berikut ini merupakan contoh sop penagihan piutang usaha PT Intan MeshindoFull description
berikut ini merupakan contoh sop penagihan piutang usaha PT Intan MeshindoDeskripsi lengkap
pemeriksaan piutang usaha dan piutang lainnya
Full description
03A Audit Program - Piutang UsahaFull description
Praktikum AuditDeskripsi lengkap
Praktikum Audit
Saldo Piutang
Full description
Deskripsi lengkap
format plebitis rsud bula
surat konfirmasi alumnusFull description
auditFull description
Full description
Modul 2 Siklus Penjualan Dan Penagihan Piutang Usaha Praktikum Audit
Modul 2 Siklus Penjualan Dan Penagihan Piutang Usaha Praktikum Audit
KONFIRMASI PIUTANG USAHA Tujuan konfirmasi piutang usaha adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas. Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam situasi yang normal. SAS 67 (AU330) menyediakan tiga pengecualian terhadap keharusan menggunakan konfirmasi, yaitu : 1.
Piutang usaha tidak material.
2. Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkat responnya kemungkinan kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat diandalkan. 3.
Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substansif lainnya dapat diakumulasi untuk menyediakan bukti yang mencukupi.
Jika auditor memutuskan tidak akan mengkonfirmasi utang justifikasi untuk melakukan hal tersebut harus didokumentasikan didokumentas ikan dalam file audit. Dalam melakukan konfirmasi auditor terlebih dulu harus menentukan jenis konfirmasi apa yang akan digunakan , jenis-jenis konfirmasi yang dapat digunakan antara lain adalah : 1. Konfirmasi positif = komunikasi dengan debitur untuk mengkonfirmasi apakah saldo yang diminta pihak penerima sudah benar . 2.
F ormulir ormulir
konfirmasi yang kosong = jenis konfirmasi positif yang tidak menyatakan
jumlah pada konfirmasi tetapi meminta penerimanya mengisi saldo atau melengkapi informasi lain. 3. Konfirmasi faktur = jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akan dikonfirmasi,dan bukan saldo piutang usaha pelanggan secara keseluruhan. keseluruhan. 4. Konfirmasi negatif = jenis konfirmasi yang yang ditujukan juga kepada kepada debitur debitur tetapi hanya hanya meminta respon jika debitur tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan. d inyatakan. Penetapan waktu : bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi adalah bukti yang baru
diperoleh jika konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca. Keputusan sampling : faktor utama yang mempengaruhi ukuran sample untuk mengkonfirmasi
piutang usaha adalah : a. Salah saji yang dapat ditoleransi b. Risiko inheren c. Risiko pengendalian d. Risiko yang dicapai dari pengujian substansif lainnya e. lan Jenis konfirmasi
Ketika
memilih sample piutang usaha untuk konfirmasi, auditor harus berhati-hati agar tidak
terpengaruh oleh klien. M enyelenggarakan
pengendalian : setelah item yang akan dikonfirmasi dipilih, auditor harus
menyelenggarakan pengendalian atas konfirmasi itu hingga dikembalikan dari pelanggan. M enindaklanjuti
nonrespon : konfirmasi yang dikirim tetapi tidak dikembalikan oleh pelanggan
tidak boleh dianggap sebagai bukti audit yang signifikan. Untuk setiap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan, auditor dapat memeriksa dokumentsai berikut untuk memverifikasi eksistensi dan keakuratan setiap transaksi penjualan yang membentuk saldo akhir piutang usaha: a.
Penerimaan kas selanjutnya
b. Salinan faktur penjualan c. Dokumen pengiriman d.
Korespondensi dengan
Analisis
klien
perbedaan : jika permintaan konfirmasi dikembalikan oleh pelanggan, auditor harus
menentukan penyebab setiap perbedaan yang dilaporkan. Jenis perbedaan dalam konfirmasi yang sering dilaporkan adalah : a.
Pembayaran
telah dilakukan
b. Barang belum diterima c. Barang telah dikembalikan d.
Kesalahan klerikal dan jumlah yang
M enarik
diperdebatkan
kesimpulan : jika semua perbedaan telah diselesaikan, termasuk yang ditemukan
dalam melakukan prosedur alternative, auditor harus mengevaluasi ulang pengendalian internal.
Keputusan
akhir mengenai piutang usaha dan penjualan adalah apakah bukti yang
mencukupi telah diproses melalui pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi, prosedur analitis, prosedur pisah batas, konfirmasi, dan pengujian substansif lainnya untuk menjustifikasi penarikan kesimpulan mengenai kebenaran saldo yang dinyatakan.