PARASIT ARASIT YANG MENYEBABKA MENYEBABKAN N GANGGUAN SALURAN NAFAS DANIELLE TAHITOE
ARTROPODA
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS (tungau debu rumah/TDR)
ARTROPODA
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS (tungau debu rumah/TDR)
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS Morfologi •
ukuran 0,2 – 1,2 mm
•
badan berbulu, berkaki 4 pasang (dewasa)
•
ordo Acari, metamorfosis tidak sempurna
•
•
ditemukan pada debu rumah terutama tempat tidur (sprei,kasur,bantal), karpet
di
makanannya serpihan kulit (skuama) manusia & binatang
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS PATOLOGI & GEJALA KLINIS
– sebagai faktor pencetus penyakit alergi (dermatitis, asma bronchiale, rhinitis)
– merupakan komponen alergen utama dari debu rumah, bagian yang mengandung alergen yaitu kutikula,organ sex dan sal.cerna juga feces nya
– alergen masuk ke dalam tubuh kita melalui inhalasi dan sal.cerna
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS •
DIAGNOSIS Diagnosis asma yang disebabkan oleh TDR ditegakkan dengan tes kulit yang menggunakan ekstrak TDR
•
TERAPI Untuk mengatasi serangan asma diberikan bronchodelatator dan corticosteroid
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS •
EPIDEMIOLOGI Populasi TDR dalam rumah tergantung : 1. tingggi rendahnya rumah dari permukaan laut 2. musim panas yang panjang 3. adanya berbagai binatang dalam rumah 4. rumah kotor dan berdebu 5. suhu dan kelembapan optimal perkembangan TDR, perkembangan terganggu pada suhu diatas 32o C dan dipanaskan selama 6 jam.
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS
PEMBERANTASAN 1. Menjaga kebersihan 2. Memindahkan penderita ke daerah yang lebih tinggi 3. Mengatur kelembapan 4. Penggunaan zat kimia ; benziil benzoat
DERMATOPHAGOIDES PTERONYSSINUS
Mikosis Sistemik Ialah penyakit jamur yang mengenai alat dalam, penyakit ini dapat mengenai alat dalam (paru) oleh karena jamur langsung masuk ke dalam paru. Ada beberapa penyakit yang menyerang paru-paru disebabkan oleh jamur – jamur ini :
Mikosis sistemik pada paru Penyakit
Jamur penyebab
Aspergilos
Aspergillus sp
Kandidia
Candida sp
Kriptokokosis
Cryptococcus neoforman
Histoplasmosis
Histiplasma capsulatum
Sporotrikosis
Sporotrichum schenckii
Blastomikosis
Blastomyces dermatitides
Koksidiodomikosis
Coccidioides immitis
. Paracoccidiodomikosis
Paracoccidiodes brassilinsis
Koloni jamur Terdiri dari :
1. koloni filamen Rhizopus, Mucor 2. koloni seperti ragi Candida sp
3. koloni ragi Cryptococcus neoformans
KOLONI JAMUR
ELEMEN JAMUR •
1. Spora Aseksual tdd :
– – – – –
blastospora artrospora
klamidospora mikrokonidia, makrokonidia sporangiospora
ELEMEN JAMUR Spora aseksual
ELEMEN JAMUR 2. Spora seksual tdd :
– – – –
zigospora oospora
askospora basidiospora
ELEMEN JAMUR
Hifa
ELEMEN JAMUR 3. HIFA
– H. Bersekat – H. Senositik – H. semu
ASPERGILOSIS •
•
Adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh jamur Aspergill Aspergillus. us. Ada 3 spesies : 1. A.fumigatus A.fumigatus -> plg patogen! 2.A. flavus 3. A. niger Aspergillus Aspergillus sp, jamur safrofit yang yang sehari-hari konidianya sangat mudah terhirup ke dalam saluran nafas tanpa menyebabkan kelainan.
KOLONI ASPERGILLUS SP A. flavus
A.niger A.fumigatus
ASPERGILOSIS
ASPERGILOSIS PARU
ASPERGILOSIS Kelainan yang dapat disebabkan a.l :
1. Aspergiloma Disebut juga fungus ball, terjadi dalam rongga yang sudah ada. Berhubungan dengan penyakit TBC. Infeksi dapt terjadi pada sinus maksillaris, sinus frontalis dari rongga hidung.
ASPERGILOSIS 2. Allergic Broncho Pulmonaryy Aspergllosis (ABPAA)
– Aspergillus bersifat sebagai alergen dan menimbulkan reaksi alergi yang kronis
– Hampir selalu disebabkan A.fumigatus – gejala klinis adalah serangan asma bronchial , wheezing, sesak dan batuk.
ASPERGILOSIS 3. ASPERGILOSIS INVASIF
– Terjadi akibat gagalnya sistem monosit melawan masuknya konidia yang
untuk terinhalasi
– Terjadi akibat penggunaan obat sitostatik – Aspergillus dapat menyebar dari paru ke dalam darah.
ASPERGILOSIS DIAGNOSIS 1. Langsung KOH 10% 2. Biakan/kultur
3. Serologi mendeteksi antibodi terhadap Aspergillus 4. Radiologi
KRIPTOKOKOSIS •
•
•
Disebabkan oleh Cryptococcus neoformans & Cr.gratii Keduanya merupakan khamir bersimpai Dilaporkan di banyak negara termasuk Indonesia
KRIPTOKOKOSIS
Jamur tampak bersimpai
Sediaan dengan tinta India
KRIPTOKOKOSIS Pulasan Mucicarnin
KRIPTOKOKOSIS PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
– infeksi terjadi dengan cara inhalasi spora – terdapat pada individu dengan imunitas terganggu AIDS
– gejala khas mirip pneuminitis, demam, batuk produktif
– gejala dapat menyebar sampai ke otak terjadi perubahan mental.
KRIPTOKOKOSIS DIAGNOSIS 1. Bahan klinis dipulas dengan tinta india jamur nampak sebagai sel ragi tanpa atau bertunas. 2. Biakan dengan agar sabouraud dextros, nampak koloni berwarna kuning. 3. Dalam jaringan dengan pewarnaan HE, jamur nampak dengan sel bulat tak bersimpai
KRIPTOKOKOSIS Pulasan GMS Pulasan HE
KRIPTOKOKOSIS DIAGNOSIS 4. Dengan pulasan GMS, jamur nampak jamur mudah dilihat dengan simpau 5. Pem. Serologi, uji aglutinasi latex, ELISA
KRIPTOKOKOSIS •
PENATALAKSANAAN Flukonazol 200 – 400 mg selama 6-12 bulan, atau diberikan amfoterisin B
•
EPIDEMIOLOGI Cr.neoformans pertama diisolsi pada tahun 1951 dari tanah yang mengandung tinja burung merpatii, hal yang sama juga di Indonesia
HISTOPLASMOSIS •
Etiologi Hisstoplasma capsultum & H.dubosii
•
H.capsulatum adalah jamur dimorfik yang
ditemukan di seluruh dunia termasuk Indonesia. •
H.dubosii atau histoplasmosis afrika, sampai
saat ini hanya ditemukan di Afrika
HISTOPLASMOSIS Morfologi Kedua spesies termasuk jamur dimorfik yaitu pada suhu 35-37o C membentuk koloni ragi, suhu 2530o C membentuk koloni filamen.
Histoplasma capsulatum
HISTOPLASMOSIS •
Patologi dan gejala klinis
– infeksi terjadi dengan inhalasi spora yang berasal daru koloni filamen, dalam tubuh spora mengalami perubahan menjadi bentuk ragi.
– H.capsulatum menyebabkan mikosis intraseluler pada sistim monosit-makrofag jamur.
Histoplasmosis
Histopasma capsulatum intra sel
HISTOPLASMOSIS •
Gejala klinis :
Histoplasmosis terbagi 4 jenis yaitu : 1. Histoplasmosis asimtomatik
2. Histoplasmosis pulmonary akut 3. Histoplasmosis pulmonary kronis 4. Histoplasmosis disseminata
Histoplasmosis •
EPIDEMIOLOGI
– H.capsulatum di alam hidup sebagai saprofit di tanah yang tercemar tinja ayam atau burung.
– Manifestasi klinis pada penderita AIDS karena reaktivasi infeksi lama maupun baru.
BLASTOMIKOSIS – Etiologi : Blastomyces dermatitidis – Jamur dimorfik – Jamur tumbuh sebagai sel ragi (8-15 mikron), berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk tunas.
– Jamur hidup di tanah dan infeksi terjadi melalui inhalasi
BLASTOMIKOSIS
PARAKOKSIDIODOMIKOSIS •
•
•
•
•
Etiologi : Paracoccidiodes brasiliensis
jamur dimorfik, Inkesi terjadi melalui inhalasi Gejala klinis priner di paru menjalar ke organ tubuh lain secara hematogen/limfogen. Gejala berupa stomatitis ulcerosa yang sangat nyeri.
Pernah endemis di Brazil disebut sebagai brazilian disease
PARAKOKSIDIODOMIKOSIS
Paracoccidiodes brasiliensis
KOKSIDIODOMIKOSIS •
•
•
Etiologi : Coccidiodes immitis
Jamur dimorfik, pada suhu 37o C membentuk koloni yang terdiri dari sferul berisi endospora Penyakit terdiri dari 2 bentuk : 1. Koksidiodomikosis primer paru 2. koksidiodomikosis progresif fatal
Coccidiodes immitis
ASCARIS LUMBRICOIDES CACING USUS TERMASUK NEMATODA USUS
BENTUK DEWASA GANGGUAN PADA USUS •
Stacdium Larva menyebabkan gangguan
pada saat berada di paru •
Pada orang yang rentan terjadi perdarahan di dinding alveoli, batuk, demam dan eosinofilia disebut sindrom Loeffler
ASCARIS LUMBRICOIDES
sindrom Loffler
ASCARIS LUMBRICOIDES •
Pengobatan : Mebendazol 500 mg
Albendazol 400 mg dosis
tunggal
•
Di Indonesia prevalensi askariasis masih tinggi
•
Frekuensi nya 60-90% terutama pada anak
•
Tanah liat, kelembapan, suhu 25-30o C merupakan kondisi yang sangat baik untuk perkembangan A.lumbricoides.
OCCULT FILARIASIS (TROPICAL PULMONARY EOSINOPHILIA) •
Geografi : Indonesia, Singapura, Vietnam, Muangthai, Afrika : adl peny.filariasi limfatik yg disbbk penghancuran mikrofilaria dlm jmlh yg berlebihan oleh sistem kekebalan penderita.
“Occult Filariasis”
Occult Filariasis •
•
Mikrofilaria dihancurkan oleh zat antidlm tubuh hospes akibat hipersensitivitas terhadap antigen mikrofilaria. Tanda- tanda : - peningkatan Ig E, antifilaria IgG4 - hipereosinofilia -> tanda utama!
- pembesaran kel.limfe inguinal, leher atau kel.limfe lainnya
Occult Filariasis •
Tanda-tanda : - asma bronchiale paru dng gejala batuk dan sesak t.u pd malam hr. - mikrofilaria dlm darah negatif tp terdpt dlm kel.limfe paru,limpa dan hati.
Diagnosis : Gejala kliinis tamda-tanda gangguan di paru
Occult filariasis •
Diagnosis :
Gejala klinis pembesaran kel.limfe Laboratorium hipereosinofilia, IgE meningkat konfirmasi diagnosis benda kouvenaar
(ditemukan pd biopsi jar.)
Pengobatan : DEC (dietil karbamasin) dosis 6mg/kgbb/hr selama 21-28 hari
PARAGONIMUS WESTERMANI •
•
Merupakan cacing yang termasuk trematoda paru, ditemukan di negara RRC, Taiwan, Korea, Jepang di Indonesia hanya kasus import. Cacing berukuran 8-12 mm x 4-6 mm, bentuk menyerupai biji kopi berwarna coklat
•
Cara infeksi dengan makan ketam/udang batu yang tidak dimasak dengan baik yang mengandung metaserkaria sebagai bentuk infektif, dewasa hidup di dalam paru.
PARAGONIMUS WESTERMANI
Telur P.westermani
PARAGONIMUS WESTERMANI •
Pengobatan
prazikuantel dan biotionol merupakan obat pilihan •
Epidemiologi Penyakit berhubungan dengan kebiasaan makan ketam yang tidak dimasak dengan baik.
Pneumocystis jirovecii •
•
•
•
Dulu disebut sebagai P.carinii Pneumocystis jiroveccii menyebabkan infeksi pada paru yang disebut sebagai Pneumocystis carinii Pneumonia (PCP)
Baru pada akhir-akhir ini dianggap sebagai jamur yang mana sebelumnya sebagai protozoa.
Jamur ini biasa hidup di paru tanpa gejala tapi pada penderita dengan kekebalan yang rentan dapat menyebabkan gangguan.
Pneumocystis jirovecii
Pneumocystis jirovecii •
•
PCP merupakan gejala awal pada penderita HIV/AIDS, dengan gejala demam, batuk, sesak nafas akibat tertutupnya alveoli oleh cairan. Kurang oksigen inilah dapat menyebabkan infeksi menyebar sehingga dapat menyebabkan penderita meninggal