing peserta didik agar mau memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat, serta mampu menunjang kelestarian keragaman budaya melalui pembiasaan yang baik di sekolah. 11. Mengarahkan peserta didik kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender, antara lain melalui kegiatan bakti sosial, debat, atau diskusi.
D.
Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum SMA Kristen Berkat Jakarta ini dikembangkan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompeetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan penyususnan kurikulum yang disusun oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
9
Kurikulum ini dikembangkan berdasaaarkan berdasaaarkan prinsip sebagai berikut : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Tuhan yang Maha Esa, berakhluka mulia, sehat, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan nejadi warga negara yang pancasilais, serta bertanggung bertanggung jawab. 2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang j enjang dan jenis pendidkian, serta menghargai menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan jender. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, tekonoligi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Penegembangan
kurikulum
dilakukan
dengan
melibatkan
pemangku
kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup, termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik dan ketarmpilan vocasional adalh kebutuhan yang penting atau suatu keharusan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan berkesinambungan antar semua semua jenjang pendidikan.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
10
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang sejalan dengan arah perkembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah, untuk membangun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara dua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan memberdayakan sejalan dengan falsafah negara kita Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
1
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.
B. Visi
1.
Visi
“UNGGUL DALAM “UNGGUL DALAM PRESTASI PRESTASI YANG BERLANDASKAN BERLANDASKAN IMAN DAN MORAL” Indikator : 1. Unggul dalam iman 2. Unggul dalam moral 3. Unggul dalam intelektual 4. Unggul dalam prestasi non akademik 5. Unggul dalam pengembangan kreativitas dan kecakapan hidup
2.
Misi
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas, yaitu :
Kurikulum SMA Kristen Berkat
12
1.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
2.
Menerapkan disiplin dan tata krama
3.
Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah
4.
Melaksanakan bimbingan dan latihan kepada siswa yang berbakat seni, olah raga dan IPTEK
5.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa dalam membaca
C. Tujuan Pendidikan SMA Kristen Berkat Jakarta
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Kristen Berkat Propinsi DKI JAKARTA adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai; 2. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dengan menerapkn pembelajaran saintifik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta melakukan penilaian autentik; 3. Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing; 4. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan kegiatan kepramukaan bagi seluruh warga, melalui kegiatan Gugus Depan, MOS, dan Kegiatan Akhir Pekan; 5. Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
Kurikulum SMA Kristen Berkat
13
6. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga sekolah; 7. Meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik melalui berbagai kegiatan dan pembiasaan.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
1
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menegah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu kelulusan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan. Program
pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuaruan, dan Pendidikan Khusus. Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah pertama (SMP), dan Sekolah menengah Atas (SMA). Pendidikan Kejuruan terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan khusus meliputi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dan terdiri atas delapan kelainan berdasarkan ketunaa. Pada program pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang setara, jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 45 menit. Jenis program pendidikan di SMA dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yangwajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh kebijakan Dinas Setempat dan kebutuhan sekolah. Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan
dalam
struktur
kurikulum.
Setiap
satuan
pendidikan
dimungkinkan manambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping memanfaatkan Kurikulum SMA Kristen Berkat
15
mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan
pendidikan
diperkenankan
mengadakan
penyesuaian-penyesuaian.
Misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
A. Kerangka Dasar
Tahun Pelajaran2017/2018 SMA Kristen Berkat
struktur kurikulum
mengacu kepada Kurikulum 2013 untuk kelas X dan kelas XI. Oleh sebab itu, kelompok mata pelajaran di SMA Kristen Berkat mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:
No.
Domain
Kompetensi Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
1.
Sikap
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memiliki prosedural,
2.
Pengetahuan
pengetahuan dan
faktual,
metakognitif
konseptual, dalam
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
3.
Keterampilan
Kurikulum SMA Kristen Berkat
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
16
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti (KI) yang dikelompokan kedalam domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta dirumuskan kedalam tiap jenjang kelas yang berbeda (kelas X, XI, dan XII). Selanjutnya, KI-KI tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar (KD) untuk dirumuskan menjadi materi pembelajaran. Rumusan KI dan KD tercantum pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI) , serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran Pengorganisasian kelas pada SMA Kristen Berkat terdiri atas; 1) kelas X dan XI yang melaksanakan kurikulum 2013 peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IIS), serta lintas minat yang didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik; dan 2) Kelas XII yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006 dengan program Ilmu Pengetahuan Sosial. 1)
Kurikulum Kelas X (sepuluh)
a. Kelas X terdiri atas peminatan Ilmu Ilmu Sosial, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik yang dilaksanakan melalui kegiatan MOS, dan kegiatan Gugus Depan bagi siswa yang berminat.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
17
Jumlah mata pelajaran di kelas X ada 16 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas minat. b. Struktur Kurikulum SMA Kristen Berkat
Kelas X disajikan dalam
tabel 1 berikut :
Tabel 1 : Struktur Kurikulum Kelas X Alokasi Waktu Mata Pelajaran
Smt. 1
Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
2
2
3
3
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8.
Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10.
Bahasa Mandarin
2
2
26
26
18
18
44
44
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
Kurikulum SMA Kristen Berkat
18
c. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan. Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Kristen Berkat kelas X tercantum pada tabel 2.
Tabel 2 : Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas X SMA Kristen Berkat Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelompok A dan B (Wajib)
Smt. 1
Smt.2
26
26
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
I
1
Geografi
3
3
2
Sejarah
3
3
3
Sosiologi
3
3
4
Ekonomi
3
3
2
2
40
40
40
40
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu Jumlah
Jam
Pelajaran
yang
Ditempuh per Minggu
Harus
d. Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata
pelajaran
Lintas Minat untuk peserta di masing-masing peminatan dapat Kurikulum SMA Kristen Berkat
19
memilih dua mata pelajaran di peminatan lain dengan ketentuan seperti tercantum pada tabel 3 berikut:
Tabel 3: Daftar mata pelajaran pilihan lintas minat Peserta didik yang memililih Peminatan
Dapat
KELAS X-XI-XII
memilih
18 ORANG
dua mata pelajaran diantara berikut :
2) Kurikulum Kelas XI (sebelas)
a. Kelas XI terdiri atas peminatan Ilmu Ilmu Sosial, dan Lintas Minat sesuai dengan kondisi peminatan di kelas X, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan Kepramukaan yang diwujudkan melalui kegiatan akhir pekan tentang penghayatan dan pengamalan esensi kepramukaan. b. Jumlah mata pelajaran di kelas X ada 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat. c. Struktur Kurikulum SMA Kristen Berkat Kelas XI disajikan dalam tabel 4 berikut :
Kurikulum SMA Kristen Berkat
20
Tabel 4 : Struktur Kurikulum Kelas XI SMA KRISTEN BERKAT
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Smt. 1
Smt.2
3
3
2
2
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
2
2
3
3
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8.
Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
10.
Bahasa Mandarin
2
2
26
26
20
20
46
46
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
Kurikulum SMA Kristen Berkat
21
3) Kurikulum Kelas XII (dua belas) NO
Komponen
Kelas & Alokasi
A.
Mata Pelajaran
1
Pendidikan Agama
2
2
Pendidikan Kewarganegaraan
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
Bahasa Inggris
4
5
Matematika
4
6
Sejarah
3
7
Geografi
4
8
Ekonomi
5
9
Sosiologi
4
10
Seni Budaya
2
11
Pendidikan Jasamani, Olahraga
2
dan Kesehatan 12
Ketrampilan/Tenologi
Informasi
2
& Komunikasi B.
C.
Muatan Lokal
2
Kewirausahaan
2
Pengembangan Diri
2*)
1) Bahasa Mandarin 2) Ekstrakurikuler 3) Conversation Jumlah
42
Struktur mata pelajaran peminatan dalam Kurikulum SMA Kristen Berkat tercantum dalam tabel 5.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
22
Tabel 5 : Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas XI Kristen Berkat
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelompok A dan B (Wajib)
Smt. 1
Smt.2
26
26
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Ilmu-ilmuSosial 1
Geografi
4
4
2
Sejarah
4
4
3
Sosiologi
4
4
4
Ekonomi
4
4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
2
2
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu
44
44
44
44
II
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
LintasMinat Peserta didik di kelas XI menentukan pilihan mata pelajaran lintas minat satu dari dua pilihannya di kelas X, sehingga proses pembelajaran untuk lintas minat peserta didik kelas XI berdasarkan pilihan tersebut dengan mata pelajaran yang sama seperti pada table 3 di atas.
4) Pindah Peminatan atau Pindah Lintas Minat
Peserta didik yang telah menentukan pilihan peminatan atau lintas minat tertentu diawal tahun pelajaran kelas X, dapat mengajukan pindah peminatan atau mengganti mata pelajaran lintas minatnya paling lambat pada akhir semester 1 (satu), dan harus melakukan matrikulasi mata pelajaran di peminatan atau lintas minat pilihan penggantinya. Waktu dan Kurikulum SMA Kristen Berkat
23
jadwal pelaksanaan matrikulasi diserahkan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. SMA Kristen Berkat belum melaksanakan pendalaman minat, karena akan dimulai pada kelas XII untuk tahun pelajaran 2017/2018.
5) Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Selain pengembangan diri akademik dan konsultasi melalui guru BK, khusus di SMA Kristen Berkat, pengembangan diri juga dilaksankan melalui 2 kegiatan yaitu :
1) Pembentukan karakter Peserta didik Pembentukan
karakter
peserta
didik
melalui
pembiasaan
dan
lingkungan guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan
melalui
Kurikulum SMA Kristen Berkat
kegiatan
rutin,
kegiatan
spontan,kegiatan
24
terprogram, dan kegiatan keteladanan. SMA Kristen Berkat telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan pembiasaan membaca surat/Ayat Alkitab pada jam pertama setiap harinya. 2) Pengembangan potensi dan pengekspresian diri Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Kristen Berkat melalui bidang seni, Olah Raga, Keterampilan, Kelompok Pencinta Mata Pelajaran dan karya tulis.
DAFTAR PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DI SMA KRISTEN BERKAT
NAMA
No
KEGIATAN
TEMPAT HARI
WAKTU
PELAKSANA AN
PEMBINA PEMBIMBING
.
1.
Kegiatan keagamaan 1) Pendalaman Alkitab
Jumat
06.30-07.30
masingmasing
2) Pemimpin ibadah setiap pagi
Kelas
Senin s/d
06.30-07.00
Lapangan
kami s
2.
Kegiatan LDKS
Awal tahun pelajara m selama
Kurikulum SMA Kristen Berkat
Disesuaika 07.00-16.00
n dengan keadaan
Guru Agama Erida
25
2 hari 3.
Kegiatan kesenian
Sabtu
10.00-12.00
Sekolah
Leo Panjaitan
Jumat
11.00-12.30
Sekolah
Irda
Kesehatan
Sabtu
07.00-09.00
Sekolah
Dadang
Basket
Sabtu
07.00-09.00
Dadang
Dadang
Senin-
07.00-14.30
a. Tari daerah b. Modern Dance
4.
Kegiatan Pen. Jasmani, Olahraga Dan
a.
b. Futsal
5.
Kegiatan Bimbingan Karier Dan Bimbingan Penyuluhan 1) Bimbingan Pribadi
R. Kelas
Maliki I Purba
Juma 2) Bimbingan
t
Sosial 6.
Kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran
Kurikulum SMA Kristen Berkat
Miss Eride S
26
1) Conversation 2) Bahasa Mandarin 7
Pramuka
Rabu
14.30-15.30
R. Kelas
Kamis
12.15-13.00
R. Kelas
Rabu
15.00-16.30
Lapangan
KAK IJUL
Setiap siswawajib mengikuti kegiatan bahasa mandarin dan conversation, dan memilih salah satu kegiatan lainnya dan difasilitasioleh konselor, guru, tenaga kependidikan lainnya.
C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMA Kristen Berkat untuk kelas X meliputi Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk kelas XI dan Kelas XII, muatan kurikulum tersebut merupakan mata yang harus ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan lokal dan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. 1). Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tahun pelajaran 2017/2018 mengacu kepada silabus dan buku, sesuai Permendikbud Nomor 69 tahun 2013.
Mata Pelajaran Kelas X & XI Meliputi :
1
Kelas X
Kelas XI
Kelompok A (Wajib)
Kelompok A (Wajib)
Pendidikan
Agama
&
Budi
1
Pekerti
Pendidikan
Agama
Budi Pekerti
2
PKN
2
PKN
3
Bahasa Indonesia
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
4
Matematika
Kurikulum SMA Kristen Berkat
&
27
5
Sejarah Indonesia
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
6
Bahasa Inggris
Kelompok B Wajib
Kelompok B Wajib
7
Seni Budaya
7
Seni Budaya
8
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
8
Pendidikan Jasmani, Olah
dan Kesehatan 9
Prakarya & Kewirausahaan
Raga, dan Kesehatan 9
Prakarya & Kewirausahaan
10
Bahasa Mandarin
10
Bahasa Mandarin
C. Kelompok Peminatan
C. Kelompok Peminatan
11
Geografi
11
Geografi
12
Sejarah
12
Sejarah
13
Sosiologi
13
Sosiologi
14
Ekonomi
14
Ekonomi
Pilihan Lintas Minat ( Teknologi
Pilihan Lintas Minat ( Teknologi
Terapan)
Terapan)
Mata Pelajaran Kela XII Meliputi :
1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Sejarah 7. Sosiologi 8. Ekonomi 9. Penjasorkes 10. Seni Budaya 11. Ketrampilan/ Teknologi Informasi & Komunikasi Kurikulum SMA Kristen Berkat
28
12. Bahasa Mandarin 13. Kewirausahaan
2). Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.
Muatan
Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah , termasuk
keunggulan
daerah.
Materi
muatan
lokal
tidak
dapat
dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Oleh karena itu SMA Kristen Berkat Jakarta Menetapkan satu muatan lokal sekolah. Tahun pelajaran 2014/2015 muatan lokal SMA Kristen Berkat adalah Conversation karena mengacu kepada keadaan kebutuhan dilingkungan Jakarta. Conversation pembiasaan berkomunikasi yang benar dan teratur baik secara individu maupun kelompok dalam menciptakan pelajar, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan diwilayah DKI Jakarta sebagai kota metropolitan. Sehubungan dengan hasil evaluasi Tahun Pelajaran 2016/2017 dari data siswa, maka perlu ada perubahan tanpa mengurangi conversation dan conversation sebagai kegiatan pengembangan diri. Maka Tahun Pelajaran 2017/2018 muatan Lokal SMA Kristen Berkat adalah Conversation supaya siswa dapat berbahasa Inggris secara Aktif.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
29
3). Pengaturan Beban Belajar.
a. Di SMA Kristen Berkat ,beban belajar menggunakan sistem Paket. Paket kelas X adalah sebagai berikut:
1)
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Alokasi Mata Pelajaran
Waktu Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. 2.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Matematika
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
11. Geografi
3
3
12. Sejarah
3
3
13. Sosiologi
3
3
14. Ekonomi
3
3
Kelompok B (Wajib)
7. 8. 9.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Mandarin Kelompok C (Peminatan)
Kurikulum SMA Kristen Berkat
30
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2 Kelompok D (Lintas Minat)
15. Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Peminatan Ilmu Bahasa dan
6
6
44
44
Budaya Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan. c. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit. d. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut: 1)
Kelas X : 40 jam pelajaran;
2)
Kelas XI : 44 Jam pelajaran, ada penambahan masing-masing 1 jam pelajaran pada mata pelajaran ciri khas program menjadi 4 jam untuk setiap mata pelajaran , serta pengurangan 2 jam untuk lintas minat menjadi 4 jam untuk satu pilihan mata pelajaran.
4). Ketuntasan Minimal
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di SMA Kristen Berkat meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di SMA Kristen Berkat diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada pihak yang terkait.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
31
Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas X di SMA Kristen Berkat mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014 diputuskan bahwa ketuntasan minimal untuk semua mata pelajaran Wajib A, Wajib B, Peminatan, dan Lintas Minat adalah minimal Baik (B) untuk ketiga domain sikap dan keterampilan, serta nilai nominal 2,66 atau predikat Baik (B) untuk domain pengetahuan. Untuk
kelas
XI,
kriteria
ketuntasan
dipertimbangkan
dengan
memperhatikan nilai peserta didik di kelas X dan rekomendasi dari guru BK, dengan predikat minimal Baik (B) untuk ketiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5). Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, yang antara lain meliputi penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1)
Penilaian autentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2)
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik sebelum ulangan harian.
3)
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik disesuaikan dengan KD mata pelajaran masing-masing.
4)
Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5)
Ulangan
tengah
semester
dan
ulangan
akhir
semester,
dilakukanoleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. 6)
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan padaakhir kelas XI, dengan menggunakan kisi-kisi yangdisusun
Kurikulum SMA Kristen Berkat
32
oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas kelas XII dilakukan melalui UN. 7)
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh Pemerintah pada akhir kelas dan kelas XI.
8)
Ujian
sekolah
dilakukan
oleh
satuan
pendidikan
sesuai
denganperaturan perundang-undangan 9)
Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut: 1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui: a) observasi, b) penilaian diri ( self assessment ), c) penilaian “teman sejawat” ( peer assessment ) oleh peserta didik d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist ) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K ).
Nilai kompetensi sikap pada LCK didapat dari mode atau nilai yang paling banyak dari nilai observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau nilai jurnal mengacu kepada Panduan Penilaian yang dikeluarkan oleh Dit. PSMA.
Contoh:
Kurikulum SMA Kristen Berkat
33
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh nilai yang paling banyak hasil observasi adalah SB, pada hasil penilaian diri B, penilaian antar teman SB, dan hasil penilaian jurnal SB, maka nilai di LCK untuk peserta didik tersebut adalah SB dengan deskripsi yang disesuaikan dengan KI – 1 dan KI -2, misalnya; “Sikapnya baik, sehari-hari berpakaian sesuai syariat Islam, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, serta memiliki kontrol emosi yang stabil”.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui: a) Tes tulis b) Tes lisan c) Penugasan Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai Ulangan Tengah Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS. a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD). b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS. c) Penilaian LCK untuk
pengetahuan dan
keterampilan
menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat seperti pda tab el 8 berikut
Kurikulum SMA Kristen Berkat
34
Tabel 8: Nilai dan Predikat kompetensi pengetahuan dan keterampilan Nilai Kompetensi Predikat
Pengetahuan
Keterampilan
A
4.00
4.00
A-
3.66
3.66
B+
3.33
3.33
B
3.00
3.00
B-
2.66
2.66
C+
2.33
2.33
C
2.00
2.00
C-
1.66
1.66
D+
1.33
1.33
D
1.00
1.00
d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 1 sampai dengan 4
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS, dengan perhitungan sebagai berikut
(rerata
NH, UTS, dan UAS ) x 4
Contoh: Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut: NH = 3.00, UTS = 3,75, UAS = 3,85 Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (3,00 + 3,75 + 3,85) : 3 =
10,60 : 3 = 3,53
Nilai pengetahuan yang ditulis pada LCK adalah nilai 3,53 dan predikatnya A-.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
35
3) Penilaian kompetensi keterampilan
a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
Tes praktik
Projek
Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
NilaiPraktik,
Nilai Projek,
NilaiPortofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD yang relevan. d) Nilai keterampilan adalah mode dari hasil Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio. Contoh: Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai ber ikut:
Mode nilai Praktik (NPr) = 3; mode nilai Projek (NPj) = 3; mode nilai Portofolio (NPo) = 2
Maka nilai keterampilan yang ditulis pada LCK adalah nilai 3 dan predikatnya B.
6). Kenaikan Kelas dan kelulusan.
a. Kenaikan kelas 1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran. 2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kurikulum SMA Kristen Berkat
36
3) Peserta
didik
harus
mencapai
ketuntasan
minimal
untuk
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku. 4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
-
Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
-
Tidak terlibat tindak kriminal
5) Peserta
didik
dinyatakan
tidak
naik
kelas,
apabila
yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6) Peserta didikdinyatakan tidak naik, apabila: a)
memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan.
b)
memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri khas peminatan. Sebagai contoh :
-
Untuk Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
-
Maksimal memiliki 3 nilai yang belum tuntas pada mata pelajaran yang bukan peminatan.
b. Kelulusan Untuk tahun pelajaran 2017/2018, kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
Kurikulum SMA Kristen Berkat
37
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas X sampai dengan semester 6 kelas XII. 2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran sesuai dengan POS UN Tahun 2016. Khusus untuk tahun pelajaran 2017/2018 di SMA Kristen Berkat, untuk memudahkan pelaksanaan penialainnya, maka kriteria penilaian dibagi menjadi 5 kelompok mata pelajaran, yaitu; 1) agama dan akhlak mulia, 2) kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, 3) kelompok mata pelajaran Estetika, 4) kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, dan 5) kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a)
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia: 80 - 100
= Sangat Baik (SB)
70 - 79
= Baik (B)
60 - 69
= Cukup (C)
< 60
= Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan: (1) Kerajinan melaksanakan ibadah ; (2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ; (3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ; (4) Mematuhi aturan sekolah ; (5) Hormat terhadap pendidik ; (6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain b)
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian: 80 - 100
= Sangat Baik (SB)
70 - 79
= Baik (B)
60 - 69
= Cukup (C)
< 60 Kurikulum SMA Kristen Berkat
= Kurang (D)
38
Dengan indikator penilaian/pengamatan: (1) Menunjukkan kemauan belajar ; (2) Ulet tidak mudah menyerah ; (3) Mematuhi aturan sosial ; (4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ; (5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ; (6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ; (7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
c)
Kelompok mata pelajaran estetika: 80 - 100
= Sangat Baik (SB)
70 - 79
= Baik (B)
60 - 69
= Cukup (C)
< 60
= Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan: (1) Apreasiasi Seni : (a) Seni Suara (b) Seni Lukis (c) Seni Rupa (2) Kreasi Seni : (a) Seni Suara (b) Seni Lukis (c) Seni Rupa
d)
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: 80 - 100
= Sangat Baik (SB)
70 - 79
= Baik (B)
60 - 69
= Cukup (C)
< 60
Kurikulum SMA Kristen Berkat
= Kurang (D)
39
Dengan indikator penilaian/pengamatan: (1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ; (2) Kebiasaan (3) hidup sehat dan bersih (4) Tidak merokok (5) Tidak menggunakan Narkoba (6) Disiplin waktu (7) Keterampilan melakukan gerak olah raga
e. Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 80 - 100
= Sangat Baik (SB)
70 - 79
= Baik (B)
60 - 69
= Cukup (C)
< 60
= Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan: (1) Berfikir logis dan sistematis (2) Kritis (3) jujur (4) Disiplin waktu (5) Keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehri-hari melalui pembiasaan dan terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran
3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ketentuan sebagai berikut: a)
Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan KKM semester 6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
b)
Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang diujikan paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan 6.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
40
4) Lulus UJIAN NASIONAL. 5) Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2017/2018 adalah 100% 6) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program baik
akademik
dan non
akademik
yang
terangkum dalam program pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa, dan program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
7). Peminatan dan Lintas Minat
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X: 1)
Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs.)
2)
Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana prasarana yang tersedia di SMA Kristen Berkat. c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik memilih dua mata pelajaran yang ditawarkan (lihat struktur kurikulum) melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar. d. Penentuan Peminatan Kelas X 1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan MIA yang diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk peminatan IIS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia. 2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua (angket terlampir) 3) Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs)
Kurikulum SMA Kristen Berkat
41
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh orang tua.
8). Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya. Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan fokus :
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together 2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel ( flexible learning ), dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning ). 3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan, 4) Perancanangan
pembelajaran
mengacu
pada
keterpaduan
penguasaan personal skill, social skill, academic skill , dan vocasional skill . 5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek. 6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran. 7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
Kurikulum SMA Kristen Berkat
42
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran. Model pembelajaran kecakapan hidup di SMA Kristen Berkat adalah model yang diharapkan mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain: 1) Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih
dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain. 2) Metode kasus
digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi. 3) Metode Eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab.
Peserta
didik
diberi
keleluasaan
untuk
melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik. 4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas. Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan Kurikulum SMA Kristen Berkat
43
dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain 5) Debat
grup,
dapat
digunakan
untuk
melatih
kemampuan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang. 6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).
9).
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a.
Pendidikan
berbasis
keunggulan
lokal
dan
global
adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain – lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik b.
Kurikulum
untuk
semua
tingkat
satuan
pendidikan
dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global c.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal
d.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
e.
Jenis pendidikan berbasis keunggulan lokal yang sudah berjalan di SMA K Berkat adalah musik (band), pelajaran tata boga dan olahraga basket
Kurikulum SMA Kristen Berkat
44
Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global di SMA Kristen Berkat
a.
Keunggulan lokal yang dikembangkan berdasarkan kondisi SMA Kristen Berkat berlokasi dengan dengan garmen dan menetapkan pelajaran muatan local Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ) yang memungkinkan pengembangan keunggulan global. Adapun keunggulan local di SMA Kristen Berkat adalah music
b.
Keunggulan global dikembangkan Kemampuan berbahasa Inggris dan Bahasa Mandarin Mengoperasikan computer hingga pemanfaatan internet Keunggulan global tersebut sejalan/didukung SMA Kristen Berkat berada di kota metropolitan yang menuntut bahasa Inggris dan bahasa Mandarin serta penggunaan TIK untuk menyongsong dan menyiasati kebutuhan global. Pendidikan
berbasis
keunggulan
lokal
dan
global
adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya sing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.
10). Mekanisme Mutasi Keluar Siswa
1. Orang tua/wali siswa membuat surat permohonan tentang mutasi keluar siswa (bermaterai Rp.6.000,-) 2. Orang tua/wali siswa melaporkan kepada sekolah asal untuk mendapatkan Surat Keterangan Keluar/Pindah. 3. Operator sekolah mengeluarkan siswa tersebut di web http://simdik.info dan mencetak Surat Keterangan Keluar/Pindah dengan melampirkan ; Kurikulum SMA Kristen Berkat
45
Fotocopy Ijazah SMP Sederajat
Fotocopy SKHUN SMP Sederajat
Fotocopy Daftar Siswa (Daftar 8355)
Raport lengkap berisi data siswa dan nilai
Fotocopy Piagam Akreditasi Sekolah/Madrasah
Fotocopy Surat Ijin Operasional (swasta)
Validasi NISN dari Dapodik tingkat kota/kab. sekolah asal (mutasi keluar)
Surat Keterangan Berkelakuan Baik
4. Sekolah/orang wali siswa mengajukan ke petugas dapodik dinas pendidikan kota/kabupaten (sudin) untuk mendapatkan lembar validasi NISN (mutasi keluar) 5. Sekolah/orang wali siswa mengajukan pengesahan surat keterangan pindah/keluar untuk ditandatangani oleh: a. Kepala Sekolah/Madrasah b. Pengawas Manajemen Sekolah (Paraf) c. Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan d. Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota/Kabupaten, Kepala Seksi Mapenda e. Dinas Pendidikan Provinsi (Kepala Bidang) *) Semua berkas di fotocopy rangkap 5 (lima)
Kurikulum SMA Kristen Berkat
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)), yaitu mulai tanggal 17 sampai dengan 19 Juli 2017. Sedangkan permulaan tahun pembelajaranefektif untuk semua kelas dimulai pada hari Senin tanggal 17 Juli 2017.
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
HARI Senin
WAKTU BELAJAR 07.00 – 15.05
Selasa
07.00 – 15.05
Rabu
07.00 – 15.05
Kamis
07.00 – 15.05
Jum’at
07.00 – 12.20
Kurikulum SMA Kristen Berkat
47
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai berikut: Bulan
Jumlah
Minggu
Minggu
Efektif
Keterangan Libur Akhir Tahun
Juli 2017
4
1
Pelajaran, pelaksanaan MOPD, dan Libur Idul Fitri
Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017
5
5
4
4
5
5
4
4 Ulangan Akhir Semester,
4
2
Pengisian LHB dan Libur Akhir Semester
Januari 2018
5
2
Pebruari 2018
4
4
Maret 2018
4
3
April 2018
4
3
Mei 2018
5
5
Matrikulasi Libur Akhir Semester
Perkiraan Ujian Sekolah Utama Perkiraan Ujian Nasional Utama
Ulangan Kenaikan Kelas Juni 2018
4
2
dan Libur Akhir Semester
Jumlah
Kurikulum SMAN Kristen Berkat
52
40
48
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.: 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. 2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
Libur Semester 1: Dersember 2017 – Januari 2018
Libur Semester 2: Juni 2017 – Juli 2018
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara la in:
Tahun Baru
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad saw.
Tahun Baru Imlek
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Hari Raya Natal
Kurikulum SMAN Kristen Berkat
49
D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2017/2018 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.
RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Kurikulum SMAN Kristen Berkat
50
Kurikulum SMAN Kristen Berkat
51
E. Pengembangan RPP
1. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada struktur kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 2. SMA Kristen Berkat memfasilitasi para guru dalam mengembangkan RPP melalui: a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang; b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP); c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar; d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam kelompok maupun pleno; e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah; 3. Pengembangan RPP Berkelanjutan 1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap akhir semester; 2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, dan penyusunan RPP 3) Mengikut sertakan tenaga pendidik SMA Kristen Berkat dalam berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun tingkat nasional.
Kurikulum SMAN Kristen Berkat