KOEFISIEN LIFT (M)
BAB II
TEORI DASAR
Persamaan keadaan untuk gas-gas murni secara thermal Uda Udara
mem memun!ai
keekatan
!ang
san sangat
rendah ah""
teta teta i
keekatann!a terse#ut daat #erengaruh kuat" misaln!a dalam tenaga d$r$ng d$r$ng dari esa%at ter#ang& Keekat Keekatan an udara sesuai dengan temeratur" temeratur" semaki semakin n anas anas teme temerat ratur ur semaki semakin n eka ekatt (ke#a (ke#alik likan an deng dengan an caira cairan)& n)& Secara umum keceatan gas adalah 'ungsi dari k$m$sisi gas" temeratur dan tekanan memun!ai hu#ungan se#agai #erikut F ' (T"P) Kemudian dikenal se#agai ersamaan keadaan untuk gas-gas murni secara thermal
ρ
P R T
.
*ila *ila meng menguk ukur ur tek tekan anan an udar udara a atau atau +u +uid ida a #er #ergera gerak k (!an (!ang g dise dise#u #utt tekanan statis) harus di,aga agar aliran tidak terganggu& ara !ang aling #aik untuk melaku melakuka kan n hal ini adalah adalah dengan dengan menguk mengukur ur melalui melalui se#uah se#uah lu#ang-lu#ang di dean untuk mengukur tekanan stagnasi" di temat aliran itu dierlam#at hingga keceatan n$l& Tekanan statis dan stagnasi daat diukur sendiri-sendiri atau selisihn!a ditentukan se#agai ukuran keceatan alirann!a" secara umum ga!a angkat daat dituliskan ' L
∫ ∆ P dA = b ∫ ∆ P dx .
.
. cos θ
.engan mendaatkan ' L terse#ut diatas k$e/sien li't tana dimensi daat ditentukan& L
2.FL
b. ρ .v 2 .c
KOEFISIEN LIFT (M)
.imana L
K$e/s $e/sie ien n li' li't
ρ
mass massa a ,en ,enis is udar udara a
0
keceatan udara
an,ang h$rd
FL
1a!a li't (N)
*
#entangan air'$il (m)
θ
sudut sudut seran serang g (kemi (kemiring ringan an r$ r$/l) /l)
Gambar 7.19. Sketsa defnisi sudu pengangkat
.ari ersamaan di dean daat dikatakan #ah%a untuk mendaatkan nilai nilai k$e/si k$e/sien en li't li't tertentu tertentu"" maka maka tergan tergantung tung #esar simang simangan an (θ ) !ang di#erikan" k$e/sien li't-n!a !ang le#ih tinggi daat dicaai #ila di#erikan simangan (θ ) !ang $siti' (arah r$/l keatas)&
Keceatan aliran udara ada mind tunnel daat dihitung dengan menggunakan ersamaan 0$
∆ P
2.
ρ .udara
KOEFISIEN LIFT (M)
Menurut ersamaan *ern$ulli hu#ungan antara tekanan statis dan ermukaan atas adalah #erkurang dan tekanan ada ermukaan #a%ah #ertam#ah& Pengaliran di#a%ah #erkurang dan $sisi dari titik stagnasi dean diindahkan ke#elakang&
Tekanan !ang dihasilkan ada erc$#aan li't" diantaran!a !aitu
a& Tekanan Statis 2aitu tekanan !ang tegak lurus terhada aliran +uida" dimana keceatann!a (3) k$nstan& *ila mengukur tekanan ini harus di,aga agar alirann!a tidak terganggu& ara !ang aling teat untuk melakukan hal ini adalah dengan mengukur melalui se#uah lu#ang didean& #& Tekanan Stagnasi 2aitu tekanan !ang searah dengan arah aliran +uidan!a dimana keceatann!a mendekati n$l (3 4 5 )& Untuk mengukur tekanan ini" ditemat aliran itu dierlam#at hingga 3 5 m6s& Selisih antara P stag dan Pstatis ditentukan se#agai ukuran keceatan alirann!a& Laisan +uida !ang keceatann!a diengaruhi $leh tegangan geser #atas& .alam menentukan harga #ilangan 7e!n$lds digunakan rumus 7e .imana
V c
.
v
0 keceatan suara (m6s) c an,ang h$rd (m6s) 3 0isk$sitas kinematis (m 6s) 2
U,ung dean tumul mencegah ter,adin!a emisahan aliran tetai ada u,ung ta,am !ang men!e#a#kan emisahan mem#angkitkan ga!a angkat (#u#ung)& Pengaruh #entangan terhingga daat dik$relasikan dengan #ersamingan tidak #erdimensi dalam radi$ $sek 87 .imana
b
2
AP
b =
c
Pan,ang tali #usur rata-rata KOEFISIEN LIFT (M)
8da k$e/sien angkat maksimum mengis!aratkan adan!a kerusakan minimum atau keesatan mandek& Untuk esa%at !ang angkatn!a mengganggu #eratn!a L
ω
L maks& (96:
γ &0s 2
&8)
1 / 2
2ω 0s CLmaks ρ . Ap
Keesatan mandek #iasan!a #erkisar antara ;5 dan <55 't6s tergantung #erat esa%at dan nilai e L maksimumn!a& 8lat esa%at harus memertahankan keesatann!a& Pesa%at diatas sekitar 9": 0 untuk menghindari ketidakmantaan !ang dise#a#kan kemandekan t$tal&
8daun taha taha ergerakan sudut daat dilihat dari gam#ar di#a%ah #erikut ini
Keterangan tahaan 9& Titik macet #elakang diermukaan atas" ga!a angkat #elum tumul& :& U,ung #elakang !ang ta,am menginduksikan emisahan dalam #entuk 3$rteks a%al" tim#ul sedikit engangkatan& <& 0$rteks a%al terl$ntar" dan garis mengalir dengan halus dari u,ung #elakang" engangkatan telah mencaai =5 >& ?& 0$rteks a%al terl$ntar ,auh ke#elakang" aliran di u,ung #elakang sangat halus dan engangkatan telah #erkem#ang enuh& KOEFISIEN LIFT (M)
Gaya-gaya yang bekerja pada pesawat terbang :
.ari hukum Ne%t$n !ang mem#ahas mengenai mekanika kita mengetahui #ah%a suatu #enda !ang semula diam akan #ergerak ,ika ada suatu kekuatan lain-!ang dise#ut ga!a" #eker,a #enda terse#ut& .i saming itu @ukum Ne%t$n !ang lain mengatakan #ah%a #enda !ang diam atauun #ergerak dengan keceatan k$nstan adalah #enda-#enda !ang terkena ga!a-ga!a sedemikian rua sehingga resultan ga!a !ang #eker,a adan!a sama dengan n$l& Pesa%at ter#ang ,uga mengikuti hukum-hukum mekanika terse#ut& Se#uah
esa%at
ter#ang
m$del
mauun
esa%at
ter#ang
!ang
sesungguhn!a ada rinsin!a akan memun!ai emat k$m$nen kekuatan (ga!a) !aitu 1.
Gaya Angkat
1a!a angkat ini se#agian #esar ditim#ulkan ada sa!a esa%at ter#ang dan #iasan!a digunakan untuk mela%an ga!a gra3itasi #umi !ang masih menarik esa%at terse#ut ke arah #a%ah&
1a!a angkat !ang dalam hal ini dikhususkan ada ga!a angkat sa!a daat tim#ul ,ika suatu sa!a esa%at ter#ang #ergerak di dalam suatu +uida !ang dalam hal ini udara& Udara !ang mengalir melalui #agian atas sa!a #ergerak le#ih ceat dariada udara !ang mengalir di #agian #a%ah sa!a& @al ini men!e#a#kan tekanan !ang ter,adi ada #agian atas sa!a le#ih rendah dariada tekanan !ang ter,adi di #agian #a%ah&
KOEFISIEN LIFT (M)
Per#edaan tekanan !ang ter,adi ada kedua ermukaan sa!a itulah !ang men!e#a#kan sa!a mengalami ga!a angkat !ang arahn!a dari #agian #a%ah sa!a ke#agian atas sa!a&
1a!a angkat !ang ter,adi ada se#uah sa!a esa%at ter#ang rinsin!a akan le#ih #esar ,ika sa!a !ang akan digunakan untuk menim#ulkan ga!a angkat terse#ut le#ih #esar ula& .isaming itu dari hasil enelitian" ga!a angkat terse#ut diengaruhi ula $leh sudut !ang di#uat $leh enamang sa!a dan #esarn!a #er#anding lurus dengan kuadrat keceatan +uida !ang mengalir di sekitar sa!a terse#ut& Secara mudahn!a" ga!a angkat esa%at daat dirumuskan se#agai #erikut&
KOEFISIEN LIFT (M)
L l Keterangan
ρ
2
0 S 2
L 1a!a angkat sa!a
l K$e/sien
ga!a
angkat
!ang
diengaruhi $leh sudut landa terhada udara ρ
7aat massa udara
0 Keceatan aliran udara terhada sa!a S Luas sa!a Istilah dalam esa%at ter#ang !aitu sa!a rata-rata ,uga dise#ut Wing Load (#e#an sa!a) #esarn!a sama dengan ga!a angkat sa!a ada
setia satuan luas sa!a atau daat dirumuskan Aing L$ad
Gaya angkat tot al Luas sayap
@al ini sangat #erarti dalam segi erancangan esa%at" terle#ih untuk esa%at !ang didesain #erkemamuan tinggi& 2.
Gaya Gravitasi
Seerti telah diterangkan ada #agian terdahulu" ga!a angkat sa!a #eker,a untuk mela%an ga!a gra3itasi #umi !ang selalu #erusaha menarik esa%at ter#ang untuk mendekati #umi& 8a#ila ada suatu esa%at ter#ang
gra3itasi
dan ga!a angkat esa%at #erada
ada
taha
kesetim#angan" maka esa%at ter#ang terse#ut akan mengam#ang di angkasa& Pada esa%at ter#ang sedang #ergerak ke atas" ga!a !ang #eker,a ada sa!a adalah le#ih #esar dariada gra3itasi !ang #eker,a ada esa%at itu& @al !ang se#alikn!a ter,adi ada esa%at ter#ang !ang menukik B gra3itasilah !ang d$minan& 3.
Gaya gesekan Udara
1a!a ,enis lainn!a !ang umum ,uga #eker,a ada se#uah esa%at ter#ang ialah ga!a gesekan udara" !ang #eker,a mengham#at gerakan esa%at ter#ang itu sendiri& Untuk esa%at ter#ang !ang #ergerak mela,u ke muka" ga!a gesekan udara-!ang sering dikenal se#agai C.ragD-#eker,a dengan arah ke #elakang&
KOEFISIEN LIFT (M)
*esarn!a ga!a drag ini sangat menentukan aakah suatu esa%at ter#ang akan daat mela,u dengan ringan dan ceat atau tidak& Pada rinsin!a" ga!a !ang ditim#ulkan karena gesekan udara ini diengaruhi $leh luas ermukaan dan #entuk dari esa%at ter#ang itu sendiri& Umumn!a #agian !ang aling luas ermukaann!a dari se#uah esa%at ter#ang ialah sa!an!a& Oleh karena itu dalam dunia ener#angan dikenal ula erhitungan drag ini #erdasarkan luas ermukaan sa!a& 1a!a drag daat dirumuskan se#agai #erikut . d
ρ
2
S 0
2
Keterangan .rag (gesekan udara) d
$e/sien drag
ρ
raat massa udara
S
Luas sa!a
0
keceatan relati'
Seerti telah diterangkan di #agian terdahulu" se#uah esa%at m$del akan daat ter#ang dengan suatu
keceatan tertentu ,ika
!ang #eker,a adan!a #erada dalam keadaan seim#ang&
ga!a-ga!a
KOEFISIEN LIFT (M)
4.
Gaya Tarik
1a!a tarik atau ga!a d$r$ng (Thrust) #eker,a searah dengan arah gerakan esa%at ter#ang" dan #ertugas untuk memertahankan k$ndisi agar esa%at daat teta mela,u dengan keceatan tertentu& 1a!a thrust ini #iasan!a ditim#ulkan $leh tarikan #aling-#aling !ang #erutar dengan ceat di #agian dean atau di sa!a" atau daat ula ditim#ulkan $leh mesin ,et !ang men!em#urkan gas #uang ke arah tertentu&
Propeller
1a!a tarik atau thrust !ang sangat dierlukan dalam ener#angan daat ula dihasilkan $leh kekuatan mesin !ang dimiliki $leh esa%at ter#ang dengan #antuan eralatan tertentu& .alam dunia aer$ m$deling" eralatan engu#ah utaran mesin men,adi ga!a tarik atau thrust !ang aling sering diergunakan ialah r$eller 6 #aling-#aling& Karena tugasn!a han!a mengu#ah tenaga dari mesin men,adi ga!a tarik" maka haruslah e/sien atau dengan kata lain " kalau #isa seluruh da!a ada
mesin di u#ah $lehn!a men,adi ga!a tarik !ang #esarn!a sama dengan da!a mesin !ang menggerakkann!a& Untuk mendaatkan e/siensi !ang setinggi-tinggin!a" maka r$eller dirancang dengan desain tertentu untuk da!a dan utaran mesin !ang tertentu ula& Ukuran r$eller ertama-tama harus kita kenal ialah “diameter
dan
“pitch” & Pitch men!atakan ,arak ma,u r$eller ,ika
r$eller terse#ut kita utar se#an!ak satu utaran& Sedangkan diameter men!atakan ukuran dua kali ,arak dari u,ung r$eller ke $r$s r$eller terse#ut&
KOEFISIEN LIFT (M)
*esarn!a diameter dan pitch r$eller ada umumn!a akan dituliskan secara #erurutan se#agaimana c$nt$h #erikut ini Pr$eller
= ;
.iameter = inch
itch ; inch
8d3ance rati$" !aitu #esaran !ang men!atakan er#andingan antara keceatan aliran udara !ang ditim#ulkann!a dengan keceatan utar #aling-#aling terse#ut& 8d3ance rati$ ini erat hu#ungann!a dengan
e'esiensi r$eller& 8d3ance rati$ ,uga diergunakan untuk mengenal karakteristik r$eller& Thrust Pada Pesawat Terang Layang
Pesa%at ter#ang
,enis
ini
tidak
menggunakan mesin
di%aktu
ter#angn!a" ga!a thrust ditim#ulkan $leh ga!a gra3itasi #umi !ang menarikn!a ke#a%ah& Se#uah esa%at la!ang (glider) akan daat meluncur ,auh kedean selama ia sendiri tertarik $leh ga!a gra3itasi ke arah #a%ah&
KOEFISIEN LIFT (M)
.engan kata lain ga!a thrust adalah salah satu k$m$nen dari gra3itasi t$tal !ang #eker,a ada esa%at terse#ut& Karena si'atn!a meluncur ke dean se%aktu mela!ang turun tertarik $leh ga!a gra3it! itulah makan!a dikenal dengan istilah “Glade Ratio” !ang memun!ai arti ,arak !ang daat ditemuh $leh se#uah esa%at ter#ang mela!ang tana #antuan mesin selama ketinggiann!a #erkurang satu-kesatuan ,arak&
!estailan terang
Kita ketahui #ah%a esa%at ter#ang itu #erada dalam daerah tiga dimensi" dan setia #enda !ang #erada di dalam ruang tiga dimensi akan #ergerak #erutar secara tidak menentu ,ika ga!a-ga!a !ang #eker,a ada seluruh #agian #adann!a tidak ter k$$rdinasi secara serasi sehingga #erada di dalam k$ndisi setim#ang& .emikian ula ada esa%at ter#ang" ga!a angkat sa!a !ang semula #erguna untuk mengangkat se#uah esa%at ter#ang sehingga mengudara daat men!e#a#kan esa%at terse#ut #erutar ada titik #eratn!a ,ika resultan dari keseluruhan ga!a angkat !ang ter,adi di seluruh ermukaan esa%at terse#ut tidak #eker,a teat ada titik #erat terse#ut&
KOEFISIEN LIFT (M)
Untuk men,amin agar esa%at ter#ang selalu dalam keadaan sta#il dan tidak #erutar atauun mengangguk-angguk karena ga!a angkat sa!a"
maka
di#uatlah
se#uah
erangkat
!ang
tugasn!a
untuk
mensta#ilkan esa%at terhada anggukan" dise#ut Stabiliser & Stabiliser daat ditematkan di #agian #elakang atauun di #agian dean dan daat di#uat sedemikian rua sehingga memun!ai ga!a angkat !ang arahn!a ke atas mauun ke #a%ah sesuai dengan ke#utuhan&
Untuk men,alankan 'ungsin!a stabilizer #iasan!a dilengkai dengan erangkat !ang dise#ut elevator & .ise#ut demikian karena ada rinsin!a ele3at$r digunakan untuk mengu#ah sudut ele3asi dari esa%at ter#ang itu sendiriB aakah akan di#uat ter#ang menan,ak atau menukik& Ele3at$r #iasan!a melekat di #elakang stabilizer dan daat #ergerak r$tasi secara #e#as&
8a#ila ele3at$r digerakkan ke#a%ah" maka sta#ilier akan memiliki ga!a arahn!a keatas& @al ini selan,utn!a akan mem#uat esa%at ter#ang menukik&
KOEFISIEN LIFT (M)
Se#alikn!a aa#ila ele3at$r digerakkan ke atas" ga!a !ang ter,adi ada sta#ilier adalah ke arah #a%ah dan hal ini akan men!e#a#kan esa%at ter#ang menan,ak&
Selain hal kesta#ilan anggukan" esa%at tentun!a ,uga memiliki kesta#ilan ada arah gerakan gulingn!a (!aitu gerak utar ada sum#u #adan esa%at)& Gika tidak esa%at itu tidak akan ter,amin keamanan ter#angn!a se#a# daat #erguling tak menentu arahn!a" ke kanan mauun ke kiri&
KOEFISIEN LIFT (M)
Untuk mengatasi kesulitan gerakan guling terse#ut" ada : cara enanggulangann!a" !aitu dengan mem#uat se#uah esa%at ter#ang !ang memiliki kesta#ilan guling !ang #aik sekali" atauun ,ika tidak demikian
kita daat mem#uat erangkat kesta#ilan guling ada se#uah esa%at ter#ang !ang kurang sta#il& Perangkat kesta#ilan ini dalam istilah ener#angan dikenal dengan nama aileron dan ditematkan ada kedua #elah sa!aB kanan dan kiri&
8gar daat menggulingkan esa%at ter#ang ke arah kanan mauun ke kiri" aileron ada se#uah sa!a harus #ergerak #erla%anan dengan aileron ada sa!a lainn!a& Misaln!a ,ika ailer$n sa!a kiri #ergerak ke #a%ah maka ailer$n
ada sa!a kanan #ergerak ke atas& Keadaan seerti itu
daat mem#uat esa%at ter#ang #erguling ke kanan& Satu hal lagi !ang erlu dierhatikan !aitu mengenai kesta#ilan dalam gerak #el$k& Se#uah esa%at ter#ang harus memun!ai arah ener#angan !ang tertentu dan #ukann!a mem#el$k ke kanan dan ke kiri secara tak menentu& Untuk itu esa%at dilengkai dengan se#uah siri tegak !ang #iasan!a ditematkan di #agian #elakang& 8gar siri tegak !ang ,uga sering dise#ut dengan fn itu daat #er'ungsi untuk meluruskan arah ener#angan atauun untuk mem#el$kkan esa%at te#ang " maka lat terse#ut selan,utn!a dilengkai dengan #agian !ang dise#ut rudder & 8a#ila rudder digerakkan kearah kanan" maka esa%at akan segera mem#el$k ke arah kanan ula& .emikian ula se#alikn!a" aa#ila rudder digerakkan ke kiri maka esa%at akan mem#el$k ke kiri& Meskiun demikian" mem#el$kkan rudder tidak semudah raktekn!a& Kita tidak akan daat memermainkann!a dengan semudah itu" se#a# #iasan!a se#uah esa%at ter#ang !ang
KOEFISIEN LIFT (M)
telah mem#el$kkan ruddern!a akan mengalami sedikit engurangan da!a angkat ada sa!an!a& 8a#ila hal ini tidak segera ditanggulangi maka akan mengalami ge,ala !ang dise#ut spin dalam istilah ener#angan& K$ndisi ini termasuk ge,ala !ang aling ditakuti di dunia ener#angan& Untuk itu" #iasan!a kita menggerakkan elevator sedikit ke atas ada saat rudder kita #el$kan& Pergerakan elevator ke atas tentun!a akan menam#ah
ga!a angkat sa!a" sehingga aa#ila kita mengamati dari ,auh" esa%at m$del kita !ang sedang mem#el$k tamakn!a tidak akan kekurangan ga!a angkat lagi&
Berbagai Jenis Pesawat Mde! Setelah pada bagian sebelumnya kita mengenal cara-cara pesawat terbang mengudara akan
melaksanakan penerbangan, kali ini kita akan mengenal beberapa penggolongan pesawat terbang di dalam dunia aeromodeling berdasarkan cara-cara dan siat-siat penerbangannya.
Penggolongan berdasarkan Thrust
!erdasarkan tenaga dorong atau tarik yang dipergunakan selama terbangnya, pesawat model dapat digolongkan pada" -
pesawat model terbang layang
-
pesawat model bermotor karet
-
pesawat model bermotor listrik
-
pesawat model bermotor letup
-
pesawat model bermotor #et dan ducted fan.
Penggolongan pesawat model berdasarkan bentuk sayap
Sayap pesawat merupakan bagian terpenting bagi sebuah pesawat terbang untuk dapat mengudara. $dapun pesawat-pesawat model berdasarkan #enis sayapnya dapat kita golongkan men#adi " - Pesawat model bersayap tetap %ika kita amati, bentuk pesawat model bersayap tetap dapat dibedakan men#adi"
a. Monoplane &bersayap tunggal' b. Biplane &bersayap ganda' KOEFISIEN LIFT (M)
c. weeplane &sayap besudut kebelakang' d. weepforward &sayap menyudut kedepan e. Canard &sayap dibelakang ekor' .
Sayap delta
- Pesawat model bersayap putar !rotary win"# (esawat untuk kategori ini merupakan #enis yang dimiliki pesawat helikopter. Secara teoritis dan praktis pesawat model bersayap putar seperti helikopter ini lebih sulit dan rumit dibandingkan dengan pesawat model bersayap tetap. )al inilah yang mungkin menyebabkan pesawat model helikopter kurang peminatnya.
pesawat model $elicopter
KOEFISIEN LIFT (M)
- Pesawat model bersayap lentur !flex win"# (esawat model bersayap lentur ini sebenarnya merupakan tiruan dari pesawat layang gantung yang telah kita kenal sekarang ini. Salah satu contoh pesawat bersayap lentur tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
- Pesawat model %enis&%enis lain *isamping pesawat-pesawat model yang telah kita bahas diatas, ada pula beberapa pesawat model yang sangat #arang ditemui karena memang hanya dipakai untuk eksperimen, misalnya ornitopter , tandem win" dan sebagainya.
KOEFISIEN LIFT (M)
Konstruksi pesawat terbang model pada bagian sayap
Seperti kita ketahui, sayap merupakan suatu bagian paling penting/+ital pada sebuah pesawat terbang, sebab dari bagian inilah dihasilkan daya angkat yang menyebabkan pesawat itu dapat terbang. $pabila kita memotong sayap dalam arah tegak lurus terhadap pan#angnya, kita akan men#umpai suatu bentuk penampang dalam dunia penerbangan dikenal dengan sebuah airoil sayap. !entuk airoil inilah yang nantinya akan sangat menentukan karakteristik penerbangan sebuah pesawat terbang. leh karena itu, sekarang kita akan mengenal terlebih dahulu secara kilas beberapa bentuk airoil, terutama yang nantinya akan dipakai pada pesawat terbang model.
!entuk airoil yang digunakan dalam aeromodeling pada umumnya adalah serupa dengan airoil yang dipergunakan pada pesawat terbang yang sesungguhnya yaitu sama-sama berasal dari penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para ahli $erodinamika di seluruh dunia. odel airoil yang dikeluarkan oleh lembaga penerbangan $merika $$, atau lebih dikenal sekarang dengan sebutan $S$ dapat ditun#ukkan pada gambar berikut"
KOEFISIEN LIFT (M)
0ntuk sebuah pesawat terbang layang seperti "lidder , c$uck "lidder dan sebagainya mengutamakan aktor melayang dengan sebaik-baiknya, biasanya digunakan airoil $$ 12 &123 flat bottom', ataupun $$ 4567. 0ntuk menginginkan kelincahan, terutama untuk pesawat model aerobatic seperti halnya control line aerobatic ataupun radio control aerobatic, kita akan memilih airoil $$ 6614 sampai dengan 6626. 0ntuk pesawat terbang yang memiliki kecepatan seperti halnya radio control race, control line racing dan beberapa pesawat terbang combat, kita memilih #enis airoil mungkin tipe seperti $$ 6616 misalnya. (esawat model radio control yang menggunakan motor biasanya akan kita pasangi sayap yang ber airoil semi simetris dengan ketebalan sekitar 123, seperti halnya $$ 512 ataupun $$ 5812.
(ada sayap yang berkerangka kayu, kita akan melihat adanya suatu bagian yang dipasang pada sayap sedemikian rupa sehingga apabila sayap tersebut dipotong dalam arah gerak tegak lurus terhadap pan#angnya akan memperlihatkan penampang airoil seperti yang telah kita kenal sebelumnya. !agian ini kita sebut 'in" Rib( 9ing rib dalam konstruksi kayu balsa biasanya dipasang ber#e#er sepan#ang sayap seperti tampak pada gambar berikut ini.
KOEFISIEN LIFT (M)
*isamping istilah wing rib, pada konstruksi sayap kita #uga mengenal bagian yang disebut leadin" ed"e( Leadin" ed"e adalah bagian sayap yang terletak paling depan, dan sangat menentukan beberapa karakteristik penerbangan suatu pesawat. !agian ini menentukan apakah konstruksi sayap ditu#ukan untuk penerbangan cepat, atau dirancang untuk terbang lambat. )al ini ter#adi karena yang pertama-tama membelah udara ketika pesawat terbang mela#u di udara. Selan#utnya bagian yang memegang peranan dalam segi kekuatan konstruksi sayap, yaitu spar . emang spar inilah yang nantinya menahan sayap agar tidak melengkung akibat daya angkat yang dihasilkannya. $pabila konstruksi sayap terutama sparnya tidak kuat menahan beban, ada kemungkinan sayap pesawat akan melengkung dan mungkin tak #arang akan patah. !agian lain dari konstruksi sayap pesawat terbang model dari kayu adalah trailin" ed"e yang merupakan bagian sayap yang terletak di bagian belakang dan menentukan apakah udara akan mengalir melalui sayap tersebut akan kembali secara mulus ke dalam bentuk semula atau dengan cara melingkar-lingkar sebagai ge#ala turbulensi.
*engan trailin" ed"e yang mempunyai bentuk tertentu maka pesawat model akan mempunyai kecepatan luncur yang tertentu pula. $pabila win"rib diletakkan pada #arak yang renggang sedangkan multi spar yang bertugas menyangga ketebalan airfoil tersebut tidak diterapkan, maka pada waktu sampul, sayap akan berbentuk seperti gambar !erikut.
L8*O78TO7IUM MEK8NIK8 FLUI.8 GU7US8N MESIN F8KULT8S TEKNIK UNI0E7SIT8S @8S8NU..IN
KOEFISIEN LIFT (M)
BAB III
A"AT DA# METODE PER$OBAA# III%&% A"AT 'A#G DIG(#A)A#
A% S*b
Sni+
,ind
T*nne!
digunakan
se#agai
instalasi
engu,ian k$e/sien li't& B% Pr! dengan Tipe #A$A ..&/ !aitu se#agai denda !ang
mendaatkan ga!a angkat $% Ter00eter1 untuk mengukur suhu ruang D% Br0eter1 untuk mengukur #esarn!a tekanan l$kal 6 atm$s'er E% E2*ser1 2aitu #agian %ind tunnel !ang #er'ungsi
untuk
memerceat aliran +uida dan menurunkan tekanan di %ind tunnel 3% Di2*ser1
!aitu
alat
untuk
menurunkan
keceatan
dan
menaikkan tekanan G% 3an1 untuk menghisa udara 4% Pengat*r S*d*t Serang1 untuk mengatur #esarn!a sudut
dari air'$il I% Pereda05Si!in+er1 untuk meredam getaran dan #un!i J% D*b!e B*tter6y 7a!8e1 untuk mengatur de#it udara keluar )% Pitt T*be1 untuk mengukur tekanan stagnasi "% 3iber ,as9er1 untuk mengamati N88 dari luar M%Man0eter"alat !ang menggunakan k$l$m cairan untuk
menentukan er#edaan tekanan&
#% Air2i!1 #er'ungsi untuk mengatur #esarn!a nilai k$e/sien li't
(L) dan k$e/sien drag (.) !ang digunakan ada sa!a esa%at ter#ang
KOEFISIEN LIFT (M)
III%/% METODE PER$OBAA#
9& Mencatat suhu dan tekanan luar 6 atm$s'er :& Mem#uka .$u#le *utter+! 0al3e agar udara masuk mengisi ruang su# s$nic %ind tunnel dan tekanan dan suhun!a sama dengan k$ndisi diluar setelah itu ditutu kem#ali <& Mengatur keseim#angan N88 559: (r$/l) ada $sisi 5H ?& Men!alakan mesin dan mem#uka katu d$u#le #utter+! 3al3e dengan cara diutar ada keadaan > & Kemudian mengatur #esarn!a sudut serang ada ai'$il sesuai !ang ditentukan dan mencatat nilai ada ta#ung engukur ;& Perhatikan aliran +uidan!a" ,ika masih #ergerak maka catatlah dimana $sisi +uida itu lama #erhenti 6 am#il antaran!a se#agai nilai !amg dier$leh J& Lakukan langkah !ang sama untuk sudut serang ada air'$il !ang #er#eda dan catatlah kem#ali nilain!a ada ta#ung engukur tekanan stagnasi dan tekanan t$taln!a dengan sudut serang :5H"9=H"9;H"9?H"9:H"95H"=H";H"?H":H"5H"-H"-95H"-9
KOEFISIEN LIFT (M)