Nama : Muhammad Ihsan Al Hafiz
NIM : 13/348462/TK/40927
Fakultas/jurusan : Teknik/ Teknik Fisika
Konsep Green Campus UGM Dengan Sistem Yang Terintegrasi
Dewasa ini, bumi telah diancam dengan berbagai macam masalah, diantara yang paling krusial adalah global warming. Bumi diambang batas kerusakan yang diakibatkan oleh polusi dan pencemaran sistem. Suhu dan iklim mulai tak terkontrol dan sulit diprediksi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pemikiran, masunia mulai mengembangkan konsep kembali ke alam. Penghijauan mulai dilakukan. Ini semua ditujukan agar bumi tidak bertambah rusak dan diharapkan dapat membantu memulihkan keadaan bumi yang semakin memburuk. Seluruh konsep pembangunan dan manajemen di dasarkan pada asas pemulihan dan perbaikan lingkungan. Untuk menyosialisasikan konsep kembali ke alam ini, mahasiswa dan kehidupan kampuslah yang berperan besar. Tentunya dalam hal menanamkan pola fikir kepada masyarakat dan membantu memberi masukan atas kebijakan pemerintah. Sebelum semua itu dilakukan, kehidupan kampus harus memulainya dari dalam, yaitu merubah dan memperbaiki kampus dari dalam menjadi kampus yang hijau atau lebih dikenal dengan konsep green campus.
Universitas Gadjah Mada sebagai kampus tertua dan terbesar di Indonesia, sepatutnya memberi contoh terlebih dahulu dengan manajemen kampus yang hijau dan ramah lingkungan. untuk mewujudkan kampus yang hijau, diperlukan sebuah konsep green campus yang saling terintegrasi. Konsep green campus yang perlu diterapkan harus menyangkup seluruh aspek penting dalam kehidupan kampus. Ada enam hal yang perlu diterapkan agar membentuk suatu green campus, yaitu smart energy, smart mobility, smart water, smart public services, smart building dan smart rubbish.
Smart Energy
Konsep smart energy adalah konsep dimana manajemen kebutuhan kampus diinterasikan secara smart dan renewable. Agar energi yang dibutuhkan kampus dapat dimanajemen dengan baik, maka diperlukan sistem monitoring dalam satuan waktu agar kebutuhan energiu dapat teraudit dengan baik. Setelah diketahui kebutuhan energi kampus, maka direncanakan pula sistem pembangkitan energi secara mandiri dan renewable. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kebutuhan energi dari PLN dan untuk jangka panjang dapat memenuhi kebutuhan energi secara mandiri. Bukan hal yang tidak mungkin karena potensi renewable yang besar dan perkembangan teknologinya yang sudah dapat mendukung pemanfaatannya. Diantaranya yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh kampus UGM adalah potensi energi matahari dan energi angin. Sistem hybrid yang dapat diterapkan dari pembangkit energi matahari dan pembangkit energi angin dapat mendukung pembangkitan energi yang optimal. Energi matahari dimanfaatkan dengan memasang solar cell disetiap atap gedung-gedung kampus. Energi angin diintegrasikan pula dengan memanfaatkan vertical axis wind turbine (VAWT) atau kincir angin vertikal yang dapat memanfaatkan kecepatan angin rendah secara maksimal. Pemasangan dilakukan disetiap gedung kampus. Energi matahari akan maksimal ketika matahari sedang cerah, ketika matahari redup atau akan hujan, energi angin akan dimanfaatkan lebih maksimal. Sistem integrasi yang saling mendukung inilah awal dari green campus UGM yang berbasis mandiri energi.
Smart Mobility
Untuk mewujudkan green campus, hal yang tidak boleh terlewatkan adalah manajemen kendaraan dan mobilitas mahasiswa. UGM sebagai kampus yang memiliki wilayah yang sangat luas, menjadikan mahasiswa memiliki masalah untuk mobilitas. Solusi dari mahasiswa adalah memakai kendaraan bermotor pribadi yang kita tahu itu akan menghasilkan polusi yang buruk untuk lingkungan. maka diperlukan penyosialisasian tinggi untuk penggunaan sepeda. Sepeda kampus UGM perlu ditingkatkan dalam segi jumlahnya dan kualitasnya. Ketika pelayanan sepeda kampus baik, maka dengan pemberian pemahaman yang jelas kepada mahasiswa. Mahasiswa wakan lebih memilih menggunakan sepeda kampus untuk mobilitas disekitar kampus. Dan juga dikampus harus diberikan rute khusus untuk pejalan kaki agar membiasakan mahasiswa untuk berjalan kaki. Tidak hanya untuk mengurangi pencemaran tetapi juga awal dari hidup sehat.
Dalam hal mobilitas yang baik, diperlukan juga monitoring dan manajemen trafik kendaraan disekitar kampus. Dengan memberikan rute-rute pendek dan cepat yang dapat diakses menggunakan sepeda dan berjalan kaki, mahasiswa akan lebih menggunakan itu dari pada menggunakan sepeda motor yang mengharuskan memutar lebih jauh.
Smart Water
Kebutuhan air merupakan salah satu kebutuhan utama manusia, terutama di lingkungan kampus. Untuk menerapkan konsep green campus di kampus UGM, maka diperlukan manajemen air yang baik. Mulai dari manajemen kebutuhan air sampai manajemen sumber air dan pengolahan air. Penggunaan air yang tida bertanggung jawab akan sangat merugikan. Karena saat ini bumi mulai diancam oleh krisis air bersih. Sistem audit dan monitoring terhadap kebutuhan air harus ditangani oleh satu sistem besar kampus yang nantinya dibagi lagi pada setiap fakultas. Setelah diketahui data penggunaan air kampus, maka yang harus dilakukan adalah melihat sumber air yang digunakan. Diusahakan melakukan penghematan dengan menyosialisasikan kampanye hemat air. Air yang telah dipakai juga harus setidaknya dimanfaatkan atau diolah lagi menjadi air bersih.
Manajemen penyerapan air adalah hal penting pula yang tidak dapat ditinggalkan. Musim hujan yang tak menentu dapat dikhawatirkan mengakibatkan genangan dan banjir. Untuk itu diperlukan manajemen sistem sirkulasi air, agar air hujan dapat diamnfaatkan dan diolah kembali menjadi air bersih, tanpa mengakibatkan genangan atau banjir yang merusak.
Dalam setiap taman atau tempat umum di UGM perlu disediakan kran air bersih yang siap minum. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak latah terus membeli air minum kemasan, yang biasanya kemasannya dibuang sembarangan. Mahasiswa menjadi terbantu karena ada sumber air minum bersih yang siap konsumsi. Hal ini dapat membantu terbentuknya green campus UGM, sebagai kampus ramah lingkungan dan hijau.
Smart Public Services
Untuk mewujudkan green campus, hal yang tidak boleh dilupakan adalah palayanan umum. Konsep smart public services adalah konsep dimana seluruh pelayanan umum di kampus UGM terintegrasi satu sama lain. Hal yang perlu dilakukan untuk menerapkan hal ini yaitu antara lain
dengan memasang kamera CCTV disetiap lingkup daerah kampus UGM. Hal ini bertujuan agar keamanan kampus selalu terjaga, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kamera keseluruhan dikendalikan dan dimonitoring dari pusat dan terbagi-bagi disetiap fakultas dan jurusan.
Sistem komunikasi darurat, dimana jika ada keadaaan darurat yang terjadi. Dapat segera ditangani dengan cepat. Dipasang tombol darurat disetiap sisi kampus UGM dan disiapkan nomor telepon siaga, yang siap menerima aduan 24 jam.
Sistem road map, yaitu peta kampus digital yang dipasang disetiap sisi yang dirasa penting. Ini bertujuan agar pengunjung dan tamu UGM dapat dengan cepat mengetahui dia berada dimana dan dimana tempat tujuannya berada. Sistem ini juga harus disediakan disetiap sisi UGM yang terhubung dengan internet dan peta digital. Jadi pengunjung tidak harus bingung untuk bertanya arah, tinggal mencarinya sendiri dengan menggunakan sistem road map.
Memasang monitor besar yang berisi kabar harian UGM dan apa agenda atau event yang berlangsung. Ini bermanfaat agar mahasiswa mengetahui sepenuhnya keadaan kampusnya setiap harinya.
Smart Building
Green campus tidak akan terwujud jika gedung atau bangunannya sendiri tidak terintegrasi secara ramah lingkungan. gedung yang banyak memanfaatkan AC akan banyak menyumbang kerusakan ozon. Untuk itu diperlukan konsep arsitektur bangunan yang dingin tanpa menggunakan AC dan manajemen penyinaran matahari gedung yang cukup. Penggunaan AC bukannya hal yang tidak boleh, AC tetap penting tetapi dengan manajemen yang baik maka, seluruh aspek dapat berjalan dengan baik.
Smart Rubbish
Manajemen sampah adalah hal yang sangat penting dalam suatu lingkungan. apalagi dalam lingkungan kampus yang serba sibuk dan penuh dengan aktivitas. Manajemen yang pertama adalah dengan membiasakan mahasiswa untuk selalu memisahkan sampah berdasarkan kategorinya. Setelah itu kampus mempunyai standar operasional pengolahan sampah yang saling terintegrasi untuk setiap bagian kampus. Sampah organik dari tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Sampah anorganik dibuang dan diolah dengan pemanfaatannya masing-masing.
Untuk mewujudkan green campus yang secara tiba-tiba adalah hal yang sangat sulit. Maka untuk itu penerapan konsep green campus dengan berbagai macam aspek-aspeknya harus dilakukan secara bertahap. Karena memang konsep awal pembangunan kampus tidak bisa kita ubah dengan cepat. Namun dengan penerapan yang bertahap dan dukungan dari pihak kampus dan mahasiswa, green campus UGM akan benar-baner terwujud yang tentunya akan mendukung Universitas Gadjah Mada sebagai universitas riset berkelas internasional.