BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan ditempat kerja kita yaitu dengan menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. masa lah. Dala Dalam m baha bahasa sa penge pengendal ndalian ian kual kualitas, itas, P-D-C P-D-C-A -A dapa dapatt diart diartikan ikan seba sebagai gai pros proses es peny penyeles elesaian aian dan pengendalian pengendalia n masalah dengan dengan pola runtun dan sistematis. sistematis. Dalam Dal am pro progra gram m me menja njaga ga mut mutu u ter terdap dapat at kum kumpul pulan an ma masal salah ah ya yang ng har harus us dis disel elesa esaika ikan, n, set setela elah h ca cara ra penyelesaian penyelesaia n masalah berhasil ditetapkan, kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan pada Program Menjaga Mutu adalah melaksanakan cara penyelesaian tersebut sedemikian rupa sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan. Dalam program menjaga mutu, pelaksanaan kegiatan ini tercakup dalam suatu siklus kegiatan tertentu yang dikenal dengan nama siklus PDCA Plan, Do, Check, Action! 1.2 Rumusan Masalah
".
Apa pengertian dari PDCA#
$.
Apa manfaat dari siklus konsep PDCA #
%.
&agaimana proses dari konsep PDCA # 1.3 Tu Tujuan juan
".
Memahami pengertian PDCA
$.
Memahami manfaat manfaat dari siklus konsep PDCA
%.
Mengetahui proses dari konsep PDCA
BAB II PEMBAHAAN A. PEN!ERTIAN
PDCA, singkatan bahasa 'nggris dari (Plan, Do, Check, Check, Act( )encanakan, *erjakan, Cek, +inda +indak k lanjuti!, lanjuti!, adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. PDCA dikenal sebagai siklus hehart/, karena pertama kali dikemukakan oleh 0alter hehart beberapa puluh tahun yang lalu. 1amun dalam perkembanga perkembangannya, nnya, metodologi analisis PDCA lebih sering disebut siklus Deming/. 2al ini karena Deming adalah orang yang mempopulerkan penggunaannya dan memperluas penerapannya. 1amun, Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus hehart, dari nama 0alter A. hehart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. &elakangan, Deming Dem ing me memo modif difika ikasi si PDC PDCA A me menja njadi di PD PDA A (P (Pla lan, n, Do, tu tudy dy,, Ac Act(! t(! unt untuk uk le lebih bih men mengga ggamba mbarka rkan n
rekomendasinya.Dengan nama apa pun itu disebut, PDCA adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa berhenti. PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan
untuk
lebih
meningkatkan
mutu
pelayanan
kebidanan
yang
diselenggarakan. Perusahaan memerlukan cara menilai sistem manajemen secara keseluruhan, dalam arti bagaimana sistem tersebut mempengaruhi setiap proses dan setiap karyaan serta diperluas pada setiap produk dan pelayanan. Pengendalian proses pelayanan adalah sebuah pertanda untuk perbaikan kualitas pelayanan, tetapi hal itu tergantung pada kesehatan dan vitalitas dari organisasi, kepemimpinan dan komitmen. *onsep PDCA tersebut merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk proses perbaikan kualitas secara terus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke keadaan yang lebih baik dan dijalankan di seluruh bagian organisasi Pengidentifikasian masalah yang akan dipecahkan dan pencarian sebab-sebabnya serta penentuan tindakan koreksinya, harus selalu didasarkan pada fakta. 2al ini dimaksudkan untuk menghindarkan adanya unsur subyektivitas dan pengambilan keputusan yang terlalu cepat serta keputusan yang bersifat emosional. elain itu, untuk memudahkan identifikasi masalah yang akan dipecahkan dan sebagai patokan perbaikan selanjutnya, perusahaan harus menetapkan standar pelayanan. *ualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana kualitas hanya dipahami sebagai pemenuhan terhadap suatu persyaratan, melainkan dikaitkan sebagai suatu produk atau hasil yang dapat memuaskan konsumen dan memajukan suatu organisasi atau perusahaan. *etika suatu organisasi atau perusahaan dibangun, berbagai tahapan atau proses harus dilalui, seperti perencanaan planning!, pelaksanaan3 kerjakan do!, pengontrolan, pengaasan, tidak luput dari sebuah penjagaan kualitas agar dapat menghasilkan output yang optimal. +ahapan dalam penjagaan sebuah kualitas agar tetap berada pada standar yang telah ditetapkan, menjadi sebuah penekanan terpenting dalam keberlangsungan hidup sebuah organisasi3 perusahaan. +ahapan tersebut diantaranya adalah 4 perencanaan dimana diperlukan sebuah prosedur perencanaan kualitas, tahap pelaksanaan diperlukan sebuah jaminan kualitas, tahap evaluasi diperlukan sebuah pengontrolan terhadap kualitas, dan tahap penjagaan serta pengembangan mutu. 5ntuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, tidak harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Maka dari itu, diperlukan sebuah program peningkatan kualitas yang baik, yaitu misalnya dengan menerapkan program PDCA Plan, Do, Check, Act!
B. MAN"AAT PD#A 1 .
Dapat disusun rencana kerja yang rinci mengenai cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan sehingga mudah dilaksanakan
2 .
Dapat diketahui pelaksanaan cara penyelesaian sehingga apabila ditemukan penyimpangan segera dapat diperbaiki sesuai dengan kebutuhan
3 .
+ujuan program menjaga mutu yakni meningkatnya mutu pelayanan dapat dicapai secara bertahap
4 .
5ntuk memudahkan pemetaan eenang dan tanggung jaab dari sebuah unit organisasi6
5 .
5ntuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis6
6 .
5ntuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja6
7 .
Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
#. PR$E DARI %$NEP PD#A
Di dalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan di tempat kerja kita yaitu menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. ecara ringkas, Proses PDCA dapat dijelaskan sebagai berikut 4 1.
P &Plan ' Ren(anakan)
Artinya merencanakan AA)A1 78A9:+5;5A1! dan P)8< apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan P<'='*A' tujuan yang ditetapkan. P9A1 ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah ini. +ahapan yang perlu diperhatikan, antara lain4 mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk
memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. *emudian mendeskripsikan proses dari aal hingga akhir yang akan dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu!. 'dentifikasikanlah akar penyebab masalah. Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan3 atau identifikasi terhadap cara-cara mencapai peningkatan dan perbaikan.
2.
+erakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah. D &D* ' %erjakan)
Artinya M<9A*5*A1 perencanaan P)8< yang telah ditetapkan sebelumnya. 5kuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap P9A1. Dalam konsep D8 ini kita harus benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka aktu kita semakin terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak..
'mplementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil proyek uji coba!.
3.
Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan. # he(k ' E+aluas,)
Artinya melakukan evaluasi terhadap AA)A1 dan P)8< serta melaporkan apa saja hasilnya. *ita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.
Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
+eknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya. ;ika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan rencana peningkatan dan perbaikan yang diinginkan.
-.
A &A(t ' Men,naklanjut,)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil AA)A1 dan P)8< dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. ;ika ternyata apa yang telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses AC+ ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. 'ni berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang
dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas, dan mendokumentasikan proyek. elain itu, juga perlu memonitor perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Dalam Model Proses '8 >??", manajemen suatu organisasi setelah memahami persyaratan-persyaratan istem Manajemen Mutu, selanjutnya melakukan tahap-tahap sebagai berikut 4
menetapkan komitmennya untuk melaksanakan sistem manajemen mutu6
menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu6
melakukan penetapan dan pendelegasian tugas dan eenang6
menunjuk akil manajemen yang bertugas mengaasi pelaksanaan sistem manajemen mutu6
melakukan tinjauan manajemen. +anggungjaab manajemen tersebut merupakan Proses Perencanaan plan!, dan organisasi harus memenuhi proses ini terlebih dahulu dalam memulai suatu sistem manajemen mutu, barulah kemudian menetapkan dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan untuk kelengkapan proses ini. @ang dimaksud manajemen disini adalah manajemen puncak suatu organisasi3 perusahaan seperti Presiden Direktur, Direktur, 7eneral Manager, atau fungsi yang mengatur jalannya organisasi secara integral. Proses berikutnya yang juga merupakan Proses Perencanaan plan! adalah Pengelolaan umber Daya, dimana organisasi menetapkan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan. umber daya tersebut berupa 4
sumber daya manusia karyaan!
infrastruktur bangunan!
peralatan
proses
alat transportasi
komunikasi dan lingkungan kerja. Pada tahap selanjutnya, organisasi harus melaksanakan do! perencanaan-perencanaan yang telah ditetapkan dalam proses )ealisasi Produk. Pada proses ini yang dilakukan organisasi adalah4
menetapkan semua kebutuhan untuk membuat proses6
melakukan kegiatan verifikasi, validasi, monitor, inspeksi6
pengujian
yang dibutuhkan untuk kriteria penerimaan produk6
komunikasi dengan pelanggan, kegiatan desain dan
pengembangan, pembelian, kegiatan pengendalian
perlengkapan produksi dan pelayanan, pengendalian alat ukur, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, semua kegiatan operasional suatu perusahaan merupakan bagian dari proses )ealisasi Produk dalam '8 >??"4$???. Pada tahapan ini, Persyaratan Pelanggan merupakan input bagi proses sedangkan outputnya adalah *epuasan Pelanggan. etelah proses implementasi do! dijalankan, maka proses berikutnya adalah pemeriksaan check! hasil-hasil yang diperoleh dan penetapan tindakan act! yang diperlukan untuk perbaikan. Pada proses ini 4
organisasi memonitor dan mengukur kepuasan pelanggan
melakukan audit mutu internal internal uality audit!
memonitor dan mengukur proses-proses dan produk
melakukan pengendalian terhadap ketidaksesuaian non conformity! yang terjadi
menganalisa semua data yang diperoleh termasuk kecenderungan proses-proses
kemudian melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
2asil dari proses ini kemudian digunakan sebagai input bagi proses perencanaan selanjutnya. *eempat proses di atas, Plan-Do-Check-Act PDCA! merupakan satu siklus yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. iklus PDCA sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu kinerja organisasi! secara terus menerus. ;adi PDCA merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan. ;ika produk sudah sesuai dengan mutu yang direncanakan maka proses tersebut dapat dipergunakan di masa mendatang. ebaliknya, jika hasilnya belum sesuai dengan yang direncanakan, maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau diganti di masa mendatang. Dengan demikian, proses sesungguhnya tidak berakhir pada langkah Act, tetapi merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya. 2endra Poeranto 7! BAB III TIN/AUAN %AU #$NT$H %AU 1. PDCAPlan, Do, Check, Action! dengan contoh kasus diare akut di ruang seruni, )5D
ehat sentosa. 1.
PLAN0meren(anakan0
a.
;udul rencana 4 penurunan angka diare akut di )5D ehat entosa
b.
)umusan pernyataan dan uraian masalah B? diare akut di )5D ehat entosa pada bulan januari $?"% mengalami peningkatan. Diare akut4 yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari umumnya kurang dari tujuh hari!. Diare akut terjadi karena4
"!
=aktor infeksi
infeksi enteral4 infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak
infeksi parenteral4 merupakan infeksi diluar system pencernaan makanan yang dapat menimbulkan diare seperti otitis media akut 8MA!, konsilitis3 konsilofaringitis, bronkopneumonia, dll.
$!
=aktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat
Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi protein
%!
!
=aktor makanan Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan =aktor psikologis )asa takut dan cemas Diare akut dengan dehidrasi berat pada anak, bila tidak segera ditangani secara baik dan benar bisa menyebabkan kematian
c.
)umusan tujuan Menurunkan angka diare akut pada anak di )5D ehat ehat entosa dari B? pada bulan januari $?"% menjadi %? pada bulan maret $?"%
d.
5raian kegiatan4 )encana asuhan pada pasien diare akut antara lain antara lain 4
9akukan rehidrasi
*olaborasi dengan dokter spesialis anak
Pemberian terapi peroral maupun parenteal sesuai advis dokter
9akukan pemeriksaan ++E dan teruskan observasi ++E
&erikan nurisi3diet pada pasien diare dengan rendah serat
8bservasi intake dan output
&erikan *'< tentang kebersihan diri
e.
Metode dan kriteria penilaian4
menjaga kebersihan diri dan lingkungan
status giFi harus seimbang
kebiasaan mencuci tangan
f.
0aktu 1o.
*egiatan
;anuari
"
Melakukan
8
rehidrasi $
Pemberian peroral
terapi maupun
8
=ebruari
Maret
parenteal
sesuai
advis dokter %
Melakukan
8
pemeriksaan ++E dan
teruskan
observasi ++E
Memberikan
8
nurisi3diet
pada
pasien
diare
dengan
rendah
serat G
Mengobservasi
8
intake dan output H
dari
8
penyebab
diare
B
Memberikan
*'<
8
tentang kebersihan diri I
g.
8
8
Pelaksana bertugas untuk mengidentifikasi
" orang bertugas *egiatan ini dilaksanakan oleh % orang yaitu 4
" orang untuk penyuluhan
" orang bertugas untuk evaluasi
h.
&iaya +idak Ada
2.
D$ 0 Melaksanakan
a. Melakukan rehidrasi b.Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak c. Pemberian terapi peroral maupun parenteal sesuai advis dokter d.
Melakukan pemeriksaan ++E dan teruskan observasi ++E
e. Memberikan nurisi3diet pada pasien diare dengan rendah serat
8
f. Mengobservasi intake dan output g.Memberikan *'< tentang kebersihan diri 3.
#HE#% 0 Mengamat, eruahanemer,ksaan
1o
*egiatan
"
menjaga
Dilakukan kebersihan
diri
+idak dilakukan
dan
lingkungan
-.
$
status giFi harus seimbang
%
kebiasaan mencuci tangan
A(t,*n 0 Pera,kan
Dalam pelaksanaan perencanaan kegiatan penurunan angka diare akut pada anak di )5D entosa ehat ditemukan baha faktor kebersihan yang menjadi penyebab terjadinya diare akut pada anak. etelah dilakukan evaluasi pada tahap check ditemukan kurangnya menjaga kebersihan pasien sehingga ini merupakan factor utama terjadinya diare akut. 8leh karena itu dilakukan langkah perbaikan pada pasien dengan cara mengajarkan cuci tangan yang benar, menjaga kebersihan perseorangan dan kebersihan lingkungan. #$NT$H %AU 20 Pencegahan 'nfeksi yang masih kurang diperhatikan ditempat pelayanan kesehatan saat
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 'ni sangat memberikan dampak negatif, dapat meningkatkan risiko penularan infeksi terhadap pasien lain atau keluarga, petugas kesehatan, karyaan, dan lingkungan kesehatan. Apabila prinsip pencegahan infeksi tidak dilakukan secara optimal maka risiko terjadinya penularan penyakit semakin tinggi, baik pada klien maupun pada tenaga kesehatan. 1.
Peren(anaan & Plan )
)encana kerja penyelesaian masalah pencegahan infeksi 4 a.
;udul rencana kerja topic! Meningkatkan pencegahan infeksi di tempat pelayanan kesehatan.
b.
Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah yang dihadapi problem statement!, Di seluruh dunia, "? pasien raat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru selama diraat, ", juta infeksi setiap tahun.
&ila tindakan pencegahan infeksi tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dikhaatirkan dapat menambah angka kesakitan dan kematian pada pasien
)esiko infeksi tidak dapat dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi sekecil mungkin dengan menerapkan pencegahan infeksi yang benar untuk menurunkan resiko penularan penyakit antar klien atau tenaga kesehatan sendiri.
c.
)umusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai goal, objective, and target!
+ujuan umum 4 5ntuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu di tempat pelayanan kesehatan.
-
+ujuan *husus 4 5ntuk mencegah penyebaran berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.
-
5ntuk meminimalkan kejadian infeksi nosokomial pada klien dan tenaga kesehatan. +arget 4 Dapat mengurangi terjadinya infeksi pada pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, karyaan, dan lingkungan kesehatan.
d.
*egiatan yang akan dilakukan activities! Menerapkan prinsip universal precaution berupa penggunaan alat pelindung diri sarung tangan, apron, masker, kaca mata! serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan prosedur.
Melindungi klien terhadap kemungkinan terkenanya percikan, berhati-hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi secara benar
e.
&iaya yang diperlukan budget! &iayanya J )p. "?.???.???,?? untuk sarana serta alat dan bahan yang diperlukan pada tempat pelayanan kesehatan seperti 4
+empat cuci tangan.
perlengkapan
pelindung sarung tangan, celemek3baju penutup, kacamata, sepatu tertutup!.
Pada pemrosesan alat bekas pakai menggunakan alat yaitu oven, otoklaf, dan sebagainya.
+empat pembuangan sampah.
f.
+olak ukur keberhasilan yang dipergunakan milestone! Proses perbaikan dari pelayanan kesehatan yang menyeluruh terhadap pencegahan infeksi.
2.
Pelaksanaan & D* )
Pada tahap ini melakukan rencana yang telah disusun berdasarkan penyelesaian masalah pencegahan infeksi 4 a.
Memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan infeksi dipelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, karyaan, dan lingkungan kesehatan.
b.
Melaksanakan pencegahan dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.
c.
aat memberikan pelayan kesehatan menggunakan alat pelindung diri sarung tangan, apron, masker, kaca mata! serta penanganan alat dan sampah sesuai dengan prosedur.
d.
Perlindungan terhadap klien jika kemungkinannya terkena percikan, berhati-hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses peralatan yang terkontaminasi secara benar.
e.
Melakukan komunikasi terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan agar menimbulkan pengertian staf terhadap cara penyelesaian masalah yang dilaksanakan.
f.
Melakukan keterampilan motivasi terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara penyelesaian masalah yang telah direncanakan.
g.
Adanya keterampilan kepemimpinan terhadap masyarakat yang berada di pelayanan kesehatan untuk mengkoordinasi kegiatan cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan.
h.
Melakukan pengarahan terhadap semua masyarakat yang ada di pelayanan kesehatan untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
i.
Melengkapi sarana dan prasarana di tempat pelayanan kesehatan.
j.
Melakukan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisiensi.
3.
Pemer,ksaan & #he(k )
Pada tahap ini secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan " bulan setelah perencanaan, pada tanggal "? ;anuari $?"% K "? =ebruari $?"%. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, semua berjalan dengan perencanaan yang telah ditetapkan. =aktor pendukung terlaksananya perencanaan adalah 4 a.
Dari segi manusianya pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyaan !, biaya, serta fasilitas untuk memenuhi terlaksananya pencegahan infeksi ini terpenuhi dan saling mendukung.
b.
Adanya kebijakan yang dibuat oleh pihak pelayanan kesehatan
c.
emua tindakan yang dilakukan oleh pihak pelayanan kesehatan didukung oleh masyarakat yang ada di pelayanan kesehatan pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, dan karyaan !
d.
Pencegahan infeksi sudah lebih diperhatikan dan meningkat di pelayanan kesehatan.
e.
Pelayanan yang direncanakan berjalan efektif dan efisien.
-.
T,nak Lanjut & A(t,*n )
a.
Dari pemeriksaan di atas, ada beberapa faktor-faktor pendukung yang dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi di tempat pelayanan kesehatan ini, namun harus selalu ada perbaikan yang dilakukan agar dapat menjaga mutu ditempat pelayanan tersebut. 2al ini berarti memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
b.
Pemberi layanan kesehatan seharusnya terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan pada masalah pencegahan infeksi ini dengan efektif, efisien serta merata dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
BAB I4
PENUTUP -.1 %es,mulan
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diselenggarakan. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. ecara ringkas, Proses PDCA dapat dijelaskan sebagai berikut 4 ".
P Plan : )encanakan! Artinya merencanakan AA)A1 78A9:+5;5A1! dan P)8< apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan P<'='*A' tujuan yang ditetapkan. P9A1 ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
$.
D Do : *erjakan! Artinya M<9A*5*A1 perencanaan P)8< yang telah ditetapkan sebelumnya. 5kuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap P9A1.
%.
C Check :
.
A Act : Menindaklanjuti! Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil AA)A1 dan P)8< dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan
-.2 aran
emoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca dalam memahami cara pelaksanaan, penyelesaian maslah mutu dengan konsep PDCA Plan, D8, Check, Action!. *ami Menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. DA"TAR PUTA%A
aifuddin $??%!, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, @&PP, ;akarta Amiruddin $??B!, Pendekatan Mutu dan *epuasan Pelanggan dalam Pelayanan *esehatan, http433ridanamiruddin.files.ordpress.com3$??B3?H3mutu-ugd-rs-sasta-bapelkes-$"?H?B.ppt
oejono +jitro $???! +otal Luality Management, 5niversitas http433puslit.petra.ac.id3journals3mechanical3 petra.ac.id3journals3mechanical3
*risten
Petra
Apa yang dimaksud dengan pengendalian rekaman mutu?
21 rekaman mutu di atas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda beserta rekaman mutu lain yang diperlukan harus dikendalikan berdasarkan standar ISO 9001:2008 klausul 4.2.4 yang menyebutkan bahwa:
!ekaman yang ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian dengan persyaratan dan ber"perasinya sistem mana#emen mutu se$ara e%ekti% harus dikendalikan
Organisasi harus menetapkan pr"sedur terd"kumentasi untuk menentukan pengendalian yang diperlukan untuk identi%ikasi& penyimpanan& perlindungan& pengambilan& masa simpan& dan pemusnahan rekaman
!ekaman harus tetap #elas diba$a& siap diidenti%ikasi& mudah di$ari dan didapatkan kembali' (engendalian rekaman mutu yang dimaksud adalah semua rekaman mutu )seperti #"b des$ripti"n& #adwal training& dan sebagainya)harus dikendalikan dengan $ara:
•
*identi%ikasi + Setiap re$"rd harus diidenti%ikasi se$ara unik melalui n"m"r& k"de& #udul& tanggal& l"kasi penyimpanan atau met"de lain yang sesuai. Siapapun yang melihat $atatan mutu tersebut harus dapat dengan mudah mengetahui tu#uan penggunaan $atatan mutu tersebut.
•
*isimpan + ,agaimana rekaman mutu disimpan-. (erlu di$atat& Anda bebas memilih menyimpan rekaman mutu baik dalam bentuk hard $"py maupun data elektr"nik
•
*ilindungi + Apa met"de yang digunakan untuk men#amin rekaman mutu tidak rusak atau hilang. ,ila rekaman mutu dalam bentuk hard $"py& mungkin Anda bisa menentukan dimana %ile disimpan& dalam lemari atau k"ntainer yang seperti apa-. ntuk data elektr"nik& pastikan Anda telah menyediakan upaya ba$k up data yang sesuai untuk men#amin data tidak hilang.
•
*apat diambil dengan mudah + Setiap rekaman mutu harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat diambil kapan sa#a dibutuhkan dengan $epat dan mudah.
•
*itentukan /asa simpannya + Setiap rekaman mutu ditentukan masa simpannya sesuai kebutuhan agar lemari arsip Anda tidak penuh dengan rekaman mutu usang yang tidak dibutuhkan lagi
•
*itentunkan pemusnahannya + untuk men#amin rekaman mutu yang sudah lewat masa simpannya dapat dimusnahkan dengan aman& Anda harus memastikan rekaman mutu dimusnahkan di bawah pengawasan.
Apa perbedaan pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman mutu?
/eski rekaman mutu dapat berupa d"kumen& kedua pr"sedur wa#ib ini memiliki tu#uan yang berbeda. (r"sedur pengendalian d"kumen lebih kepada dokumen yang isinya mengandung aturan atau cara atau pedoman pelaksanaan pekerjaan berupa kebijakan, target, prosedur kerja, instruksi kerja, SOP, manual dan sebagainya. Sehingga& isinya lebih menitikberatkan pada bagaiman Anda memastikan semua d"kumen yang beredar di perusahaan selalu dalam reisi terkini. Sementara prosedur pengendalian rekaman mutu lebih menitik beratkan kepada pengendalian hasil atau bukti dari pelaksanaan prosedur, instruksi kerja, SOP, manual, dan sebagainya. Artinya& lebih menitikberatkan kepada bagaimana agar bukti pelaksanaan kegiatan disimpan dan dipelihara. (r"sedur tanpa penerapan adalah "m"ng k"s"ng. Sehingga& rekaman mutu dapat di#adikan bukti apakah sebuah pr"sedur di#alankan atau tidak. 1.
ang dapat di#adikan penge$ualian yaitu pada klausul & dimana penge$ualian tersebut tidak mempengaruhi "rganisasi 3"nt"h :
2.
)
*esign pr"duk
)
alidasi pr"ses dan penyediaan layanan
)
(engendalian alat& m"nit"r dan alat ukur
(r"sedur yang wa#ib terd"kumentasi )
(ersetu#uan yang diperlukan untuk d"kumen sebelum digunakan
)
(enin#auan& update dan persetu#uan ulang d"kumen
)
Identi%ikasi perubahan dan status reisi
)
/emastikan reisi yang relean 5terkini6 berada pada tempat yang menggunakan
)
/emastikan bahwa d"kumen mudah terba$a dan teridenti%ikasi
)
/emastikan d"kumen yang berasal dari luar teridenti%ikasi dan distribusinya dikendalikan
)
/en$egah d"kumen kadaluarsa se$ara tidak senga#a
)
/enerapkan met"de identi%ikasi yang $"$"k
)