BAB V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Wilayah Geografis dan Administratif 1.
Keadaan Wilayah Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari 29 Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi
Papua terletak dibagian selatan dan memiliki wilayah terluas diantara kabupaten / kota di Provinsi Papua.
Secara
geografis, Kabupaten Merauke terletak pada 137 o ± 141 o BT dan 6 o ±
9o LS. Luas kabupaten Merauke
45.071 km 2.
Sebagian
merupakan dataran rendah dan berawa, luas areal rawa
besar wilayah kabupaten Merauke 1.425.000 ha dan dataran tinggi di
beberapa kecamatan bagian utara Merauke. Karakteristik kabupaten Merauke yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dan berawa, merupakan areal yang baik untuk pengembangan pertanian dan perikanan darat. Disamping itu kabupaten Merauke juga dikelilingi oleh laut yang terletak di sebelah selatan dan barat kabupaten ini.
Secara
geografis
kabupaten ini merupakan kabupaten yang wilayah darat dan lautnya berbatasan langsung dengan Negara tetangga yaitu Papua New Guinea dan Australia. Kabupaten Merauke terletak paling timur wilayah nusantara dengan batas-batas sebagai berikut : -
Sebelah
Utara dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi.
-
Sebelah
Timur dengan Negara Papua New Guinea.
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Laut Arafura.
- Barat berbatasan dengan Laut Arafura. Kabupaten Merauke terdiri atas 20 Distrik yaitu Distrik Merauke, Distrik Naukenjerai, Distrik Semangga,
Distrik Tanah Miring, Distrik Jagebob, Distrik
Sota,
Distrik Muting, Distrik Elikobel,
Distrik Ulilin, Distrik Kurik, Distrik Animha, Distrik Malind, Distrik Okaba, Distrik Kaptel, Distrik Ngguti, Distrik Tubang, Distrik Kimaam, Distrik Ilwayab, Distrik Tabonji, dan Distrik Waan
memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar. Dalam bidang kelautan dan perikanan potensi tersebut berasal dari perairan laut, perairan payau dan perairan tawar. 2.
Topografi Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa disepanjang pantai
dengan kemiringan 0-3% dan kearah utara yakni mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin keadaan Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0 ± 8%. Kondisi Geografis Kabupaten Merauke yang relatif masih alami, merupakan tantangan serta peluang pengembangan bagi Kabupaten Merauke yang masi menyimpan banyak potensi ekonomi untuk menunjang pembangunan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. : Kemiringan Lereng di Kabupaten Merauke Kelas Lereng Luas (Km2) Persentase 0-3% 5.598 12,42 3-8%
30.513
67,70
8-12%
8.960
19,88
Jumlah 45.071 Sumber : Bappeda Kabupaten Merauke,2009
Sebelah Wilayah Kimaam,Okaba,Kurik, Semangga. Merauke,TanahMiring, Jagebob, Sota. Okaba, Kurik, Muting, Elikobel dan Ulilin,
100,00
Kemudian berdasarkan peta dasar Kabupaten Merauke terlihat sebagian besar daerah merupakan areal dataran yang berada pada ketinggian antara 0 ± 60 m diatas permukaan laut. Wilayah yang benar ± benar datar tersebut berada sebagian besar pada daerah selatan dan tengah. Daerah tersebut merupakan sentra penduduk yang memulai usaha pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan konsentrasi pemukiman penduduk. 3.
Keadaan Iklim Kabupaten Merauke memiliki iklim yang sangat tegas antara musim penghujan dan musim
kemarau. Menurut Oldeman (1975), wilayah Kabupaten Merauke berada pada zona (Agroclimate Zone C) yang memiliki masa basah antara 5 ± 6 bulan. Dataran Merauke mempunyai karakteristik iklim yang agak khusus yang mana curah hujan yang terjadi dipengaruhi oleh Angin Muson, baik Muson Barat ± Barat Laut (Angin Muson
Basah) dan Muson Timur ± Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh kondisi Topografi dan elevasi daerah setempat. Curah hujan pertahun di Kabupaten Merauke rata-rata mencapai 1.558,7 mm. Dari data yang ada memperlihatkan bahwa perbedaan jumlah curah hujan pertahun antara daerah Merauke Selatan dan bagian utara. daerah Merauke
Selatan
Secara
umum terjadi peningkatan curah hujan pertahun dari
(1000 - 1500) dibagian Muting, kemudian curah hujan dengan jumlah
1500 ± 2000 mm/tahun terdapat di Kecamatan Okaba dan sebagian Muting, selebihnya semakin menuju ke Utara curah hujannya semakin tinggi. Perbedaan tersebut juga berlaku pada jumlah bulan basah yaitu semakin kebagian utara masa basah sangat panjang sedangkan pada bagian selatan terdapat masa basah yang relatif pendek. Kondisi iklim yang demikian berpeluang untuk dua kali tanam. Musim hujan yang terjadi merupakan kendala terhadap kondisi jalan ± jalan tanah yang setiap tahun mengalami kerusakan.
Sementara
disisi lain musim kemarau yang panjang justru mengakibatkan
kekurangan air bersih dan air irigasi bagi masyarakat dan petani. Berdasarkan data iklim yamg dikeluarkan oleh Kantor Meteorologi dan Geofisika Merauke menunjukkan bahwa kecepatan angin hanpir sama sepanjang tahun; di daerah pantai bertiup cukup kencang sekitar 4 ± 5 m/det dan dipedalaman berkisar 2 m/det. Penyinaran matahari rata ± rata di Merauke adalah 5,5 jam/hari pada bulan Juli dan yang terbesar 8,43 jam/hari pada bulan
September,
dengan rata ± rata harian selama setahun sebesar 6,62 jam. Tingkat
kelembapan udara cukup tinggi karena dipengaruhi oleh iklim Tropis Basah, kelembapan rata ± rata berkisar antara 78 ± 81%. B. Keadaan Sosial Ekonomi 1.
Demografis Penyebaran dan kepadatan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor lokasi,
potensi dan kemudahan hubungan antara lokasi tersebut. Kabupaten Merauke dengan luas wilayah 45.071 Km 2, tingkat kemudahan hubungannya masih tergolong relatif rendah.
Konsentrasi penduduk masih dominan tinggal di daerah perkotaan dan kampung ± kampung transmigrasi. Penduduk Kabupaten Merauke berjumlah 173.943 Jiwa, seperti yang tersajikan dalam Tabel berikut : Tabel. Jumlah Penduduk Kabupaten Merauke Luas Wilayah No. Distrik (Km2)
Jumlah Penduduk Laki-Laki
Perempuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Merauke 2.113 36.913 34.923 Semangga 760 5.860 5.273 Tanah Miring 466 8.423 7.543 Jagebob 367 4.312 3.801 Sota 2.766 1.269 1.193 Elikobel 2.367 2.414 2.155 Ulilin 1.573 2.489 2.219 Kurik 5.598 12.065 10.731 Okaba 9.684 5.190 4.677 Muting 5.020 3.133 2.873 Kimaam 14.357 8.614 7.873 Jumlah 45.071 90.682 83.261 Sumber : Bagian pemerintahan Umum Setda Kanupaten Merauke,2009
Jumlah 71.838 11.133 15.966 8.113 2.462 4.569 4.708 22.652 9.867 6.006 16.487 173.943
Jumlah penduduk Kabupaten Merauke tahun 2009 sebanyak 173.943 jiwa terdiri dari Lakilaki sebanyak 90.682 jiwa dan Perempuan : 83.261 jiwa. Dari jumlah penduduk ini terbagi atas beberapa suku yaitu : (1) Marind, (2) Muyu, (3) Mandobo, (4) Awuyu, (5) Yagai, (6) Asmat. 2.
Sarana dan Prasarana Kabupaten Merauke memiliki sarana pendidikan yang cukup memadai, dimana terdapat
sarana pendidikan setingkat
SD
sampai setingkat Perguruan Tinggi (PT), sebagaimana
disajikan pada Tabel berikut : Tabel. Jumlah Sekolah Menurut Jenisnya di Kabupaten Merauke Jenis Sekolah Siswa Guru/Dosen SD/MI 197 31.000 1.021 36 9.184 576 SLTP/MTs SMU 14 4.286 332 SMK 13 3.118 292 PT 10 3.419 428 Sumber. Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, 2009 Sarana
pendidikan yang paling mendominasi di Kabupaten Merauke adalah
SD/MI
dengan
jumlah 197 sedangkan yang paling sedikit yaitu Perguruan Tinggi (PT) dengan jumlah 10
Perguruan Tinggi dengan rincian yaitu : (1) Merauke Animha, (3)
Sekolah
Kejuruan st. Yakobus, (6)
STIA
Karya Dharma, (2)
Sekolah
Tinggi Teknologi Sekolah
Tinggi
Yapis, (8)
STAIS
Tinggi Agama Kristen, (4) Akademi Perawat, (5)
Sekolah
Tinggi Theologia Injili Arastamar, (7)
STIE
Yamra, (9) Politeknik Yasanto,dan (10) Universitas Terbuka. Kabupaten Merauke juga memiliki fasilitas umum seperti Rumah Ibadah dan Fasilitas Kesehatan sebagaimana yang tersaji pada Tabel berikut : Tabel. Fasilitas Rumah Ibadah di Kabupaten Merauke No Fasilitas Rumah Ibadah Jumlah 1 Gereja Katolik 167 2 Gereja Protestan 152 3 Mesjid 187 4 Mushola 162 5 Pura 5 Jumlah 673 Sumber : Bagian pemerintahan Umum Setda Kanupaten Merauke,2009 Tabel. No. 1 2 3 4 5 6
Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Merauke Fasilitas Kesehatan Jumlah Rumah Sakit 3 Puskesmas 11 Puskesmas Pembantu 92 Puskesma keliling 17 Poliklinik Desa 12 Posyandu 182 Jumlah 317 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, 2009 Hubungan antara ibu kota Kabupaten dengan ibu kota distrik atau daerah pedalaman lainnya dapat dicapai melalui hubungan udara dengan jenis pesawat Twin-Otter dan lewat laut/ sungai dengan kapal motor perintis lokal serta jalan darat. Dari 11 distrik yang bisa dijangkau melalui darat baru 10 distrik ( Merauke, Kurik, Okaba, Muting, Jagebob,
Sota,
Semangga,
Tanah Miring,
Elikobel dan Ulilin ). Hubungan ibu kota distrik desa-desa umumnya melalui
transportsi sungai, darat / jalan setapak. Dermaga pelabuhan Merauke dengan panjang 158 M, Draft 6 M dan GT 7.341 dapat disinggahi oleh kapal penumpang dan kapal perintis. Dermaga Merauke merupakan pelabuhan
utama yang ada di Kabupaten Merauke dan dapat disinggahi oleh beberapa kapal seperti KM Kalimutu, R 42, R 43, KM Lady Mariana, KM Maroak Ehe, KM Muli Anem, dan Kapal Tengker. Untuk transportasi udara,
Sebagai
satu ± satunya Airlines yang tetap mempertahankan
komitmen membangun tanah Papua sejak beroperasinya PT. Merpati Nusantara tahun 1962 hingga sekarang, maka seiring dengan perkembangan pemekaran wilayah Papua dan Kabupaten Merauke tentunya Merpati selalu mendukung program tersebut. Jaringan penerbangan Merpati khususnya di Merauke merupakan sarana vital yang telah dinikmati oleh masyarakat didaerah ini, baik intra Merauke maupun keluar Merauke. Jasa ± jasa pesawat jenis Twin Otter/Boeing 737 ± 200/Boeing 737/300/ merupakan bukti nyata pelayanan Merpati terhadap kebutuhan masyarakat dan kemajuan daerah ini. Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat
Pemerintah
Kabupaten
Merauke
mempercayakan
Merpati
untuk
melayani
masyarakat sehubungan dengan pemekaran wilayah Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi, Boven Digoel dalam bentuk kerjasama operasional jenis Pesawat Twin Otter DHC ± 6 PKNPA/Musamus pada bulan Mei 2004 dan pada Tahun 2006 telah di K
SO
kan antara
Pemerintah Daerah dan Pihak Merpati untuk mengoperasikan pesawat Boing 737 seri 300 yang diberi nama KLI dengan rute penerbangan Merauke- Jayapura-Timika-Makasar- Surabaya dan Jakarta setiap hari, sehingga dapat mengatasi kepadatan penumpang yang dan akan berangkat ke Merauke. 3.
Perekonomian Lokal Sarana
perdagangan di Kabupaten Merauke masih banyak berupa kios-kios kecil yang
menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. Karena pasar terletak di masing-masing Ibukota Kecamatan, maka sebagian besar transaksi jual beli, seperti kebutuhan rumah tangga maupun hasil bumi dilakukan di ibukota-ibukota kecamatan kabupaten Merauke . Kebutuhan rumah tangga misalnya, minyak tanah, bensin, solar, garam, mie instan, bumbu
dapur, dan sebagainya didatangkan dari ibu kota kecamatan. Oleh karena itu keberadaan kioskios di desa ini cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Berkaitan dengan berbagai jenis usaha yang digeluti oleh masyarakat di Kabupaten Merauke maka komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok di dominasi oleh dua kelompok besar yaitu pekerjaan sebagai petani sawah/kebun atau pembudidaya rumput laut dan nelayan. Artinya pekerjaan yang bergerak di bidang perikanan menjadi sentral okupasi di desa ini yang ditunjang oleh karakteristik daerahnya yang merupakan desa pantai. terinci mata pencaharian secara umum di Desa Punaga dapat dilihat pada tabel 5.
Secara