Koefisien Distribusi dan Tetapan Kesetimbangan Reaksi
I. TUJUAN 1. menentukan koefisien distribusi(Kd) dari iodium dalam !" dan # $% $. menentukan konstanta kesetimbangan dari reaksi (K&) I $'II II. RIN*I 1. Kesetimbangan Reaksi *uatu sistemdikatakan setimbang +ika dua proses ,ang berla-anan ter+adi dengan la+u ,ang sama atau dengan kata lain tidak ter+adi perubaan dalam sistem ,ang setimbang. Kesetimbangan reaksi ,aitu suatu keadaan dimana tidak ada perubaan la+u dalam sistem ,ang memilikidua proses berla-anan atau dapat dikatakan tidak ter+adi perubaan konsentrasi didalam komponenn,a ,aitu antara reaktan dan produk (tim dosen kimia dasar /T0 $12)
$. Koefisien Distribusi Koefisien
distribusi
adala
perbandingan
konsentrasi
kesetimbangan 3at dalam sua pelarut ,ang berbeda0 dimana pelarut tidak saling ber&ur0 al ini disebabkan ole dua pelarut ,ang di&urkan tapi tidak saling melarut (Rosita0 $14).
Kd5
. Iodometri
[ ] organik [ ] air
Iodometri ,aitu titrasi dengan iodium se&ara tidak langsung. ada iodometri 3at ,ang akan digunakan akan ditentukan direaksikan dengan ion iodida berlebi (DAR*ATI0 $12) 4. Titrasi Titrasi adala proses pengukuran 6olume dari titran ,ang dibutukan untuk men&apai titik eki6alen. *ebelum larutan di titrasi diperlukan penambaan indikator agar dapat ditentukan titik eki6alenn,a0 karena indikator dapat melakukan perubaan -arna bila beraksi dengan keadiran titran ,ang berlebi. Tititk dalam tirrasi dimana indikator beruba -arna disebut titik akir (Under-ood0$$) 2. Reaksi Redoks Reaksi redoks ber&irikan perubaan bilangan oksidasi0 prinsip reaksi reduksioksidasi melibatkan pemindaan elektron (etru&&i dan suminar0 1789) :. #ukum ;e !atalier *istem pada kesetimbangan0 +ika diberi gangguan0 akan memberi respon dengan meminimalkan efek gangguan itu. III. T"%RI DA*AR Kesetimbangan ter+adi bila tidak ada perubaan la+u dalam sisten ,ang memiliki dua proses berla-anan atau dapat dikatakan la+u reaksi ma+u dan la+u reaksi balik sama besar seingga tidak ter+adi perubaan konsntrasi (Under-ood0 1778). Kesetimbangan atara molekul iodium dengan ion iodium berlangsung dengan sangat &epat seingga untuk mengukur konsentrasi pada komponen komponen,a dapat dilakukan berdasarkan ukum distribusi. ukum ini dipakai untuk dua pelarut ,ang tidak saling melarutkan0 ketika di&urkan akan terbentuk dua fasa ,ang terpisa. Jika ke dalamn,a ditambakan 3at terlarut ,ang dapat larut di kedua fasa tersebut maka 3at terlarut akan terdistribusi di kedua
pelarut (,ang berbeda fasa) tersebut0 sampai ter&apai keadaan kesetimbangan. ada saat tersebut0 potensial kimia 3at terlarut di fasa 1 sama dengan potensial kimian,a di fasa $. Karena keduan,a tidak bergantung pada komposisi (Rosita0$14). *uatu 3at terlarut akan membagi dirin,a antara dua &airan ,ang takdapat ber&ur
sedemikian
rupa
seingga
angka
banding
konsentrasi
pada
keseimbangan adala konstanta pada suatu temperatur tertentu<(Under-ood0 1778). Koefisien distribusi dapat dirumuskan
() organik Kd5 () air Konsentrasi Iodium dalam dua fasa tersebut ditentukan dengan titrasi iodometri (Darsati0$12). Titrasi adala proses pengukuran 6olume dari titran ,ang dibutukan untuk men&apai titik eki6alen. *ebelum larutan di titrasi diperlukan penambaan indikator agar dapat ditentukan titik eki6alenn,a0 karena indikator dapat melakukan perubaan -arna bila beraksi dengan keadiran titran ,ang berlebi. Tititk dalam tirrasi dimana indikator beruba -arna disebut titik akir (Under-ood0$$). Iodimetri adala titrasi dengan larutan standar iodium (I$). Iodometri adala titrasi teradap iodium ,ang dibebaskan dari suatu reaksi redoks. ada titrasi iodometri se&ara tidak langsung0 natrium tiosulfat digunakan sebagai titran. Natrium tiosulfat akan bereaksi dengan larutan iodin ,ang diasilkan ole reaksi antara analit dengan larutan KI berlebi (admaningrum0 $8). Titrasi ini bertu+uan untuk menentukan molaritas kedua larutan. =elalui molaritas tersebut dapat dilakukan peritungan untuk menentukan koefisien distribusi sistem (Rosita0 $14).
I> A;AT DAN ?A#AN 4.1 Alat a. b. &. d. e. f.
alat pengo&ok botol tertutup $2 ml &orong pisa gelas $2 ml. labu erlenme,er $2 ml labu ukur $2 ml pipet ukur 2 ml0 $2 ml0 2 ml0 buret 2 ml
4.$ ?aan a. olikloroetilen ("!) b. larutan iodium dalam "! &. KI 01 N d. Na$*$% e. Indikator
rosedur 1. Kalibrasi pipet 2 ml =embersikan dan mengeringkan pipet ukur 2 ml =enimbang botol =emasukan !" ke dalam pipet ukur ,ang tela kering tersebut0 kemudian memindakann,a ke botol timbang ,ang tela diketaui bera tn,a. =enimbang botol ,ang terdapat !" =enentukan kerapatan !" dengan piknometer =engitung 6olume !" ,ang sebenarn,a.
$. menentukan Koefisien distribusi =emasukan ke dalam botol tertutup baanbaan berikut ?aan (ml) ?otol I ?otol II ?otol III I$ dalam !" $ 12 1 I$ 2 1 #$% $ $ $ =engo&ok ketiga botol tersebut selama setenga +am agar kesetimbangan ter&apai. =endiamkan botol selama $ menit agar kedua fasa terpisa se&ara sempurna. =emipet I$ dalam !" tambaakan KI dan menitrasi dengan triosulfat =emipet I$ dalam #$% 2 ml0 lalu titrasi dengan triosulfat. . penentuan konstanta kesetimbangan =emasukan ke dalam botol tertutup baanbaan berikut ?aan (ml) ?otol I ?otol II ?otol III I$ dalam !" $ $ $ KI 01 N 1 KI 02 N 1 KI 0$2 N 1 =engo&ok ketiga botol tersebut selama setenga +am agar kesetimbangan ter&apai. =endiamkan botol selama $ menit agar kedua fasa terpisa se&ara sempurna. =emipet $2 ml fasa air dan menitrasi dengan triosulfat. =emipet 2 ml fasa !" ' KI dan menitrasi dengan triosulfat.
Dapus Darsati0 siti.
=a&am
ma&am
titrasi
dan
aplikasin,a.tersedia
ttp<@file.upi.edu (diakses pada $1 september $12)
online di
padmaningrum
etru&&i0 Ralp #. dan *uminar. 1789. Kimia Dasar rinsip dan Terapan =odern "disi keempat +ilid . ?ogor< "rlangga Rosita0 Ipa Ida. $14. enentuan koefisien distribusi.+akarta < Under-ood0 A.; dan R.A Da,0 JR. $$. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta< "rlangga UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH